Senin, 23 September 2013

Walikota Rotterdam Yakin Jokowi Bisa Atasi Banjir Jakarta

Walikota Rotterdam Ahmed Abouthaleb menemui Gubernur Joko Widodo (Jokowi) di Balaikota DKI Jakarta. Kesempatan itu pun digunakan keduanya untuk saling bertukar pengalaman dalam mengatasi permasalahan di kota masing-masing, terutama soal banjir.
Setelah melakukan pertemuan tersebut, Ahmed menyatakan dirinya yakin Jokowi bisa mengatasi masalah banjir di Jakarta.
"Saya percaya Jakarta cukup kuat untuk melakukan pekerjaan tersebut. Ini kota yang besar dan dipimpin oleh pemimpin yang baik. Ini masalah memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan pekerjaannya dan saya pikir Jakarta mampu," kata Ahmed, Senin (23/9/2013).

Ramadhan Pohan Tak Puas Jelekin Jokowi, Mega Juga Ikut Dicaci

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengkritik penolakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terhadap kebijakan mobil murah ramah lingkungan. Ramadhan menilai Jokowi tak tahu diri menolak kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Ia menuding penolakan itu hanya untuk pencitraan. "Masalah mobil murah di RI itu bisa ditentang kebijakan pusat. Bagaimana penjelasannya pemerintah daerah menolak. Saya melihat Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tahu diri soal ini dibandingkan Jokowi," ujar Ramadhan di Kompleks Parlemen, Senin (23/9/2013).

Festival Malam Religius Ala Jokowi

Menyemarakkan Idul Adha, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar Jakarta Night Relegius Festival atau Festival Malam Religius. Acara itu akan digelar di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Monumen Nasional (Monas).
"Acara Night Religious Festival nanti akan menutup Jalan Thamrin sampai Monas. Kita isi dengan berbagai pagelaran syiar dan takbiran di sepanjang jalan tersebut," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (23/9/2013).

Jokowi Jamin Sekolah Anak-Anak Waduk Ria Rio

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menggusur warga sekitar Waduk Ria Rio, Pulomas, Jakarta Timur. Penggusuran menimbulkan sejumlah dampak. Salah satunya ialah keberlanjutan sekolah anak-anak yang bermukim di sekitar waduk tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan bertanggung jawab terhadap nasib anak-anak tersebut. Anak-anak di permukiman itu akan dipindah ke sekolah yang dekat dengan rumah susun sederhana sewa alias rusunawa Pinus Elok, Penggilingan, Jakarta Timur.

Jokowi Siapkan Pesta PKL di Depan Balaikota

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana menggelar pesta pedagang kaki lima bertemakan Kaki Lima Night Festival di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Jalan akan ditutup untuk memberi kesempatan 500 PKL berjualan di sana.
"Di depan (Balaikota) akan ditutup semuanya. Namanya Kaki Lima Night Market," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (23/9/2013).

Uji Coba Wajib Belajar Jokowi di Tingkat RT/RW

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihaknya akan melakukan uji coba penerapan kebijakan jam wajib belajar bagi pelajar dalam ruang lingkup terkecil di suatu wilayah terlebih dahulu.
"Jadi baru akan kami coba di satu wilayah di dua tempat. Di Jakarta Utara dua tempat," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (23/9/2013).
Menurut kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, uji coba jam wajib belajar yang dilaksanakan dalam skup terkecil dari suatu wilayah dengan maksud agar dapat dilihat keefektifan program ini.

Opini Beritasatu.com: Jangan Dorong Jokowi ke Pilpres 2014

Sebelum memulai tulisan ini, saya ingin menegaskan bahwa kesamaan kalimat atau mungkin juga ide bukan sesuatu yang disengaja. Ya, karena yang akan saya bahas adalah Jokowi, seorang pemimpin lokal yang menjelma menjadi pemimpin nasional.
Sejak 2012 hingga sekarang, media terus menyoroti kiprah dan keunikan Jokowi dalam memimpin Kota Solo dan sekarang Provinsi DKI Jakarta. Buku, artikel, berita, hingga blog, saya yakin tidak akan pernah berhenti setiap harinya untuk membahas pemimpin Jakarta ini.
Kenyataan di atas kemudian memberikan saya kesimpulan bahwa Indonesia masih kekurangan seorang pemimpin yang diterima dan mempunyai prestasi tersendiri bagi pengikutnya. Oleh karena itu, Jokowi tidak perlu didorong untuk menjadi presiden pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Saya memberikan dua alasan untuk pernyataan tersebut.

Menanti Balasan Wapres

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak memiliki rencana khusus untuk menangkal datangnya mobil murah pemerintah pusat.
Jokowi juga mengaku belum mendapat respon balik atas surat penolakan mobil murah yang dilayangkan pada Wakil Presiden, Boediono.
"Belum ada rencana apa-apa. Surat ke wapres belum dapat balasan," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (23/9/2013).

Jakarta Butuh 15 Tahun untuk Penanganan Banjir

Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Pemerintah Provinsi DKI terus berusaha mengejar ketertinggalannya dalam upaya penanganan banjir dari negara-negara lain. Jokowi mentargetkan, Jakarta mampu mengejar ketertinggalannya dalam 10-15 tahun.
"Sebetulnya kalau kita kerja kenceng-kencengan, 10-15 tahun sudah selesai. Ini selain giant sea untuk penyangga rob wall lho ya," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (23/9/2013).
Jokowi meminta waktu untuk dapat menyelesaikan pekerjaan rumahnya ini.

Saya Nggak Ada Urusan Sama Capres dan Cawapres

Di dalam internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), beredar 6 nama yang masuk ke dalam bursa cawapres pendamping kader terbaik PDI-P, Joko Widodo (Jokowi). Menanggapi hal itu, Jokowi pun santai.
"Calonnya siapa? Ya nanti aja, kan nanti," ujar Jokowi sambil tertawa di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2013).
6 nama yang muncul menjadi cawapres Jokowi antara lain:

Jokowi Sebut Kebijakan LCGC Hambat Kemajuan Mobil Lokal

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan industri mobil lokal tidak akan maju karena adanya kebijakan mobil murah ramah lingkungan LCGC (Low Cost Green Car).
"Kan dulu kita sudah merintis industri mobil lokal selama 5 tahun, jelek diperbaiki prototipenya sampai bagus, kemudian uji emisi gagal, balik lagi terus diperbaiki, dan diuji emisi lagi kemudian dapat uji emisinya. Lalu juga sudah disiapkan PT-nya," ujar Jokowi saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (23/9/2013).

Jokowi Ditantang Walikota Rotterdam

Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb menantang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyelesaikan permasalahan banjir ibu kota dalam waktu singkat. Aboutaleb mengatakan, Rotterdam butuh waktu 200 tahun untuk membuat sistem penanggulangan banjir.
"Idealnya, paling cepat melihat Jakarta, 15 sampai 20 tahun," kata Aboutaleb di Balai Kota pada Senin (23/9/2013) seusai penandatanganan kerja sama penanggulangan banjir Jakarta-Rotterdam. Menurut dia, penyelesaian banjir tidak cukup waktu setahun.

Pramono Edhie: Sangat Mungkin Jadi Cawapres Jokowi

Capres Partai Demokrat (PD), Pramono Edhie Wibowo masuk sebagai salah satu dari 6 kandidat cawapres Joko Widodo (Jokowi). Pramono Edhie pun menyambut wacana tersebut, baginya semuanya sangat mungkin terjadi.
"Sangat mungkin. Kalau dianggap cocok, mungkin dianggap chemistry-nya sama," kata Pramono kepada wartawan di media center pencapresannya, Edhie Wibowo 55, di Jl Diponegoro 43, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2013).
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menghormati usulan tersebut. Namun demikian dirinya akan berkonsentrasi dahulu untuk mengikuti konvensi capres PD.

Ditanya Tentang Ketidakhadirannya di IIMS, Jokowi: Ngapain ?

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak menghadiri pembukaan pameran mobil Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, Kamis (19/9/2013) lalu. Saat ditanyai tentang itu, Jokowi balik bertanya kepada wartawan.
"Ngapain saya ke sana? Sekarang saya mau tanya. Suruh beli?" jawab Jokowi sambil tertawa di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2013).
Saat wartawan menjawab, "Hadir sebagai pemimpin daerah, Pak?"
Jokowi kembali menjawab dengan pertanyaan yang sama tanpa mau menjelaskannya lebih jauh.

Komentar Jam Wajib Belajar Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk membuat aturan mengenai jam malam bagi pelajar dalam sebuah Perda Wajib Belajar. Menurut Menkominfo Tifatul Sembiring, ia tak melihat perlunya aturan tersebut.
"Memangnya kalau di rumah mereka pasti belajar?" kata Tifatul kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2013).
Menurut Tifatul, mengatur para pelajar agar tak keluyuran malam hari tak menjamin peningkatan minat belajar. Penerapan jam malam juga dipandang tak menjamin peningkatan kemanan.

Eva Dukung Perda Wajib Belajar Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk menerapkan jam malam bagi pelajar hingga Perda Wajib Belajar. Rencana ini mendapat dukungan dari politikus Senayan.
"Aku setuju. Aku terharu ada pimpinan yang mau memikirkan masalah sensitif seperti ini," kata anggota Komisi III DPR Eva Sundari kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2013).
Eva mengatakan orang tua memang harus memberi hak kepada anaknya untuk belajar. Aturan yang digagas Jokowi akan memberi dukungan kepada orang tua untuk memenuhi hak anak.

Jokowi Tak Bisa Pakai Hotman

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) senang jika Hotman Paris Hutapea menjadi salah satu pengacara di biro hukum pemerintahannya. Namun, keinginan itu harus dibuang jauh-jauh lantaran penunjukan pengacara harus melalui sistem lelang sesuai aturan dalam Keputusan Presiden (Keppres).
"Kebutuhan pengacara dari pemprov karena Keppres mengamanatkan untuk semua dilelang, ya kalau dilelang itu saya pengennya Bang Hotman Paris menjadi pengacara, saya ya kan nggak bisa," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (23/9/2013).
Masalah lain yang membuat Jokowi berpikir dua kali menggandeng Hotma adalah pengacara nyentrik itu tidak mau jika hanya dibayar dengan upah recehan.

Jokowi Ingin Tahu Karaoke

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menampung keluhan yang dilontarkan pengacara Hotman Paris Hutapea soal izin bisnis karaoke yang dimiliki Inul Daratista. Namun, Jokowi mengaku belum bisa berkomentar banyak karena harus mempelajarinya lebih dalam.
"Masalah-masalah di lapangan, ya kita sampaikan apa adanya kalau yang bisa kita bantu. Misalnya kaya yang karaoke keluarga dan karaoke eksekutif. Saya ngomong apa adanya, saya belum ngerti keluarga kek apa yang eksekutif kek apa," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (23/9/2013).

Jokowi Kirim Staf untuk Belajar Banjir di Rotterdam

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Wali Kota Rotterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb untuk mengatasi banjir di Jakarta. Bentuk kerja sama itu tertuang dalam Minute of Agreement (MoA) Jakarta-Rotterdam di bidang tata air periode 2013-2015.
Seusai penandatanganan MoA di Balaikota Jakarta, Senin (23/9/2013) pagi, Jokowi mengatakan bahwa kerja sama kedua kota sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 1986. Yang menjadi pembeda, jika sebelumnya kerja sama di bidang manajemen dan pengelolaan air, kini Jokowi menjajaki pendalaman pengetahuan soal pengendalian banjir di Jakarta.
"Kerja sama kita kali ini meliputi dua hal, yaitu peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan sumber daya air perkotaan melalui program pelatihan," ujar Jokowi.

Ditawari Naik Mobil Mewah, Jokowi Cuma Senyum

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balaikota DKI Jakarta. Pengacara 'blink-blink' ini mengaku hanya sekadar bersilaturahmi dengan Jokowi. Tapi, bukan Hotman namanya bila tidak mencari sensasi.
"Kami cinta sama Pak Gubernur, kami bersilaturahmi saja. Baru kesempatannya hari ini, tepat. Saya juga bawa teman-teman dari berbagai background, ada artis ada pengusaha," kata Hotman di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (23/9/2013).

Hotman Paris Siap Bantu Jokowi Tapi Tidak Gratis

Pengacara Hotman Paris Hutapea mengaku siap membantu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka menyelesaikan persoalan-persoalan hukum di DKI Jakarta.
"Saya siap membantu pak Gubernur. Tapi kalau gratis masih dipertanyakan lagi," ujar Hotman Paris seusai bertemu dengan Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (23/9/2013).
Namun, Hotman masih mengkritisi ketentuan bahwa dalam perekrutan advokat atau pengacara, Pemprov DKI harus melalui proses lelang terlebih dahulu. Ketentuan tersebut tercantum di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 tahun 2011 tentang Perubahan Perpres Nomor 54 tanun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Popularitas Peserta Konvensi Tertinggi Hanya Sepertiga Jokowi

Kesebelas peserta Konvensi Capres Partai Demokrat diminta membuat gebrakan dan berusaha keras untuk meningkatkan aktivitas yang menarik dan punya news value sehingga bisa menjadi media darling baru. Hal itu harus dilakukan agar bisa bersaing dengan popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Kesimpulan itu disampaikan Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaganya. Hasil temuan Indonesia Indicator (I2), popularitas Jokowi jauh mengungguli 11 peserta. Temuan yang menarik antara lain popularitas Dahlan Iskan hanya sepertiga Jokowi, sementara ekspose Jokowi 8 kali dari Pramono Edhie.

Inul Vista Disamakan Karaoke Remang-remang, Inul "Ngadu" kepada Jokowi

Penyanyi dangdut sekaligus pengusaha tempat karaoke keluarga, Inul Daratista, meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merevisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2004 tentang Kepariwisataan.
"Kita anggap Perda itu merugikan, makanya kita minta direvisi," ujarnya seusai bertemu Gubernur di Balaikota, Jakarta, Senin (23/9/2013) pagi.
Inul menjelaskan, pemerintah seharusnya memisahkan antara tempat karaoke eksekutif dengan keluarga. Dalam Perda tersebut, kata Inul, tidak ada pembeda di antara kedua jenis karaoke itu.

Jokowi Diharapkan Mampu Benahi Persepakbolaan RI

Meskipun belum menjadi presiden Republik Indonesia, segala harapan tumpah ruah ditaruh di pundak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), khususnya jika kelak Jokowi menjadi Presiden Republik Inonesia menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang di akhir masa jabatannya terkenal lamban, ragu -ragu dan penuh pencitraan.
Tak hanya untuk mengurusi masalah ekonomi dan politik, tapi juga masalah seni dan olahraga. Pesepakbolaan kita, misalnya, Jokowi dipandang jauh lebih mampu (dibanding SBY) memberi  perhatian penuh sehingga Indonesia bisa menjadi juara di kancah dunia.
Indonesia menjadi juara di ajang internasional, seperti diperlihatkan Timnas U-19 yang menjadi  juara Piala AAF, Minggu (22/9/2013) malam, bukan tidak mungkin terjadi apabila ada seorang presiden yang memberi perhatian penuh.  Alasannya, persepakbolaan kita selama ini masih diganggu kepentingan politik. Itu sebabnya, dibutuhkan seseorang seperti Jokowi untuk membenahi dunia sepakbola Indonesia.

Jokowi Minta Beking Wali Kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb

Hari ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Minutes of Agreement (MoA) dengan . Penandatanganan ini terkait dengan penataan air dari tahun 2013-2015.
"Kerjasama ini meliputi manajemen operasional alat pengeruk lumpur dan pertukaran pengetahuan hal penyiapan Masterplan pengendalian banjir," kata Jokowi di Balai Agung, Jakarta, Senin (23/9/2013).
Kerja sama dengan Rotterdam sudah ditandai saat pemerintah Rotterdam memberikan alat pengeruk lumpur pada tahun 2009.

Naik Lamborghini, Hotman Paris Temui Jokowi di Balai Kota

Pengacara Hotman Paris Hutapea dan sejumlah artis mendatangi Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota. Pengacara nyentrik ini menyambangi kantor Jokowi dengan mengendarai mobil mewah, Lamborghini hijau.
"Kami kemari tujuannya ingin bersilaturahmi saja kepada Pak Gubernur. Saya juga bawa teman-teman dari berbagai background," ucap Hotman di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2013).
Tidak lama Hotman dan rombongan berada di lobi Balai Kota. Mereka langsung masuk ke ruang tamu untuk bertemu Jokowi.

Komentar dari Daerah Tentang Jokowi

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri  belum menunjuk Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari PDI-P. Namun, popularitas Jokowi telah ikut mengangkat harapan rakyat pada partai berlambang banteng tersebut.
“PDI-P belum menentukan siapa calon presidennya. Namun, fakta yang terjadi di tengah masyarakat, kader PDI-P Jokowi sudah diminta banyak masyarakat agar menjadi calon presiden. Ini tanda-tanda baik bagi PDI-P menjadi pemenang Pileg dan Pilpres 2014,” kata Hugua, Ketua DPD PDI-P Sulawesi Tenggara kepada SH seusai menutup kegiatan pembekalan caleg PDI-Perjuangan se-Sultra, Senin (23/9/2013).