Jumat, 15 Agustus 2014

Era Moneter Ketat, Program Infrastruktur Jokowi Sulit Terealisasi

Ekonom senior PT Standard Chartered, Fauzi Ichsan, menyangsikan program-program yang dijanjikan presiden terpilih versi rekapitulasi KPU, Joko Widodo, akan dapat terealisasi. Program-program seperti pembangunan tol laut, infrastruktur desa, persawahan dan sebagainya, akan terbentur anggaran. "Dananya dari mana? Sementara belanja negara sebagian besar tersedot oleh subsidi BBM," katanya saat dihubungi Jumat (15/8/2015).

Jokowi Optimis Bisa Jalankan Programnya Usai Dilantik

Presiden terpilih Joko Widodo optimistis program-program unggulannya bisa dijanlakan setelah resmi menjabat sebagai presiden. Jika tak ada perubahan, Jokowi-JK akan dilantik pada 21 Oktober 2014 mendatang.
"Yang paling penting di depan, agar prioritas program yang kami punya, begitu dilantik, langsung bisa kami kerjakan," ujar Jokowi usai mendengarkan penyampaian RUU APBN 2015 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Jokowi Kaji Opsi Naikkan PPh

Defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dipatok sebesar 2,32 persen terhadap Produk Domestik Bruto. Bahkan,kalau ditambah defisit APBD seluruh sebesar 0,5 persen, nilainya menjadi 2,82 persen. Itu nyaris menyentuh batas maksimal undang-undang yang mematok 3 persen terhadap PDB.

Jokowi Akan Naikkan BBM Secara Bertahap

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memotong subsidi bahan bakar minyak secara bertahap. Menurutnya subsidi lebih layak diberikan untuk industri kecil dan nelayan.
"Jawaban saya sama. Subsidi BBM memang harus dipotong secara gradual (bertahap)," kata Jokowi di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Puan Tak Setuju Wacana Jokowi

Ketua DPP PDIP Puan Maharani tak sependapat dengan wacana Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar calon menteri tak rangkap jabatan di partai politik. Menurut Puan, tidak ada aturan yang melarang seorang menteri rangkap jabatan di partai.
Puan menilai, wacana tersebut tidak sejalan dengan Undang-Undang Partai Politik yang disebut sebagai pilar demokrasi.

Usai Dengar Pidato SBY, Jokowi Janji Prioritaskan Pendidikan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan selama 10 tahun terakhir terus mengupayakan peningkatan pendidikan. Presiden terpilih Joko Widodo pun akan memprioritaskan program kesehatan dan pendidikan usai dilantik nanti.
"Bahwa kebutuhan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan itu yang paling utama," ujar pria yang karib disapa Jokowi itu di Gedung MPR-DPR, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Namun, yang pasti poin penting yang disimpulkannya dari pidato Presiden SBY adalah kesiapan membantu presiden terpilih agar proses transisi pemerintahan berjalan mulus.

Jokowi: Wajar Dana KJP Ditolak DPRD DKI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap wajar apabila Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menolak pengajuan anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Kan budgeting memang ada di sana. Masak kamu enggak ngerti sih. ya ada permintaan masyarakat yang banyak tapi kita hanya diberi seperti itu ya sudah, hak budgeting ada di sana," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Wong Ketemu, Koq Pomelik!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menepis anggapan yang menyebutkan hubungannya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merenggang. Sebaliknya, kata pria yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu, hubungan dengan partai politik pendukungnya masih harmonis.
"Wong nggak ada apa-apa, kayak panas saja," ujar Jokowi usai menghadiri rapat bersama DPR dan DPD di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Massa Prabowo Samakan KPU dengan PKI

Orator simpatisan pendukung Prabowo-Hatta, yang juga Ketua Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Musala, Muhammad Basyir, mengatakan anggota Komisi Pemilihan Umum serupa dengan anggota Partai Komunis Indonesia. Alasannya, KPU ikut bermain dalam penyelenggaraan pemilihan presiden. KPU juga didituding menghalalkan segala cara untuk memenangkan Jokowi-JK.

Yakin Jokowi Menang di MK, PDIP Masih Harus Berjuang Rebut Ketua DPR

Ketua DPP PDIP Puan Maharani optimis pasangan Jokowi-JK akan tetap menjadi pemenang Pilpres 2014 meski hasilnya tengah digugat di Mahkamah Konstitusi (MK). Sejak pekan lalu MK tengah menyidangkan sengketa hasil Pilpres 2014.
"Kami ikuti terus proses di MK , Insya Allah (tanggal) 22 (Agustus 2014) diputuskan, kami lihat hasil yang sampai saat ini kami perhatikan bahwa capres nomor dua akan tetap memperoleh suaranya seperti diumumkan KPU dan Insya Allah akan menjadi presiden dan wakil presiden ketujuh RI," kata Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Jokowi dan Sejumlah Menteri Kembali Hadiri Rapat Paripurna RAPBN 2015

Setelah tadi pagi menyampaikan pidato kenegaraannya, siang ini Presiden SBY akan menyampaikan pidato terkait RAPBN 2015. Sejumlah menteri dan pejabat negara sudah mulai berdatangan termasuk presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi tiba di Kompleks DPR RI, Senayan Jakarta Selatan, sekitar pukul 14.17 WIB. Ia mengenakan jas hitam dengan kemeja putih serta dasi berwarna merah. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan pada wartawan.

Jokowi: Rekonsiliasi Apaan?

Presiden Joko Widodo mengatakan tidak perlu ada rekonsiliasi dengan rivalnya, Prabowo-Hatta, pasca Pilpres 2014. Bagi Jokowi hubungan dia dengan Prabowo-Hatta baik-baik saja, tak ada perpecahan.
"Rekonsiliasi ada apa sih? Enggak ada apa-apa. Rekonsiliasi itu kalau ada perpecahan. Kemarin hanya pertandingan," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (15/8/2014).

Jokowi Kukuhkan Paskibraka DKI di Balaikota

Presiden sekaligus Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) DKI Jakarta. Jokowi percaya anggota Paskibraka mampu mengemban tugas dengan penuh tanggung jawab.
Pengukuhan dilakukan di Gedung Balaikota DKI. Ada 78 anggota Paskibraka di ruang Balai Agung, Gedung Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2014). Mereka terbagi 39 laki-laki dan 39 perempuan.

Jokowi: Sekolah 5 Hari Agar Anak Punya Cukup Waktu Bermain

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan jadwal kegiatan belajar mengajar hanya lima hari terhitung Senin sampai Jumat. Menurut Presiden sekaligus  Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), keputusan itu dibuat agar siswa memiliki waktu bersama keluarga maupun dengan teman.
"Itu kan memberikan kesempatan bagi anak untuk mempunyai ruang-ruang bermain dengan teman-temannya. Ketemu saudara dan keluarganya," ujar Jokowi Balai Kota Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Rieke: Terserah Mas Jokowi

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP), Rieke Diah Pitaloka mengaku siap apabila masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK).
Rieke menyerahkan keputusan tersebut kepada Jokowi sebagai presiden terpilih yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum.

Puan Berharap Mega Segera Akhiri Permusuhan dengan SBY

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Puan Maharani, berharap terjadi rekonsiliasi antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Puan, pekonsiliasi SBY dan Mega penting dilakukan demi kelancaran pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Jokowi-JK.

Sebelum Bersaksi di MK, Yusril Ditelepon Jokowi

Sebelum menjadi saksi ahli yang diajukan Tim Hukum Prabowo-Hatta dalam persidangan lanjutan dalam perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden di Mahkamah Konstitusi, Yusril Ihza Mahendra mengaku dirinya sudah bercakap-cakap dengan presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui sambungan telepon. 

Bagi PKS Daripada Minta-minta, Lebih Baik Beroposisi

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menegaskan partainya tidak akan mengemis jatah menteri kepada pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) apabila MK belum memenangkan gugatan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terkait hasil Pilpres.
"Kalau PKS tidak akan pernah meminta-minta jadi menteri. Kalau ditawari pun kami pasti akan menolak," tegas Hidayat Nur Wahid seusai mengikuti pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung MPR/DPR/DPD, Jumat (15/8/2014).

Jokowi Merasa Didukung SBY

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sangat percaya diri mengungkapkan, dalam pidato yang disampaikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terdapat poin yang sangat penting. Dalam pidato tersebut, SBY siap membantu presiden terpilih selanjutnya.
Ini menunjukkan proses transisi pemerintahan akan berjalan mulus. Dengan demikian pemetaan masalah pemerintah saat ini akan ditransformasi pada pemerintah yang baru.

Golkar Masa Bodoh dengan Kabinet Jokowi

Calon Ketua Umum Partai Golkar MS Hidayat tak bisa memastikan apakah Golkar nantinya akan tetap setia di koalisi Prabowo Subianto untuk menjadi oposisi di parlemen atau justru bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK. Menurutnya, dalam politik semuanya dinamis.
"Politik itu dinamis, jadi prosesnya tidak akan statis," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Jokowi Tegaskan Tak Ada Masalah dengan PKB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan koalisi partainya tak bermasalah. Termasuk dalam hubungan dengan salah satu partai koalisi yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Ini apa? Wong enggak ada apa-apa. Kayak ada apa-apa,” kata Jokowi di gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Sebelumnya disinyalir ada ketidakmulusan dalam koalisi yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu khususnya perihal jabatan menteri di kabinet pemerintahan baru nantinya.

Di Gedung DPR, Jokowi Dapat Ucapan Selamat Dari Negara Sahabat

Usai menyaksikan pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Gedung MPR/DPR, Presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo ( Jokowi ) dihampiri oleh utusan salah satu negara sahabat. Mereka memberi selamat kepada Jokowi atas kemenangannya di Pilpres 2014.

SBY Sebut Jokowi-JK Peraih Suara Terbanyak Pilpres


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpidato di gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat pagi ini, Jumat, 15 Agustus 2014.