Rabu, 04 Juni 2014

Jokowi Janji Perbaikan Masif Pabrik Gula Nasional

Calon Presiden Joko Widodo berjanji akan fokus untuk memperbaiki masalah pergulaan di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan melakukan perbaikan masif sejumlah pabrik gula milik negara untuk menggenjot produktivitas gula nasional.
"Ini merupakan angin segar bagi masalah pergulaan nasional," kata Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia, Soemitro Samadikoen, mengulang kisah pertemuannya dengan Jokowi April lalu kepada Tempo, Rabu (4/6/2014).
Ia mengungkapkan, Jokowi kala itu menanyakan permasalahan pergulaan yang dihadapi petani dalam negeri. Selama ini, dengan kondisi 52 pabrik gula milik pemerintah yang sudah tua, mustahil gula kristal putih yang diproduksi petani bisa bersaing dengan gula rafinasi yang bocor ke konsumen.
Soemitro saat itu menjelaskan pada calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu soal besarnya anggaran untuk merevitalisasi pabrik. Untuk ukuran pabrik gula yang kecil, kata Soemitro, dibutuhkan dana minimal sebesar Rp 750 miliar.
Sementara pabrik yang besar, perbaikannya bisa menelan duit hingga Rp 1,5 triliun. "Beliau memahami dan bilang 'baik kami prioritaskan'," kata Soemitro mengulang Jokowi.
Menurut Soemitro, rencananya, jika menang dalam pemilihan presiden 9 Juli mendatang, Jokowi akan segera merealisasikan janji ini. Setiap tahunnya perbaikan akan dilakukan untuk empat sampai lima pabrik gula.
Selama ini pasar pergulaan dalam negeri memang menjadi masalah yang tak kunjung berakhir. Di satu sisi ada importasi gula kristal putih yang selalu dilakukan akibat minimnya produksi dalam negeri. Di sisi lain, gula rafinasi dari industri seringkali bocor di pasar konsumsi sehingga merugikan pelaku usaha gula nasional.   [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar