Selasa, 12 Maret 2013

Perusahaan Tak Ikut Pameran Furniture, Jokowi: Sudah Kebanyakan Pesanan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini mengunjungi pameran mebel, International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat. Pria yang juga berprofesi sebagai pengusaha mebel ini mengaku tidak buka stan dalam pameran tersebut karena sudah kebanjiran pesananan.

"Biasanya saya buka (stan), tapi tahun ini tidak. (Karena) kebanyakan pesanan. Ini benar, serius. Biasanya saya ikutan terus," ujar Jokowi sambil tertawa kepada wartawan di lokasi pameran JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2013).

Jokowi mengaku, sudah 23 tahun dia menggulati usaha meubel. Jokowi pun sudah berkali-kali memamerkan produknya baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Tidak hanya di Indonesia, tapi di Amerika, Eropa, di New Delhi," katanya.

"Jadi bukan sering lagi, memang tukang pameran," imbuhnya.

Namun, lanjut Jokowi, saat ini dia lebih fokus memasarkan produk-produknya di wilayah Asia. "Sekarang (pasar) di Eropa turun, ganti ke Korea, jepang, Thailand, New Zealand. Jadi sampai saat ini saya masih tukang kayu," terangnya.

Jokowi meninjau pameran IFFINA tersebut bersama sang istri, Iriana Widodo. Pantauan detikcom, dalam kunjungannya, Jokowi tampak asyik berbincang dengan para pengusaha yang diakuinya sebagai teman lamanya semasa menjadi pengusaha meubel.

"Saya kesini hanya reunian dengan teman-teman saya di sini. Ini teman-teman saya semua," terangnya.

Dia pun mengaku hingga saat ini dirinya masih tetap menjalankan usahanya di bidang mebel. "Saya sekarang juga masih punya mebel, masih usaha pabrik pintu, rumah kayu, masih punya," tambahnya.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi Minta Pemerintah Dukung Pengusaha Furniture

Sebagai pengusaha yang pernah aktif dalam bidang furnitur, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, pengusaha furnitur di Indonesia sudah mengikuti tren mode furnitur internasional. "Ada tren baru langsung dikuasai oleh para pengusaha Indonesia yang sangat menyerang," kata Jokowi di International Furniture dan Craft Fair Indonesia (IFFINA) di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret 2013.

Namun, Jokowi mengatakan, kemampuan ini kurang didukung oleh pemerintah. Jokowi mengungkapkan, desain dan marketing dalam pameran ini adalah poin pentingnya. Menurut Jokowi, pemerintah memiliki peran dalam industri-industri yang harus dikembangkan dan punya daya saing. "Salah satunya, ya, ini: kayu, rotan, dan bambu," Jokowi menjelaskan.

Jokowi menyatakan, para pengusaha sudah sangat siap bersaing di pasar global, asal pemerintah memperkuat dukungannya. "Perbaiki desain dan penetrasi masuk ke pasar yang baru," ujar Jokowi.

Jokowi sendiri mengaku belum menguasai industri-industri yang ada di DKI Jakarta. Saat ini, Jokowi mengakui sedang sibuk mengurusi masalah fatal yang ada di Jakarta lebih dulu. "Nantilah, step kedua, kalau masalah dasar selesai, baru saya masuk sisi ekonomi, sisi industri kerajinan di DKI," kata Jokowi.

Hari ini, Jokowi bersama sang istri menghadiri International Furniture dan Craft Fair Indonesia (IFFINA) di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat. Pameran furnitur dan kerajinan ini berlangsung 11-14 Maret 2013. Sebelum pergi ke pameran, Jokowi menyempatkan menyapa wartawan di depan rumah dinasnya. "Saya mau ke pameran di Kemayoran, ayo pada ikut," katanya sambil tertawa.


Sumber :
www.tempo.co

Jokowi: Saya Masih Tukang Kayu

Meski kini menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) tak pernah melupakan siapa dirinya sebelum menjabat sebagai kepala daerah.
"Saya ini masih tukang kayu," ujar Jokowi usai menyaksikan pameran International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2013, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2013).
Kecintaan Jokowi terhadap mebel dan furniture yang semuanya terbuat dari bahan dasar kayu, terlihat ketika ia bersama istrinya, Iriana Widodo, sangat antusias melihat detail demi detail setiap produk furniture yang disajikan.
Saking antusiasnya, keduanya saling tidak sadar, bahwa mereka yang tadinya jalan berdampingan, justru terpisah jauh.
Pengusaha mebel dan furniture dari Solo mengaku, sebelum menjadi seorang gubernur, ia sering mengikuti pameran-pameran untuk mengenalkan produknya kepada konsumen maupun pecinta mebel.
"Bukannya sering lagi, saya ini memang tukang pameran. Saya sudah 23 tahun di pameran-pameran seperti ini," ungkap Jokowi.
Pameran yang diikuti Jokowi tak hanya dalam skup nasional, melainkan juga internasional. Ia mengaku sudah pernah mengikuti ajang pameran mebel di Amerika Serikat, Eropa, India, dan beberapa negara lain.
"Hampir semua negara pernah, tapi sekarang Eropa lagi turun, ganti ke Korea, Jepang, Thailand, dan New zealand," jelas Jokowi.


Sumber :
jakarta.tribunnews.com

Jokowi: Pembangunan Monorel Tunggu Dokumen

Gubernur DKI, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan monorel akan segera dilakukan. Namun pekerjaan proyek ini masih ditunda karena ada beberapa dokumen yang masih kurang.

"Monorel kemarin kita sudah ketemu antara Jakarta Monorel dan tim Pemprov DKI. Hasilnya baik, kemarin itu ada dua dokumen yang kurang," kata Jokowi kepada wartawan di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta, Selasa (12/3/2013).

Jokowi mengungkapkan dokumen tersebut adalah pengambilalihan saham dari Adhi Karya ke Jakarta Monorel. Namun, untuk saham monorel sendiri sudah diurus oleh Pemrov DKI. Dokumen yang belum rampung adalah pembayaran tiang.

Menurutnya sekitar satu minggu atau dua minggu lagi, dokumen ini bisa dipastikan rampung. Setelah semua selesai pekerjaan bisa langsung dimulai.

"Jika dokumen itu sudah ada, besoknya langsung ngecor, kerja," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi ingin dokumen proyek monorel segera dirampungkan. Ia sudah menentukan batas waktunya (deadline). PT Jakarta Monorail sendiri berjanji dalam waktu 3 minggu ke depan atau pertengahan Maret 2013 sudah mulai mengerjakan proyek monorel DKI.


Sumber :
news.detik.com

Libur, Jokowi Bawa Istri ke Pameran Furniture

Menikmati liburan di Hari Raya Nyepi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan istrinya, Iriana Widodo, berkunjung ke pameran International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2013, di Hall D, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Jokowi dan Iriana tiba di lokasi pameran sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (12/3/2013). Mereka langsung berkeliling di lokasi pameran.

Keduanya kerap berhenti untuk menilik beberapa stan. Jokowi sering kali berhenti di stan-stan yang memajang mebel berbahan kayu jati, sesuai dengan bidang usaha yang telah ia geluti selama puluhan tahun.

Tak puas melihat-lihat, mantan Wali Kota Surakarta ini juga sempat mencoba beberapa furnitur yang dipajang dalam pameran, seperti kursi-kursi unik yang berbahan kayu jati.

Selama di tempat pameran, Jokowi mendapat sambutan hangat dari peserta dan warga, termasuk para pengusaha mebel yang pernah terlibat berbisnis dengannya. Hingga pukul 11.30 WIB, Jokowi masih asyik berkeliling mengamati barang-barang yang dipamerkan. Sementara Iriana terus mendampinginya.

Sepanjang hari ini, agenda Jokowi lebih banyak tak terjadwal, kecuali pada malam hari nanti, yakni menghadiri jamuan makan malam dalam rangka peluncuran buku biografi Bakti untuk Indonesia oleh pendiri Sritex, HM Lukminto, di Grand Ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.


Sumber :
megapolitan.kompas.com


Begini Cara Jokowi "Pedekate" ke Ahli Waris Mbah Priok

Makam Mbah Priok di Jalan TPU Dobo, Kelurahan Koja, Jakarta Utara, terkena proyek pembangunan akses tol Tanjung Priok. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun akan melakukan pendekatan agar area makam Mbah Priok bisa diperkecil.
Jokowi memastikan dia bakal menggunakan cara-cara persuasif untuk memberi pengertian pada ahli waris lahan dan warga setempat. Mengingat, isu pembebasan lahan makam itu terbilang sensitif, sehingga rentan menimbulkan friksi, bahkan bentrokan fisik dengan warga.
"Pendekatanlah, minggu-minggu ini, atau minggu depan saya akan datang ke sana," kata Jokowi di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2013).
Mantan Wali Kota Surakarta ini mengatakan, pendekatan itu akan dilakukan melalui gelaran ruang dialog, baik dengan ahli waris lahan, tokoh masyarakat, ataupun warga setempat. Ia ingin semua prosesnya berjalan lancar tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.
"Kita rangkul, dialog, win-win. Semua harus merasa diuntungkan, jangan sampai ada yang merasa dilangkahi. Saya akan temui ulama di sana, pedagang kaki lima, dan warga," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menjelaskan bahwa pembebasan lahan area makam Mbah Priok telah difasilitasi. Nantinya, luas wilayah makam itu akan diperkecil demi untuk memperlebar akses jalan yang menopang sibuknya pelabuhan Tanjung Priok. Pasalnya, pintu masuk dan keluar akses tol Tanjung Priok akan berada persis di area makam Mbah Priok.
"Ini sengketa dengan Pelindo. Nanti tetap ada masjidnya, ada tempat untuk ziarahnya, tapi area makamnya sedikit menyempit, untuk menopang sibuknya aktivitas di pelabuhan," ujar Bambang.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jokowi: Libur Lah, Kok Kerja Terus...

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama biasanya tetap beraktivitas di hari libur. Pada libur nasional Hari Raya Nyepi, Selasa (12/3/2013), apakah keduanya tetap beraktivitas? Ketika hal ini ditanyakan kepada Jokowi, mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, kemungkinan ia akan memanfaatkan hari libur ini.

"Libur lah ya. Masak disuruh kerja terus. Tapi, saya mungkin mau muter-muter lihat-lihat ke mana begitu," kata Jokowi.

Berdasarkan agenda yang telah dijadwalkan oleh Humas Pemprov DKI, Jokowi dijadwalkan menghadiri jamuan makan malam dalam rangka peluncuran buku biografi Bakti untuk Indonesia oleh pendiri Sritex, HM Lukminto, di Grand Ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

Berbeda dengan Jokowi yang sering memilih untuk blusukan di hari libur nasional ini, Basuki biasanya memilih untuk beristirahat di rumah pribadinya, di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

"Ya mungkin istirahat saja. Paling terima-terima tamu biasa di rumah," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Dalam agenda yang telah diedarkan oleh Humas Pemprov DKI pun tak ada kegiatan Wakil Gubernur DKI. Basuki juga terkadang menggunakan hari liburnya untuk menemui warga, terutama ke Rusun Marunda. Bahkan, beberapa waktu lalu, Basuki langsung turun untuk merelokasi warga sekitar Waduk Pluit untuk menuju Rusun Marunda. 

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Akhir Maret, Jokowi Evaluasi KJS

Penggunaan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang diluncurkan pada 10 November tahun lalu, akan dievaluasi pada akhir Maret ini.
"Nanti akhir bulan kita mau evaluasi, dengan uji publik, kita kumpulkan masyarakat yang pernah ke rumah sakit. Mungkin dewan kesehatan dan serikat rakyat miskin, kita undang," ungkap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota Jakarta, Senin (11/3/2013).

Jokowi menambahkan, dalam uji publik tersebut, akan dibicarakan masalah perbaikan sistem yang ada di DKI, khususnya soal kesehatan.

Mantan Walikota Solo ini, mengaku tidak ada kendala apapun dalam program KJS, yang sudah berjalan selama lima bulan itu.

Menurut Jokowi, tahun ini KJS memang belum dibagi sepenuhnya untuk setiap warga Ibu Kota. "Ya ngeluh, orang belum didistribusi. Kalau yang di rumah sakit iya, kalau kartunya memang belum didistribusi bagaimana," paparnya.

Sementara itu, terkait kasus penolakan pasien pemilik KJS, di beberapa rumah sakit, Jokowi memiliki jawaban sendiri. "Kalau kita nunggu siap rumah sakit, jangan pakai KJS, biar yang sakit di rumahnya saja, nahan sakit di rumah, bukan cuma ratusan, tapi ribuan," terangnya.

Sedangkan kasus pasien balita yang ditolak dan mencari rumah sakit sendiri, suami Iriana ini pun punya penjelasannya sendiri. "Itu fakta, memang ruangnya itu penuh, kita perlu ruang, tapi kan kita perlu waktu untuk siapkan fasilitas seperti itu," sambungnya.

"Saya sudah bilang bolak-balik, yang kita perbaiki dulu sistem rujukannya. Mungkin prioritas yang harus masuk rumah sakit RS siapa dulu? Mungkin bayi dulu. Nanti akhir bulan itu yang akan kita bicarakan," simpulnya.

Dia menambahkan, dana Rp800 miliar untuk mengcover KJS dirasa cukup, jika melalui mekanisme yang benar. "Kalau sistem rujukannya bener, cukup," pungkasnya.


Sumber :
okezone.com