Jumat, 11 April 2014

Permadi: Ryamizard Adalah Jenderal Pemberani

Indonesia membutuhkan pemimpin yang tegas, bersih dan tidak pandang bulu. Model kepemimpinan ini yang dianggap bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik setelah masa bhakti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berakhir.
Saat ini muncul beberapa nama yang digadang-gadang layak menggantikan SBY. Termasuk nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Ryamizard Ryacudu. Sosok ini dinilai bisa membawa perubahan bagi bangsa Indonesia, karena disegani oleh dunia luar.
"Dia sosok militer yang mempunyai kualitas yang tinggi. Kepemimpinannya sangat menonjol. Sehingga, Amerika takut sama dia," kata Dewan Pembina Partai Gerindra, Permadi saat dihubungi wartawan, Jumat (11/4/2014).

Pertemuan dengan Pemred Ditunda Minggu Depan

Batal datang ke acara Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) malam tadi, bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo mengatakan pihaknya akan mengajak bertemu pada pekan depan.

Pekan Depan PDIP Umumkan Kandidat Cawapres Jokowi

Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) terlihat baru tiba di rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 22.40 WIB, Jumat malam (11/4/2014). Dia baru saja melakukan pertemuan di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri di Kelurahan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kepada wartawan, Jokowi mengaku pertemuannya dengan Mega untuk membahas masalah calon wakil presiden (cawapres) dan koalisi partai.

Bahas Cawapres dengan Mega, Jokowi: Minggu Depan Keluar Nama

Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan serius dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta Selatan. Salah satu yang dibahas adalah kandidat cawapres yang akan mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2014.
Selama dua jam pertemuan tersebut dilakukan, Jokowi langsung kembali ke rumah dinasnya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/4/2014) malam. Ia tiba di rumah dinasnya pada pukul 22.30 WIB, menggunakan mobil Innova putih.

Jokowi Puji Puan: Kinerja Bapilu Bagus, PDIP Ranking Satu

Joko Widodo (Jokowi) memuji kinerja Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP yang dipimpin Puan Maharani. Menurut Jokowi, kemenangan PDIP berkat kerja keras Bapilu PDIP.
"‎Kinerja Bapilu bagus, ranking satu, urutan satu," kata Jokowi kepada wartawan saat meninggalkan rumah Megawati di Jl Kebagusan IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2014).
Meski demikian, untuk memperkuat pasukan di Pilpres 2014, PDIP akan melengkapi tim yang ada. Bahkan, PDIP akan menyiapkan tim wapres.

Haji Lulung Ingin Jadi Menteri Jika Jokowi Jadi Presiden

Joko Widodo yang berjuluk Jokowi, dinilai hanya memiliki keunggulan dalam popularitas dan elektabilitas sebagai bakal calon presiden. Namun, ia diyakini tak terlalu cakap dalam mengurus pemerintahan.
Karenanya, Jokowi diminta memiliki anggota kabinet yang cakap jika terpilih menjadi presiden periode 2014-2019. Hal tersebut, diutarakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Haji Lulung" Lunggana.

Jokowi Yakin Tidak Timbul Friksi Antara Ormas Pendukungnya dengan PDIP

Selain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko "Jokowi" Widodo, turut didukung banyak organisasi untuk maju sebagai calon presiden.
Barisan Relawan Jokowi for Presiden (Bara JP) dan Pro Jokowi (Projo), menjadi salah dua dari sekian organisasi massa yang mendukungnya maju dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.
Banyaknya ormas pendukung seperti itu, dikhawatirkan sejumlah pihak justru merugikan Jokowi. Sebab, tidak tertutup kemungkinan timbul friksi atau perseteruan dan persaingan tidak sehat antarorganisasi tersebut.

Usai Bertemu Mega, Jokowi: Tadi Bicara Cawapres dan Kerja Sama Partai Lain

Pembicaraan koalisi menuju pemilihan presiden (pilpres) di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) semakin intensif.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melaksanakan pertemuan tertutup dengan capres Joko Widodo (Jokowi), bersama sejumlah elite DPP PDIP.
Pertemuan itu dilakukan di kediaman Megawati di Kebagusan, Jakarta Selatan, sejak Jumat (11/4/2014) malam.
Sebelum tengah malam, Jokowi keluar dari kediaman Megawati dengan menumpang mobil Toyota Innova.

PDIP Dinilai Belum Solid Dukung Jokowi

Peneliti dari lembaga Poltracking Agung Baskoro mengemukakan secara internal, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum solid mendukung pencapresan Joko Widodo (Jokowi).
Masih ada faksi setengah hati sehingga mempengaruhi mesin partai. Hal ini bisa dilihat dari iklan-iklan yang muncul, di mana lebih banyak menampilkan sosok Puan Maharani dalam tagline "Indonesia Hebat".
"Mesin partai juga lambat mengoptimalisasi sosok Jokowi karena terjerat popularitas dan elektabilitas Jokowi yang tinggi versi survei. Akibatnya kerja-kerja politik dari kader PDIP menjadi minimalis," kata Agung di Jakarta, Jumat (11/4/2014).

Warga Klaten Percayai Jokowi Sebagai Satrio Piningit

Warga Klaten, Jawa Tengah, memercayai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok Satrio Piningit, yang akan memimpin Indonesia di masa mendatang. Bahkan mereka sangat yakin Jokowi akan menjadi presiden pada 2014 ini.
Pantauan merdeka.com selama masa kampanye memang muncul ratusan poster Jokowi, yang mengenakan setelan jas hitam dengan peci. Gambar bertuliskan "Saatnya Satrio Piningit Memimpin, Presiden RI 2014-2019" tersebut tersebar di berbagai sudut kota.

"Jokowi Effect" Diyakini Tingkatkan Jumlah Suara PDI-P di DIY

Majunya Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo diprediksi menjadi salah satu efek positif dalam perolehan suara PDI-P di DIY.
Partai berlambang banteng moncong putih itu menargetkan mendapat 30 persen suara dalam Pemilu 9 April 2014 kemarin.
"PDI-P DIY menargetkan memperoleh suara sebanyak 30 persen di Pemilu 9 April. Kami yakin target itu tercapai," jelas Sekretaris DPD PDI-P DIY, Bambang Prastowo, Jumat (11/04/2014).

Personal Branding Prabowo Lebih Terasah Dibanding Jokowi

Dosen Psikologi Universitas Indonesia (UI) Dewi Haroen mengatakan kehebatan Jokowi Effect seperti yang digembar-gemborkan lembaga survei hanya pepesan kosong belaka. Pasalnya, perolehan suara PDI Perjuangan hanya 19 persen atau sama dengan perkiraan hasil survei sebelum Jokowi resmi dideklarasikan menjadi capres PDIP.

Ada Jurang Pemisah Antara Jokowi dan PDIP

Kegagalan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendongkrak suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilu Legislatif 2014 dipertanyakan banyak kalangan.
Direktur Eksekutif Indobarometer, M Qodari, berpendapat PDIP telah gagal meningkatkan pencitraan Jokowi. Iklan politik PDIP sebelum pemilu adalah buktinya. Dia mengungkapkan, yang selalu ditampilkan adalah Megawati dan keluarganya.

Jokowi Akan Beberkan Visi Misi Lewat Blusukan

Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo mengatakan, ia akan mulai membeberkan visi-misinya mulai pekan depan. Dia mengatakan, visi-misinya sebagai calon presiden akan disampaikan melalui blusukan. "Minggu depan saya akan ajak ke suatu tempat, misalnya bicara masalah pertanian. Sekalian pengenalan platform aksi kita," kata pria yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tersebut, Jumat (11/4/2014).
Jokowi mengatakan, dia sengaja menggunakan blusukan sebagai salah satu media penyampai. Tujuannya agar isu yang akan disampaikan bisa sesuai dengan lokasinya.

Hasil Pileg Memuaskan, Gubernur Babel Yakin Jokowi Jadi Presiden

Gubernur Provinsi Bangka Belitung Rustam Effendi memberi dukungan moral bagi calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo agar tetap kuat dan bertahan maju mempersiapkan diri menjadi presiden RI.
"Suara masyarakat Provinsi Babel yang besarnya 28,3 persen dalam Pileg memberi kepercayaanya kepada PDI Perjuangan menjadi modal moral bagi saya untuk menyampaikan dukungan ini kepada Jokowi," kata Rustam di Kantor Perwakilan Pemda Provinsi Bangka Belitung Jl Kedondong Raya No 13, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (11/4/2014).

Gubernur Babel Anggap JK Pasangan Ideal Jokowi

Dukungan Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendi terhadap Joko Widodo merupakan pilihan masyarakat. Gubernur di kota timah ini mengatakan Jokowi sebaiknya mempunyai pasangan dari timur.
"Tokoh yang berasal dari Timur Indonesia yaitu Jusuf Kalla,"ujarnya, Jumat(11/4/2014).

PDIP Gadis Menawan, Golkar & Gerindra Gadis Malu-malu Kucing

PDI Perjuangan sedang sibuk-sibuknya melakukan penjajagan koalisi untuk mengusung capres. Sebetulnya PDIP bisa mengajukan pasangan sendiri tanpa harus berkoalisi karena versi exit poll partai berlambang banteng moncong putih itu bisa meraup 20 persen kursi DPR yang secara undang-undang bisa mengajukan pasangan sendiri.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi berpendapat, jelang 82 hari menuju pemilihan presiden, begitu banyak manuver dilakukan para elit-elit parpol untuk penjajagan koalisi. Dari semua parpol, PDIP ibaratnya seorang gadis yang bisa memikat perhatian parpol-parpol lain.

PDIP Akan Kasih Kejutan Publik Soal Pendamping Jokowi

PDIP akan memberikan 'surprise' kepada masyarakat terkait pendamping Joko Widodo pada pemilu 2014. Hal itu disampaikan Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi kabar calon wakil presiden Jokowi akan diumumkan PDIP pekan depan.
"Momentum itu mengandung elemen of surprise, momentum itu mengandung suatu keterkejutan tetapi jga mengandung bangunan kepercayaan baik dari rakyat dan pelaku usaha," kata Hasto di kediaman Megawati, Kebagusan, Jakarta, Jumat (11/4/2014).

MUI Minta Mahfud MD Segera Bentuk Koalisi Parpol Islam

Dinamika usai pelaksanaan pemilihan legislatif 9 April 2014 lalu terus bergulir. Komunikasi-komunikasi politik terus dilakukan guna mengusung duet capres-cawapres untuk 9 Juli 2014 mendatang.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD saat menghadiri acara tahlilan tujuh hari wafatnya pengasuh Pondok Pesantren Kempek, Cirebon diminta untuk segera membentuk poros tengah yang dibentuk dari beberapa partai politik Islam oleh MUI Cirebon.
"Pemilu tahun 2014 ini adalah momentum yang tepat untuk menguatkan politik Islam dan kepemimpinan negara di Indonesia. Cirebon akan bersatu dan menyatukan umat se-Indonesia untuk memilih Pak Mahfud," ujar salah satu Pengurus MUI Cirebon, Hasyim Asyari, Jumat(11/4/2014).

Pasar Modal Disebut-sebut Makin Nyata Dukung Capres Jokowi

Investor pasar modal dinilai semakin menunjukkan sikap mendukung sosok calon presiden secara spesifik, yakni Joko Widodo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hal itu terlihat dari dinamika pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama dua hari selepas muncul hasil hitung cepat pemilihan legislatif, seperti disampaikan Direktur Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Jumat (11/4/2014).

PKB Cenderung ke Jokowi, PKS ke Prabowo

Pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda mengatakan peluang partai politik (parpol) Islam cukup berpotensi membentuk poros sendiri. Tetapi untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 9 Juli 2014, peluangnya sangat kecil.
“Mereka harus mempunyai figur yang kuat, karena semua parpol islam saat ini tidak punya figur internal yang punya elektabilitas tinggi. Ditambah semua parpol islam akan berebut posisi cawapres” kata Hanta saat dihubungi, Jumat (11/4/2014).

IHSG Akan Melorot Jika Jokowi Mundur dari Capres

Ekonom menilai Gubernur DKI Joko Widodo akan menentukan nasib Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa minggu ke depan.
Satu hari usai Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif, IHSG anjlok 92,09 poin atau 1,87 persen ke level 4.829,33. Hal itu disebabkan oleh hasil hitung cepat (quick count) yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.
Direktur Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, dalam jangka pendek, IHSG akan dipengaruhi oleh Jokowi.

Relawan Jakarta Baru 2012 Minta Jokowi Tak Nyapres

Relawan pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang tergabung dalam Relawan Masyarakat Jakarta (Remaja), yang berafiliasi ke Partai Gerindra, meminta niat Jokowi untuk mempertimbangkan kembali rencananya mencalonkan diri sebagai presiden. Para relawan ini tidak ingin usahanya yang sudah mengantarkan Jokowi sebagai DKI-1 dikhianati dengan menjadi calon presiden.
"Kami tidak rela Jokowi maju sebagai capres, kami berjuang mati-matian untuk memenangkan Jokowi, menggulingkan rezim Foke.

Jokowi Dipanggil Mendadak, Pertemuan dengan Forum Pemred Dibatalkan

Pertemuan Forum Pemred dengan capres PDI Perjuangan (PDIP) Joko Widodo alias Jokowi batal digelar dan akan dijadwalkan ulang.

Jokowi: Saya Tidak Punya Apa-apa Dibanding Capres Lain

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko "Jokowi" Widodo, dihadapan relawan Projo mengaku tidak punya apa-apa jika dibandingkan dengan calon presiden lain.
"Saya tidak mempunyai kekuatan apa jika dibandingkan dengan capres yang lain, kita tidak punya media, tidak punya TV, tidak punya koran," kata Jokowi di markas Projo, Jakarta, Jumat (11/4/2014).

Pramono Tegaskan Efek Jokowi Berpengaruh di Pemilu

Politisi Senior PDIP Pramono Anung menyatakan efek Joko Widodo berpengaruh di Pemilu 2014. Meskipun perolehan suara partai berlambang banteng tersebut tidak mencapai target sebesar 27,02 persen.
"Pileg yang bertarung para caleg bahwa kemudian Jokowi memberikan efek pastilah," kata Pramono di kediaman Megawati, Kebagusan, Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Pramono mengatakan kinerja PDIP dalam Pemilu 2014 sangat baik. Apalagi selama dua periode PDIP berada di luar pemerintahan.

Surya Paloh Rekomendasikan JK Jadi Cawapres Jokowi

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh merekomendasikan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mendampingi calon presiden dari ke PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi).
"Kemungkinan itu ada, kita calonkan JK jadi cawapres Jokowi, karena kita lebih mudah. Jadi kita dorong untuk dipertimbangkan," kata Surya kepada wartawan di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (11/4/2014).

Jokowi Bertemu dengan Forum Pemred

Bakal calon presiden (Capres) dari PDI Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo alias Jokowi bertemu dengan Forum Pemred di Horapa Seafood & Thai Kitchen, Jl Teuku Cik Ditiro Menteng, Jakpus. Pertemuan dijadwalkan pada pukul 19:00 WIB.

Jokowi Calon Presiden yang Diinginkan Pengusaha

Hasil Pemilu Legislatif 2014 versi hitung cepat dari sejumlah lembaga survei sudah  keluar. Tiga partai, yakni PDIP, Golkar, Gerindra, menurut hasil hitung cepat tersebut berhasil mendominasi perolehan suara.
Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas perolehan PDIP mendapatkan 19,23%, Golkar mendapatkan 15,02% dan Gerindra 11,76%.
Dengan melihat hasil tersebut, tiga partai tadi berpotensi untuk tetap mengusung calon presiden mereka sendiri, walaupun untuk itu mereka harus tetap berkoalisi.
Namun, dari tiga calon presiden yang diusung partai- partai tersebut: Joko Widodo, Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto, calon presiden yang diusung oleh PDIP lah yang diinginkan oleh pengusaha.

Jokowi Berencana Bangun 20 Rumah Hijau untuk Urban Farming

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan, pihaknya akan menambah lagi green house atau rumah hijau di Jakarta untuk mewujudkan urban farming atau pertanian kota.
"Tahun ini akan ada penambahan green house sebanyak 20," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi saat memantau perkembangan tanaman hidroponik yang ada di rumah hijau kompleks rusun Marunda, Jakarta Utara, Jumat (11/4/2014).

Jokowi Ingin Memberi Sinyal Positif Pasar Modal?

Langkah mengejutkan dilakukan Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi.
Ia tiba-tiba membuat rencana kunjungan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) sore ini. Belum diketahui apa maksud Gubernur DKI Jakarta itu.
Salah satu pihak keamanan BEI membenarkan hal tersebut. "Iya, dia (Jokowi) mau datang menemui direksi BEI," ujarnya.

Jokowi Resmikan Rumah Jokowi

Calon Presiden (Capres) PDI Perjuangan Joko Widodo meresmikan sebuah rumah yang digagas oleh komunitas Pro Jokowi (Projo). Rumah ini dinamakan sebagai Rumah Jokowi (RJ) yang berada di Jalan Pancoran Timur No 37, Jakarta Selatan.
Rumah ini sebagai tempat berkumpulnya para relawan Jokowi untuk berkoordinasi menghadapi Pilpres 2014.
Peresmian ini sempat berjalan ricuh karena banyaknya pendukung Jokowi yang ingin berada didekat Jokowi. Namun kericuhan ini tidak berlangsung lama dan akhirnya Jokowi bisa meresmikan RJ (Rumah Jokowi) dengan menarik pita merah.

Jokowi: DKI Tak Perlu Sekda

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merasa Pemprov DKI tidak perlu memiliki Sekretaris Daerah (Sekda). Menurutnya, tanpa Sekda, Pemprov DKI tetap bisa berjalan. Padahal, Jokowi yang akan menjadi Calon Presiden akan meninggalkan Basuki Tjahaja Purnama sendiri tanpa Wakil Gubernur, dan tanpa Sekda.
Menurut Jokowi, selama satu tahun posisi PNS nomor satu tersebut kosong tidak mengganggu jalannya roda pemerintahan. "Kan sudah ada PLT Sekda. Ditinggal setahun pun (pemerintahan) jalan," kata Jokowi, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Jokowi mengatakan, Sekda definitif tidak diperlukan karena ada beberapa asisten di belakangnya, seperti Asisten Sekda Bidang Perekonomian, Asisten Bidang Pemerintahan, Asisten Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas), dan Asisten Pembangunan.

Direksi BEI Kompak Berseragam Merah Saat Jokowi di Lantai Bursa

Pemandangan berbeda terlihat di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) sore ini, Jumat (11/4/2014). Untuk kali pertamanya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, blusukan ke lantai bursa.
Jokowi yang digadang-gadang sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan ini disambut hangat jajaran direksi BEI. Yang menarik, direksi BEI kompak mengenakan seragam merah saat menyambut Jokowi. Warna merah merupakan warna dasar partai berlogo banteng moncong putih tersebut.

Jokowi Akan Pimpim Tim Sukses Sendiri, Tak di Bawah Puan

PDI Perjuangan merubah strategi untuk mendapatkan kemenangan dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres). Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, untuk Pilpres akan membentuk tim pemenangan yang berbeda dari sebelumnya. Namun, nama Puan Maharani yang menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) tetap akan masuk dalam tim.
"Iya berbeda. Mbak Puan tetap di Pemilu, Dan saya juga akan turun sendiri untuk pemenangan," tegasnya di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/4/2014).

Jokowi Ingin Cawapres Seperti Ahok

Calon Presiden RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) menginginkan calon wakil presiden pendampingnya nanti yang memiliki misi sama, tetapi dengan ide, karakter, dan kesenangan yang berbeda.
"Ini baru masuk list, yang penting memang persamaan misi, ide, karakter, dan kesenangan yang berbeda," kata Jokowi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/4/2014).

Jokowi: Saya akan Sering ke Bursa Biar Indeks Naik

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi akhirnya menyambangi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore, (11/4/2014).
Jokowi datang ke jantung industri keuangan Indonesia itu atas dasar undangan dari Direksi BEI.
Kedatangan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu bertepatan dengan penutupan perdagangan bursa.
Jokowi tiba di BEI pada pukul 15.35 WIB, dengan menggunakan mobil Nissan X-Trails bernomor polisi B 1682 PQQ.

Jokowi Berkoordinasi dengan Projo

Gubernur DKI Jakarta yang diusung sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan, Joko Widodo sambangi markas Pro Jokowi (Projo) di Jalan Pancoran Timur, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2014).
Sesaat setelah turun dari mobil dinasnya, Jokowi langsung diserbu oleh sejumlah relawan Projo dan masyarakat untuk bersalaman dan berfoto bersama. Sampai pintu masuk markas Projo, Jokowi masih dikerubuti.

Tim Prabowo Lebih Maksimal Dibanding Jokowi

Berbagai media tengah menyoroti gagalnya 'Jokowi Effect' yang mendongkrak perolehan suara PDIP. Kalau lembaga survei memprediksi suara PDIP mencapai 30 persen lebih, faktanya sesuai hasil hitung cepat hanya mendapat 19 persen.
Pakar pencitraan sekaligus penulis “Personal Branding, Kunci Kesuksesan Berkiprah di Dunia Politik" Dewi Haroen menganalisis alasan mengapa "Jokowi Effect" tidak terwujud.

Pramono Anung: Calon Wakil Presiden Ada di Saku Megawati dan Jokowi

PDIP menegaskan otoritas calon wakil presiden berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi merupakan bakal calon presiden yang diusung oleh partai berlambang banteng itu di Pemilu 2014.
"(Cawapres) ada di saku ibu (Megawati) dan Pak Jokowi, karena beliau berdua komunikasi sangat dalam," kata Politisi Senior PDIP Pramono Anung di kediaman Megawati, Kebagusan, Jakarta, Jumat (11/4/2014).

PDIP Kembali Tegaskan Bahwa Pencapresan Jokowi Sudah Final

Perolehan suara PDIP, dalam hasil hitung cepat, memang tidak memenuhi target sebesar 27,02 persen. Namun, keputusan PDIP yang telah mencalonkan Joko Widodo sebagai capres tidak akan ditarik kembali.
"Nggak ada evaluasi, sudah ditetapkan secara final sebagai capres," kata Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jl Kebagusan IV, Jaksel, Jumat (11/4/2014).

Jokowi Temui Direksi Bursa Efek Indonesia

Joko Widodo atau yang akrab dipanggil dengan Jokowi mendatangi Bursa Efek Indonesia (BEI). Jokowi datang pada Pukul 15:35 WIB dan langsung diantar ke ruangan untuk bertemu dengan direksi BEI.
Jokowi datang dengan agenda nonformal. Kedatangan jokowi sudah direncanakan semenjak  pagi hari pada saat pencatatan perdana saham grup Bakrie yaitu PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), emiten induk dari ANTV.

Jokowi ke BEI, IHSG Ditutup Menghijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup menghijau 50,85 poin atau 1,07 persen ke level 4.816. Sementara, indeks LQ45 turut menghijau sebesar 1,14 persen atau 9,16 poin ke level 812,39.
Frekuensi perdagangan kali ini tercatat sebanyak 236,544 kali, volume 4,502 miliar saham dan nilai transaksi Rp 7,340 triliun.

Jokowi Batah Tak Fokus Sebagai Gubernur

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ia tetap fokus dalam menjalankan program-program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, meski telah diusung menjadi calon presiden oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Jokowi menegaskan, pencalonannya sebagai Capres tidak akan mengganggu program yang telah berjalan, seperti peningkatan kesejahteraan, hingga mengatasi masalah lama di Jakarta yakni macet dan banjir.
"(Pencapresan) nggak ada hubungannya. Perencanaan ini sudah sejak bulan Oktober diberikan ke Dewan, sekarang tinggal dilaksanakan," ujarnya di Balaikota, Jumat (11/4/2014).

Jokowi: Pengembang Harus Bangun Fasos/Fasum

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah memberlakukan persyaratan terhadap pengembang yang ingin mendapatkan Surat Ijin Pengelolaan Pembangunan Tanah (SIPPT).
"Syaratnya, mereka (pengembang) harus terlebih dahulu membangun fasilitas sosial dan umum, sebelum mendapatkan izin," kata Jokowi, saat dijumpai di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Ditegaskannya, Pemprov DKI tak akan memberikan SIPPT kepada pengembang, sebelum melaksanakan syarat tersebut. "Bangun dulu fasos/fasum, baru nanti kita beri izin (SIPPT)," tegasnya.

Jokowi Tiba di BEI

Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut kedatangan calon Presiden Joko Widodo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Terlihat Jokowi sampai di gedung BEI pada pukul 15.35 WIB dengan menggunakan mobil Kijang Inova berwarna hitam.

Megawati Panggil Pramono Anung untuk Bahas Cawapres Jokowi

Politikus PDIP Pramono Anung keluar dari kediaman Megawati Soekarnoputri. Kepada wartawan Pramono mengungkapkan isi pertemuan empat matanya dengan Megawati yang berlangsung selama kurang lebih dua jam. "Saya dipanggil Ibu untuk berdiskusi berdua," kata Pramono, Jum'at (11/4).
Salah satu tema besar diskusi Pramono dengan Megawati menyangkut peta koalisi di pemilu presiden (pilpres) 2014. Pramono mengatakan Megawati meminta agar jajaran DPP PDIP menyiapkan diri menghadapi pilpres 2014. "PDIP sudah menang pileg. Ibu minta supaya pilpres disiapkan dengan baik," ujarnya.

Jokowi akan Disodori Tiga Nama Cawapres

Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, jika sudah dibahas di internal PDIP, ia akan disodori tiga nama terkuat.
Jokowi mengatakan tokoh yang akan menjadi calon wakil presidennya nanti harus memiliki chemistry dengannya. "Yang paling penting itu ada chemistry dan saling melengkapi," kata Jokowi, Jumat (11/4/2014).

Pengamat: 'Jokowi Effect' Terhadang Loyalis Megawati

Direktur Eksekutif PolcoMM Heri Budianto menilai, pencapresan Joko "Jokowi" Widodo tidak berdampak besar tehadap perolehan suara PDIP, karena adanya perpecahan di internal partai.
Menurutnya, di internal PDIP, masih banyak yang menginginkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kembali maju menjadi capres.

Jokowi Sebaiknya Tinggalkan Politik Sok Suci

Respon publik terhadap pencapresan Jokowi diwarnai komentar beragam. Ada yang mendukung, ada juga yang menyarankan Jokowi harus mengurungkan niatanya sebagai calon presiden.
Respon yang mendukung Jokowi untuk tetap menjadi capres disampaikan Pengamat Politik The Political Literacy Institute Adi Prayitno, kepada RoL, Jumat (11/4/2014).

Jokowi Datangi Bursa Efek Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyambangi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sore hari ini.

Jusuf Kalla Tersenum Ditanya Jadi Cawapres Jokowi

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert O. Blake, Jr. berkunjung ke kantor pusat Palang Merah Indonesia (PMI) menemui sang Ketua Umum Jusuf Kalla, Jumat menjelang siang (11/4/2014).
Kedatangan Dubes AS pun menyita perhatian wartawan yang sejak pagi menunggu untuk wawancara dengan JK.
Oleh wartawan, kedatangan orang yang menjadi representasi negeri Paman Sam di Indonesia itu ke kantor JK, lalu diidentikkan dengan pilpres Juli mendatang.

Jokowi Senang Pertanian Kota di Rusun Marunda Berhasil

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terlihat senang dengan perkembangan urban farming (pertanian kota) yang dilakukan di Green House, Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara, Jumat (11/4/2014).
Jokowi tiba di Rusun Marunda sekitar pukul 11.00 WIB. Ia disambut oleh kelompok tani Marunda Hijau yang beranggotakan 10 orang. Sedikitnya ada tiga jenis varian sayuran yang ditanam secara hydroponik, yakni pak choy, selada merah, sawi, selada putih, dan selada bulat.

Pekan Depan, PDIP Umumkan Calon Wakil Presiden

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melangkah cepat paska pemilu legislatif. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tak lama lagi akan mengumumkan calon wakil presiden pendamping Joko Widodo.
“Akan diumumkan dalam waktu dekat. Mungkin minggu depan sudah diputuskan,” kata politisi senior PDIP, Sidarto Danusubroto, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Sidarto mengatakan, PDIP telah mengantongi beberapa nama yang dianggap cocok menjadi cawapres Jokowi. PDIP pun saat ini tengah berkomunikasi intensif dengan sejumlah tokoh partai.

PAN Merapat Ke Prabowo Sekaligus Jokowi

Menyusul hasil quick count beberapa lembaga, parpol-parpol mulai bergerak melakukan penjajakan koalisi. Salah satunya PAN yang sedang penjajakan dengan dua parpol yang memiliki capres, PDIP dan Gerindra.
"Dua-duanya masih kemungkinan," kata Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan usai membuka Indogreen Forestry Expo ke-5 di Assembly Hall, JCC, Senayan, Jumat (11/4/2014).
Zulkifli menjelaskan, sejauh ini PAN sudah bertemu dengan PDIP, yaitu saat Puan Maharani dan beberapa elite PDIP berkunjung ke rumah Ketum PAN Hatta Rajasa sebelum pelaksanaan Pileg.

Pencapresan Jokowi Resep Tepat untuk Kalahkan Prabowo

Pengamat politik Agus Sutisna menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat tepat menunjuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi untuk menjadi calon presiden periode 2014-2019.
"Penunjukan Jokowi calon presiden (Capres) itu berdasarkan situasi politik dan publik yang berkembang saat ini," kata Agus Sutisna di Lebak, Jumat (11/4/2014).

Personal Branding Jokowi Dinilai Belum Matang

Pakar Personal Branding Dewi Haroen menyarankan, Jokowi tidak melanjutkan niatnya mencalonkan diri sebagai presiden. Sebaiknya, Jokowi kembali fokus membenahi DKI Jakarta daripada menerima tawaran PDIP sebagai calon presiden.
“Saran saya Jokowi lebih baik tidak melanjutkan pencapresannya,” kata Dewi, Jumat (11/4/2014).
Pencapresan Jokowi masih terlalu dini. Jika Jokowi memang benar-benar ingin maju sebagai calon presiden Jokowi harus berprestasi dulu memimpin Jakarta selama lima tahun. "Baru nanti 2019 dia maju sebagai capres dengan segudang pengalaman prestasi dan networking politik," ujarnya.