Kamis, 27 Maret 2014

Jokowi Ingin PDIP Kuasai 35% Suara

Kandidat Calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dirinya tidak suka dengan cara lobi melobi untuk masalah kedudukan.
"Saya ngomong apa adanya dan tidak pernah membayangkan apalagi sampai melakukan lobi untuk mendapatkan kedudukan," kata Jokowi di hadapan pendukungnya di Sukabumi, Kamis (27/3/2014).
Menurutnya, apalagi untuk menjadi calon presiden ini dirinya tidak pernah ada niatan, tetapi tahu-tahu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menetapkan dirinya sebagai capres. Padahal saat ini dirinya tengah menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Untuk menjadi capres, dirinya tidak pernah melakukan lobi apapun, bahkan dirinya tidak melakukan apa-apa untuk menjadi capres.

Jokowi Kampanye Standing Comedy di Restoran Sukabumi

Kandidat calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo alias Jokowi pun bisa berkelakar. Salah satu kelakarnya muncul saat berkampanye di depan kader dan simpatisan PDIP di Sukabumi, Jawa Barat.
"Sekarang kalau bapak ibu melihat Jokowi, ya Jokowi seperti ini. Jangan bayangkan akan punya seorang presiden yang gagah, ganteng, dan banyak uang. Tapi kalau dibanding dengan Tukul, ya ganteng saya," seloroh Jokowi yang sontak disambut tawa kader dan simpatisan, di Rumah Makan Lembur Kuring 3, Sukabumi, Kamis (27/3/2014) malam. Tukul yang dia maksud adalah komedian Tukul Arwana.

Jokowi: Saya Bukan Orang Yang Suka Melobi Kedudukan

Calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dirinya tidak suka dengan cara lobi melobi untuk masalah kedudukan.
"Saya ngomong apa adanya dan tidak pernah membayangkan apalagi sampai melakukan lobi untuk mendapatkan kedudukan," kata Jokowi dihadapan pendukungnya di Sukabumi, Kamis (27/3/2014).
Menurutnya, apalagi untuk menjadi calon presiden ini dirinya tidak pernah ada niatan, tetapi tahu-tahu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri menetapkan dirinya sebagai capres, padahal saat itu dirinya tengah menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Untuk menjadi capres, dirinya tidak pernah melakukan lobi apapun, bahkan dirinya tidak melakukan apa untuk menjadi capres ini.

Jokowi Khawatir Kecurangan di 2004-2009 Terulang

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo akan menggunakan sistem IT untuk mengawasi kecurangan dalam pemilihan legislatif 2014.
"Setiap pileg selalu ada kecurangan maka dari saya akan menggunakan sistem IT untuk mengantisipasi dan mengawasi perhitungan suara hasil pileg tahun ini," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, usai menyapa warga, kader dan simpatisan PDIP serta relawannya di Sukabumi, Kamis (27/3/2014).

Antisipasi Kecurangan Jokowi Akan Gunakan IT Canggih

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo atau lebih dikenal Jokowi akan menggunakan sistem IT untuk awasi kecurangan pemilihan legislatif 2014.
"Setiap pileg selalu ada kecurangan maka dari saya akan menggunakan sistem IT untuk mengantisipasi dan mengawasi perhitungan suara hasil pileg tahun ini," kata Jokowi usai menyapa warga, kader dan simpatisan PDIP serta relawannya di Sukabumi, Kamis (27/3/2014).
Menurutnya, seperti pileg 2004 dan 2009 selalu terjadi kecurangan, kasus seperti ini yang dikhawatirkannya. Maka dari itu pihaknya akan menggunakan sistem IT ini untuk digunakan di seluruh Indonesia, karena dengan perangkat canggih seperti itu akan terbongkar sekecil apapun kecurangan yang dilakukan lawan politiknya.

Jokowi: Saya Lebih Baik Berkoalisi dengan Rakyat

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, "Saya lebih baik berkoalsi dengan rakyat karena rakyat yang mempunyai kedaulatan untuk memilih presiden."
Berkoalisi dengan rakyat akan lebih mudah menang dalam pemilihan presiden, kata Jokowi di depan ratusan kader dan warga di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (27/3/2014).

Malam-malam, Jokowi Kampanye

Malam-malam, Calon Presiden (Capres) PDI Perjuangan Joko Widodo yang lebih akrab disapa Jokowi menyambangi kader, simpatisan dan sukarelawan di dua tempat di wilayah Kabupaten Sukabumi, Kamis (27/3/2014).
Jokowi yang masih menjabat Gubernur DKI Jakarta itu menyambangi para tokoh dan relawan tergabung dalam paguyuban Timbul Sehati di rumah makan Lembur Kuring 3, Jalan Raya Sukabumi-Bogor Kecamatan Cicurug.
Pada kesempatan itu, mantan Wali Kota Solo sempat meminta maaf kepada ratusan relawan yang setia menunggu dirinya. Pasalnya, mobil yang ditumpanginya terjebak macet di sepanjang ruas jalan nasional yang menghubungkan Sukabumi dengan Bogor.

Jadwal Kampanye di Banten, Jokowi Malah Berangkat ke Jawa Barat

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) berencana melakukan kampanye terbuka di daerah Jawa Barat pada Jumat 28 Maret 2014 besok. Namun, berdasarkan permintaan izin ke Kementerian Dalam Negeri (Kemedagri), dia menjadwalkan dirinya ke Provinsi Banten.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Didik Suprayitno mengatakan, Jokowi sudah mengantungi izin. Hanya saja, berdasarkan permohonannya, Jumat besok dia menjadwalkan hadir ke Banten, lalu pada 3 April mendatang baru ke wilayah Jawa Barat.
“Besok dia memang ajukan cuti, tapi untuk ke Banten,” kata Didik pada Republika saat dikonfirmasi, Kamis (27/3/2014).

Jokowi dan Prabowo di Atas Jeep

Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto berdiri di atas Jeep bintang tiga berwarna putih berlambang Gerindra memasuki arena kampanye akbar Gerindra di Gelora Bung Karno, Minggu (23/3/2014) lalu. Hari ini giliran capres PDIP yang juga Gubernur DKI Jokowi unjuk gigi di atas Jeep. Beda suasana, beda juga pesan politik yang disampaikan.
Minggu (23/3/2014), Letjen (Purn) Prabowo Subianto memang unjuk gigi di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Prabowo yang memasuki stadion dengan Jeep menyambut ribuan simpatisan Gerindra yang sudah memenuhi stadion. Hari itu, Prabowo yang menyelipkan keris di pinggangnya itu menunjukkan kegagahannya sebagai capres Gerindra.

Pilih Jokowi Sebagai Capres, Mega Siapkan Puan Jadi Ketum PDIP

Nama Puan Maharani disebut-sebut sebagai penerus kuat Megawati Soekarnoputri di dalam internal PDI Perjuangan sebagai Ketua Umum. Puan di barisan terdepan bersama tokoh-tokoh muda PDIP yang digadang-gadang sebagai penerus Megawati nantinya.
Ketua DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mengakui akan hal itu. Puan memang salah satu kader muda yang disiapkan Megawati untuk meneruskan kepemimpinannya di partai berlambang kepala banteng tersebut.

Bertekad Menangkan Jokowi, Ratusan Musisi Jalanan Gabung ARM

Ratusan musisi jalanan, anak jalanan, dan kaum miskin kota menyatakan diri bergabung dengan gerakan kolompok Aliansi Rakyat Merdeka (ARM), bertekad memenangkan PDI Perjuangan di Pileg 2014 dan Jokowi di Pilpres mendatang.
ARM bergabung dengan kolompok yang dimotori oleh M Jumhur Hidayat, mantan Kepala BNP2TKI.
Deklarasi ARM berlangsung di Jakarta Timur, Kamis (27/3/2014), dengan bernyanyi, memakai seragam rompi warna hitam, membawa poster, bendera merah putih, dan spanduk berukuran lima meter bertuliskan ARM "Menangkan PDIP dan Jokowi sebagai Presiden RI 2014".

Serangan-serangan Yang Membuat Pendukung Jokowi Tak Rela PDIP Berkoalisi dengan PKS

Sejak mendeklarasikan diri sebagai kandidat calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo menjadi sasaran empuk lawan politiknya. Segala tindak tanduk dan pernyataan Jokowi selalu menuai kritik.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) termasuk paling rajin menyerang gubernur DKI itu. Teranyar adalah soal Jokowi yang mengaku tidak paham dengan kasus Bank Century. Sebagai calon pemimpin Jokowi dinilai tak pantas tak mengerti kasus sebesar itu.

Jokowi Nggak Punya Duit Untuk Buat Iklan

Kandidat calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan niatnya untuk membuat iklan tentang pencapresannya. Namun, rencana hanya tinggal rencana, karena akhirnya kandas sebab kekurangan dana.
"Inginnya sih masang, di radio, koran, TV, Online, kalau mau. Tapi kan nggak punya TV, nggak punya koran, nggak punya duit," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Ia mengatakan, sejumlah lawan politiknya, terutama yang mencalonkan diri menjadi capres, sudah memasang iklan di media massa.

JASMEV: Kami Bukan Cyber Troops Jokowi

Kordinator Jokowi Advance Social Media Volunteers (JASMEV), Kartika Djoemadi, mengatakan komentar-komentar kasar yang menyerang lawan politik Joko Widodo (Jokowi) di dunia maya, bukan lah di lakukan oleh relawan JASMEV.
Kepada wartawan di sela-sela pelatihan JASMEV di Warung Solo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2014), Kartika mengatakan JASMEV secara resmi dibubarkan pada November 2014, setelah pasangan Jokowi - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memenangkan pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 lalu.

Jokowi: Yang Dulu Mencalonkan Saya Sebagai Gubernur DKI Adalah Megawati Bukan Prabowo

Joko Widodo (Jokowi) sudah ditetapkan jadi capres PDIP. Saat diungkit perjuangannya menjadi cagub DKI, Jokowi mengucapkan terimakasih ke sejumlah tokoh, namun menegaskan bahwa yang mencalonkannya adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Yang membawa (saya) kan PDI Perjuangan," tegas Jokowi saat ditanya soal jasa Prabowo di Pilgub DKI. Prabowo adalah pimpinan Gerindra, partai yang menaungi Wagub Ahok.
Hal ini disampaikan Jokowi di luar pagar Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Jokowi: Pemimpin Dinilai Dari Perbuatan

Kandidat Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan bahwa seorang pemimpin hanya dapat dipegang janjinya berdasarkan apa telah yang ia lakukan. Hanya melalui perbuatan, kata Jokowi, maka seorang pemimpin bisa memberikan contoh kepada masyarakat.
Meski enggan mengklaim dirinya sebagai tokoh yang anti-KKN, Jokowi mengaku telah melakukan berbagai tindakan yang mencerminkan bahwa ia tidak pernah melakukan hal tersebut selama sembilan tahun menjadi pejabat publik.
"Ya, kita lihat saja dari Solo sampai di Jakarta, apakah ada keluarga saya yang ikut sampai ke pemerintahan? Apa ada keluarga besar saya yang ikut dalam proyek?" kata Jokowi.

Jenderal Yunus Dukung Prabowo, Jenderal Luhut Pilih Jokowi

Letjen (Purn) Yunus Yosfiah menyampaikan dukungan Purnawirawan TNI terhadap Ketua Dewan Pertimbangan Prabowo Subianto. Namun di sisi lain, Jenderal Purnawirawan Luhut Panjaitan dan kelompoknya sudah lebih dulu mendukung Jokowi.

Jokowi Tidak Keberatan Diserang

Kandidat Calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi),  tampaknya benar-benar menghindari konfrontasi dengan lawan-lawan politiknya. Alih-alih melakukan serangan balik, Jokowi justru ingin seluruh capres untuk saling beramah tamah.
"Alangkah lebih baik apabila kita bisa menunjukkan antar capres rukun-rukun, calon-calonnya saling sapa," kata Jokowi kepada wartawan di kawasan Monas, Kamis (27/3/2014).

Ini Dia Jadwal Kampanye Jokowi Tanggal 28 Maret 2014 s/d 31 Maret 2014

Kandidat Calon Presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar kampanye sebelum menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) pada tanggal 9 April 2014 beberapa pekan ke depan.
Sesuai informasi yang diterima Tribunnews.com, Jokowi akan memulai kampanye pada hari Jumat (28/3/2014) di Provinsi Banten, kemudian dilanjutkan ke Cianjur, Jawa Barat, lalu ke Kalimantan Selatan dan terakhir di Solo, Jawa Tengah.

Jokowi Jadi Capres, Program Jakarta Baru Bisa Terancam

Direktur Lembaga Survei yang berafiliasi ke Partai Gerindra, The Cyrus Network, Hasan Batupahad mengatakan, Pilkada 2015 dimungkinkan apabila Jokowi mundur atau terpilih jadi presiden. Namun, dengan majunya Jokowi sebagai Capres PDIP akan membuat program Jakarta Baru untuk perbaikan Jakarta semakin terancam.

Jokowi Dapatkan Hak Tentukan Cawapres

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah memberikan mandat kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres). Kini, publik menantikan tokoh yang bakal menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi mantan Wali Kota Solo itu.
Politikus muda PDI-P Charles Honoris mengatakan, Jokowi tentu akan diberi kesempatan menentukan cawapresnya.

Menakar Spirit Rock Jokowi

Kita semua tahu bahwa Gubernur DKI Jakarta Jokowi dikenal sebagai penggemar musik rock sejati. Kegemarannya terhadap rock ini sampai dikaitkan dengan gaya kepemimpinannya.
Sampai ada buku diberi judul Jokowi pemimpin berjiwa rock, terbit saat jelang Pilgub DKI Jakarta 2012. Termasuk saat itu saya juga menulis di Tribunnews, “Jokowi dan Sejatinya Musik Rock”.
Pastinya rock itu sendiri bukan sekadar irama, juga spirit gaya hidup. Sebagai pencinta rock, Jokowi pasti paham betul makna, spirit, filosofi, dan sejatinya rock itu sendiri.

Jokowi Maju Capres, Buka Peluang Pemilukada 2015

Majunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) dinilai pengamat politik akan membuka peluang digelarnya kembali Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2015.
Sebab, pasangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merupakan satu kesatuan dalam membangun kota yang mereka pimpin menjadi Jakarta Baru. Bila terpisah, maka kekuatan mereka akan terpecah, sehingga tidak memiliki legitimasi untuk membangun Jakarta.

Tuding Jokowi Ingkar Janji, Purnawirawan TNI Pilih Prabowo

Purnawirawan TNI Letjen J Suryo Prabowo mengaku siap memenangkan Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto menuju kursi RI 1. Menurut dia, sosok mantan Danjen Kopassus itu memiliki komitmen penuh kepada masyarakat ketimbang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Yah jelas lah dia (Prabowo) menurut saya komitmen enggak ingkar janji. Saya tidak dukung Jokowi karena ingkar janji, saya orang Jakarta. Dia (Jokowi) sudah janji sumpah oleh maha besar selama 5 tahun hanya karena partai.

Dua Presiden Buruh Dukung Jokowi Jadi Pemimpin

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko "Jokowi" Widodo mendapatkan dukungan dari dua federasi buruh, yakni Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Dengan latarbelakang tegas, antiorupsi, nepotisme dan terbetas dari pelanggaran HAM, dua presiden buruh itu, menyatakan dukungannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden RI.

Jokowi Nyapres Dianggap Bukan Contoh Yang Baik

Pengamat politik Said Salaudin mengatakan, pergantian posisi gubernur DKI setelah Joko Widodo (Jokowi) mencalonkan diri jadi Presiden secara aturan akan digantikan oleh wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pergantian calon itu tidak lagi mengikuti lagi ketentuan Pilkada.

Surva-surve SNN: Gita, Priyo, Ganjar Cocok untuk Jokowi

Lembaga Survei Nusantara Network (SNN) menilai bakal capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo harus dipasangkan dengan bakal cawapres muda yang berkualitas unggul untuk menghasilkan duet kepemimpinan yang tangguh.
"Dalam survei SNN, kami menemukan lima nama. Mereka adalah Gita Wirjawan, Ganjar Pranowo, Priyo Budi Santoso, Ali Masykur Musa, dan Sukardi Rinakit," kata Meidy Poluan, Direktur Eksekutif SNN, dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Relawan Minta Jokowi dan Prabowo Akur

Sejumlah relawan pendukung Joko Widodo alias Jokowi memberikan dukungan penuh terhadap mantan wali kota Solo tersebut untuk maju sebagai capres pada pemilu nanti.
Figur santun Jokowi merupakan salah satu alasan para anggota Jasmev2014 (Jokowi Advanced Social Media Volunteers 2014) mendukung Jokowi.
"Pak Jokowi figur yang santun, yang tidak suka menyerang lawan politiknya. Jika berdebat pun hanya dalam konteks gagasan bukan personal," ucap koordinator relawan Jasmev2014 Kartika Doemadi, di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (24/3/2014).

Golkar Ragukan Survei yang Prediksi Jokowi Menang Pilpres 1 Putaran

Joko Widodo (Jokowi) kembali diprediksi menang Pilpres 1 putaran oleh Lembaga Survei Charta Politika. Sebelumnya sudah ada dua lembaga survei yang memprediksi capres PDIP ini menjadi juara dalam 1 putaran, mengalahkan saingan-saingan terdekatnya yaitu Prabowo dari Gerindra dan Aburizal Bakrie dari Golkar.
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku tetap optimis karena Pilpres masih 3 bulan lagi. Ia juga melihat bahwa hasil itu bisa berubah bila Jokowi salah memilih cawapres.

Usung Jokowi, PDIP Takut Suara Dicurangi

PDI Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta yakin mampu memenuhi target pemenangan suara dalam pemilu legislatif (pileg) dan menjadikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden periode 2014-2019.
Oleh karena itu jajaran pengurus, caleg, kader dan simpatisan PDIP melakukan pengawalan di tempat pemungutan suara.
Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Boy Bernadi Sadikin mengatakan, Pileg 2014 menjadi momen penting. Dukungan massa PDIP dibutuhkan untuk mampu mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden.

Jokowi Resmikan Pompa Air Pelindung Istana dari Banjir

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat meresmikan pompa air di Waduk Pluit hasil kerja sama dengan Grand Aid dari Jepang. Tiga pompa itu berkapasitas 15 meter kubik sehingga diharapkan mampu membantu Jakarta dari banjir.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan, masing-masing pompa yang terpasang memiliki kapasitas 5 meter kubik. Alat ini mampu memindahkan setengah debit air yang masuk ke waduk untuk dibuang ke laut.
"Kalau dilihat 5 meter kubik kali tiga jadi 15 meter kubik. Dan ini bisa menampung sepertiga yang ada di sini.

Seloroh Jokowi: Saya Nggak Punya Boneka

Capres Gerindra Prabowo Subianto melempar sindiran tajam 'capres boneka' ke Joko Widodo (Jokowi). Namun capres PDIP yang masih duduk sebagai Gubernur DKI tersebut memilih tetap tenang, bahkan malah berseloroh terkait hal ini.
"Ngapain. Wong saya nggak punya boneka," seloroh Jokowi sembari tertawa.
Hal ini disampaikan Jokowi saat ditanya wartawan kenapa dirinya tak marah disebut capres boneka, usai makan siang di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Kamis (27/3/2014).

Ssst... Diam-diam Jokowi Ketemu 14 Aktivis Perempuan

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) secara diam-diam bertemu dengan 14 tokoh perempuan. Pertemuan dilakukan di sebuah restoran di jalan Cik Di Tiro, Jakarta Pusat pada Rabu (26/3/2014) pukul 20.00 malam.
Ke-14 aktivis perempuan tersebut selama ini dianggap intens bergelut dengan problematika dasar perempuan di Indonesia. Mereka adalah Toeti Herati Nurhadi, Saparinah Sadli, Sjamsiah Achmad, Titi Sumbung, Musdah Mulia, Nursjahbani Katjasungkana, Maria Hartiningsih, Sulistyowati Irianto, Jaleswari Pramodhawardani, Gadis Arivia, Anis Hidayah, Maria Ulfah, Nia Sjarifuddin, dan Esther Indahyani.

Jokowi Minta Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB Dievaluasi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan DKI Larso Marbun untuk mengkaji ulang jam aktivitas sekolah di Jakarta. Jam mulai aktivitas sekolah pukul 06.30 WIB dinilai memang agak membebani anak sekolah.
"Saya sudah perintahkan kepala dinas pendidikan untuk evaluasi, tapi belum dapat kabar," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2014).Jokowi mengaku masih bingung kenapa jam masuk sekolah di Jakarta diputuskan pukul 06.30 WIB. Untuk mengkaji ini, Jokowi juga akan mendengarkan masukan dari para siswa.

Prabowo Kembali Kalab: Kita Tak Butuh Pemimpin Tinggi Gunung Seribu Janji

Calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia harus dipimpin sosok orang yang tegas. Tidak hanya itu, kata Prabowo, negara ini juga tidak boleh di bawah pemimpin yang banyak umbar janji.
"Budaya mencla-mencle, plin-plan, budaya lain di hati lain di mulut. Tinggi gunung, seribu janji, dan janji tidak ditepati, kita tidak butuh pemimpin seperti itu," kata Prabowo.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara Deklarasi Dukungan Purnawirawan TNI dan Polri atas pencalonan Prabowo Subianto di Menara Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2014).

Diam-diam Si Jokowi Butuh Massa Islam

Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi), mendekati tokoh nahdliyin dan Muhammadiyah pada masa kampanye pemilu legislatif. Manuver Jokowi ini dianggap untuk menggaet massa muslim.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PKB, Imam Nachrowi, mengatakan tidak khawatir soal pendekatan Jokowi itu. Kunjungan Jokowi ke keluarga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Selasa lalu, justru ditanggapi positif. "Memang selayaknya begitu," kata Imam seusai kampanye akbar PKB di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (26/3/2014).
Menurut Nachrowi, kedatangan Jokowi itu merupakan bentuk silaturahmi yang diperintahkan oleh agama.

Jokowi: Kalau Nggak Sama JK, Jadinya 'Oowi' Dong

Kandidat calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) sempat mengelak saat ditanyai mengenai pasangannya untuk maju dalam Pilpres Juli mendatang. Namun, sambil bercanda, Jokowi mengaku tidak bisa menolak jika Jusuf Kalla (JK) yang ditawarkan.
"Bukan masalah mau atau nggak mau, ya harus sama JK. Soalnya kalau nggak sama JK, jadinya Oowi dong," katanya saat makan siang di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara, Kamis (27/3/2014).
Alasan Jokowi tidak dapat menolak JK karena huruf penyusun namanya terdiri dari dua huruf tersebut. Tanpa huruf 'J' dan 'K', maka nama Jokowi menjadi 'Oowi'.

Relawan Media Sosial untuk Jokowi Kembali Diaktifkan

Relawan media sosial Joko "Jokowi" Widodo bernama JASMEV yang sempat mengawal kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua pada 2012 lalu, kini kembali dihidupkan.
Kordinator JASMEV, Kartika Djoemadi kepada wartawan di sela-sela pelatihan relawan JASMEV di Warung Solo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2014), mengatakan bahwa didirikannya JASMEV kembali kali ini adalah untuk mengawal Jokowi di media sampai Gubernur DKI Jakarta itu memenangkan pemilihan presiden Juni 2014 mendatang.

Rumah Horor Jokowi

Kandidat Calon Presiden PDIP, Joko Widodo (Jokowi) berbagi cerita seputar kisah mistis soal rumah dinasnya. Dia menyebut dua rumah dinasnya, baik itu rumah dinas Wali Kota Solo maupun Gubernur DKI, horor. Hii..!
"Rumah (dinas) saya horor. Nggak cuma di Tamsur (Taman Suropati) saja, tapi dulu juga waktu saya masih di Solo horor," kata Jokowi di sebuah rumah makan kawasan Pluit, Jakarta Utara, Kamis (27/3/2014).

Jokowi, Bebek Goreng dan Baju Putih

Kandidat Calon Presiden PDIP, Joko Widodo (Jokowi), mengaku seorang pencinta bebek goreng. Hampir dalam setiap kesempatan usai blusukan, Jokowi meluangkan waktu untuk singgah menyantap daging unggas tersebut.
"Saya suka bebek goreng," ucapnya dengan cepat saat ditanya wartawan soal makanan kesukaan ketika sedang makan bersama di salah satu restoran bebek kawasan Pluit, Jakarta Utara, Kamis (27/3/2014).
Jokowi berbagi cerita ini usai menghadiri peresmian pengoperasian stasiun pompa timur Waduk Pluit di Muara Baru, Jakarta Utara.
Meski suka bebek goreng, Jokowi termasuk tipe orang yang tak pilih-pilih soal makanan. "Saya nggak milih-milih kalau makan. Apa saja suka," lanjutnya sembari menunggu pesanan tiba.

Kampanye Hitam Muncul Akibat Jokowi Terlalu Cepat Dicapreskan

Pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang terlalu cepat sebagai presiden, membuat dirinya dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjadi sasaran tembak. Padahal seharusnya, pencapresan itu tidak dilakukan terlalu dini.
"Awalnya, langkah Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak terburu-buru mencapreskan Jokowi sudah tepat. Seharusnya, Mega tetap bersabar mengumumkan, sekaligus menguji dinamika politik," kata peneliti LIPI Siti Zuhro, Kamis (27/3/2014).

Jokowi Diibaratkan Seperti Lionel Messi

Calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) diibaratkan seperti bintang sepakbola Barcelona, Lionel Messi. Seperti halnya Messi saat beraksi di lapangan hijau, dalam percaturan politik pun Jokowi tidak dapat bertarung sendirian. Hal itu disampaikan Direktur Survey Nusantara Network (SNN) Meidy Poluan, di Jakarta, Kamis (27/3).
Menurut Meidy, Messi tidak akan mampu menghasilkan gol-gol spektakuler jika tak didukung mitra tangguh seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Alexis Sanchez.

'Bombardir' Jokowi, Prabowo Untung Apa Buntung?

Sang jenderal tak tinggal diam saat Jokowi ditetapkan jadi capres PDIP. Jokowi dianggap sebagai kompetitor utama. 'Peluru tajam' pun terus dilontarkan. Siapa untung, siapa buntung?
"Perang dingin Jokowi-Prabowo ini ditandai dengan serangan yang bersifat searah dari pihak Gerindra baik dengan membawa isu Batu Tulis atau pun janji Jokowi untuk 5 tahun di Jakarta," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, kepada detikcom, Kamis (27/3/2014).

Sumbang Pompa ke Jokowi, Wamenlu Jepang: Semoga Depan Kedubes Tak Banjir Lagi

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menerima hibah 3 pompa untuk Waduk Pluit dari pemerintah Jepang. Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Norio Mitsuya berharap jalan di depan kantor Kedutaan Besar Jepang tak banjir lagi.
"Indonesia dan Jepang bekerjasama untuk mewujudkan pembangunan infrastuktur. Saya harap dengan adanya kerjasama ini jalan di Kedubes Jepang tidak terkena banjir," kata Mitsuya sambil tersenyum dalam acara peresmian pengoperasian Stasiun Pompa Timur Waduk Pluit di Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (27/3/2014).
Stasiun pompa itu bantuan dari Jepang.

Kantor Jokowi Digeruduk Buruh

Puluhan buruh yang tergabung dalam Gerakan Bersama Buruh Pekerja (Geber) BUMN mendatangi kantor Balai Kota, Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Jokowi Cuek Ada Stasiun TV Beritakan Negatif Soal Dirinya

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) nampaknya cuek saja ketika ditanya mengenai siaran salah satu televisi partisan yang memojokkan dirinya yang kini telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan.
"Biasa saja. Saya kan sudah sampaikan berulang kali. Biasa saja," kata Jokowi seusai menghadiri HUT Ke-52 Satpol PP dan Linmas di silang Monas, Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Jokowi: HUT Satpol PP Kali Ini Istimewa

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi Inspektur Upacara saat perayaan HUT ke-64 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) DKI ke 52 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (27/3) pagi.
Dalam sambutannya, Jokowi meminta Satpol PP ikut mengawal pesta Demokrasi tahun 2014 yakni Pemilu. "Tahun ini menjadi istimewa, karena bersamaan waktunya dengan tahapan penyelenggaraan pemilu legislatif serta presiden dan wapres setiap lima tahun sekali," kata Jokowi.

Jokowi Rugi Bila Tak Balas Serangan Prabowo

Kritik dan serangan dari lawan politik terus dilayangkan terhadap bakal calon presiden yang diusung Partai PDI Perjuangan (PDIP) Joko Widodo alias Jokowi. Serangan dan kritikan tajam paling sering dilontarkan oleh calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satriyo, mengatakan saling sindir antar calon presiden merupakan bagian dari demokrasi. Menurut dia, saling serang antara calon jelang pemilihan umum legislatif dan presiden merupakan hal wajar.
"Ini memperlihatkan aura kompetisi.

Pro-Kontra Ancam Elektabilitas Jokowi

Pengamat politik LIPI Siti Zuhro mengatakan jika serangan terhadap Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari PDIP dilakukan secara terus menerus akan mengurangi dan mengancam elektabilitasnya.
"Kalau protes dan demo terus digencarkan dan diadukan ke hukum akan mengurangi dan mengancam elektabilitas Jokowi," ujar pengamat akrab disapa Wiwieq ini saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (27/3/2014).

Jokowi Ingin Pelayanan TransJ dan Fasilitasnya Dibenahi

PT Transjakarta resmi menjadi BUMD milik pemprov DKI. Saat acara penandatangan berita acara, Gubernur DKI Joko Widodo berpesan agar dilakukan perbaikan pada pelayanan dan seluruh fasilitasnya.
"Benahi total semuanya, rutenya, jumlah koridor dicek lagi, pelayanannya, perbengkelannya, manajamennya. Harus dicek dan dikontrol. Kurangi subsidi karena modalnya sudah tipis. Kalau perlu nanti terminalnya nanti diberi untuk ke mereka (perusahaan), sekarang benerin dulu busnya," kata Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Kamis (27/3/2014).

Jokowi Lantik Direksi PT Transjakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Hal ini ditunjukkan dengan penandatanganan akta pendirian perusahaan PT Transjakarta antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Kasatpol PP: Zaman Pak Jokowi Tidak Ada Tameng dan Pentungan

Dalam proses normalilsasi kali/sungai di Jakarta, sejumlah bangunan liar maupun rumah atau bedeng di bantaran kali dibongkar. Penertiban ini dilakukan semanusiawi mungkin dengan tidak menggunakan pentungan seperti sebelumnya.
"Pada satu tahun ini masa Pak Jokowi, Satpol PP dalam melaksanakan tugas tidak memakai tameng , tidak pakai pentungan lagi, kalau pun hari ini ada, cuma buat peragaan aja," kata Kepala Satpol PP Kukuh Hadisantosa pada wartawan usai acara apel siaga ultah ke-52 Satpol PP di kawasan Monas, Jakpus, Kamis (27/3/2014).

Jokowi Tak Tahu Dapat Ancaman Mau Dibunuh

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tak mengetahui seputar ancaman pembunuhan yang ditujukan kepadanya, terutama setelah deklarasi kesiapannya maju sebagai calon presiden.
Kalaupun ada ancaman tersebut, Jokowi mengaku tak menyiapkan pengamanan khusus.
Sambil bercanda, Jokowi mengaku telah merasa aman karena selama ini selalu mendapat pengamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja.

Ditanya Soal Pengamanan Setelah Jadi Capres, Jokowi: Ada 7.000 Satpol PP

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak risau dengan kabar ancaman pembunuhan yang ditujukan kepadanya. Kabar ancaman ini beredar usai deklarasi kesiapannya maju sebagai calon presiden.
Jokowi tidak khawatir jika memang benar ancaman itu menghampiri dirinya. Dia mengatakan merasa aman karena selama ini selalu mendapat pengamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).