Senin, 13 Januari 2014

Data BNPB DKI: Titik Banjir, Era Jokowi 35, Era Foke 62

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta (BPBD DKI), Danang Susanto mengatakan, titik banjir di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang belum genap 2 tahun menurun draktis.
"Titik banjir menurun draktis, saat ini ada 35 titik banjir di Jakarta," ujar Danang di Jakarta, Senin (13/1/2014).

Jokowi: Yang Banjir Dimana, Ya Saya yang Dimaki-maki

Banjir di Jakarta adalah tanggung jawab semua pihak, baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau pemerintah pusat.
Namun, nyatanya terjadi ketimpangan kerja. Pemerintah pusat dianggap belum optimal membantu Pemprov DKI dalam mengentaskan banjir yang terjadi rutin setiap tahun.
Di sela makan siang bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) usai blusukan ke tiga lokasi berbeda pada Senin (13/1/2014), Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Manggas Rudy Siahaan malu-malu mengatakan kondisi tersebut. Ia memilih memberikan banyak contoh soal ketimpangan kerja antara pusat dan daerah.

Alasan Marzuki Alie Enggan Kritik Jokowi- Ahok Soal Banjir

Hujan yang mengguyur Ibu Kota membuat banjir di sejumlah wilayah Jakarta. Banyak pihak pun mengkritisi kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ketua DPR Marzuki Alie enggan ikut mengkritisi kinerja pemimpin DKI Jakarta itu. "Biar masyarakat yang menilai, karena masyarakat yang dijanjikan," kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/1/2014).
Marzuki mengungkapkan dirinya tidak menjadi korban banjir. Sebab, kediamannya berada di kawasan Halim, Jakarta Timur tidak terkena banjir. 

Hanura: Jokowi Harus Fokus

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi sasaran tembak dari banjirnya Ibu Kota. Hanura menyebut banjir Jakarta di tahun kedua kepemimpinan eks wali kota Solo itu disebabkan karena kerja yang tak fokus.
"Harusnya Gubernur DKI sejak awal lebih fokus bekerja untuk masalah banjir ini dan dicari solusi utamanya, bukan lagi sekadar berwacana," kata Ketua DPP Hanura Saleh Husin kepada detikcom, Senin (13/1/2014).

PAN: Jokowi Selesaikan Dulu Janjimu Atasi Banjir!

Memasuki tahun keduanya sebagai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali dihadapkan oleh masalah banjir. Ketua Fraksi PAN DPRD DKI Hidayat A Yasin menilai seharusnya Jokowi memilih fokus menepati janjinya menyelesaikan masalah banjir ketimbang melirik pencapresan.
"Pak Jokowi itu dipilih untuk menyelesaikan janjinya menyelesaikan masalah banjir, selesaikan dulu lima tahun. Jangan sampai hanya karena popularitas jadi melirik posisi yang lain," ujar Hidayat saat berbincang dengan detikcom, Senin (13/1/2014).
Hidayat mengatakan bahwa bisa dikatakan bencana banjir yang terjadi saat ini lebih parah dibanding tahun yang lalu. Untuk itu, dia meminta Jokowi kembali mengingat janjinya semasa kampanye.

Jokowi Tak Mempermasalahkan Ledekan Ruhut

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dirinya tidak khawatir apabila masalah banjir yang kembali dihadapi oleh warga Jakarta dijadikan amunisi lawan politik untuk menyerangnya.
"Ya tidak masalah. Tidak apa-apa. Apanya sih yang mau disasar," kata Jokowi di rumah pompa Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (13/1/2014).
Jokowi mengungkapkan, dirinya tidak ingin menanggapi serangan-serangan dari lawan politik yang mengkritisi bahwa kinerjanya percuma menormalisasi dan blusukan selama ini.

Apapun Partainya, Jokowi Presidennya

Prediksi koordinator Jawa Timur relawan Jokowi Presidenku, Hariyawan Nugroho, meragukan PDIP bisa tembus sampai 20 persen dalam Pemilihan Legislatif yang bakal digelar 9 April 2014.
"Nggak akan sampai 20 persen suara jika Jokowi tidak ditetapkan sebelum pileg nanti," kata Hariyawan saat dihubungi, Senin  (13/1/2014).
Menurut Hariyawan, suara mengambang yang berharap Jokowi menjadi calon presiden lebih besar dari suara yang bakal diraih PDIP jika tidak segera menjadikan Jokowi sebagai calon presiden. Dia mengatakan elit PDIP seharusnya memikirkan besarnya potensi suara mengambang yang berharap besar kepada Jokowi. "Dikhawatirkan suara mengambang itu akan beralih ke partai lain jika Jokowi tidak dideklarasikan sebelum pileg," katanya.

Jokowi: Butuh Waktu Selesaikan Masalah Banjir

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan permasalahan banjir di ibukota tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
"Memang butuh waktu untuk bisa menyelesaikan masalah banjir di Jakarta sampai tuntas. Makanya, yang terpenting sekarang adalah kerja cepat dan tetap fokus," kata Jokowi saat melakukan tinjauan di Taman Kota Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (13/1/2014).

Jokowi Nyapres, Kader Tunggu Megawati Tiup Peluit

Politisi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, mengatakan, aspirasi arus bawah mengharapkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri segera mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari partai itu.
Hendrawaan mengakui, saat mengunjungi daerah pemilihannya di Jawa Tengah, arus pencapresan Jokowi memang serentak dari mulai kader ranting hingga cabang. "Laporan tur ini akan saya sampaikan kepada Bu Mega," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, (13/1/2014).

Tak Fair Serang Jokowi dengan Banjir

Banjir yang dalam dua hari ini siap melahap sebagian wilayah Jakarta membuka peluang besar untuk mengkritik dan menyerang secara politik ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Semua serangan ini disebab, Jokowi selalu ditempatkan sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi di hampir semua survei kandidat calon presiden. Jokowi dianggap tidak mampu memberesi persoalan di ibukota sebagaimana janji kampanyenya saat Pilkada DKI Jakarta 2012 silam.

Megawati Uji Kesabaran Jokowi

Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin mengemukakan Megawati Soekarnoputri bisa saja menguji kesabaran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan berkali-kali menekankan bahwa calon presiden (capres) dari PDIP akan diumumkan setelah pemilihan legislatif (pileg).
Alasan lain adalah untuk menjaga agar nama Jokowi tidak dipotong lawan politik. Selain itu, Mega atau PDIP juga yakin meski nama capres belum diumumkan sekarang, publik meyakini Jokowi bisa digadang menjadi capres atau setidaknya cawapres.
"Saya kira memang demikian skenario PDIP. Jokowi sengaja 'digantung'.

Tinjau Pintu Air Manggarai, Jokowi Bagi-bagi Buku Tulis

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (13/1/2014) sore ini meninjau lagi Pintu Air Manggarai. Dia meninjau ketinggian air dan sempat pula membagi-bagikan buku tulis kepada warga Manggarai.
Pantauan detikcom, Jokowi datang ke Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, pada Senin ini pukul 17.40 WIB. Jokowi bertanya pada petugas pintu air yang bernama Widodo.
"Ini sudah siaga berapa?" tanya Jokowi yang dijawab Widodo, "Siaga 2 Pak".
Jokowi juga meninjau proyek perbaikan Pintu Air Manggarai dan sempat berbincang dengan mandor tukang. "Ini kapan selesainya Pak?" kata Jokowi. "2014 Insya Allah, Pak," jawab mandor itu.

Jokowi Himbau Warga Patuhi Peringatan Dini

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat untuk mematuhi sistem peringatan dini agar memudahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah melakukan proses evakuasi di lapangan.
"Yah namanya dari Katulampa sudah siaga 3 dan 2, jam 6 pagi itu sudah langsung evakuasi ke tempat pengungsian," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (13/1/2014).
Jokowi menanggapi sikap warga di Kelurahan Kampung Melayu yang menolak mengungsi meskipun BPBD DKI telah memberikan peringatan dini.

Jokowi Sudah Rencanakan Penanganan Banjir dan Macet di Jakarta

Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada (UGM), Ari Dwipayana menilai tak layak bila banjir yang melanda DKI Jakarta disalahkan pada kinerja Joko Widodo (Jokowi) - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sebenarnya sudah bekerja menyusun langkah perbaikan di Jakarta.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, Ari Dwipayana menjelaskan Jokowi sesungguhnya sudah melakukan langkah-langkah preventif dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Jokowi Pastikan Logistik Korban Banjir Merata

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memastikan bantuan logistik untuk koban banjir di tempat pengungsian di Jakarta sudah disalurkan Dinas Sosial DKI Jakarta. Disampaikan Jokowi, bantuan yang diberikan kepada warga sudah dilakukan secara serentak di wilayah yang terkena banjir.
"Sudah, diberikan bantuan secara merata. Sebelumnya sudah dicek ke Kampung Melayu, Kampung Pulo sudah mendapatkan bantuan semuanya," kata Jokowi di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (13/1/2014).

Maswadi Rauf Minta Mega Tak Dorong Jokowi untuk Nyapres

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Maswadi Rauf, mengatakan Ketua Umum PDIP sebagai politisi senior seharusnya tidak perlu mengikuti permintaan kadernya yang mendesak dirinya untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta,Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres pada pemilu presiden 2014.
Dia menilai, seharusnya Megawati justru mendorong Jokowi untuk mengali pengalaman dengan memimpin Jakarta dengan baik dan berhasil. “Kemauan ini seharusnya tidak dituruti oleh Megawati. Seharusnya, ia mendorong Jokowi untuk menimba pengalaman dan bertanggung jawab dalam memimpin Jakarta dengan menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Jakarta,” ujarnya dalam pernyataan, Senin (13/1/2014).

APBD Terlambat Ganggu Kinerja Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku terhambatnya penanganan banjir karena lambannya pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 sebesar 72,7T. Seperti diketahui, hingga saat ini DPRD belum juga merampungkan pengesahan RAPBD 2014.
"Ya jelas (terganggu). Kan APBD belum rampung. Tapi minggu ini dirampungkan," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (13/01/2014).
Selain penanganan banjir, lanjut dia, banyak proyek yang molor termasuk pembayaran gaji pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

SBY Perintahkan BNPB, Polri dan TNI Bantu Jokowi Atasi Banjir Jakarta

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaruh perhatian besar terhadap banjir yang melanda Jakarta. Presiden memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Saya menginstruksikan Kepala BNPB untuk membantu penuh Gubernur DKI Jakarta agar bisa menangani banjir ini dengan baik, cepat dan tepat," kata SBY dalam akun twitternya, Senin (13/1/2014).
Presiden SBY telah menerima laporan dari BNPB mengenai situasi terkini banjir Jakarta. Dari laporan itu Presiden SBY telah menyiapkan langkah untuk meminimalisir dampak banjir.

Pakai KJS Sajalah, Kan Embrionya JKN!

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meyakinkan bahwa layanan yang diberikan di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan setelah program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dilebur ke dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).  "Saya mau cek bagus apa nggak," kata Jokowi saat ditemui di RSUD Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2014).
Sebelumnya, Jokowi mendapat laporan bahwa ada penolakan yang dialami sebagian pasien bekas pengguna KJS.

Soal Jokowi, Projo Akui Tetap Loyal ke Partai

Inisiator Manifesto Kader dan Simpatisan PDI Perjuangan Pro Jokowi (Projo), Fahmi Alhabsyi, mengatakan hanya kejadian luar biasa, baik di eksternal maupun internal PDIP yang dapat mengubah pencapresan Jokowi.
"Pencapresan Jokowi sebelum pemilu legislatif memungkinkan terjadi apa yang disebut oleh Bung Karno 'Samenbundelling Van Alle Reformatie Krachten' (bersatunya seluruh kekuatan reformasi) di era sekarang ini," kata Fahmi Alhabsyi menanggapi penetapan capres PDIP setelah Pemilu Legislatif pada 9 April 2014, Senin (13/1/2014).

Pantau Pompa Pluit, Jokowi Lihat Tidak Semua Pompa Aktif

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Senin (13/1/2014) memantau kesiapan rumah pompa Pluit, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Tiba pada pukul 15.15 WIB, Jokowi langsung diantar masuk ke dalam rumah pompa Pluit oleh operator penanggung jawab rumah pompa Pluit, Joko, yang kebelurtan nama depannya sama dengan nama Jokowi.
Di dalam, Jokowi bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Manggas Rudy Siahaan diperlihatkan pompa-pompa yang difungsikan untuk membuang air ke laut.

Airin Minta Jokowi Segera Normalisasi Kali Pesanggrahan

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rahmi Diany meninjau lokasi banjir di Ciputat, Jakarta Selatan. Airin meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) agar mempercepat normalisasi Kali Pesanggrahan.
"Sementara mendesak gubernur DKI untuk mempercepat normalisasi kali Pesanggrahan, kami akan hubungi pak Ahok. Nanti kami juga akan kirim surat ke DKI," kata Airin saat meninjau banjir di Perumahan Cirendeu Permai di Jl Ciputat Raya, Tangsel, Senin (13/1/2014).
Menurut Airin ada sekitar 9 lokasi banjir di Tangsel.

FPB: Jokowi Jadi Gubernur, Jakarta Lebih Parah

Forum Pemuda Betawi (FPB) menyarankan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) supaya lebih fokus mengurus masalah banjir ketimbang menyalahkan Gubernur DKI sebelumnya dan memikirkan menjadi calon Presiden (capres) 2014.
Ketua umum Forum Pemuda Betawi (FPB), Rachmat HS, mengatakan hujan dua hari berturut-turut sejak Minggu (12/1/2014) kemarin telah membuat Jakarta menjadi lautan banjir.

Jokowi: Mau Ditembak atau Dipolitisir Nggak Apa-apa

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui persoalan banjir di Jakarta belum sepenuhnya tuntas. Jokowi pun tak masalah kalau lawan politiknya menyerang dengan isu banjir yang tengah melanda Ibu Kota.
"Mau ditembak, mau diapain ya nggak apa-apa," kata Jokowi setelah makan siang di kawasan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (13/1/2014).
Menurut Jokowi masalah banjir di Jakarta harus ditanggulangi pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sekitar. Tentu saja partisipasi masyarakat juga penting untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Jokowi Pertimbangkan Alirkan Banjir ke Waduk Pluit

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninjau banjir hari ini, Senin 13 Januari 2014, di Pintu air Jembatan Merah, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Jokowi, yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudi Siahaan, mempertimbangkan untuk membuka pintu air itu dan mengalirkan banjir ke Waduk Pluit.
Tinggi muka air di pintu air itu mencapai 170 cm atau berstatus Siaga 4 alias normal saat ditengok Jokowi lepas tengah hari.  Aliran air di badan Sungai Ciliwung Lama tersebut terlihat disertai sampah yang cukup banyak.

Kata Jokowi Banjirnya Cepat Surut

Meski telah dilakukan berbagai upaya normalisasi sungai, waduk dan sumur resapan, banjir masih saja mengancam Jakarta. Diguyur hujan sejak Minggu pagi kemarin, Ibu Kota dikepung banjir.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengklaim kondisi banjir tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Menurutnya, banjir yang melanda perkampungan warga di Jakarta kali ini lebih cepat surut.
"Dilihat di lapangan, bandingkan dengan tahun lalu, sekarang sangat cepat surut. Karena selokan dan sungai kecil dikeruk semua. Pintu mata air sudah digedein. Memang belum rampung semua," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (13/1/2014).

Ashraf Ali Minta Jokowi Tak Nyapres Dulu

Macet dan banjir terbukti masih jadi momok warga Jakarta. Anggota DPRD DKI pun berharap Jokowi membereskan semua persoalan Jakarta sebelum menatap kursi RI 1.
"Pak Jokowi kan komitmen tidak memikirkan presiden ingin menyelesaikan masalah Jakarta, jadi ya jangan tersedot konsentrasi ke sana. Dan saya dengar Pak Jokowi juga tidak mau ke sana (nyapres)," kata Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali dalam perbincangan santai dengan detikcom, Senin (12/1/2014).

Jokowi Tetapkan Jakarta, Siaga Darurat Banjir, 3 Jam Lagi Air Masuk Jakarta

Hampir meratanya wilayah Jakarta tergenang banjir cukup tinggi, dan ribuan warga sudah mulai mengungsi di tempat pengungsian, membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menetapkan status Jakarta menjadi Siaga Darurat Banjir.
Status Siaga Darurat Banjir tersebut akan diberlakukan mulai Senin (13/1/2014) sore nanti.

Jokowi Tidak Terima Dianggap Gagal Tanggulangi Banjir

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak terima dianggap gagal menanggulangi banjir di ibu kota. Pasalnya, pria yang akrab disapa Jokowi itu merasa kondisi Jakarta saat ini sudah lebih baik dari waktu sebelum dirinya menjadi gubernur.
"Lihat di lapangan, bandingkan tahun kemarin, karena ini turun semuanya," tegas Jokowi saat meninjau pintu air Jembatan Merah di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2014).

Sudah Ada Korban Meninggal, Jokowi Minta Warga Bersabar !?!?

Banjir yang merendam kawasan DKI Jakarta sejak Minggu (12/1)  malam memakan korban di RT 12 RW 7, Bidara Cina. Satu orang dikabarkan meninggal karena terdampak langsung oleh banjir.
Korbannya adalah Rudi Samalo (60), laki-laki. Korban meninggal dunia Senin (13/1/2014) pagi tadi di rumahnya. Namun penyebab meninggalnya korban belum diketahui dengan pasti.

Surva-surve Nonstop: Jokowi Keok Lawan Hatta

Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa berada di peringkat 1 sebagai calon presiden (capres) berdasarkan hasil jajak pembaca Nonstop pada Januari 2014. Hatta yang juga merupakan Menteri Koordinator Perekonomian mendapat 29 persen suara.
Sementara itu, peringkat dua ditempati Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dengan 23 persen, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan 18 persen, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) 11 persen, Ketua Umum DPP Megawati Soekarnoputri 7 persen, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD 5 persen, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman 3 persen dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie 1 persen.

Hatta Percaya Jokowi Bisa Tangani Banjir Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mempercayakan penanganan banjir kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). “DKI saya kira sudah mempersiapkannya dengan sebaik mungkin, kita supportlah, jangan saling menyalahkan,” kata Hattta ditemui usai melakukan rapat koordinasi tentang tata ruang di kantornya, Senin (13/1/2014).
Menurut Hatta, cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah di luar negeri akan berdampak pada hujan dengan frekuensi yang cukup tinggi di dalam negeri.

Jakarta Siaga Darurat Banjir

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan wilayah Jakarta siaga darurat banjir.
"Ini pagi tadi baru buat surat untuk siaga darurat banjir. Ini sudah proses, saya minta sore ini harus rampung," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/1/2014).
"Bukan darurat ya, ini baru siaga darurat banjir," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan dia sudah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk mengatasi dampak banjir.

Penanggulangan Banjir Harus Terintegrasi

Jakarta banjir lagi pada awal 2014, yang menurut Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), harus ditanggulangi semua pihak secara terintegrasi; baik dari pemerintah pusat, pemerintahan DKI Jaya, hingga perilaku sosial masyarakatnya. 
Peran masyarakat yang tinggal di semua wilayah DKI Jaya, kata Jokowi, sangat vital. Dia menyitir perilaku sederhana tapi sangat vital, yaitu kebiasaan buruk warga buang sampah sembarangan dan memandang sungai, kali, dan sebagainya sebagai "tempat sampah besar".

Efek Banjir Terhadap Elektabilitas Jokowi Akan Segera Muncul

Banjir adalah bencana alam yang tak bisa ditebak kapan datangnya. Namun saat banjir lagi-lagi melanda Jakarta, ada seorang kandidat capres yang bisa kena imbasnya. Dia adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), si pemuncak survei capres saat ini.
"Banjir adalah ujian untuk Jokowi dan Ahok. Memang sulit karena persoalan sangat kompleks dan berpuluh tahun," kata pengamat politik yang juga direktur Indo Barometer M Qodari, kepada detikcom, Senin (13/1/2014).

Jokowi: Pintu Air Manggarai Kita Buka Perlahan Agar Tidak Membanjiri Istana

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pintu Air Jembatan Merah, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Jokowi ingin memastikan debit air di pintu air ini dan pengalirannya ke Waduk Pluit.
Jokowi tiba di Pintu Air Jembatan Merah, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pukul 12.30 WIB, Senin (13/1/2014). Dia didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Manggas Rudi Siahaan.
Jokowi mengatakan, air di Pintu Air Jembatan Merah ini berasal dari aliran Pintu Air Manggarai. Nah, yang di Manggarai dan Jembatan Merah ini pintunya sudah mulai dibuka perlahan-lahan agar tidak membanjiri Istana Negara dan wilayah Medan Merdeka.

Di Bawah Acaman Banjir Ibukota, Dukungan Agar Jokowi Nyapres Justru Menguat

Tak perduli dengan banjir yang bersiap-siap menenggelamkan Jakarta dan cibiran lawan-lawan PDIP yang kian giat mencemooh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), dukungan pada Jokowi untuk maju sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilu Presiden bulan September 2014 mendatang meluas di Kota Bogor. Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Pendukung Perjuangan (GMPP) mendeklarasikan ‘Jokowi for President’, di Bogor.

Banjir, Warga Tidak Marah kepada Jokowi

Seakan-akan menepis tudingan Ruhut Sitompul dan penggalangan data dari jpnn.com yang keduanya menyudutkan posisi Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi), kali ini tribunnews.com menemukan fakta yang berbeda.
Adalah Ento (55), warga Gang Arus, Kampung Pulo Cawang, Jakarta Timur, kini hanya duduk-duduk dari pinggir memandangi rumahnya yang tenggelam.
Ento menunggui rumahnya surut sementara istri, anak dan cucu-cucunya telah mengungsi. Berprofesi senagai kuli bangunan, Ento tidak bisa mendirikan rumahnya bertingkat dua.

Lelang Kepsek Sebaiknya Libatkan PT

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) didesak untuk mengungkap praktik kecurangan yang terjadi dalam proses lelang jabatan kepala sekolah. Ini agar wibawa peserta seleksi yang nantinya terpilih menduduki jabatan tersebut bisa terjaga.
Menurut Mantan Kepala Seksie Dikdas Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Usman, lelang jabatan kepala sekolah ini memang suatu kebijakan baru. Dikatakannya, selama ini sudah menjadi rahasia umum jika pengangkatan seorang guru menjadi kepala sekolah terindikasi praktik kong kalikong. Sehingga kredibilitas kepala sekolah kerap disangsikan. Apalagi dengan adanya temuan kecurangan ini.

Pengamat: Megawati Lindungi Jokowi

Elektabilitas dan popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) terus melesat. Namun, Jokowi yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih belum ditetapkan menjadi capres.
Bahkan, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-41 menegaskan, capres baru diumumkan setelah pemilu legislatif (pileg).

PDIP Optimistis Menang di Pemilu 2014

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) optimis dapat memenangkan pemilihan umum (pemilu) 2014. Bahkan, PDIP tetap menjadi yang terbaik dalam pemilu meski tidak mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres).
“Tanpa Jokowi ditetapkan capres pun, PDIP tetap menang. Karena selama ini hanya PDIP yang konsisten memihak pada rakyat dan memiliki ideologi yang jelas,” kata politikus senior PDIP, AP Batubara di Jakarta, Senin (13/1/2014).
Dia menambahkan bahwa rakyat akan memberikan kepercayaan kepada PDIP. “Rakyat tidak lihat partai lain, meski ada beberapa. Tapi sebagian besar rakyat bakal dukung PDIP,” imbuhnya.

Jokowi akan Keluarkan Surat Siaga Banjir Senin Sore

Sebagai langkah antisipasi menghadapi banjir, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sore nanti akan menerbitkan status siaga banjir.
"Sore nanti. Sekarang lagi disusun suratnya," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (13/1/2014).
Jokowi mengatakan, status siaga banjir yang akan dikeluarkan ini akan berlaku di setiap penjuru Jakarta, mengingat beberapa lokasi di Jakarta sudah terendam air.

Caleg PDIP: Jika Jokowi Capres Kampanye Lebih Mudah

Caleg PDIP di daerah terus menyuarakan pencapresan Gubernur DKI Jokowi. Mereka yakin kampanye jadi lebih mudah jika Jokowi jadi capres PDIP.
"Buat kami sebagai caleg akan mempermudah kampanye jika Jokowi yang dicapreskan. Pilih PDI Perjuangan kalau ingin Jokowi Presiden. He he...," kata Caleg DPR RI PDIP dapil Jatim 2, Edy Kuscahyanto, kepada detikcom, Senin (13/1/2014).
Edy tak menentang rencana Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan capres setelah Pileg. Menurutnya setiap rencana Mega pasti ada tujuannya.

Kata Ruhut, Blusukan Jokowi Sama Sekali Tak Berguna

Ibu Kota Jakarta masih dikepung banjir walaupun gubernurnya telah berganti sejak satu tahun lalu. Blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selama satu tahun lebih dianggap percuma dan sia-sia. Pasalnya belum ada bukti Jakarta bebas banjir sehingga membuat warga menjadi lebih tenang.
"Terbukti kan, blusukannya Jokowi percuma, satu tahun lebih Jakarta masih banjir dan macet. Gimana mau ngurus Indonesia kalau ngurus Jakarta saja tidak bisa," cetus politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul saat dihubungi, Jakarta, Senin (13/1/2014).

Jokowi: Penanganan Banjir Juga Tanggung Jawab Pemerintah Pusat

Hujan deras yang melanda Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa titik ibu kota. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, untuk penanganan banjir di Jakarta, pihaknya telah melakukan berbagai upaya seperti pengerukan waduk dan kali, namun semua itu masih membutuhkan waktu.
Namun, lanjut Jokowi, penanganan masalah banjir di Jakarta tidak semata tugas Pemprov DKI, sebab ada 13 sungai besar di Jakarta yang masuk dalam tanggung jawab Pemerintah Pusat.

JPNN Nilai Jokowi Lelet

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya sudah berupaya mengatasi persoalan banjir di ibukota. Hanya saja, sejumlah warga yang diwakili oleh JPNN, menilai Jokowi telat bertindak.
Ambil contoh kawasan Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Banyak titik-titik langganan banjir di ruang jalan penghubung Grogol dengan Kota Tangerang itu.

Warga Mau Jokowi Seperti Dewa, Jokowi: Banjir Perlu Waktu

Akibat hujan deras yang melanda Jakarta sejak kemarin hingga hari ini, beberapa wilayah DKI khususnya yang langganan banjir masih mengalami masalah itu.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui, penanganan banjir di Jakarta masih membutuhkan waktu. Saat ini pengerukan waduk dan sungai pun sudah dilakukan dengan mengerahkan hampir seluruh alat berat yang dimiliki DKI.

Banjir Melanda, Masihkah Rakyat Mau Jadikan Jokowi Sebagai Presiden RI?

Hujan deras mengguyur Jakarta berhari-hari, banjir tak terhindarkan. Sang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pontang-panting meninjau lokasi banjir, ternyata solusi yang sudah ditempuh belum menyelesaikan persoalan. Ini ujian berat bagi Jokowi jika ingin melangkah lebih jauh ke kursi RI 1.
Survei yang diselenggarakan oleh Median menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi. Namun dua masalah yakni banjir dan macet belum terselesaikan.

Banjir Melanda, Kesempatan Said Iqbal Serang Jokowi

Berlakunya penaikan upah berupa upah minimum provinsi (UMP) Rp2 ,4 juta yang naik sebesar Rp 200 ribu/bulan serta banjir dan kemacetan pada hari ini, Senin (13/1/2014), disebut Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) adalah hadiah awal tahun dari pimpinan Kota Jakarta yakni Jokowi dan Ahok.
"Pagi ini, hadiah awal tahun dari Jokowi-Ahok untuk buruh yaitu mulai berlakunya 'upah murah', banjir, dan macet yang menyebabkan hilangnya ribuan jam kerja karena para buruh tidak bisa datang atau terlambat ke pabrik/perusahaan," ujar Ketua KSPI Said Iqbal, Senin (13/1/2014).

Jokowi Buka Pintu Air Waduk Pluit

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan membuka pintu air di Waduk Pluit guna mengantisipasi banjir.
"Pintu air Waduk Pluit akan mulai dibuka sedikit demi sedikit," kata Jokowi usai melantik Wali Kota Jakarta Utara di Waduk Cincin, Sunter, Jakarta Utara Senin (13/1/2014) pagi.

Jakarta Banjir, Andai Jokowi Tak Didorong-dorong "Nyapres"...

Hujan dua hari berturut-turut, Sabtu (11/1/2014) dan Minggu (12/1/2014), genangan dan banjir sudah menyebar di Jakarta. Bukan salah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tentu saja. Namun, andai saja wacana pengusungan Jokowi menjadi calon presiden tak semencuat hari-hari ini, barangkali pemikiran untuk solusi banjir Jakarta akan dipikul rata oleh lebih banyak tokoh. Apa hubungannya?
"Baru hujan dua hari, yang itu pun belum paling lebat, kita sudah melihat banjir dan macet di Jakarta hari ini. Tak beda dengan zaman Foke (Fauzi Bowo), mungkin malah memburuk," ujar Wakil Ketua DPP Partai Amanat Nasional, Dradjad Hari Wibowo, memulai perbincangan soal banjir Jakarta, Senin (13/1/2014).