Kamis, 22 Mei 2014

Para Pencari Tuan

Pilpres 2014 memaksa partai-partai mengelompok menjadi 2 poros, kelompok pertama membentuk poros JokoJek (Joko Widodo - Jusuf Kalla) yang disangga 4 pilar, yaitu PDIP, PKB, NasDem dan Hanura. Sedang kelompok ke-dua membentuk poros Prahara (Prabowo Subianto - Hatta Radjasa), disangga 6 pilar, yaitu Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP dan PBB.  Setiap kelompok dengan caranya sendiri ramai-ramai membuat deklarasi yang cukup heroik, meskipun sebagian orang berpendapat bahwa tema utama deklarasi kedua poros ini sama, yaitu "kembali ke masa lalu", tepatnya jaman kejayaan Soekarno yang secara defakto tidak jauh dari pasangan JokoJek.

Ini Alasan Kenapa Jokowi Bersih dari Kasus Transjakarta

Tim advokasi bagi Joko Widodo (Jokowi) merasa gerah karena kasus dugaan korupsi proyek pengadaan armada Transjakarta terus dirembet-rembetkan pada pria yang kini maju sebagai calon presiden (capres) itu. Padahal, capres yang masih menyandang sebagai Gubernur DKI itu sudah bersikap tegas dalam kasus penyimpangan proyek Transjakarta.
Menurut Alexander Lay selaku anggota tim advokasi bagi Jokowi, kasus dugaan korupsi armada Transjakarta sudah menyeret mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono sebagai tersangkanya.

Khofifah Akan Dongkrak Jokowi-JK di Jember

Anggota tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), Khofifah Indar Parawansa, diprediksi akan memberikan efek signifikan dalam dalam pemilihan presiden Juli nanti. "Kami harapkan akan adanya Khofifah effect," kata Ayub Junaidi, Sekretaris Dewan Perwakilan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Jember, Kamis, 22 Mei 2014.
Kekuatan Khofifah, kata Ayub, di antaranya terlihat dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun lalu. Duet Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja (Berkah) sebagai calon gubernur dan wakil gubernur mendulang suara tertinggi dibanding calon lain di wilayah Jember.

PKPI: Kami Habis-Habisan akan Dukung Jokowi-JK

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) akhirnya secara resmi mendukung calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Untuk itu, Ketua Umum PKPI Sutiyoso mengatakan partainya akan siap membantu untuk pasangan ini di pilpres 9 Juli mendatang.
Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso, merasa terhormat atas kesediaan pasangan Jokowi-JK hadir pada pendeklarasian dukungan setelah melakukan tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto.

Bunda Sudjiatmi Sreg dengan JK


Adzan maghrib berkumandang di sebuah masjid berwarna hijau di daerah Sumber RW 7, Solo, Kamis (22/5/2014). Tak berapa lama, seorang wanita tua memakai rukuh cokelat datang memasuki masjid.
Bilal mengumandangkan qamat sebagai tanda salat maghrib berjamaah akan dimulai. Wanita tua tersebut berdiri lantas khusyuk mengerjakan salat tiga rakaat tersebut.
Usai tahiyat akhir dan ucapan salam, wanita tua tersebut tak lantas berdiri. Kedua tangannya kemudian menengadah memanjatkan doa kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Deklarasi Rumah Jokowi-JK di Kalteng

Sejumlah tokoh agama maupun tokoh adat yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah turut hadir di pendeklarasian "Rumah Kita Relawan Jokowi-JK Kalteng", Kamis malam, di Palangka Raya.
Di mana fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang dan Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran, Ketua Partai Nasdem Kalteng Faridawaty D Atjeh, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Kalteng H Abdul Wahib AH.

Dari Austria untuk Jokowi

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi, menjadi bahasan dalam diskusi film dokumenter 'Jakarta Disorder' yang berlangsung di Filmhauskino Am Spittelberg, Wina, Austria, Rabu 21 Mei 2014 malam.
"Apa saja yang sudah dilakukan oleh Jokowi? Seperti apa Jokowi sekarang?" tanya salah seorang peserta diskusi yang merupakan warga Austria.
Narasumber yang hadir menceritakan bahwa Jokowi sudah membangun rumah susun murah bagi para korban gusuran, termasuk membangun sejumlah taman kota.

Tjahjo Ketua, Anies Jubir Tim Pemenangan Pilpres Jokowi-JK

Bakal capres PDI Perjuangan, NasDem, PKB dan Hanura, Joko Widodo, mengaku mendapat dukungan dari salah seorang mantan peserta konvensi capres Partai Demokrat untuk pemilu presiden 9 Juli mendatang.

Sutiyoso Sesumbar Dukungan Purnawirawan Lebih Banyak untuk Jokowi

Ketua Umum Partai Persatuan dan Keadilan Indonesia (PKPI) sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, menyatakan dukungan partainya untuk pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden (cawapres), Jusuf Kalla (JK).
Di kantor DPP PKPI, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2014), Sutiyoso yang juga merupakan mantan Pangdam Jaya dan menyandang pangkat Letjend (purn) itu, mengaku membawa dukungan jenderal lebih banyak ketimbang capres Prabowo Subianto.

Bersama Jokowi, JK Merasa Lebih Bahagia

Bakal Cawapres Jusuf Kalla (JK) mengaku lebih bahagia dipasangkan dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).
Tes kesehatan yang dijalaninya sekarang ini dianggap jauh lebih baik, karena tidak dibebani pikiran bagaimana menjalani tugas saat nanti menjabat sebagai Wakil Presiden.
JK mengatakan, jika dibandingkan dengan tes kesehatan 10 tahun silam bersama Presiden SBY, pemeriksaan ini jauh lebih baik. Ia tidak merasa ada pikiran saat menjalani tes tersebut. Namun apakah itu karena pasangannya dulu adalah SBY, JK hanya tertawa.

Hendropriyono: Menurut Ramalan Intelijen Jokowi Akan Menang

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono ikut dalam barisan pendukung Jokowi-JK. Hendro yakin Jokowi akan mengalahkan Prabowo dalam Pilpres 2014.

Bang Yos Tawari Markasnya Jadi Markas Timses Jokowi-JK

Partai Kesatuan Persatuan Indonesia (PKPI) menyatakan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014 mendatang. Dukungan itu mereka berikan tanpa syarat.
"DPP PKPI beserta seluruh jajaran dan komponen partai seluruh Indonesia dengan ini memberikan dukungan tanpa syarat kepada Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai capres dan cawapres," ujar Ketua Umum PKPI Sutiyoso atau Bang Yos di kantornya, Kamis (22/5/2014).
Untuk itu, Bang Yos meminta kepada seluruh kader dan simpatisan PKPI untuk memenangkan Jokowi-JK. "Semoga dukungan ini mendapat ridho," katanya.

Jokowi-JK Sebut PKPI Partai Para Jenderal

Bakal Calon Presiden dari PDIP, Joko Widodo mengaku senang mendapat tambahan kekuatan dalam menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Apalagi, dukungan yang diberikan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) diberikan tanpa syarat.
"Kita paling seneng adalah mendukung sepenuhnya tanpa syarat, ini tradisi baru, karena dukungan itu tidak bagi-bagi kursi. Ini sebuah tradisi yang akan terus kita gelorakan, agar berpolitik ini bukan berdasar bagi-bagi kue, bagi-bagi menteri, wapres," ujar Jokowi di markas PKPI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2014).

Resep Pilih Presiden Yang Bagus

Perang wacana antarkubu pendukung calon presiden diberbagai media menjelang Pilpres sudah semakin kencang. Namun, hal itu tidak perlu membuat masyarakat bingung dalam menentukan pilihannya.
Pasalnya Pilpres 9 Juli mendatang hanya diikuti oleh dua pasangan calon, sehingga mudah untuk membedah satu persatu pasangan mana yang dianggap lebih baik memimpin bangsa ini.
"Sekarang lebih mudah karena hanya ada dua pasangan calon. Dalam "membedah" pasangan calon tersebut, carilah mana yang lebih pro rakyat dalam artian mana yang telah berbuat untuk masyarakat banyak" ujar pengamat Karyono Wibowo dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Penjelasan Todung Soal Michael Bimo di Kasus TransJ

Nama Jokowi diseret-seret dalam kasus TransJ karatan. Belum lagi Jokowi dikait-kaitkan dengan Michael Bimo yang juga pemenang tender dalam pengadaan TransJ itu. Bahkan tersangka kasus ini yang juga eks Kadishub DKI Udar Pristono juga sempat menyinggung soal Bimo.
Apa kata tim pengacara Jokowi, Todung Mulya Lubis soal ini?
"Ini kan proses tender, kalau disebutkan ada yang kenal bisa saja, proses ini melalui e-procuurement, siapapun bisa ikut," jelas Todung dalam jumpa pers di markas pemenangan Jokowi, di Jl Cemara, Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Ketua PBB Sulsel dukung Jokowi-JK

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Bulan Bintang (PBB) Sulawesi Selatan Sjaiful Kasim menjadi Ketua Tim Relawan Kalla untuk Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Indonesia Timur.

Kaum Santri Deklarasikan Dukungan bagi Jokowi-JK

Dukungan dari kalangan pesantren terhadap pasangan capres dan cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menguat di berbagai daerah. Seperti yang dilakukan 10 perwakilan pondok pesantren (ponpes) dari berbagai wilayah dalam Deklarasi Laskar Santri Nusantara.
"Dukungan yang kami lakukan ini dilandasi atas kepercayaan para santri dan pengasuh ponpes terhadap gaya dan karakter kepemimpinan Jokowi yang jujur, bekerja keras, sederhana yang dianggap sesuai dengan gaya kepemimpinan ala pesantren yang bersahaja dan egaliter," tegas Ketua Dewan Koordinasi Nasional Laskar Santri Nusantara Mursyid, di Jakarta, Kamis (21/5/2014).

KONI DKI Desak Jokowi Tanda Tangan Pencairan Dana Hibah

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) segera menandatangani surat pencairan dana hibah untuk kegiatan pembinaan atlet sebesar Rp300 miliar.

Jokowi Tahu Proyek Bus TransJ, Tapi Tidak Terlibat

Menurut Todung Mulya Lubis, Joko Widodo (Jokowi) sebagai Gubernur DKI Jakarta jelas mengetahui perihal pengadaan bus TransJakarta pada Dishub DKI tahun anggaran 2013. Namun bukan berarti Jokowi terlibat dalam persoalan itu.
"Sebagai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tentu saja mengetahui bahwa Pemda DKI melakukan kegiatan pengadaan armada bus TransJakarta tahun 2013 karena pengadaan itu menggunakan dana APBD Pemda DKI," kata ketua tim kuasa hukum Jokowi, Todung Mulya Lubis di Jokowi-JK Center, Jl Cemara 19, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2014).

Tim Jokowi-JK Maksimalkan Kerja Relawan Rebut "Swing Voters"

Saat ini, jumlah swing voters (pemilih mengambang) ada di kisaran 40% lebih dari total pemilih. Partai politik (parpol) pengusung Jokowi-Jusuf Kalla (JK) memilih untuk memaksimalkan kerja para relawan dan konsolidasi semua struktur yang ada hingga tingkat bawah untuk menarik para swing voters ini.
Seperti diungkapkan Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo, dari sisi parpol, akan segera dikuatkan sebagai tim pemenangan bersama. Tim utama dibentuk berisi perwakilan empat parpol yang diwakili 15 orang. Mereka akan menjadi tim inti yang akan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dapat Iming-iming Menteri, Mahfud Siap Menangkan Prabowo

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD bersedia menjadi ketua tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Keputusan itu diambil Mahfud setelah melalui proses pemikiran dan pertimbangan yang panjang.
"Dengan mengucap bismillah saya siap memimpin tim pemenangan nasional Prabowo-Hatta," kata Mahfud di MMD Initiative, Jakarta, Kamis (22/5/2014).
Mahfud menilai pasangan Prabowo-Hatta dan pasangan Jokowi-JK sama baiknya.

Kader Muda Golkar: Kami Hanya Ingin Bantu JK

Kader muda Partai Golkar pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menentang berlangsungnya munaslub untuk pergantian ketua umm Aburizal Bakrie (Ical). Karenanya, upaya untuk menyelenggarakan forum tersebut dianggap tak mewakili kelompoknya.
Ketua Balitbang Golkar, Indra J Piliang mengatakan, tak ingin munaslub berlangsung. Sebab akan memakan proses dan waktu yang cukup panjang. Padahal ia hanya ingin membantu JK memenangkan kontestasi pilpres 2014. Sehingga tak ingin menyoalkan urusan tersebut.
"Saya menolak munaslub. Waktu kita ini mepet hanya tersisa 50 hari terakhir. Kami hanya ingin membantu JK," kata Indra saat dihubungi Republika, Kamis (22/5/2014).

Tiba di Markas PKPI, Jokowi-JK Disambut Yel-yel

Usai menjalani medical chek-up di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla mendatangi kantor DPP Partai Keadilan Kesatuan Indonesia (PKPI), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2014) sore.

Karena Lelah, Usai Pemeriksaan Jokowi Langsung Minum Jamu

Bakal capres-cawapres PDI Perjuangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (JK) menyelesaikan tes kesehatannya di Instalasi Medical Check Up RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis petang, (22/5/2014).
Usai keluar dari ruang tes kesehatan tersebut, keduanya langsung disambut masing-masing segelas jamu tepat di depan pintu masuk gedung instalasi.
"Minum jamu beras kencur biar tambah sehat," ujar pria yang akrab disapa Jokowi itu sambil tertawa.

Suara di Bawah 70 Persen, Jokowi-JK Dianggap Kalah

Relawan Kalla yang merupakan tim pemenangan untuk Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) resmi terbentuk dan dideklarasikan di Wisma Kalla demi meraih target maksimal dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014.
Relawan ini pun menargetkan pasangan tersebut mampu mendapat suara tidak kurang dari 70 persen. Ketua Tim Pemenangan Relawan Kalla untuk Jokowi-JK Sjaiful Kasim saat deklarasi di Makassar, Kamis (22/5), mengatakan tim pemenangan yang dideklarasikan ini akan berusaha memenangkan pasangan Jokowi-JK.

Asosiasi Kepala Desa Dukung Jokowi-JK

Ketua Bidang Hukum dan Organiasai Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Endro Sulastomo mengatakan Apdesi mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan wakil presiden. "Secara organisasi bukan hanya hanya orang per orang," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis 22 Mei 2014.
Menurut dia, dukungan Apdesi pada Jokowi muncul setelah peringatan hari ulang tahun Apdesi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pada hari itu juga, sejumlah perwakilan Apdesi lantas datang ke kantor Sekretariat Nasional Jokowi untuk menyampaikan dukungan.

Relawan di Jawa Barat Persembahkan Kujang Pusaka untuk Jokowi

Dukungan terhadap pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mengalir. Kini relawan Jabar untuk JKW-JK 2014 mendeklarasikan diri membantu pemenangan pasangan yang akan bertarung dalam Pilpres 2014. Kujang sebagai simbol akan diserahkan kepada pasangan tersebut.
Kujang yang dianggap bukan saja sebagai senjata tapi pusaka Jawa Barat diharapkan bisa mengangkat JKW-JK untuk menjadi pimpinan negara.
Menurut koordinator relawan JKW-JK, Avi Taufik, kujang merupakan simbol pemimpin. Jokowi dinilai merupakan pemimpin yang merakyat.

Sanggahan Mubarok untuk Suaidi

Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Suaidi Marasabessy memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Padahal hasil Rapimnas Demokrat menghasilkan keputusan partai tersebut netral pada pemilihan presiden 2014. Anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok menyayangkan sikap Suaidi. Ia meminta Suaidi tidak terburu-buru dalam menentukan sikapnya. "Mestinya menunggu kampanye dahulu," kata Mubarok ketika dikonfirmasi, Kamis (22/5/2014).

Jokowi-JK Telah Selesai Jalani Tes Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo (Jokowi) -Jusuf Kalla (JK), di RSPAD Gatot Subroto memakan waktu lebih dari 9 jam. Tes yang berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB hingga 17.20 WIB belum juga selesai.
Sejak memasuki ruang instalasi medical chek up, Jokowi dan JK belum terlihat ke keluar untuk istirahat. Mereka menjalani pengecekan rutin mulai dari pemeriksaan kesehatan, jasmani, kejiwaan, penunjang serta penunjang indikasi.
Tes yang dijadwal mulai pukul 07.00 WIB memang berlangsung telat sekitar pukul 08.00 WIB. Akibatnya, proses tersebut menjadi molor hingga memakan waktu lebih pukul 17.00 WIB.

Kader dan Simpatisan PDI-P Bengkulu Siap Menangkan Jokowi-JK

Kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyatakan siap memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli di daerah ini. Alasannya, Jokowi-JK adalah calon pemimpin Indonesia yang bisa membawa rakyat lebih baik ke depan.
"Kami sebagai kader dan simpatisan PDIP di Bengkulu, siap mendukung dan memenangkan pasangan Jokowi-JK pada Pilpres 9 Juli mendatang," kata Agung, salah seorang kader PDI-P di Bengkulu, Kamis (22/5/2014).
Ia mengatakan, para kader dan simpatisan PDI-P di Bengkulu, akan gencar mensosialisasikan pasangan Jokowi-JK ke seluruh elemen masyarakat di daerah ini, sehingga mereka dapat mengenal pasangan capres-cawapres ini lebih baik.

Satu-satunya Kelebihan Prabowo Hanyalah di Berat Badan

Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung menilai calon presiden dari koalisi PDI Perjuangan Joko Widodo lebih berpengalaman di pemerintahan dan menorehkan hasil lebih baik dari pada Prabowo.
"Calon presiden lainnya hanya berpengalaman dalam lingkup kesatuan," kata Pramono Anung di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (22/5/2014).
Menurut Pramono Anung, jika mencermati pengalaman di pemerintahan, Joko pernah menduduki jabatan wali kota dan gubernur.

Anies Baswedan Bergabung ke Poros Jokowi-JK

Salah satu peserta konvensi presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan bergabung untuk mendukung Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla sebagai bakal pasangan capres-cawapres 2014. Anies menyetujui undangan tersebut sebagai sebuah ikhtiar untuk mendorong orang baik mengelola pemerintahan.
"Saya menerima undangan dari Tim Jokowi-Jusuf Kalla untuk pilpres mendatang. Baik Pak Jokowi dan Pak JK masing-masing menghubungi saya untuk kepentingan tersebut. Saya mengiyakan undangan tersebut sebagai sebuah ikhtiar turun tangan ikut mendorong orang baik mengelola pemerintahan," kata Anies melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Kamis (22/5/2014).

Giliran PAN Tuduh Jokowi Ikut Korupsi TransJ

Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN), Yandri Susanto, mengungkapkan, calon presiden  Joko Widodo sebagai sosok yang bertanggung jawab atas kasus dugaan korupsi pengadaan bus Transjakarta.
"Dia jelas orang yang paling bertanggungjawab," jelas Yandri, di Jakarta, Kamis (22/5).Seperti diketahui, BM PAN merupakan organisasi sayap Partai Amanat Nasional (PAN) yang ikut berkoalisi memenangkan pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014.

Demokrat Persilakan Elite Partainya Dukung Jokowi-JK

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, partainya tidak melarang kadernya merapat ke salah satu kubu capres dan cawapres. Termasuk rencana Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Suaidi Marasabessy yang bergabung dengan kubu Jokowi-JK.
"Kalau sesuai hati nurani, biarkan saja," kata Max saat dihubungi, Kamis (22/5/2014).
Max menjelaskan, hal ini dilandasi oleh sikap partai yang netral namun melarang kadernya bersikap golput. Menurutnya, kader Partai Demokrat dipersilakan memilih capres/cawapres yang sesuai dengan hati nurani masing-masing.

Jokowi-JK Akan Evaluasi Ulang Kepemimpinan BIN

Pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) telah menyerahkan visi dan misi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satu program yang dimiliki pasangan tersebut adalah mewujudkan profesionalitas intelijen Negara.
Jokowi-JK akan memberi penekanan pada tujuh prioritas utama dalam kebijakan intelijen negara. Salah satunya adalah melakukan evaluasi kepemimpinan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Kami akan melakukan evaluasi kepemimpinan BIN dengan berbasis pada kebutuhan ancaman dan penataan kelembagaan BIN. Perlu juga dipertegas terkait dengan cakupan program dan perencanaan pemerintahan," demikian ditulis dalam visi dan misi pasangan Jokowi-JK yang diserahkan ke KPU seperti dikutip merdeka.com, Kamis (22/5/2014).

Kesaksian Suaidi Marasabessy: Elit Demokrat Dukung Jokowi-JK

Partai Demokrat memilih sikap netral dalam pemilihan presiden 2014. Namun, Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Suaidi Marasabessy lebih memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Bukan ke Jokowi langsung, saya kan timnya Pak Luhut (Luhut Panjaitan) kan Pak Luhut sudah jelas mendukung ya (Jokowi-JK)," kata Suaidi ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (22/5/2024).

Prabowo Bidik Iklan TV Jokowi

Iklan Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo di berbagai televisi juga akan dilaporkan sebagai bentuk pelanggaran.
"Kalau nggak terlalu parah, kami nggak ribut ke sini (Bawaslu), sementara iklan di luar jadwal. Spanduk di luar jadwal sedang kami inventarisir," kata Tim Advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman, usai melaporkan kampanye hitam relawan Jokowi-JK di Bawaslu, Kamis (22/5/2014).

Ditengah Tes Kesehatan, Jokowi Panggil Tukang jamu

Ada kejadian lucu saat bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) dan pasangannya Jusuf Kalla (JK), menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Senen, Jakarta Pusat, hari ini. Di sela pemeriksaan, Jokowi minta didatangkan tukang jamu.
Jokowi lantas meminta ajudannya untuk mencari tukang jamu. Tak tanggung-tanggung tiga orang tukang jamu gendong datang ke RSPAD.
Selang beberapa saat kemudian, ajudan Jokowi tiba bersama tiga tukang jamu yang dipesan sebelumnya.

Sekretaris Komite Konvensi Capres Demokrat Gabung ke Jokowi-JK

Partai Demokrat memutuskan bersikap netral tidak bergabung dengan salah satu pasangan capres dalam pemilu presiden mendatang. Namun, SBY menegaskan kadernya tidak akan golput dan mempersilakan mereka mendukung calon yang mereka pilih.
Jika Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Soekarwo dikabarkan menjadi tim sukses Prabowo-Subianto, mantan Sekretaris Komite Konvensi Capres Partai Demokrat Letjen Purn Suaidi Marasabessy memilih bergabung dengan kubu pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Jokowi-JK Akan Hapus UN

Dunia pendidikan tak luput jadi fokus perhatian visi dan misi capres Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) di Pilpres 2014 kali ini. Jokowi-JK akan membuat membuat dunia pendidikan lebih baik lagi.
Dalam visi dan misi yang diserahkan ke KPU,  Jokowi-mencanangkan peningkatkan sumber daya manusia, pasangan Jokowi dan JK berjanji merubah sistem pendidikan. Salah satu cara dengan menghapus ujian nasional di setiap tingkatan sekolah.

Gerindra Pastikan Gubernur Jatim Bergabung ke Kubu Prabowo

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Fadli Zon, mengatakan banyak kepala daerah dari partai di luar koalisi bergabung dalam tim pemenangan Prabowo-Hatta. Diantaranya Gubernur Jawa Timur Sukarwo yang juga  Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jatim.

Fadli mengatakan bergabungnya Sukarwo dalam tim pemenangan sudah mendapat izin dari ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Hobi Prabowo Menembak, Hobi Jokowi Raono

Sebagai syarat pendaftaran pasangan capres-cawapres 2014, Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta sudah menyerahkan Daftar Riwayat Hidup ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sejumlah informasi menarik pun bisa dilihat dari CV mereka.
Dari Daftar Riwayat Hidup yang dikutip merdeka.com dari situs KPU, Kamis (22/5/2014), Prabowo menulis memiliki hobi membaca, berkuda, berenang dan menembak.
"Siapa berani, menang!" demikian tulis mantan Danjen Kopassus itu dalam kolom moto hidup.

Todung Mulya Lubis dan Alexander Lay jadi Tim Hukum Jokowi-JK

Tim pemenangan parpol pengusung menunjuk pengacara Todung Mulya Lubis dan Alexander Lay menjadi Tim Hukum bakal capres-cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Kubu Prabowo-Hatta Laporkan Spanduk 'Melawan Prahara'

Tim advokasi pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyambangi gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) siang ini. Mereka bertujuan melaporkan spanduk yang bertuliskan 'Melawan Prahara' yang dipasangan relawan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Prahara itu maksudnya Prabowo-Hatta. Ini merupakan pencemaran nama baik, penyerangan kehormatan. Ini black campaign," ujar juru bicara tim advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman, di gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2014).

PDIP Yakin Suara Golkar ke Jokowi-JK

Kader Partai Golkar terpecah dalam memberikan suara kepada pasangan calon presiden-wakil presiden. Meskipun, DPP Partai Golkar memutuskan berkoalisi mendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.
Namun sejumlah kader muda dan senior Golkar lebih memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. PDI Perjuangan yakin suara pemilih Golkar lebih banyak mendukung pasangan Jokowi-JK.
"Suara pemilih Golkar yang memilih Pak Jokowi dengan masuknya Pak JK. Survei banyak memilih Jokowi-JK," kata Politisi Senior PDIP Pramono Anung di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Jokowi-JK Dukung Partai Politik Dibiayai APBN

Kasus korupsi yang marak belakangan terjadi mayoritas dilakukan oleh para pelaku politik dari berbagai partai politik. Mahalnya biaya politik, menjadi salah satu alasan maraknya praktik perampokan uang rakyat.
Capres dan Cawapres Jokowi - Jusuf Kalla (JK) mewacanakan pembiayaan partai politik dari uang APBN. Mereka juga akan merestorasi undang-undang tentang partai politik untuk mendorong pelembagaan partai politik, melalui penguatan sistem kaderisasi, rekruitmen, dan pengelolaan keuangan partai.
"Kami akan mendorong pengaturan pembiayaan partai politik melalui APBN/APBD yang diatur dengan undang-undang partai politik.

Kasus Bus Transjakarta Berkarat, Giliran Tim Hukum Jokowi Angkat Bicara

Tak mau kalah dengan Eggi Sudjana & Partners Advocates and Counsellor at Law yang telah menggelar keterangan pers untuk membela kliennya, mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Udar Pristono, kini giliran tim hukum Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal kasus dugaan korupsi bus Transjakarta dan bus sedang berkarat.
Dari pesan blackberry messenger (BBM) yang diterima redaksi, menyatakan tim hukum Jokowi Presiden 2014 dari Alex Lay & Todung Mulya Lubis, akan menggelar jumpa pers untuk menanggapi keterangan pers yang telah dilakukan tim hukum Udar Pristono.

Dengan Strategi Pasukan Komando, Prabowo Dipastikan Akan Libas Jokowi

Masuknya Mahfud MD sebagai tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bakal memecah massa Partai Kebangkitan Bangsa yang mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Pengaruh jelas ada. Tapi kami harapkan tidak terlalu signifikan. Dan ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk semakin kerja keras," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Tengah Yusuf Chudlhori di Semarang, Kamis (22/5/2014).

Meski Didukung SBY, Prabowo-Hatta Belum Tentu Bisa Menangi Pilpres

Meski didukung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Hatta Rajasa, yang diusung Partai Gerindra, Golkar, PKS dan PAN itu, belum tentu bisa mengalahkan pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla saat pemilihan presiden (Pilpres), 9 Juli mendatang.
"Kekuatan pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa ada di tangan partai. Berbeda dengan pasangan Jokowi - Jusuf Kalla, ada di tangan rakyat.

Fahri Curigai Jokowi Ikut Serta Dalam Kasus Korupsi Bus TransJ

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah meminta calon presiden Joko Widodo untuk menjelaskan kepada publik perihal kasus dugaan korupsi Bus Transjakarta yang tengah diusut Kejaksaan Agung.
Fahri mengungkapkan, Jokowi tidak bisa lepas tangan dalam kasus yang sudah menyeret mantan kepada dinas perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono tersebut sebagai tersangka. "Dalam kasus bus berkarat TransJakarta jokowi tidak bisa lepas tangan,"ujarnya, lewat akun twitter @fahrihamzah, Kamis (22/5/2014).

Berdikari Menurut Jokowi-JK

Pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla sudah menyampaikan visi misi dan program aksi saat mendaftar ke KPU, Selasa (20/5/2014). Dalam dokumen visi-misi Jokowi - JK, salah satu sektor yang ditekankan adalah berdikari dalam bidang ekonomi.
Dalam pandangan Jokowi - JK, kedaulatan politik akan kehilangan makna jika tidak diiringi oleh kemandirian ekonomi dalam pembuatan kebijakan nasional. Kemandirian ekonomi dipandang sebagai kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Pasangan ini mengkritik kondisi perekonomian nasional. Walaupun ekonomi Indonesia kini sudah masuk 10 besar dunia, Jokowi - JK melihat ekonomi Indonesia berdiri di atas pondasi rapuh akibat berlanjutnya masalah kemiskinan, keterbatasan akses terhadap air bersih dan energi, kesenjangan atau jurang kaya-miskin semakin melebar, kerentanan terhadap tekanan ekonomi global.

Solihin GP Dukung Jokowi-JK

Pembelotan elite partai politik marak terjadi mewarnai proses awal pengajuan calon presiden dan wakil presiden. Politisi secara pribadi memilih mengambil sikap berbeda dari sikap partai.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Luhut Binsar Panjaitan, misalnya mendukung pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla, padahal Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie berkoalisi dengan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
Pro-kontra pun segera muncul. Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tandjung termasuk keberatan atas sikap Luhut.

Jokowi-JK Akan Masukkan HAM ke Kurikulum SD dan Pendidikan TNI

Pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla menyusun visi misi dan program aksi yang telah diberikan ke KPU saat pendaftaran, Senin (19/5). Jokowi-JK sudah menyusun program aksi di bidang hukum yang terurai dalam 42 prioritas utama.
"Kami berkomitmen untuk mewujudkan sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan. Dalam kebijakan penegakan hukum, kami akan memberi penekanan pada 42 (empat puluh dua) prioritas utama," demikian dikutip dari visi misi Jokowi-JK di situs KPU.

Karena Paham Betul Kelakukan Prabowo, Spirit Korsa Luhut Entah Kemana

Dukungan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Luhut Panjaitan kepada pasangan calon presiden Jokowi - Jusuf Kalla, bukan kepada Prabowo-Hatta sedikit mengherankan.
Bila ditinjau dari semangat keprajuritan, ada semboyan yang sangat kental yakni semangat satu korps, perasaan satu korsa. Esprit de Corps.
Luhut dan Prabowo sama-sama pensiunan perwira tinggi TNI. Apalagi keduanya pernah menyenyam pendidikan di bidang yang sama di TNI.

Jokowi-JK Yakin Bisa Tekan Angka Kemiskinan

Salah satu persoalan utama yang diangkat pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) adalah kemiskinan. Pasangan ini mengkritik pondasi ekonomi nasional yang rapuh karena berlanjutnya masalah kemiskinan.
Harus diakui, kemiskinan menjadi potret buram ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2013 mencapai 28,55 juta orang atau sekitar 11 persen dari penduduk Indonesia. Angka ini naik 1,7 persen atau 480.000 jiwa dari posisi Maret 2013.

Jokowi-JK Bangun Indonesia dari Pinggir

Capres dan Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla (JK) punya komitmen untuk melakukan pemerataan pembangunan Indonesia. Jika menang di pilpres, pasangan yang diusung oleh PDIP, PKB, NasDem dan Hanura ini akan memulai membangun Indonesia dari daerah pelosok.
"Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan. Kami akan meletakkan dasar-dasar bagi dimulainya desentralisasi asimetris. Kebijakan desentralisasi asimetris ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan nasional Indonesia di kawasan-kawasan perbatasan, memperkuat daya saing ekonomi Indonesia secara global, dan untuk membantu daerah-daerah yang kapasitas berpemerintahan belum cukup memadai dalam memberikan pelayanan publik," demikian isi Visi dan Misi Jokowi-JK yang diserahkan ke KPU, dikutip merdeka.com, Kamis (22/5/2014).