Jumat, 19 April 2013

Jokowi Tetapkan Sylviana Murni Menjadi Plt Walikota Jakarta Barat

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Sylviana Murni sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Jakarta Barat. Penunjukan tersebut berlaku hingga DPRD DKI Jakarta memutuskan siapa pejabat yang akan menjadi Walikota Jakarta Barat.

"Iya Plt Walikota Jakarta Barat, iya benar,"ucap Sylviana melalui pesan singkatnya, Jumat (19/4/2013).

Penunjukan ini pun dibenarkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Iya, Bu Sylvi (Plt)," ujar Ahok saat dikonfirmasi di Balai Kota DKI.

Untuk diketahui, saat ini ada 4 posisi pejabat eselon II di jajaran Pemprov DKI yang sedang kosong. Keempat jabatan yang kosong yaitu Walikota Jakarta Selatan, Anas Effendi yang dipindahkan menjadi Kepala Badan Perpustasaan dan Arsip Daerah. Kemudian Sekretaris Kota Jakarta Timur, yang dijabat oleh Husein Murad, dipromosikan menjadi Wakil Walikota Jakarta Timur.

Selain itu, Walikota Jakarta Barat, Burhanuddin dan Wakil Walikota Jakarta Barat, Sukarno, juga sudah tidak menjabat. Burhanudin tidak menjabat karena mengundurkan diri karena mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) 2014 DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerinda. Sedangkan Sukarno telah memasuki masa pensiun pada 1 April lalu.

Sementara itu, Jokowi pun mengaku sudah mengajukan nama calon pengisi jabatan tersebut ke DPRD DKI. Namun hingga saat ini masih belum diputuskan.
"Sudah satu setengah bulan lalu kita ajukan ke dewan, yang Selatan dan Barat. Sampai sekarang belum ada (jawaban)," terang Jokowi beberapa waktu lalu.


Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- merdeka.com : "Jokowi tunjuk Sylviana Murni jadi Plt wali kota Jakbar"

Saran Jokowi Soal Ujian Nasional

Polemik pelaksanaan ujian nasional (UN) mengundang komentar banyak pihak. Tak hanya siswa peserta dan praktisi pendidikan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga ikut memberikan komentar dan sarannya.
Dijumpai di Balaikota Jakarta, pria yang akrab disapa Jokowi itu mengimbau agar pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mempertimbangkan agar nantinya proses pencetakan naskah UN dapat diserahkan ke percetakan di daerah. Usulan itu dilontarkan dengan pertimbangan kemudahan proses distribusi dan dapat mencegah peluang terjadinya penundaan UN akibat keterlambatan cetak dan pengiriman naskah soal. Di luar itu, proses pencetakan menjadi lebih ringan karena dibagi di seluruh provinsi.
"Lebih baik kalau (pencetakan) itu didelegasikan ke daerah, jadi distribusinya lebih mudah," kata Jokowi, Jumat (19/4/2013).
Mengenai teknisnya, mantan Wali Kota Surakarta ini menjelaskan, Kemdikbud dapat memberikan bahan naskah (soft copy) ke tiap-tiap provinsi. Ia percaya cara seperti itu akan lebih efektif ketimbang pemusatan lokasi percetakan yang seluruhnya berada di Pulau Jawa.
"Artinya, jauh-jauh hari sudah didistribusikan soft copy-nya ke daerah. Kalau ada bocor, tentu harus diberi sanksi, tapi percayalah, masak enggak percaya sama daerah. Kalau saya percaya, distribusi jadi lebih mudah," ujarnya.
Pelaksanaan UN tingkat SMA/SMK/MA atau sederajat tahun ini tidak dapat dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Pelaksanaan UN di 11 provinsi di Indonesia tengah terpaksa diundur karena naskah soal ujian terlambat dikirimkan. Sebelas provinsi itu terpaksa memulai UN pada Kamis (18/4/2013), sementara 22 provinsi lain tetap sesuai jadwal, yakni mulai Senin (15/4/2013).
Setelah UN di 11 provinsi ditunda, masalah kedua muncul. Pada UN "gelombang kedua" itu, sejumlah gangguan juga masih ditemukan, salah satunya karena buruknya distribusi naskah soal UN. Pencetakan naskah UN dilakukan oleh enam perusahaan yang seluruhnya beroperasi di Pulau Jawa, yakni Kudus, Sidoarjo, Semarang, Surabaya, Tangerang, dan dua perusahaan percetakan asal Bogor.
Secara pribadi, Jokowi tidak sepakat dengan penggunaan UN sebagai satu-satunya alat ukur kelulusan siswa. Ia setuju adanya UN apabila ujian digelar untuk memetakan kualitas pendidikan nasional.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jokowi: Penanganan Banjir Masih Proses Lelang

Di musim pancaroba, banjir masih menyambangi Jakarta. Proses penanggulangan banjir bencana tahunan itu terus dikebut dan masih dalam tahap proses lelang.

"Ya semua, ada untuk pengerukan ada untuk alat-alat berat, ada untuk pembebasan tanah. Mulai proses pematokan tapi belum pada tahap proses pembayaran semuanya, rusunnya juga sama," kata papar Jokowi saat santap siang di kawasan Jakarta Utara, Jumat (19/4/2013).

Proses lelang juga dilakukan untuk pembangunan di Ciliwung, Sunter Angke, Pesanggrahan. "Masih pada proses-proses berjalan semuanya. Semua harus pakai proses lelang, kalau duitnya ada tapi tidak pakai proses lelang kan bisa masalah," papar Jokowi.

Jokowi bersyukur tidak ada kendala dalam normalisasi sungai. Selain itu, menurut dia, beberapa sungai yang mengarah ke Waduk Pluit terus dikeruk.

"Pluit-nya tiap hari terus dikeruk. Tapi memang itu bukan dari APBD karena kalau dari APBD memerlukan proses administrasi, proses lelang, itu kan memakan waktu. Yang kita dahulukan yang di Pluit itu," ujar Jokowi.

Ia menambahkan pompa-pompa penyedot banjir juga masih dilelang. "Ini juga proses lelang ini juga paling nongol November. Bus yang 1.000 Kopaja, Metro Mini maupun yang 600 busway itu proses lelang semuanya," kata dia.

Sampai kapan bisa dilakukan? "Kira-kira 40 hari dari dua minggu yang lalu. Kira-kira sebulan lagi," kata Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

Dibalik "Sakit Jokowi": Tidak Temani Dua Menteri Karena Tak Mau Diatur Atur

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengungkapkan alasan dia tidak menemani Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan dan Menteri Kesehatan,  Nafsiah Mboi dalam acara pencanangan pasar bebas bahan berbahaya, di Pasar Cibubur, Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2013).
"Saya ga suka diatur-atur. Itu juga kurang efektif karena sudah ada Bu Menteri dan Pak Menteri, Walikota juga ada" kata pria yang akrab disapa Jokowi kepada wartawan di Rumah Makan Medan Baru, Sunter, Jakarta Utara, Jumat.
Jokowi menjelaskan bahwa dirinya hanya ingin menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Jakarta. Pasalnya, masalah tersebut sudah cukup lama tidak terselesaikan.
"Saya hanya ingin menyelesaikan masalah-masalah pemerintah yang sudah lama tidak terselesaikan sebagai contoh proyek pembangunan jalan tol JORR W2, trus ke makam Mbah Priok juga," imbuhnya.
Kemudian, mantan Walikota Surakarta itu menjelaskan bahwa dia memiliki firasat bahwa setelah dia datang ke lapangan masalah dapat terselesaikan.
"Kalau persoalan-persoalan seperti ini perlu adanya pendekatan-pendekatan yang lunak. Bukan soal pendekatan secara keuangan atau represif," tuntasnya.


Sumber :
jakarta.tribunnews.com

Berita Serupa :
- megapolitan.kompas.com : "Jokowi Batal ke Acara Menteri Karena Tak Suka Diatur"
- news.detik.com : "Absen Temani Gita & Nafsiah, Jokowi: Saya Nggak Sakit, Sehat Wal'afiat" 

Jokowi: Siswa Wajib Berpakaian Adat Saat Pengumuman UN

Pengumuman ujian nasional (UN) tahun ini bakal tampil beda. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta siswa-siswi di Jakarta mengenakan baju adat Nusantara di hari nan mendebarkan itu.

"Kita mulai dari Jakarta. Pas pengumuman sudah diwajibkan pakai baju adat Nusantara. Ada lomba," kata Jokowi saat santap siang di kawasan Jakarta Utara, Jumat (19/4/2013).

Jokowi mengimbau siswa-siswi peserta UN tidak melakukan aksi corat-coret dan mengisi waktu dengan kegiatan yang positif. "Bisa naik gunung, bersih-bersih lingkungan sekolah dan yang paling penting setelah ada kelulusan jangan ada corat-coret baju," wanti-wantinya.

Pria 51 tahun itu mengaku tidak mengantongi laporan yang memberitahukan aksi corat-coret para pelajar di Ibu Kota. "Semuanya baik-baik saja karena di Jakarta dekat dengan sumber semuanya," kata dia.

Jokowi berpendapat UN ke depan sebaiknya didelegasikan ke daerah. Dengan begitu, distribusinya lebih dekat dan daerah lebih menguasai daerahnya.

"Jangan disentralisir didistribusikan daerah lalu dikirim ke sekolah-sekolah. Jadi artinya yang dikirim dari pusat itu hanya soft copy saja. Kirim lalu cetak, bisa selesai," saran Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

Pintu Dikunci, Jokowi Tak Bisa Masuk Makam Mbah Priok

Usai mengunjungi warga Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berkunjung ke makam kramat Mbah Priok di TPU Dobo, Koja, Jakarta Utara. Namun Jokowi tidak bisa masuk ke makam karena Habib Ali, yang bertugas menjaga makam tidak ada.

Jokowi yang tampak mengenakan baju khas betawi sadariah, tiba di Makam Mbah Priok pukul 11.15 WIB. Namun sayangnya, orang nomor 1 di DKI tersebut tidak bisa masuk ke areal makam.

"Maaf Pak, makam Mbah Priok dari pagi sudah dikunci. Habib Ali juga sedang berada di Pekojan," kata salah satu petugas penjaga makam Mbah Priok, Jumat (19/4/2013).

Jokowi mengatakan, kunjungannya tersebut hanya ingin menjalin tali silaturahmi saja, tidak ada kaitannya dengan rencana pembangunan jalan tol yang bersinggungan langsung dengan areal makam.

"Enggak ada apa-apa. Cuma silahturahmi saja. Satu kali, dua kali, tiga kali, lima kali, kan silaturahmi bagus. Enggak ada apa-apa," ujar Jokowi

Jokowi juga mengatakan, kunjungannya ke Makam Mbah Priok memang sengaja dilakukkanya tanpa perencanaan. Sebab, pria asal Solo ini ingin melihat sendiri kondisi riil di lapangan.


Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Kunjungan Dadakan Jokowi, Makam Mbah Priok Dikunci"

Jokowi Ajak Warga Petukangan Makan-makan Sambil Negosiasi Harga Lahan

Dialog Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan warga Petukangan yang memprotes pembangunan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) berlangsung cair. Jokowi akan mentraktir warga makan makan sambil negosiasi ganti rugi lahan.

"Sebenarnya warga mau harganya berapa?" kata Jokowi kepada warga setempat yang diwakili Ketua RW 6, Ahmad, di Kelurahan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2013).

"Kami tidak bicara angka dulu. Kami mengajak Bapak musyawarah dengan kami," jawab Ahmad.

"Ya ini kan musyawarah. Saya datang untuk musyawarah," kata Jokowi dengan penuh kesabaran.

Ahmad malah meminta Jokowi melihat dengan seksama wilayahnya untuk menentukan harga lahan. Warga Petukangan merupakan penduduk asli setempat dan telah menetap bertahun-tahun di wilayah tersebut.

"Artinya kami biasa kerja, dan akan kehilangan kerjaan. Anak kami sekolah harus pindah. Di daerah kami saja untuk sekolah dari TK sampai S3 saja sudah ada. Wilayah kami tidak pernah banjir. Tidak akan pernah banjir. artinya kalau banjir itu tanda-tanda sudah kiamat, Pak," papar Ahmad panjang lebar.

Dengan kondisi itu, menurut Ahmad, wilayah di Petukangan bisa dibilang strategis dan ekonomis. "Tentunya Bapak bisa menilai, bisa memperkirakan," ujar dia.

Jokowi kemudian menanggapi keluh kesah warganya itu. "Kalau gitu, minggu depan. Nanti warga bicara dulu dengan warga yang kena terus nanti kita ketemu tanggal 24 April hari Rabu, jam terserah pagi siang terserah. Nanti kita makan ajalah di mana, di rumah makan saja, makan-makan," kata Jokowi.

"Apalagi yang mau disampaikan?" kata Jokowi lagi.

Warga Petukangan sepertinya sedikit bisa berlega hati. Mereka tidak mengajukan pertanyaan lagi dan seolah puas dan setuju dengan solusi Jokowi tersebut.

"Kalau harga ini kan rembukan dulu dengan perwakilan yang ada. Nanti Rabu kalau sudah sambung tentukan ya. Oke... sudah ya Rabu. Sebelum ketemu ngomong dulu antar warga, nanti kita ketemu sudah matang," kata Jokowi yang berseragam Betawi itu.

"Iyaaaa....Pak. Kami warga Petukangan mendukung Bapak sepenuhnya!" teriak warga kompak.

Jokowi menilai protes warga Petukangan terhadap rencana pembangunan tol sebatas masalah komunikasi. Ia berharap warga Petukangan tidak merasa dirugikan dan tetap senang.

Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- megapolitan.kompas.com : "Tepati Janji, Jokowi Datangi Warga Petukangan Selatan"
- merdeka.com : "Jokowi belum putuskan ganti rugi buat warga Petukangan"

Jokowi Mendadak Sakit

Sedianya pagi ini Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mendampingi Mendag Gita Wirjawan dan Menkes Nafsiah Mboi di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, untuk pencanangan pasar bebas dari bahan berbahaya. Namun akibat sakit, dirinya batal mengikuti agenda kerja tersebut.

Alasan tidak hadirnya Jokowi ini diungkapkan oleh Menkes Nafsiah Mboi. Dirinya dicegat wartawan di lokasi acara setelah berkeliling pasar, Jumat (19/4/2013).

"Sayang sekali Pak Gubernur sedang tidak sehat. Katanya mendadak nggak enak badan," ujar Nafsiah.

"Kita doakan Pak Jokowi lekas sembuh. Saya tahu dia sangat peduli dengan hal ini (program pasar bebas bahan berbahaya -red)," sambungnya.

Program pasar bebas bahan berbahaya adalah upaya sertifikasi terhadap pedagang bahan pangan dan jamu di pasar-pasar tradisional oleh Pemprov DKI Jakarta. Selanjutnya program sertifikasi ini mencakup hingga kios kaki lima di seluruh wilayah DKI Jakarta.

"Kita mau buat label. Di tokonya ditempel stiker yang menandakan sudah dicek oleh BPOM dan pemda. Di toko jamu, di penjual ikan, tahu dan lainnya. Kita ingin memulai semua yang dijual di pasar itu aman dari bahan-bahan berbahaya. Jadi nanti yang belanja itu benar-benar aman," kata Jokowi di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2013).


Sumber :
news.detik.com

Tanpa Didampingi Jokowi, Menkes dan Mendag Tinjau Pasar Cibubur

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan menghadiri acara acara pencanangan pasar bebas bahan berbahaya, di Pasar Cibubur, Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2013).
Dalam acara yang dihadiri Menteri Perdagangan Gita ita Wirjawan dan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi ini, Jokowi malah tak hadir tanpa alasan. Padahal, masyarakat dan dua menteri telah menunggunya sejak pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB.
Tanpa didampingi Jokowi, Gita dan Nafsiah langsung masuk ke pasar meninjau kondisi pasar dan dagangannya. Jokowi diwakili oleh Walikota Jakarta Timur Krisdianto, Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati, Kepala PD Pasar Jaya, Djangga Lubis dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucky Slamet.
Sebelumnya, agenda Jokowi ke pasar Cibubur sudah dirilis secara resmi oleh Pusat Humas dan Komunikasi dan Informasi Pemprov DKI Jakarta. Dalam agenda tersebut disebutkan Jokowi pada pukul 08.30 WIB mengunjungi Pasar Cibubur untuk menyerahkan secara simbolis rompi pengawas bahan berbahaya kepada petugas pasar.
Sejumlah pedagang dan pengunjung Pasar Cibubur pun antusias menunggu orang nomor satu di Jakarta tersebut. Namun sayang, Jokowi batal datang.

Sumber :
jakarta.tribunnews.com

Jokowi Batal Hadir, Ini Jawaban Gita Wirjawan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo batal hadir ke acara pencanangan pasar bebas bahan berbahaya, di Pasar Cibubur, Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2013). Jokowi memilih kegemarannya, blusukan meski dua menteri dan masyarakat telah menunggu kehadirannya di acara tersebut.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang ditanya wartawan terkait batalnya Jokowi hadir di acara tersebut, mengaku tidak kecewa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sekitar pukul 09.30, Jokowi berada di Kelurahan Petukangan Selatan untuk meninjau lokasi proyek pembangunan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2. Jokowi datang ke lokasi itu untuk menepati janjinya kepada warga sekitar yang lahannya digusur untuk pembangunan jalan tol itu.
Di Pasar Cibubur, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi telah menunggunya lebih dari satu jam. Sampai pukul 09.50 Jokowi tak juga muncul dan Mendag Gita Wirjawan tampak meninggalkan jalannya acara. Saat dimintai komentarnya, Gita tak menjawab banyak dan langsung masuk ke dalam mobil.
"Insya Allah di kesempatan lain bisa bertemu (Jokowi). Enggak, enggak kecewa," kata Gita.
Selain dua menteri itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati dan Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis tampak hadir di acara itu. Puluhan warga telah menunggu sejak pagi. Informasi mengenai kedatangan Jokowi cepat menyebar dari mulut ke mulut.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jokowi Paksa Dua Menteri Menunggu

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hari ini dijadwalkan menghadiri acara pencanangan pasar bebas bahan berbahaya, di Pasar Cibubur, Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2013). Namun, Jokowi malah telat hadir tanpa alasan. Padahal, masyarakat dan dua menteri telah menunggunya berjam-jam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jokowi akan berangkat ke Pasar Cibubur pukul 08.00 dari rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat. Karena sesuai agenda gubernur yang dirilis Humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jokowi akan hadir di Pasar Cibubur pada pukul 08.30. Namun, sekitar pukul 07.40, Jokowi keluar dari rumah dinasnya dan meluncur ke Balaikota Jakarta. Sampai pukul 08.50, Jokowi belum juga berangkat sehingga acara terpaksa ditunda, menunggu kabar dari Jokowi.
Acara pencanangan pasar bebas bahan berbahaya dihadiri Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang akhirnya terpaksa menunggu di kantor Pasar Cibubur. Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Dien Emmawati dan Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis tampak mendampingi kedua menteri tersebut.
Sebelumnya, Jokowi sempat menyatakan antusiasmenya untuk mewujudkan pasar di Jakarta terbebas dari bahan berbahaya dengan menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Di lokasi, puluhan masyarakat telah menunggu sejak pagi. Informasi mengenai kedatangan Jokowi cepat menyebar dari mulut ke mulut.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jokowi Batal Temani Gita Wirjawan dan Nafsiah Mboi ke Pasar

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sedianya menemani Menteri Perdagangan, Gita wirjawan dan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, di Pasar Cibubur, Jakarta Timur dalam acara pencanangan pasar bebas dari bahan berbahaya. Tapi entah kenapa, orang nomor 1 DKI tersebut batal datang.

Pantauan detikcom, Jumat (19/4/2013) di Pasar Cibubur, Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur, Gita Wirjawan yang menaiki Toyota Innova B 1893 RFO tiba pukul 08.25 WIB. Sedangkan Nafsiah Mboi tiba menggunakan mobil Toyota Crown Royal Saloon RI 30 tiba pukul 08.35 WIB.

Akhirnya, tanpa didampingi Jokowi, Gita dan Nafsiah langsung masuk ke pasar meninjau kondisi pasar dan dagangannya. Dua orang menteri ini didampingi oleh oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati dan Kepala PD Pasar Jaya, Djangga Lubis. Kunjungan ini juga diikuti oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebelumnya, agenda Jokowi ke pasar Cibubur sudah dirilis secara resmi oleh Pusat Humas dan Komunikasi dan Informasi Pemprov DKI Jakarta. Dalam agenda tersebut disebutkan Jokowi pada pukul 08.30 mengunjungi Pasar Cibubur untuk menyerahkan secara simbolis rompi pengawas bahan berbahaya kepada petugas pasar.

Namun hingga pukul 09.30 WIB Jokowi tak kunjung tiba.


Sumber :
news.detik.com