Senin, 12 Januari 2015

Akun Facebook Presiden Jokowi: Berharap Black Box Jawab Teka Teki Jatuhnya AirAsia

Tim gabungan di bawah koordinasi Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan kotak hitam atau Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ8501 hari ini. Untuk temuan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi seluruh jajaran terkait yang bergerak tanpa kenal lelah mengevakuasi korban dan mencari kotak hitam pesawat.

Jokowi Minta PT Dirgantara Indonesia Fokus Produksi N219

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, PT Dirgantara Indonesia harus fokus dalam menjalankan rencana bisnisnya sehingga bisa lebih berkembang. Ia menyarankan agar perusahaan plat merah itu bisa lebih banyak memproduksi pesawat penumpang seperti N219.
"Kalau pasarnya dalam negeri, penumpang 30-60 orang itu diperlukan pasar. Maka dari itu, tadi ada N219 yang ada penumpang 19 orang, kalau bisa ditambah lagi jadi di atas 30 orang," kata Jokowi, setelah mengunjungi PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Senin (12/1/2015).

Presiden Jokowi Kutuk Keras Aksi Penyerangan di Charlie Hebdo

Presiden Joko Widodo ikut mengutuk aksi penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Serangan brutal pada Jumat (9/1/2015) tersebut menewaskan 12 orang.
"Pemerintah mengutuk keras, mengecam keras kekerasan semacam itu dengan dalih apapun juga," kata Jokowi di sela kunjungannya ke PT Dirgantara Indonesia di Jl Pajajaran Bandung, Senin (12/1/2015).
Namun Jokowi menegaskan kebebasan berekspresi harus tetap dilakukan dengan menghormati kelompok suku, ras dan agama lain.

Jokowi Kunjungi PT DI

Pertamakalinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Bandung, Jawa Barat. Ini merupakan bentuk komitmennya untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
Di dalam kunjungannya, Jokowi meninjau fasilitas rancang bangun, khususnya untuk pesawat N219 dan pesawat tempur KFX/IFX, fasilitas produksi.

ICW Paksa Jokowi "Nyembah" pada KPK dan PPATK


Indonesia Corruption Watch (ICW) mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar transparan dan akuntabel dalam memilih Kapolri. Sebab, bila tidak dampaknya akan dirasakan dimasa depan.
"Jangan sampai ke depan ada Kapolri yang dipanggil dan diperiksa dalam kasus pencucian uang," kata aktivis ICW, Emerson Yunto di kantor PPATK, Jakarta, Senin 12 Januari 2015.

Ini Kata Ruhut dan KMP Seputar Calon Kapolri Jokowi

Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR Ruhut Sitompul mengatakan, polemik mengenai calon Kapolri itu sebaiknya diserahkan kepada presiden. Sebab, menurut dia, Jokowi yang lebih tahu siapa sosok yang dipilihnya sebagai orang nomor satu di korps Bhayangkara itu.
Ruhut menyatakan, nama yang diajukan Jokowi sebagai calon Kapolri itu sebenarnya didapat dari rekomendasi Kompolnas dan Indonesia Police Watch (IPW). Oleh sebab itu, dia meminta agar publik tak perlu khawatir.

Jokowi Minta Pindad Tingkatkan Produksinya Hingga 4 Kali

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada PT Pindad (Persero) untuk meningkatkan produksinya. Permintaan ini disampaikan langsung di depan Direktur Utama Pindad Silmy Karim setelah satu jam berkeliling di gudang produksi perusahaan pelat merah tersebut.
"Di sini perlu tingkatkan kapasitas produksinya, bisa sampai dua kali atau dua kali," kata Jokowi, Senin (12/1/2015).

Jokowi Terkesima Pembuatan Senjata di Pindad

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berjanji akan meningkatkan produksi perangkat militer buatan lokal. Menurut dia, Indonesia jangan sampai terus-terusan membeli alat pertahanan di luar negeri. Karena itu, Pemerintah akan memberikan suntikan dana sebesar Rp 700 miliar kepada pelaku industri pertahanan, salah satunya PT Pindad.
"Kita akan dorong industri pertahanan dengan memberikan investasi dan suntikan dana. Jangan sampai kita terus-terusan membeli alat di luar negeri," kata Jokowi kepada wartawan seusai kunjungan kerja di PT Pindad, Kota Bandung, Senin 12 Januari 2015.

Ini Alasan Jokowi Tak Libatkan KPK dan PPATK dalam Pencalonan Kapolri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memilih Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri pilihannya. Selain dianggap yang terbaik, Jokowi juga menyampaikan kenal dengan sosok Budi. Lagipula, mantan ajudan Megawati itu juga diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Jokowi Menjadi Model Dadakan Senjata Api


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi model dari produksi senjata yang dihasilkan oleh PT Pindad (Persero). Adapun jenis senapan yang dipegangnya adalah senjata senapan serbu.
Jokowi tampak serius memegang beberapa senjata api ini layaknya seorang model untuk senjata api.
"Pak, pak tahan pak," ujar beberapa wartawan yang ingin mengabadikan foto tersebut, Senin (12/1/2015).

Jokowi dan Menteri Rini Sambangi PT Pindad

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi PT Pindad (Persero) guna mengetahui BUMN yang memproduksi alat-alat persenjataan seperti peluru, panser Anoa, tank AMX-13 h, pistol hingga komodo.
Jokowi ditemani oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan. Jokowi tiba di Pindad Senin (12/1/2015) sekitar pukul 13.20 WIB.

DPR: Surat Jokowi Soal Penunjukan Kapolri Tak Sesui Aturan!

Wakil Ketua Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edi mengatakan, surat yang diajukan Presiden Jokowi soal penunjukan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri, belum sesuai undang-undang.
"Menurut UU (UU No.2 tahun 2002), mengapa Kapolri diganti, kedua alasan penggantian, ketiga mengapa yang bersangkutan dipromosikan. Nah suratnya itu hanya cakapolri cakep atau baik," jelas Tjatur, di gedung DPR, Jakarta, Senin 12 Januari 2015.

Jokowi Tak Berkutik Dicurhati Banjir Produk China di Pasaran

Sejak adanya kesepakatan soal perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA) produk China membanjiri pasar domestik. Hal ini pulalah yang membuat usaha rajut di kawasan Binong Jati seolah melempem. Padahal sentra rajut yang sudah ada sejak 1970 itu pernah mengalami masa-masa puncak pada 1990-an.
Hal itu disampaikan pengrajin rajut di Pusat Industri Rajut Binongjati Kota Bandung, Carles Ginting usai menerima kehadiran presiden Jokowi, Senin (12/1/2015) siang.

Kelompok Rajut Binongjati Dapat Bantuan Rp250 Juta dari Presiden

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan dana Rp250 juta untuk kelompok rajut di Pusat Industri Rajut Binongjati Kota Bandung, Jawa Barat.
"Bantuan untuk kelompok. Untuk tambahan dikit, saya bantu Rp250 juta. Untuk bareng-bareng loh. Saya serahkan kepada kelompok," kata Presiden Jokowi saat berdialog dengan para perajin rajut di Rumah Ramah Pusat Industri Rajut Binongjati Bandung, Senin (12/1/2015).

Presiden Sambangi Pengrajin Rajut di Binongjati

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Pusat Industri Rajut Binongjati, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/1/2015) sekitar pukul 12.30 WIB.
Kunjungan tersebut dilakukan oleh Presiden Jokowi setelah dirinya membuka Munas XV Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI), di Kota Bandung.

Jokowi Geleng-Geleng Izin Pembangkit Listrik Butuh 6 Tahun


Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengkritik tentang perizinan pembangunan pembangkit listrik di Tanah Air. Kritikan ini disampaikan Jokowi saat acara Musyarawah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) XV.
Jokowi menjelaskan, saat ini Indonesia mengalami permasalahan tentang pembangkit listrik, terutama yang menyangkut industri kecil dan menengah. Permasalahan listrik ini juga sudah dialami oleh industri di Medan, Sumatera Utara.

Presiden Jokowi Pamer Kebijakan Jor-joran Suntik Dana ke BUMN

Di hadapan pengusaha muda nasional, Presiden Joko Widodo menyampaikan arah dan strategi kebijakan di tahun pertama menjalankan roda pemerintahan bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Salah satunya pengalihan anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama ini membebani negara dan membuat ruang fiskal dalam APBN terlalu sempit.

Jokowi Sesumbar Dalam 3 tahun Indonesia Akan Berlimpah Beras

Untuk kesekian kalinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan target swasembada pangan dalam waktu 3 tahun pemerintahannya. Mulai dari beras, jagung, gula, kedelai, hingga daging.
"Dalam 3 tahun, saya targetkan ke Kementan untuk swasembada, tidak boleh lebih. Kalau manajemen kebijakan dan manajemen lapangan diproses, diawasi, diikuti, dalam 3 tahun kita akan kelimpahan beras. Tidak ada impor beras lagi," tegas Jokowi dalam pembukaan MUNAS HIPMI ke-15 di Hotel Trans Bandung, Jawa Barat, Senin (12/1/2015).

Jokowi: Negara ASEAN Takut pada Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pengusaha Indonesia tak khawatir menghadapi persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Menurut dia, Indonesia unggul dari segi populasi.
"Semua masih menerka dan khawatir kejadiannya seperti apa, semua khawatir. Tapi setelah saya bertemu pemimpin negara ASEAN lain, mereka semua juga takut. Pengusaha jangan takut karena mereka juga takut," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional HIPMI di Bandung, Senin (12/1/2015).

Tiba di Munas Hipmi, Jokowi Kaget Rasakan Suasana Mirip Pilpres

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini menghadiri Munas Hipmi ke-15 di Hotel Trans Bandung, Jawa Barat. Dalam Munas tersebut akan dipilih Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Hipmi untuk periode 2015-2018.
Sang Presiden pun terkejut karena saat masuk kota Bandung sudah banyak spanduk-spanduk calon Ketua Umum BPP Hipmi tersebut. Begitu juga saat presiden memasuki lobi hotel.

Di Depan Jokowi, Pengusaha Muda Minta Payung Hukum untuk UKM

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Raja Sapta Oktohari meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk merampungkan payung hukum dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) bagi pengusaha pemula.
Hal ini disampaikannya saat acara Musyarawah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) XV, di The Trans Luxury Hotel Bandung, Senin (12/1/2015).

Sayap PKS Sambut Jokowi dengan Demo

Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai penolakan dari mahasiswa di Bandung. Mereka yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang berafiliasi ke Partai Keadialn Sejahtera (PKS) melakukan unjuk rasa di perempatan Jalan Gatot Subroto-Jalan Laswi.
Dalam aksinya sejumlah mahasiswa itu menyatakan sikap terhadap kedatangan presiden ini.