Jumat, 14 Juni 2013

Jokowi: Wisatawan Malaysia Terbanyak Kunjungi Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berharap kunjungan wisatawan asal Malaysia ke Jakarta makin meningkat seiring berbagai upaya yang dilakukan  Pemprov DKI dalam membenahi Jakarta.
Hal ini diungkapkan Jokowi pada acara Forum Bisnis program promosi Enjoy Jakarta, di JW Marriot Hotel Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat 14 Juni 2013.
Ia juga mendukung berbagai program promosi wisata dan budaya Jakarta yang dilakukan dalam upaya mendongkrak jumlah pelancong datang ke Jakarta, termasuk dari Malaysia.
"Jakarta sudah menjadi salah satu destinasi wisata pilihan bagi wisatawan mancanegara, termasuk dari Malaysia. Mari kita rawat bersama ibu kota ini agar para wisatawan betah dan makin nyaman berkunjung ke Jakarta," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, sebagai kota jasa, Jakarta sangat berpotensi untuk mengembangkan sektor wisata. Pasalnya, bukan hanya sekedar sarana dan prasarana yang telah tersedia, Jakarta juga diperkaya dengan keragaman budayanya. "Ini menjadi modal kita untuk mengembangkan wisata Jakarta ke depannya," ujar Jokowi.
Jokowi sangat gembira melihat jumlah kunjungan wisatawan asal Malaysia ke Jakarta. "Pelancong Malaysia ke Jakarta adalah nomor satu terbesar, selain dari China dan Jepang. Kita harus pertahankan ini dan makin tingkatkan," kata Jokowi.
Karena untuk itu, Pemprov DKI sendiri terus menggeber potensi wisata ibu kota melalui kegiatan promosi. Tahun ini ditargetkan Rp3 triliun dapat disumbangkan dari sektor tersebut.
Jumlah wisatawan asal Malaysia yang berkunjung ke Jakarta pada 2013 ditargetkan mencapai lebih 500 ribu. "Kami targetkan selama 2013 ini, kunjungan wisatawan Malaysia ke Indonesia bisa mencapai lebih dari 500 ribu," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budiman pada kesempatan yang sama.
Ia optimis target itu bisa tercapai. Selain jumlah pelancong Malaysia terus meningkat, Jakarta juga terus berbenah diri dengan  membangun  sarana dan prasarana pariwisatanya.
"Indikasinya, untuk 2013 ini, hingga Maret jumlah wisatawan Malaysia ke Indonesia sudah mencapai 70 ribu. Selain itu, beberapa program wisata menarik juga akan berlangsung di Jakarta. Karena itu kami optimis, target itu bisa tercapai," ucapnya.


Sumber :
viva.co.id

Jokowi Jadi Bintang di Malaysia

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghadiri pertunjukan Enjoy Jakarta, di Taman Tasik Madu, Kuala Lumpur, itu menjadi magnet, Jumat (14/6/2013) malam. Ia membuka acara dengan berpantun.
"Jika ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi. Jika ada umur panjang boleh ke Jakarta, tidak nyambung," ujar Jokowi.
Di tengah-tengah pertunjukan, Jokowi turun dari panggung VIP dan bergabung dengan penonton di tribun biasa.
Puluhan orang kemudian menghampiri Jokowi, untuk berfoto, bersalaman, bahkan ada yang merangkulnya. Jokowi yang mengenakan baju putih menyambut mereka sambil tertawa.
Saat Jokowi sudah kembali ke tribun VIP, beberapa orang mendatanginya, untuk berfoto dan bersalaman.
Pertunjukan Enjoy Jakarta kali ini menampilkan penyanyi Rossa, grup band Ungu, Heidi Yunus, Amy Search, dan penari dari Denny Malik Entertainment. Hampir semua pengisi acara menyampaikan salam kepada Jokowi.
"Salam hormat untuk Pak Jokowi, tepuk tangan buat beliau," kata vokalis Ungu, Pasha, yang disambut tepuk tangan penonton.
Sebelum menghadiri pertunjukan Enjoy Jakarta, Jokowi mengunjungi kantor pengelola Smart tunnel dan kantor pengelola monorel di Kuala Lumpur. Di dua tempat itu, Jokowi juga menjadi magnet. Para pejabat setempat berebut berfoto bersama Jokowi.
Salah satu pejabat di kantor pengelola Smart tunnel menyampaikan, "Saya lihat Bapak di koran waktu banjir, saat itu Bapak menerjang banjir," katanya.
Pertemuan antara Jokowi dan pengelola Smart tunnel berlangsung terbuka. Mereka memberikan tempat khusus kepada wartawan untuk meliput pertemuan itu.
"Sebagai tamu, harusnya minum-minum dulu. Mari masuk Pak," kata pejabat Smart tunnel itu kepada Jokowi setelah pertemuan.

DPRD Ingin "diorangkan" Jokowi

Anggota DPRD DKI, Taufiqurrahman, meminta Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) memperbaiki komunikasi dengan anggota Dewan. Dia mengusulkan Jokowi menggelar pertemuan informal secara intensif.
“Misalnya, bikin acara coffee morning sama Fraksi Demokrat atau fraksi lain,” ujarnya ketika dihubungi, Jumat, 14 Juni 2013. Dia menyebutkan, kesempatan bicara dengan Jokowi sangat langka. “Kalau di acara formal, kan, ada protokolernya,” kata dia, yang asal Partai Demokrat.
Langkah itu dirasa mendesak karena komunikasi Jokowi-Dewan selama ini kurang baik. Selama delapan bulan pemerintahan Jokowi, Taufiq mengaku baru satu kali bertemu dengan Jokowi. “Selain saat pemaparan program di awal dulu, tidak pernah.” Jokowi dianggap berjalan sendiri dan menabrak aturan hukum.
Akibat komunikasi minim, Dewan jadi mempertanyakan program Jokowi. Misalnya, dasar hukum seleksi terbuka lurah dan camat. Lalu, program Kartu Jakarta Sehat yang menimbulkan polemik dengan rumah sakit swasta. Belum lagi mekanisme pengawasan Kartu Jakarta Pintar agar digunakan secara tepat oleh pelajar. “Jangan merasa berkuasa penuh. Eksekutif itu tidak sendiri.”
Maka wajar, menurut Taufiq, dia pernah mengajukan interpelasi. Dia mengklaim kritiknya bukan untuk menjatuhkan Jokowi, melainkan karena peduli pada kelangsungan pemerintahan duet Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama. “Kami tidak mau mereka kejeblok menabrak aturan,” ujar Taufiqurrahman.


Sumber :
tempo.co

Jokowi Coba Monorail Malaysia

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini mengunjungi Kuala Lumpur (KL), Malaysia. Tak hanya di Jakarta, Jokowi juga blusukan di Kuala Lumpur. Apa saja kegiatannya?
Kegiatan Jokowi diawali dengan kunjungan ke kantor SMART Tunnel yang merupakan operator terowongan raksasa di KL. Jakarta memang tengah berencana membangun terowongan raksasa ini untuk menghadang banjir, dan juga sekaligus sebagai jalur alternatif untuk kendaraan jika sedang tidak banjir.
Di kantor SMART, Jokowi melihat operasional terowongan raksasa pencegah banjir di KL. "Sangat mungkin (dibangun di Jakarta), tinggal sebuah keputusan politik. Kalau lihat angka-angka yang dipresentasikan kira-kira 70% bisa dari pemerintah, 30% dari swasta. Saya jamin 6 tahun kembali investasinya," ujar Jokowi usai kunjungan itu.
Dengan mengenakan batik coklat kesukaannya, Jokowi menyatakan, sudah ada pihak swasta alias investor untuk pembangunan terowongan raksasa tersebut. Namun, ia belum mau mengungkapkan identitasnya.
Pembangunan terowongan ini, kata Jokowi, sudah mendesak. Curah hujan yang tinggi dan kondisi fisik Jakarta sudah tidak mampu lagi menghadang banjir.
Usai dari kantor SMART, Jokowi langsung menyambangi sarana transportasi monorel yang sudah dimiliki Kuala Lumpur. Di dalam monorel banyak yang menyapa dan menyalami Jokowi. Dari monorel, Jokowi berjalan kaki ke Hotel JW Marriott untuk mengadiri acara Enjoy Jakarta, sebagai promosi wisata Jakarta.


Sumber :
detik.com

Jokowi Ingin Jakarta Seperti Kuala Lumpur

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihaknya ingin Jakarta bersih seperti Kuala Lumpur yang pengelolaannya ditata dengan baik dan didukung penuh oleh masyarakatnya.
"Saya melihat bahwa lingkungan bersih di sekitar ruas jalan kota Kuala Lumpur merupakan bentuk pengelolaan yang ditata dengan baik yang didukung penuh oleh masyarakatnya. Saya ingin Jakarta juga bisa (bersih) seperti ini," kata Jokowi yang ditemani oleh Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno, saat menelusuri sejumlah ruas jalan di pusat perbelanjaan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Jumat (14/6/2013).
Kalau ditanya kapan itu bisa dicapai, kata Jokowi, tentu memerlukan waktu karena mengubah budaya yang terbentuk cukup lama tentu tidak mudah. Menurut dia, upaya yang dilakukan adalah mengubah budaya masyarakat di Jakarta menjadi sangat peduli terhadap lingkungan hidup yang bersih.
"Ini kan kita bicara soal budaya dan untuk mengubah budaya yang telah terbentuk cukup lama itu tidak mudah. Ya tentu akan membutuhkan waktu," ungkapnya.
Selama di Kuala Lumpur, Jokowi menyempatkan diri untuk melihat langsung sarana dan prasarana monorel. Ini dilakukannya untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas terhadap transportasi tersebut terutama untuk menyusun langkah antisipatif dalam menyelesaikan bila terjadi permasalahan saat sarana transportasi tersebut beroperasi di Jakarta.
"Kita ingin mengetahui lebih dalam tentang monorel agar bila ada sesuatu permasalahan dapat dilakukan penanganan yang lebih baik," ungkapnya.


Sumber :
republika.co.id

Bikin Terowongan Raksasa, Jokowi Berguru Sampai ke Malaysia

Berita dari Kuala Lumpur :

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berguru ke Malaysia untuk bisa membuat terowongan raksasa di Ibukota. Jokowi bertandang ke kantor pusat SMART Tunnel di Kuala Lumpur.
Pada kesempatan itu, Jokowi disambut oleh Direktur SMART Tunnel Dato, Iin Nyung Lin di kantor pusatnya yang tertelak di Jalan Tun Razak, Kuala Lumpur, Jumat (14/6/2013).
Jokowi pun disambut hangat para manajemen SMART Tunnel dan sempat disuguhkan presentasi soal pembangunan terowongan raksasa oleh Lin.
Perusahaan asal negeri jiran tersebut merupakan salah satu perancang dan pembangun Terowongan Jalan Raya dan Manajemen Air Banjir atau Stormwater Management and Road Tunnel (SMART).
Pemerintah sebelumnya sudah mengkaji konsep proyek multi purpose deep tunnel atau terowongan 'raksasa' di DKI Jakarta. Bercermin dari negara lain yang telah memiliki proyek ini, pemerintah memperkirakan konstruksi proyek ini akan memakan investasi hingga Rp 26 triliun.
Total proyek ini akan membentang sepanjang 26 km dari Balai Kambang (Condet Jakarta Timur) hingga Pluit (Jakarta Utara), yang akan terdiri atas terowongan sepanjang 23 km, dan jalan penunjang akses sepanjang 3 km.


Sumber :
detik.com

Jokowi di Jalan Bukit Bintang Kuala Lumpur

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terlihat bersama Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno (kedua kiri) menelusuri jalan di Jalan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (14/6). Jokowi berada di Malaysia untuk mendapatkan informasi langsung mengenai sarana dan prasarana monorel sekaligus mempromosikan pariwisata Jakarta.


Sumber :
antaranews.com

JK Tak Gentar Dengan Kedigdayaan Jokowi

Tak mustahil Joko Widodo jadi presiden. Mantan Wapres Jusuf Kalla menilai seorang mantan Wali Kota seperti Jokowi juga bisa jadi presiden.
"Bisa saja wali kota jadi presiden," kata JK sembari tersenyum.
Hal ini disampaikan JK kepada wartawan usai acara di FKUI, Salemba, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Elektabilitas Jokowi memang terus meroket. Namun JK mengaku tak gentar dengan kedigdayaan Jokowi.
"Nggak lah, saya kan yang usulkan dia sebagai gubernur," kataya.
JK menuturkan seorang Jokowi tak perlu dapat dukungan dari manapun. Karena Pilpres adalah urusan capres dengan rakyat pemilih.
"Jokowi tidak perlu dukungan, karena itu dari rakyat, bukan dari saya," terangnya.


Sumber :
detik.com

Mega Masih Ingin Berkuasa, Jokowi Capres Cuma Wacana

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) seolah jadi rebutan partai politik, ingin menjadikannya capres atau cawapres di Pemilu 2014. Sekretaris Fraksi PDIP di DPR, Bambang Wuryanto mengatakan kunci utama soal Jokowi berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Bu Mega lah, republik PDI Perjuangan juga tahu. Kita cuma punggawa," kata Bambang di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Terkait itu, lanjut Bambang, sikap Megawati memang tak bisa ditebak. Artinya, ketika Megawati belum menyampaikan sikap resmi soal capres cawapres, maka wacana seputar Jokowi hanya mentok pada tingkat perdebatan politik semata.
"Kalau soal itu, tanya ke ketua umum. Jadi kami semua tegak lurus, supaya paham. Jadi pembicaraan ini sudah clear, Rakernas soal capres cawapres diserahkan full tegak lurus ke ketua umum," terangnya.
Sebelumnya, popularitas dan elektabilitas Jokowi di sejumlah lembaga survei berbuah manis. Tiga partai parlemen pun terang-terangan meminang. Yaitu Partai Demokrat, PKB dan PPP.


Sumber :
merdeka.com

Golkar Ngebet Sandingkan Jokowi Ical

Partai Golkar kepincut dengan popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Ketua DPP Partai Golkar, Firman Soebagyo tak menampik sejumlah pimpinan partai berwacana mengusung Jokowi jadi pasangan Aburizal Bakrie (Ical/ARB).
"Tentunya kemungkinan ada. Beberapa daerah ada yang mewacanakan itu. Ada unsur pimpinan punya pandangan sama. Tapi sifatnya hanya pandangan," kata Firman yang juga Ketua Komisi IV DPR di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Meski hanya wacana, namun ada peluang mewujudkan itu. Pada waktunya nanti, nama-nama yang dimungkinkan cocok mendampingi Ical bakal mengikuti proses mekanisme internal.
"Tapi ditempuh mekanisme partai. Nanti survei, dan evaluasi. Nanti Pak ARB digandengkan siapa-siapa. Jadi rasional," tuturnya.
Meski Partai Golkar belum membahas apalagi memilih cawapres, Firman yakin secara pribadi Ical telah mengantongi nama-nama yang dianggap pantas sebagai wakilnya.
"Ketum sudah mempunyai dan mengantongi nama-nama. Yang jelas cocok, punya ideologi sama, visi sama," terangnya.
Sebelumnya, popularitas dan elektabilitas Jokowi di sejumlah lembaga survei berbuah manis. Tiga partai parlemen pun terang-terangan meminang, yaitu Partai Demokrat, PKB dan PPP.


Sumber :
merdeka.com

Parta Partai Menggonggong, Jokowi Berlalu

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi magnet bagi partai-partai politik di Indonesia. Dengan elektabilitas yang terus naik, Jokowi mulai digadang-gadang menjadi calon presiden. Sejumlah partai yang pernah "berminat" pada Jokowi adalah :

Partai Demokrat
Partai Demokrat bahkan berencana mengundang Jokowi untuk ikut konvensi. Saat ini sejumlah nama disebut-sebut akan mengikuti konvensi, seperti Mahfud MD, Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo dan Gita Wirjawan.
"Bisa juga (Jokowi diundang), kenapa enggak," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/5/2013).

PKB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar secara terang-terangan ingin mengusung Jokowi menjadi calon presiden. Nama istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono juga masuk daftar buruan PKB.
"Kita berharap Bu Ani dan kita berharap Jokowi," kata Muhaimin.

Golkar
Partai Golkar juga mulai bersuara. Partai Beringin melihat sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah Jokowi. Figur ini dinilai apa adanya, tanpa dibuat-buat untuk pencitraan.
"Saya melihat memang ada kebutuhan figur seperti Jokowi, dia tampil apa adanya ndeso, enggak dibuat-buat, pinter secara personal dan dapat mengambil keputusan walaupun enggak dilihatkan, ujar Ketua Dewan Pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar, Indra J Piliang.
Mengenai posisi Jokowi, Anggota Fraksi Partai Golkar di DPR Bambang Soesatyo menyebut Jokowi adalah tokoh yang layak disandingkan sebagai cawapres Aburizal Bakrie. Keberadaan Jokowi diyakini akan mendongkrak perolehan suara Ical.
"Ical perlu figur untuk mendongkrak, salah satu nama yang bisa adalah Jokowi. Persoalannya Jokowi kita lakukan pendekatan. PDIP tidak mengusung Bu Mega dan Puan. Kita berharap, Ical bisa berpasangan dengan Jokowi untuk memperbaiki bangsa. Hanya Pak Jokowi yang paling tepat," kata Bambang Soesatyo di gedung DPR, Jakarta, Senin (27/5/2013).

Dilain fihak, penolakan Jokowi dimuat dalam majalah The Economist edisi 8-14 Juni 2013, Jokowi mengaku sudah ada tiga partai yang mendekati dirinya untuk dipinang sebagai calon presiden 2014. Namun dia tak gamblang menyebut partai-partai tersebut.
The Economist menuliskan bahwa Jokowi telah mengaku kepada teman-temannya, bahwa ada tiga partai politik mendekatinya dan meminta agar mau menjadi calon presiden, dua partai lain meminta untuk jadi calon wakil presiden.


Mungkinkah Mega Restui Jokowi Nyapres?

Popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) semakin hari kian meningkat. Sejumlah lembaga survey pun menyebut bahwa Jokowi berada di urutan paling atas dalam tingkat popularitas ketimbang tokoh lainnya.
Desakan dan dukungan dari sekelompok elemen masyarakat untuk mencalonkan Jokowi menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 kian merebak ke seluruh penjuru tanah air. Namun pencapresan Jokowi dinilai sulit apabila sang fenomenal itu tidak mendapat restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Dengan melihat dukungan dan desakan serta hasil survei lembaga survei nasional terhadap Jokowi. Akankan Megawati memberikan restu kepada Jokowi untuk nyapres di 2014?
PDI Perjuangan mengaku tidak tertarik untuk membicarakan soal pemilu presiden. Partai berlambang banteng merah itu berencana, baru akan membahas soal calon presiden yang akan diusungnya setelah mengetahui hasil pemilu legislatif yang akan sangat berpengaruh terhadap peta kekuatan partai di parlemen.
Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan, pambahasan capres 2014 akan dibahas oleh partainya dalam forum partai setingkat nasional. Hal ini, akan dilakukan setelah pemilu legislatif.
"PDIP konsisten membahas pencapresan pada saatnya yaitu di forum partai berlevel nasional," jelas Eva kepada merdeka.com, Jumat (14/6/2013).
Dia menjelaskan, mekanisme yang akan diambil dalam memilih siapa calon presiden yang akan diusung oleh partai yakni melalui dua tahapan. Yaitu, sesuai dengan hasil kongres, kata dia, capres diserahkan kepada Megawati, kedua melalui forum nasional tersebut.
"Siapa yang mau dicapreskan diserahkan 2 mekanisme yaitu ketum atau forum tersebut," tegas dia.
Sementara itu, Eva melanjutkan, PDI Perjuangan fokus di pemenangan pileg, karena hasilnya merupakan investasi pilpres. "Walau kita tidak menafikkan ada kemungkinan faktor pilpres dapat mendongkrak pileg, kita akan terus mengikuti gelagat pasar," tutur dia.
Menurut Anggota Komisi III DPR ini, peluang Jokowi untuk nyapres di 2014 sangatlah terbuka lebar. Namun, dalam tahapan eksekusi, belum saatnya dibicarakan sekarang.
"Peluang Jokowi ada dan terbuka, tapi eksekusi tunggu waktunya, ini partai bukan bursa saham," imbuhnya.
Dia menyatakan, bahwa yang bisa memberikan kepastian apakah Jokowi akan di calonkan sebagai presiden dengan mendapatkan restu oleh Megawati hanyalah Tuhan yang tahu.
"Yang bisa kasih kepastian hanya Tuhan dan bu Mega sendiri," tandasnya.


Sumber :
merdeka.com

Jokowi Akan Promosikan "Enjoy Jakarta" di Negeri Jiran

Sehari menjelang konser Enjoy Jakarta di Taman Tasik Perdana, Kuala Lumpur, Malaysia, para artis melakukan latihan. Aktivitas ini digelar sesaat setelah rombongan artis, seniman, dan pengarah seni mendarat di negeri jiran itu.
Enjoy Jakarta ini menjadi ajang promosi besar-besaran budaya Jakarta yang selama ini pernah digelar, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Andy Riza Hidayat, dari Kuala Lumpur.
Kali ini, acara tersebut melibatkan 30 penari, 18 musisi, penyanyi Rossa, Hedi Yunus, grup band Ungu, serta pemandu acara Sarah Sechan.
”Semua sudah siap tampil semaksimal mungkin mempromosikan budaya Jakarta sekaligus mengenalkan budaya Indonesia ke khalayak Malaysia,” kata pengarah seni Denny Malik, Kamis (13/6), di lokasi acara.
Sebagian besar tim yang terlibat dalam acara itu tiba di Malaysia pada Kamis siang menggunakan pesawat Air Asia. Sebagian peralatan dibawa langsung dari Jakarta, sementara perlengkapan pertunjukan lain dihadirkan penyelenggara acara dari Malaysia.
Panggung pertunjukan dibuat dengan latar belakang batik betawi berwarna merah. Latar belakang itu berbentuk kipas di sisi kiri dan kanan panggung. Pada motif batik itu diselipkan gambar Tugu Monas.

10.000 penonton
Denny bangga acara ini digelar di tempat terbuka di tengah taman pusat kota yang berkapasitas 10.000 penonton.
Sampai Kamis petang, semua seniman dan musisi mencoba panggung, mengecek perlengkapan elektronik, dan melatih skenario pertunjukan yang akan digelar Jumat malam.
Panggung pertunjukan sudah siap digunakan. Panggung tersebut berada di titik taman yang rendah, dilingkari dataran tinggi berundak. Penonton bisa melihat seluruh area panggung itu di tempat yang lebih tinggi.
”Tempat pertunjukan yang dipilih ini pertama kali di luar ruangan. Sebelumnya, acara Enjoy Jakarta selalu digelar di dalam ruangan. Artis yang terlibat pun sangat terbatas, tidak sebanyak sekarang,” kata Denny.
Latihan akhir itu disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Arie Budiman. Menurut Arie, pertunjukan ini menjadi ajang promosi budaya Jakarta ke masyarakat Malaysia. Harapannya, kunjungan wisatawan Malaysia meningkat setelah pertunjukan digelar.
”Malam ini, Gubernur Jokowi rencananya tiba di Kuala Lumpur. Besok, Gubernur akan melihat langsung pertunjukan,” kata Arie.
Azmi (45), warga Malaysia, penasaran dengan konser Enjoy Jakarta. Dia ingin melihat langsung pertunjukan tersebut. Dia salah satu penggemar lagu-lagu Indonesia.
Namun, pria yang berjualan makanan di kawasan Taman Tasik Perdana, Kuala Lumpur, itu belum pernah berkunjung ke Indonesia.


Sumber :
kompas.com

Aneka Skenario PDI Perjuangan Capreskan Jokowi

PDI Perjuangan mengaku masih menimbang-nimbang untuk memajukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden di tahun 2014. Popularitas Jokowi dianggap memang sangat luar biasa. Partai berlambang banteng ini pun menyiapkan berbagai skenario.
"Kalau PDI Perjuangan bisa mendapat suara di atas 30 persen, tentu bisa mencalonkan sendiri, tak perlu berpasangan dengan partai lain. Tentu ini lebih enak untuk kita," kata politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo saat berkunjung ke kantor redaksi merdeka.com, Kamis (14/6) malam.
Ganjar yang terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah ini memaparkan sesuai dengan Kongres terdahulu, memang PDI Perjuangan memprioritaskan memasang Mega sebagai Capres 2014. Tapi dengan sistem politik saat ini, semua bisa berubah.
"Ibu Mega sering bilang, ayo yang muda siap-siap. Ayo yang muda siap-siap. Itu kan tandanya beliau menyiapkan regenerasi," kata Ganjar.
Ganjar menjelaskan ada beberapa skenario. Mana yang lebih menguntungkan PDI Perjuangan itu yang akan digunakan.
"Mungkin bisa Mega-Jokowi, atau Jokowi-Puan, atau Jokowi-Puan. Bisa Prabowo-Jokowi, atau Jokowi-Prabowo?" katanya sambil tertawa.
Ganjar mengaku Mega sangat bangga terhadap Jokowi. Karena itu peluang Jokowi masih terbuka.


Sumber :
merdeka.com