Senin, 30 September 2013

Jokowi Telah Bersiap Hadapi Banjir

Diam-diam Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah jauh-jauh hari sebelumnya telah mempersiapkan diri menghadapi banjir yang sewaktu-waktu akan menerjang Ibu Kota. Dibandingkan Gubernur-gubernur sebelumnya, baru kali inilah persiapan menghadapi banjir di Ibu Kota dilakukan secara masif, tidak hanya mengerurakan sungai dan waduk yang dilakukan oleh oleh Jokowi-Ahok, sebanyak 130 rumah pompa yang dilengkapi dengan CCTV disiapkan di berbagai wilayah Ibu Kota yang rawan terhadap serangan banjir. Pemasangan kamera di rumah pompa itu untuk memudahkan pemantauan ancaman banjir yang melanda Ibu Kota. Kamera didesain agar dapat dipantau secara online.

Jokowi Suntik 15M ke BUMD Terindikasi Korup

Penutupan PD Dharma Jaya oleh Pemprov DKI Jakarta tampaknya hanya sekadar wacana. BUMD yang bergerak di pemotongan hewan tersebut malah diberikan suntikan modal sebesar 15M.
Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Mohamad Sanusi, dalam pembacaan hasil APBD Perubahan 2013 di rapat paripurna, Senin (30/9/2013) menjelaskan, APBDP mengalami peningkatan sebanyak Rp 129,58 miliar, yakni dari 49,9T menjadi 50,1T. Salah satu fokus penambahan APBD itu adalah modal bagi BUMD.

Ahok Tetap Dukung Jokowi Nyapres Karena Visi Jokowi Bagus

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengakui kalau partai tempatnya bernaung, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ternyata berharap Gubernur DKI, Joko Widodo (Jokowi) tak menyalonkan diri di pemilu Presiden tahun 2014 nanti.
Namun partainya, menurut Ahok, juga sadar diri dan tak bisa berbuat apa-apa jika Jokowi jadi dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Dikabarkan akan Disantet, Jokowi: Memangnya Saya Kenapa?

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tidak mengetahui bahwa dirinya akan disantet oleh seorang pengusaha melalui dukun santet kelas I Banten, Salim, yang mengaku akan dibayar senilai Rp 500 juta.
"Kenapa kok disantet? Memang kenapa saya?" ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/9/2013).

Jokowi Diminta Segera Putuskan Pembuatan Fly Over Kereta

PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) berambisi terus menambah jumlah armada kereta yang rencananya akan didatangkan dari Jepang. Penambahan kereta seharusnya sejalan dengan pembangunan fly over kereta agar pergerakan kereta tidak mengganggu jalan raya.
Direktur Utama KCJ Tri Handoyo mengungkapkan rencana pembangunan fly over di setiap perlintasan KRL yang bersinggungan dengan jalan raya sudah dikoordinasikan dengan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). Tri masih berharap segera ada kesepakatan dengan Pemda.

Gerindra: Prabowo Satu Periode, Lanjut Jokowi

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Martin Hutabarat mengatakan akan kembali menjadikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres), tetapi tidak untuk periode 2014-2019. Sebabnya pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang mendukung Jokowi.
"Jadi capres mencalonkan Jokowi bukan 2014, tapi 2019 saya sudah ngomong begitu, baru satunya partai yang mencalonkan," kata Martin, Senin (30/9/2013).

Jokowi Tunda Makan Siang Untuk Pendemo Lurah Cantik Susan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) masih melakukan lobi-lobi makan siang kepada warga yang masih menolak kebijakan Jokowi-Ahok. Lobi makan siang tersebut telah dilakukan di warga sekitar waduk Ria Rio.
Setelah itu, Jokowi akan mengajak makan siang para warga Lenteng Agung yang menolak keberadaan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli.
Awalnya, Jokowi berencana mengajak makan siang para pendemo Lurah Susan pada minggu ini. Namun, rencana tersebut ternyata malah diundur.
"Makan siang diundur itu," kata Jokowi yang ditemui di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/9/2013).

Jokowi Unjuk Gigi Di Luar Negeri

Nama Jokowi yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta terus meroket. Dalam sejumlah survei lembaga nasional, pria bernama lengkap Joko Widodo ini kerap menempati nomor wahid sebagai calon presiden. Elektabilitasnya tertinggi. Warga Indonesia pun terus membicarakan sepak terjang mantan Walikota Solo itu.
Tapi Jokowi tidak hanya dikenal di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Sosoknya berkali-kali diulas dan ditulis media luar sebagai pemimpin masa depan.
Baru-baru ini, sejumlah media asing menulis pencapresan Jokowi. Seperti portal berita Australia News.com.au. Dalam beritanya berjudul 'Heavy metal-loving Jakarta governor Joko Widodo tipped for presidency', media tersebut menyebut alasan Jokowi bisa cepat meroket dalam bursa capres.

Jokowi Nggak Level Dibandingkan SBY

Partai Demokrat (PD) menganggap tidak masuk akal bila presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kekuasaannya sangat tinggi di negeri ini dibanding dengan Joko Widodo (Jokowi) yang hanya seorang Gubernur DKI Jakarta. Hal itu terkait pernyataan Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia, Palti Panjaitan yang prihatin dengan sejumlah tindakan intoleransi di tanah air.
"Pak SBY dibandingkan dengan Jokowi. Bayangkan presiden dibandingkan gubernur yang baru saja menjabat. Yang bandingkan Jokowi dengan presiden, tidak pantas," kata Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/9/2013).

Jokowi Jawab Tudingan Prabowo

Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto melontarkan tudingan miring soal survei yang digelar dan menempatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) nomor satu. Menurut Prabowo, survei direkayasa dan dibayar pihak Jokowi. Berikut tanggapan Jokowi mengenai tudingan tersebut.
"Nggak tahu, saya tuh nggak ngurus surva surve koq. Nggak ngurus surva surve sama Copras Capres, saya nggak ngurus surva surve, surva ndak, surve juga ndak," kata Jokowi di balai kota DKI, Jakarta, Senin (30/9/2013).

Prabowo Tuding Survei Dibayar Pihak Jokowi

Ketua dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subijanto, menuding survei yang melambungkan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai Capres pada Pilpres 2014 merupakan rekayasa. Prabowo juga mencurigai lembaga reset itu dibayar pihak Jokowi.

Sumber :
beritasatu.com

Tak Ada Yang Patut Dikagumi dari Jokowi

Menteri Perdagangan yang juga salah satu peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Gita Wirjawan mengaku mengagumi sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Menurut Gita, banyak atribut positif yang bisa ditiru dan diambil dari sosok Jokowi. Hal tersebut kemudian menyebabkan nama Jokowi menjadi yang paling populer sebagai Capres 2014.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi mengaku bingung. Menurut kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini, dirinya biasa saja dan tidak ada yang patut dikagumi.

Pengusaha Gedung di Sudirman-Thamrin Ragukan Program Jokowi

Pemilik gedung di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, sudah berbicara dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Mereka mengaku meragukan Pemprov DKI bisa menjamin keamanan gedung jika pagar gedung ditiadakan.
"Kita udah bicara, mereka rata-rata bilang, lalu siapa yang jamin keamanannya," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta pada Senin (30/9/2013) siang.
Jokowi pun menyadari keraguan para pemilik gedung. Apalagi, di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, terdapat banyak kantor kedutaan besar negara asing serta kantor Bank Indonesia yang membutuhkan keamanan kuat.

Buruh Tuntut Jokowi Bergerak

Siang ini, Senin (30/9/2013), sekitar 1.000 buruh siap bergerak ke kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, setelah mereka melakukan rapat akbar di Gedung Djoeang, Menteng Jakarta.
Buruh mendeklarasikan tunturan kenaikan upah sebesar 50% dan meminta pembahan komponen hidup layak (KHL) dari 60 item menjadi 84 item di tahun 2014.

Gerindra Sayang Jokowi, Asal ...

Partai Gerindra menyatakan capresnya, Prabowo Subianto, sayang terhadap Joko Widodo (Jokowi). Alih-alih maju capres 2014, Jokowi diimbau agar menjaga konsistensinya terlebih dahulu hingga 2019.
"Dia (Prabowo) sayang sama Pak Jokowi. Dia kan aset kita," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2013).

Jokowi: Lo Jual, Gue Beli Deh

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak gentar ketika ditantang oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu agar Jakarta menggelar balapan sekelas Grand Prix. 
Harapan itu pertama diutarakan Marie Elka Pangestu di sela-sela acara konferensi pers Jakarta Marathon di Monas, Senin (30/9/2013). Dia berharap, Jakarta dapat menyelenggarakan acara sekelas internasional sepert acara Grand Prix. Ide tersebut pun kemudian disambar oleh Roy.

Demi Marketing, 10 M Ok.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan pelaksanaan Jakarta Marathon dapat memopulerkan Jakarta di mata internasional. Sehingga, meskipun harus merogoh kocek Rp 10 miliar, menurutnya hal itu bukan masalah.
"Ini kan dalam rangka marketing sebuah kota. Rp 10 miliar ya enggak ada masalah," kata Jokowi di silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (30/9/2013).
Menurut Jokowi, acara itu bisa mempopulerkan Jakarta di mata internasional karena akan diliput juga oleh media internasional.

Jokowi Gelar Balap Sekelas Formula 1

Selain menggelar lari maraton tingkat dunia, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah balapan sepeda dan balapan jet darat dunia. Jokowi menilai, acara-acara besar yang akan dilaksanakan itu merupakan promosi Jakarta untuk jangka panjang.
Hal itu dikemukakan Jokowi usai menghadiri acara konferensi pers Jakarta Marathon 2013 di kawasan Monas Barat Daya, Senin (30/6/2013).
"Memang ini promosi Jakarta dalam jangka menengah dan panjang," kata Jokowi.

SBY Belajarlah dari Jokowi

Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia, Palti Panjaitan, prihatin dengan sejumlah tindakan intoleransi di Tanah Air. Ia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seharusnya belajar dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) soal toleransi yang dinilainya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi beragama selama hampir setahun menjabat.
Salah satunya, kata Palti, sikap Jokowi merespons penolakan warga atas penempatan Susan Jasmine Zulkifli sebagai Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Susan mendapatkan penolakan dari sekelompok warga karena alasan agama yang dianutnya. 

Jokowi Janji Perbaiki Jalan Berlubang Jelang Jakarta Marathon

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji memerbaiki sarana dan prasarana, termasuk jalan yang akan digunakan untuk pagelaran wisata olahraga Jakarta Marathon 2013, pada 27 Oktober 2013 yang akan datang.
"Ya, nanti kalau ada jalan yang masih berlubang akan diperbaiki. Hotmix cepat koq, dua hari tiga hari rampung," ujar Jokowi dalam jumpa pers Jakarta Marathon di silang Monas, Jakarta, Senin (30/9/2013).

PKB: Dengan Peci Gus Dur Sekalipun, Jokowi Tak Akan Mampu Tarik Simpati NU

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini peci yang diberikan keluarga almarhum Abdulrahman Wahid (Gus Dur) tidak akan menarik simpati masyarakat NU kepada Joko Widodo (Jokowi).
"Kesan itu tidak selalu linier dengan faktanya. Apalagi Jokowi bukanlah tokoh yang identik dengan NU. Pemilih NU itu unik, figur yang mampu mengidentifikasi dirinya dengan NU, saya kira yang paling (mungkin) dapat dukungan," ujar Wasekjen PKB Abdul Malik Haramain, Senin (30/9/2013).
Malik menilai, meski Jokowi mendapatkan cinderamata berupa peci peninggalan Gus Dur Jokowi tak akan bisa menarik simpati kalangan NU yang mayoritas fanatik dengan Gus Dur.

Jokowi Gelontorkan 10M Untuk Jakarta Marathon 2013

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mendukung penuh Jakarta Marathon (JakMar) 2013 di Monas. Pemprov DKI bahkan menyumbang sebesar Rp 10 miliar untuk acara yang akan dilaksanakan pada 27 Oktober 2013 yang akan datang. Sejumlah ruas jalan di Jakarta akan ditutup terkait lomba ini.
"Karena ini adalah turisme di olahraga saya rasa ini bisa mempopulerkan Jakarta karena akan diliput media, untuk marketing sebuah kota, Rp 10 miliar tidak masalah," kata pria yang akrab disapa Jokowi itu saat acara konferensi pers JakMar 2013 di Monas, Senin (30/9/2013).

Jokowi Terus Menguat, PDI-P Tenang-tenang Saja

Rumor pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) semakin menguat. Bahkan sudah muncul isu ada 6 kandidat cawapres Jokowi. Namun petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada keputusan pencapresan Jokowi.
"PDI-P belum memutuskan siapa capres dan cawapres Pemilu 2014," kata Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo, Senin (30/9/2013).

PAN Dukung Jokowi Pertahankan Lurah Susan

Kritik menjurus cibiran yang dilontarkan Amien Rais terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), ternyata tak mencerminkan sikap politik Partai Amanat Nasional (PAN).
Itu dibuktikan dengan pernyataan berbedar yang diutarakan Ketua DPP PAN Bara Hasibuan, yang justru mendukung kebijakan Jokowi mempertahankan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli.
"Sikap tegas kedua pejabat itu (Jokowi dan Basuki Tjahja Purnama) secara langsung berkontribusi pada usaha untuk mempertahankan dan memperkuat kemajemukan bangsa dan semangat toleransi," ujar Bara Hasibuan, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas, Senin (30/9/2013).

Konsultan Politik Ternama di Dunia: Jokowi Jujur dan Dapat Dipercaya

Penelitian Stan Greenberg ahli polling Amerika Serikat dan konsultan politik ternama dunia, elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) pertengahan September 2013 adalah 68 persen, sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memperoleh 28 persen.
Alasan memilih Jokowi, dalam survei yang dilakukan diungkap karena Jokwi dianggap orang jujur dan dapat dipercaya.
Menurut lembaga survey yang juga konsultan politik Al Gore dan ratusan politisi dunia, di bawah elektabilitas Jokowi adalah Prabowo Subianto (PS) 15 persen dan Abu Rizal Bakrie (ARB) 11 persen.
Untuk parpol, setelah PDI-P, disusul Golkar (18 persen), Demokrat (10 persen) dan Gerindra sekitar (10 persen). Hal ini diungkapkan oleh Media Center Relawan Jokowi dalam pernyataan tertulisnya kepada Tribun,  Senin (30/9/2013).

Minggu, 29 September 2013

Serangan kepada Jokowi Tak "Dibeli" Publik

Sejak terindikasi menjadi Capres 2014, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menjadi sasaran tembak. Sepak terjang di pemerintahannya menyedot komentar miring. Mulai dari, sebut saja Ruhut Sitompul, hingga Amien Rais menyatakan Jokowi tak sebaik yang diberitakan di media massa. Namun, publik tetap membelanya. Serangan malah berbalik kepada Ruhut dan Amien. Mengapa kondisi tersebut bisa terjadi?

Megawati: Mbok Jangan Terlalu Tegang Dik Jokowi

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menggoda kadernya yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kegiatan tanam kedelai di wilayah pesisir Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul DI Yogyakarta Ahad 29 September 2013.
Kejadian itu berawal ketika Jokowi, melakukan tanam kedelai dengan wajah sangat serius sejak awal turun ke sawah.
Jokowi sepertinya lupa tersenyum atau sekedar melihat kondisi sekitar meskipun sejumlah juru foto dan kameramen televisi telah memasang segala peralatannya untuk mengabadikan momen itu.

Kritikan dan Pelecehan Akan Membuat Jokowi Makin Disukai

Belakangan banyak kritikan yang diluncurkan oleh banyak pejabat negara atau mantan petinggi politik terhadap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).
Namun dengan segala prestasi dan gayanya yang disukai masyarakat, Jokowi diyakini akan semakin mendapat simpati masyarakat.
"Kritikan dan pelecehan-pelecehan yang dilontarkan pada Jokowi bukan membuat Jokowi lemah, justru makin menguatkan keberadaannya menuju kursi Presiden RI 2014," tegas Jeffry Geovanie, Board of Advisors dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), di Jakarta, Minggu (29/9/2013).

Foto-Foto Jokowi Mega Ganjar Sultan di Bantul

Marzuki Alie Sarankan Jokowi Bangun Jalur Sepeda

Ketua DPR Marzuki Alie mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun jalur khusus sepeda sebagai upaya mengurangi kemacetan lalu-litas.
"Sediakan ruang bagi pengguna sepeda dengan membangun jalur khusus sepeda untuk mengurangi kemacetan,” kata Marzuki Alie saat melepas peserta Sepeda Sehat 2013 dalam rangka HUT ke-68 DPR, di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (29/9/2013).
Selama ini lanjutnya, banyak warga Jakarta yang mau menggunakan sepeda untuk kegiatan di luar olahraga seperti berangkat ke tempat kerja. Namun hal itu terkendala faktor keselamatan karena belum adanya jalur sepeda. Kalau ada jalur khusus sepeda akan semakin banyak orang menggunakan sepeda.

Ahok Bingung Misteri Uang Kerohiman Jokowi

Pemberian uang kerohiman untuk warga Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur berbuntut panjang. Sebelumnya, warga dijanjikan uang kerohiman sebesar Rp 1 juta oleh PT Pulomas, namun mereka menolak lantaran terlalu kecil. Namun belakangan diketahui bahwa uang kerohiman untuk warga diberikan sebesar Rp 4 juta. Selisih Rp 3 juta menuai polemik.
DPRD DKI mempertanyakan darimana Rp3 juta itu diambil, sementara dalam APBD tak dianggarkan uang kerohiman warga Ria Rio. Diduga, Pemprov DKI menggunakan APBD. Terkait hal itu, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuturkan jika dirinya belum berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), perihal polemik uang kerohiman itu.

Ahok Dukung Prabowo Atau Jokowi?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, seandainya nanti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mencalonkan diri menjadi Presiden, maka dia tidak boleh cuti dari tugas sebagai Gubernur, melainkan harus mengundurkan diri.
Nantinya, kata Ahok, Fraksi Gerindra dan fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di DPRD DKI Jakarta akan memilih satu calon untuk mendampinginya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

JK Bilang Terima Kasih Soal Wacana Disandingkan Dengan Jokowi

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), enggan berkomentar banyak terkait tingginya angka elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) jika dibandingkan dirinya sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dalam survei.
Namun, Kalla menyatakan rasa terima kasih dan apresiasi atas hasil survei tersebut.

PDI-P Nilai Jokowi Sudah Dianggap Bagian Keluarga Gus Dur

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) merasa bangga terkait pemberian peci Gus Dur kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Demikian disampaikan Wasekjen PDI-P Eriko Sotarduga, Minggu (29/9/2013).
"Tentu hal ini membanggakan bahwa kader PDI-P sebagai pemimpin," kata Eriko.
Pemberian peci tersebut, kata Erioko, menunjukkan Jokowi dicintai oleh Keluarga Gus Dur. Apalagi istri Gus Dur, Shinta Nuriyah juga memberikan semangat kepada Jokowi untuk mengatasi permasalahan ibukota.

Di Bantul Jokowi Juga Rebutan Berfoto Bersama

Kehadiran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Bantul dalam acara penanaman bibit kedelai, menjadi pusat perhatian warga. Jokowi menjadi incaran warga yang berebut memotretnya dengan kamera telepon genggam.
"Pak Jokowi, Pak Jokowi," sapa para petani untuk menarik perhatian Jokowi. Jokowi yang menoleh sambil tersenyum itu langsung mereka potret.
Acara penanaman kedelai berlangsung di Desa Tirtohargo, Bantul, Yogyakarta, Minggu (29/9/2013). Hadir dalam acara ini adalah Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Ditanya oleh Megawati, Jokowi dan Ganjar Ngaku Bergaji Rp 8 juta

Orasi Megawati Soekarnoputri tentang kedaulatan pangan beralih urusan gaji. Di hadapan para petani di Bantul, ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu menanyakan gaji Joko Widodo (Jokowi) dan Ganjar Pranomo yang masing-masing menjabat Gubernur DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
"Gajinya berapa?" tanya Mega yang berdiri di panggung. Ganjar yang duduk di kursi paling depan, menyebut gajinya sekitar Rp 8 juta.
Warga yang berdiri di sisi kanan panggung nyeletuk 'DKI-DKI'. DKI yang dimaksud adalah Gubernur DKI Jakarta, Jokowi yang juga hadir dalam acara penanaman perdana kedelai di Desa Tirtohargo, Bantul, DIY, Minggu (29/9/2013).

Di Bantul, Jokowi dan Ganjar Dapat Sambutan Luar Biasa

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo datang satu mobil dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri pada acara Penanaman Perdana Kedelai di Lapangan Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah stimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (29/9/2013) sekitar 10.00 WIB.

Jokowi Ke Bantul Yogyakarta

Selain Jokowi, Mega juga mengajak kepala daerah lainnya yang berasal dari PDI-P termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Bantul Sri Surya Widati. Jokowi diketahui sudah terbang ke Yogyakarta pukul 06.00 WIB, Minggu (29/9/2013) dari Bandara Soekarno-Hatta. Jokowi duduk di kelas ekonomi.
Pagi ini Mega akan menanam kedelai bersama 2.500 petani se-DIY di Desa Tirto Hargo, Kretek.

Sabtu, 28 September 2013

PDI-P Tak Mau Terkecoh Duetkan Jokowi-JK

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Tjahjo Kumolo, menyatakan partai tak akan terkecoh dan menggunakan hasil survei elektabilitas sebagai satu-satunya pegangan dalam menentukan calon presiden yang bakal diusung pada Pilpres 2014.

Komnas Perempuan Dukung Jokowi Tolak Saran Mendagri

Pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi, yang menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan pemindahan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli, karena sering didemo warga mendapat sorotan banyak pihak.
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) pun angkat bicara atas polemik tersebut.

Jokowi Berencana Perbanyak Kegiatan Seni di Jakarta

"Ini akan memberikan penghargaan dan kota ini tidak akan sepi karena selalu ada akan kita undang seniman-seniman lainnya. Dari negara lainnya biar lebih mengenal Jakarta," kata Jokowi usai menghadiri acara Jakipa 2013 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2013).
Ia sangat senang acara Jakipa yang baru pertama kali dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta ini dapat terlaksana dengan mengundang sejumlah seniman dari negara-negara sahabat. Sebut saja Vietnam, Rusia dan Jerman.
"Sangat bagus. Ini memberikan wawasan pada masyarakat. Ada budaya dari daerah dan negara lain dan seni dari kita," lanjutnya.

Tiba-tiba Digendong Pemain Sirkus Jerman, Jokowi: Lemas Saya

Dalam acara Jakarta Internasional Performing Art (Jakipa) 2013, berbagai kesenian dari sejumlah negara dipertontonkan. Salah satu peserta berasal dari Jerman tiba-tiba saja mengendong Jokowi.
Seniman asal Jerman menjadi penampil ketiga di acara Jakipa, Sabtu (28/9/2013). Sebelumnya seniman asal Vietnam dan Rusia yang menampilkan tarian rakyat. Sementara para seniman Jerman ini menampilkan parodi para bangsawan Jerman dalam bentuk sirkus.

Jokowi Buka Jakarta International Performing Arts 2013

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) Sabtu (28/9/2013) malam menghadiri acara Jakarta International Performing Arts (Jakipa) 2013 yang digelar di Monumen Nasional Sisi Selatan, Jakarta Pusat. Jokowi tiba di lokasi pada pukul 19.00 WIB. Dengan mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam, Jokowi turun dari mobil dinasnya, Kijang Innova Hitam dan langsung 'diserbu' warga.
Saat itu tangan-tangan warga berusaha menjangkau tangan Jokowi yang berjalan ditengah barisan puluhan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

PBB: Jokowi, Selesaikan Saja Tugas Gubernur

Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebaiknya menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur hingga akhir masa bakti. Hal ini dikatakannya menanggapi kuatnya dorongan kepada kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu untuk maju sebagai calon presiden.
"Jokowi kan di mana-mana bilang tidak akan mencalonkan diri menjadi presiden, itu kan sudah komitmen dia. Jadi, peluang Jokowi jadi calon presiden tertutup. PDI-P juga masih bungkam. Biarkan Jokowi menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur," kata MS Kaban, saat menghadiri pembekalan calon anggota legislatif PBB, di Bengkulu, Sabtu (28/9/2013).

Dukungan Akar Rumput untuk Jokowi for President Kian Menguat

Dukungan bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi calon presiden 2014 semakin hari semakin menguat di kalangan masyarakat. Berbagai cara dilakukan warga masyarakat agar Jokowi bisa tampil pada Pilpres 2014.
Di Yogyakarta, dukungan untuk Jokowi diwujudkan dalam bentuk memroduksi dan menjual kaus bertuliskan "Jokowi for President" yang dipasarkan melalui media jejaring sosial.
"Sudah sekitar 2.000 kaus dipesan orang dari berbagai daerah," kata penggagas produksi kaos tersebut, Azwir Agus, di Yogyakarta, Sabtu.
Setiap kaos itu dijual Rp65 ribu dan pemesan dari luar DI Yogyakarta masih harus membayar ongkos kirim.

Jokowi Kembali Unggul

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menjadi buah bibir di media sosial, Twitter. Jokowi diperbincangkan sebanyak 3.391 dari total 47.156 celotehan tentang sosok ideal pemimpin pada Pemilu 2014.
Artinya Jokowi mengumpulkan sekitar 7,1 persen dari total celotehan. Kesimpulan itu didapat dari hasil survei Prapancha Research dalam kurun waktu 30 hari dari 22 Juli-22 Agustus 2013.

Prabowo Mempersilahkan Jokowi Maju pada Pilpres 2014.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (61), terlihat sangat santai saat meladeni pertanyaan wartawan tentang pertarungannya dalam Pemilu 2014.
Prabowo juga terlihat santai ketika ditanya mengenai perbandingan elektabilitas dia dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang dalam berbagai lembaga survei selalu menempatkan Jokowi dengan elektabilitas tertinggi.
Prabowo pun mempersilahkan Jokowi maju sebagai peserta Pilpres 2014.

Sultan Ulas Kritik Amien Rais pada Jokowi

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X, mengingatkan para politikus untuk berpikir ulang apabila mengkritik tokoh populer seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Menurut Sultan, tokoh populer yang berhasil memancing ketertarikan emosional calon pemilih dalam pemilu bisa sekaligus mendapatkan loyalitas mereka.
"Emosi (pemilih) sangat menentukan suksesnya membangun loyalitas (pada tokoh)," kata Sultan dalam pidato sambutan pada pembukaan Festival Media II yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia di UGM, Sabtu, 28 September 2013.

Bumerang bagi 'Penyerang' Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak pernah luput dari sorotan. Sejak awal menjabat, langkah dan sepak terjangnya di Ibu Kota selalu jadi pantauan. Namanya kian meroket. Sejumlah lembaga survei menempatkannya sebagai jawara kandidat calon presiden.
Tak pelak, kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu bak menjadi "sasaran tembak" dari sejumlah pihak. Sebut saja politisi Demokrat Ruhut Sitompul, politisi Partai Amanat Nasional Amien Rais, hingga wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta pernah melayangkan komentar "pedas" untuk Jokowi. Apa yang terjadi? Serangan yang mereka lancarkan justru menjadi bumerang. 

Jokowi Akan Evaluasi Teralis Besi

Maraknya kasus kebakaran yang mengakibatkan penghuni meninggal dunia karena terjebak di dalam bangunan yang memakai teralis, menjadi perhatian serius Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Jokowi akan mengevaluasi penggunaan teralis besi pada bangunan di Jakarta.
"Akan kita evaluasi secara detail, mana yang boleh mana yang tidak, termasuk penggunaan teralis," ujar Jokowi, Sabtu (28/9/2013).

Komnas HAM Dukung Jokowi Pertahankan Lurah Susan

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Roichatul Aswidah Rasyid mendukung dipertahankannya Susan Jasmine Zulkifli sebagai Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Aswidah menilai, penilaian atas kinerja Susan tidak dapat dilakukan berdasarkan area privat, termasuk agama.
Aswidah mengatakan, penilaian seorang pejabat negara bukanlah dari agamanya. Penilaian terhadap pejabat negara, termasuk lurah, harus berdasarkan dari kinerja yang sudah ia hasilkan.