Selasa, 21 Januari 2014

Caleg FKPI Dukung Jokowi

Model seksi Destiara Talita punya jagoan sendiri di Pilpres 2014. Alih-alih mendukung pencapresan Ketum PKPI Sutiyoso, Destiara lebih menjagokan Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta) di Pilpres 2014.
"Jokowi kalau nyapres pasti saya lebih ke Jokowi," kata Destiara, menyebut jagoannya di Pilpres 2014.
Hal ini disampaikan Destiara saat berbincang santai dengan detikcom di Kuningan City, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2014) malam.
Sosok Jokowi punya nilai lebih di mata model cantik berusia 25 tahun ini. Destiara yang malang melintang di dunia model sejak tahun 2011 ini menilai Jokowi sosok pekerja keras.
"Orangnya nggak banyak omong, cuma lebih ke pekerjaan nyata," katanya.
Kebetulan saja Jokowi pernah jadi pengusaha.

Jokowi Jangan Ladeni Amien Rais Sebab Kredibilitas Amien Rais Akan Turun

Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Banten Ribka Tjptaning mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak perlu menanggapi kritik yang beberapa kali dilontarkan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais.
Menurutnya, Jokowi sebaiknya bekerja saja seperti yang dilakukannya selama ini bersama rakyat. "Ya biarin ajalah hobinya gitu. Mau diapain," kata Ribka kepada Kompas.com, Selasa (21/1/2014).

Serang Jokowi, Amien Rais Cari Sensasi

Sikap Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang seolah menyerang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dianggap hanya sebagai ajang untuk mencari sensasi semata. Pasalnya, nama Jokowi yang populer menjelang pelaksanaan Pemilu 2014 dianggap sebagai sasaran tembak bagi seluruh partai politik.
"Pernyataan itu sebentuk sinisme politik saja karena bagaimanapun juga Jokowi adalah sasaran tembak pada Pemilu 2014," kata Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate Ari Nurcahyo kepada Kompas.com, Selasa (21/1/2014).

Jokowi Segera Bujuk Wali Kota Tangerang Setujui Sodetan Ciliwung-Cisadan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan segera menemui Walikota dan Bupati Tangerang untuk "membujuk" mereka menyetujui sodetan Ciliwung-Cisadane.
"Saya mau secepatnya menemui mereka. Butuh waktu, memang," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (21/1/2014). Kepada mereka, Jokowi mengaku ingin menjelaskan bahwa sodetan tersebut sangat berarti untuk penanggulangan banjir Jakarta.
Jokowi pun yakin kekhawatiran warga Tangerang jika sodetan akan "memindahkan" banjir ke Tangerang tidak akan terjadi. "Hitung-hitungan kapasitasnya sudah ada. (Apalagi) sodetan itu kan ada pintunya. Kalau penuh, ditutup. Kalau masih ada (ruang kapasitas), dibuka," kata Jokowi.

Jokowi Serahkan Kacamata Pemberian Jorge Lorenzo Ke KPK

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali menyerahkan hadiah barang sebuah kacamata sport dengan merk Hawker berwarna putih yang diberikan Pembalap Moto GP Jorge Lorenzo, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Benar, kemarin dilaporkan ke KPK melalui stafnya,” kata Juru bicara KPK, Johan Budi saat ditanya wartawan, Selasa (21/1/2014) malam.
KPK akan memeriksa apakah kacamata tersebut termasuk gratifikasi atau tidak. Bila termasuk gratifikasi, maka kacamata tersebut akan disita. Namun bila tidak termasuk dalam gratifikasi maka akan dikembalikan kepada Jokowi.

Hanya Orang Gila Yang Tuntut Jokowi Hentikan Banjir!

Gurbernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dituntut meminta maaf karena Jakarta masih dilanda banjir. Menanggapi tuntutan tersebut, Pengamat politik dan kebijakan publik Adrinof Chaniago mengatakan hanya orang gila yang menuntut Gubernur Jokowi menghilangkan banjir.
“Ini tuntutan aneh, tak masuk akal,” katanya saat dihubungi, Selasa (21/1/2014) malam.
Adrinof menyebutkan, banjir tahun ini disebabkan oleh musim hujan yang ekstrem.

Kemampuan Manajemen Jokowi Kurang Baik

Permasalahan banjir dan kemacetan Jakarta yang tak kunjung bisa diatasi menunjukkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) tidak mampu melakukan manajemen dengan baik, kata politisi PAN yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Laode Ida.
"Jokowi rupanya belum memiliki kehandalan dalam manajemen yang terkait dengan bencana banjir dan kemacetan," kata Laode Ida di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Permadi: Jokowi Harus Akui Tak Bisa Atasi Banjir

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Permadi, meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa dirinya tak sanggup menyelesaikan masalah banjir Ibukota. Dia meminta Jokowi tak menyalahkan pemimpin Jakarta sebelumnya. "Yang tidak berhasil dilakukan diakui saja," katanya saat dihubungi, Selasa (21/1/2014).
Menurut Permadi, banjir Jakarta lebih parah dari tahun sebelumnya. Namun, Jokowi dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengklaim bahwa titik-titik banjir di Jakarta berkurang. "Apa artinya titik banjir berkurang kalau banjirnya semakin menjadi," ujarnya.
Lantaran masalah ini, Permadi menyarankan agar Jokowi jujur pada dirinya bahwa ia belum siap menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Disebut Capres Banjir, Jokowi: Masa Bodoh!

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sempat melihat spanduk putih bertuliskan 'Jokowi Capres Banjir' saat blusukan di kawasan Jalan Abdullah Syafii, kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Spanduk sindiran itu berada di tengah-tengah kepungan banjir.  Ini bukan satu-satunya spanduk sindiran, atau bahkan serangan untuk Jokowi.
Sindiran itu ditanggapi santai oleh Jokowi. Kepada Tempo, Selasa (21/1/2014), mantan Wali Kota Solo itu mengaku berkonsentrasi mengurusi Jakarta dan masalah banjir yang masih menumpuk.

Minum Temulawak, Kalau Ingin Sekuat Jokowi

Beraktivitas dari pagi sampai malam, apalagi dalam cuaca yang tidak bersahabat dalam beberapa pekan belakangan tentu mengganggu kesehatan kebanyakan warga DKI Jakarta.
Namun, hal itu rupanya tidak berlaku bagi seorang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Dari pagi hari hingga malam secara berturut-turut ia lakukan memantau beberapa lokasi banjir. Lalu apa rahasianya?
"Minum ini, temulawak diiris-iris lalu diseduh, direbus," kata Jokowi seusai melaksanakan aktivitasnya di Balai Kota, Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Jurus Gerindra Menaklukkan Jokowi

Politisi Partai Gerindra, Mulyadi mengatakan Gubernur DKI Jakarta,Joko Widodo (Jokowi) jangan cuma berupaya menaikan citra, tapi rakyat justru tenggelam karena banjir. Dirinya pun meminta agar Jokowi berkoordinasi dan bukan justru menyalahkan pihak lain untuk mengatasi masalah klasik di Jakarta tersebut.
“Harusnya Jokowi jangan show off sendiri untuk menaikan citranya sehingga kerjanya ditujukan untuk itu saja sementara rakyat tenggelam karena banjir, Jokowi juga seharusnya tidak selalu menyalahkan pihak lain dan justru harus bersifat merendah dan berkoordinasi dengan pihak lain seperti pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya karena masalah banjir tidak mungkin bisa diatasi sendirian.Jangan malah menyalahkan mereka,” ujar Mulyadi ketika dihubungi wartawan,Selasa (21/1/2014).

Berhentilah Saling Menyalahkan

Permasalahan banjir yang melanda Jakarta tidak mungkin diselesaikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) seorang diri. Perlu adanya keseriusan dari berbagai kalangan untuk mau menangani permasalahan menahun ini, dan bukan malah saling menyalahkan.
"Yang dipertontonkan sekarang ini di layar tv adalah saling menyalahkan. Pemerintah daerah menyalahkan pusat, pemerintah pusat menyalahkan daerah. Keadaan terus berputar-putar, tidak ada upaya penyelesaian," ujar anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya di Kompleks Parlemen, Selasa (21/1/2014).

Muhammad Yusdi Tuding Jokowi Hanya Berhasil Bebaskan Banjir Rumah Ahok Saja

Praktisi Teknologi Informasi yang juga pengamat pendidikan, Muhammad Yusdi mengatakan, dari penelusurannya di internet, hanya ada tiga kerja Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) yang ramai dibicarakan baik di media online maupun sosial media.
Selebihnya menurut Muhammad Yusdi, tidak ada berita apapun terkait kerja pembangunan yang dilakukannya.

Anggota DPD RI, Achmad Subadri, Tuding Jokowi Pencitraan Belaka

Politikus Partai Demokrat sekaligus anggota DPD RI Achmad Subadri meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) jangan hanya memikirkan pencitraan belaka dengan berencana membangun sodetan Ciliwung-Cisadane. Hal itu dikatakan Subadri setelah dirinya meninjau langsung bendungan Pintu Air 10, di Kota Tangerang.
"Saya pikir Jokowi jangan asal menyenangkan warga Jakarta saja. Jangan berwacana, harus disertai kajian, seolah pemerintah serius. Padahal menjadi masalah besar," ujar Subadri, Selasa (21/1/2014).

Copot Sepatu, Gulung Celana, Jokowi Terabas Banjir Deras Ciliwung

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) Selasa (21/1/2014) siang, meninjau lokasi banjir di bantaran Sungai Ciliwung, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur. Jokowi terkejut melihat arus sungai yang begitu deras.
Jokowi tiba di lokasi tersebut sekitar pukul 14.15 WIB melalui Jalan RSUD Budhi Asih. Begitu sampai di mulut gang yang tergenang air sekitar 30 sentimeter, Jokowi terkejut melihat ke salah satu rumah di gang tersebut.

Jokowi Imbau Warga Tidak Menjebol Tanggul Sembarangan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) usai memberikan rapat koordinasi kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI memberi peringatan kepada warga Jakarta agar tidak sembarangan melubangi tanggul air.
"Semua tanggul yang dibolongi warga, seperti kemarin di Tanah Abang itu bahaya. Begitu sungai Ciliwung naik, tanggul bolong, semua airnya bisa masuk ke warga. Ada 3 ribuan warga," ucap Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Meski Telah Ditolak Walikota Tangerang, Jokowi Tetap Akan Buat Sodetan Ciliwung-Cisadane

Pemerintah Kota Tangerang dengan tegas menolak rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk membuat sodetan Ciliwung-Cisadane dengan alasan pembangunan itu dinilai justru memindahkan banjir dari Jakarta ke wilayahnya.
Meski ditolak, Jokowi mengaku akan tetap berupaya merealisasikan proyek tersebut. "Saya harap Walikota dan Bupati Tangerang setuju," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Jokowi Tinjau Banjir di Kramat Jati

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) meninjau banjir di Kampung Taman Harapan, tepatnya di RT 15/RW 03, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (21/1/2014).
Jokowi meninjau banjir setinggi satu meter di kawasan tersebut, yang sudah berlangsung sekitar delapan hari. Banjir terjadi karena luapan Sungai Ciliwung, yang alirannya berasal dari Bendungan Katulampa, Bogor.
Warga sekitar yang terkena banjir mengungsi di Panti Sosial Tunanetra yang tidak jauh dari perkampungan.

Banjir Jakarta Tanggung Jawab Renteng Jokowi-SBY

Persoalan banjir yang kerap terjadi di Jakarta bukan hanya menjadi tanggung jawab Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Penanganan banjir di Jakarta juga memerlukan dukungan dari pemerintah pusat atau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, Presiden SBY sebagai pemegang komando tertinggi dapat mengumpulkan para pemimpin daerah, seperti Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, dan kepala daerah penyangga Jakarta untuk bisa duduk bersama membahas banjir Jakarta.

Pemkab Bogor Minta DKI Tambah Dana Bongkar Vila

Setelah membabat habis 231 vila  liar pada 2013 lalu, Pemkab bakal kembali membongkar ratusan vila liar di kawasan Pucak pada pertengahan Februari mendatang. Dari 800 vila liar, pemkab bertekad akan membongkar setengahnya, tapi Pemprov DKI Jakarta diminta  menambah biaya pembongkaranya.
“Saya sudah sampaikan ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) agar menambah biaya bantuan pembongkaran, sebab kebanyakan vila yang dibangun dengan kontruksi tahan gempa sehinga cost membongkarnya juga tinggi,” ujar Bupati Bogor Rahmat Yasin, Selasa (21/1/2014).
Menurutnya,  dia sudah membicarakan masalah bantuan ini dengan Gubernur Jokowi saat membahas banjir di Bendung Katulampa, Senin kemarin.

Jokowi: Tanggul Bolong Sudah Dicor!

Gubernur DKI  Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta aparatnya segera memperbaiki seluruh tanggul bolong yang dijebol atau dibolongi warga di Banjir Kanal Barat maupun di kawasan Sunter dan Kemayoran.
"Semua tanggul yang dibolongin warga kayak kemarin tanggul yang di Kanal Banjir Barat, samping rel kereta Tanah Abang, sudah kami bongkar, dilihat dan hari ini sudah selesai dicor semuanya," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Menurut Jokowi, debit air Sungai Ciliwung yang mengalir di tanggul Banjir Kanal Barat itu tinggi sekali. Apabila debit air Sungai Ciliwung sampai pada level titik tertinggi, maka air akan menggenangi ribuan rumah warga.

Jokowi Kaget Tanah Bantaran Dibebaskan Mangkrak

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kaget mendengar ada aset tanah bantaran kali sudah dibebaskan, tapi masih ditinggali warga. Tanah tersebut terletak di bantaran Kali Krukut, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
"Ini harus dicek kondisi lapangannya, kenapa bisa sampai seperti ini," kata Jokowi di Balai Kota pada Selasa (21/1/2014). Dia pun memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk mengecek ke tempat yang disebutkan.

Jokowi: Segera Laporkan Jika Ada Tanggul yang Rawan Jebol!

Peristiwa penjebolan tanggul Kanal Banjir Barat (KBB) di wilayah Tanah Abang, membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) geram. Jokowi meminta, bagi siapapun pihak yang melihat atau menemukan tanggul yang dijebol maupun rawan jebol, segera dilaporkan ke pihaknya.
"Saya minta, agar tanggul yang miring, kemudian sudah bocor, ini lurah dan camat harus segera melaporkan secepat-cepatnya. Kalau masih tidak ada tindakan dari suku dinas ataupun Dinas PU, langsung lapor ke saya," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2014).

Tak Ada Kompromi Bagi Warga yang Tinggal di Bantaran Ciliwung

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menegaskan jika pihaknya tidak akan kompromi  bagi warga yang tinggal di sisi kiri dan kanan Sungai Ciliwung, seperti yang berada di Kampung Pulo, Jakarta Timur dan Kalibata, Jakarta Selatan.
Tahun ini dirinya minta kepada walikota terkait untuk segera melakukan pendekatan terhadap warga-warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut. Sebab hal tersebut merupakan akar permasalahan dalam banjir yang melanda Jakarta selama ini.

Jokowi Puji Anak Buahnya

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengklaim koordinasi antar anak buahnya sangat bagus saat Jakarta dirundung bencana. Hal itu terbukti saat dirinya memantau para korban banjir di seluruh wilayah Jakarta yang selalu didampingi camat ataupun lurah setempat.
"Pembagian tugas dengan camat, wakil camat, kemudian lurah dan wakil lurah berjalan dengan baik. Saya jam 2 dan 3 pagi pantau korban banjir ke Kampung Melayu dan ke daerah manapun. Ketemu camatnya dan ketemu lurahnya, tidak apa-apa harus ada salah satunya.

Emangnya Jokowi Superman?

Sejumlah kalangan meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf karena belum berhasil membebaskan ibu kota dari banjir. Namun, hal itu dinilai anggota Komisi VI DPR, Hendrawan Supratikno sarat akan muatan politik.
"Saya kira kalau pernyataan minta maaf itu sarat dengan muatan politik. Seakan-akan pengakuan adanya kegagalan," kata Hendrawan Supratikno di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Politisi PDIP ini menilai Jokowi tak perlu meminta maaf atas banjir yang terjadi di Jakarta.

APBD DKI Rp 72 Triliun Disahkan Rabu

Setelah beberapa kali ditunda, akhirnya ada titik terang pengesahan RAPBD DKI 2014 menjadi APBD DKI 2014. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan DPRD DKI akan menggelar rapat paripurna pengesahan APBD DKI tersebut pada Rabu 22 Januari 2014.
"APBD besok sudah paripurna. Nilainya Rp 72 triliun," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2014).
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Ferriyal Sofyan mengatakan, penundaan pengesahaan RAPBD DKI Jakarta Tahun 2014 menjadi APBD disebabkan adanya perubahan item anggaran.

Jokowi Minta Lurah dan Camat Pastikan Tak Ada Lagi Pengungsi Mengemis

Tinggal di pengungsian dan kehilangan harta benda membuat beberapa pengungsi korban banjir meminta-minta sumbangan di jalanan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) prihatin dengan kondisi ini.
"Tolong lurah dan camat, jangan ada yang seperti ini. Ini Jakarta. Jangan sampai ada yang seperti ini (minta-minta)," ujar Jokowi sambil menunjuk foto seorang penungsi yang meminta-minta sumbangan dengan kardus di salah satu perempatan jalan.

Jokowi: Jangan Lamban dan Jangan Prosedural

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala suku dinas yang berkaitan langsung dengan banjir untuk bergerak cepat. Hal ini ia sampaikan berkaitan dengan keluhan yang disampaikan oleh beberapa lurah dan camat mengenai lambatnya tanggapan beberapa kepala suku dinas terhadap bencana banjir.
"Hati-hati saja, ada laporan seperti itu lagi, langsung saya ganti (kepala suku dinas)," kata Jokowi yang langsung disambut riuh.

Berani Bertaruh, 70% PNS Belum Pernah ke Katulampa

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan satuan kerja perangkat daerah di Balai Kota untuk koordinasi terkait banjir. Mengenakan seragam dinas warna cokelat Jokowi berbicara di hadapan camat-lurah, Kepala Dinas, Suku Dinas, dan Wali Kota se-Jakarta.
Berdiri di hadapan pegawai negeri sipil jajarannya, Jokowi membuka arahan dengan menunjukkan gambar Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat.

Tangerang Tantangan Jokowi

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen menantang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mewujudkan program penanganan banjir yang melibatkan wilayah penyangga ibu kota seperti Tangerang. "Kami menunggu, sampai sekarang belum ada undangan atau keinginan pak Jokowi untuk berkoordinasi membahas masalah ini," katanya kepada Tempo Selasa (21/1/2014).
Padahal, kata Zaki, sebagai daerah mitra Jakarta, Tangerang ingin saling berkoordinasi mengenai masalah masalah yang terjadi di kawasan Jabodetabek selama ini.