Senin, 12 Agustus 2013

Jokowi Janjikan Metromini Baru Ber-AC

Metromini baru dipastikan mendapat fasilitas yang lebih nyaman dan aman. Salah satunya dengan ketersediaan AC di tiap bus.
"Pakai AC-lah, kan biar penumpangnya nyaman," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta pada Senin (12/8/2013).
Kelebihan yang dikatakan Jokowi selanjutnya sekaligus menyindir kondisi metromini saat ini yang untuk kelengkapan kendaraan saja dinilai mengkhawatirkan. Spidometer mati, kursi karatan, kaca pecah, dan yang lainnya kerap menghiasi fisik bus metromini.
"Kelebihan lain, ada pintunya, spidometernya, ada remnya, tempat duduknya ndak karatan, kaca spionnya ada, kaca jendela ada. Kan selama ini ndak ada toh? Saya ingat betul itu," sindirnya.
Jokowi mengatakan, pihaknya telah memesan 1.000 bus sedang sebagai pengganti metromini. Namun, itu masih dalam tahap lelang dan diperkirakan datang pada akhir 2013 ini. Jumlah itu pun akan ditambah lagi pada 2014.
"Tahun depan mungkin bisa 3.000 langsung jadi rampung tahun depan, enggak mikir apa-apa lagi. Kan bus yang akan diganti 4.400," tuturnya.

Menyedot penumpang
Kondisi metromini seperti demikian sangat diharapkan oleh pengguna angkutan kota di Jakarta. Lauren Hutabarat (22) misalnya. Wanita yang kuliah di salah satu universitas swasta di bilangan Cawang itu mengaku sangat tertarik menaiki Metromini jika fasilitas di sana dianggap nyaman dan aman.
"Ya, bisa jadi pindah ke metromini. Selama ini kan biasanya pergi-pergi naik angkot biasa," ujarnya.
Ia yakin, jika metromini berubah fisik menjadi lebih manusiawi, penumpangnya pun akan bertambah dibanding sebelumnya. Bahkan, mereka yang selama ini menaiki kendaraan pribadi bisa beralih ke metromini.

Ada kualitas, ada harga
Jokowi melanjutkan, tak ada kualitas baik yang dibayar dengan harga murah. Soal tarif metromini, ia meyakini tidak ada perubahan pada awal-awal operasionalnya. Namun, mengingat bus-bus tersebut membutuhkan biaya perawatan yang dipastikan tidak kecil, Jokowi memastikan akan menaikkan tarif secara bertahap secara rasional.
"Tapi besarannya tentu belum bisa dikatakan sekarang, wong busnya saja belum ada," ujarnya.
Jika tarif baru berdasarkan kalkulasi mendatang dianggap terlalu berat bagi masyarakat, maka Jokowi mengaku tak segan-segan menyuntikkan dana bagi operasional metromini. Hal itu dilakukan agar metromini tak jauh dari harapan, yakni menjadi moda transportasi yang murah, aman, dan nyaman.

Sumber :
kompas.com

Warga Waduk Pluit Dukung Pencapresan Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memantau  taman yang tengah dibangun di sisi barat bibir waduk Pluit, Jakarta Utara, Senin (12/8/2013).
Selama 20 menit Joko Widodo memantau perkembangan pembangunan taman dan ia langsung masuk ke dalam mobil dinasnya.
Namun tiba-tiba seorang warga menghadangnya lalu bertanya mengenai kesiapan Joko Widodo maju sebagai calon presiden tahun 2014.
"Pak, kira-kira siap maju sebagai capres? Kalau iya, saya dukung pak," ujar pria yang mengenakan kemeja batik berwarna dasar cokelat tersebut.
Mendengar itu, pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini terkejut. Namun tetap jawabannya sama seperti saat ditanyai kesiapan dirinya maju sebagai capres.
"Wah, saya hanya mau ngurusin Waduk Pluit,  Pasar Tanah Abang saja lah," ujar Jokowi.

Sumber :
tribunnews.com

Jokowi Seperti Belut

Jalanan sekitar Pasar Tanah Abang yang lengang dan kondusif pascapenertiban sudah bisa dirasakan manfaatnya, baik oleh pedagang maupun masyarakat umum. Mereka pun mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) itu.
"Dia (Jokowi) kalau ngilangin macet, cap jempol banget," kata pedagang kolang-kaling, Wati, kepada, Senin (12/8/2013).
"Gubernur-gubernur yang kemarin enggak bisa. Sampai perang-perang sama pedagang," lanjut dia.
Bukan berlebihan, Wati yang berdagang di Pasar Tanah Abang sejak 30 tahun silam itu menjadi saksi tragedi pembakaran kantor kecamatan pada 1997. Kala itu, yang namanya relokasi identik dengan ambil paksa hak pedagang, lapak, barang dagangan, dan sebagainya.
"Sekarang masih ada basa-basinye, kalau dulu maen angkut aja," ungkap Wati.
Wati mengakui, Jokowi adalah sosok pemimpin yang pelan, tetapi tegas. Meski begitu, ia pun kadang heran dengan aktivitas blusukan Jokowi. Ia mengibaratkan Jokowi seperti belut. Susah dipegang, susah ditebak ke mana larinya. Tanpa pengumuman, mendadak ada di tengah-tengah warga. Wati berharap pemimpin DKI yang lain juga bisa mencontoh aksi-aksi Jokowi.
Dia juga menyinggung soal rumah jagal. Wanita paruh baya itu tinggal di Jalan Sabeni. Rencananya, di situlah Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah akan merelokasi rumah jagal Blok G Pasar Tanah Abang.
Mendengar rencana itu, ia kurang setuju. Sebab, sejauh ini belum pernah ada pemimpin yang menengok bagaimana kondisi riil permukiman yang di tengah-tengahnya terdapat rumah jagal.
"Kalau ujan, air got meluap, tai kambing pada ngrendem," ungkap Wati.
"Coba ada camat ke sini (nengok) ya. Ini giliran orang kecamatan ditelepon, (got) kering, (limbah) disedot. Kalau enggak ada (orang kecamatan), (limbah) keluar. Harusnya mendadak kayak Jokowi," pungkasnya.

Sumber :
kompas.com

Jokowi: PKL Solo dan Jakarta Sama Saja

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pendekatan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jakarta dan di Solo sama saja. Hanya perlu diajak bicara.
"Sama. Asal kita ajak bicara. Tahapan pendekatan yang betul. Jadi masyarakat sadar untuk lalu lntas bukan untuk berjualan," ujar Jokowi saat meninjau Waduk Pluit, Jakarta Utara, Senin (12/8/2013).
"Penjelasan sederhana, runtut dan benar. Masyarakat ngerti," kata Jokowi.
Terkait Waduk Pluit, Jokowi mengatakan pengerukan yang dilakukan baru sekitar 20%. Nantinya waduk itu akan dikeruk sedalam 10 meter.
Kini sisi barat Waduk Pluit sudah tampak rapi. Nantinya, kawasan sekitar waduk akan dijadikan percontohan ruang publik. Sementara untuk permukiman akan dipindahkan ke rumah-rumah susun.
"Nunggu rusun. Begitu rampung, masuk, rampung, masuk. Ditata, tahun depan lah rampung rusunnya dulu," jelas Jokowi.

Sumber :
detik.com

Jokowi Berjanji Akan Habisi Metromini Tua

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki program peremajaan angkutan kota, khususnya bagi Metromini. Beberapa skema peremajaan disiapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk mewujudkan moda transportasi yang aman dan nyaman bagi warga Ibu Kota.
"Pokoknya (Metromini tua) kayak Bajaj kemarin, kita pek (hancurkan)," ujar Jokowi sambil memperagakan memotong telapak tangannya kepada wartawan pada Senin (12/8/2013) kemarin.
Terdapat dua skema peremajaan angkutan kota. Pertama, pembelian bus baru dilakukan oleh Pemprov DKI dan seluruh operator dilebur menjadi satu wadah. Kedua, pembelian bus baru dilakukan oleh operator dan menginvestasikan kepada wadah yang dibentuk oleh Pemprov DKI.
Adapun, Pemprov DKI telah menempuh skema pertama, yakni pembelian sebanyak 1.000 bus Metromini. Saat ini masih dalam proses lelang dan diperkirakan datang akhir tahun 2013.
Sementara skema kedua, belum ada operator yang bersedia membeli bus Metromini baru. Nantinya, badan yang akan menjadi rumah manajeemen angkutan kota tersebut adalah PPD.
PPD tengah menjalani proses hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemprov DKI. Tapi keputusan masih menunggu kementerian BUMN. "Kepemilikan bus itu perorangan, tapi menginduk ke PPD manajemennya. Tidak seperti sekarang ini semua jadi pemilik, ngaturnya gimana, ngontrolnya gimana, susah pasti. Begitu juga sopirnya tinggal pindah ke yang baru, " ujarnya.
"Artinya, terakomodasi semua. Sopirnya terakomodasi, pemiliknya juga ndak merasa ditinggal. Ini win-win solution yang paling bagus," yakinnya.
Jika angkutan kota, termasuk Metromini, masuk ke dalam satu manajemen, diharapkan pelayanan terhadap pengguna transportasi bisa meningkat dan kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengguna angkutan kota, dapat segera tercapai.

Sumber :
kompas.com

Jokowi Live Di Metro TV Bersama Cheryl Tanzil

Malam ini mulai pukul 19:18 sampai dengan pukul 19:49, Senin (12/8/2013), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) muncul pada acara Prime Time News di Metro TV dengan pewawancara Cheryl Tanzil. Wawancara ditayangkan langsung dari terminal Kampung Rambutan. Masalah utama yang dibahas dalam wawancara tersebut adalah masalah penanganan pendatang baru di DKI Jakarta. Dalam wawancara tersebut Jokowi menyatakan tidak akan mengadakan operasi yustisi tetapi akan mengadakan Bina Kependudukan yang melibatkan RT/RW setempat.
Jokowi menilai upaya menekan arus urbanisasi tidak hanya berupa penindakan hukum semata. Harus ada pembangunan ekonomi daerah yang komprehensif agar masyarakat tak berbondong-bondong ke kota-kota besar.
"Hanya itu jurusnya, mendorong investasi di daerah sebanyak-banyaknya supaya orang tidak tertarik untuk datang ke sini saja. Jadi baiknya di sini (Jakarta) ada 'gula', tapi di daerah juga ada 'gula-gula' yang banyak," kata Jokowi.
Jokowi mengaku tidak bermaksud menjadikan kota Jakarta sebagai kota tertutup bagi warga pendatang. Namun, karena jumlah kaum urban di Jakarta tergolong banyak, ia hanya bisa melakukan sosialisasi lewat program Bina Kependudukan agar mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan keterampilan khusus untuk tak mengadu nasib di Jakarta. Oleh sebab itu, Jokowi berharap agar pemerintah provinsi yang warganya biasa melakukan urbanisasi untuk menumbuhkan iklim ekonomi yang baik. Dengan demikian, warga dari luar Jakarta tak perlu berjudi nasib di kota lain.
Di akhir cara juga disinggung tentang PKL Tanah Abang yang bukan warga Jakarta (mempunyai KTP Jakarta). Menurut Jokowi, mereka yang bukan warga Jakarta juga tetap diperbolehkan menempati Blok G, asal tempatnya masih memungkinkan.

Sumber :
Metro TV

Ahok: Ali Sadikin Keras, Jokowi Tegas

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memiliki karakter berbeda dibanding mantan Gubernur DKI Ali Sadikin.
"Pak Ali Sadikin itu orangnya keras, dulu dia sampai buka kasino di sini. Kalau Pak Gubernur (Jokowi) itu tidak keras, tapi lebih cocoknya tegas," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Senin (12/8/2013).
Dengan ketegasan dan penegakan hukum itu, Ahok mengatakan bahwa Pemprov DKI tidak membutuhkan strategi khusus untuk menertibkan pedagang kaki lima, misalnya dengan melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat Tanah Abang. Menurut Ahok, Jokowi memiliki prinsip sederhana, yaitu hanya taat dengan peraturan sebagaimana sumpah jabatan yang diucapkan.
"Kami tidak bicara keras atau apa. Kami hanya akan menegakkan aturan yang ada karena selama ini perda tidak pernah ditegakkan," kata Ahok.
Setelah penertiban PKL Tanah Abang ini, Ahok enggan menempatkan ribuan petugas keamanan untuk mengawasi kawasan Tanah Abang agar tidak diserbu PKL kembali. Sistem pengawasan sederhana diterapkan, yaitu hanya menempatkan satu atau dua orang petugas keamanan. Apabila masih ada PKL yang kembali berdagang di pinggir jalan, PKL tersebut langsung dikenakan sanksi pidana. Sanksi itu berupa kurungan hingga 60 hari dan denda maksimal Rp 20 juta berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 atau dengan yang lebih tinggi lagi mencapai Rp 50 juta berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Sumber :
kompas.com

Satu Lagi Prestasi Jokowi: Kedisiplinan PNS DKI Meningkat

Libur hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah telah berakhir, dihari pertama masuk kerja, hanya satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI yang tidak masuk kerja tanpa keterangan atau alpa. Kepala Bidang Pengendalian Kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Slamet menilai hal itu menunjukkan kedisiplinan PNS DKI meningkat tiap tahunnya.
"Tahun ini, hanya satu orang yang alpa, dan tahun lalu sekitar 10 orang yang alpa. Jadi, disiplin PNS DKI semakin meningkat," kata Slamet di Balaikota Jakarta, Senin (12/8/2013).
Berdasarkan data dari BKD DKI Jakarta, dari total pegawai 73.289, yang tercatat sakit sebanyak 98 pegawai, 57 pegawai izin, 688 pegawai cuti, dan satu orang alpa. Sementara sebanyak 36.802 PNS lainnya masih libur, seperti guru, serta PNS yang shift malam, seperti petugas pemadam kebakaran, Satpol PP, dan petugas rumah sakit.
Sementara pada tahun 2012, di hari pertama kerja pascacuti bersama libur hari raya Idul Fitri, sebanyak 80 pegawai tidak masuk karena sakit, 165 pegawai izin, 938 pegawai cuti, dan 10 orang tidak masuk tanpa keterangan atau alpa.
Slamet melanjutkan, para PNS yang mengambil cuti merupakan staf. Sebab untuk para PNS DKI yang berpangkat eselon II dan eselon III dilarang menambah cuti Lebaran.
"Yang tidak boleh cuti itu PNS eselon II dan eselon III. Mereka tidak boleh ambil cuti yang menyambung, kalau setelah seminggu atau sebulan berikutnya boleh cuti," ujarnya.
Bagi PNS yang terbukti tidak masuk kerja tanpa keterangan, akan dikenakan sanksi mulai dari teguran hingga pemecatan sesuai dengan Peraturan Pemerintahan (PP) No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Selain itu juga pemotongan TKD sesuai dengan Peraturan Gubernur nomor 12 tahun 2012 tentang pemberian TKD.
Untuk pegawai yang membandel juga akan diberikan teguran berupa peringatan tertulis. Surat teguran tersebut, kata dia, akan berdampak pada pengembangan kariernya. Misalnya promosi jabatannya yang tertunda.

Sumber :
kompas.com

Jokowi Akan Kembalikan Waduk Pluit Menjadi Markas Burung

Usai aksi tutup selokan di Blok G Tanah Abang, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meluncur ke Waduk Pluit, Jakarta Utara untuk meninjau pembangunan taman di lokasi itu. Jokowi berharap agar burung-burung mau datang lagi ke Waduk Pluit dan bermarkas kembali disana seperti pada jaman tempo dulu.
"Dulunya, di sini adalah pusatnya burung. Sebetulnya area wilayah Penjaringan, Pluit, dan Muara Baru itu area burung dulunya. Terus, jadi sarang manusia," kata Jokowi di taman sisi barat Waduk Pluit, Senin (12/8/2013).
 Jokowi bertekad Waduk Pluit yang kini sedang diperbaiki bisa kembali menjadi 'sarang burung'. Pembangunan haruslah ramah lingkungan dan memperhatikan ekosistem yang ada.
"Nanti kita kembalikan (kembali menjadi 'sarang burung')," ujarnya.

Sisi barat Waduk Pluit memiliki luas sekitar 2 hektar. Beberapa waktu lalu, kawasan itu masih berupa permukiman. Kini sejumlah fasilitas publik sudah ditempatkan di sana, yakni taman dengan rumput dan pohon anggur laut, bangku taman, dan lainnya. Lokasi yang ditinjau Jokowi hari ini tampak kontras dibanding sisi lain yang masih dipenuhi permukiman kumuh dan berada beberapa meter dari bibir waduk. "Lingkungan waduk akan seperti ini. Ini kerja seminggu, lho," ujar Jokowi sambil berjalan serta menunjuk sekeliling sisi barat waduk.
Fasilitas yang belum dibangun, kata Jokowi, tinggal panggung teater terbuka (amphiteater), trek pejalan kaki, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Jokowi mengatakan, pembangunan sejumlah fasilitas itu dilakukan bertahap. Dia memperkirakan, dari total penataan kawasan waduk, pembangunan ruang terbuka hijau itu baru mencapai 10 persen. Sisanya akan dilakukan setelah pembangunan rumah susun di Marunda dan Muara Baru selesai. Jika kedua rusun itu rampung, warga sekitar waduk akan direlokasi dan penataan baru dapat dilakukan.
"Begitu rampung, langsung masuk, baru kita tata. Itu saja prosesnya. Tahun depan rampung, percaya saya," katanya.

Jokowi mengakui bahwa kunjungan tersebut dilakukan karena ia ingin memberikan contoh kinerja nyata kepada masyarakat. Jika pembangunan awalnya sudah terlihat bagus, warga diharapkan memberikan dukungan terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Di sini (taman Waduk Pluit) untuk menggelar acara budaya juga bisa. Nanti di situ juga dibangun dek kayu agak menjorok supaya bisa buat mancing," tuturnya.
Jokowi mengatakan bahwa taman ini sebagai bukti Pemprov DKI melakukan relokasi demi kepentingan bersama.
"Tapi sekarang kami tunjukkan bahwa taman ini untuk umum. Jadi ada trust (kepercayaan) masyarakat kepada Pemprov DKI," ujar Jokowi.
Jokowi mengakui bahwa beberapa tahun yang lalu kepercayaan publik kepada pemerintah daerah cukup memperihatinkan. Sebab, setiap ada penggusuran berujung pada berdirinya mall di tanah gusuran.
"Dulu-dulunya kan sering dipindah, digusur, tapi malah jadi mall. Masyarakat itu jadi enggak percaya," ucap Jokowi.
Sementara itu, pengerukan waduk masih terus dikerjakan. "Pengerukan sudah 20 persen," ucap Jokowi.
Saat ini pemerintahan Jokowi tengah menormalisasi Waduk Pluit yang memiliki luas 80 hektar. Normalisasi dilakukan dengan mengeruk waduk yang kini sedalam 2-3 meter menjadi 10 meter dan merelokasi warga yang menetap di bantaran waduk. Normalisasi bertujuan untuk menanggulangi banjir yang biasa mengancam kawasan Pluit dan sekitarnya.

Sumber :
- detik.com
- kompas.com
- tribunnews.com

Aksi Jokowi Tutup Selokan di Tanah Abang

Pascalibur lebaran, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) langsung memulai agendanya dengan melakukan blusukan memantau sejumlah persoalan di Jakarta.
Siang ini, Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi memantau pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia turun dari mobil dinasya, Kijang Innova Hitam B 1124 BH pada pukul 13.00 WIB.
Berkemeja putih, Jokowi langsung menuju ke blok G Pasar Tanah Abang. Ia memulai pemantauannya dengan melihat selokan yang awalnya dipenuhi air kotor.
Tanpa malu-malu, Jokowi langsung mengangkat tumpukan kayu yang menutupi lubang selokan untuk melihat perkembangan pembersihan selokan.
"Ini nanti dibersihkan lagi ya," kata Jokowi kepada seorang petugas pemprov DKI yang mendampinginya.
Setelah melakukan pengecekan, Jokowi langsung dikerubuti warga. Jokowi pun bercakap-cakap dengan warga terkait sejumlah persoalan yang ada.
Saat ingin menghampiri warga di seberang blok G Pasar Tanah Abang, Jokowi terhalang oleh beton pembatas jalan. Tanpa ragu, dirinya melompati beton pembatas tersebut untuk menemui warga.
Seorang pedagang Tanah Abang menghampiri Jokowi dan mengucapkan terima kasih kepada Jokowi.
"Terima kasih Pak Jokowi, Tanah Abang jadi wangi," ujar salah seorang pedagang. Jokowi menyempatkan berkomunikasi dengan warga di kawasan perdagangan tersebut. Ada warga yang menyalaminya sambil mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri kepadanya.

Sumber :
tribunnews.com

Ulasan Warta Kota: Uji Kompetensi Jokowi Ada Di Tanah Abang

Pembersihan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Tanah Abang, Minggu (11/8/2013), secara besar-besaran menurut saya momen yang tepat. Hari pertama warga Jakarta beraktivitas kembali pada Senin (12/8/2013) setelah libur panjang Lebaran akan membuktikan seberapa efektif pembenahan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ini.
Seperti sudah saya katakan sebelumnya, mulai Lebaran hingga H+5 merupakan waktu emas untuk menata total kawasan Tanag Abang. Karena pada saat ini, aktivitas warga belum normal. Saat itu, PKL sebagian besar masih mudik dan konsumen belum ada yang belanja ke pasar.
Pembersihan PKL harus diikuti dengan penataan trotoar dan penjagaan oleh petugas Satpol PP yang berpatroli 24 jam.
Konsistensinya juga tidak bisa setengah-setengah. Tidak bisa hanya sebulan-dua bulan atau setahun-dua tahun saja mengawasinya. PKL harus dijaga dengan tegas. Konsistensinya harus selamanya.
Jika penataan kawasan Pasar Tanah Abang berhasil, maka akan menjadi percontohan dan mempermudah penataan pasar seluruh Jakarta dan bisa menjadi contoh di seluruh Indonesia.
Revitalisasi pasar, renovasi bangunan, pengembangan kawasan Tanah Abang menjadi kawasan belanja kelas dunia adalah sesuatu yang harus dibangun Jokowi-Ahok. Seharusnya, Pemprov DKI Jakarta sudah keluar dari kelas manajemen pasar dan lingkungan yang primitif.
Keberadaan PKL memang menganggu semua orang. Budaya dagang seperti itu harus diubah sehingga pembinaan pedagang juga perlu dilakukan terus-menerus.
PKL merupakan salah satu penopang perekonomian, terutama untuk kalangan menengah ke bawah. Mereka sering tidak sadar bahwa selama ini mereka membayar uang yang masuk kantong pribadi oknum dan preman. Mereka sadar melanggar aturan dan mengeluarkan uang untuk tetap melanggar. Oleh karenanya, Pemprov DKI harus bisa memberi jaminan bahwa di Blok G ramai pengunjung. Konsumen harus dipaksa masuk ke Blok G.
Jadi jangan tanggung-tanggung, sudah kepalang basah. Blok G harus dilengkapi jembatan penghubung dengan gedung-gedung di sekitarnya. Konsumen juga harus dididik untuk belanja ke dalam pasar. Jangan hanya PKL yang direlokasi.
Penataan kawasan Tanah Abang juga menjadi pembuktian kompetensi, political will dan kemauan politik Jokowi-Ahok. Ini ujian buat mereka karena banyaknya kepentingan di Tanah Abang, mulai dari preman kelas teri sampai para aktor intelektualis.

Sumber :
kompas.com

Hari Pertama Masuk Kerja, Jokowi Ahok Gelar Halal Bihalal

Seperti lazimnya di daerah lain, Gubernur DKI Jokowi dan Wagub Ahok di hari pertama kerja usai libur lebaran menggelar halal bi halal. Jokowi dan Ahok bersalam-salaman saling memaafkan dengan segenap PNS di lingkungan Pemprov DKI.
Berdasarkan pantauan di balai kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (12/8/2013) acara digelar mulai pukul 08.00 WIB. Jokowi yang mengenakan jas hitam, kemeja putih dan dasi merah berdiri di depan dengan Ahok yang mengenakan seragam Linmas berwarna hijau.
"Minal aidzin, maaf lahir batin," kata Jokowi kepada PNS yang menyalaminya.
Acara halal bi halal itu digelar di balai agung. Selain PNS Pemprov DKI, hadir juga beberapa wali kota. Mereka ikut antre untuk bersalaman dengan Jokowi-Ahok.
Hari ini memang sudah masuk hari pertama kerja. Para PNS nantinya juga akan dicek absensinya.

Masalah PNS Bolos
Tidak seperti pejabat lain di negeri ini, Jokowi tak akan menggelar sidak di lingkungan Pemprov DKI. Jokowi menegaskan, urusan pegawai masuk atau tidak sepenuhnya diserahkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Ketika ditanyakan masalah sidak, Jokowi hanya menjawab,
"Ndak ada, ndak ada," jelas Jokowi
Jokowi menjelaskan, soal sanksi bagi mereka yang bolos atau juga telat datang masuk ke kantor dia mempersilakan menanyakannya ke BKD.
"Itu urusan BKD, tanya Badan Kepegawaian," tutupnya.

Sumber :
- kompas.com
- detik.com

Pilih Jokowi Malah Tambah Repot

Yati terlihat sedang membereskan lapaknya di area parkir Lokasi Binaan PKL Pasar Minggu. Dia mengaku terpaksa memindahkan lapaknya dari pinggir jalan ke lokbin karena merasa capek.
Sejak ada penertiban, PKL di Pasar Minggu merasa tidak nyaman. Berkali-kali, PKL terkena gusuran oleh petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
"Saya capek, diuber-uber mulu. Katanya kalau coblos Jokowi enak kok malah tambah repot," sesal Yati saat ditemui Kompas, Minggu (11/8/2013).
Berbeda dengan Yati, Santi masih enggan masuk ke Lokbin. Dia pun tidak takut jika harus dipidanakan karena masih berjualan di jalan.
"Katanya, kalau hari Senin (12/8/2013) para PKL masih bandel jualan di jalan, katanya mau dipenjara. Masa jualan di pinggir jalan dijeblosin ke penjara, emang saya nyuri? Tapi saya rela kok dipenjara, asal sekolahin empat anak saya di kampung," ujar Santi.
Menurut Santi, dia menjadi tulang punggung utama keluarganya. Suaminya, yang tinggal di kampung bersama empat anaknya, hanya bertani. Hasilnya, kata dia, tidak cukup untuk membiayai hidup mereka.
Santi mengaku akan pindah jika memang pemindahan PKL sudah jelas. Ia mengganggap lokasi lokbin tidak akan cukup menampung para PKL yang biasanya berdagang dengan sistem dua shift ini, yakni pukul 03.00-16.00 untuk tukang sayur dan buah, jam 16.00-21.00 untuk pedagang baju dan sepatu.

Sumber :
kompas.com