Jumat, 12 April 2013

Jokowi: Tempat Ibadah di Tambora, Jum'at minggu depan selesai

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan memberi solusi yang terbaik terkait penolakan warga Duri Selatan terhadap tempat ibadah di fasilitas sosial Sekolah Damai di Tambora. Jokowi akan mempelajari 3 buah buku laporan yang baru diberikan warga hari ini. Proses dialog berlangsung di dalam Masjid Jami Al-Ulama di Jalan Jamblang, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, dihadiri sekitar 100 warga dan Jokowi.

"Saya baru mendapatkan bahan-bahan dari RT, para ulama dan berbagai lembaga masyarakat berupa  3 buku tebal ini. Secepatnya saya pelajari, semoga Jumat minggu depan bisa saya selesaikan," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, dirinya pernah mendapatkan informasi permasalahan di wilayah Tambora, namun secara detail saya belum mendapatkan data. "Kalau masalah bisa diselesaikan dengan cara santun kenapa tidak. Karena yang kita anut adalah norma yang islami. Karena di Jakarta saat ini sangat dingin. Kalau tidak dibicarakan akan panas karena tidak ada koordinassi antarwarga," ujar Jokowi.

Gubernur DKI Joko Widodo menemui warga Duri Selatan untuk berdialog mencari solusi. Jokowi tiba di Masjid Al Ulama, Jalan Jamblang, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (12/4/2013).

Seperti biasa, kehadiran orang nomor 1 di DKI Jakarta itu disambut antusias oleh warga. Ratusan warga berebut bersalaman dengan Jokowi yang mengenakan baju muslim putih dan bercelana hitam. Jokowi didampingi Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Suntana dan Wali Kota Jakbar Burhanuddin.



Sumber :
news.detik.com

Jokowi berulang kali sebut MRT terkendala masalah administrasi

Proyek pembangunan transportasi berbasis massal atau Mass Rapid Transit (MRT) diprediksi bakal mundur karena terkendala masalah administrasi. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui hal itu jadi kendala buat merealisasikan proyek bernilai Rp 15 triliun itu.

"Iya itu lah, iya itu lah, ini persoalan administrasi masalah prosedur yang kemarin kelihatan sudah beres tapi muncul lagi permasalahan seperti itu," ujar Jokowi di Tambora, Jakarta Barat, Jumat (12/4).

Politikus PDIP itu terlihat kesal rencana pembangunan MRT belum juga ada titik temu. Di mana pada awalnya, Jokowi berhasil melakukan renegosiasi ulang terkait pembagian beban pengembalian utang ke JICA (Japan International Cooperation Agency).

Awalnya DKI menanggung 58 persen, pemerintah pusat 42 persen, setelah dilakukan renegosiasi pembagian beban menjadi 51 persen DKI sedangkan 49 pemerintah pusat.

"Kemarin kelihatan sudah beres tapi muncul lagi permasalahan seperti itu. Ini yang sudah lima bulan ini kita garap gak selesai-selesai masalah prosedur, masalah administrasi," kata Jokowi.

"Masalah prosedur, masalah administrasi, masalah prosedur, masalah administrasi, masalah prosedur, masalah administrasi, masalah prosedur, masalah administrasi, masalah prosedur, masalah administrasi," katanya dengan nada ketus.

Walaupun demikian, Jokowi menargetkan persoalan dan pembangunan MRT akan dia selesaikan pada bulan ini. Dirinya akan terus berkoordinasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait.

"Ya ini saya beri target agar bulan ini agar segera diumumkan. Ini semuanya kebut pararel. Terus terang kalau seperti ini masalah admistrasi itu capek," kata Jokowi.

"Akan saya dorong terus jangan menyerah hanya karena hal seperti itu, tapi sebetulnya cape," tandasnya.

Seperti diketahui, proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) diperkirakan akan mundur karena terkendala masalah administrasi. Sebab, dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 30 Tahun 2011 tentang loan agreement (pinjaman), harus dilakukan revisi persetujuan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan untuk mendapatkan persetujuan pinjaman dari Bappenas.

Sebelum mendapatkan persetujuan dari kedua kementerian itu, pihak Pemprov DKI juga harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari DPRD DKI. Hal ini diperlukan karena ada perubahan dalam pembagian beban pengembalian utang kepada Japan International Cooperation Agency (JICA).


Sumber :
merdeka.com

Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi Keukeuh Realisasikan MRT Bulan Ini"

Golkar: Mahfud MD & Jokowi Sudah Dicatat untuk Dampingi Ical di 2014

Golkar hingga saat ini tetap mantap mengusung Aburizal Bakrie (Ical) sebagai capres. Bahkan, Golkar kini sibuk mencarikan pasangan cawapres buat Ical. Beberapa nama yang masuk radar dan telah dicatat Golkar adalah Mahfud MD dan Jokowi.

"Semuanya kita catat, ada Pak Mahfud, Jokowi, macam-macam," ujar Waketum Golkar, Sharif Cicip Sutarjo, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2013).

Namun, Cicip mengatakan, hingga kini belum ada keputusan yang pasti. Golkar masih mengkaji nama-nama yang ada untuk nantinya dipilih.

"Tapi cawapresnya belum putus," katanya.

Sebelumnya beberapa petinggi Golkar tampak datang saat acara syukuran di rumah Mahfud MD. Mereka adalah Sekjen Golkar Idrus Marham dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung.

Saat itu keduanya tidak menampik kemungkinan Mahfud MD mendampingi Ical di bursa Pilpres 2014.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi: Semua Masalah Segera Saya Selesaikan

Joko Widodo berjanji akan menyelesaikan masalah sekolah yang menjadi tempat ibadah, yang dipermasalahkan oleh warga Jalan Jamblang, Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Pekan depan, Gubernur DKI Jakarta itu berjanji akan datang kembali menemui warga.
"Saya sudah dapat bahan-bahan, dari RT, dari ulama dan tokoh, semua sudah menyampaikan. Ada tiga buku tebal (bahan) yang saya pegang, Insya Allah secepatnya saya pelajari," kata Jokowi saat bertemu warga di Masjid Jami Al Ulama, Jakarta Barat, Jumat (12/4/2013).
Mantan Wali Kota Surakarta ini berjanji hasil kajiannya akan ia sampaikan pada pekan depan. Paling telat, sebelum Jumat (19/4/2013). Ia meminta semua pihak untuk saling menjaga kerukunan, dan tidak saling memanasi.
"Tapi mudah-mudahan Senin atau Selasa saya sudah bisa sampaikan ke warga. Saya cuma minta semua menjaga kota ini, aman, nyaman, dan dingin. Semua masalah segera saya selesaikan," ujarnya.
Jokowi mengaku sudah mendengar permasalahan ini sejak Jumat pagi tadi. Dia bersyukur, meski sempat memanas, namun kondisi sudah kondusif kembali.
Jokowi melakukan tatap muka itu dengan warga dan tokoh masyarakat setempat. Pertemuan digelar sekitar 45 menit dan diakhiri dengan bagi-bagi sembako.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Berita Terkait :
- metro.news.viva.co.id : "Cara Jokowi Damaikan Warga Duri Selatan"

Ditanya Duet Bareng Rustri di Pilpres 2014, Jokowi Senyum-senyum

Joko Widodo (Jokowi) dan Rustriningsih dinilai sebagai kader PDIP yang fenomenal saat ini. Bagaimana respons Jokowi saat ditanya duet dengan Rustriningsih di 2014?

"Hahaha..saya nggak bisa jawab," kata Jokowi sembari tersenyum.

Hal ini disampaikan Jokowi kepada detikcom usai berkunjung ke Jl Duri Selatan V, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (12/4/2013).

Jokowi memang berulang kali menyatakan tak berminat maju Pilpres 2014, meskipun sejumlah survei menempatkan Jokowi sebagai capres paling potensial saat ini.

Di pihak Rustriningsih, perempuan 45 tahun ini tak yakin dia akan diusung di Pilpres 2014. Karena tiket ke Pilgub Jateng saja tak diberikan kepadanya oleh PDIP.

Namun Rustri berseloroh bahwa dia sudah mempersiapkan diri dengan baik seperti Rambo. Rustri mengibaratkan dirinya saat ini sebagai single fighter.

"Saya sudah persiapkan diri seperti seorang Rambo lho. Single fighter, saya harus siapkan kondisi terburuk saat elite partai atau mesin partai tidak bisa kerja. Saya sampai mempersiapkan diri seperti Rambo mau dikirim ke Vietnam," canda Rustri di rumah dinasnya hari ini.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi Bagi-bagikan Beras & Perlengkapan Sekolah di Tambora

Usai melakukan diskusi dengan warga, Gubernur DKI Jakarta Jokowi membagi-bagikan beras dan perlengkapan sekolah. Warga pun berebutan. Jokowi pun mengeluarkan instruksi,"Ayo baris dulu!"

Jokowi mengatakan hal itu sambil tangannya mengatur sekitar 100 warga Duri Selatan yang bergerombol di Jalan Jambang, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (12/4/2013).

Warga pun menuruti perintah Jokowi untuk berbaris. Jokowi dibantu staf menyerahkan beras, seragam sekolah, buku, sepatu dan tas pada warga.

Sebelumnya Jokowi berdiskusi dengan warga di Masjid Jami' Al Ulma mengenai tempat ibadah ilegal yang digelar di salah satu gedung SD di kawasan itu.


Sumber :
news.detik.com

Rustri vs PDIP, Ini Kata Jokowi

Gubernur DKI Jakarta dari PDI Perjuangan Joko Widodo angkat bicara soal kisruh Rustriningsih dengan PDI Perjuangan. Rustri kecewa karena PDIP tak memberi rekomendasi di Pilgub Jateng. Jokowi pun urun rembug.

"Ya ini masalah komunikasi yang belum sambung saja. Sebaiknya kalau bisa ketemu antara DPP dengan Mbak Rustri, nanti bisa sambung, karena ideologinya sama," usul Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi kepada detikcom usai berkunjung ke Jl Duri Selatan V, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (12/4/2013).

Namun Jokowi tak mau banyak bicara. Menurut Jokowi, urusan Rustriningsih sepenuhnya menjadi tanggung jawab DPP PDIP.

"Ya ditanya ke DPP saja," katanya.

Menurut Jokowi, apakah Rustri masih dianggap dan punya masa depan di PDIP? "Ya tanya DPP, saya nggak bisa jawab," pungkasnya pendek.

Rustriningsih telah buka-bukaan menyangkut kekecewaannya terhadap PDIP. Rustri mengaku kecewa sejak tahun 2010 silam saat sejumlah pengurus DPC PDIP dipecat tanpa alasan. Kekecewaan Rustri mencapai puncak saat dirinya tak direkomendasikan menjadi cagub Jateng oleh partainya.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi: Jakarta Panas, Jangan Saling Memanasi

Saat mengunjungi warga Tambora, Jakarta Barat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan sejumlah wejangan untuk warga setempat. Di depan ratusan warga dan tokoh masyarakat setempat, Jokowi meminta warga untuk menjaga kerukunan dan tidak saling memanaskan suasana.
"Kalau ada persoalan kecil jangan dibesar-besarkan. Kalau persoalan besar ya harus diselesaikan dengan cepat. Perbedaan itu realitas, di Jakarta hawa panas, jangan sampai kehidupan sehari-hari saling manas-memanasi. Mohon semua membantu menyelesaikan dengan santun,"kata Jokowi.
Hal itu dikatakan dia saat bertatap muka dengan warga Jalan Jamblang, Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (12/4/2013) sore, di Masjid Jami Al Ulama. Saat berbicara, ia menggunakan pengeras suara di masjid tersebut dan terdengar jelas hingga puluhan meter.
Menurut Jokowi, dia sudah mendengar informasi tentang kondisi kerukunan di Kampung Duri yang kabarnya tengah atau sempat memanas. Informasi tersebut diterima Jokowi pada pagi tadi.
"Dari pagi saya tahu infonya, tapi secara detil saya belum mendapatkan laporan dari lapangan. Sore ini saya ingin mendengarkan masukan sehingga masalah bisa diselesaikan dengan baik,"
Mantan Wali Kota Surakarta ini menegaskan, dia meminta semua warga untuk menjaga kerukunan. Jokowi berjanji akan membuka diri untuk menyelesaikan masalah dan menjaga kerukunan warga.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi Mediasi Warga Soal Isu Penyegelan Gereja"
- merdeka.com : "Jokowi minta warga tak ribut gara-gara tempat ibadah" 

Temui Warga, Jokowi Bahas Tempat Ibadah Ilegal di Tambora

Keberadaan sebuah ruang fasilitas sosial yang dijadikan tempat ibadah ilegal di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat dipersoalkan warga setempat. Mengatasi persoalan itu, Gubernur DKI Joko Widodo menemui warga setempat untuk berdialog mencari solusi.

Jokowi tiba di Masjid Al Ulama, Jalan Jamblang, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (12/4/2013). Seperti biasa, kehadiran orang nomor 1 di DKI Jakarta itu disambut antusias oleh warga. Ratusan warga berebut bersalaman dengan Jokowi yang mengenakan baju muslim putih dan bercelana hitam. Jokowi didampingi Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Suntana dan Walikota Jakbar Burhanuddin.

Proses dialog berlangsung di dalam masjid. Sekitar 80 warga hadir memenuhi ruangan masjid untuk berdialog dengan Jokowi.

"Warga Duri Selatan sejak awal tidak menyetujui tempat ibadah di sekolah tersebut," ujar Ustad Cucu, pimpinan Forum Kerjasama Masjid, Musala, dan Majelis Taklim (FKM3T).

Tempat ibadah dimaksud yang dipersoalkan warga adalah sebuah ruang kelas di Sekolah Damai yang disulap menjadi tempat ibadah pada waktu-waktu tertentu. Praktek ibadah di tempat itu sudah berlangsung lama. Protes warga terhadap penyalahgunaan fasos itu juga sudah lama.

Sebuah spanduk berisi tanda tangan dukungan warga terhadap rekomendasi Pemerintah Kota Jakarta Barat dalam rangka pentutupan tempat ibadah ilegal di ruang fasos Sekolah Damai. Sampai saat ini, dialog masih berlangsung. Jokowi juga belum memberikan pandangan.


Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi: Saya Tidak Senang Masalah Ditahan Bertahun-tahun"

Senyum Sumringah Jokowi Dikerubuti Warga

Joko Widodo terlihat tersenyum lebar saat warga di Jalan Jamblang, Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, menyambutnya. Tidak terlihat ada kesan merasa terganggu dari wajah Gubernur DKI Jakarta itu.
Dengan mengenakan pakaian khas Betawi, Sadharia, Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (12/4/2013) sore. Puluhan warga, tua, muda, perempuan, dan laki-laki langsung mengerubunginya. Mereka berebut untuk bersalaman, sambil mencuri-curi untuk memotretnya melalui kamera telepon seluler.
Dengan sabar, Jokowi menyalami satu per satu warga yang mengerubutinya. Penjagaan dari pengawal pribadinya juga tak begitu ketat.
Kedatangan Jokowi ke Jalan Jamblang kabarnya untuk bertatap muka dengan warga dan tokoh masyarakat di wilayah tersebut. Kegiatan tatap muka ini digelar di Masjid Jami Al Ulama.
Dari informasi yang dihimpun, pembicaraan Jokowi dengan tokoh masyarakat setempat terkait kondisi kerukunan warga.
"Saya belum tahu banyak, jadi belum bisa berbicara banyak. Kalau ada masalah, bisa diselesaikan dengan baik-baik," kata Jokowi di lokasi.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jadi Cawapres Jokowi? Rustri: Saya Sudah Siap Seperti Rambo

Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih (45) disebut-sebut sebagai tokoh wanita potensial di Pilpres 2014. Lalu apakah Rustri tertarik maju Pilpres 2014, menjadi pendamping Joko Widodo yang sama fenomenalnya?

"Enggak mungkinlah ya, jadi gubernur saja terhalang kok," kata Rustri sembari tersenyum.

Hal ini disampaikan Rustri saat berbincang santai dengan wartawan di ruang tamu rumah dinasnya di Jl Rinjani 1, Semarang, Jumat (12/4/2013).

Rustri memang belum serius memikirkan Pilpres 2014. Namun sarjana Fisip dari Unsoed ini malah berseloroh dia sangat siap secara fisik dan mental setelah didepak dari kancah Pilgub Jateng oleh PDIP yang dibelanya selama ini.

"Saya sudah persiapkan diri seperti seorang Rambo lho. Single fighter, saya harus siapkan kondisi terburuk saat elite partai, mesin partai tidak bisa kerja. Saya sampai mempersiapkan diri seperti Rambo mau dikirim ke Vietnam," selorohnya.

"Otot saya latih, kecerdasan, ketahanan, saya siapkan betul. Calon gubernur saja terhalang apalagi bicara soal wapres," lanjut Rustri sambil tertawa.

Rustri juga tak tertarik mengikuti konvensi capres yang dibuka Partai Demokrat. Rustri masih setia dengan PDIP.

"Pendiri dari partai lain melihat Rustriningsih dengan kondisi sekarang, sebagaian mengatakan Rustri cukup loyal kepada PDIP," tandas.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi Diminta Berantas Kejahatan Jalanan di Jakarta

Kejahatan jalanan masih marak di Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diminta memberantas kejahatan jalanan yang meresahkan warga tersebut.

"Gubernur sebagai kepala daerah harus memprioritaskan kerjasama dengan Polda. Karena kalau kejahatan dibiarkan, premanisme nanti punya organisasi yang tentu untuk disalahgunakan," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Al Muzzammil Yusuf saat dihubungi, Jumat (12/4/2013).

Muzzammil menegaskan, ukuran keberhasilan kepemimpinan Jokowi juga ditentukan faktor keamanan. "Ini jadi sangat penting," ujarnya.

Selain itu polisi juga harus sigap membaca keresahan masyarakat atas kejahatan di jalanan. Tuntutan publik untuk pemberantasan preman harus diprioritaskan.

"Ini momentum kepolisian, kalau tidak yang dirugikan masyarakat. Mereka bersenjata, terkelompok, dan meresahkan masyrakat," imbuhnya.

Bila pemberantasan preman tak terealisasi, maka kemarahan publik sebut Muzzammil jadi kewajaran. "Ada preman terbunuh, publik bergembira karena mereka selama ini jadi korban," tuturnya.

Polisi diminta membuat protap untuk pemberantasan preman. Protap ini berlaku untuk semua wilayah di Indonesia. "Polisi harus bertanggungjawab, jangan cuma operasi sesaat," kata dia.


Sumber :
news.detik.com

Duet Jokowi-Rustri di Pilpres 2014? Ini Kata PDIP

Joko Widodo dan Rustriningsih adalah dua kader PDIP yang tengah naik daun. Jokowi yang sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta bahkan jadi capres potensial. Mungkinkah Jokowi menduetkan Jokowi-Rustri di 2014?

"Kita belum membicarakan apalagi mengambil keputusan tentang itu (duet Jokowi-Rustri)," ujar ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait, kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2013).

Maruarar mengatakan bahwa Rustriningsih adalah kader yang loyal. Bahkan ketika keinginannya maju ke pilgub Jateng tidak mendapat dukungan dari PDIP.

"Walaupun dia punya keinginan menjadi cagub, dan partai memutuskan lain, itu bagus. Loyalitas itu diuji pada saat kemauan partai A dan dia B," lanjutnya.

Sedangkan popularitas Gubernur DKI, Joko Widodo yang terus menanjak juga menjadi kebanggaan bagi partai.

"Di survei-survei, dari 3 besar ada mas Jokowi, Bu Mega dan Prabowo. Itu membuktikan bahwa konsolidasi berjalan dengan bagus," kata Maruarar.

Namun untuk capres-cawapres di 2014 PDIP belum mengambil keputusan. Maklum, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga disebut-sebut masih ingin nyapres.

"Kami sedang fokus menyusun DCS dan merapatkan itu," imbuhnya.


Sumber :
news.detik.com

PGN janji penuhi permintaan Jokowi pasok gas buat TransJakarta

Awal Maret lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) memasok gas untuk kebutuhan bahan bakar bagi TransJakarta. Melalui pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) merupakan sarana infrastruktur penunjang utama lancarnya armada TransJakarta berbahan bakar gas.
Sebab, selama ini salah satu kendala operasional TransJakarta adalah keterbatasan SPBG. PGN menyatakan komitmennya memenuhi permintaan Jokowi.
"Jangan ragukan kami untuk menyuplai itu (gas), karena itu sudah jadi komitmen kami," tegas Direktur PGN Jobi Triananda di kantornya Jakarta, Jumat (12/4).
Saat ini jumlah trans Jakarta yang beroperasi mencapai 524 armada. Rencanaya akan ada tambahan sekitar 450 armada, sehingga total bus yang akan beroperasi sebanyak 974 armada.
Strategic Management Office PT PGN Adi Munandir menambahkan, kebutuhan gas untuk 454 armada sebanyak 81.000 liter setara premium (LSP) per hari, angka tersebut setara dengan 2,5 MMScfd. Dia menyebutkan, kebutuhan untuk 974 armada sebanyak 173.775 liter setara premium (LSP) per hari dan setara dengan 5,35 MMScfd.
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PT PGN) Hendri Prio Santoso segera melakukan koordinasi intens dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mengoptimalkan layanan bahan bakar gas. PT PGN juga siap melayani SPBU Pertamina maupun SPBU stasiun pengisian milik swasta yang ingin punya unit pengisian BBG.
"Kami akan melakukan koordinasi khusus dengan para pembina kami di Pemda DKI," ujar Hendri usai bertemu dengan Jokowi di kantor PT PGN, Jakarta, Jumat (22/3).
Hendri menambahkan, pihaknya berupaya menggandeng SPBU milik PT Pertamina atau swasta yang belum memiliki unit pengisian BBG.
"Jadi di mana ada jalur pipa kami, kami siap menyambung dan operator tinggal kontak kami investasi sedikit di dispensernya dan kami akan menyambung pipa ke stasiun-stasiun tersebut," jelas Hendri.


Sumber :
merdeka.com

Jokowi Panggil Ahli Cagar Budaya

Tak sabar untuk segera mempercantik kawasan Kota Tua, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menemui Tim Penasihat Pelestarian Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya DKI. Bersama timnya, pria yang akrab disapa Jokowi ini tengah berjibaku menggodok rencana pembangunan Kota Tua.

"Kami bertemu dengan Pak Gubernur membahas konservasi Kota Tua di Jakarta. Beliau akan melakukan percepatan pembangunan Kota Tua dan menjadikannya sebagai ikon Jakarta," kata salah satu tim, Yuke Ardhiati di Balaikota, Jakarta, Jumat (12/4/2013).

Yuke menuturkan, Jokowi akan membentuk tim khusus yang nantinya berisi para ahli tata kota dan tata ruang, serta ahli konservasi. Rencana ini tengah digosok oleh timnya.

"Ada banyak yang disampaikan oleh teman-teman. Kami menyinggung konseptualnya, memberikan masukan ke beliau sebagai pakar untuk lingkungan dan kawasan cagar budaya," tuturnya.

Sementara saat ditemui Kamis 11 April kemarin, Jokowi menyatakan, pembentukan tim penataan Kota Tua ini dilakukan agar pembangunan kawasan ini sebagai daya tarik wisatawan, khususnya mancanegara dapat segera terealisasi.

"Kota Tua ini sesuatu yang dapat menjadi magnet yang enggak kalah dengan kota-kota lainnya di dunia, makanya akan diberi sebuah persiapan khusus yang bisa mendorong percepatan ini," ucapnya.

"Kami sudah usulkan agar pengelolaan Kota Tua itu 1 atap, dikelola oleh Pemprov DKI. Sekarang ini banyak yang berwenang mengurus soal tata kelola Kota Tua, ada swasta, ada BUMN," pungkas Jokowi.


Sumber :
liputan6.com

Jokowi bentuk tim khusus untuk lestarikan Kota Tua

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) serius ingin menata kembali dan melestarikan kawasan Kota Tua, Jakarta Utara. Pagi ini, Jokowi mengadakan rapat dengan tim penasehat pelestarian lingkungan dan bangunan cagar budaya DKI Jakarta guna membahas konservasi bangunan peninggalan Belanda di Jakarta.

Jokowi akan membentuk badan-badan khusus untuk segera merealisasikan keinginannya menjadikan Kota Tua sebagai ikon Jakarta.

"Beliau menegaskan bahwa beliau akan melakukan percepatan kota tua menjadi kota yang menjadi ikon Jakarta dan sesuatu yang menjadi magnet yang enggak kalah dengan kota-kota lainnya di dunia," ujar Yuke Ardhiati, tim penasihat itu usai bertemu Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat (12/4).

Untuk memenuhi keinginan Jokowi, Yuke dan timnya sudah menyiapkan konsepnya dan menunggu proses untuk merealisasikannya. Menurut Yuke, Jokowi melakukan ini bertujuan untuk memberi bekal kepada warga Jakarta siap menerima Kota Tua sebagai kota yang bernilai intan, melebihi emas.

"Beliau (Jokowi) mengatakan sesegera mungkin. Dan akan diberi sebuah persiapan khusus yang bisa mendorong percepatan ini. Jadi Jakarta bersiap menerima kota tua sebagai keberkahan," ujarnya.

Dalam merevitalisasi Kota Tua, Yuke mengaku menemui kendala dalam mencari ahli yang paham konservasi. Sedangkan, hambatan kepemilikan Kota Tua adalah BUMN. "Itu adalah tugas pemerintah, beliau yang akan memfasilitasi, arsitek tugasnya berencana," ujarnya.


Sumber :
merdeka.com

Berita Serupa :
www.tempo.co : "Kota Tua Jakarta Segera Dikonservasi"

Bang Sani: Jokowi Jangan Anggap Penolakan Warga Angin Lalu

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diimbau tidak menganggap penolakan warga sebagai angin lalu. Hal ini dikatakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana terkait warga Lebak Bulus dan Fatmawati yang masih menolak pembangunan mass rapid transit (MRT) dengan konsep jalan layang.

Politisi PKS yang akrab disapa Sani ini mengatakan, sebagai pemimpin Jakarta, Jokowi sempat berjanji untuk melibatkan warga dalam tim pengkaji moda transportasi massal berbasis rel tersebut. Janji tersebut dilontarkan Jokowi dalam public hearing, dan harus dipenuhi.
"Itu janji dalam sebuah forum, di mana warga mencurahkan perasaan mereka. Sebaiknya direspons, jangan dianggap angin lalu," kata Sani, kepada Kompas.com, Jumat (12/4/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, pada awal pekan ini, mantan Wali Kota Sorakarta itu mengungkapkan dirinya ingin fokus memantapkan pembahasan di level elite untuk menentukan penentuan tender. Padahal di sisi lain, warga terus menuntut agar MRT dibangun dengan konsep bawah tanah, dan mendesak ditunjukkan hasil analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang baru.
Menururt Sani, tuntutan warga itu bisa dipenuhi secara paralel. Yang terpenting, kata dia, komunikasi dengan masyarakat, khususnya pihak yang menolak harus terus bergulir dan berlangsung baik. "Harus dikomunikasikan, supaya warga enggak dikorbankan secara sosial dan kemanusiaan," ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta akan segera mengumumkan pemenang tender MRT. Rencananya, pemenang tender proyek senilai Rp 15 triliun itu akan diumumkan bulan ini. Saat ini, semua persiapan administrasi masih dalam proses, termasuk administrasi bersama Kementerian Keuangan dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Peserta lelang dalam megaproyek MRT ini adalah PT Wijaya Karya (Wika) dan Jaya Konstruksi yang menjadi bagian dari konsorsium pengerjaan paket bawah tanah dari Jalan Sisingamangaraja hingga Bundaran Hotel Indonesia. Kedua perusahaan akan membangun MRT bersama perusahaan asal Jepang, yakni Shimizu dan Obayashi.
Pembagian kerja di antara empat perusahaan dalam satu konsorsium tersebut adalah 70 persen dikerjakan oleh Shimizu dan Obayashi, yang dibagi dua, masing-masing menanggung 35 persen. Sementara PT Wika dan Jaya Konstruksi mendapat bagian pekerjaan masing-masing 15 persen. PT Wika juga mengikuti proses tender untuk pengerjaan MRT paket layang (Lebak Bulus sampai Al Azhar) 101, 102, dan 103.
Namun, dalam paket layang, Wika akan bekerja sama dengan perusahaan Jepang, Tokyu. Selain konsorsium itu, peserta lelang lainnya ialah konsorsium Hutama Karya (HK) bersama dengan perusahaan Jepang, Sumitomo Mitsui Construction Company. Total tender pengerjaan MRT untuk tiga paket bawah tanah adalah Rp 4 triliun hingga Rp 4,5 triliun.
Gubernur Joko Widodo berulang kali menyampaikan optimismenya bahwa pembangunan MRT bisa dimulai April 2013. Namun rencana itu terancam kembali molor karena Pemprov DKI memerlukan surat rekomendasi dari Mendagri untuk pencairan dana pinjaman.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jokowi belum layangkan surat revisi pinjaman soal MRT ke DPRD

Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) diperkirakan akan mundur karena terkendala masalah administrasi. Sebab, dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 30 Tahun 2011 tentang loan agreement (pinjaman), harus dilakukan revisi persetujuan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan untuk mendapatkan persetujuan pinjaman dari Bappenas.

Sebelum mendapatkan persetujuan dari kedua kementerian itu, pihak Pemprov DKI juga harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari DPRD DKI. Sayangnya, sejauh ini Pemprov DKI belum melayangkan surat ke DPRD.

Hal ini diperlukan karena ada perubahan dalam pembagian beban pengembalian utang kepada Japan International Cooperation Agency (JICA). Awalnya DKI 58 persen, pemerintah pusat 42 persen, setelah dilakukan renegosiasi pembagian beban menjadi 51 persen DKI sedangkan 49 pemerintah pusat.

"Kami belum terima surat dari Gubernur atau Pemprov DKI Jakarta. Surat perubahan belum ada, sehingga kita belum merespons. Itu kesepakatan Pemprov DKI dengan Menkeu, disahkan dalam Perda," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana (Sani) di Jakarta, Jumat (12/4).

Karena itu, Sani mendesak agar Jokowi segera membuat surat revisi agar segera diproses cepat dan tertuang dalam sebuah Perda perubahan. "Cepat prosesnya, yang lama kan surat dari Pemprov ke DPRD. Yang dipakai uang rakyat, akuntabilitasnya harus hati-hati, kalau swasta hitungan menit saja bisa," jelasnya.

Sani menjelaskan, Perda terakhir soal pengembalian utang ini dibuat pada tahun 2007. Karena sudah melewati batas pada 5 April lalu, maka harus dibuat yang baru.

Sementara itu, ditemui terpisah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yakin DPRD akan mendukung pembangunan MRT. Pasalnya, surat permintaan rekomendasi atas perubahan loan agreement sudah dilayangkan ke legislatif.

"Sudah sudah itu Bu Yani (Kepala Bappeda) yang atur. Aku ga tahu bu Yani sudah siap apa belum. Kita sudah perintahkan. Bareng nanti," ucap Ahok.

Ahok mengaku, Yani telah membicarakan hal tersebut langsung dengan Ketua DPRD Ferrial Sofyan pada sore kemarin. Karena itu, ia yakin kelangsungan proyek MRT akan berjalan tepat waktu.

"Nanti banyak orang yang protes ke saya kenapa ini mundur-mundur lagi. Untuk itu saya ga bilang mundur. Saya cuma bilang itu dari pengumuman (pemenang tender) ke kontrak butuh 42 hari kerja," paparnya.


Sumber :
merdeka.com

Ahmad Husein Alaydrus: Jokowi sebabkan bawahan ngacir

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Ahmad Husein Alaydrus, menilai banyaknya pejabat yang mengundurkan diri menandakan kemunduran dalam pemerintahan Jakarta baru pimpinan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.

"Saya kira begitu (kemunduran). zaman Sutiyoso dan Foke, ini tidak pernah terjadi," ujarnya, kepada Tempo, Jumat, 12 April 2013.

Pria yang biasa disapa Habib Husein ini menilai gaya Jokowi dan pasangannya belum mampu mengayomi para aparatur saat ini. Akibatnya, ada rasa ketidaknyamanan di antara mereka. "Itu (mundur) kan hak asasi, tetapi pasti ada persoalan. Enggak mungkin mundur tiba-tiba," kata dia.

Habib mencontohkan proses lelang jabatan camat-lurah dinilai telah memotong satu generasi birokrat sehingga ada keresahan di kalangan aparatur pemerintahan. "Dalam aturannya, camat-lurah itu direkomendasikan wali kota dan disahkan gubernur, bukan lelang seperti itu," ujarnya.

Dengan kemunduran dua pejabat teras Jakarta, Habib berharap Jokowi-Ahok segera berbenah serta mengubah gaya kepemimpinan menjadi lebih kalem dan tertib. "Kalau terus dibiarkan, jelas mengganggu kinerja pelayanan, dong," ujar politikus Partai Demokrat itu.

Seperti diketahui, sejak memangku jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Oktober lalu, pasangan Jokowi-Ahok tercatat telah ditinggalkan beberapa pejabat terasnya. Sebagian minta pensiun dan sisanya mundur. Dalam satu pekan terakhir, Sekretaris Daerah Fadjar Panjaitan dan Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin mundur dengan alasan nyaleg. Keduanya mengaku tidak memiliki masalah dengan kepemimpinan Jokowi-Ahok.


Sumber :
www.tempo.co

Jokowi Absen di Pembagian KJP Tahap II Hari Ini

Pembagian Kartu Jakarta Pintar (KJP) tahap II akan dilakukan hari ini, Jumat (12/4/2013). Rencananya, KJP akan dibagikan secara simbolis di SMK 16 Proklamasi, Jalan Taman Hamzah Tambak, Menteng. Apabila pada pembagian KJP tahap pertama, tanggal 1 Desember 2012, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo langsung membagikan secara simbolis. Namun, pada pembagian kali ini tidak dihadiri oleh Jokowi.
Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) Heru Budi Hartono mengatakan, Jokowi berhalangan hadir dan yang akan membagikan KJP adalah pihak Dinas Pendidikan DKI.
"Gubernur tidak ikut membagi KJP langsung ya. Dari Dinas Pendidikan dan Bank DKI saja," kata Heru, saat dihubungi, Jumat (12/4/2013).
Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, sekitar 3.000 KJP akan diserahkan secara simbolis kepada para siswa SMP dan SMA dari sebanyak 80.284 kartu. Jumlah itu berkurang dari rencana awal, yaitu 81.000 kartu. Menurut dia, kekurangan itu karena pihaknya menemukan lebih kurang 700 kartu yang memiliki nama ganda.
"Setelah kami teliti lagi, ternyata ada sekitar 700 KJP dengan nama ganda. Jadi, yang akan dibagikan sebanyak 80.284," kata Taufik.
Oleh karena itu, kata dia, para siswa tidak perlu khawatir data dicurangi karena Dinas Pendidikan DKI telah menyaringnya dengan menggunakan Nomor Induk Siswa (NIS) yang hanya ada satu nomor untuk satu siswa. Besaran dana yang akan diberikan pun masih sama dengan tahap pertama, yaitu Rp 240.000 per siswa per bulan untuk siswa SMA, SMK, dan MA.
Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini KJP juga dibagikan kepada siswa SMP dan SD. Untuk siswa SMP dan sederajat, siswa mendapat alokasi dana sebesar Rp 210.000 per siswa per bulan. Sementara itu, alokasi dana sebesar Rp 180.000 per bulan per siswa akan diberikan kepada siswa SD dan sederajat. Dalam kesempatan ini, siswa penerima KJP juga langsung dapat bertransaksi di ATM Mobile Bank DKI yang baru saja diluncurkan.
Taufik mengatakan, bagi mereka yang saat ini duduk di kelas VI SD, IX SMP, atau XII SMA tetap akan mendapatkan KJP. Namun, setelah pengumuman kelulusan pada Juli mendatang, mereka tidak akan lagi mendapat bantuan dana bulanan dari Bank DKI. Walaupun anggaran distop oleh Bank DKI, KJP yang berbentuk kartu ATM itu telah menjadi hak milik mereka.
Di sisi lain, apabila diketahui siswa menggunakan KJP untuk hal lain atau digunakan oleh siswa yang mampu, maka Dinas Pendidikan DKI akan meminta Bank DKI menyetop pengucuran anggaran KJP ke rekening siswa tersebut. "Untuk itu, kami meminta semua orang mengawasinya karena KJP diperuntukkan siswa sangat miskin, miskin, hampir miskin, dan rentan miskin," ujar Taufik.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jokowi Didemo Lagi

Lagi lagi demo, kali ini Koalisi Pejalan Kaki akan menggelar aksi di depan balai kota DKI. Mereka miris dengan kondisi trotoar di depan kantor Jokowi-Ahok itu. Masih ada pedagang kaki lima dan kadang motor parkir di tempat itu.

Rencananya aksi akan dilakukan pada pukul 15.00 WIB, Jumat (12/4/2013) di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Ada 15 orang aktivis pejalan kaki yang peduli dengan kondisi trotoar di Jakarta yang tak ramah lagi.

"Tak ada juga kemudahan bagi penderita disabilitas," kata Koordinator Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus.

Sejak zaman Fauzi Bowo, hingga kini di era Jakarta baru seolah tak ada yang berubah. Di depan halaman sendiri, Jokowi membiarkan lingkungan yang tak tertib.

"Kita akan aksi membawa spanduk kecil dan membawa karpet hijau. Kita ingin Jakarta, trotoarnya ramah bagi para pejalan kaki. Semoga Jokowi peduli," tuturnya.

Sumber :
news.detik.com

Hari ini Jokowi urusi wayang orang, Ahok rapat seharian

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama punya segudang agenda hari ini. Kegiatan mereka dimulai pukul 08.00 WIB.

Jokowi dijadwalkan menerima Yuke Ardhiati dari Ikatan Arsitek Indonesia terkait Konservasi kawasan Kota Tua. Lalu disambung menerima kunjungan kehormatan Dubes Mesir di Ruang Tamu Balaikota DKI Jakarta. Demikian informasi dari bagian humas dan protokoler DKI Jakarta, Jumat (12/4).

"Pukul 10.00 WIB menerima Paguyuban Mitra Wayang Orang Indonesia dalam rangka menyelenggarakan pagelaran tari larasati kembar."

Sementara itu agenda Ahok dimulai dengan menerima pengurus Yayasan Pendidikan Umum Dewi Sartika di Ruang Tamu Wagub.

"Pukul 09.00 WIB mewakili Gubernur menerima Presdir PT Aetra Air Jakarta Bapak Moh. Selim, tentang pemaparan penanganan air di Jakarta dan Rencana kedepan Aetra."

Selanjutnya mewakili Gubernur menerima audiensi Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI dan Asia Australia Mental Health (AMMH) dan Mind Australia.

Pada pukul 13.30 WIB, Ahok dijadwalkan menerima Pengurus Daerah dan Atlet Wushu DKI Jakarta disambung menerima Pengurus Besar Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (PORLASI).

"15.30 WIB mewakili Gubernur menerima Pengurus Spesial Olympics Indonesia (SOIna), laporan hasil Special Olympics World Winter Games 2013 dan persiapan mengikuti Special Olympics Asia Pacific Regional Games 2013 di Ruang Tamu Wagub."

Baru pada pukul 17.00 WIB, Ahok melepas keberangkatan peserta didik SMPN 115 Jakarta sebagai Duta Seni Budaya ke Turki di Balai Agung.


Sumber :
merdeka.com

TIME: Jokowi Pemimpin Fenomenal

Nama Joko Widodo semakin dikenal luas. Tak hanya merembet ke skala nasional, figur Gubernur DKI Jakarta ini juga dikenal sampai ke luar negeri. Ia berbeda dan unik, itulah yang menarik dari sosoknya.  Kamis (11/4/2013), tim liputan majalah TIME dari Amerika Serikat melakukan wawancara dengan mantan Wali Kota Surakarta tersebut. Sesi wawancara yang semula digelar pukul 14.30 WIB di ruang kerja Gubernur dilanjutkan ke lapangan. Pasar Menteng Pulo, Kecamatan Menteng Atas, Jakarta Selatan, dipilih menjadi lokasi wawancara sekaligus sesi pengambilan gambar (taping).
Meski akan dimuat di majalah dan dikemas dalam bentuk jurnalisme kisah, pada saat liputan, sebuah kamera video tampak terpasang merekam jalannya wawancara. Dua jurnalis Time bernama Dean Jay Mathew dan Shanta Dwarkasing melakukan tugas jurnalistiknya dengan mewawancarai peraih predikat wali kota terbaik ketiga  sedunia dalam World Mayor Project 2012 itu.
Majalah Time meliput profil Jokowi dengan alasan sederhana. Jokowi dinilai unik karena menjadi sosok wirausahawan yang berpolitik dan sukses menjadi seorang pemimpin. Kegemaran Jokowi dalam melakukan kunjungan ke kampung-kampung kumuh atau blusukan kini menjadi ciri khasnya.
"Jokowi berbeda dari pemimpin lokal lain yang pernah saya temui. Ia mengunjungi langsung kampung demi kampung untuk mengetahui permasalahan. Ia sungguh fenomenal," kata Dean saat ditemui di Pasar Menteng Pulo, Kamis sore.
Tak hanya Dean, Shanta juga memiliki penilaian serupa. Menurutnya, Jokowi itu menarik dan perlu untuk dikupas. Ia terkesan oleh sosok Jokowi yang selama 23 tahun menjalani profesi sebagai pengusaha mebel, kemudian loncat dan sukses menjadi seorang pemimpin pemerintahan.
"Kami coba membuat berita feature, bagaimana seorang pebisnis mampu menjadi seorang pemimpin politik lokal," ujar Shanta.
Di Pasar Menteng Pulo, wawancara berlangsung sekitar 20 menit. Meski tak terdengar jelas karena ingin memberi jarak supaya proses wawancara tak terganggu, Jokowi tampak lugas menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan dengan bahasa Inggris.
Seusai wawancara, Jokowi mengajak kedua wartawan Time melihat kondisi pasar. Jokowi mengakhiri kegiatannya dengan membagi-bagikan bahan kebutuhan pokok untuk warga di sekitar pasar.

Sumber :
jakarta.tribunnews.com