Selasa, 20 Agustus 2013

Sofjan Wanandi: Jokowi Robin Hood dan Perampok

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menilai, kebijakan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) belum cukup untuk menyelesaikan masalah ibu kota.
Menurutnya, Jokowi perlu mengambil kebijakan yang mengakomodasi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dan tumbuh. Karena, melalui perusahaan, masyarakat memutar roda ekonomi, sehingga tak bergantung kepada pemerintah.
"Saya pikir apa yang dia lakukan baik, dengan menggandeng perusahaan melalui corporate social responsibility (CSR). Tapi, itu hanya bisa selama booming properti (selama perusahaan untung). Setelah tidak ada (keuntungan), perusahaan tak bisa memberikan lebih selain pajak," ujar Sofjan, saat ditemui Kompas di Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Jakarta, lanjutnya, tidak bisa diatur dengan kebijakan populis saja.
"Anda (Jokowi) bisa jadi Robin Hood terus kalau ada duitnya. Kalau enggak ada duitnya, mau 'rampok' di mana? Kalau enggak ada duit, Anda mau bikin apa? Mau bikin infrastruktur enggak mungkin. Bikin subsidi, dana dari mana? Utang. Utang bayarnya pakai apa? Devisa. Kalau habis? Susah semua" papar Sofjan.
Soal keberpihakan pemerintah terhadap dunia usaha, Sofjan mengingatkan Pemprov DKI Jakarta untuk mengambil kebijakan dengan memertimbangkan sektor bisnis.
Sofjan juga berharap Jokowi tak seperti pemerintah pusat, yang hanya menyisakan 20 persen anggaran untuk pembangunan, khususnya infrastruktur dan belanja modal. Sementara, sebagian besar anggaran dialokasikan untuk subsidi, belanja pegawai, dan belanja rutin.

Sumber :
tribunnews.com

Bangganya Ahok Memiliki Jokowi

Dengan 2 watak berbeda, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saling melengkapi satu sama lain. Jokowi yang halus khas Jawa serta Ahok yang keras khas Sumatera merupakan perpaduan lengkap untuk 'menaklukan' Ibukota.
Ahok pun menyadari hal ini. Bisa berduet dengan Jokowi merupakan keberuntungan bagi mantan Bupati Belitung Timur itu. Kebanggaan itu semakin memuncak ketika Jokowi selalu mengimbau para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mewujudkan 'Tertib Hukum dan Sosial' dengan cara yang manusiawi pada setiap rapat pimpinan digelar. Hal ini dinilai Ahok sebagai bentuk ketegasan yang halus.
"Saya beruntung punya gubernur wong Solo. Halus orangnya. Kalau saya kan kasar," ujar Ahok sambil tertawa di Balaikota, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Ahok menuturkan, butuh nyali besar untuk bisa menerapkan 'Tertib Hukum dan Sosial' di Jakarta. Karena dia dan Jokowi harus siap menyenggol oknum melarat hingga oknum konglomerat demi menerapkan prinsip itu. Namun Ahok mengaku, mereka sebenarnya tidak memiliki cukup nyali untuk melakukannya.
"Orang bilang kami berani, tapi sebetulnya dijorokin. Kami berdua tiba-tiba didorong," kata Ahok.
Pria berkacamata itu pun bercerita tentang seorang nenek yang jatuh ke laut dari atas kapal penumpang. Lama berselang, tak juga ada yang mau menolong hingga datang seorang pemuda yang menceburkan diri.
Pemuda itu kemudian menolong sang nenek. Namun setelah naik ke atas kapal sang pemuda justru marah-marah. Dia protes dan bertanya siapa yang mendorongnya ke laut. Ternyata pada awalnya dia tak berniat untuk menolong. Namun karena telah terlanjur jatuh, dia pun akhirnya memilih untuk membantu sang nenek.
"Memang ada orang di dalam hati menginginkan yang disayangi untuk bisa selamat. DKI menaruh harapan Jokowi yang sangat merakyat turun, yang bisa tahan lapar. Kalau saya sih tidak merakyat," ucap Ahok sambil tertawa.
Sumber :
liputan6.com

Dukung Miing-Ratno, Jokowi Dipastikan Ikut Blusukan di Tangerang

Semakin mendekati hari akhir pencoblosan, aktivitas di pusat pemenangan pasangan pasangan calon walikota dan wakil walikota Tangerang, Tb. Dedy Suwandi Gumelar (Miing)-Suratno Abubakar (Ratno), semakin ramai.
Tempat parkir Posko Pemenangan yang dinamai Miing-Ratno (MR) Center di Tangerang dipadati oleh kendaraan milik relawan, simpatisan dan kader partai.

Pasangan Nomor Urut 3 ini berencana akan membuat kampanye yang kreatif dan spektakuler untuk menarik dukungan dari warga Kota Tangerang.
“Seperti kami sampaikan sebelumnya, kami ingin melakukan campaign yang kreatif dan beda dari yang pernah ada,” ujar Tulus Santoso, perwakilan dari MR Center, Selasa (20/8/2013).
Dia juga menjelaskan bahwa kampanye MR nantinya akan disesuaikan dengan visi Tangerang Baru Menuju Kota Kelas Dunia. “Intinya kami pasti tampil beda dan semoga bisa mengulang sukses kampanye sebelumnya,” jelasnya.
Terkait dengan rencana kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ke Tangerang, Tulus juga menegaskan bahwa Jokowi dipastikan akan mendampingi pasangan MR untuk menyapa warga Kota Tangerang saat kampanye nanti.
“Bukan hanya Jokwi, tapi Rieke Dyah Pitaloka juga dipastikan akan ikut blusukan menyapa warga Tangerang,” katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, pasangan calon walikota dan wakil walikota Tangerang dari PDIP dan PAN ini akan melakukan kampanye terbuka terakhirnya pada Rabu besok.
Sebelumnya, pasangan MR melakukan kampanye dengan bermain catur bersama Grand Master Utut Adianto di lapangan PAM, Perumnas Tangerang dan sukses menarik simpati warga Tangerang.

Sumber :
jpnn.com

Agar Rakyat Tak Kecewa, PDIP Diminta Usung Jokowi Jadi Capres

Lampu hijau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), untuk maju di pilpres 2014 merupakan tanda positif. Hal itu mencerminkan adanya kemajuan di kalangan fungsionaris PDIP.
"Ada kemajuan berpikir di kalangan fungsionaris partai moncong putih itu," kata pengamat politik Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi (Sigma), Said Salahudin, Selasa (20/8/2013).
Jokowi bisa menjadi magnet bagi elektabilitas PDIP pada pemilu 2014. Asalkan partai tersebut berani mengumumkan pencalonan Jokowi di pemilu 2014 kepada publik.
"Saya yakin kalau diumumkan ini akan memberi efek positif bagi peningkatan elektabilitas PDIP pada Pemilu 2014," kata Said.
PDI Perjuangan sebagai partai yang kerap mengusung slogan 'partai wong cilik' harus mengimplementasikan slogan itu. Dalam konteks itu, Said menyatakan PDIP tidak bisa mengabaikan suara rakyat yang tercermin dalam survei. "Kalau akar rumput menginginkan Jokowi sebagai capres mereka, sebaiknya jangan membuat rakyat kecewa," kata Said.

Sumber :
republika.co.id

Jokowi Tak Berpikir Balas Dendam di Tanah Abang

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menampik tudingan anggota DPD RI asal DKI Jakarta, Dani Anwar, soal adanya dendam yang berujung penertiban pedagang kaki lima Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Enggak pernah saya negative thinking. Tak satu persen pun saya berpikir ke arah sana," ujarnya di Waduk Pluit, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Sebelumnya, Dani menduga penertiban PKL Pasar Tanah Abang oleh Jokowi itu didasari oleh kekalahan Jokowi pada pemilihan daerah di Tanah Abang. Menurut Dani, perolehan suara Jokowi di Tanah Abang pada Pemilihan Kepala Daerah DKI tahun 2012 kalah dibandingkan dengan Fauzi Bowo.
"Saya pribadi menduganya ke arah sana (balas dendam terkait Pilkada DKI). Melihat persoalan saat ini dan yang akan terjadi mendatang di Tanah Abang, saya minta warga Tanah Abang tetap bersatu," kata Dani melalui keterangan pers pada Senin (19/8/2013) (Baca Selengkapnya, klik disini).
Jokowi menilai pernyataan tersebut tak masuk akal. Ia mengatakan, PKL di Pasar Tanah Abang itu sebagian besar tidak tinggal di kawasan tersebut dan lebih banyak berasal dari segala penjuru Jakarta.
"PKL Tanah Abang itu orang dari seluruh Jakarta. Enggak ada pikiran ke sanalah (dendam)," kata Jokowi.
Ia menegaskan, upaya penataan kawasan Pasar Tanah Abang semata-mata demi menegakkan peraturan di Jakarta. Tak hanya itu, Jokowi juga ingin mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung di kawasan perdagangan terbesar se-Asia Tenggara itu.

Sumber :
kompas.com

Profesor Singapura Belajar Jurus Jokowi Pimpin Jakarta

Di tengah-tengah blusukannya melihat Waduk Pluit, Jakarta Utara sore ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan sanjungan dari professor asal Singapura, Chan Heng Chee yang ikut dalam rombongan.
"Bergerak mengkaji teknologi inovasi kota-kota besar, saya berkeliling ke kota untuk melihat bagaimana pemimpin kota menata kotanya, bagaimana pendekatannya Jokowi ketika di Solo dan Jakarta banyak melakukan perubahan, terutama dalam habit perilaku-perilaku sehari warga dan tata organisasi. Padahal, setahu saya untuk menata itu sangat sulit," ujar Professor yang mengajar di Singapore University of Technology and Design Chan Heng Chee di waduk Pluit, Jakarta Utara, Selasa (20/8/2013).
Wanita yang terlihat antusias melihat Waduk Pluit tersebut, juga mengaku ingin mempelajari pola-pola yang digunakan Jokowi untuk diterapkannya di universitas tempat dirinya mengajar.
"Saya lihat ada habit yang berubah dari masyarakat di Tanah Abang dan Pluit ini, padahal itu sulit. Hanya ini saya akan kembali lagi ke Singapura untuk pelajarinya, karena rupanya, DKI Jakarta punya banyak plan dalam menata Kota," tandasnya.

Sumber :
- merdeka.com
- tribunnews.com
- kompas.com

Jokowi Gelar Jakarta Keroncong Festival 20-21 Agustus 2013

Keroncong merupakan jenis musik yang lahir, tumbuh dan berkembang lewat buah cipta, rasa dan karsa bangsa Indonesia. Baik ditinjau dari aspek musikal atau estetik sosialnya, musik keroncong selalu mengedepankan nilai-nilai keluhuran budaya bangsa Indonesia.
Untuk melestarikan budaya musik keroncong, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar Jakarta Keroncong Festival yang diselenggarakan di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan. Acara ini diadakan tanggal 20-21 Agustus 2013.
Untuk puncak acara sekaligus pengumuman pemenang akan digelar di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 24 Agustus mendatang. Agar tidak punah, musik keroncong harus terus dilestarikan, ujar Kepala Bidang Pengelolaan dan Daya Tarik Destinasi Disparbud DKI Jakarta, Ida Subaedah di Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Dalam Jakarta Keroncong Festival nanti, Ida menambahkan, akan ada berbagai lomba penyanyi dan grup keroncong. Meski baru pertama kali diadakan, kegiatan ini menyedot banyak peserta dari berbagai usia. Setidaknya ada 85 peserta dan 12 grup yang akan mengikuti kegiatan ini.
"Semua grup keroncong yang ada di Jakarta mengikuti festival ini. Kegiatan ini juga bisa mengembangkan musik keroncong di Jakarta, karena saat puncak acara nantinya akan digabung dengan orkestra oleh Jakarta Philharmonic Orchestra. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 60 juta," terangnya.
Sedangkan Ketua Badan Koordinasi Organisasi Musik Keroncong, Sumaryo mengatakan, di Jakarta setidaknya ada 59 grup keroncong. Namun yang solid atau masih terus berkarya hanya sekitar 9-10 grup saja.
Sebab beberapa musisi telah meninggal dunia dan tidak ada yang meneruskannya. Sekarang cuma tinggal 9-10 grup saja yang solid," katanya.
Oleh karena itu, Jakarta Keroncong Festival selain dilombakan juga sebagai pembinaan bagi para pelaku seni juga diperuntukkan bagi pecinta lagu dan musik keroncong. Sehingga diharapkan musik keroncong terus berkembang dan tidak punah.

Sumber :
merdeka.com

Dubes Singapura Tawari Jokowi Bantu Bangun Rusun Pluit

Berbeda dari sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengikutsertakan Staf Kedutaan Besar Singapura, Anil Kumar dan Profesor dari Singapore University of Technology and Design bernama Chan Heng Chee untuk meninjau waduk Pluit.
Saat melakukan peninjauan tersebut, Jokowi menjelaskan rencana pemindahan warga ke rusun Pluit. Staf dubes Singapura dan profesor itu pun dibuat takjub oleh rencana pembangunan Jokowi.
"Jumlah lahan ini sebesar 80 hektar. Warga di sana akan pindah ke pada Desember mendatang ke rusun-rusun," jelas Jokowi kepada kedua warga asing tersebut di Waduk Pluit, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Tak mau kalah, kedua warga Singapura ini juga ikut pamer soal kota mereka yang dipenuhi dengan bangunan yang menjulang.
"Di kota kami, bangunannya juga menjulang," kata Anil Kumar.
"Ya, saya sudah melihatnya di museum," jawab Jokowi.
Tak disangka, Staf Dubes Singapura ini kemudian menawarkan bantuan kepada Jokowi seraya memuji rencana pembangunan Waduk Pluit. Bantuan ini berupa pembangunan rusun di Waduk Pluit.
"Ini bagus, mungkin kita bisa membantu," tawar Anil Kumar kepada Jokowi.
Dalam agenda blusukan hari ini, Jokowi membawa dua warga asing yaitu Anil Kumar, Staf dari Kedutaan Besar Singapura dan profesor wanita dari Singapore University of Technology and Design bernama Chan Heng Chee.
Selain Waduk Pluit, mereka juga meninjau Blok G, Tanah Abang. Saat itu Jokowi bertemu dengan staf Kedubes Singapura langsung di lokasi Tanah Abang.

Sumber :
merdeka.com

Berbahasa Inggris, Jokowi Pamer Waduk Pluit ke Staf Dubes Singapura

Waduk Pluit kini punya wajah baru, kesan kumuh yang dulu terlihat kini berubah rapi. Hal inilah yang dipamerkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kepada staf duta besar Singapura Anil Kumar Nayar dalam berbahasa Inggris.
Jokowi tiba di Waduk Pluit di Jakarta Utara, pukul 16.10 WIB, Selasa (20/8/2013). Bersama dengan Anil Kumar dan seorang profesor wanita dari Singapore University of Technology and Design bernama Chan Heng Chee, Jokowi mengelilingi waduk. Suami Iriana itu menjelaskan kondisi Waduk Pluit sebelum ditata hingga bisa seperti sekarang.
"It is all 80 hectar area, and all people they have already moved to there flats," kata Jokowi yang berkemeja putih sambil menunjuk ke rusun yang ditempati warga Waduk Pluit.
Jokowi mengatakan Desember nanti warga akan dipindah ke rusun. Sehingga waduk akan bersih dari perumahan penduduk dan fungsi awal waduk untuk menampung air pencegah banjir bisa kembali.
"I think on December they will move to the block (flats) again," tambah Jokowi.
Anim Kumar dan Prof Chan Heng Chee dengan seksama mendengarkan cerita Jokowi. Anil mengatakan hal ini bagus dan akan memberikan bantuan.
"It's quite good. Maybe we can give some help," ujar Anil.
Tidak terlalu lama Jokowi di sana, hanya sekitar 20 menit. Jokowi kemudian kembali ke Balaikota.

Sumber :
detik.com

Jokowi Ajak Dubes Singapura Blusukan

Kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (20/8/2013) siang, tampak berbeda. Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar turut serta dalam kegiatan blusukan itu.
Sebelum Jokowi tiba, Anil bersama rombongan telah datang terlebih dahulu di Pasar Tanah Abang. Jokowi datang setelah menghadiri acara halalbihalal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Keduanya pun bertemu dan berkeliling bersama ke kawasan pasar tersebut.
Jokowi mengatakan, Anil membawa beberapa akademisi dari salah satu universitas terkemuka di Negeri Singa itu. Jokowi menampik kedatangan Dubes Singapura dalam rangka investasi di Jakarta.
"Enggak, mereka mau melihat urban plan kota kita seperti apa. Bukan, bukan (investasi)," ujarnya di sela-sela aktivitas blusukan tersebut.
Setelah blusukan di Tanah Abang, Anil serta beberapa akademisi yang menyertainya juga mengikuti Jokowi untuk mengunjungi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Mereka tampak menanyakan beberapa kebijakan serta rencana yang akan dilakukan Jokowi.
"Semuanya seluas 80 hektar. Semua penduduk, mereka sudah pindah ke rusun di sana," kata Jokowi kepada Anil seraya menunjuk ke arah Rusun Muara Baru yang ditempati warga Waduk Pluit.
"Saya pikir, Desember nanti mereka (warga lain) akan pindah ke rusun lagi," ujarnya dalam percakapan dengan bahasa Inggris.
Di Waduk Pluit itu, tampak pula jurnalis New York Times yang mengikuti gerak Jokowi. Jurnalis menanyakan situasi terkini di Waduk Pluit pascaperesmian taman sekaligus normalisasi waduk tersebut.
Pada awal Juni lalu, Jokowi juga pernah blusukan bersama Dubes Amerika Serikat Scot Marciel. Waktu itu Marciel ikut blusukan bersama Jokowi di permukiman kumuh di Tanjung Priok.

Sumber :
kompas.com

Jokowi: Rolling Door Masih Dipesan, Tapi Pedagang Sudah Bisa Masuk Blok G

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali mengunjugi Blok G Tanah Abang. Meski masih ada sejumlah persiapan, Jokowi menyatakan pedagang sudah bisa masuk ke Blok G.
Jokowi yang siang ini mengunjungi Blok G Tanah Abang menyapa seorang pedagang. Orang nomor satu di pemrov DKI ini menyatakan bagi para pedagang yang sudah mendapatkan nomor undian, bisa langsung masuk ke dalam kios.
"Kalau bapak sudah punya undian, mulai besok sudah boleh masuk. Sambil jalan saja," kata Jokowi di Blok G Pasar Tanah Abang, Selasa (20/8/2013).
Jokowi mengakui sampat saat ini persiapan di Blok G Tanah Abang masih belum sepenuhnya selesai. Namun dia mengingatkan pencatatan administrasi juga harus tetap dilakukan.
"Silakan masuk. Memang ada beberapa rolling door baru dipesan. Tapi boleh menempati karena Pasar Jaya sudah siap," kata Jokowi.
Sedangkan mengenai akses Blok G dengan Blok A dan Blok B, Jokowi mengatakan, untuk sementara bisa melalui jalanan di bawah terlebih dahulu. Pada Desember tahun ini akan dibangun jembatan untuk menghubungkan blok-blok tersebut.
"Sementara berjalan lewat trotoar dulu," kata Jokowi.

Sumber :
detik.com

Jokowi Ingin Semua Blok Pasar Tanah Abang Terhubung

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menginginkan seluruh blok di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, terkoneksi menggunakan jembatan penghubung. "Kita ingin semua blok terkoneksi," ujar Jokowi saat mengunjungi kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2013) siang.
Kedatangan Jokowi itu untuk melihat kondisi lapangan apakah jembatan penghubung itu memungkinkan untuk dibangun dalam waktu dekat atau tidak. Jika memungkinkan, pembangunan jembatan itu akan dimulai pada Desember 2013.
Jokowi mengatakan, PD Pasar Jaya telah memiliki desain umum jembatan penghubung antarblok di Tanah Abang. "Tapi, ini masih maunya, kita lihat ke depannya. Mudah-mudahan bisa terlaksana," ujarnya.
Jokowi menjelaskan, Pasar Tanah Abang adalah kawasan grosir terbesar se-Asia Tenggara. Jika tak didukung dengan fasilitas yang memadai, daya tarik pengunjung ke sana kurang. Ia berharap blok-blok di Pasar Tanah Abang itu ramai pengunjung. "Terutama Blok G," kata Jokowi.
Ada empat blok pasar di Tanah Abang, yakni Blok A, Blok B, Blok F, dan Blok G. Saat ini, hanya Blok A dan Blok B yang terhubung oleh sebuah jembatan. Blok-blok lain masih berdiri secara terpisah dan tak terkoneksi.

Sumber :
kompas.com

Jokowi dan Pilpres 2014

Tidak semua warga Jakarta tahu di mana itu Blok G Pasar Tanah Abang berlokasi, bagaimana kondisinya dan apa kelelebihan dan kekurangannya sebagai tempat berdagang. Kalau sekarang ternyata lokasi tersebut memenuhi syarat bagi perdagangan dan pedagang bersedia menggunakannya, jelas selama ini masalahnya hanyalah masalah kepemimpinan daerah, manajemen dan tekad untuk ingin menertibkan. Jokowi dan Ahok mungkin karena dikejar tagihan atas janjinya selama kampanye, mati-matian mencoba memecahkannya, dengan menghormati unsur dan faktor-faktor humanisme rakyat Betawi.
Sangat mungkin Jokowi dan Ahok telah belajar dari sejarah, bahwa rakyat Aceh yang sangat patriotis dan religius dalam mempertahankan daerahnya, akhirnya bersedia menerima kehadiran Hindia Belanda di Aceh. Sebuah proses sejarah yang tidak hanya mengandalkan keunggulan senjata tetapi terutama, karena kesadaran Pemerintah Hindia Belanda mengakomodasi sikap-sikap human dari rakyat Aceh. Jokowi dan Ahok sadar mereka masih harus mentuntaskan beberapa lokasi lain selain Tanah Abang, seperti Pasar Minggu, Jatinegara dan beberapa lokasi lain.
Bukan tidak mungkin dengan pertimbangan positif tetapi mengikuti pola-pola humanis seperti ketika Pemerintah Hindia Belanda berhasil diterima oleh rakyat Aceh, Jokowi dan Ahok juga bukan tidak menggunakan ahli-ahli humanisme Betawi sehingga sekitar 300 PKL di Tanah Abang bersedia menerima ajakan Jokowi-Ahok. Justeru apa yang ingin digarisbawahi adalah sedemikian jauh meskipun penuh tantangan Jokowi dan Ahok telah berhasil melunakkan sikap keras hati kelompok masyarakat Betawi yang telah keliru menggunakan lahan yang memang bukan haknya. Jokowi dan Ahok jelas tidak sepenuhnya menggunakan kekerasan, langkah inilah yang perlu diapresiasi. Jokowi dan Ahok tahu, Jawara adalah figur-figur panutan rakyat Betawi, oleh sebab itu mereka harus diminta peranannya.
Masyarakat juga tidak jelas apa hubungannya Haji Lulung dengan PKL Tanah Abang. Tetapi yang meledak ke permukaan dan ditangkap media massa adalah adu mulut yang keras dan pertentangan antara Wakil Ketua DPRD itu dengan Wagub DKI Ahok. Pertentangan antara kedua tokoh Pemimpin Daerah tersebut alhamdulillah tidak berakhir di pentas tinju atau silat, apalagi pengerahan massa, bahkan secara perlahan pertentangan terasa lenyap, bahkan Haji Lulung terpublikasikan bersikap melunak dan membantu Ahok, di antaranya jaminan bahwa lokasi yang kini banyak digunakan oleh PSK akan juga akhirnya bersih. Apa kuncinya pasti pendekatan yang bersifat humanis, yang hingga kapan kita tidak tahu akan tetap tersimpan serbagai rahasia.
Gaya kepemimpinan Jokowi dan Ahok nampaknya sudah diatur. Jokowi terus menerus menanamkan image sebagai pro rakyat, bersedia berkomunikasi dengan rakyat, dan tidak sedikit pun memberikan indikasi akan memakan uang rakyat, bahkan dituduh mengobral APBD untuk membagikannya sebagai THR dan macam-macam predikat. Bagi rakyat miskin memang telah mengakibatkan pintu serangan kepada Jokowi sebagai semaunya, tetapi tetap sulit untuk dituduhkan sebagai seolah-olah dikorup oleh Jokowi dan Ahok. Ahok nampaknya menggunakan falsafah bahwa orang Betawi takut dan respek kepada Jawara, sehingga tingkah lakunya mencoba mencontoh para Jawara, dan nampaknya ia makin semangat ketika dicoba dipersamakan dengan keberanian Gubernur Ali Sadikin yang dianggap oleh masyarakat Betawi sebagai Gubernur yang berani, keras dan tegas tetapi sangat memikirkan rakyat.
Modal Jokowi dan Ahok dalam menertibkan Waduk Pluit dan PKL di Pasar Minggu, Jatinegara, Tanah Abang dan di tempat lain pada dasarnya adalah kepatuhan pada hukum dan ancaman pidana. Para penghuni liar di Waduk Pluit dan para PKL melanggar hukum, harus ditertibkan dan apabila melawan maka tuntutan hukum akan digunakan. Konsep inilah yang diam-diam dibisikkan oleh Jokowi kepada Ahok sebagai pengalamannya ketika memimpin Solo. Sikap-sikap inilah yang disosialisasikan dengan penuh humanisme kepada masyarakat dan masyarakat memahaminya.
Dalam upaya penertiban PKL, nampaknya unsur kekuatan fisik juga digunakan secara terbatas termasuk aparatur keamanan/TNI, namun dimulai dengan proses psikologi yang populis, yaitu demonstrasi anggota-anggota TNI membersihkan sungai dilakukan, sehingga image TNI akan bersikap keras kepada masyarakat tidak terjadi. Jokowi dan Ahok mendekatkan aparatur keamanan kepada rakyat dengan falsafah gotong royong.
Rakyat Indonesia sudah bosan dengan situasi dan kondisi yang dirasakannya ya begini-begini saja. SBY pada tahun 2004 dan tahun 2009 menjadi populer karena dianggap pemimpin perubahan. Oleh sebab itu nampaknya rakyat menginginkan tokoh yang lebih hebat dari SBY. Dalam konteks inilah meskipun rakyat sadar bahwa memimpin DKI saja belum selesai dan belum tercatat prestasinya, ada bisikan yang belum jelas sebabnya, menganggap Jokowi adalah pemimpin perubahan yang akan melanjutkan kiprah SBY. Ketika terpilih sebagai Presiden, modal SBY hanyalah popularitas, track record SBY juga belum dikenal benar oleh masyarakat pada saat itu. Inilah argumentasi rakyat yang berbondong-bodong mendorong Jokowi menjadi Capres 2014.
Beberapa analis memang menduga seperti juga pengalaman munculnya SBY pada tahun 2004 bukanlah karena track record tentang kesuksesan SBY, tetapi karena popularitas SBY. Nampaknya Jokowi akan mengulangi lelakon SBY, ketika pada tahun 2009 karena keberhasilan program pencitraan atas diri SBY sebagai tokoh perubahan, memungkinkan SBY menjadi tokoh yang amat populer dan dipilih hampir 60% pemilih sebagai Presiden RI.
Modal sedikit yang dikumpulkan Jokowi dari track recordnya ketika memimpin Solo nampaknya juga akan dapat menjadi besar volumenya sehingga citranya sebagai orang yang sederhana, populis dan rajin berkomunikasi dengan rakyat membuat Jokowi sulit menghindar dari tuntutan agar Jokowi ikut menjadi Capres pada tahun 2014.
Kini Jokowi dengan teknik menyamar sebagai orang sederhana melakukan anjang sana menemui langsung rakyat dan dengan APBD yang sudah disetujui DPRD, Jokowi mencoba menyenangkan hati rakyat. Ada yang memprediksi Jokowi sedang membangun popularitasnya untuk menghadapi Pilpres 2014, padahal ia hanya ingin menjadi Gubernur DKI Jakarta yang sukses.
PDI-P dan Megawati akan sadar sangat berat untuk memperoleh 20 % kursi DPR, sehingga koalisi dengan partai lain menjadi satu-satunya harapan untuk bisa menampilkan seorang Capres. Dan untuk menarik partai lain tertarik untuk berkoalisi dengan PDI-P hanyalah apabila PDI-P mempunyai Capres yang popularitasnya sangat luar bisa. Megawati sadar darah biru yang diwarisi nya dari Bung Karno memang luar biasa, tetapi ia sadar akan keterbatasan kondisinya. Ia mungkin diam-diam merenungkan siapa orang yang bisa meneruskaan cita-citanya, mengingat Puan Maharni masih muda. Banyak orang menduga paling tidak berharap akhirnya Megawati akan memfatwakan restunya bagi Jokowi sebagai Capres PDI-P.
Prinsip pandangan Jokowi-Ahok, bahwa DKI adalah kota metropolitan Ibukota RI tidak ada yang bisa membantah, dan untuk itu semua rencana untuk membangun DKI sebenarnya sudah ada, dan bukan main-main, baik program maupun sumber dananya. Tinggal kemauan untuk melaksanakannya, tinggal keunggulan sebuah leadership dan manajemen sebagai syarat untuk melaksanakan. Inilah nampaknya yang akan ditempuh Jokowi dan wakilnya.
Apa yang terjadi di DKI Jakarta belum tentu bisa dilakukan didaerah lain. Jakarta adalah RI mini. Dan apabila terjadi, maka Presiden RI hasil Pilpres tahun 2014 adalah mantan Gubernur yang tidak selesai masa kerjanya, politisi kelas tengah, serta tidak pernah menjadi anggota DPR atau DPD.
Peristiwa penertiban PKL Tanah Abang bukan tanpa masalah. Ada berbagai masalah yang terkait dan apabila ditulis pasti akan menjadi sub judul masalah yang panjang dan menarik, diantaranya mengapa Blok G Pasar Tanah Abang selama ini kosong, apa hubungan Haji Lulung dengan PKL Tanah Abang, kepemimpinan Jokowi dan Ahok, apa kemiripan PKL Tanah Abang, Pasar Minggu, Jatinegara dan Waduk Pluit serta aspek politik yang terkait.

Sumber :
detik.com

Jokowi Kembali Cek Blok G Tanah Abang

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali mengunjungi Pasar Tanah Abang. Kali ini orang nomor satu di Pemprov DKI Jakarta itu hendak mengecek kondisi lapangan untuk pembangunan jembatan yang menghubungan Blok B dan Blok G.
Jokowi datang ke Blok B Pasar Tanah Abang pukul 14.35 WIB, Selasa (20/8/2013). Mengenakan kemeja warna putih, dia datang menumpang Toyota Innova warna hitam yang biasa digunakannya.
"Ini mau lihat jembatan penghubung dari Blok A, Blok B ke Blok G," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan dia sudah melihat rencana pembangunan jembatan penghubung tersebut. Namun dia perlu melihat langsung ke lapangan untuk melihat kondisi yang sebenarnya.
"Nanti mau lihat di lapangannya gimana," kata Jokowi.
Begitu Jokowi datang, dia langsung disambut meriah oleh pedagang dan pengunjung yang ada di Blok B. Tak sedikit yang meminta foto bersama Jokowi.
"Pak Jokowi, Tanah Abang jadi lega sekarang," ujar seorang ibu kepada Jokowi.
Setelah meninjau Blok A dan Blok B Jokowi lantas berjalan kaki ke Blok G. Dia melihat ke kiri dan kanan untuk mengecek kondisi lapangan.
Pada saat akan meninggalkan lokasi, Jokowi diserbu ibu-ibu yang berebut bersalaman dan minta bergiliran foto bersama Jokowi. Dengan sabar orang nomor satu di DKI Jakarta ini, melayani permintaan ibu-ibu.

Sumber :
detik.com

Kisah Jokowi Bertemu Preman Tanah Abang

Sudah menjadi rahasia umum Pasar Tanah Abang dikuasai preman. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga memiliki kisah menggelitik terkait dengan hal tersebut.
Dalam acara halalbihalal bersama ratusan mahasiswa serta dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, di Kampus UIN, Selasa (20/8/2013), Jokowi mengaku diberi pesan oleh banyak pihak soal keberadaan preman di Pasar Tanah Abang.
"Pas saya mau menata, banyak yang wanti-wanti. Ada ini, ini, ini, ini. Wah, banyak sekali, batin saya. Dan, itu di-back up sama ini, ini, ini, ini. Saya hanya diam saja," ujar Jokowi.
Di tengah rencana awal penataan kawasan Pasar Tanah Abang, Jokowi belum diperbolehkan oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk blusukan ke kawasan perdagangan terbesar se-Asia Tenggara itu. Polisi mengantisipasi gangguan keamanan di daerah itu, yang sewaktu-waktu dapat menimpanya.
Jokowi menuturkan, rencananya mengunjungi Pasar Tanah Abang itu sempat ditunda atas alasan ketakutan akan gangguan keamanan itu.
"Saya bilang, 'Kalau begini terus, kapan saya ke sananya?' Akhirnya hari itu saya paksakan. Masuk ke dalam. Bismillah, enggak ada apa-apa, malah nyalamin. PKL nyalamin saya, preman nyalamin saya. Saya tahu preman karena tatonya," ujarnya sambil disambut tawa oleh peserta yang hadir.
Jokowi mengatakan, kunci dari penataan Pasar Tanah Abang adalah keterbukaan. Di satu sisi, Jokowi terbuka menampung aspirasi pedagang kaki lima dan tokoh masyarakat di sana agar penataan dapat berlangsung. Di sisi lainnya, proses penataan para PKL itu pun dilaksanakan secara terbuka.
"Semua tidak akan proteslah asalkan terbuka. Enggak ada (pedagang) yang protes sama saya, 'Kenapa saya dapat kios di pinggir?' Enggak masalah," ujarnya.
Saat ini proses relokasi PKL ke dalam Pasar Blok G Tanah Abang masih berlangsung. Sebanyak 601 pedagang sudah dipastikan mendapat kios di pasar itu. Sebagian di antaranya sudah mendapatkan nomor kios dalam pengundian yang dilakukan sejak Senin (18/8/2013) hingga Rabu (21/8/2013).
Saat ini masih ada 367 kios yang tersisa untuk menampung pedagang yang mendaftar pada gelombang kedua. Pendaftaran gelombang kedua ini sempat ditutup sementara hari ini karena peminatnya melebihi kuota kios.

Sumber :
kompas.com

Cinta Produk Lokal, Jokowi Rangsang Masyarakat Belanja di Pasar

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kini gencar memasarkan blok G Tanah Abang. Salah satunya dengan mengajak masyarakat untuk berbelanja di pasar saja.
"Pasar nggak kalah dengan mall dan supermarket. Dengan manajemen bisnis yang bagus pasti bisa," kata Jokowi di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Menurutnya, masyarakat harus membuang persepsi bahwa pasar itu tempat yang kusam. Ia malah mengajak agar warga Jakarta berbelanja di pasar dan bukan di mall.
"Kalau mau ke mall nggak apa-apa, tapi lihat-lihat saja. Belinya tetap di pasar. Ya di pasar tanah abang, pasar minggu. Karena siapa lagi kalau bukan kita," lanjut Jokowi.
Dengan berbelanja di pasar, maka masyarakat turut menghidupkan usaha-usaha mikro. Barang-barangnya pun kualitasnya bagus.
"Saya kalau kemana-mana selalu sampaikan. Khususnya ke ibu-ibu. Kalau belanja di pasar tradisional saja. Di mall banyak produk asing. Hampir semuanya impor dan usaha yang sudah multinasional. Jangan itu yang diberikan keuntungan," pungkas Jokowi.
Jokowi berjanji akan semakin gencar untuk memasarkan blok G Tanah Abang. Pemasaran blok G tanah abang akan dilakukan melalui berbagai media. Mulai dari radio hingga memasarkannya memalui ibu-ibu rumah tangga.

Sumber :
detik.com

Jokowi Jelaskan Tujuan Blusukan Kepada Ratusan Mahasiswa UIN

Seakan menangkis tudingan pencitraan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak henti-hentinya menjelaskan tujuannya melakukan blusukan. Kali ini, dia memaparkan panjang lebar soal tujuan dan manfaat blusukan di hadapan ratusan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kepada mahasiswa, Jokowi menjelaskan, problem-problem di Jakarta sangat banyak dan menumpuk.
"Kita tidak bisa menguasai masalah yang ada, jika kita tidak melihat langsung ke lapangan. Itu tujuannya blusukan," kata Jokowi di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (20/8/2013). Hadir juga dalam acara Rektor Prof Dr Komaruddin Hidayat.
Dari blusukan itu, lanjut Jokowi, dia bisa membuat perencanaan, untuk selanjutnya menentukan langkah kedua, ketiga dan seterusnya.
"Seperti Waduk Pluit, pertama kali saya ke sana dikuasai pemukiman-pemukiman warga, dikuasai 7 ribu warga di sekitar waduk. Waduk Pluit itu lebih 40 tahun tidak dikeruk sekali pun, luasnya 80 hektare. Sekarang kedalamannya 5-10 meter," papar mantan Wali Kota Solo ini.
Lewat pemetaan masalah di Waduk Pluit itu, kata Jokowi, dia kemudian membuat langkah-langkah pembangunan yang sekarang sedang berjalan.
"Insya Allah akhir tahun ini dibuatkan rusun, dan awal tahun nanti sudah dipakai, dijadikan taman rekreasi gratis untuk masyarakat," kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, jam kerjanya lebih banyak dihabiskan untuk blusukan ke lapangan ketimbang di balik meja.
"Saya itu di kantor paling lama 1 jam. Itu pun tanda tangan-tanda tangan aja. Kalau pun ada rapat, saya terpaksa (ke kantor). Saya lebih suka di lapangan," ujarnya.

Sumber :
merdeka.com

Jokowi: Jujur, Paling Malas Saya Disuruh Rapat... Repet...

Sebagai pemimpin Kota Jakarta, Joko Widodo mengaku lebih suka blusukan ke sejumlah titik masalah yang ada di masyarakat daripada rapat di kantor-kantor.
"Jujur saja, paling malas saya kalau disuruh rapat repet, rapat repet," ujarnya di Auditorium Kampus UIN Syarif Hidayatullan Jakarta, Selasa (20/8/2013) siang.
Di kampus yang terletak Jalan Ir H Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, tersebut, Jokowi hadir untuk mengikuti halalbihalal bersama keluarga besar UIN Syarif Hidayatullah. Turut hadir dalam acara itu Rektor UIN Komarrudin Hidayat serta jajaran pendidik sivitas akademika.
Jokowi mengaku banyak pihak yang bertanya, mengapa dirinya sering kali melakukan blusukan. Jokowi pun menjelaskan, blusukan adalah cara dirinya untuk mengetahui permasalahan secara luas dan menyerap aspirasi langsung dari masyarakat.
"Problem Jakarta itu kompleks, bertumpuk-tumpuk. Kalau tak melihat lapangan, kita tidak akan bisa menguasai satu masalah," lanjutnya.
Proses blusukan-nya itu menjadi salah satu bahan pertimbangan Jokowi dalam merencanakan dan menerapkan suatu kebijakan. Desain tata kota secara umum, lanjut Jokowi, dinilai sudah lengkap. Namun, desain itu diakuinya terpendam telah bertahun-tahun.
Kurangnya keberanian pemimpin, diakuinya, menjadikan Ibu Kota tidak kunjung berubah dari tahun ke tahun. Suasana Auditorium Prof Dr Harun Nasution Kampus UIN Syarif Hidayatullah itu cukup tertib.

Sumber :
kompas.com

Tulisan Selamat Datang di Provinsi Banten Bikin Jokowi Kaget

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) siang ini, Selasa (20/8/2013) mengunjungi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta untuk mengikuti acara Halal Bihalal Keluarga Besar UIN Jakarta di Auditorium Prof. Doktor Harun Nasution.
Saat berbicara di hadapan ratusan tamu undangan maupun mahasiswa UIN Jakarta, Jokowi sempat bingung, mengapa UIN Jakarta lokasinya berada di Jalan Juanda, Tangerang Selatan, Banten.
"Saya kaget waktu kesini ada tulisan selamat datang di Provinsi Banten," ujar Jokowi.
Sebab, Jokowi mengatakan ia mendapatkan undangan bahwa UIN berada di Jakarta, bukan di Banten.
"Tapi, pas belok di depan kampus, saya lihat di depan itu UIN Jakarta. Saya tersenyum lagi," kata Jokowi.
Dalam Halal Bihalal ini, Jokowi yang mengenakan kemeja andalan blusukannya ini disambut oleh Rektor UIN Jakarta, Komaruddin Hidayat. Saat acara, Jokowi disambut oleh paduan suara dari mahasiswa UIN Jakarta.

Sumber :
tribunnews.com

Demokrat Coba Tipu-tipu Jokowi

Undangan Panitia Konvensi Partai Demokrat (PD) kepada Joko Widodo (Jokowi), sesungguhnya hanya ajang pelaksanaan “muslihat” (tipu-tipu). Seandainya Jokowi ikut, maka konvensi akan memilih figur di luar Jokowi, sehingga mendegradasi elektabilitas Jokowi.
Tetapi hal itu tidak mungkin terjadi, karena Jokowi sebagai kader ideologis, tak mudah masuk perangkap muslihat.
“Sejak awal Jokowi sudah menyatakan tidak mungkin mengikuti Konvensi PD, namun mereka masih juga mengundang, tentu ada agenda tersembunyi. Kami menyatakan protes atas undangan panitia konvensi,” kata Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP atau Relawan Jokowi), Sabar Mangadu, dalam nota protes yang disiarkan di Jakarta Selasa (20/8/2013).
Sabar mengatakan, apabila Panitia Konvensi PD masih berkoar-koar soal mengundang Jokowi ke konvensi, rakyat akan semakin bertanya-tanya. Hal itu tidak baik untuk PD sendiri, sebab Relawan Jokowi dan masyarakat luas, semakin mudah menangkap makna muslihat PD.
“Partai yang tidak punya ideologi, selalu gagal menilai sikap politik Jokowi. Bahkan, seruduk sana-sini agar partainya dibicarakan, adalah ciri partai yang tidak punya ideologi. Sayangnya, bukannya mengundang simpati,” tegas Sabar.
Sabar juga menyatakan heran, semakin banyaknya intelektual yang menjadi tukang, orang gajian yang diperintah pemilik proyek untuk membuat desain, fisik atau konstruksi tertentu.
“Gus Dur, dulu pernah mengatakan betapa banyaknya intelektual yang menjadi tukang. Itulah yang terjadi sekarang ini,” ujarnya.
Relawan Jokowi berpendapat, hak PD sendiri mengadakan konvensi, namun hendaknya jangan menimbulkan antipati masyarakat, termasuk Relawan Jokowi.
“Jokowi kan kader ideologis, tak mungkin memenuhi ajakan yang di luar garis partai. Tetapi partai yang tak punya ideologi, biasanya gagal mengenali sosok Jokowi,” katanya.
Sabar menekankan, ide dasar Bara JP adalah perubahan, yang diyakini hanya bisa terlaksana melalui Jokowi Presiden 2014. Jadi bukan bermula dari fanatik Jokowi.
“Bukan model kami bicara jelek tentang calon lain. Cukuplah kami mengatakan, hanya percaya kepada Jokowi,” katanya.
Dukungan Relawan antara lain diwujudkan melalui petisi agar Jokowi dicalonkan. Masyarakat yang mau mendukung menggalang tanda tangan disertai fotokopi KTP, dimohon mengirim email ke jokowipresiden7@gmail.com. Relawan bertekad menyerahkan petisi yang ditandatangani 15 juta rakyat, kepada Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan, Desember 2013.
Kemudian Sabar Mangadu meneruskan aspirasi ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tergabung dalam Relawan Jokowi di fb pada link https://www.facebook.com/groups/jokowipresiden7/ yang menyatakan keberataan dibawa-bawa Djumhur Hidayat dalam dalam Konvensi PD. “Kami Relawan Jokowi, jangan dibawa-bawa ke kelompok di luar Jokowi,” demikian aspirasi TKI. Para TKI bahkan akan menyumbang kampanye Jokowi.
Sikap Relawan dalam Pemilihan Legistatif (Pileg), hanya akan mendukung PDI Perjuangan apabila sebelum Pemilihan Legistatif mengumumkan Jokowi sebagai Presiden 2014.
“Di luar itu, kami tidak punya pendapat. Kalau dalam Pemilihan Presiden (Pilpres), tentu saja Jokowi,” ujar
 Sabar.

Sumber :
tribunnews.com

Jokowi Resmikan Pembangunan Islamic Center

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara halal bi halal bersama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan para pengurus Masjid se-DKI Jakarta di Masjid Akbar, Komplek Kotabaru, Bandar, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Selain menghadiri acara halal bihalal, Jokowi juga meresmikan pembangunan sekolah Islam dan Islamic Center dengan melakukan peletakan batu pertama di dalam area komplek Masjid.
Pantau merdeka.com, Jokowi berbaju koko putih dan berpeci hitam. Ketika tiba di lokasi dia langsung disambut Ketua DMI DKI Jakarta, Syamsudin bersama Wali Kota Jakarta Pusat Syaifullah, sambil diiringi alunan musik qasidah.
Jokowi pun langsung bersalaman dengan para kiai dan ulama yang hadir dalam acara tersebut. Beramah-tamah sejenak, Jokowi kemudian diminta menyampaikan sambutan. Tapi dia hanya menyampaikan ucapan Idul Fitri kepada para hadirin.
"Saya itu di semua acara memang pengennya tidak beri sambutan. Saya hanya ingin dengar dari masyarakat, keinginan dan kebutuhan yang ada di bawah, saya tidak ingin sampaikan apa-apa dan hanya mau sampaikan selamat Idul Fitri 1434 Hijriah, kepada seluruh pengurus masjid di Jakarta," ujar Jokowi.
Setelah memberi sambutan singkatnya, Jokowi kemudian menuju lokasi peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Akbar Modern Islamic School yang terletak di sebelah utara area Masjid Akbar.
"Allahummasali ala Muhammad, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, dengan ini saya resmikan pembangunan Islamic Center di Kemayoran," ujar Jokowi sambil menyendok semen, lalu meletakkan bata merah di atasnya.
Lalu seorang pengurus masjid memekikkan takbir sebanyak 3 kali, yang diikuti oleh Jokowi dengan pekikan sekali takbir. "Allahu Akbar."
Sambil membacakan surat Al Fatihah, Jokowi berharap pembangunan sekolah dan Islamic Center yang lokasinya tidak jauh dari arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) itu berjalan lancar tanpa hambatan apapun.
Bangunan yang kelak akan berdampingan dengan Masjid Akbar tersebut akan berdiri di atas tanah seluas 2.350 meter

Sumber :
merdeka.com

Jokowi Segera Siapkan Area Parkir Blok G Tanah Abang

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) turut membantu pedagang kaki lima (PKL) agar dagangannya laku dengan membangun area parkir. Area parkir akan dibangun di bawah gedung Blok G.
"Parkiran nanti di bawah. Memang Blok G harus ada parkiran yang enak sehingga pembeli datang karena fasilitasnya enak," kata Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2013).
Jokowi juga akan meninjau lokasi yang akan dibangun area parkir di Blok G. "Nanti kita siangan cek ke sana," kata Jokowi.
Tanah Abang kini sudah bebas PKL. Arus lalu lintas di sekitar pusat belanja grosir itu kini lancar.
PKL yang ditertibkan di Tanah Abang diminta pindah ke Blok G. Namun hanya PKL lama dan yang ber-KTP DKI yang diutamakan mendapat kios di Blok G secara gratis selama 6 bulan. Sedangkan PKL yang tidak ber-KTP DKI diminta ikut undian kios Blok G.
Selain parkir mobil, Jokowi juga mempercantik Blok G dengan membangun jembatan penghubung dengan blok lainnya. Tujuannya agar Blok G semakin ramai pembeli.

Sumber :
detik.com

Jokowi Harus Bersikap "TNI"

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya tidak akan pernah rela jika kadernya, Joko Widodo (Jokowi) akan dipinang oleh partai lain untuk diusung sebagai calon presiden (capres).
"Pak Jokowi itu kader partai, dia harus TNI. Taat Nurut Instruksi partai," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Dalam hampir setiap survei capres, nama Jokowi selalu berada di posisi teratas. Beberapa figur yang telah mendeklarasikan diri sebagai capres pun telah sering menyatakan minatnya untuk berpasangan dengan Jokowi.
Namun PDI Perjuangan masih bungkam. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu masih belum bersikap terkait siapa figur yang akan diusung sebagai capres pada Pemilui 2014 mendatang.
"Lembaga survei bukan pertimbangan utama untuk mnentukan langkah. Kalau di internal Bu Mega masih ada yang ngusulkan capres, ada juga nama Jokowi," tegas Tjahjo.

Sumber :
- okezone.com
- detik.com

Dani Anwar: Jokowi Mesti Terima Kasih Sama Warga Tanah Abang

Anggota DPD DKI Jakarta Dani Anwar bicara soal penertiban PKL di Tanah Abang, Jakpus. Politisi PKS yang tengah berkiprah menjadi senator DKI ini mendukung upaya penertiban PKL yang dilakukan Jokowi. Tapi jangan lupakan warga Tanah Abang.
"Jokowi mesti terima kasih, warga Tanah Abang nggak ribut padahal ini menyangkut periuk nasi mereka," jelas Dani yang akan maju sebagai anggota DPR lewat PKS pada 2014 mendatang. Dani menyampaikan ini saat dikonfirmasi, Selasa (20/8/2013).
Karenanya, Dani mewanti-wanti agar Jokowi mencarikan solusi bagi para pemuda di Tanah Abang. Mereka tentu harus kerja untuk menghidupi keluarga.
"Menjadi kewajiban pemerintah mencarikan solusi," urainya.
Dani yang juga tokoh Tanah Abang ini mengaku, penghasilan warga yang hilang dari penertiban PKL jangan dilupakan. Sejauh ini, dia mengapresiasi apa yang dilakukan Jokowi dengan menertibkan PKL.
"Ya bagaimanapun harus diapresiasi, berhasil menertibkan PKL. Ini tidak ada gejolak, tapi jangan lupa memikirkan nasib warga," urainya.
Jokowi diingatkan Dani, bahwa melakukan sesuatu harus dengan perencanaan jangan serampangan dan mendadak. "Harus melibatkan masyarakat," imbuh Dani yang gagal jadi Wagub saat berpasangan dengan Adang Daradjatun 2007 lalu.
Dia juga menangkap sinyal kalau penertiban pedagang di Tanah Abang ada dugaan juga terkait kantung massa pemilih. Di Tanah Abang Jokowi kalah.
"Itu bumbu-bumbu lah. Tapi surat saya resmi, tanggal 31 Juli, mendukung untuk penertiban pedagang kaki lima. Jelas resmi surat saya, jelas tembusannya ke Presiden," tutupnya.
Di bawah Jokowi, Pemprov DKI mulai berbenah. Kawasan Tanah Abang yang macet karena PKL kini mulai nyaman. Dalam hitungan bulan, Tanah Abang yang tak tersentuh mulai menata diri. Lalu lintas di sana sudah lancar.
Kemudian juga Pasar Minggu, Jaksel. Kawasan ini kalau malam dipenuhi pedagang, tapi kini sudah ditertibkan. Fungsi jalan kembali normal, dan mobil bisa melintas.

Sumber :
detik.com

Ahok: Jokowi Perintahkan Sikat Semua Bangunan Di atas Trotoar

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (AHok) meminta para tukang tanaman di kawasan Senayan untuk tidak menduduki trotoar. Mereka harus mundur dua meter jika tidak mau diusir.
Ahok menjelaskan kalau Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan untuk tidak boleh ada bangunan di atas trotoar dan harus dibongkar semua. "Pilihannya, lo mau diusir abis atau lo mundur dua meter dan enggak boleh ada rumah? Itu saja," tegas Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Dia juga menyayangkan sikap para pedagang tanaman di Senayan yang telah ditolerir, namun justru melunjak. Menurut dia, Jakarta harus tertib hukum dan tertib sosial.
"Mereka tanya, boleh atau enggak berdagang di situ? Boleh, tapi ngelunjak," kata Ahok.
Selain membuat rumah semi permanen di atas trotoar, mereka juga berdagang hingga menghabiskan ruang (space) trotoar. Sehingga, fungsi trotoar untuk pejalan kaki menjadi hilang.
Intinya, kata dia, semua pelanggar Perda di Ibu Kota akan ditertibkan secara bertahap. Untuk para pedagang tanaman hias, rencananya akan ditertibkan setelah penertiban PKL di Pasar Tanah Abang rampung.
Namun, dia mengimbau para pedagang tanaman hias untuk 'mundur' sebelum ditertibkan. Selain tidak boleh mengotori jalan raya dan trotoar, menurut Ahok, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin juga harus dapat menegakkan perda yang ada terkait sanksi yang akan dikenakan apabila ada yang membuang sampah sembarangan.

Sumber :
kompas.com

Tak Ada Dendam Jokowi pada Penertiban PKL Tanah Abang

Prof Dr Maswadi Rauf, Pengamat politik :

Langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menertibkan para pedagang kaki lima Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, merupakan suatu solusi dalam memecahkan kemacetan yang kerap melanda kawasan itu.
Saya tidak melihat ada kaitannya dengan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta, meski saat Pemilihan Gubernur 2012 lalu, suara Jokowi di kawasan Tanah Abang jeblok.
Langkah Jokowi sudah benar, yaitu ingin menepati janji untuk mengatasi kemacetan dan banjir yang kerap melanda Jakarta. Salah satunya dengan penertiban PKL Tanah Abang. Ini tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Gubernur tahun lalu.
Persoalan DKI Jakarta ini merupakan ujian yang akan dia tempuh selama 5 tahun ketika menjabat sebagai orang nomor satu Jakarta. Pasalnya, masyarakat sudah mempercayakan segala problematika Jakarta kepadanya.
Jokowi itu sebelumnya tidak kenal di Jakarta, tapi mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Jadi jangan pernah beranggapan bahwa penertiban PKL Tanah Abang karena Jokowi punya dendam karena suara Jokowi-Ahok pada Pilgub lalu jeblok.
Saya bahkan berharap Jokowi-Ahok tidak ragu-ragu untuk menyelesaikan masalah Jakarta mulai penanganan banjir dan kemacetan yang sudah menjadi masalah atau persoalan berat di Ibu Kota. Jokowi masih memiliki waktu untuk melakukan berbagai terobosan untuk mengurai kemacetan dan menyelesaikan masalah banjir di Ibu Kota.
Sejauh ini, tindakan Jokowi menyelesaikan masalah tersebut banyak mendapat pujian dari masyarakat tetapi sekaligus mengundang reaksi banyak politisi yang iri dengan kariernya.
Jokowi harus diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya seperti melakukan normalisasi Kali Pesanggrahan atau Waduk Pluit, untuk mengatasi banjir. Tak hanya itu, penertiban PKL di Pasar Tanah Abang juga harus konsisten dan dilanjutkan ke penertiban PKL di wilayah lain.
Bayangkan, sebagian besar trotoar di Jakarta saat ini sudah dikuasai oleh pedagang kaki lima. Para pejalan kaki sidah tidak memilii akses lagi untuk melakukan aktivitasnya di trotoar yang sudah seharusnya menjadi hak pejalan kaki.

Sumber :
kompas.com

Jokowi "Usir" Industri Sektoral dari Jakarta?

Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengejutkan kalangan pengusaha. Jokowi ingin menjadikan DKI khusus sebagai kota jasa dan perdagangan.
Awalnya, sekitar 60 perusahaan di kawasan JIEP (Jakarta Industrial Estate Pulogadung), terpaksa memecat sekitar 1.200 buruhnya. Perusahaan tak sanggup membayar gaji mereka yang telah sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP). Selain itu, order perusahaan menurun.
Seperti diketahui, pihak Dewan Pengupahan DKI Jakarta akhirnya menetapkan UMP DKI Jakarta tahun 2013 yakni sebesar Rp 2.216.243,68. Puluhan perusahaan yang memecat buruhnya itu diketahui sempat mengajukan prmohonan untuk penangguhan UMP ke Pemprov DKI Jakarta. Tapi tidak ada satu pun permohonan yang dikabulkan.
Menanggapi hal tersebut, orang nomor satu di DKI Jakarta mengaku tak bertanggung jawab atas dipecatnya ribuan buruh. Menurutnya, itu merupakan urusan perusahaan masing-masing.
"Kalau (perusahaan) enggak sanggup (menggaji) ya bagaimana? Hah? Bagaimana? Ya, urusan perusahaan dong," ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jakarta pada Senin siang.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menegaskan, arah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah jelas, yakni ingin memusatkan Ibu Kota hanya pada jasa dan perdagangan saja. Sedangkan industri sektoral ditempatkan di daerah penyangga.
"Plan kita ke depan, DKI menjadi pusat jasa dan perdagangan. Sekarang masih ada industri gede di Jakarta Utara sana, apa benar itu," lanjutnya.

Berkontribusi malah diusir
Ketua Hubungan Industrial Dewan Pengurus Kota Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Jakarta Timur, Bambang Adam sangat menyayangkan pernyataan gubernur. Jokowi dinilai lepas tangan karena usai menaikkan UMP, Jokowi mengaku tak bertanggung jawab atas imbas negatifnya.
Bambang juga mengaku kecewa sang gubernur mengatakan bahwa Jakarta akan dikhususkan bagi sektor jasa dan perdagangan saja. Menurut Bambang, keberadaan pelaku industri di JIEP bukanlah wewenang Pemprov DKI.
"Kan kawasan Pulogadung ini memang sudah jelas kawasan industri. Kalau mau pindah, apa Pemprov memfasilitasi? Tidak kan," ujarnya.
Apalagi, kata Bambang, keberadaan industri-industri berbagai sektor di kawasan itu memiliki dampak positif bagi pendapatan Pemprov DKI Jakarta. Terlebih, bagi ketersediaan lapangan pekerjaan bagi ratusan ribu buruh di Ibu Kota.
"Kok yang berkontribusi terhadap pendapatan daerah malah diusir," ucapnya.
Oleh sebab itu, Bambang meminta gubernur DKI menangguhkan Upah Minimum Provinsi di Jakarta bagi perusahaan-perusahaan itu. Hal itu diminta agar perusahaan tak melakukan efisiensi tenaga kerja dan roda perusahaan tetap berjalan baik.

Sumber :
kompas.com