Kamis, 03 Januari 2013

Masih Ada Bawahan Jokowi yang Ogah-ogahan Ikuti Imbauan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam kunjungannya ke Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (28/12/2012), meminta para camat dan lurah untuk memperhatikan keindahan kota. Jokowi berharap taman-taman kota, lokasi pembuangan sampah liar, dan coretan-coretan di dinding ruang publik menjadi perhatian aparat lokal.
Imbauan Gubernur sudah diperhatikan para pejabat terkait, terutama yang lokasinya disebut secara langsung oleh Jokowi. Namun, arahan tersebut seolah-olah tak menjadi perhatian camat dan lurah yang tidak disinggung langsung.
Beberapa lokasi yang disebut langsung Jokowi, di antaranya kolong Flyover Saharjo, Tebet, sekitar terowongan Casablanca, dan taman kota di dekat Stasiun Manggarai. Saat didatangi Kompas.com, Kamis (3/1/2013), kolong flyover Saharjo terlihat bersih.
Coretan-coretan di dinding tiang fondasi flyover telah dicat kembali. "Belum lama dicat sama Satpol PP," kata Wardi, penjual makanan yang di lokasi tersebut.
Taman kota di kolong flyover pun terlihat bersih. Lokasi tempat pembuangan sampah umum pada sisi timur dalam kondisi cukup bersih. Sementara itu, lokasi pembuangan sampah di kolong barat terlihat telah bersih.
"Sekarang setiap jam 10 sampahnya diangkut mobil sampah, paling lambat jam 11. Habis itu sekitarnya langsung dibersihkan sama petugas. Kalau dulu bisa numpuk sampai sore," ujar Wardi.
Demikian pula di sekitar terowongan Casablanca. Coretan-coretan telah ditutupi cat oleh petugas. Hal sama terlihat di kawasan Manggarai. Meskipun taman kota belum terawat, kandang ayam dan tumpukan gerobak yang disinggung Jokowi tak terlihat lagi.
Para pemulung yang mengisi taman masih terlihat tinggal di sepanjang tembok pembatas. Ada enam pondokan berpenutup terpal dan plastik di lokasi itu. Imbauan tersebut tentu tidak dibatasi Jokowi pada lokasi-lokasi yang telah dilihatnya.
Sayangnya, aparat yang tidak disinggung terkesan tidak responsif. Hal itu terlihat di Jalan Pertanian III Pasar Minggu, Jaksel. Pada pagar tembok Kantor Pertanian sepanjang hampir 100 meter itu terdapat banyak coretan tak jelas.
Padahal, jalan tersebut ramai dilalui kendaraan umum karena menjadi jalur alternatif dari arah Lenteng Agung-Rawa Bambu agar tidak melintas pasar. "Biasa, kelakuan anak SMA," kata Sobirin, pengojek yang berpangkalan di ujung Jalan Pertanian III.
Jokowi sudah mewanti-wanti bawahannya agar imbauan tersebut diperhatikan secara serius. "Taruhannya jabatan," kata Jokowi.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Dubes Palestina Temui Jokowi Bahas Kerjasama

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz N. Mehdawi menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas kerja sama yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak.

"Kunjungan ini bertujuan mendiskusikan kerja sama pada masa depan antara Palestina dan Indonesia yang tentunya melibatkan kota-kota dan pemerintahan daerah," kata Mehdawi usai bertemu dengan Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (3/12).

Mehdawi mengungkapkan, pada tahun 2007, Jakarta dan Yerusalem pernah menandatangani perjanjian kerja sama. "Karena pada waktu itu masih berupa nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), kali ini bentuk kerja sama tersebut ingin kita konkretkan. Lagi pula, Jakarta dan Yerusalem adalah sister cities," ujar Mehdawi.

Menurut Mehdawi, sebanyak 500 orang Palestina akan datang ke Indonesia, termasuk Jakarta, dalam rangka pelatihan "capacity building", khususnya dalam bidang pemadaman kebakaran.

"Kami berterima kasih karena sudah mengizinkan kami untuk mengadakan dua program pelatihan dalam dua tahun terakhir. Selanjutnya, kami berharap dapat bekerja sama dalam bidang yang lebih luas lagi," tutur Mehdawi.

Sementara itu, Jokowi menambahkan bentuk kerja sama tersebut akan dikonkretkan dengan cara melalukan pertukaran staf pemerintahan antara Jakarta dan Jerusalem.

"Jadi, nanti kita akan kirim perwakilan ke sana (Palestina) untuk mempelajari banyak hal, misalnya tata kota, pekerjaan umum, dan lain-lain. Begitu juga sebaliknya, nanti Palestina akan mengirimkan perwakilannya ke sini, ke Jakarta," ungkap Jokowi.

Serupa dengan Mehdawi, Jokowi juga berharap agar keduanya segera mengonkretkan bentuk kerja sama yang sudah direncanakan sehingga dapat saling memajukan pemerintahan satu sama lain.

Sumber :
republika.co.id

Jokowi: Saya Mau Lihat Sopir Bandel Tak Pakai Seragam

Kawasan Terminal Senen tiba-tiba dihebohkan dengan kehadiran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Warga pun langsung menyerbu mantan Wali Kota Solo tersebut.

Tentu saja, seperti biasa, Jokowi bersalaman dengan warga itu. Dia tampak didampingi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono.

"Saya mau lihat sopir angkot ada yang bandel enggak pakai seragam, ada yang sopir tembak. Bus-bus yang jelek juga harus diganti," kata Jokowi, Kamis (3/1/2013).

Dalam kunjungan singkatnya ini, Jokowi menyempatkan diri melihat dan mencermati langsung ban dan mesin bus Kopami 12 jurusan Grogol-Kalideres yang terletak di bawah tempat duduk sopir. Dia tidak peduli meski hujan sempat turun.

Walaupun hujan turun di kawasan Terminal Senen, Jokowi juga sempat menyuruh seorang sopir yang tidak memakai seragam untuk mengenakannya. Bahkan, dia terlihat memakaikan kartu identitas yang terletak di dada sopir tersebut.

"Itu jangan didobel-dobel dong seragamnya. Nanti kepanasan dibuka lagi," ujar Jokowi kepada sopir itu.

Jokowi menilai, masih banyak yang harus diperbaiki di Terminal Senen ini, khususnya para sopir yang diwajibkan mengenakan seragam.

"Ya, nanti, satu-satu. Saya mau konsentrasi di sopir sama di kendaraan dulu. Oleh karena itu, ada razia-razia seperti ini sehingga jelas," ujar Jokowi.

Setelah sekitar 20 menit melihat-lihat Terminal Senen, Jokowi langsung bergegas menuju mobilnya dan pergi.

"Mau ke mana? Oh, itu rahasia," ujar Jokowi sambil tersenyum.

Sementara itu, Sunardi MS, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, mengatakan, penindakan ini akan dilakukan setiap hari. Para sopir bus yang tidak memakai seragam ataupun mengendarai bus yang tak layak jalan akan diberikan sanksi.

"Semua pengemudi harus tertib. Lengkap dengan surat dan seragam. Sanksi tilang BAP untuk yang tak pakai seragam dan untuk kendaraan tak layak jalan akan dikandangin. Di Jakpus lebih dari 50 pelanggaran di Terminal Senen dan jalanan Jakarta Pusat. Lima kendaraan dikandangin," kata Sunardi.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Sidak ke Terminal Senen, Jokowi Pergoki Sopir Tembak

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke terminal Pasar Senen, Jakarta Pusat. Sidak tersebut, terkait dengan kelengkapan seragam sopir.

Jokowi tiba di lokasi dengan di dampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, sekira pukul 15.00 WIB. Dalam sidaknya, Jokowi menyempatkan diri untuk naik beberapa angkutan umum. Selain itu, Jokowi juga sempat berdialog dengan sopir angkutan umum.

"Nah seperti ini bagus, lengkap pakaiannya, kartu-kartunya, seragamnya lengkap semua, bagus seperti ini," ujar Jokowi kepada salah seorang sopir metromini di terminal Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2013).

Namun, orang nomor satu di Jakarta ini juga menemukan seorang sopir tembak yang mengendarai mikrolet.  "Ini kenapa kok pakai bajunya didobel- dobel, surat- suratnya mana? Kamu sopir apa? Asli bukan?," tanya Jokowi.

Dapat pertanyaan Gubernur, sang sopir pun menjawab dengan terbata-bata, "Bukan Pak, saya sopir tembak," ujarnya sambil tersenyum.

Mendapat jawaban itu, Jokowi lantas terdiam dan hanya menggelengkan kepalanya. Hanya Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengancam sopir tersebut. "Ini bakal kena sanksi, mobilnya akan dikandangin," kata Pristono.

Ditegur Mendagri, Jokowi "Salahkan" DPRD

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menegur Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah. Mendagri meminta kedua kepala daerah tingkat provinsi itu segera menyelesaikan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2013 bersama DPRD DKI dan DPRD Aceh.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyalahkan DPRD DKI atas keterlambatan pengesahan APBD DKI 2013. "Ya, gimana memang nyatanya terlambat hehe...," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (3/1/2012).

Jokowi mengatakan, jika RAPBD itu hanya perlu proses di tangannya, akan lebih cepat rampung. Namun, karena proses perampungan itu tidak hanya dilakukan oleh pihak eksekutif, pengesahan APBD 2013 molor.

"Kalau yang kerja saya sendiri, ya saya percepat, tapi karena banyak pertanyaan dari dewan, jadi pembahasannya makan waktu yang cukup panjang. Apa dipikir kita ini kerja hanya siang? Siang-malam untuk dirampungkan," kata Jokowi.

Jokowi pun menargetkan pertengahan Januari ini APBD 2013 telah disahkan. Selain itu, Jokowi juga memaparkan berbagai kendala yang menyebabkan molornya pengesahan APBD 2013 tersebut.

"Ya, biasa ada yang belum sinkron, ada yang perlu diperbaiki, yang perlu jelas ya dijelaskan, ada yang perlu ditanyakan, ya kita jawab. Kira-kira itu," katanya.

Jokowi juga menampik adanya pembahasan yang alot antara pihak Pemprov DKI dan pihak legislatif, yaitu DPRD DKI. Namun, masih banyaknya penjelasan-penjelasan yang dirasa perlu untuk memperjelas rancangan program-program tersebut yang membuat molornya pengesahan APBD 2013.

"Enggak ada alot-alotan sebetulnya, tetapi memang perlu banyak yang harus dijelaskan. Ini sudah pembahasan kok, tinggal seminggu inilah. Semoga sudah rampung," kata Jokowi.

Ia pun memaparkan masih sangat banyak program yang dirasa masih kurang jelas oleh pihak legislatif yang perlu dijelaskan oleh pihak eksekutif, mulai dari pembelian bus, jalan layang untuk elevated bus Ciledug, penataan kampung, dan juga Kartu Jakarta Sehat (KJS).

"Ada juga meskipun sudah dijalankan, KJS masih ditanyakan juga. Tinggal ini perlu dijelaskan lagi," ujar Jokowi.

Terhadap teguran Mendagri Gamawan Fauzi, dia tidak akan memberikan penjelasan langsung ke Mendagri. Sebab, permasalahan keterlambatan pengesahan APBD DKI 2013 merupakan urusan eksekutif dan legislatif.

"Tidak perlulah, ini hanya perlu diselesaikan di sini dulu. Kita menyelesaikan dengan dewan. Ini hanya masalah eksekutif dan legislatif. Lagi pula yang dulu, pengesahannya sampai Maret. Ini baru Januari sudah rampung nanti dan seharusnya sudah bisa digunakan," tuturnya.

Saat itu, DPRD DKI mengesahkan RAPBD DKI Tahun Anggaran 2008, yang merupakan APBD pertama yang disusun oleh mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo, pada tanggal 19 Januari 2008, dengan anggaran sebesar Rp 20,5 triliun. Untuk pengajuan APBD DKI 2013 mencapai Rp 46.859.484.166.000. Alokasi belanja terbesar DKI ada pada bidang pendidikan yang mencapai 29,7 persen, atau sebesar Rp 12,6 triliun.

Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan menegaskan pihaknya tidak ingin memperlama pengesahan APBD DKI 2013, tetapi banyak program Pemprov DKI dalam RAPBD DKI 2013 perlu dikritisi lagi supaya tidak melanggar aturan yang sudah ada.

"Kita bukan ingin memperlambat. Kami dukung semua program Gubernur. Tetapi, semua kegiatan dalam APBD DKI 2013 harus sesuai aturan. Lagi pula kami juga masih menunggu Gubernur menyerahkan Raperda RPJMD 2012-2017 yang menjadi acuan untuk menyusun APBD DKI," kata Ferrial.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jokowi: Terowongan Raksasa Rampung 4 Tahun

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, menargetkan pembangunan terowongan multiguna yang membentang dari Jalan MT. Haryono sampai Pluit rampung dalam waktu empat tahun.

"Ini akan rampung kurang lebih 4 tahun, bisa kurangnya satu tahun, lebihnya bisa dua tahun, tergantung proses legalnya," ujar Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 3 Januari 2013.

Menurutnya, terowongan raksasa itu akan dibor dengan kedalaman 40 meter. "Diameternya 17 meter, terdiri tiga tingkat, dua tingkat untuk jalan, satunya untuk air. Ketika musim hujan salurannya difungsikan untuk air," ucap dia.

Selain dapat digunakan sebagi jalan tol dan menampung air, terowongan ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat kabel listrik, kabel telepon dan saluran pembuangan limbah.

"Ini untuk mengalirkan air, keperluan transportasi kendaraan atau utilitas PLN, gas dan telepon. Pokoknya multiguna," ujarnya.

Ia berharap legalitas proyek yang menelan biaya Rp16 triliun itu dapat berjalan dengan lancar. "Payung hukumnya masih harus dibicarakan di biro hukum dewan, mungkin agak lama," ucap mantan wali kota Solo itu.

Mengenai sumber pendanaannya, Jokowi optimistis banyak pihak swasta yang akan mengantre untuk membiayai pembangunan megaproyek tersebut. Sehingga seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh investor tanpa harus membebani APBD DKI.

"Tapi kalau swasta tawar 70:30 kami hitung- hitung lagi, kan investornya juga belum ketemu. Kalaupun pemerintah pusat mau bantu ya jelas kami juga mau dong," kata dia.

Proyek ini terinspirasi oleh smart tunnel di Malaysia. Negeri jiran tersebut telah membangun terowongan untuk mengatasi banjir di Kota Kuala Lumpur sejak 2003. Laman roadtraffic-technology menulis, untuk membangun terowongan sepanjang 9,7 kilometer dengan jalan tol 4 kilometer di dalamnya, Malaysia menghabiskan dana sebesar RM1.889 juta atau sekitar Rp6,06 triliun.

Namun, besaran biaya tersebut tentunya tidak bisa serta merta dibandingkan. Kondisi antara Kuala Lumpur dan Jakarta tentunya tidak sama, baik masalah harga tanah yang harus dibebaskan maupun pekerjaan proyeknya. Apalagi, Malaysia membangun smart tunnel itu mulai tahun 2003 hingga 2007.

Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengatakan rencana pembangunan terowongan di Jakarta ini bukan barang baru. Wacana itu telah dikeluarkan Pemerintahan DKI Jakarta pada era Gubernur Sutiyoso. Saat itu, Pemprov DKI menggandeng konsultan dari Belanda.

Saat itu, studi banding juga telah dilakukan ke Malaysia. Pada akhirnya Dinas PU menarik kesimpulan proyek tersebut tidak layak secara ekonomis dan teknis. Tapi Djoko mengaku keputusan tersebut mungkin bisa berubah. Asal dilakukan penelitian yang didukung para ahli.

Sumber :
metro.news.viva.co.id

JOKOWI: DEEP TUNNEL Bukan Wangsit Dari Gorong-gorong

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengatakan pembangunan deep tunnel untuk mengatasi banjir di Jakarta sepanjang jalur MT Haryono hingga Pluit bukanlah wangsit dari hasil inspeksinya di gorong-gorong Bundaran Hotel Indonesia pada 26 Desember 2012 lalu.
“Bukan dari wangsit gorong-gorong,” kata pria yang akrab disapa Jokowi saat memberikan paparan mengenai TMF di Ruang TPUT, Balaikota DKI Jakarta, Kamis (3/1).
Menurut mantan Walikota Solo itu, rencana pembangunan TMF ini sudah ada sejak jaman Gubernur Sutiyoso pada 2007, sehingga pelaksanaannya sekarang sudah mengikuti cetak yang ada.
“Kami itu melaksanakan dari perencanaan yang ada,” kata Jokowi. Sementara itu, Jokowi memaparkan bahwa TMF yang akan dibuat di Indonesia memiliki diamater kurang lebih 16 meter dengan berbagai fungsi.
Fungsi yang dimaksud seperti penyaluran limbah, air bersih, kabel telepon, listrik hingga sebagai sarana jalan tol. Fungsi-fungsi tersebut, menurut Jokowi, hanya bisa menggunakan sekitar 50 persen dari total panjang lintasan sepanjang 19 km.
“Dari 19 km, yang bisa digunakan untuk yang lain itu hanya 10 km,” kata Jokowi. Rencananya, pembangunan TMF ini akan menelan biaya hingga Rp16 triliun.

Sumber :
antaranews.com

Ini Desain Terowongan Multiguna Ala Jokowi

Guna mewujudkan terowongan multiguna (deep tunnel), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak untuk mendengarkan pemaparan desain tentang terowongan multifungsi. Dalam pertemuan itu dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kepala Dinas Tata Ruang DKI, dan Kepala Dinas Perhubungan DKI.

"Terowongan multifungsi ini akan digunakan untuk mengalirkan kelebihan air dari Ciliwung ke Utara. Nantinya terowongan ini juga akan digunakan untuk jalur utilitas PLN, telepon," papar Kepala Dinas Tata Ruang DKI, Agus Subardono, di Balaikota, Jakarta, Kamis (3/1/2013).

Awalnya, kata Agus, saluran terowongan multifungsi ini akan dibangun di bawah kali Ciliwung ke kanal barat. "Tapi, karena Ciliwung banyak kelokan, kami pakai jalur lain, yaitu di bawah jalan raya, yaitu di bawah Jalan MT Haryono, Jalan Gatot Subroto, Jalan S. Parman sampai ke Pluit," terangnya.

Sementara lokasi inlet (jalan masuk masuk terowongan) dan outlet (jalan keluar terowongan) akan ditempatkan di beberapa ruas jalan.

"Dimulai dari Carrefour MT Haryono menangkap kendaraan dari arah Dewi Sartika dan Bekasi. Inlet di daerah Gatot Subroto menangkap kendaraan dari arah Buncit dan Mampang menuju utara. Outlet sampai jembatan Tomang, sekitar Slipi Jaya. Selanjutnya, ke utara hanya digunakan sebagai saluran atau pipa air sampai Waduk Pluit," kata dia.

Terkait kedalaman deep tunnel, Gubernur DKI yang akrab disapa Jokowi ini menjelaskan akan dibangun dengan kedalaman 40 sampai 60 meter dengan bentuk tiga tingkatan.

"Tingkat pertama digunakan kendaraan dari timur ke barat, kedua untuk kendaraan dari barat dan timur. Dan ketiga untuk kabel, air, dan limbah," jelas Jokowi.


Sumber :
liputan6.com

Jokowi: Kalau Saya Kerja Sendiri APBD Bisa Saya Percepat

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, mengakui adanya keterlambatan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013. Pria yang akrab disapa Jokowi inipun mendapatkan teguran dari Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

"Ya bagaimana, memang nyatanya terlambat begini. Kalau yang kerja saya sendiri ya bisa saya percepat," kata Jokowi dengan tawa khasnya di Balai Kota Jakarta, Kamis (3/1/2013).

Jokowi menuturkan pembahasan APBD 2013, sebetulnya sudah dimulai dari pertengahan Oktober lalu, saat dia mengawali jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, dari pembahasan KUAPPAS hingga penyusunan draf RAPBD, mengalami hambatan untuk dapat memutuskan dimana DPRD DKI masih mempertanyakan beberapa program Jokowi yang dinilai kurang jelas.

"Seperti pembelian 1000 bus pada tahun ini, kesiapan jalan
layang untuk elevated busway jalur Ciledug-Blok M, dan juga penataan kampung. Soal program Kartu Jakarta Sehat juga masih ditanyakan. Tinggal seminggu ini lah. Semoga sudah rampung semua," terangnya.

Untuk diketahui, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, melayangkan surat teguran kepada Gubernur Jokowi terkait keterlambatan penetapan peraturan daerah tentang APBD 2013 yang seharusnya sudah ditetapkan pada akhir tahun lalu.

Teguran itu diberikan sebagai konsekuensi pelanggaran yang berdasar pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 58 Tahun 2005. Di dalam aturan itu diusulkan, penyelesaian APBD maksimal 30 November atau sebulan sebelum tahun anggaran berjalan. Teguran itu hanya bersifat mengingatkan saja, tidak sampai pemberian sanksi kepada Jokowi.

Sumber :
jakarta.okezone.com

Jokowi Kantongi 3 Investor Deep Tunnel

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah mengantongi 3 investor luar dan dalam negeri yang berminat membiayai proyek deep tunnel. Ia menjamin pembiayaan dilakukan transparan.

"3 (tiga investor)," kata Jokowi saat ditanya jumlah investor yang berminat membangun deep tunnel, di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2013).

Namun, Jokowi memilih merahasiakan identitas investor-investor tersebut.

"Nggak usah sebut. Ada luar (negeri), ada yang gabungan dalam (negeri). Ada yang dalam bawa teknologi luar," ujar Jokowi.

Menurut dia, pembiayaan deep tunnel dilakukan dengan sistem terbuka. "Nanti dibuka siapa yang ikut, kemudian pemaparan. Ada proses seperti itu, bukan main ditunjuk," kata sarjana kehutanan UGM ini.

Jokowi sebenarnya menginginkan pembiayaan deep tunnel diambil murni dari kantong swasta.

"Pinginnya semuanya dari swasta tapi kalau ada yang menawarkan 70:30 atau 80:20 ya," kata dia.

Bagaimana dengan studi kelayakan?" Itu nanti setiap investor pasti sudah pegang sendiri-sendiri. Mereka sudah pegang semuanya," jawab Jokowi.

Ketika ditanya mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Jokowi memastikan hal tersebut akan dipenuhi.

"Nanti kalau payung hukumnya ada, komplet semua, baru. Kajiannya sudah di Kementerian PU. Paling tidak ini sudah gamblang, perkara payung hukum, jangan tanya sampai detail seperti itu," kata suami Iriana ini.

Deep tunnel rencananya dibangun di bawah tanah Jl MT Haryono - Pluit. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan banjir di Ibukota.

Sumber :
news.detik.com

Jokowi Paparkan Megaproyek Terowongan Multifungsi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memenuhi janjinya untuk dapat memaparkan megaproyek deep tunnel atau Terowongan Multifungsi. Rencananya, megaproyek ini akan menelan biaya sebesar Rp 16 triliun. Di dalam pemaparan tersebut, selain dihadiri oleh Jokowi, dihadiri pula oleh Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sarwo Handayani, Kepala Dinas Tata Ruang DKI Agus Subardono, dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono.

Kepala Dinas Tata Ruang DKI Agus Subardono menjelaskan, megaproyek ini akan mengalirkan kelebihan air yang ada di Ciliwung ke arah Jakarta Utara. Terowongan itu disebut multifungsi karena selain dapat menyalurkan air, juga berfungsi sebagai transportasi kendaraan, jalur utilitas PLN, gas, telepon, dan sebagainya.
"Ide awalnya saluran ini di bawah Sungai Ciliwung dialirkan ke Banjir Kanal Barat (BKB). Karena di Ciliwung kelokannya banyak, deep tunnel itu harus lurus, maka mencari alternatif lokasi lain, yaitu melewati jaringan prasarana Jalan MT Haryono-Gatot Subroto-Jalan S Parman-Pluit, masuk ke waduk Pluit," kata Agus, di Balaikota Jakarta, Kamis (3/12/2012).
Terowongan Multifungsi ini, kata Agus, sepanjang 19 km. Namun, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi yang disebutkan hanya sepanjang 10 km. Untuk jalur masuk (inlet) dan jalur keluar (outlet) kendaraan ke dalam Terowongan Multifungsi, akan ditempatkan di beberapa ruas jalan.
"Dimulai dari Carrefour MT Haryono yang menangkap kendaraan dari arah Dewi Sartika dan Bekasi. Masuk di daerah Gatot Subroto menangkap kendaraan dari arah Buncit dan Mampang menuju utara. Rencana outlet (pintu keluar) sampai jembatan Tomang, sekitar Slipi Jaya. Selanjutnya, ke utara berupa saluran atau pipa air yang mengalir sampai Waduk Pluit," kata Agus.
Gubernur DKI Joko Widodo memaparkan, selain memberikan fokus kepada pembangunan megaproyek Terowongan Multifungsi, upaya pencegahan banjir juga tetap diupayakan melalui pengerukan sungai, pembuatan sumur resapan, pembuatan waduk, dan normalisasi Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter. Diameter Terowongan Multifungsi itu selebar kurang lebih 16 meter. Jokowi menargetkan megaproyek tersebut dapat diselesaikan kurang lebih empat tahun.
"Ini sebuah terobosan untuk mengurangi macet dan banjir," kata Jokowi.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Tiru Korsel, Jokowi akan Bersihkan Kali Ciliwung Istiqlal-Pasar Baru

Kali Ciliwung yang melintasi Masjid Istiqlal hingga Pasar Baru akan menjadi proyek percontohan penataan kali yang akan dilakukan pada April 2013 nanti. Penataan sungai di Korea Selatan menjadi parameternya.

"Lebih konkret kita dengan Dubes (Dubes Korsel untuk RI Kim Young-sun) ingin mengkonkretkan kerjasama yang sudah ditandatangani Indonesia dengan Korea. Konsentrasinya ada dua tadi, kita sudah bicara yang pertama tadi mengenai restorasi Kali Ciliwung tetapi kita ingin beri contoh dulu dari Masjid Istiqlal sampai Pasar Baru," jelas Jokowi.

Hal itu disampaikan Jokowi usai bertemu dengan Dubes Korsel untuk RI Kim Young-sun di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2013).

Pemprov DKI akan memfokuskan pembersihan dan penataan Kali Ciliwung di ruas Masjid Istiqlal ke Pasar Baru. Kalau proyek percontohan itu sudah benar, bagus, respons masyarakat baik, Pemprov DKI akan melanjutkan kerja sama untuk proyek yang lebih besar.

"Ini yang mau kita lihat jadi kita tinggal anu...di pelaksanaan. Mungkin April akan kita mulai. Contoh itu nanti," jelas dia.

Selain bermitra dengan Korsel, sungai-sungai di korsel menjadi parameter untuk penataan sungai di Jakarta. Kalau bisa, sungai itu bisa dilalui.

"Ya kalau yang saya lihat di Korea itu kan sungai tengah kota itu kan diporselin, bersih-bersih semuanya. Saya lihat sendiri. Malam hari sungainya bisa dipakai buat jalan-jalan. Kenapa nggak dicontoh? Kemudian kali yang besar pinggirnya bisa dikasih kayu untuk dibuat jogging track. Bagus sekali kenapa nggak? Saya bolak-balik ke sana memang penanganannya bagus," imbuhnya.

Sedangkan kerjasama Pemprov DKI dengan Korsel yang kedua, adalah transportasi, terutama kereta api.

"Terutama kereta api yang dari Jakarta ke Depok atau ke tempat yang lain di sekitar Jakarta. Saya tadi sampaikan kita nggak usah terlalu banyak bicara tapi segera dilaksanakan karena itu juga menyangkut orang yang banyak," jelas dia.

Sumber :
news.detik.com

Rhoma Irama Memuji Jokowi

Penyanyi dangdut Rhoma Irama pernah menjadi kontroversi karena memunculkan isu SARA menjelang pemilihan gubernur DKI Jakarta. Isu itu 'menyerang' pasangan Joko Widodo-Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama, yang kini terpilih.

Apa kata Rhoma mengenai Joko Widodo setelah menjadi gubernur DKI sekarang?

"Jokowi anak bangsa terbaik," kata Rhoma Irama, yang hendak pergi ke Pekalongan, saat transit di bandara Ahamad Yani, Semarang, Rabu, 2 Januari 2013.

Rhoma menyatakan yakin Joko Widodo mampu memimpin Jakarta dengan benar. Tapi Rhoma belum mau menilai kinerja Jokowi dengan alasan belum bisa.

Rhoma percaya kinerja Jokowi akan teruji. Hasilnya, kata Rhoma, bisa dinikmati warga DKI Jakarta. "Saya yakin Jokowi pandai memimpin Jakarta," kata dia yang pernah menyatakan siap maju sebagai calon Presiden pada pemilihan umum 2014 ini.


Sumber :
www.tempo.co