Puluhan pendukung tim sepakbola Persija Jakarta, Jakmania,--yang tergabung dalam Aliansi Penyelamat Persija--menagih janji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membangun sarana olahraga di Jakarta.

"Setidaknya tahun ini, pemerintah bisa menyediakan mess dan lapangan berlatih," kata Juru Bicara Aliansi Penyelamat Persija, Diky Sumarno, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa.

Menurut Diky, sejak tahun 2008 lalu, Persija sulit untuk mendapat ijin bermain di Jakarta dan tak lagi memiliki stadion serta mess karena Stadion Menteng dirobohkan dan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Sudah empat kali pertandingan Liga Super Indonesia tahun ini, Persija harus bertanding di luar kota yaitu Solo karena belum tersedianya stadion.

"Kalau main di kandang, hasilnya akan berbeda," katanya.

Oleh karena itu pihaknya meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyediakan lapangan latihan, mengembalikan mess yang telah digusur, dan mempermudah izin pemakaian Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sebagai kandang Persija sembari menunggu pembangunan stadion baru selesai.

"Karena mulai tahun ini mess di Ragunan sudah tidak bisa digunakan lagi dengan alasan yang tidak jelas," ujarnya.

Selain itu, Jakmania mengharapkan Pemprov DKI Jakarta bisa memperbanyak sarana dan prasarana untuk mendukung prestasi Persija pada liga-liga selanjutnya.

"Kami harap bukan hanya The Jakmania yang total mendukung Persija Jakarta, tetapi juga Pemprov DKI Jakarta. Karena Persija Jakarta adalah kebanggaan bagi ibu kota," katanya.

Para suporter juga meminta beberapa pemain berloyalitas tinggi ditarik kembali ke Perija Jakarta, seperti Bambang Pamungkas, Leo Saputra, Andrytani, Ramdani Lestaluhu, dan Hasim Kipuw.

Masalah finansial yang dihadapi oleh Persija Jakarta diharapkan juga menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta.