Jumat, 10 Januari 2014

Jokowi ke Bali

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dielukan masyarakat Kabupaten Buleleng, Bali, saat menghadiri pernikahan stafnya di Desa Kayuputih, Jumat (10/1/2014).

Jokowi Dongkrak Suara Partai

Meski Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati sudah menegaskan tidak akan maju dalam Pilpres 2014, namun capres dari partai berlambang banteng moncong putih ini tetap masih menjadi misteri. Karena itu sejumlah pengamat memprediksi Joko Widodo (Jokowi) segera dideklarasikan sebelum pemilu legislatif digelar.   
Analis politik Founding Fathers House Dian Permata menilai, Jokowi sedang berada pada puncaknya. Baik itu secara elektabilitas maupun popularitas. Karena itu, PDIP harus berani memastikan capresnya sebelum penyelenggaran pemilihan anggota legislatif (pileg). Karena, menurutnya,  kepastian capres sebelum pileg bisa berdampak positif pada perolehan suara di pemilu 9 April 2014 nanti.

Jokowi Miliki Gaya Kepemimpinan Orisinal

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terus digadang-gadang sebagai calon presiden (capres) yang ideal. Jokowi diyakini mampu menjawab berbagai tantangan dan persoalan yang akan dihadapi Indonesia kemudian hari.
Menurut Dosen Hubungan Internasional Bina Nusantara, Donatus Klaudius Marut, Jokowi memiliki modal dan potensi besar untuk membawa perubahan bagi Indonesia.
Dikatakan, kelebihan Jokowi dibanding calon lainnya adalah gaya kepemimpinannya yang orisinal. Selain itu, yang lebih penting, Jokowi mau mendengar dan mengambil keputusan secara tepat, tegas, dan konsekuen.

Elektabilitas Jokowi Nggak Ngaruh ke PDIP

Wakil Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hasto Kristiyanto mengatakan mengatakan bahwa untuk menentukan siapa calon presiden dari PDIP membutuhkan pertimbangan yang matang.
"Untuk bicara bangsa dan negara tantangan yang berat, kita tidak perlu tergesa-gesa, toh masih ada waktu," kata Hasto usai menghadiri perayaan ulang tahun ke-41 PDIP di kantor DPP PDIP, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (10/01/2014).

Jadi Pesaing Capres Jokowi, Kata Risma "Aneh-aneh Aja!"

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak ambil pusing soal wacana pemilihan presiden mendatang. Dia selalu menjawab tidak tertarik untuk menjadi presiden. "Jadi Wali Kota saja karena saya dipaksa. Saya ga mau jadi presiden," kata Risma kepada wartawan di rumah dinasnya, Jumat (10/1/2014).
Menurut hasil suvei Universitas Indonesia, Risma sempat menduduki posisi teratas, memperoleh prosentase sebanyak 7,38 persen.

Kata Zuhro, Jokowi Bisa Menjadi Simpul Rakyat Ikut Pemilu

Peneliti senior dari LIPI Siti Zuhro mengemukakan praktik demokrasi partisipatoris membuat rakyat memiliki otoritas untuk memilih pemimpin. Rakyat sekarang percaya diri untuk menentukan sendiri pemimpinnya.
Hubungan antara tokoh dan partai relatif erat. Tokoh bisa mendongkrak partai selama partai bisa menunjukkan sifat inklusivismenya dan terbuka, tak tersekat-sekat oleh suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"Munculnya Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta) akan menjadi simpul bagi rakyat mengikuti pemilu. Sosoknya yang lekat dengan PDIP membuat partai ini naik daun dan dilirik massa cair yang belum menentukan pilihannya dalam pemilu.

Jokowi: Lalu Lintas Akses Bandara Masih Bagus

Bandara Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, resmi beroperasi untuk penerbangan domestik pada hari ini, Jumat (10/1/2014).
Usai peresmian tersebut, Gubernur DKI, Jokowi Widodo, pun datang untuk meninjau langsung bandara. "Tadi saya melihat langsung jalan menuju ke bandara. Kemacetan nggak saya lihat. Saat ini lalu lintas masih bagus. Masih bisa menampung," kata Gubernur yang kerap disapa Jokowi itu, di Bandara Halim PK, Jumat (10/1/2014) siang.

Surva-surve Median: Jokowi Belum Tegas Menerima atau Menolak Pencapresan

Berdasarkan survei yang telah dirilis oleh berbagai Lembaga belakangan ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tercatat sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi dibandingkan tokoh-tokoh lainnya.
Namun, terlepas dari tingginya elektabilitas Jokowi di dalam survei lingkup nasional itu,  hingga kini Jokowi masih menjabat sebagai Kepala Daerah DKI Jakarta. Oleh karena itu Median melakukan survei kepada public Jakarta selaku stake holder untuk menemukan persepsi mereka terkait   kinerja maupun wacana pencapresan Jokowi.

Pendapat Hasto Tentang Aksi Jokowi Cium Tangan Mega

Saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-41, Joko Widodo (Jokowi) rupanya mendapat tempat istimewa dengan menerima tumpeng dari ketua umum Megawati Soekarnoputri. Sebagai respons Jokowi lalu mencium tangan Mega. Apa Jokowi minta restu ingin nyapres?
"Kalau saya diberi (tumpeng) juga saya cium tangan Bu Mega. Hehe," kata Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto sambil berkelakar di DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jaksel, Jumat (10/1/2013).

Jokowi dan Ahok Kompak Ucapkan Selamat HUT untuk PDIP

Umumnya sebuah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT), marak dengan ucapan selamat baik disampaikan langsung maupun tidak. Hal itu juga tampak dalam HUT PDIP ke-41 hari ini.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kompak mengucapkan selamat untuk PDIP. Ucapan itu tertuang dalam karangan bunga dari Jokowi-Ahok. Ucapan dari keduanya, tampak istimewa karena masing-masing dipajang di pintu masuk DPP PDIP Jl Lenteng Agung, Jaksel, Jumat (10/1/2013).

Jokowi Tahun Ini Berencana Beli Bus Tingkat Lokal

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah membeli lima bus tingkat pariwisata yang akan digratiskan. Meski mengalami keterlambatan, pekan depan kelima bus yang dibeli dari China ini akan segera dapat dinikmati warga Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan pembelian bus dari negeri China dibandingkan produksi dalam negeri karena waktu lelang yang sempit.
"Tapi karena waktu lelangnya mepet makanya kita ambil yang dari China saja," ungkap Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (10/1/2014).

Jokowi Siapkan Jalan Alternatif Menuju Bandara Halim

Selain akan menambah satu jalur untuk akses menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga berencana memanfaatkan jalan alternatif yang menuju ke bandara.
"Iya, nah itu akses di belakang sebenarnya juga ada," kata Jokowi saat mengunjungi Bandara Halim, Jumat (10/1/2014).
Jalan alternatif yang dimaksud Jokowi yaitu Jalan Kampung Makasar dan Jalan Kerja Bakti, Jakarta Timur.

Jokowi Janji Sediakan Bus Sedang Masuk Bandara Halim

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninjau bandara Halim Perdanakusuma
yang secara perdana diresmikan menjadi bandara komersil. Ia akan mengoperasikan bus sedang untuk mengakomodir para penumpang.
"Nanti yang ditawarkan bus sedang," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jaktim, Jumat (10/1/2014).
Jokowi didampingi Kadis PU DKI Rudi Manggas Siahaan dan Kadis Perhubungan Udar Pristono meninjau jalan akses masuk bandara Halim Perdanakusuma.

Isyarat-isyarat Pencapresan Jokowi Sudah Nyata

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merayakan ulang tahun yang ke-41, Jumat 10 Januari 2014. Dalam perayaan di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP Jakarta ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan potongan tumpeng kepada kadernya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Setelah menerima tumpeng dari Mega, Jokowi lantas mencium tangan ketua partainya itu dengan khidmat. Adegan cium tangan Jokowi itu disambut tepuk tangan dari kader-kader PDIP lainnya menggema ke seluruh ruangan.

Jokowi akan Lebarkan Jalan Menuju Bandara Halim Perdanakusuma

Bandara Halim Perdanakusuma hari ini resmi sebagai bandara komersil. Gubernur DKI Jokowi membawa serta bawahannya untuk meninjau akses jalan menuju bandara tersebut.
"Ini kan baru soft launching. Ya ingin lihat. Bandaranya sudah bagus dan kemacetan nggak ada. Tapi tetap ada kajian lalu lintas, infrastrukturnya juga," kata Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jaktim, Jumat (10/1/2014).

Tak Terbantahkan, Megawati 'Restui' Jokowi

Pernyataan politisi gaek PDIP, Panda Nababan yang memastikan kalau Megawati Soekarnoputri tidak akan berlaga di Pemilihan Presiden 2014, bisa jadi menjadi "kado" terindah di HUT PDIP ke 41 yang digelar hari ini.
Sinyalemen ini makin menguatkan hasil-hasil survei yang menempatkan nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sebagai Capres yang paling potensial di PDIP.
Pengajar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi mengakui selama ini masyarakat dan media terkesan menjadikan Megawati sebagai "penghalang" jalannya Jokowi menuju ke Istana. Padahal, apa yang dilakukan Megawati selama ini adalah semacam "test of the water".

Megawati: Menentukan Capres Tak Mudah, Perlu Strategi

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menuturkan tak mudah bagi dirinya menentukan capres PDIP 2014. Mega masih berstrategi melihat perkembangan politik terakhir.
"Kalau orang lain sudah (deklarasi capres), itu strategi partai lain. Kalau PDIP ya tentunya punya strateginya sendiri, karena memilih orang tidak mudah karena akan memimpin negara yang besar dan punya kekayaan yang luar biasa," kata Megawati di DPP PDIP Jalan Lenteng Agung, Jaksel, Jumat (10/1/2014).

Kata Panda, Mega Bilang Sudah Nenek-nenek, Tak Tahu Malu Kalau Nyapres

Beragam spekulasi muncul soal tokoh yang akan dicapreskan oleh PDIP di Pilpres 2014, termasuk pencapresan ketua umum Megawati Soekarnoputri. Namun politisi PDIP Panda Nababan, mengatakan Mega tak akan nyapres.
"Mega mengaku 'tak tahu malu kalau mau jadi capres, saya kan sudah tiga kali kalah'. Mega malah bilang saya sudah nenek-nenek, jadi kalau ada isu atau wacana memajukan Mega sama dengan mengadu domba," kata politisi PDIP Panda Nababan di kantor PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jaksel, Jumat (10/1/2014).

Tokoh di Balik "Blusukan" Jokowi Bakal Dilantik Jadi Wali Kota

Reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus bergerak. Rencananya, Senin (13/1/2014) pekan depan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan melantik Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (KDH dan KLN) Heru Budi Hartono menjadi Wali Kota Jakarta Utara.
Kepastian pelantikan itu disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. "Senin, ada pelantikan wali kota. Pak Heru untuk (Jakarta) Utara," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (10/1/2014).

Megawati, Jokowi, dan Rano Kumpul di DPP PDIP Rayakan HUT ke-41


Seusai mengunjungi kantor Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menghadiri HUT Ke-41 PDI Perjuangan di kantor DPP PDI-P, Jalan Raya Lenteng Agung, Jaksel, Jumat (10/1/2014) pagi. Dia mengganti kostum blusukan-nya dengan kostum partai di mobil.
Pakaian yang dikenakan Jokowi ketika blusukan adalah kemeja putih lengan panjang, yang biasa ia kenakan saat blusukan. Setelah meninggalkan kantor kelurahan sekitar pukul 08.30 WIB, Jokowi bertolak ke kantor DPP PDI-P dengan menggunakan mobil dinas. Tepat pukul 08.50 WIB, Jokowi sampai di kantor DPP PDI-P yang hanya berjarak sekitar satu kilometer tersebut.

Mampir di Kelurahan Lenteng Agung, Bukan Untuk Temui Lurah Susan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyempatkan diri sidak ke kantor Kelurahan Lenteng Agung, Jaksel di sela perjalanannya ke acara PDIP. Di kantor Lurah Susan ini, Jokowi mengaku puas dengan frontliner pelayanan masyarakat.
Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 08.22 WIB, Jumat (10/1/2014). Dia menyapa warga yang menunggu pelayanan di kursi tunggu.
"Nunggu apa pak?," kata Jokowi pada warga.
"Mau bikin KTP pak," jawab warga tersebut.

Habis Bersepeda, Jokowi Segera Menuju Lenteng Agung

Hari ini Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) kembali Bike2Work menuju Balai Kota. Usai bersepeda dan menjamu rombongan bersepedanya, Jokowi menuju acara HUT PDIP di kantor DPP Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
"Nanti datang sebentar," kata Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (10/1/2014).
Sebelumnya ia bersepeda dari rumah jabatannya menuju Balai Kota. Dalam rombongannya kali ini, jumlah orang yang ikut lebih banyak. Ia melewati rute yang kerap dilewatinya, yaitu Taman Suropati, Imam Bonjol, Bundaran HI menuju MH Thamrin. Selanjutnya ia sempat berkeliling Monas lalu menuju kantornya di Medan Merdeka Selatan.