Sabtu, 12 Juli 2014

Jokowi Yakin Bisa Kontrol Kecurangan di Jabar

Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua kader memastikan perolehan suara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla  di Jawa Barat (Jabar) aman.

Jokowi Dihadiahi Angklung oleh Putera Mang Udjo

Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat hadiah spesial saat berkunjungan ke Saung Angklung Udjo, Jalan Padasuka, Bandung, Sabtu (12/7/2014). Ia diberi angklung sarinande dan ikat kepala khas sunda.
Hadiah itu diberikan oleh pengurus Saung Angklung, Taufik Hidayat Udjo, putera seniman Sunda Udjo Ngalagena.

Jokowi: Jangan Bermain-main dengan Suara

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal banyaknya temuan kejanggalan formulir C1 yang terunggah di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Surat Terbuka untuk Sang Ketua Umum PAN

Saudaraku Hatta Rajasa yang saya hormati,Sebagai orang yang ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), dan sebagai mantan pengurus dan mantan ketua fraksi PAN di DPR RI, walau saya sudah agak lama tidak terlibat dalam kegiatan partai, hati saya masih bersama PAN. Saya bersyukur telah menjadi bagian dari berdirinya sebuah partai yang pada awalnya dimaksudkan sebagai partai plural dan inklusif, bersendikan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

Jokowi: Terima Kasih Relawan Jawa Barat!

Hasil hitung cepat menunjukan perolehan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) kalah dari Prabowo-Hatta di Jawa Barat. Meski demikian Jokowi tetap berterima kasih kepada pemilih di Jawa Barat.
"Saya berdiri di sini tak ada niatan lain selain berterima kasih kepada yang sudah memilih di Jawa Barat. Kepada relawan-relawan juga saya ucapkan terima kasih," tutur Jokowi di Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/7/2014).

Jokowi Buka Peluang Golkar Bergabung ke Kubunya

Waketum Golkar Agung Laksono menyebut kemungkinan mendukung pemerintah apabila Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menjadi pemenang Pilpres. Capres nomor urut dua Jokowi pun membuka peluang tersebut.
"Bagus-bagus saja, saya terima saja kalau didukung," ujar Jokowi di Kantor DPD PDIP Jawa Barat, Jl Gatot Soebroto, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/7/2014).

Salam Dua Jari Sambut Jokowi di Saung Angklung Udjo

Capres Joko Widodo (Jokowi) melakukan pengecekan pengumpulan data C1 di Jawa Barat. Jokowi menyempatkan mampir ke Saung Angklung Udjo di Kota Bandung.
Rombongan Jokowi tiba di Saung Udjo, Sabtu (12/7/2014) pukul 16.45 WIB. Ratusan warga menyenandungkan Salam Dua Jari saat calon presiden Joko Widodo tiba di Saung Angklung Udjo, Jalan Padasuka, Bandung, Jawa Barat.

Presiden Jokowi Yakin Perolehan Suara di Jabar Sama Dengan Hasil Quick Count

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Kantor DPD PDIP Jawa Barat Jalan Pelajar Pejuang Bandung. Kunjungan ini dimaksudkan untuk memantau langsung formulir C1 Jabar di Pilpres 2014 sudah dipegang oleh PDIP.
"Kita ke Jabar yang pertama bahwa untuk memastikan C1 sudah dipegang dan di Jabar alhamdulillah 100 persen sudah kita pegang," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Kantor DPD PDIP Jabar, Bandung, Sabtu (12/7/2014).
Menurut Jokowi, hal ini perlu dilakukan untuk melakukan proses pengawalan pasca-pemungutan suara agar tidak terjadi kecurangan dalam pilpres yang dihelat pada 9 Juli kemarin.

Presiden Jokowi ke Bandung

Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), meluncur ke Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (12/7/2014) siang ini. Presiden Jokowi diagendakan mengunjungi kantor DPD PDIP, Bandung, Jawa Barat.
Jokowi berangkat dari ibu kota sekitar pukul 12.00 WIB.
Ia bergerak menuju Bandung usai mengunjungi kantor TransMedia di bilangan Kalibata dan Mampang, Jakarta Selatan.

Presiden Jokowi Kunjungi TransMedia

Suasana akhir pekan di ruang redaksi detikcom tiba-tiba riuh. Pangkal musababnya Presiden RI ke-7,Joko Widodo (Jokowi), datang untuk silaturahmi dengan redaksi detikcom.
Jokowi datang mendadak, mungkin seperti gaya blusukan yang dia lakukan. Tahu-tahu pukul 09.00 WIB, Sabtu (12/7/2014) ada petugas kepolisian yang datang.

Kalau Jokowi Menang, Puskaptis Siap Dibubarkan

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Husein Yazid, menantang lembaga survei lain siap ditutup jika hasil hitung cepat mereka melenceng dari hasil hitung nyata Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sebab menurut dia, beberapa institusi pelaku hitung cepat sudah mendeklarasikan hasilnya paling benar, dan justru membuat polemik di tengah masyarakat.