Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Luhut Pandjaitan kembali membeber alasannya bersedia membantu Joko Widodo alias Jokowi maju sebagai calon presiden. Luhut mengatakan, Jokowi memiliki berbagai keunggulan dibanding Prabowo Subianto.
Luhut mengatakan, Jokowi punya keunggulan soal ketegasan dan cara memimpin.
Sedangkan Prabowo, kata Luhut, hanya unggul dalam hal kemampuan berbahasa Inggris.
Meski demikian Luhut menegaskan bahwa Jokowi tetap punya kemampuan berbahasa Inggris. “Tapi Inggrisnya lumayanlah, nggak jelek-jelek amat,” ucap Luhut saat berbicara di depan puluhan anggota Persatuan Gereja Tionghoa Indonesia (PGTI), Rabu (4/6/2014).
Meski demikian Luhut juga mengatakan bahwa penguasaan bahasa asing Jokowi jauh lebih baik dibanding mantan mertua Prabowo, almarhum Soeharto. Sebab, Presiden RI kedua itu kerap menggunakan penerjemah dalam acara-acara internasional.
Sementara soal ketegasan Jokowi, lanjut Luhut, tidak ditunjukkan dalam emosi. Luhut menambahkan, dirinya selama 6 tahun kenal dengan Jokowi menilai mantan Wali Kota Solo itu tak kalah tegas dibanding Prabowo.
Bedanya, ketegasan Jokowi tak lewat bentakan tapi tindakan tegas, terutama pada bawahannya yang dinilai bekerja tak benar atau diduga terlibat masalah hukum. Lain halnya dengan Prabowo yang semasa jadi bawahan Luhut di Kopassus selama 5 tahun. “Kerap marah-marah pada anak buahnya tanpa alasan jelas,” kata Luhut.
Untuk memastikan kebenaran ucapannya, Luhut siap menghadirkan Jokowi ataupun Jusuf Kalla untuk memaparkan visi dan misi keduanya soal toleransi kehidupan beragama.
Sedangkan tokoh PGTI, Charles Hadiwijaya meyakini duet Jokowi-JK akan mampu menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia bila kelak terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.. “Sekarang kami yakin, Jokowi besar seperti sekarang bukan karena bela kaum minoritas saja, tapi karena bela semua pihak,” ucap Charles. [pra/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar