Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi
mendukung seratus persen apa yang telah diucapkan Joko Widodo mengenai
perubahan sistem pendidikan mental.
Menurut Sofjan, mengajarkan
masyarakat supaya disiplin terhadap tata tertib merupakan hal penting.
Hal ini pula yang akan mendorong pengusaha lebih produktif.
“Semua
bicara hak, namun tidak ada kewajiban yang dijalankan,” kata Sofjan
seusai acara Pemaparan Platform Ekonomi Jokowi-JK yang diadakan Kelompok
Profesional Pendukung Jokowi-JK di Pacific Place, Jakarta, Rabu malam, (4/6/2014).
Ia bahkan berpendapat, dengan perubahan mental itu,
masyarakat baru akan bisa menaikkan produktivitas. Begiotu pula dengan
para pekerja yang akan bekerja keras dan mau berkompetisi dalam
menghadapi globalisasi. “Jangan semua kerja santai-santai saja. Bisa
rusak negara ini,” tuturnya.
Secara
umum, ujar Sofjan, para pengusaha mendukung apa yang disampaikan Jokowi
terkait dengan revolusi mental tersebut. Sebab, hal ini akan mendorong
persaingan lebih sehat. “Jika tidak begitu, kita cuma jadi importir,”
katanya.
Ia menilai sosok Jokowi merupakan pemimpin yang dibutuhkan negara ini, terlihat dari
sepak
terjangnya saat memimpin Solo dan Jakarta. Pasangan Jokowi, Jusuf Kalla
pun, juga disebut ideal karena jauh lebih berpengalaman di pemerintah
pusat. “This is the best combination untuk kami para pengusaha,” ujarnya.
Sepert diketahui, tulisan Revolusi Mental yang dimuat harian Kompas edisi Sabtu, 10 Mei 2014, sempat membuat heboh dunia maya. Pasalnya,
banyak yang menduga itu bukan tulisan asli Jokowi. Ia menulis opini
tersebut karena melihat revolusi mental dibutuhkan dari negativisme
menuju positivisme.
Salah
satu revolusi mental yang dibutuhkan, menurut Jokowi, adalah dalam
sistem pendidikan yang harus dimulai adalah dengan pembangunan karakter
dan mental. "Kita harus mengubah kurikulum sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas. Pembangunan karakter harus
menjadi fokus utama kurikulum pendidikan," katanya di Makassar, 10 Mei
lalu. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar