Jumat, 02 Mei 2014

Aliansi Masyarakat Adat Temui Jokowi

Malam, bagi Joko Widodo (Jokowi,) bukan berarti waktunya santai berleha-leha. Seperti malam kali ini, Jokowi seperti biasa giat bertemu dengan orang-orang dalam posisinya sebagai Capres.
Usai bertemu dengan politikus PDIP Pramono Anung dan Sidarto, Jokowi lantas keluar dari rumah dinasnya yang terletak di Taman Suropati, Menteng. Jam di tangan menunjukkan pukul 21.30 WIB, saat Jokowi keluar dengan mobil Innova putih B 1567 PRA.
Sekitar 10 menit kemudian, Jokowi yang pergi dengan ajudannya tiba di Hotel Oria yang terletak di Jl Wahid Hasyim. Turun dari mobil, Jokowi, dengan setelah kemeja putih lengan panjangnya, langsung menuju ruang pertemuan di lantai 1.

Busyro Minta Samad Tolak Jadi Cawapres Jokowi

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menganggap politik itu tak ubahnya perjudian. "Sedetik sebelum jam yang menentukan itu bisa berubah," kata Busyro di Djakarta Theatre, Jumat (2/5/2014).
Pernyataan itu disampaikan Busyro terkait dorongan Ketua KPK Abraham Samad untuk menjadi calon wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi. Busyro mengatakan benar tidaknya rumor hingga keputusan menerima atau menolak pinangan sebagai cawapres Jokowi ada di tangan Abraham Samad.

Ical Bertarung Habis-habisan Kalau JK Merapat ke Jokowi

Politisi senior Partai Golkar Zainal Bintang membeberkan bahwa Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sudah pernah menitipkan nama kader Golkar yang mau menjadi cawapres pada pilpres 9 Juli nanti.
Ical menyampaikan hal itu dalam mengadakan rapat Dewan Pertimbangan di kantor DPP Golkar dua minggu lalu. Rapat dihadiri langsung oleh Ical dan Akbar Tanjung.
Dalam rapat itu muncul nama-nama kader yang potensial menjadi cawapres. Ical pun mengaku dan mempersilahkan kader-kader Golkar untuk maju menjadi cawapres.

Jangan Sampai Asing Ikut Tentukan Presiden RI

Kemandirian bangsa diharapkan bukan hanya dalam perumusan kebijakan dan perekonomian. Dalam memilih presiden dan wakil presiden pun hendaknya bisa terlepas dari campur tangan asing.
"Urusan capres-cawapres mestinya dilakukan di tanah air, jangan libatkan pihak asing. Karena jika itu dilakukan, pemerintahan akan dipengaruhi dominasi kepentingan asing," kata pengamat politik dari Universitas Paramadina, Fathor Rasi kepada pers, di Jakarta, Jumat (2/5/2014).
Fathor menyampaikan hal itu setelah mendengar informasi bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Jusuf Kalla di Malaysia guna membahas calon pendamping Joko Widodo alias Jokowi di pemilu presiden (pilpres) nanti.  "Apabila pertemuan itu belum dilakukan, sebaiknya dibatalkan saja dan masalah itu dibicarakan di dalam negeri. Jika pertemuan telah terjadi, saya menyesalkan dan ikut prihatin," ujar Fathor.

Prediksikan Duet Prabowo-Ical Jadi Lawan Berat Jokowi

Calon presiden (capres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical telah bertemu untuk melakukan penjajakan koalisi di pemilu presiden (pilpres) Juli nanti. Kedua figur itu dikenal sama-sama berambisi menjadi capres.
Namun, pengamat politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara menilai sebenarnya antara Prabowo dan Ical bisa saling melengkapi.  Igor bahkan meyakini duet Prabowo-Ical bisa menjadi pesaing kuat bagi capres PDIP, Joko Widodo alias Jokowi. "Jika ini terwujud maka duet Prabowo-Aburizal Bakrie sebenarnya sangat potensial mengalahkan Jokowi dan cawapresnya," kata Igor kepada wartawan, Jumat (2/5/2014).

Rusdi Kirana Lebih Berefek di PKB Dibanding Rhoma

Pernyataan Rhoma Irama tentang naiknya suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) karena Rhoma effect dinilai hanya sebatas klaim. Pasalnya, hal yang tak bisa ditampik dengan naiknya suara PKB adalah faktor Rusdi Kirana.
Menurut Direktur Riset Maarif Institute for Culture and Humanity, Ahmad Fuad Fanani, kehadiran  Rhoma di internal PKB tidak membawa efek signifikan. Fanani menyebut Rusdi Kirana dengan dengan dukungan dananya justru telah mengerek suara PKB di pemilu legislatif (pileg) 9 April lalu.

Jokowi Sudah Pastikan Diri Jadi Pemenang Pilpres

Bakal capres PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) sesumbar akan memenangi pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang.
Sikap optimisme Jokowi ini karena kesiapan tim pemenangan yang telah dibentuk bersama Partai Nasdem sebagai mitra. Tim pemenangan yang diberi nama 'Tim Perubahan untuk Indonesia Hebat' akan langsung bekerja mulai hari ini juga.
"Momentum menentukan sekali, apakah ini akan meloncat dan lain-lain. Kami ingin agar serangan udara ini jangan menunggu waktu lagi," beber Jokowi di kantor DPP Nasdem, Jalan Gondangdia, Jakarta, Jumat (2/5/2014).

Internal Golkar Tolak Ical Jadi Cawapres Prabowo

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical disebutkan sudah mulai bersikap realitistis dengan hanya menargetkan posisi bakal calon wakil presiden dengan berduet dengan bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Namun, niat Ical ini mendapat tentangan yang menginginkan nama baru untuk diusung sebagai bakal cawapres.
Tokoh senior Partai Golkar, Zainal Bintang menuturkan pada Senin (28/4/2014) lalu, Ical mengumpulkan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar di kediamannya. Dia meminta dukungan untuk tetap maju sebagai capres.
"Pada saat pengurus DPD I itu meminta supaya ARB (Ical) legowo untuk mundur saja sebagai Cawapres," ujar Zainal, Jumat (2/5/2014).
Ical, ujar Zainal, sempat bertanya apa kesalahannya kepada pengurus daerah Golkar.

Sidarto dan Pramono Kunjungi Rumah Dinas Jokowi

Rumah Dinas Joko Widodo (Jokowi) malam ini tampak ramai. Beberapa petinggi PDIP dan relawan pedukung Jokowi terlihat menyambangi rumah yang terletak persis di depan Taman Suropati itu.
Sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (2/5/2014), tampak mobil Toyota Royal Saloon warna hitam dengan pengawalan voorijder bernopol RI 5 memasuki rumah dinas Jokowi. Mobil itu adalah kendaraan dinas Ketua MPR Sidarto Danusubroto.
Pukul 20.20 WIB, Wasekjen PDIP Pramono Anung yang mengedarai mobil Toyota Alphard warna hitam juga tiba di rumah Jokowi. Pramono mengenakan baju batik warna cokelat lengan pendek. Tak langsung masuk, Pramono terlihat duduk di ruang tunggu rumah Jokowi.

Cawapres Tak Diberikan ke PKB, Koalisi PDIP Tak Solid

Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diprediksi menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendampingi capres PDIP, Joko Widodo (Jokowi).
Pengamat Politik "The Habibie Centre (THC)," Bawono Kumoro, menyatakan dukungan PKB ke PDIP tidak akan solid jika PKB tidak mendapatkan konsesi politik sebagai  cawapres dari Jokowi.
"Saya agak pesimis koalisi PDIP dan PKB akan solid, jika PKB tidak mendapatkan konsesi politik sebagai RI 2 untuk mendampingi Jokowi," tutur Bawono saat dihubungi RoL, Jumat petang (2/5/2014), melalui black berry messenger (bbm).

Jokowi: Kalau Ada Serangan Laut, Kita Masuk Serangan Laut

Bakal calon presiden dari PDIP, Joko Widodo (Jokowi) tak mau berlama-lama tim pemenangannya yang tergabung dalam 'Tim Kampanye Nasional Jokowi untuk Presiden' segera bekerja. Menurut dia, tim pemenangannya harus cepat bergerak agar mewujudkan kemenangan dalam Pilpres nanti.
"Menurut saya paling penting sekarang ini jalankan serangan darat dan serangan udara. Kalau ada serangan laut, kita masuk serangan laut," kata Jokowi di kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2014).
Jokowi meminta kepada tim pemenangannya agar segera menyiapkan isu-isu dan informasi untuk menaikkan citra kandidat.

Kemeja Kotak-kotak Jokowi Masih Sakti?

Kemeja kotak-kotak bisa dibilang sebagai salah satu senjata Jokowi menghadapi Pilgub DKI tahun 2014 silam. Kini Jokowi yang telah resmi ditetapkan jadi capres PDIP kembali memesan kemeja kotak-kotak model baru. Apakah kemeja kotak-kotak ini masih sakti untuk mengantar Jokowi ke kursi RI 1?
Joko Widodo mencoba kemeja kotak-kotak dengan corak baru pada Kamis (1/5/2014) lalu. Kemeja ini mirip dengan kemeja lamanya saat kampanye Pilgub DKI 2012 lalu.
Kombinasi warna kemeja baru Jokowi ini mirip dengan kemeja kotak-kotak lamanya. Ada warna merah, biru dan putih. Namun ada tambahan warna abu-abu. Selain itu ukuran kotak-kotak kemeja ini lebih kecil dibandingkan kemeja lamanya.

Tjahjo dan Rio Pimpin Tim Pemenangan Jokowi

Hingga kini hanya Partai NasDem yang telah memastikan berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung pencapresan Jokowi. Maka tim pemenangan Jokowi dipimpin langsung oleh sekjen dari dari parpol pendukungnya tersebut.
Demikian diumumkan Ketum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai NasDem, Jl Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (2/5/2014). Sebelumnya dia memimpin rapat pembentukan tim pemenangan Jokowi di sana.
"Kami menyatakan tim pemenangab pilpres dimulai secara resmi. Sementara ini Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dan Sekjen NasDem Rio Patrice Capella yang pimpin presidium tim pemenangan," ujar Paloh.

Kemeja Kotak-kotak Baru Belum Tentu Jadi 'Baju Perang' Jokowi

Capres PDIP Jokowi memamerkan kemeja kotak-kotak model baru Kamis (1/5) kemarin. Kemeja kotak-kotak yang lama telah mengantar Jokowi menjadi Gubernur DKI. Akankah Jokowi kembali menggunakan kemeja kotak-kotak sebagai 'baju perang' untuk Pilpres 2014?
Ternyata belum tentu. 'Baju perang' yang akan digunakan Jokowi untuk bertarung di Pilpres 2014 belum diputuskan. Masih terjadi perdebatan di internal partai dan tim sukses soal simbol kampanye Jokowi.
"Belum tahu apa itu (baju kotak-kotak) sudah diputuskan," kata anggota Tim Sukses Jokowi, Teten Masduki saat dihubungi detikcom, Jumat (2/5/2014).
Jubir PDIP Eva Sundari juga mengonfirmasi baju kotak-kotak baru itu belum diputuskan untuk menjadi simbol kampanye Jokowi.

Pendiri Partai Golkar Sebut Jokowi Sebagai Satria Piningit

Ketua Pertama Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), sekaligus satu-satunya pendiri Partai Golkar yang masih hidup, Suhardiman, menyebut sesuai ramalan Joyoboyo Indonesia saat ini menunggu Satria Piningit. Pemimpin yang akan mengangkat Indonesia dari keterpurukan.
Kepada wartawan di kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (2/5/2014), Purnawirawan Jenderal TNI AD itu menyebutkan sesuai ramalan Joyoboyo Satria Piningit disebut adalah seseorang yang memulai dari bawah.
"Gambaran Satrio Piningit adalah orang yang dari bawah, bukan tiba-tiba (muncul). Menurut perkiraan saya yang mulai dari bawah ialah Jokowi," katanya.

Jokowi: Cawapres Sudah di Kantong Saya

Sejumlah nama tokoh masih saja disebut-sebut sebagai bakal cawapres untuk Jokowi. Tetapi rupanya sudah ada satu nama yang dipastikan akan mendampingi bakal capres dari PDIP itu berlaga dalam Pilpres 2014 mendatang.
Siapakah gerangan?
"Sebenarnya sudah ada di kantong saya, Pak Surya Paloh dan Bu Megawati," jawab Jokowi di Kantor DPP Partai NasDem, Jl Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (2/5/2014).

Kemendagri Belum Terima Permohonan Cuti Jokowi

Kementerian Dalam Negeri belum menerima berkas permohonan cuti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Didik Suprayitno, mengatakan, permohonan cuti itu belum diterima hingga sore ini. “Hingga saat ini belum kami terima permohonan cuti tersebut,” kata Didik kepada Tempo, Jumat, 2 Mei 2014.
Jokowi yang menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) direncanakan mulai cuti dari pekerjaannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 18 Mei 2014, atau saat proses pendaftaran calon presiden oleh Komisi Pemilihan Umum. Cuti tersebut digunakan untuk kondolidasi dan kampanye.

Ahok Galau Ketika Harus Ditinggal Sendiri Oleh Jokowi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui dirinya agak galau lantaran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan bertarung pada pemilihan presiden mendatang. Perasaan galau tersebut didapatkan Ahok setelah Jokowi mendeklarasikan diri menjadi presiden pada 14 Maret 2014 lalu.
"Saya agak galau. Agak galau ini saya posisinya seperti ini. Saya tidak tahu siapa yang akan jadi presiden, bagaimana situasi, tapi yang pasti bapak ibu saya doakan umur penasehat dan kuat untuk mengemban sebagai masa tugas untuk tetap membantu ibu kota supaya kota Jakarta bisa dapatkan yang lebih baik," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (2/5/2014).

Jokowi di Markas Nasdem

Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) menemui Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat NasDem, Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat, sore ini.
Jokowi tiba seorang diri menggunakan kemeja putih dengan disambut Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo yang telah lebih dulu tiba di kantor tersebut. Jokowi yang terlihat mengenakan kemeja putih sempat berbincang dengan wartawan yang tengah meliput.
Dia mengatakan, koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa semakin terang. "Sedikit lagi," kata Jokowi. Namunketika ditanya soal calon pendampingnya, Jokowi enggan menegaskan sosok itu. "Kandidatnya masih banyak, 10 lagi," tuturnya.

ICW Tuduh Jokowi Tak Terbuka Soal Anggaran

Indonesia Corruption Watch (ICW) mempertanyakan langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang hingga saat ini belum memasang rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2014. Padahal, APBD DKI telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta pada Januari lalu.
Koordinator Divisi Monitoring Layanan Publik ICW Febri Hendri mengatakan Pemprov DKI sempat memajang rincian APBD pada tahun lalu di website resmi Pemprov DKI. Namun, lanjut dia, seharusnya rincian APBD tahun ini juga harus dipajang di website tersebut.

Cuaca Buruk, Jokowi Batal Buka MTQ di Kepulauan Seribu

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan membuka lomba Musabaqah Tilawahtil Alquran (MTQ) tingkat provinsi di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu hari ini. Tetapi batal karena kondisi cuaca di kawasan utara Jakarta dalam keadaan buruk.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kepala Daerah (KDH) dan Hubungan Luar Negeri (HLN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Jokowi tidak jadi hadir di acara tersebut. Padahal rencananya acara tersebut akan dibuka pada pukul 14.00 WIB.
"Tapi karena cuaca di tengah jelek, ombaknya jelek, akhirnya gubernur tidak bisa hadir. Di sana acara tetap berjalan," ujarnya di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (2/5/2014).

Luar Biasa, Gerindra Tidak Keluar Sepeser pun Untuk Acara Buruh di GBK

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menegaskan partainya tidak menunggangi aksi demonstrasi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada peringatan hari buruh internasional, kemarin. Soal isu kabar Gerindra yang menyediakan modal untuk sewa stadion ditepisnya.
"Pak Prabowo maupun Gerindra menyumbang nol rupiah dan kita hanya sebagai tamu undangan. Sepeser pun uang Prabowo dan Gerindra tidak keluar," kata Fadli saat dihubungi detikcom, Jumat (2/5/2014).

PAN Putuskan Koalisi Usai Pengumuman Resmi Hasil Pileg

PAN masih belum memutuskan arah koalisinya. Partai berlambang matahari ini masih akan menunggu pengumuman resmi hasil Pileg 2014.
"Koalisi masih terus berjalan pembicaraannya. Dengan semua sedang dilakukan pembicaraan. Nanti setelah pengumuman hasil pemilu legislatif itu akan mengkristal baru kelihatan," kata Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
Hal tersebut disampaikan Hatta kepada wartawan usai acara Dialog ekonomi kerakyatan dalam menyambut komunitas ekonomi ASEAN 2015 di ruang Garuda Mukti kampus C Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jumat (2/5/2014).

LSM Ini Yakin Mahfud Bisa Bawa Jokowi Maupun Prabowo Menang Satu Putaran

Ketua Umum DPP Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK), Bursah Zarnubi, menilai siapapun dari kedua calon Presiden, Prabowo Subianto maupun Joko Widodo yang memilih Mahfud MD sebagai calon wakil presiden, akan memenangkan kompetisi pemilihan presiden 2014 dalam satu putaran‬.
Alasannya, karena mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut memiliki integritas yang dikenal bersih dan tegas. Selain itu, Mahfud juga memiliki segudang pengalaman di lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
"Jadi dengan integritas dan pengalaman yang ada, menjadikan Mahfud sebagai figur yang dibutuhkan untuk memperkuat pemerintahan presidensial bagi siapapun presiden mendatang," katanya di Jakarta, Jumat (2/5/2014).‬

Ikut Demo Buruh, Ribka Akui Kampanye untuk Jokowi

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) demonstrasi di depan Istana Negara. Di tengah-tengah demonstran, nampak kehadiran Ketua Komisi IX DPR RI yang juga politisi PDIP Ribka Tjiptaning berorasi di depan para buruh.
Usai orasi, dia mengatakan dirinya hadir karena ingin meningkatkan kesejahteraan para kaum buruh. Menurut dia, buruh di Indonesia jauh dari kesejahteraan.
"Perjuangan saya bersama buruh, saya rasa tuntutan buruh sama seperti tahun kemarin. Buruh makin sulit hidupnya, kontrak rumah sulit, kesehatan masih sulit, wajar saja," kata Ribka di usai menyampaikan orasinya di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, (2/5/2014).

Jokowi Minta SKPD Segera Masukkan Dokumen Lelang

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Unit Kerja Perangkat Daerah mempercepat proses lelang kegiatan. Alasannya, batas waktu penyerahan dokumen lelang ke Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Daerah paling lambat 16 Mei 2014.
"Jangan menunda kerjaan dan kegiatan, 16 Mei terakhir," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat 2 Mei 2014. Dia meminta kepada segenap SKPD dan UKPD untuk segera memberikan rincian secara jelas terkait kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan tahun ini kepada unit baru tersebut.

Senior Golkar: Ical Boleh Jadi Cawapres Prabowo, Tapi untuk Apa?

Kabar Ketum Golkar Aburizal Bakrie mulai tertarik jadi cawapres Prabowo lekas menyebar. Senior Golkar pun ikut bicara. Salah satunya adalah Suhardiman, satu-satunya pendiri ormas Tri Karya cikal bakal Golkar yang tersisa.
"Ya keinginan itu boleh saja, itu terserah, tapi untuk apa?" kata pendiri Soksi Suhardiman kepada wartawan, Jumat (2/5/2014).
Suhardiman menyarankan Ical menjadi king maker saja. Suhardiman memang sejak awal pesimistis menatap pencapresan Ical.
"Pada dasarnya sejarah Golkar akan terulang kembali bila mengusung tokoh di luar Jawa pasti tidak akan berhasil," katanya.

KSPI dukung Prabowo, KSPSI dukung Jokowi

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendukung pencalonan presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sedangkan, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menyatakan siap mendukung bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo untuk menjadi orang nomor 1 di Indonesia.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menilai sosok mantan Wali Kota Solo itu memiliki karakter yang pro kepada kaum buruh.
"Pastinya Jokowi memiliki visi kerakyatan, dia sebelum menjadi presiden. Dia di Jakarta punya Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan pastinya kalau menjadi presiden memiliki visi buruh. Kami berharap tentu ada kartu pintar untuk rakyat Indonesia," kata Andi kepada wartawan di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, (2/5/2014).

Ical dan 'Boarding Pass' yang Tertukar

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie adalah capres yang pertama mendeklarasikan diri pada Juli tahun 2012 silam. Ical juga pernah menyebut hanya dirinya dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memiliki 'boarding pass' maju ke Pilpres 2014. Namun kini Ical mengubah haluan.
Sekarang Ical mulai mengubah arah, membuka kemungkinan maju hanya sebagai cawapres. 'Boarding pass' yang digembar-gemborkannya dulu kini ditukar untuk posisi cawapres saja, jika benar Ical akhirnya sepakat maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Kabarnya Ical semakin realistis menatap Pilpres 2014. Lawan tangguh di Pilpres 2014 sulit dikejar, solusinya adalah merapat ke salah satu dari dua capres terkuat saat ini yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Konon lantaran lobi koalisi dengan Jokowi gagal, Ical mengutamakan penjajakan koalisi dengan Gerindra yang jelas menyatakan siap menyatukan kekuatan dengan Golkar.

KSPSI dukung Jokowi jadi presiden 2014-2019

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menyatakan dukungannya terhadap calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo atau Jokowi untuk menjadi presiden periode 2014-2019.
"Kami mendukung Jokowi jadi presiden 2014, karena kami sebenarnya sudah sangat kenal dengan beliau dan beliau memiliki program pro-rakyat, seperti Kartu Jakarta Sehat" ujar Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea di Jakarta, Jumat (2/5/2015).

Jokowi Cuek Warga Yang Tolak Jual Lahan untuk Waduk Brigif

Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun Waduk Brigif di Jalan Aselih, Kelurahan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, sempat mendapat penolakan dari warga. Namun, pembangunan yang tengah berlangsung ini tidak akan dihentikan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak mempermasalahkan warga yang menolak tanahnya dijual untuk dijadikan waduk. Karena Pemprov DKI Jakarta hanya akan membangun dengan lahan yang ada.

Jokowi Dielu-elukan Demonstran Buruh di Istana Negara

Nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, terdengar saat ribuan buruh berunjuk rasa di depan Istana Negara. Ribuan buruh itu merupakan pekerja yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Nama bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menggema setelah seorang orator dari atas mobil komando menyerukan Jokowi. "Hidup Jokowi... Hidup Jokowi... Hidup Jokowi," kata orator tersebut, Jumat (2/5/2014).

Langkah Ical Dekati Prabowo, Politik Tarik Ulur Golkar?

Capres Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical mendekati Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina sekaligus capres Partai Gerindra. Langkah politik Ketum Golkar itu sebagai penjajakan kemungkinan koalisi Golkar dengan Gerindra di pemilihan presiden. Namun seberapa besar keseriusan Golkar berkoalisi dengan Gerindra di pilpres?
Menurut Direktur Eksekutif Political Communication (PolComm) Institute Heri Budianto, langkah politik yang dilakukan Golkar hanyalah politik tarik ulur. Golkar, menurutnya, tentu memiliki beberapa strategi dengan tujuan satu, yakni masuk dalam pemerintahaan siapapun pemenang pilpres.

Jokowi Evaluasi KJP Karena Banyak Ditilep Bawahan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencanangkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk warga yang putus sekolah. Namun program yang masih belum sempurna ini akan dilakukan evaluasi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, akan evaluasi terhadap salah satu program andalannya tersebut. Karena rencananya, cakupan biaya yang akan ditanggung oleh KJP tidak hanya mengenai administrasi sekolah, maka perlu segera dilakukan.

APBD 2014 Baru Diketok, Jokowi Kebut Pengadaan Barang Pemprov

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengarahan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait pengadaan yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Dimana akan dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan Daerah (ULPD).
Jokowi mengakui adanya keterlambatan dalam pengadaan barang dan jasa Pemprov DKI Jakarta. Salah satu penyebabnya adalah terlambatnya pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2014 oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD).

Jokowi Pro Kesejahteraan Buruh

Aktivis Gerakan Buruh, sekaligus deklarator Aliansi Rakyat Merdeka Pro Jokowi, Jumhur Hidayat mengatakan, sebagian besar kaum buruh menyadari bahwa kenaikan upah di Indonesia hanya berkisar sekitar 10 persen per tahun, mengikuti angka inflasi. Namun pada 2012, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menetapkan upah 2013 naik di luar kebiasaan, yaitu dari Rp 1,53 juta menjadi Rp 2,2 juta atau naik sekitar 40 persen.

Mendikbud Berharap Soal Jokowi Tak Ada di UN SMP

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Muhammad Nuh berharap agar tak ada lagi soal tentang Jokowi di Ujian Nasional.

Siaran Pers PDIP: Jokowi Minta Penjelasan Menteri Nuh Ihwal Soal UN

Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh untuk mengklarifikasi soal ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama. “Meminta Menteri Pendidikan Nasional mengambil tanggung jawab sepenuhnya terhadap persoalan ini,” kata Jokowi melalui siaran pers dari media center PDI Perjuangan, Jumat (2/5/2014).

Ahok Kembali Bela Jokowi, Kali Ini Lawan Uchok

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, seolah tidak terima bila bosnya, Joko Widodo, mendapat tudingan dari FITRA terkait percepatan proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Proyek itu dikabarkan menjadi sumber dana pilpres bagi Jokowi yang juga capres PDIP.
"Pakai duit sendiri dituding buat dana pilpres. Jadi pinjam lebih bagus. Aku sudah capek dengar FITRA, tidak mengerti maunya apa," kata pria yang akrab dipanggilan Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2014).

Mendikbud Belum Tahu Pembuat Soal Jokowi di UN SMA

Hingga 18 hari usai Ujian Nasional SMA, Menteri Pendidikan Nasional, Muhamad Nuh belum mengetahui siapa pembuat soal tentang Jokowi di UN SMA.

Mendikbud Pastikan Jokowi Tak Bisa Dompleng Mobil Listrik

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhamad Nuh memastikan tak ada maksud politik dibalik keinginan mengembangkan mobil elektrik.
"Saya tak punya ambisi politik," kata Nuh kepada wartawan selepas jumpa pers di Kemendibud, Jumat (2/5/2014).
Dahulu mobil Esemka yang jadi proyek Dirjen SMK Kemendikbud jelas-jelas didompleng Jokowi saat pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Setelah Jokowi jadi Gubernur proyek mobil Esemka pun melempem.
Kini, kata Nuh, hal itu tak akan terjadi lagi.

Bedanya Mobil Esemka dan Mobil Listrik

Mobil Esemka yang digembar-gemborkan mantan Wali Kota Solo Jokowi saat hendak maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, disebut-sebut hanya untuk tujuan politis saat itu.
Mengenai hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, enggan mengomentarinya. Menurutnya publik bisa menilai sendiri mengenai hal tersebut.
"Silakan nilai sendiri," kata Nuh singkat di kantor Kemendikbud, Jumat (2/5/2014).

Massa Buruh di Jl Thamrin Bawa Spanduk Merah Bergambar Jokowi

Jika Kamis kemarin aksi massa buruh diwarnai dukungan kepada Prabowo, aksi buruh hari ini diwarnai dukungan kepada Jokowi. Massa buruh yang melintas di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, tampak membawa spanduk merah bergambar Jokowi.
Spanduk merah berukuran 3 x 1 meter dan bertuliskan 'Relawan Buruh Sahabat Jokowi'. Selain spanduk ini juga terdapat belasan bendera yang bertuliskan sama dibawa massa buruh. Mereka mengibar-ngibarkan bendera tersebut di depan mobil pengeras suara, Jumat (2/5/2014). Mereka sempat berhenti di depan gedung Bawaslu yang terletak di Jl MH Thamrin.

Kisah Baju Kotak-kotak Jokowi Jelang Pilpres

Tidak seperti biasa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memakai baju kotak-kotak mirip waktu kampanye dalam Pilgub DKI 2012. Saat menerima perwakilan buruh di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati No 7, Menteng, Jakarta Pusat, Jokowi mengenakan kemeja baru dengan motif kotak-kotak.
Bila pada saat Pilgub 2012 kemeja kotak-kotak lebih dominan dengan warna merah dan biru, dengan bentuk kotak-kotak besar. Pada saat ini kemeja yang dikenakan kotak-kotak lebih kecil, lalu warna yang nampak adalah merah, biru dan abu-abu.

Keputusan PPP Pilih Prabowo atau Jokowi Ditetapkan 10 Mei 2014

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sempat kisruh setelah ketumnya Suryadharma Ali (SDA) secara sepihak mendukung pencalonan Prabowo Subianto. Dukungan tersebut pun dianulir, namun atah koalisi partai berlogo Kabah ini bakal ditentukan setelah rapimnas pada 10 Mei nanti.
Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar mengatakan, agenda rapat di kediaman SDA tadi malam antara lain memutuskan penyelenggaraan rapimnas. Rapimnas ini akan menentukan arah koalisi partai berideologi Islam ini.

Dukungan Aktivis' 98 ke Jokowi Fanatisme Buta

Dukungan beberapa aktivis mahasiswa 1998 kepada Capres PDI Perjuangan Jokowi dianggap sebagai sebuah fanatisme buta. Pasalnya, mereka tak mencari tahu siapa pemodal di balik pencapresan tersebut.
"Kesadaran aktivis 98 jatuh hingga ke titik terendah, bahkan bukan semata terilusi tapi sudah fanatik buta dengan menjadi fundamentalis Jokowi atau capres lainnya. Ini kesadaran palsu, ilusi politik yang harus dibongkar," ujar mantan aktivis mahasiswa 1998, Haris Rusly Moti, di Jakarta, Jumat (2/5/2014).

Jokowi: Jangan Politisasi Buruh!

Sebagai respon terhadap Hari Buruh Internasional alias May Day, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo menitipkan pesan agar kaum buruh tidak dijadikan obyek dalam politik pemilu. Sebaliknya, buruh harus tetap menjadi subyek perubahan.
Pesan itu dititipkan kepada Sekretariat Nasional Jokowi dalam rilis yang diterima Tribunnews, Jumat (2/5/2014). Jokowi meminta para pendukungnya tidak terlibat dalam politik sloganistik, melainkan bergerak nyata menjadi bagian dari penyelesaian masalah-masalah buruh.

Ryamizard Bisa Menepis Stigma Jokowi Capres Boneka

Jenderal TNI Purnawirawan Ryamizard Ryacudu merupakan sosok tepat dengan waktu yang tepat, bila mendampingi calon presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai NasDem.
Pasalnya, Ryamizard dikenal bersih, tegas dan berani, serta tidak tersandera kepentingan politik sempit, maupun interest bisnis. Alhasil, ruang gerak Jokowi-Ryamizard lebih mudah mengeksekusi kebijakan atau agenda publik, termasuk pemberantasan korupsi, yang mendapatkan peringkat utama sorotan publik.

Janji Jokowi di Hari Pendidikan Nasional

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo memaparkan sejumlah program di bidang pendidikan di Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2014. Jokowi mengatakan kewajiban negara memenuhi hak konstitusional setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang layak. “Pasal 31 UUD 1945 menyebutkan dengan tegas bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan,” kata Jokowi melalui siaran pers yang dikirim lewat Media Centre, Jumat, (2/5/2014).

Maju Capres, Jokowi Mulai Cuti 18 Mei 2014

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan mulai cuti dari pekerjaannya pada bulan ini. Jokowi, sapaan akrab mantan Wali Kota Solo itu, mengambil cuti dalam rangka pencalonan dirinya sebagai presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Beliau cuti pas pendaftaran calon presiden dimulai. Pendaftarannya bulan ini," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jumat, 2 Mei 2014. Masa pendaftaran calon presiden berlangsung pada 18 hingga 20 Mei 2014.

Jokowi Ungkap Dua Permasalahan di Dunia Pendidikan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dalam perayaan hari pendidikan nasional ada dua hal penting yang harus diperhatikan. Pertama pelayanan terhadap peserta didik di sekolah. Sebab pendidikan adalah hak konstitusi bagi setiap warga.
"Mendapatkan pendidikan hak konstitusi warga. Negara wajib memberikan itu. Menurut saya ada dua hal penting yang harus kita perkuat agar masyarakat dapat layanan pendidikan. Ini wajib, jadi harus betul-betul dilihat di lapangan," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/5/2014).

Jokowi: Pendidikan Gratis Tak Selesaikan Masalah

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di lapangan IRTI Monas hari ini, Jumat (2/5/2014). Menurut Jokowi, pendidikan adalah hak setiap warga yang harus dipenuhi pemerintah.
Pemerintah, kata dia, harus bisa menyediakan akses pendidikan yang gratis dan berkualitas pada rakyatnya. Namun, menurut Jokowi, pendidikan gratis saja tak akan menyelesaikan masalah kebodohan di masyarakat. Dia  mengatakan, ada banyak elemen lain yang juga harus bisa penuhi pemerintah agar tidak ada anak putus sekolah.