Jumat, 15 November 2013

Jokowi-Ahok Dinilai Tak Konsisten dan Menjelma Menjadi Pemimpin Anti Kritik

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diminta sejumlah kalangan konsisten dalam mewujudkan Jakarta Baru. Selama ini keduanya dinilai tidak sesuai antara janji dan pelaksanaan dalam menjalankan berbagai pembangunan.
Penilaian itu disampaikan Direktur Indonesia for Global Justice (IGJ) Salamudin Daeng, Direktur Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Ucok Sky Khadafi, dan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Bersih Manusiawi Berwibawa (BMW) Amir Hamzah, pada diskusi publik bertajuk “Jakarta Baru Jakarta Butut” yang digelar Renaissance Foundation di Jakarta Media Center (JMC).

1.200 Pengusaha UMKM Gelar Bazar di Monas

Sebanyak 1.200 pelaku usaha mikro dan kecil se-Ibu Kota menggelar bazar sekaligus silaturahmi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di lapangan Monas, Jakarta Pusat.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Mikro Kecil Indonesia (Hipmikindo) DKI Jakarta ini, berlangsung hari ini, 15 November 2013 hingga 21 November 2013.
"Kegiatan ini selain diisi dengan bazar kuliner, juga diisi oleh kegiatan lain seperti promosi produk usaha kecil dan mikro, serta demo pembuatan kerajinan," kata Ketua DPD Hipmikindo DKI Jakarta Zuhdi Mamduhi, ditemui di lokasi kegiatan Jumat (15/11/2013) malam.

Sebelum Pindah ke Jakarta, Jokowi Berniat Kembangkan Wisata Bunker

Mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Joko Widodo (Jokowi) sebelum terpilih menjadi Gubenur DKI Jakarta, berniat mengembangkan wisata bunker di Kota Solo. Niat tersebut didorong karena Kota Solo ternyata memiliki banyak sekali bangunan yang didirikan di bawah tanah.
Harun Muryadi (64), warga Jalan Tiga Negeri, RT 002/RW 002, Setono, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, adalah salah seorang pemilik bunker tersebut.

Pedagang Kalibaru Minta Jokowi Datang

Rencana pengosongan dan pencabutan aliran listrik kepada pedagang kaki lima ( PKL) di Pasar Jaya Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara mengundang reaksi kares dari para pedagang. Pasalnya saat ini pihak pasar belum menyediakan tempat untuk relokasi sementara pedagang disuruh mengosongkan lahan tersebut.
“Kami pada intinya sangat setuju adanya rehab pasar, tapi keberadaan kami juga di fasilitasi agar dapat tempat penampungan sementara agar bisa berjualan. Dan kami minta kepada Gubernur DKI Jakarta Pak Jokowi (Joko Widodo - red) datang dan turun ke pasar ini agar dia tahu persoalan sesungguhnya” ujar Iyus (45),  pedagang sayur di Pasar Kalibaru, Jumat ( 15/11/2013).

Jokowi Berharap Warga Pesanggrahan Melunak

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berharap warga di Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, melunak. Dengan demikian, proses pembebasan lahan seluas 500 meter untuk proyek jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) West 2 bisa segera selesai.
"Kalau yang Pesanggrahan itu pake aturan lama. Tapi karena memang belum sambung harganya. Nanti Minggu depan saya mau lihat problemnya," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/11/2013).

Dukung Jokowi Pertahankan Lurah Susan

Wakil Ketua Umum Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos, menyayangkan sikap masyarakat yang menolak lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli, karena faktor agama.
"Seharusnya pandangan seperti itu yang diperangi pemerintah, pemerintah kan menjaga pancasila dan undang-undang, tidak boleh ada warga negara yang di diskriminasi," kata Bonar di kantor Setara Institute, Bendungan Hilir, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2013).

Jokowi Minta JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang Segera Diselesaikan

Pembangunan jalan layang non-tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang belum juga rampung hingga pertengahan November ini. Padahal, target terakhir penyelesaian jalan tersebut adalah pada akhir bulan ini. 
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pembangunannya segera diselesaikan mengingat setiap hari kendaraan di Jakarta bertambah banyak. Hingga saat ini, katanya, dia belum mengetahui apakah kontrak PT Istaka Karya akan diperpanjang atau tidak jika penyelesaian terus molor. "Saya mau lihat lapangan dulu. Masa itu jalanan tidak selesai, sedangkan mobil dan motor melonjak," katanya. 

Jokowi: Giant Sea Wall? Gambarnya Saja Belum Ada!

Rencana penanggulangan banjir oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah sampai akan membuat Giant Sea Wall (GSW) atau tanggul raksasa. Bahkan salah satu perusahaan Tomy Winata, PT Bangun Graha Sejahtera Mulia (BSM) sudah melakukan penawaran ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi sempat bingung ketika diklarifikasi mengenai kabar tersebut. Sebab rancangan bangunan dari GSW belum ada. "Gambarnya aja belum ada," jelasnya di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (15/11/2013).

Penasaran, Jokowi Akan Temui Warga Pesanggrahan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) penasaran mengapa warga bantaran Sungai Pesanggrahan dan sekitar tol Jorr II, Jakarta Selatan, tidak kunjung sepakat soal pembelian harga lahan yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI. Pekan depan, Jokowi berjanji akan bertemu dengan warga itu.
"Minggu depan saya ke Pesanggrahan dan JORR II. Saya mau lihat apa sih permasalahan di lapangan. Jangan cuma bilang ndak cacak ndak cocok saja, tapi harus bisa selesai," ujarnya ke wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2013).

Warga Ulujami Iri pada Monyet

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diminta tidak hanya mengurusi monyet saja, tetapi juga warganya. Adalah Nurillah (48), warga Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, merupakan korban banjir paska-hujan kemarin.
"Pak Jokowi jangan urusin monyet saja, urus juga kami, kami kan manusia," ujar Nurillah dengan nada tinggi kepada merdeka.com ketika ditemui di lokasi pengungsian, Jumat (15/11/2013).

Jokowi Jamin MRT Tak Kurangi Ruang Terbuka Hijau

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjamin pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) tidak akan mengurangi luas ruang terbuka hijau. "Saya jamin tiap tahun masih bisa bertambah," kata Jokowi saat ditemui di kantor Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (15/11/2013).
Jokowi menyatakan, jalur MRT tidak akan memakan banyak jalur hijau. "Tidak sampai 300 meteran," kata Jokowi. Nantinya lahan ruang terbuka dan jalur hijau yang terpakai untuk pembangunan jalur MRT akan diganti dengan ruang terbuka hijau di waduk-waduk yang sedang dalam proses normalisasi. "Di Pluit gede, di Sunter gede, dan di Ria Rio juga gede," kata Jokowi.

Jokowi Jangan Gembar-gembor Program

Pemprov DKI Jakarta telah memiliki sejumlah program untuk menuntaskan masalah kemacetan di ibukota. Namun ironinya, kemacetan justru bertambah parah. Misalkan saja bila hujan turun lalulintas di Jakarta macet total.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mengungkapkan, dari sejumlah program yang dilakukan belum ada terobosan jitu untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
Padahal, lanjut Tigor, sejumlah program kerja penanganan kemacetan telah memiliki grand design-nya di Pemprov DKI Jakarta. Hanya saja, eksekusi dari rencana itu belum ada yang konkrit.

Pajak Progresif Dimulai Awal Tahun 2014

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta rencananya akan memberlakukan pajak progresif mulai awal tahun depan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan pemberlakuan pajak progresif itu diterapkan untuk pembelian unit kendaraan lebih dari satu.
"Kita harus segera terapkan pajak progresif pada awal tahun depan," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (15/11/2013).

Tebang Satu Pohon Ganti 10 Pohon

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengimbau warga Jakarta untuk tidak usah khawatir jika pohon-pohon di Jalan Sisimangaraja hingga Jalan Sudirman ditebang untuk proyek mass rapid transit atau MRT. Semua pohon yang ditebang itu akan diganti sepuluh kali lipat, di tempat sama atau tempat lain.
"MRT tebang satu pohon diganti dengan tanam 10 pohon. Gitu yang sudah (dikomunikasikan)," ujar Jokowi kepada wartawan di Kantor Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2013).

Jokowi Akhir Ingin Panjat Monas

Akhirnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bersedia ikut memanjat Monumen Nasional pada 8 Desember 2013 mendatang. Aksinya ini akan ditemani seorang petualang, Sabar Gorkey.
"Besok saya akan ditemani Sabar yang ahli," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (15/11/2013).
Jokowi mengatakan dirinya memiliki pengalaman mendaki gunung. Tetapi, ia menilai teknik naik gunung dengan memanjat Monas berbeda.
"Setidaknya saya sudah basic itu (memanjat), tapi dulu," ungkapnya.

Yang Baca Sama Yang Dengerin Bosen ...

Pujian Ibu Negara Ani Yudhoyono yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri adalah pemimpin perempuan yang sukses, menuai beberapa spekulasi politik. Saat ditanyai hal itu, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi dengan singkat.
"Mengenai politik, koalisi, tanyakan ke partai PDI-P, jangan tanyakan ke saya. Tanyakan ke DPP. Masa saya jawab lagi, mbosenin. Yang bosen yang dengerin sama yang baca, bosen," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2013).

Jokowi Main Klenik? He ... he ... he ...


Menanggapi pendapat akademisi sekaligus sejarawan JJ Rizal yang menilai banyak politikus melakukan hal-hal berbau klenik untuk memperlancar karir politik, termasuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi Diajak Panjat Monas

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diajak memanjat Monumen Nasional (Monas) oleh pemanjat difabel Sabar Gorky.
"Kalau Beliau mau ya saya siap, nanti kita pakai dua tali, Bapak di samping saya kalau Bapak capek tinggal saya tarik, nanti aman kok pakai full body harness jadi Bapak tinggal berdiri saja," kata Sabar Gorky usai bertemu Jokowi di Balai Kota untuk meminta ijin pendakian Monas, Jumat (15/11/2013).
Menanggapi ajakan itu, Jokowi mengatakan akan memikirkannya terlebih dahulu.
"Itu kan manjatnya lain, kalau dulu waktu masih muda mungkin saya masih bisa, tapi lihat dulu aja nanti," kata Jokowi.

Denda Tinggi, Bukan Basi-basi

Sangsi yang tegas diterapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menimbulkan kengerian tersendiri bagi pelanggar dan calon pelangarnnya.
Warga DKI Jakarta yang dikenal dengan slogan "Semau Gue" kini harus berhadapan dengan sangsi yang tegas, yang mudah-mudahan tidak hanya sekedar gertakan belaka, tetapi dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan diawasi dengan seksama proses pelaksanaannya. Sehingga warga DKI Jakarta tidak lagi menganggap aturan basa-basi semata.

Jokowi Lanjutkan Jumat Bersepeda Ke Bali Kota


Melanjutkan kegiatan bersepeda (Bike To Work) pada Jumat sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) pagi ini, Jumat 15/11/2013),  bersepeda menuju Balai Kota didampingi 5 kepala sekolah yang berlokasi di seputaran Menteng, Jakarta Pusat. Ini menunjukkan komitmen Jokowi untuk menjadikan sepeda sebagai salah satu moda transportasi.