Sabtu, 05 April 2014

Anies Baswedan: Jokowi Orang Baik yang Harus Didorong

Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan mengaku enggan jika dipasangkan dengan Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden. Dia mengaku tidak ingin menjadi bagian dari kelompok orang yang bermasalah.
"Orang bermasalah melenggang tak ditantang. Jika orang itu bermasalah, mengapa harus menjadi bagian darinya. Apakah masalahnya kriminal, membanjiri daerah dengan lumpur, itu semua masalah. Kita justru jangan jadi bagian dari yang bermasalah," kata Anies dalam acara Mengadili Anies di Jakarta, Sabtu (5/4/2014).

PDIP Hanya Dukung Capres Yang Tak Suka Marah-marah

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDIP), Tjahjo Kumolo menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Sam Ratulangi Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Dalam orasi politiknya, Tjahjo mengungkapkan PDIP tak ingin dukung capres yang suka marah-marah.
"Kita ingin Presiden yang tidak marah-marah. Tak hanya itu saja, kita ingin orang yang mau turun ke bawah yang dekat dengan rakyat, mau bersentuhan dengan rakyat," ujar Tjahjo kepada kader dan simpatisan PDIP, Sabtu (5/4/2014).

Gaji Hakim Agung Rp 500 Juta, Jokowi: Emang Sekarang Gajinya Berapa?

Ketua Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki mengusulkan gaji hakim agung Rp 500 juta per bulan. Hal ini mencontoh layaknya gaji hakim agung di Singapura yang digaji Rp 450 juta per bulan. Politisi PDIP Joko Widodo mengaku belum mengerti benar perihal itu.
"Belum ngerti," kata Jokowi singkat di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/4/2014) malam.
"Masuk akal nggak sih pak?" tanya wartawan.

Diminta Komunitas Alternatif Datangi Rolling Stones, Jokowi: Nggak Sulit

Tiba di Bandung, Jawa Barat, kandidat tunggal calon presiden PDIP, Joko Widodo (Jokowi), langsung menggelar pertemuan informal dengan sejumlah pihak RM Sindang Reret. Salah satu yang ditemuinya adalah komunitas alternatif di Bandung.
Perwakilan dari komunitas itu, Gustaf Hariman meminta kehadiran negara di tengah anak muda. Seringkali negara tidak pernah bisa dirasakan oleh generasi muda atau penggiat kreatif.

Hary Tanoe Nyatakan Iklan "Kutagih Janjimu" Jokowi dari Pihak Lain

CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, iklan "Kutagih Janjimu" yang muncul di tiga stasiun televisi milik MNC Group tidak dibuat oleh pihak lain. Menurut dia, ketiga televisi naungannya hanya menayangkan iklan itu dengan proses yang sama dengan iklan-iklan lain.
"Itu iklan dari pihak lain. Jadi pada waktu masuk ke direksinya tiga televisi kita, RCTI, MNC dan Global TV, kita sudah teliti melihat. Jelas ada anggaran dasarnya, ordernya, lulus lembaga sensor film. Itu murni dari pihak lain," kata Hary seusai mengisi kampanye akbar Partai Hati Nurani Rakyat di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (5/4/2014).

Sibuk Kampanye Bikin Jokowi Tidak Tidur 2 Hari

Dalam beberapa hari belakangan ini, kandidat tunggal capres PDIP, Joko Widodo (Jokowi) memang pindah dari satu provinsi ke provinsi lain. Jaraknya pun sangat berjauhan. Kesibukan ini membuat Jokowi bahkan tidak tidur dua hari.
Jokowi tiba di Bandara Husein Sastranegara sekitar pukul 22.30 WIB, Sabtu (5/4/2014). Padahal siangnya, dia masih berada di Papua.
Tak pelak, Jokowi pun terlihat kecapaian. Bahkan suaranya mulai serak.

Jokowi Mau Malam Mingguan di Bandung

Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, tiba di Bandung, Jawa Barat setelah menempuh perjalanan dari Papua. Jokowi ingin menghabiskan malam mingguannya di kota kembang ini.
Jokowi tiba di Bandara Husein Sastranegara sekitar pukul 22.30 WIB, Sabtu (5/4/2014). Pesawat yang ditumpangi Jokowi sempat transit lebih dulu di Makkasar.
"Kok pada belum tidur? Ini kan sudah waktunya tidur," sapa Jokowi kepada jurnalis yang sudah menunggunya.

Para Projo Harus Mati-matian Menangkan PDIP

Tidak ada kata lain bagi massa Pro Joko Widodo (Projo) untuk memajukan Jokowi sebagai presiden. Syaratnya cukup berat. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) harus menang mutlak dalam pemilihan legislatif.
Jika tidak, ambisi memasangkan Jokowi dengan calon lain bisa terbentur partai lainnya. Koordinator Nasional PDIP Projo, Budi Arie Setiadi, mengatakan kemenangan ini mutlak gara-gara dibutuhkan masyarakat cinta terhadap bangsa untuk menjadi pemimpin negeri ini.

Tuduhan Emrus: Jika Jokowi Jadi Presiden, Basuki Jadi Menteri

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dikatakan berpeluang besar menjadi menteri jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terpilih sebagai presiden.
Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menilai Basuki menyadari peluang tersebut sehingga dia kini tetap menjaga hubungan dengan Jokowi meskipun partainya, Gerindra, secara terang-terangan menyerang PDI Perjuangan.
"Kemungkinan besar posisi menteri didapat Ahok (Basuki) besar sekali, makanya dia tidak mau 'melawan' (Jokowi) meskipun konflik PDIP dan Gerindra sangat keras," kata Emrus, Sabtu (5/4/2014)  di Jakarta.

Pengamanan Jokowi Sangat Ketat Karena Ancaman Kian Nyata

Tiap kali berkunjung untuk kampanye ke daerah, calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) selalu mendapat pengamanan ekstra. Selain dikawal oleh sejumlah pengawal pribadinya, Jokowi juga dijaga oleh personel dari kepolisian setempat. Peningkatan pengamanan ini sehubungan dengan informasi yang sangat akurat yang berasal dari informasi intelejen yang disampaikan pada sidang kabinet presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) minggu lalu.

Pengamat: Blusukan Jokowi Bisa Dongkrak Suara PDIP

Pengamat politik Universitas Jember Drs Joko Susilo MSi menilai gaya "blusukan" yang dilakukan Joko Widodo (Jokowi) di beberapa daerah mampu mendongkrak perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilu Legislatif 9 April 2014.
"Siapa yang tidak kenal dengan sosok mantan Wali Kota Solo itu yang bekerja dengan cara blusukan dan hal itu menjadi magnet Jokowi untuk menarik simpati massa jelang pemungutan suara Pemilu Legislatif 2014," kata Joko di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (5/4/2014).

Mengapa Jokowi 'Serang' Jawa Timur dan Papua?

Empat hari jelang pemilihan umum legislatif, calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi), optimistis partainya akan meraih kemenangan besar. Menurut Jokowi, PDIP akan meraih kemenangan tidak hanya di Pulau Jawa tapi juga pulau-pulau lain seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
"Lihat saja nanti, kami akan menang tebal. Tapi saya ingatkan kader partai tetap harus bekerja keras. Jangan seolah-olah sudah menang," kata Jokowi di Jayapura, Sabtu (5/4/2014).

Promo: Jokowi-JK Dinilai Pantas Pimpin Indonesia

Sosok Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK), dinilai pantas mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2014. Bukan tanpa alasan. Kiprah JK dinilai gemilang saat menjadi Wapres RI pada periode 2004 hingga 2009.
“JK selalu hadir di setiap momemtum anak bangsa sedang berduka, ketika Indonesia dilanda bencana alam seperti gunung meletus, banjir, tanah longsor, JK selalu hadir lebih awal dan mendukung para korban,” kata Koordinator Nasional Sahabat J&J (Jokowi-Jusuf Kalla), Eri Moch Roffi , dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (5/4/2014).

PDIP: SMS dari JKW4P Tak Potong Pulsa

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membenarkan broadcast SMS yang berisi “Coblos PDI Perjuangan, Jokowi Presiden” dilakukan pihaknya.
Menurut Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto, pesan digital tersebut merupakan bagian dari kampanye inovatif yang dilakukan oleh partai.
"Ini untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan PDI Perjuangan membangun komunikasi langsung dengan para pengguna telepon seluler dalam segmen umur tertentu di beberapa kota di Indonesia," kata Hasto, Sabtu (5/4/2014).

Projo: PDIP Yes Jokowi Yes

Kader dan Simpatisan PDIP Pro Jokowi (Projo) mengimbau masyarakat tidak terpengaruh dengan isu PDIP "No Jokowi Yes" yang beredar belakangan ini.
"Saat ini beredar isu pemisahan antara Jokowi dan PDIP, padahal dalam faktanya di negara maju manapun partai dan capres adalah satu kesatuan," ujar Kordinator Nasional PDIP Projo Budi Arie Setiadi di Jakarta, Sabtu (5/4/2014).

Persoalan Papua Menurut Jokowi

Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo menyatakan, Papua sangat penting bagi Indonesia. Karena itulah dia memasukkan Papua dalam agenda kampanye PDIP jelang pemilu legislatif tahun ini.
Jokowi kemudian mengatakan, ada tiga persoalan utama yang ada di Bumi Cenderawasih ini, yaitu pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Dua poin pertama, kata dia, adalah kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan.

4 Pesan Tokoh Agama Papua Jika Jokowi Jadi Presiden

Kandidat Tunggal Calon Presiden PDIP, Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan 4 pesan penting dari tokoh lintas agama di Papua, terkait pencalonan dirinya sebagai presiden pada Pilpres 2014. Pesan itu diterimanya, usai melakukan doa bersama dengan sejumlah tokoh agama di Papua.
Doa bersama dengan tema 'Doa dari timur Nusantara' ini digelar di Kantor Sinode Gereja Kristen Injili di tanah Papua, Argapura, Kota Jayapura-Papua.

PDIP Tak Persoalkan Tentang Tudingan Prabowo bahwa "Jokowi Sakit"

Capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyebut pemimpin DKI Jakarta sakit penipu. PDIP emoh menanggapi meski Gubernur DKI, Joko Widodo yang sudah didaulat sebagai capres berasal dari partainya.
Wakil Sekjen PDIP, Eriko Sotarduga mengatakan, PDIP beriktikad baik dengan mencalonkan Jokowi sebagai capres 2014. Hal ini berdasarkan permintaan rakyat dengan hasil survei-survei yang ada. Eriko pun memilih tidak mau mengomentari pernyataan Prabowo yang diucapkan saat berkampanye di Bandung.

Ada Insiden Lempar Batu Saat Jokowi Kampanye di Jayapura

Untuk pertama kalinya, capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) berkampanye di Papua. Saat berorasi, sempat terjadi aksi lempar batu di kerumunan simpatisan.
Hal ini terjadi ketika Jokowi akan memulai orasinya. Saat itu, simpatisan partai mulai merapat ke dekat panggung. Kebanyakan mendekat untuk melihat sosok Jokowi yang baru pertama kali datang ke Papua.
Entah bermula dari mana, tiba-tiba terjadi keributan dari massa yang berada di tengah lapangan.

Anggap Dirinya "Sehat", Prabowo Sebut "Jokowi Sakit"

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dikenal sebagai individu yang ceplas-ceplos. Ia tak sungkan memuji, tak takut juga menyudutkan seseorang di hadapan orang banyak.
Di Bandung dalam acara silaturahmi Forum Rembug Jawa Barat, Prabowo memuji Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) tapi menyebut pemimpin DKI Jakarta di bawah komando Joko Widodo (Jokowi) sakit.
"Ridwan Kamil kita lihat, sekarang kita titip Bandung. Ridwan jadilah pemimpin benar dan bersih. Kalau mau jadi kaya raya jadilah pengusaha, jangan jadi pelayan rakyat," tutur Prabowo di Hotel Panghegar Bandung, Sabtu (5/4/2014).

Seknas Jokowi Sebut Kampanye ke Papua sebagai Blusukan Budaya

Juru kampanye PDI Perjuangan, Joko Widodo menutup kampanye di tanah Papua sebelum masa tenang Pileg 9 April mendatang. Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi menyebutkan, kampanye Jokowi sebagai blusukan budaya.
"Kehadiran Jokowi ke Papua adalah pesan bahwa ke depan pembangunan bangsa hendaknya berpijak pada kebhinekaan, prinsip keadilan untuk semua, dan dengan demikian sejauh mungkin menghindari kesenjangan antar daerah," ujar Presidium Seknas Jokowi, Dadang Juliantara dalam keterangannya, Sabtu (5/3/2014).

PPP Siap Dukung Jokowi Sebagai Capres

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan kesiapannya berkoalisi partai mana pun termasuk dengan PDI Perjuangan untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden periode 2014-2019.
"Kita jalin silaturahim politik dengan berbagai partai termasuk dengan PDIP," kata Wakil Sekjen DPP PPP Sigit Hariyanto dalam kampanye putaran terakhir PPP di Lapangan Mahakam Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/4/2014).

Dari Papua ke Jawa Barat

Sabtu (5/3/2014) yang jatuh pada hari ini adalah hari terakhir kampanye dalam rangkaian pemilihan legislatif 9 April nanti. Tak ingin menyiakan waktu lebih banyak, Jokowi yang baru saja berkampanye di Jayapura melanjutkan perjalanan ke Jawa Barat.

Mega: Dengan Uang dan Alat Kekuasaan, Dia Bisa Jadi Presiden

Ketua Umum PDI, Megawati Sokeranoputri menjelaskan bahwa ia menunjuk Jokowi sebagai calon presiden 2014, sebab melihat fenomena rakyat Indonesia yang mengingankan kehadiran pemimpin.
"Saya melihat Fonemena, bahwa rakyat Indonesia menginginkan pemimpin di Indonesia," ujarnya di depan puluhan ribu massa yang memenuhi Stadion Trikoyo, Klaten Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2014)
Presiden RI ke lima menegaskan, sangat mudah untuk menjadi presiden dengan kekuatan uang dan kekuasaan. Namun tidak demikian untuk menjadi pemimpin.

Ganjar Resmikan Posko Pemenangan Jokowi

Di hari terakhir masa kampanye, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar kampanye terbuka di Kota Magelang, Sabtu (5/4/2014). Turun sebagai juru kampanye (jurkam) Ganjar Pranowo, kader partai yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Ratusan simpatisan turun ke jalan berkampanye keliling Kota Magelang. Panggung utama sendiri di halaman Magelang Theater (MT), tapi para simpatisan berkonvoi dengan menggunakan sepeda motor yang sempat membuat jalanan kota macet.

Ini Alasan Kenapa Mega Jual Gas Ke Tiongkok Yang Saat Ini Dinilai Terlalu Murah

Seringnya penjualan gas ke Tiongkok yang menurut harga hari ini dinilai terlalu murah, dipakai lawan politik untuk menggebuk Joko Widodo (Jokowi), mendapat komentar dari Ekonom dari Megawati Institute, Iman Sugema. Imam menilai Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri tidak bisa disalahkan karena menjual gas dengan harga murah ke pihak Tiongkok. Menurutnya, Mega telah membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kondisi perekonomian kala itu.

Kampanye di Papua, Jokowi Curhat

Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo melakukan kampanye terbuka di Jayapura, Papua, Sabtu (5/4). Di hadapan ratusan pendukung PDIP di Jayapura, Jokowi kembali curhat tak memiliki waktu tidur cukup lantaran sibuk kampanye sejak tiga pekan terakhir.
"Saya pagi, siang, malam tidak pernah tidur. Kemarin saya dari Jawa Barat ke  Banten, kemudian ke Jawa Barat lagi, lalu ke Jawa Timur. Sekarang saya di sini (Papua). Habis dari sini terbang lagi ke Jawa Barat. Tidur saya kapan," ujar Jokowi.

Mega Sebut Jika Jokowi Kalah, PDIP Takkan Punya Presiden Lagi

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan menagih janji warga Klaten, Jawa Tengah, untuk mencoblos nomor 4 pada Pemilu 9 April mendatang. Sebab, Megawati sudah mendengarkan suara rakyat dengan memberikan mandat calon presiden kepada Joko Widodo (Jokowi).
"2004 Mestinya saya menang, 2009, karena dicurangi tak jadi. Sekarang saya kasih jagoan, kalau kalian tak jadikan presiden, maka PDI Perjuangan takkan pernah punya presiden lagi," kata Megawati saat menjadi juru kampanye di hadapan sepuluh ribuan kader dan simpatisan PDIP di Stadion Trikoyo, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2014).

Kampanye di Papua, Jokowi Ogah Komentar Soal Freeport

Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo melakukan kampanye penutupnya di Lapangan PTC Entrop, Jayapura Selatan, Papua. Disambut ribuan masyarakat, Jokowi pun sesumbar bakal membuat tanah timur Indonesia makmur.
Memakai kemeja putih dan celana panjang hitam, nyatanya Gubernur DKI Jakarta ini masih ogah komentar soal permasalahan Freeport. Terutama tentang perjuangan pemerintah mempertahankan angka divestasi 50:50.
"Saya kira itu nanti setelah Pileg. Nanti setelah pileg," ujar Jokowi usai kampanye di Papua, Sabtu (5/4/2014).

Tinggalkan Jakarta, Nasionalisme Jokowi Diragukan

Belum selesai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sudah memutuskan untuk maju sebagai capres di Pilpres 2014. Hal ini dinilai bukan sikap nasionalisme, apalagi PDIP partai pengusung Jokowi selalu menjual nilai nasionalisme.
Pakar soft skill dari UI Taufik Bahaudin mengatakan, ucapan seseorang yang keras tentang satu hal, belum tentu mencerminkan perbuatan dan tindakannya. Dia mencontohkan soal korupsi, banyak orang yang ingin korupsi diberantas, tapi nyatanya melakukan korupsi itu sendiri.

Jokowi Datangi Papua Karena Matahari Terbit dari Timur

Bakal calon presiden PDI-P Joko Widodo menjadi orator dalam kampanye pemilihan kursi legislatif PDI-P di Lapangan Papua Trade Center, Entrop, Jayapura, Papua, Sabtu (5/4/2014) siang. Dalam orasinya, dia menyindir mengapa tak ada calon presiden parpol lain yang berkunjung ke Papua.
"Kenapa calon-calon lain tidak ada yang datang ke Papua? Saya datang karena apa, karena matahari terbit itu dari timur," ujar Jokowi di depan ribuan simpatisan partai, Sabtu (5/4/2014).

Bangun Papua, Jokowi Akan Fokus di Pendidikan dan Kesehatan

Calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) akan fokus membangun Provinsi Papua pada dua bidang kebutuhan dasar manusia. Yaitu bidang pendidikan dan kesehatan.
“Saya kira disini yang paling penting tetap pada basic human need atau kebutuhan dasar manusia. Yaitu pada bidang kesehatan dan pendidikan,” kata Jokowi seusai Kampanye Pileg PDIP putaran terakhir di Lapangan PTC Entrop, Jayapura, Papua, Sabtu (5/4/2014).

Janji Jokowi Bila PDIP Menang di Papua

Saat berkampanye di Papua, Jokowi meminta seluruh elemen partai untuk bekerja keras agar menang dalam pemilihan 9 April. Ia mengucap sebuah janji bila PDIP benar menang mutlak.
"Selesai pencoblosan 9 April nanti, saya akan intip semua perolehan suara. Saya akan intip pertama yang di Papua. Kalau menang tebal, saya akan segera secepatnya ke Papua lagi. Tapi menangnya harus tebal," ujar Jokowi saat orasi di lapangan PTC Entrop, Jayapura, Papua, Sabtu (5/3/2014).

Jokowi : Bangun Papua Harus Dengan Hati

Calon Presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo menegaskan untuk membangun dan memajukan Papua, harus dilakukan dengan hati dan kerja nyata.
Dengan demikian persoalan di Papua akan dapat diselesaikan dengan baik dan tingkat kesejahteraan rakyatnya semakin meningkat.
“Saya meyakini, persoalan-persoalan di Papua akan bisa diselesaikan dengan hati. Kedua, diselesaikan dengan kerja nyata bukan janji-janji,” kata Jokowi dalam Kampanye Pileg PDIP putaran terakhir di Lapangan PTC Entrop, Kelurahan Entrop, Kecamatan Abepura, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (5/4/2014).

Jokowi: Saya Yakin PDIP Menang Mutlak di Papua

Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo langsung meluncur menuju lapangan PTC Entrop, Jayapura Selatan, Papua, usai blusukan di Pasar Youtefa. Di lokasi acara, Gubernur DKI itu langsung disambut ribuan peserta kampanye.
Di depan ribuan orang, Jokowi pun tebar pesona. dirinya yakin bahwa partai yang menaunginya ini mampu menguasai suara di timur Indonesia itu di saat pemilu nanti.

Jokowi Kampanye di Papua, Terjadi Baku Tembak di Perbatasan

Pengamanan di Papua dengan kehadiran calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo yang melakukan kampanye terpecah. Di sisi lain aparat harus mengamankan kehadiran pria yang karib disapa Jokowi itu, di pihak lain, Polri dan TNI juga harus melawan aksi sekelompok orang bersenjata yang memblokade pagar perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Sulistyo Pudjo mengatakan sejauh ini, Polri dan TNI masih terus melakukan pengamanan di daerah perbatasan yang sebelumnya terjadi kontak senjata antara kelompok yang mengganggu keamanan dengan aparat.

PPP: Jangan Pilih Orang Pagi Ngomong Tempe Siang Kedelai

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Taufik Bahaudin, menyindir sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang mencalonkan diri menjadi presiden RI.
Soalnya, kata Taufik, Joko Widodo pernah berjanji akan menyelesaikan masa jabatannya selama tahun. Jokowi sendiri baru menjabat 1,5 tahun sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Janji dia apa lima tahun? Nanti pasti akan ada justifikasi, saya kan dipilih rakyat, eh rakyat yang mana? Jangan cari justifikasi (pembenaran, red)," ujar Taufik di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (5/4/2014).

PDIP Sudah Bahas Pendamping Jokowi, Siapa?

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menegaskan belum memutuskan bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi). DPP PDIP masih menginventarisir sejumlah nama yang tepat menjadi cawapres Jokowi.
"Seluruh nama yang disampaikan masyarakat kita tampung. Sekarang sedang diinvetarisir, dibahas secara khusus," kata Wakil Sekretaris Jendral DPP PDIP, Eriko Sotarduga kepada wartawan di Klaten, Sabtu (5/4/2014).
Eriko mengakui banyak pihak yang menawarkan diri menjadi cawapres Jokowi. Mereka ada yang berasal dari partai dan nonpartai politik.

Kampanye di Papua, Jokowi Kutip Kata-kata Bung Karno

Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo melakukan kampanye di lapangan PTC Entrop, Jayapura Selatan, Papua. Di lokasi, gubernur DKI itu langsung disambut ribuan peserta kampanye.
Menurut pria yang akrab dipanggil Jokowi itu, banyak potensi yang bisa digali dari tanah timur Indonesia tersebut. Namun, dirinya mengingatkan bahwa potensi tersebut terutama untuk kemajuan masyarakat.
"Potensi yang ada di sini sangat besar, tapi potensi yang ada itu sebesar-besarnya dipakai untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Papua," kata Jokowi di Papua, Sabtu (5/4/2014).

Jokowi: Coblos nomor 4

Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk mencoblos PDI Perjuangan nomor 4 pada pemilihan umum legislatif 9 April 2014.
"Bismillahirrahmanirrahim. Saya siap melaksanakan mandat. 9 April datanglah ke TPS, coblos PDI Perjuangan nomor 4. Jangan golput," ujar Jokowi di Jakarta, Selasa (1/4).
Meski menurut survei PDI Perjuangan berada di urutan teratas di antara partai lainnya, Jokowi mengatakan, pihaknya tak akan terlena. Jokowi menitipkan agar setiap tempat pemungutan suara dikawal dan dijaga agar tidak ada kecurangan.
"Jangan sampai dicurangi.

Puan: Mau Jokowi Masuk Istana? Mau PDIP Punya Wapres?

PDIP menggelar kampanye di Klaten, Jawa Tengah. Ketua Bapilu PDIP Puan Maharani mengingatkan kader PDIP bahwa Jokowi hanya bisa diusung jadi capres jika PDIP menang di atas 20% di Pileg 9 April nanti.
Untuk itu, Puan mengajak ribuan massa yang memenuhi Stadion Trikoya, Klaten, Jateng, Sabtu (4/5/2014), untuk memenangkan PDIP.
"Mau Jokowi masuk istana? Mau PDIP juga punya Wapres?," ujarnya yang langsung disambut dengan jawaban 'mau' oleh massa.
Puan mengingatkan untuk tidak lengah meski survei-survei yang ada mengatakan PDIP adalah pemenang.

Jokowi Sebut Dirinya Capres Pertama yang Datang ke Papua

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo menyebut dirinya adalah calon presiden yang pertama kali mengunjungi Papua, sementara calon presiden lain belum ada yang menunjungi bumi cendrawasih ini.
"Calon presiden dalam kampanye kali ini tidak ada yang datang ke Papua, dan saya datang ke Papua," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini saat berorasi dalam kampanye terbuka PDI Perjuangan di PTC Entrop, Jayapura, Papua, Sabtu (5/4/2014).

Prabowo: Jokowi Harusnya Dapat Piala Citra

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, tak henti-hentinya menyerang Capres dari PDIP Joko Widodo. Prabowo gusar dengan sandiwara Gubernur DKI Jakarta tersebut. Bahkan dia menyebut, Jokowi layak mendapatkan Piala Citra.
"Bicara sandiwara, main watak, harusnya terima Piala Citra itu," kata Prabowo dengan nada sinis dalam sambutan silaturahmi Forum Rembug Jawa Barat di Hotel Panghegar, Bandung, Sabtu (5/4/2014).

Jokowi Diteriaki Presiden Saat Berkampanye di Jayapura

Juru kampanye nasional PDI Perjuangan, Joko Widodo hari ini, Sabtu (5/4/2014) melakukan kampanye terbuka di Lapangan Papua Trade Centre (PTC) Entrop, Abepura, Jayapura, Papua.
Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini tiba di lapangan PTC Entrop pada pukul 13.00 siang. Saat berjalan menuju ke panggung, kader maupun simpatisan PDI Perjuangan yang mengerumuni Jokowi berteriak mengelu-elukannya.
"Jokowi presiden, Jokowi presiden," teriak kader atau simpatisan tersebut.

Kunjungi Iwan Fals, Tindakan Jokowi Cerdas

Kunjungan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo ke musisi legendaris Iwan Fals, dinilai sebagai sebuah langkah cerdas.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, kunjungan pria yang akrab disapa Jokowi itu merupakan langkah untuk memperbaiki komunikasi politiknya.
"Apa yang dilakukan Jokowi dengan mengunjungi rumah Iwan Fals saya nilai sebagai langkah untuk memperbaiki komunikasi politiknya. Dan itu patut diapresiasi," ujar dalam keterangan pers, Sabtu (5/4/2014).

Kunjungi Pasar di Papua, Jokowi Belanja Ikan Cakalang Asap

Capres PDIP, Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mendatangi pasar Yotefa, Abepura, Papua. Ia berbelanja sayuran, hingga ikan asap cakalang khas Papua.
Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 12.28 WIT, Sabtu (5/4/2014). Saat turun dari Innova hitam, Jokowi yang diserbu warga yang sudah lama menunggu kedatangannya.
Ia menghampiri penjual ubi yang berdagang dipinggir jalan. Ia memborong 2 kantong ubi dan memberi sejumlah uang.
Warga yang sudah lama menunggunya berbaris rapi seakan menjadi penyambut Jokowi sambil menengadahkan hp mereka untuk memotret Jokowi.

Blusukan di Pasar Papua, Jokowi Dikawal Ketat

Sejak pagi, ratusan pedagang di Pasar Yotefa, Abepura, Jayapura, Papua sudah riuh membicarakan calon presiden Joko Widodo yang akan mengunjungi pasar mereka. Kebanyakan warga penasaran, seperti apa sosok pria yang dikenal suka blusukan ke pasar tersebut.

Kisah Pertemuan Jokowi-Hashim Sebelum Penetapan Capres

PDIP dan Gerindra terlilit perang dingin pasca penetapan Jokowi jadi capres. Ada kisah menarik di balik serangan tajam capres Gerindra Prabowo Subianto ke Jokowi belakangan ini.
Seminggu sebelum penetapan Jokowi jadi capres PDIP pada 14 Maret 2014 silam, Gubernur DKI itu masih bertemu dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo. Kala itu, kepada adik Prabowo, Jokowi mengaku tak akan nyapres.

Warga Berteriak Sambut Jokowi di Pasar Youtefa

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) akhirnya tiba di Pasar Youtefa, Abepura, Jayapura, Papua, Sabtu (5/4/2014). Jokowi yang mengenakan kemeja putih andalannya ini tiba di pasar Youtefa pada pukul 10.30 menjelang siang.
Baru turun dari mobilnya, Kijang Innova berwarna hitam ini langsung disambut oleh warga yang tengah menunggu sejak pukul 09.00 pagi.
Saat Jokowi menyusuri pasar, warga Jayapura, terutama kalangan wanita tiba-tiba berteriak antusias ketika melihat Jokowi dari jarak kurang lebih 1 meter itu. Mereka pun langsung berebut untuk bersalaman dengan Jokowi.

Jokowi Tidak Bisa Hanya Mesam Mesem Ditanya Visi Misi Capres

Sebagai bakal calon presiden yang telah resmi diusung partai, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diminta menyampaikan dan menjelaskan visi misinya. Jokowi, sapaan bekennya, tidak bisa terus menerus hanya 'mesam mesem' jika ditanya mengenai visi misi.
"Tidak boleh ketika ditanya teman-teman wartawan untuk disampaikan ke publik menghindar. Ya tunggu dulu, ya nggak, mesam mesem. Harus di sampaikan visi itu. Yang jelas biar tahu rakyat Indonesia tentang pikirannya," ujar Ketua DPP PAN, Didik J Rachbini, dalam diskusi akhir pekan bertajuk 'Menakar nasionalisme Capres 2014', di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (5/4/2014).

Meski Telat Berjam-jam, Jokowi Tetap Dielukan Pedagang di Papua

Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo memilih Provinsi Papua sebagai tempat kampanye penutup di Pemilu 2014. Usai dari Sorong, Papua Barat, seperti biasa, dia langsung blusukan di Pasar Youtefa, Kelurahan Waimhorock, Kecamatan Abepura, Jayapura, Papua.

Sambil Jualan, Mama Rika Tunggu Jokowi Blusukan di Pasar Yotefa Papua

Capres PDIP Joko Widodo berencana akan kampanye di Jayapura, Papua. Rencananya, Jokowi akan blusukan di pasar Yotefa, Abepura, Papua.
Pukul 11.42 WIT, pasar Yotufa masih ramai oleh pembeli dan penjual kebutuhan sehari-hari. Aktivitas jual beli di pasar terbesar di Papua ini berlangsung dari subuh hingga sore hari.
Sambil berjualan beberapa penjual bertahan untuk menunggu kedatangan Jokowi. Mereka ingin melihat sosok Jokowi yang selama ini hanya dilihatnya dari TV. Salah satunya adalah Mama Rika.

Kata Orang Papua tentang Sosok Jokowi

Kota Jayapura, Papua menjadi titik terakhir kampanye pemilihan kursi legislatif calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo. Beragam komentar pun mengiringi kedatangan Jokowi di bumi cenderawasih itu. Ada yang mengenal sosok Jokowi, ada pula yang tidak mengenalnya. Ada yang pasti memilih, ada juga yang ragu, bahkan menegaskan tidak memilihnya.