Menjelang Pemilihan Presiden (pilpres) 9 Juli 2014 mendatang,
kampanye hitam (Black Campaign) semakin masif bermunculan. Kampanye
hitam dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari yang menggunakan media
sosial hingga terang-terangan memberikan pernyataan menyesatkan.
Koordinator Pemenangan Wilayah Jawa Tengah (Jateng) pasangan Joko
Widodo-Jusuf Kalla, Ganjar Pranowo, menegaskan, pihaknya telah membentuk
tim khusus (timsus) untuk mendeteksi kampanye hitam yang gencar
dilakukan pihak tidak bertanggungjawab.
"Kami telah membentuk tim di level bawah untuk memantau pergerakan
black campaign. Semakin lama semakin konyol black campaign yang
dilakukan. Semua terjadi secara masif dan berarti ada yang menggerakkan
dan itu terpola," kata Ganjar di Posko Pemenangan Jokowi-JK, Jakarta,
Rabu (4/6/2014) malam.
Dijelaskan, salah satu upaya untuk mengantisipasi black campaign yakni melalui klarifikasi secara langsung. Melalui klarifikasi langsung, maka masyarakat akan menyadari dengan sendirinya.
"Kemarin saya mengklarifikasi secara terbuka di Jateng. Sekarang kita
sudah buat tim untuk penanggulangan yang black campaign itu," ucap
Ganjar.
Tim khusus tersebut, lanjut Gandjar, akan bersiaga untuk mencari tahu
siapa yang menyebarkan kampanye hitam serta bagaimana pola
melakukannya.
Disebutkan, penyebaran black campaign sudah dilakukan dengan berbagai
cara. Termasuk juga menggunakan selebaran atau melalui pesan singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar