Selasa, 13 Mei 2014

Publik Lebih Pro Capres Jujur Ketimbang Capres Berwibawa

Indikator Politik melakukan survei terhadap 1220 responden pada 20-24 April lalu, tentang kriteria calon presiden. Diketahui 45 persen responden memilih kriteria Jujur / bisa dipercaya / amanah.
Direktur Riset Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, dalam pemaparannya di kantor Indikator Politik, Selasa (14/5/2014), mengatakan 28 persen responden memilih kriteria perhatian kepada rakyat, 12 persen memilih mampu memimpin, 9 persen tegas, 2 persen berwibawa dan hanya 1 persen yang memilih pintar.
Dalam survei tersebut diuji juga kriteria-kriteria yang dimiliki tiga calon presiden yang berpotensi maju, yakni calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi), calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical).

Jokowi Minta Ulama Dukung Program Pembangunan DKI

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta agar para ulama yang ada di wilayah Kota Jakarta memberikan dukungan terhadap program-program pembangunan ibu kota.
"Saya mohon dukungan dari seluruh ulama, sehingga diharapkan seluruh program pembangunan kita bisa berjalan dengan baik dan lancar," kata Jokowi dalam acara Silaturahim Ulama dan Umara di Balai Kota, Jakarta pusat, Selasa.
Menurut dia, dukungan dari para ulama tersebut sangat penting mengingat banyaknya proyek-proyek besar yang dilaksanakan sepanjang tahun ini.

Menjelang Tengah Malam, Jokowi Deklarasikan Dukungan Organisasi Pemuda

Kesibukan capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) untuk menggalang koalisi ditutup dengan mendeklarasikan dukungan dari berbagai organisasi pemuda. Hal ini ia lakukan menjelang tengah malam.
Setelah menunggu selama 5 jam, Jokowi akhirnya hadir di lokasi deklarasi pukul 23.30 WIB. Berpakaian kemeja putih, Jokowi langsung disambut para anggota 'Kawan Jokowi' yang berebut untuk berjabatan tangan serta berfoto.
Usai menyanyikan lagi Indonesia Raya, Kawan Jokowi kemudian membacakan ikrar dukungan penuh kepada Jokowi sebagai Presiden periode 2014-2019. Setelah itu, Jokowi memotong tumpeng yang menandakan terbentuknya Kawan Jokowi yang langsung dideklarasikan oleh mantan walikota Solo itu.

Golkar Dukung Jokowi karena Ical Tak Laku, Demokrat Gagal Bentuk Poros Baru

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dinilai mengambil langkah tepat dengan mendukung calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, peluang partai beringin itu untuk mengusung calon presiden (capres) sendiri sudah sangat tipis.
"Golkar ke PDIP membuktikan bahwa Golkar di bawah kepemimpinan ARB realistis," kata pengamat politik dari Polcomm Institute, Heri Budianto saat dihubungi, Selasa (13/5/2014).
Menurutnya, selama ini Golkar mengalami kesulitan mengajak partai lain berkoalisi. Alasannya, elektabilitas Ical sebagai capres dari Golkar sangat rendah dan sulit untuk diangkat.

Tanggapan PDIP Keika Koalisi Jadi Gemuk

PDIP menerima Golkar dan Hanura untuk berkomunikasi soal koalisi. Sebelumnya sudah ada Partai NasDem dan PKB yang memastikan bergabung. Parpol yang mendukung Joko Widodo sadar karena rakyat ingin perubahan.
"Partai-partai yang bergabung dengan kita sadar bahwa rakyat Indonesia ingin ada perubahan dan tidak ingin terjebak dalam kelamnya masa lalu," kata politisi PDIP, Charles Honoris dalam keterangannya, Selasa (13/5/2014).

PKB Upayakan Cawapres untuk Jokowi dari Partainya

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar masih memperjuangkan empat nama cawapresnya untuk mendampingi capres PDIP Joko Widodo (Jokowi). Salah satu nama yang akan disandingkan adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
"Sepakat koalisi penentuan cawapres dibicarakan bersama. (Mahfud MD) masuk dong," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin ini kepada wartawan di DPP PKB, Jl Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014) malam.
Menurut Cak Imin, kriteria terpenting RI-2 untuk Jokowi adalah orang yang memiliki rekam jejak yang bersih, memiliki basis massa yang besar dan dapat menjalin kerjasama dengan Jokowi. Apakah sudah ada cawapres yang mendekati kata ideal?

Golkar Pasti Ikut Pemerintah Sekalipun PDIP Kalah

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan Partai Golkar adalah partai yang selalu bergabung ke dalam pemerintahan. Oleh karena itu kalau pun Partai Golkar termasuk partai yang kalah pada pemilu presiden (Pilpres) 9 Juni nanti, maka partai tersebut akan ikut merapat ke partai pemenangan pascapilpres.
"Golkar itu mempunya pola politik ikut bertarung tetapi tetap mengambil bagian dari pemerintahan," kata Yunarto di kantor Indikator Politik, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).

Ketika Para Ketua DPW PKB Berebut Foto Bersama Jokowi

Kedatangan Jokowi di tengah-tengah Ketua DPW PKB dari seluruh provinsi di kantor DPP menjadi sebuah daya tarik. Usai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyampaikan dukungan partainya kepada capres besutan PDIP itu, puluhan Ketua DPW berebut untuk mengambil foto bersama Jokowi.
"Ya sebelum Pak Jokowi melanjutkan ke acara selanjutnya, kami buka kesempatan ketua-ketua DPW untuk mengambil foto bersama," ucap salah seorang panitia penyelenggara acara Konsolidasi Nasional PKB di atas panggung di DPP PKB, Jl Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).
Mendengar itu sontak saja beberapa orang langsung maju ke depan mengerubungi Jokowi yang telah berdiri di tengah-tengah panggung. Suasana tambah sesak karena tidak sedikit juga pewarta dan juru foto ingin mengabadikan momen kedatangan mantan Walikota Surakarta ini bersama Cak Imin.

Cak Imin Ajak Jokowi Ziarah Wali Songo

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar konsolidasi nasional. Mereka mengklaim 33 dewan pengurus wilayah dan 11 juta pemilih PKB akan memperjuangkan Jokowi supaya menang.
"Kita memantapkan strategi pemenangan melalui jaringan NU, jaringan PKB, jaringan kiai dan ulama," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Selasa (13/5/2014) di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat.

Pengamat: Jokowi-JK Cocok, Tapi..

Menyusul pertemuan antara Ketum DPP Partai Golkar dengan Jokowi, nama Jusuf Kalla (JK) semakin menguat sebagai bakal cawapres untuk capres yang diusung PDIP-NasDem-PKB ini. Tapi apakah memang JK pasangan yang klop untuk Jokowi?
"Kelemahan JK itu terlalu senior. Nanti jarak antara Jokowi-JK menimbulkan hubungan seperti murid dengan mentor," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di kantor, Jl. Cikini V Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).

Tantowi: Pasar Gembrong bukan Penentuan Langkah Golkar

Kedatangan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bersama bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, bukan penentuan langkah partai kuning untuk mendukung Jokowi, sapaan akrab Joko. Pasalnya, penentuan langkah Golkar menuju Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 18 Mei mendatang.
Hal itu dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya kepada wartawan setelah tampil di program Primetime News di Studio Metro TV, Jalan Pilar Mas Raya, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (13/5/2014).

Ical Anggap Barokah Ketika Diguyur Hujan di Pasar Gembrong

Malam ini, Selasa (13/5/2014), PDI Perjuangan dan Partai Golkar sama-sama menyatakan kesiapannya berkoalisi atau bekerjasama.
Pendeklarasian tersebut dilakukan oleh bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Pasar Gembrong, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Saat pendeklarasian berlangsung, tidak lama setelah Aburizal atau akrab disapa Ical ini berbicara, tiba-tiba hujan turun membasahi seluruh awak media dan warga.

NasDem Sambut Golkar jika Ingin Gabung

Partai Nasional Demokrat (NasDem) menyambut baik bila Partai Golkar masuk koalisi untuk menyokong Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon presiden. Silang pendapat merapatnya Golkar membela Jokowi menghangat setelah Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie bertemu Jokowi di Pasar Gembrong, Jakarta Pusat.

Jokowi Tegaskan Tak Pernah Pertanyakan Kenaikan Suara Demokrat

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kesal karena mendapat laporan Capres PDIP Joko Widodo mempertanyakan kenaikan suara Demokrat setelah penghitungan suara KPU. SBY mendapat laporan dari anak buahnya, Jokowi seolah tak percaya Demokrat bisa mendapatkan 10,19 persen suara.
Namun Jokowi mengaku tak pernah membuat pernyataan mempertanyakan suara Demokrat. Jokowi menilai ucapan itu hanya pelintiran berita saja.
"Siapa yang memberitakan? Saya nggak bilang itu. Saya nggak pernah sampaikan itu. Nggak pernah bicara itu," kata Jokowi saat dikonfirmasi, Selasa (13/5/2014).

Wasekjen Golkar : Pertemuan ARB-Jokowi Akan Dilaporkan di Rapimnas

Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Lalu Mara Satria Wangsa menegaskan posisi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical sampai saat ini tidak ada perubahan masih tetap sebagai Capres dari Partai Golkar.
"Dan Beliau akan menyampaikan pilihan-pilihan yang beliau disampaikan pada Rapat Pleno 6 Mei 2014 pada Rapimnas yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini," kata Lalu Mara kepada Tribunnews.com, Selasa (13/5/2014).
Mengenai pertemuan ARB dengan Capres dari PDIP Joko Widodo alias Jokowi di pasar Gembrong Jakarta, sore tadi, Lalu Mara menegaskan  itu adalah pertemuan yang biasa dalam membangun komunikasi politik.
"Yang penting adalah setiap beliau lakukan komunikasi politik, di sampaikan kepada internal dan di bahas pada Rapimnas Golkar yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini," kata Lalu Mara.  [tribun]

Jokowi Extra Hati-hati Gunakan Dana Bansos dan Hibah

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi tak mau serampangan menyebar dana bantuan sosial (bansos) dan hibah. Ia tak mau nekat, kerena menurut saran KPK, pada tahun politik seperti sekarang sangat rentan dana hibah digunakan buat kepentingan politik. Tidak digunakan semestinya.
"Tapi memang sampai detik ini belum kita putuskan, karena ada surat imbauan dari KPK. Saya tidak berani nekat, kalau nekat yang positif saya berani. Tapi untuk nekat yang ada konsekuensinya tidak mau," kata Jokowi di hadapan para ulama dalam acara Silaturahmi Ulama dan Umaro di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/5/2014).

Ini Isi Lengkap SK PKB dalam Memberikan Dukungannya untuk Jokowi

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi merapat ke PDIP. Partai berbasis Islam ini dengan lantang menyatakan siap memberikan dukungan sepenuhnya untuk pemenangan Jokowi.
"Perlu saya sampaikan bahwa hari ini kita melakukan konsolidasi nasional Pak Jokowi jadi calon presiden. Alhamdulillah semua tata cara berjalan mulus. DPW dari 33 Provinsi hadir semua siap mendukung Pak Jokowi. InsyaAllah minimal 11 juta pemilih mendukung full Pak Jokowi," ucap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam sambutannya pada acara Konsolidasi Nasional PKB di DPP PKB, Jl Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).
Dukungan ini tak hanya dalam bentuk lisan saja tetapi juga tertuang dalam tulisan. Sekjen PKB Imam Nahrawi membacakan isi surat keputusan (SK) PKB di depan hadapan puluhan DPW.

Prabowo Akan Pelajari "Langkah" Ical

Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku belum tahu jika Capres Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mesra dengan Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi). Padahal sebelumnya, Prabowo dan Ical sudah bertemu dan membahas koalisi untuk pilpres.
"Oh ya? Saya tidak tahu. Sudah ada deklarasi?" tanya Prabowo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Prabowo mengaku belum dengar ihwal kemesraan Jokowi dengan Ical. Apalagi keduanya hari ini bertemu di Pasar Gembrong, Johar Baru, Jakarta Pusat untuk membicarakan koalisi kerakyatan.

Jokowi Kunjungi Markas PKB

Bakal calon presiden yang diusung PDIP malam ini mendatangi markas DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menghadiri pendeklarasian secara tertulis dukungan PKB terhadap pencapresan dirinya. Jokowi mengatakan, tak lama setelah deklarasi, mesin PKB langsung bergerak.
"Kalau dukungannya kan sudah dideklarasikan yang lalu. Tapi hari ini kan tertulisnya. Yang paling penting bagi saya rapat di DPP PKB hari ini dengan DPW-DPW. Artinya mesin PKB sudah bergerak," kata Jokowi di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).
Terkait pencapresan, Jokowi masih belum memberitahu. Menurutnya, hal itu masih terus dibahas dengan parpol pendukungnya. Dia pun optimis kerjasama dengan PKB akan berbuah manis.
"Itu terus tetap dibicarakan. Tapi memang belum diputuskan. Sabarlah," katanya.
"Semuanya kan harus dihitung. Plus minusnya," tambah Jokowi.

Dengan Masuknya Golkar dalam Gerbong Koalisi, Cak Imin Berharap Jokowi Menang Satu Putaran

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, menyambut baik jika Partai Golkar akhirnya berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Menurut Muhaimin, suara Golkar bisa memperkuat pemenangan Joko Widodo pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) bahkan satu putaran.
"Saya dapat kabar tadi Partai Golkar insyaallah bergabung. Kita berharap apabila Golkar bergabung mempercepat pemenangan supaya kita bisa menang satu putaran," kata pria yang akrab disapa Cak Imin di DPP PKB, Jakarta, Selasa (13/5/2014).

Artis Dirikan Kawan Jokowi

Banyaknya organisasi pemuda yang memberikan dukungan kepada Joko Widodo untuk menjadi Presiden dipandang perlu disatukan. Sejumlah artis pun mencetuskan ide untuk menjawabnya.
Banyu Biru Djarot,  Diaz Hendropriyono dan aktivis kepemudaan serta  artis mendirikan organisasi Koalisi Anak Muda dan RelawanJoko Widodo (Kawan Jokowi).
"Kita membangun organisasi Kawan Jokowi ini untuk mengumpulkan suara anak muda Indonesia," ujar Banyu Biru Djarot di Jakarta, Selasa (13/5/2014).

Gus Ipul Dukung Rhoma Larang Fan Coblos Jokowi

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, mendukung sikap Rhoma Irama untuk bebas berpendapat. Menurutnya, seruan Rhoma Irama kepada penggemarnya untuk tidak mendukung calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, merupakan hal yang lumrah dalam demokrasi.
“Kita hormati saja, karena ini kan demokrasi,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf di sela puncak peringatan Bulan Bhati Gotong Royong Masyarakat ke XI dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-42 Provinsi Jawa Timur di Ngawi, Selasa (13/5/2014).
Dalam demokrasi, menurut dia, setiap orang berhak berpendapat dan menyampaikan pikirannya. Karena itu, ia juga menganggap wajar ketika Rhoma Irama mundur dari Partai Kebangkitan Bangsa setelah partai tersebut berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Pekik 'Hidup Jokowi' Warnai Penetapan Joko Widodo Sebagai Capres PKB

Pekik 'Hidup Jokowi' berkali-kali berkumandang di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai tersebut hari ini resmi menginstruksikan kepada segenap jajaran PKB untuk memenangkan Joko Widodo.
"Menginstruksikan kepada seluruh jajaran dan pengurus Partai Kebangkitan Bangsa seluruh Indonesia untuk mengoptimalkan kekuatan partai demi keberhasilan dan pemenangan Ir Haji Joko Widodo sebagai calon persiden RI pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014," ujar Sekretaris Jenderal PKB, Imam Nahrawi, saat membacakan SK penetapan H Joko Widodo sebagai calon persiden RI 2014-2019 dari PKB, di DPP PKB, Jakarta, Selasa (13/5/2014).

Politik Transaksional Jelang Pilpres

Melihat hasil perhitungan suara dalam Pemilihan Umum Legislatif 2014, perolehan suara partai politik hampir merata dan tidak ada satupun partai politik yang mencapai angka 20 % perolehan suara untuk perebutan kursi DPR, sehingga partai politik yang ingin mengajukan calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Pilpres mendatang dipastikan harus melakukan koalisi dengan partai lain.
Menjelang Pemilihan Presiden, beberapa partai politik sedang gencar melakukan komunikasi politik untuk penjajakan koalisi.

Inilah Rencana Awal Kabinet Jokowi Sebelum Golkar Bergabung

Sejak kemarin beredar secara berantai lewat BlackBerry Messenger (BBM) susunan kabinet jika pasangan Jokowi-Jusuf Kalla jadi berduet dan memenangkan pilpres 2014.
Di deretan nama-nama yang belum jelas sumbernya itu, antara lain disebutkan Kepala BIN akan diisi TB Hasanuddin, kursi mensesneg diisi Tjahjo Kumolo, dan  Sekretaris Kabinet  Khofifah Indar Parawansa.
Ada juga pengusaha yang belum lama nyemplung ke PKB, Rusdi Kirana, yang disebut akan menduduki kursi menteri perdagangan.
Menanggapi beredarnya nama-nama tersebut, Peneliti dari Forum Masyarakat Indonesia Peduli Parlemen (Formappi), Lucius Karus, menilai, komposisi nama-nama yang beredar tidak sesuai harapan publik.

PAN Yakin Prahara (Prabowo-Hatta) Akan Libas Jokojek (Jokowi-JK)

Partai Amanat Nasional (PAN) tak gentar dengan hasil survei Indikator yang mengatakan capres dan cawapres Jokowi-JK akan menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) mendatang. Bagi partai pimpinan Hatta Rajasa ini, kemenangan Pilpres bukan ditentukan berdasarkan calon wakil presiden.
"Tidak sepakat bahwa faktor cawapres berpengaruh secara signifikan. Capres hati-hati dalam memilih calon wakil presidennya," ujar Ketua Bapilu PAN Viva Yoga di Kantor Indikator Jalan Cikini V No. 15 A, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).

LSI: PDIP Harus Pertimbangkan Cawapres Jokowi yang Mampu Mendongkrok Elektabilitas

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby menyarankan PDI Perjuangan mempertimbangan secara pasti calon pendamping Joko Widodo dalam Pilpres 2014 nanti.
Menurutnya, dalam survei yang dilakukan lembaganya dua nama kuat pendamping Jokowi tidak mendongkrak elektabilitas capres PDI Perjuangan itu.

Ahok Nilai Isu Keterlibatan Jokowi di Korupsi Bus Berbau Politik

Kasus dugaan korupsi pengadaan bus transjakarta disebutkan dapat menyandung langkah orang nomor satu DKI Jakarta Joko Widodo. Pasalnya, Jokowi merupakan salah satu orang yang dinilai bertanggung jawab dengan memberikan arahan untuk melakukan pengadaan bus.
Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menilai itu tidak masuk akal. Bahkan politisi Gerindra itu menilai isu yang beredar tersebut hanya politisasi permasalahan untuk menyandung Joko Widodo yang ingin maju menjadi Presiden.
"Itu dipolitisasi. Misalnya ada pegawai kamu belanja sesuatu. Kamu pesenin beli yang bagus, terus dia curangin kamu beli yang jelek, masa kamu yang ditangkap," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).

Deklarasi Pasar Gembrong: Kita di Titik Yang Sama!

PDIP dan Partai Golkar resmi berkoalisi. Namun capres PDIP Jokowi mengaku sama sekali belum bicara soal cawapres dan jatah menteri dengan Aburizal Bakrie alias Ical.
"Ini adalah kerja sama. Kita ingin menjaga kemurnian. Pak ARB sampai detik ini tidak bicara cawapres dan menteri," kata Jokowi di Pasar Gembrong, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).
Jokowi menyebut banyak kesamaan visi antara PDIP dan Golkar. Karena itu mereka menggelar deklarasi di pasar, sebagai simbol dukungan untuk ekonomi kerakyatan.

Golkar Merapat ke PDIP, Energi Positif bagi Jokowi

Wakil Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan kabar Partai Golkar merapat ke DPIP merupakan energi positif bagi Jokowi.
"Semakin besar presentasi kedekatan Golkar ke PDI Perjuangan, itu signal positif," kata Hasto dalam acara diskusi publik dengan tema: Implementasi Trisakti Dalam Konteks Indonesia Terkini, Selasa (13/5/2014) di Menteng, Jakarta Pusat.
Hasto menambahkan merapatnya Golkar ke PDI Perjuangan menunjukkan adanya gotong royong beberapa partai politik untuk mendukung Jokowi sebagai presiden.
Untuk diketahui, Partai Golkar dikabarkan akan segera merapat ke PDIP. Hal itu untuk mendukung calon presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kalla.

Jokowi Harap Megawati dan SBY Bertemu Jelang Pilpres

Calon Presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo, berharap Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum partainya, segera bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, rekonsiliasi antara dua pimpinan partai itu sangat diperlukan.
"Sangat perlu (Mega bertemu SBY). Siapapun silaturahmi pimpinan-pimpinan, tokoh-tokoh nasional semuanya diperlukan," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/5/2014).

ProJo: Koalisi Gemuk Rawan Virus

Kabar merapatnya Partai Golkar ke PDI Perjuangan dianggap, akan membawa agenda tingkat tinggi. Partai yang pernah berjaya di masa Orde Baru ini  menyodorkan tiga nama sebagai wapres. Yaitu, Akbar Tanjung, Jusuf Kalla dan Luhut Panjaitan.
" Ini isarat proses regenerasi terancam. Enam belas tahun reformasi telah dibajak dan sekarang dalam kondisi memprihatinkan," ujar Budi Arie Setiadi, Koordinator Nasional PoJokepada wartawan (13/5/2014).  
Jokowi, katanya, adalah  lokomotif perubahan. Harapan dan keinginan adanya perubahan, sambungnya,  jangan dibebani dengan kepentingan kelompok yang sempit.

Jelang Malam, Jokowi Hebohkan Pasar Gembrong

Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia, Joko Widodo, mengaku akan mengumumkan hal penting di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Pukul 17.45 WIB, Jokowi tiba di pasar yang dikenal dengan pusat mainan tersebut.
Kedatangan Jokowi menggemparkan para pedagang dan masyarakat yang sudah bersiaga beberapa jam lalu.Kericuhan terjadi ketika sebagian besar warga dan pedagang yang ada di lokasi berusaha mendekati Jokowi untuk bersalaman atau sekedar melihat.

Masuknya Golkar ke Blok Jokowi, Ciptakan Mayoritas Parlemen

Koalisi antara PDIP dan Partai Golkar dinilai tidak hanya mempermudah kemenangan di Pemilihan Presiden, tapi juga bisa menghadirkan pemerintahan yang kuat dan efektif. Ketua DPP Partai Golkar, Rizal Mallarangeng, mengatakan duet dua partai besar ini akan bisa menguasai parlemen karena bisa mengumpulkan separuh lebih kursi.
"Dengan kursi PDIP 109, Nasdem 35 kursi, PKB 47 kursi, ditambah Golkar 91, maka akan ada 282 kursi. Artinya penguasaan kursinya tidak hanya 50 persen plus satu tapi 50 persen plus dua," kata Rizal di Jakarta, 13 Mei 2014.
Koalisi PDIP dan Golkar bukan hanya dibutuhkan semata untuk kemenangan Pilpres.

PDIP: Jokowi Umumkan Golkar Gabung Koalisi di Pasar Gembrong

Mitra koalisi PDI Perjuangan bertambah setelah Partai Golkar memutuskan bergabung. Deklarasi dukungan partai beringin itu dilakukan di Pasar Gembrong, Johor Baru, Jakarta Pusat.

Dipandang Sebelah Mata Oleh Prabowo, Ical Diobral ke Jokowi

Nasib pencapresan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) masih terkatung-katung. Beberapa waktu lalu, Ical nyaris 'jadian' dengan capres Gerindra Prabowo Subianto. Namun, hubungan mereka kandas dan Prabowo hampir dipastikan maju bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.
Menanggapi hal itu, Wasekjen Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, antara Ical dan Prabowo ada ketidakcocokan. Namun, dia membantah kalau masalah ketidakcocokan tersebut hanya karena masalah tak ada yang mengalah dan sama-sama ngotot ingin jadi capres.
"Bukan hanya faktor itu saja. Ada beberapa faktor lain," ujar Tantowi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (13/5/2014).

Integritas Samad Dianggap Cocok Dampingi Jokowi

Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai integritas Ketua KPK, Abraham Samad, tidak diragukan lagi. Sehingga pantas menjadi cawapres Jokowi.
ICW menilai Samad pemimpin yang bersih, karena komitmennya dalam pemberantasan korupsi. "Dia juga tidak punya masa lalu yang berkaitan dengan korupsi," jelas peneliti ICW Ade Irawan, Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Menurutnya, Samad memang menjadi perhatian publik. Sosoknya yang bersih menjadi perhatian lebih.
Ade menyatakan pada prinsipnya, Samad tidak bermasalah jika maju sebagai cawapres. "Setiap warga negara punya hak dipilih dan dipilih. Itu undang-undang," jelasnya.

PDIP Ingin Pilpres Satu Putaran

Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait menargetkan Jokowi bisa menang besar di pilpres 9 Juli mendatang. Menurut dia, optimisme itu didasari semakin banyaknya pendukung Jokowi.

PKB: Rhoma Irama Belum Tarik Dukungan

Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Imam Nahrowi menyatakan partainya masih berusaha menjaga Rhoma Irama, meskipun partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu tidak jadi mengusung Raja Dangdut itu sebagai calon presiden maupun wakil presiden.
Hal ini dikatakan Imam, Selasa (13/5) menanggapi penarikan dukungan oleh Rhoma Irama ke PKB dalam Pilpres nanti yang disampaikan para pendukung Rhoma.
Mereka secara secara tegas menolak dukungan PKB ke Joko Widodo.

Percepat Kemenangan, Jokowi Diundang Blusukan ke Basis PKB

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendorong koalisi pendukung Jokowi (Joko Widodo) diperbesar. Hal itu, guna mendorong percepatan kemenangan pemilihan presiden 2014.
"Pada dasarnya untuk kemenangan capres (calon presiden) semua kekuatan kita ajak. Itu supaya menambah kemenangan dan mempercepat kemenangan," kata ketua umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Selasa (13/4).
Menurutnya PKB akan meminta masukan DPW PKB terkait dukungan ke Jokowi. Strategi pemenangan yang baru diharapkan lahir dari rapat konsolidasi nasional ini.

Bersiap! Jokowi Buat 'Pengumuman Besar' di Pasar Gembrong

Bakal calon presiden yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa dan NasDem, Joko Widodo, akan mengumumkan hal penting Selasa (13/5/2014) sore.

Ical Sodorkan Cawapres ke Prabowo dan Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical menegaskan sejumlah kader Golkar berpeluang menjadi calon wakil Presiden (Cawapres) untuk mendampingi Capres Jokowi dan Capres Prabowo Subianto.
"Kalau dilihat capres Pak Jokowi ada beberapa tokoh Golkar berminat (jadi Cawapres). Kalau Pak Prabowo tidak mencalonkan Pak Hatta beberapa tokoh Golkar berminat," kata Aburizal di kawasan Epicentrum Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Sementara untuk Prabowo, Ical menegaskan bahwa sejumlah elite Golkar bisa jadi Cawapres untuk Prabowo.

Jokowi: Black Campaign Habiskan Energi

Suasana politik jelang Pilpres Juli mendatang semakin panas. Kampanye hitam alias black campaign terus menyerang para kandidat capres, salah satunya calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu ada iklan duka cita yang menyebut Jokowi, sapaan Joko Widodo, meninggal dunia. Jokowi tak ingin menanggapi lebih jauh dan memilih fokus kerja.
"Menghabiskan energi, saya kerja, kerja, kerja," tegas Jokowi usai bertemu Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Selas (13/5/2014).

Wasekjen PDI-P Harap ARB yang Sampaikan Langsung Keinginan Dukung Jokowi, Bukan Denny JA

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih menunggu sinyal koalisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) untuk disampaikan langsung oleh Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Konsultan Politik Denny JA diharapkan untuk tak banyak bicara seakan-akan dirinya yang mengatur bergabungnya Golkar ke PDI-P.
Hal itu disampaikan oleh Wasekjen PDI-P Hasto Kristiyanto di Jakarta, Selasa (13/5). "Sekiranya kerja sama politik Golkar memang diarahkan ke PDI-P, tentu ini merupakan energi positif dan sejalan dengan harapan rakyat untuk mendukung Pak Jokowi," ujar Hasto.

Diundang Sebagai Capres, Jokowi Pakai Mobil Dinas Gubernur

Setelah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono , Joko Widodo , menyempatkan diri hadir ke Rapimnas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Datang mengenakan batik berwarna hitam-coklat, Jokowi , sapaan Joko Widodo , disambut meriah peserta rapimnas.
Jokowi yang tiba sekitar pukul 14.00 WIB datang menggunakan mobil dinas gubernur, Innova hitam berpelat merah B 1969 PQP. Pemandangan ini agak aneh, sebab biasanya, untuk urusan tugas partai yang menyangkut pencapresan dirinya, baik diundang maupun kampanye, Jokowi menggunakan Innova putih.

Mantan Kadishub Minta Jokowi Ikut Tanggung Jawab

Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengatakan, Gubernur DKI Joko Widodo alias Jokowi harus bertanggungjawab juga atas proyek pengadaan bus TransJakarta karatan.
"Ini proyek dari atas, pak gubernur disini bukan atas nama pribadi, tapi pemerintahan. Ada DPRD juga disini dalam Perda. Kami sudah monitoring juga," kata Pristono di Balaikota Jakarta, Selasa, (13/5/2014).
Menurut dia, pekerjaan pengadaan proyek bus TransJakarta merupakan program pemerintah dimana instruksinya dari atas kebawah, bukan secara pribadi. "Ini dilaksanakan secara struktural, atas ke bawah dari RPJMD, gubernur sebagai kepala daerah. Seluruh instansi Pemprov DKI mengetahui ini," ujarnya.

Denny JA Gerakakan Civil Society Dukung Jokowi

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia Denny JA mendeklarasikan berdirinya gerakan Ayo Majukan Indonesia.
Gerakan Civil Society yang ingin ikut mengusung agenda sosial agar diperjuangkan oleh calon presiden. Keterlibatan para aktivis itu adalah hak warga negara untuk memilih pemimpinnya. Hak mereka  memperjuangkan agenda sosialnya.
Hak warga negara  mengkampanyekan calon  presiden yang dianggap  paling mempunyai visi, misi dan personality yang didambakan.

PKB Konsolidasi Strategi Pemenangan Jokowi, Golkar Bergabung dengan PDIP

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar rapat konsolidasi nasional. Rapat konsolidasi ini untuk memantapkan strategi pemenangan jelang pemilihan presiden (pilpres) 2014.
"Acara sore hari ini kami menjelaskan pada seluruh DPW yang hadir terkait hasil konsolidasi PKB. Juga strategi pemenangan capres yang kita usung, kami sosialisasikan pada DPW," kata Sekjen PKB, Imam Nahrawi, di kantor DPP PKB, Selasa (13/5/2014).
Menurutnya pertemuan kali ini juga memperjelas sikat PKB terkait koalisi. PKB tidak mempunyai pilihan lain, selain PDIP.
"Sikap kita resmi, PKB dukung Jokowi. Bagi kita tidak ada pilihan selain memperkuat pencalonan Jokowi (Joko Widodo)," terang dia.

PKB: Besok deklarasi cawapres Jokowi di Lenteng Agung

Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengungkapkan Capres PDIP Joko Widodo akan mendeklarasikan cawapres, Rabu (14/5). Deklarasi digelar di Markas DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Marwan mengungkap Ketua Umum tiga partai sudah positif hadir untuk memenangkan Jokowi dan pasangannya dalam Pilpres 2014.
"Jadi besok pukul 13.30 WIB, deklarasi bersama antara PDIP, NasDem dan PKB tempatnya Lenteng Agung.

Di Rapimnas LDII, Jokowi Bicarakan Revolusi Mental

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hari ini menjadi pembicara dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang digelar di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (13/5/2014).
Dalam kesempatan itu, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini membicarakan mengenai revolusi mental yang ia populerkan kurang lebih dua pekan lalu.
"Menurut kami, negara sebesar ini adalah pembangunan manusia terlebih dahulu. Oleh sebab itu, pertama yang kami sudah sampaikan dua minggu lalu adalah revolusi mental," ujar bakal calon presiden dari PDI Perjuangan ini di depan ratusan anggota LDII.

Survei Indikator: Jokowi-JK 44,2%, Prabowo-Hatta 29%, Ical 12%

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia membuat survei simulasi Pilpres 2014. Indikator memasangkan kandidat capres dan cawapres kemudian ditanyakan kepada responden.
Ada tujuh simulasi capres-cawapres dari survei Indikator. Simulasi pertama lebih dekat dengan realitas politik yang ada yaitu Aburizal Bakrie (tanpa pasangan), pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta Rajasa yang bertarung.
Hasilnya, Aburizal Bakrie mendapat 12 persen, Jokowi-Jusuf Kalla 44,2 persen dan Prabowo-Hatta Rajasa meraih 29,0 persen.

Survei Indikator: Jokowi 31,8% dan Prabowo 19,8%

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei bertajuk 'Split-Ticket Voting, Karakteristik Personal dan Elektabilitas Capres'. Hasilnya, nama Joko Widodo bertengger di urutan teratas dengan elektabilitas 31,8 persen.
"Elektabilitas Jokowi mulai naik kembali setelah turun cukup tajam menjelang Pileg 9 April, namun masih di bawah elektabilitas tertingginya di bulan Maret 2014," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, di Kantornya Jalan Cikini V No. 15 A, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).

Pasti Hatta Jadi Cawapres Prabowo, Politikus PAN Langsung Tantang Jokowi Mundur Jadi Gubernur

Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Wiodo atau Jokowi ditantang mundur dari jabatan Gubernur DKI Jakarta. Ini demi menegakkan etika sebagai pejabat publik.
Anggota Komisi II DPR Yandri Susanto menantang Jokowi berani mundur dari jabatan itu.
"Kalau Mas Jokowi ingin dinilai sebagai pejabat negara yang menegakkan etika, mundurlah. Jangan lagi menjadi kepala daerah bagi ibu kota negara. Kalau tidak, yo rapopo. Biarlah rakyat yang menilai beliau," tutur Yandri, Selasa (13/05/2014).