Kamis, 04 April 2013

Jokowi ajak kepala Satpol PP baru muter-muter di jalan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik Kukuh Hadi Santoso sebagai Kepala Satpol PP baru. Hari ini, Jokowi mengajak Kukuh untuk mengitari jalan dan memberikan arahan yang harus dia kerjakan.

"Saya hanya muter-muter, kan pejabat baru. Ya saya puter-puterkan apa sih pekerjaan riilnya, pekerjaan lapangannya, yang dinanti masyarakat seperti apa. Kemudian saya puterkan di jalan-jalan ini loh, enggak boleh pasang ini, enggak boleh ini, jualan kayak gitu enggak boleh. Gitu aja. Tolong nanti itu ditertibkan," kata Jokowi di Kantor Balai Kota, Jakarta, Kamis (4/4).

Menurut Jokowi, dirinya hanya memberikan contoh-contoh pekerjaan yang harus segera diatasi oleh Kukuh. Termasuk juga pemasangan umbul-umbul dan spanduk partai yang tidak sesuai tempatnya.

"Saya hanya memberikan contoh-contoh di beberapa tempat saja. Ya banyak, tadi di Pasar Baru, di Merdeka Barat, saya puterin semuanya," kata Jokowi.

Jokowi juga sudah memberikan target kepada Kukuh. "Dalam waktu 6 bulan harus apa-apa sudah," tandasnya.


Sumber :
merdeka.com

Menlu Australia jenguk Jokowi

Menlu Australia Bob Carr sowan ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Ia angkat bicara seputar wacana yang menyebut Jokowi layak menjadi capres potensial di Pilpres 2014.

Bob Carr ditanya wartawan apakah dirinya setuju atau tidak apabila Jokowi menjadi Presiden RI mendatang, usai pertemuan yang digelar di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2013).

Ia berpendapat masalah yang dihadapi bangsa Indonesia berbeda dengan masalah di negara Australia. Dengan begitu, Australia tidak bisa campur tangan.

"Jadi kita tidak bisa campur tangan siapa yang akan dipilih oleh orang-orang Indonesia. Kita tahu di Indonesia banyak partai tapi kita akan menghargai kalau ada pemimpin yang mampu membuat Indonesia lebih maju, dan menjadikan sebagai negara yang menjunjung demokrasi serta hak asasi manusia di kancah internasional," papar Bob Carr.

Untuk masalah capres, Jokowi tetap pada komitmennya. "Tidak (akan maju nyapres), hanya fokus sama kewajiban saya untuk Jakarta, memecahkan masalah kemacetan, banjir, pendidikan, kesejahteraan masyarakat," kata Jokowi.

Dalam pertemuan itu, Bob Carr dan Jokowi bertukar pikiran tentang program-program pembangunan.

"Kami pemerintah Australia siap membantu dan berbagi pengalaman, kami juga melihat di sejumlah sektor perlu dilakukan kerja sama dengan Australia," kata Bob Carr yang terbalut jas biru ini.

Hal yang sama juga disampaikan Jokowi. Ia menegaskan tidak memberi saran maupun kiat-kiat memenangi pemilihan umum.

"Hehehe enggak. Dalam pertemuan tadi, kita cuma ngomongin program-program pembangunan di Jakarta bukan tentang pemilu, tentang program pendidikan, kesehatan. Kita juga ngomongin masalah banjir di Jakarta, kemacetan," kata Jokowi yang mengenakan baju batik ini.


Sumber :
news.deitk.com

Berita Serupa :
- merdeka.com : "Di depan menlu Australia, Jokowi malu-malu ditanya soal capres"

Jokowi: Kasatpol PP Saya Beri Waktu Enam Bulan

Joko Widodo memberikan waktu enam bulan kepada Kepala Satpol PP Kukuh Hadisantoso yang baru dilantik untuk menunjukkan hasil kerjanya. Meski tak disertai ancaman sanksi, Gubernur DKI Jakarta itu dengan tegas meminta selama enam bulan Satpol PP harus memberikan hasil kerja yang signifikan.
"Tadi sudah saya beri (tenggat waktu) pada Kasatpol PP, dalam waktu enam bulan apa-apanya sudah harus selesai," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (4/4/2013).
Saat mengangkat sumpah dan melantik Kukuh Hadisantoso menjadi Kasatpol PP pada Selasa (3/4/2013), Jokowi meminta Satpol PP bekerja lebih keras membantu menjaga ketertiban Ibu Kota dan tidak banyak berleha-leha di jam kerja. Mantan Wali Kota Surakarta ini juga menegaskan, Satpol PP harus lebih menerjunkan diri menjaga ketertiban di ruang terbuka hijau (RTH).
Jokowi memberi pesan khusus bahwa Satpol PP harus bisa membersihkan spanduk dan bendera yang bertebaran liar di sudut-sudut kota. Menurut Jokowi, banyaknya spanduk dan bendera liar menunjukkan kesan negatif untuk Pemerintah Provinsi DKI. Padahal, sejatinya ada regulasi yang mengatur dan Satpol PP harus lebih berani menertibkannya.
Secara terpisah, Kasatpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadisantoso mengungkapkan, dirinya terinspirasi dengan cara kerja Jokowi. Kukuh mengaku akan menirunya, menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan gemuruh.
"Insya Allah saya akan blusukan juga seperti Pak Gubernur," ujar Kukuh.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Kasatpol PP DKI Bersyukur Pekerjaannya Diperingan oleh Jokowi

Hari ini Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso diajak makan siang sambil berkeliling melihat kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat yang biasa dipenuhi oleh Pedagang Kaki Lima oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Seusai meninjau, Kukuh mengatakan pihaknya juga akan mengikuti cara Joko Widodo yang turun langsung berkomunikasi dengan warga, sehingga ketika melakukan relokasi warga sudah memahami karena kedekatan itu.

"Ya insya Allah nanti saya juga akan blusukan seperti pak Gubernur," ucap Kukuh di Balai Kota, Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Melihat kompleksitas persoalan yang bersentuhan dengan tugas Satpol PP, Kukuh mengaku tidak khawatir. Ia juga bersyukur sebab setengah dari pekerjaannya melakukan relokasi warga sudah dikerjakan oleh Gubernur.

"Setengah pekerjaan Satpol PP itu sudah dilakukan oleh Pak Gubernur. Karena itu kami akan mencontoh cara beliau. Seperti relokasi warga waduk Pluit yang tidak ada kericuhan," tutur Kukuh.

Kukuh baru bertugas terhitung sejak dilantik pada hari Rabu (3/4/2013) kemarin. Ia menggantikan posisi Effendi Anas yang telah memasuki masa pensiun. Baru menjadi Kepala Satpol PP, dirinya sudah menerima tugas dari Joko Widodo untuk menertibkan spanduk liar dan mengerahkan aparatnya di lokasi publik yang tergolong rawan.

Sumber :
jakarta.tribunnews.com

Ini Tugas Dokter Keluarga Versi Jokowi

Dokter keluarga segera dikonsentrasikan di pemukiman warga kurang mampu di Ibukota. Tenaga medis ini bakal menangkal lonjakan pasien ke rumah sakit.

Dokter keluarga menjadi topik hangat yang dibahas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta PT Askes.

"Tadi ketemu dengan IDI, PT Askes, ya saya kira rampunglah masalah-masalah yang ada. Yang pertama memang kalau nanti dokter keluarga itu bisa segera dilakukan karena juga persiapan anggaran, dari tadi juga menyampaikan sudah siap. Saya kira nanti rujukannya dimulai dri dokter keluarga," kata Jokowi di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2013).

Jokowi mengatakan pasien yang sakit ringan bisa ditangani oleh dokter keluarga sehingga tidak perlu berobat ke puskesmas dan rumah sakit.

"Setelah itu, kalau mereka sakit agak berat bisa ke puskesmas, langsung bisa ke rumah sakit. Nanti akan keliatan sekali kalau ini sudah dimulai, pasien rumah sakit akan kelihatan turunnya drastis," ujar dia.

Menurut Jokowi, dokter keluarga akan dikelompokan untuk melayani keluarga kurang mampu yang membutuhkan. Besarnya jumlah pasien yang akan ditangani sang dokter keluarga masih dihitung.

"Iya, di pemukiman. Ini di bawahnya puskesmas, untuk masuk ke rumah sakit akan dihambat oleh dokter keluarga ini nanti. Jadi tidak harus hanya ditempatin di Menteng 1, di anu 1 dan lain-lain, tidak seperti itu. Tadi kita bicara per kelompok wilayah yang memang membutuhkan, dikonsentrasikan ke sana," kata suami Iriana ini.

Jokowi mengatakan dokter keluarga juga bertugas memberikan preventif dan promotif. "Sehingga nanti akan kelihatan drastis turunnya karena ada preventif dan promotif. Artinya pola hidup, pola makan kemudian lain-lainlah itu akan kelihatan di dokter keluarga ini," kata Jokowi.

Pria kelahiran Solo ini memastikan anggaran telah disiapkan. Tenaga dokter keluarga yang dibutuhkan cukup. PT Askes ingin KJS menjadi embrio penerapan SJSN tahun 2014 mendatang.

Mulai bulan ini, Pak? "Belum dapat jumlahnya. Tapi dari IDI pengennya cepat. Kita pun juga pengennya cepet. Nanti ini pertemuan ke 4 atau 5 baru final. Tapi saya kira bulan ini nanti akan kelihatan progresnya," jawab Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi: Dokter Pribadi KJS Akan Turun ke Pasien"

Jokowi: Satpol PP Jangan Cuma Duduk di Kecamatan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memerintahkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI yang baru, Kukuh Hadi Santoso, dan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI yang juga baru, Widyo Dwiyono Budi, untuk bergerak cepat.

Untuk Widyo, Jokowi memerintahkan Dinas segera membangun sejumlah taman. "Segera mulai. Persoalan utama taman itu kesulitan merawat," kata dia, Rabu, 3 Maret 2013.

Pesan yang hampir sama ditujukan kepada Kukuh Hadi untuk menjaga ruang terbuka hijau. Dalam pengamatan Jokowi, ada banyak spanduk dan poster liar yang menempel di sudut-sudut Jakarta. "Kok, bisa ada spanduk melintang dari pohon ke pohon. Tertibkan itu dan jangan takut," ucapnya.

Dengan 7.000 personel, Jokowi mengharapkan Satpol PP bisa memberikan kenyamanan kepada warga di tempat-tempat keramaian, seperti terminal atau ruang terbuka hijau. Mantan Wali Kota Solo ini juga meminta kepada petugas Satpol PP agar berkeliling wilayah dan tidak tinggal diam. "Jangan duduk-duduk saja di kantor lurah atau camat, tapi keliling," ujarnya. (Baca: Jokowi: Satpol PP Jangan 'Bak-buk-bak-buk')

Sebelum melantik kedua pejabat, Jokowi sempat berkeliling di sejumlah ruas jalan Jakarta. Jokowi sempat melihat-lihat taman kecil yang berada di depan stasiun TVRI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ia juga melihat berputar-putar di kawasan Monas tanpa turun dari kendaraan dinasnya.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melantik Kukuh Hadi Santoso sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI dan Widyo Dwiyono Budi sebagai Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Rabu, 3 April 2013. Sebelumnya, Sylviana Murni ditunjuk sebagai pelaksana tugas Kepala Satpol PP menggantikan Effendi Anas, yang sudah memasuki masa pensiun, 22 Februari 2013 lalu. (Baca: Sylviana Murni Jadi Kepala Satpol PP DKI)

Sebelum diangkat menjadi Kadis Pertamanan, Widyo menjabat sebagai Kepala Biro Sarana dan Prasarana, sedangkan Kepala Satpol PP Kukuh sebelumnya menempati posisi Kepala Biro Umum.


Sumber :
www.tempo.co

HUT ke-486 Jakarta, Jokowi Tolak Jamuan Makan Malam & Ada Nidji

Konsep perayaan HUT ke-486 Jakarta nantinya lebih merakyat. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maupun Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin perayaan itu bisa dinikmati oleh warga Jakarta .

"Konsepnya yang pasti kerakyatan. Pak Gubernur tolak semacam jamuan makan malam dengan para Dubes dan segala macam. Pak Gub nggak mau, maunya jamuan makan malam sama rakyat rame-rame. Intinya belum diputuskan," kata Ahok di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2013).

Menurut Ahok, Jokowi berharap HUT Jakarta bisa dinikmati warganya. Panitia penyelenggara diminta mewujudkan impian itu.

"Nah...itu yang harus diterjemahkan. Panitia terjemahkan konsep itu agar bisa dinikmati warga DKI dan warga harus bisa menikmati," ujar Ahok.

Ahok mengatakan HUT Jakarta nanti belajar dari penyelenggaraan perayaan Tahun Baru 2013. Car Free Night kemungkinan juga bakal digelar. "Iya mungkin (car free night). Bisa jadi kayak kemarin," kata Ahok.

Ayah 3 anak ini menambahkan perbaikan terus dilakukan seperti penambahan toilet dan lokasi harus lebih bersih dari sampah.

HUT Jakarta juga akan dimeriahkan musikal Betawi. "Nidji juga ada," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.

Ahok menambahkan Jokowi enggan fotonya 'bertaburan' saat acara nanti. "Tadi Pak Gubernur tanya, dia juga nggak suka kumpul-kumpul semua ada foto beliau. Beliau meledek, foto Pak Wagub saja," ujar Ahok sambil tersenyum.

Terus Bapak mau? "Enak aja," jawab Ahok singkat.

Ahok tidak akan menyumbangkan suara alias bernyanyi saat hajatan itu. "Waduh itu kelemahan saya, kamu ungkap-ungkap," kata Ahok ramah.

Selain itu, Ahok berharap lurah maupun camat hasil lelang jabatan dapat dilantik sebelum HUT Jakarta. "Kalau kita lihat jadwalnya Juni sudah selesai dan Juni juga ada ultah Pak Gub," kata Ahok.


Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- liputan6.com : "Jokowi dan Jakarta Ultah, Makan Malam dengan Warga Disiapkan"

Jokowi Ogah Mukanya Nongol di Umbul-Umbul Saat HUT DKI

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang mempersiapkan rangkaian agenda kegiatan menyambut HUT ke-486.

Pada saat perayaannya nanti, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak menginginkan foto dirinya terpampang di umbul-umbul perayaan HUT.

"Tadi Pak Gubernur mengatakan dia engga suka di umbul-umbul semua ada foto beliau. Beliau malah meledek, foto Pak Wagub saja," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama dengan tawanya di Balaikota, Kamis (4/4/2013).

Ahok sapaan Basuki Tjahja Purnama menuturkan, Jokowi menginginkan konsep kerakyatan dalam perayaan HUT DKI Jakarta nanti. Bahkan, kata Ahok, mantan Wali Kota Solo tersebut menolak acara semacam jamuan makan malam dengan para duta besar.

"Pak Gubernur maunya jamuan makan malam sama rakyat. Dari Pak Gubernur, inti HUT Jakarta bisa dinikmati warga. Nah itu yang harus diterjemahkan oleh Panitia untuk membuat konsep acara agar bisa dinikmati warga DKI dan warga harus bisa menikmati," kata Ahok.

Dikatakannya, pada perayaan HUT nanti penambahan jumlah kamar mandi dan tempat sampah harus menjadi perhatian juga sebagai bentuk evaluasi dari perayaan tahun baru.

Lebih lanjut, Ahok menambahkan untuk pelantikan lurah camat yang terpilih dalam lelang jabatan, akan dilantik sebelum HUT Jakarta.

"Kalau kita lihat jadwalnya Juni sudah selesai," tandasnya.

 Sumber :
jakarta.okezone.com

Jokowi minta gelanggang remaja baru berornamen Betawi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merehab fasilitas olahraga dan pemuda yang pada umumnya sudah berusia tua. Sedikitnya ada 44 gelanggang remaja di tingkat kecamatan di Jakarta akan direhab total.

Kepala Disorda DKI Jakarta Ratiyono menjelaskan, rencana rehab total gelanggang remaja akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahun 2013 ini, akan ada enam gelanggang remaja yang akan direhab total.

"Yaitu Gelanggang Remaja Kecamatan Pasar Minggu, Gelanggang Remaja Kecamatan Kelapa Gading, Gelanggang Remaja Kecamatan Ciracas, Gelanggang Remaja Kecamatan Tanah Abang, Gelanggang Remaja Kecamatan Tambora dan Gelanggang Remaja Kecamatan Koja," jelas Ratiyono di Kantor Balai Kota, Jakarta, Kamis (4/4).

Ratiyono menambahkan, di tahun ini, pihaknya juga akan melaksanakan beberapa pembangunan sarana dan prasarana baru olahraga yang sudah tua.

"Fasilitas olahraga kita itu usianya sudah lama sekali, sudah tua. Pesannya gubernur, gelanggang olahraganya jangan direhab kecil-kecil, nanti tidak kelihatan. Harus dirombak dan direhab total saja," tambahnya.

Di dalam rehab total gelanggang remaja, menurut Ratiyono, Jokowi menginginkan konsep bangunan berornamen betawi yang menunjukkan kekhasan Jakarta.

"Khas Pemprov DKI ya warna bangunannya jangan yang terlalu meriah, tetapi harus soft atau lembut. Tidak hanya itu, harus dibangun pagar yang hijau. Artinya harus ada tanaman hidupnya sehingga kelihatan segar, hidup dan hijau. Baik dilengkapi tanaman merambat atau tanaman dalam pot," terang Ratiyono.

"Setiap bangunan gelanggang remaja, lantai dasarnya kita bangun ruang semacam auditorium. Ini dapat digunakan untuk kegiatan seni, budaya atau pameran karya ilmiah. Sedangkan lantai dua kita bangun lapangan olahraga, di sana remaja atau warga dapat menikmati fasilitas olahraga yang telah disediakan secara gratis," tandasnya.


Sumber :
merdeka.com

PDIP Pastikan Jokowi Tak Akan Menyeberang

Kendati belum memutuskan akan memberikan tiket calon presiden kepada Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo (Jokowi), namun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yakin Jokowi tak akan menyebrang.

"Jokowi adalah seorang kader yang logis dan loyal," kata Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait, di Gedung MNC, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis 4/4/2013).

Maruarar menuturkan soal survei presiden untuk pertama kali, ada dua kader PDIP yaitu Megawati Soekarno Putri dan jokowi yang berada di tiga besar. Ini membuktikan SDM PDIP diapresiasi publik.

"Kita belum membicarakan soal siapa (dicalonkan menjadi presiden), saya pikir ini fase kepada jokowi telah merebut hati rakyat untuk mengentaskan isu macet. Kita tau rakyat Jakarta sangat kritis jadi sangat penting satu tahun ini, ada perubahan sektor-sektor strategis di sektor Jakarta. Ini harus bisa dijawab dengan bukti-bukti konkret kita senang Jokowi fokus melayani masyarakat Jakarta" ungkapnya.

Saat ini, lanjut Maruarar, tantangan untuk membuktikan di tangan dia (Jokowi) ada perubahan. Perubahan itu harus dirasakan publik Jakarta, seperti program KJS dan KJP yang harus diperbaiki. Selain itu ada juga macet dan banjir serta tantangan yang sterategis.

"Jokowi saya rasa tentu melayani rakyat Jakarta diminta untuk membantu di daerah pada saat libur, tetap prioritas dia di masyarakat," terangnya.

Sebelumnya nama Jokowi kembali menjadi tokoh yang paling diunggulkan untuk menjadi Presiden pada Pilpres 2014 mendatang. Hasil survei Publica Research and Consulting, Jokowi berada di urutan pertama dengan perolehan 16 persen suara. Di bawahnya bertengger nama Prabowo Subianto dengan poin 7,9 persen.

Di urutan selanjutnya ada nama Mahfud MD dengan 4 persen pemilih dan Jusuf Kalla dengan 2,3 persen. Sedangkan nama Dahlan Iskan, Abu Rizal Bakrie dan Megawati hanya dipilih oleh 1 persen responden.


Sumber :
news.okezone.com

Jokowi Takjub ketika kunjungi MNC Group

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), hari ini menyambangi kantor Redaksi MNC Media, di MNC Tower, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Jokowi tiba di lokasi sekira pukul 10.00 WIB. Orang nomor satu di Jakarta ini, langsung disambut oleh CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.

Jokowi hadir dengan mengenakan baju batik lengan panjang berwarna coklat, tidak memakai  kemeja putih, pakaian yang selalu dikenakannya disaat melakukan blusukan. Kali ini Jokowi diampingi oleh Maruarar Sirait dan Ganjar Pranowo, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.

Ketika tiba di Studio MNC Media (RCTI, Global TV dan MNC TV), Mantan Walikota Solo ini, terpesona melihat studio dan ruang redaksi MNC Media yang besar.

"Datang kemari saya sangat takjub melihat studio MNC Media (RCTI, Global TV dan MNC TV) besar sekali," ujar Jokowi sambil melemparkan senyuman kepada wartawan, Kamis (4/4/2013).

Dia meninggalkan kantor MNC Media sekira pukul 11.40 WIB, dengan menggunakan mobil dinas kijang Inovva berwarna hitam.

Sumber :
jakarta.okezone.com

HUT Jakarta, Jokowi kembali adakan pesta rakyat

Meski masih beberapa bulan lagi, Jokowi sudah mengumpulkan anak buahnya untuk merapatkan persiapan acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 486 Jakarta. Kegiatan perayaan tahun ini, akan dimulai sejak tanggal 2 Juni hingga 3 Juli 2013 mendatang.

Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Arie Budiman, mengatakan ada sekitar 17 kegiatan utama dalam rangkaian memperingati HUT tersebut.

"Oh iya panitia HUT, kita sih saksi ahli aja. Ada 17 kegiatan utama di rangkaian itu," ujar Arie di Kantor Balai Kota, Jakarta, Kamis (4/4).

Rencananya, fokus utama kegiatan perayaan ulang tahun akan difokuskan di wilayah Jakarta Utara. Dengan begitu tidak hanya menetap di sekitar Jakarta Pusat, seperti Kemayoran.

"Kalau enggak salah nanti di sekitar Pantai Indah Kapuk (PIK) gitu ya. Itu 2 Juni dan di hari yang sama, para wali kota lah di lima wilayah ikut mencanangkan," jelas Arie.

Adapun 17 acara utama untuk memeriahkan HUT Jakarta ke-486 seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ), Jakarta Great Sale, Jakarta Karnaval, sandiwara musikal, dan ada pula acara car free night seperti Jakarta Night Festival.

"Jadi ada happening art. Pak gubernur menghendaki ini menjadi pesta masyarakat Jakarta lah. Memang yang diharapkan tentu hiburan-hiburan itu akan menurunkan tensi masyarakat. Selain memang mereka tentu membutuhkan hiburan. Secara psikologis itu mendorong masyarakat menghargai budayanya sendiri," terangnya.


Sumber :
merdeka.com

Jokowi Ternyata Sudah Dikenal Hingga Myanmar

Sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ternyata sudah dikenal hingga ke Myanmar. Seorang wanita berkewarganegaraan Myanmar Ei May Zin mengaku dirinya ternyata mengetahui dan mengenal sosok Jokowi. Menurutnya Jokowi adalah sosok pemimpin yang baik.

"Dia orangnya baik dan ramah," tutur Zein kepada detikFinance di Yangon, Myanmar, Rabu (3/4/2014).

Meskipun agak sulit mengeja nama Jokowi, ia pun bercerita asal mula dirinya mengenal sosok Jokowi. Wanita asal Burma berusia 27 tahun ini mengatakan, dirinya mengenal jokowi ketika belajar selama 1 tahun pada 2011 di Indonesia. Ia mengambil kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo dan musik di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

"Dengan beberapa teman waktu di Solo, kita pernah ada jamuan makan dengan Pak Jokowi. Waktu itu dia masih jadi Walikota Solo," sebut Zein dengan Bahasa Indonesia yang cukup lancar namun masih kental aksen Myanmar.

Zein saat itu mengobrol santai bersama para rombongan delegasi Indonesia saat mengiringi kunjungan dan kerja sama bisnis yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa, terlihat sudah bisa bahasa Jawa, meskipun hanya sedikit-sedikit. Zein merupakan salah seorang guru di Indonesia International School Yangon (IISY).

Ia ke belajar ke Indonesia atas biaya Kedutaan Besar Republik Indonesai (KBRI) Yangon. Zein dan beberapa rekan guru di IISY dikirim ke Indonesia selama 1 tahun untuk mendukung pengembangan kurikulum dan pengetahuan tentang bahasa dan budaya Indonesia.

Kepala Sekola IISY Sirdjanul Ghufron menjelaskan, dengan menggunakan dua kurikulum yakni kurikulum Indonesia (KTS) dan kurikulum internasional yang bekerjasama dengan British Council di Yangon, pihaknya tidak sekedar hanya mengajar dalam bahasa Inggris saja.

Tetapi membangun dan memperkenalkan suasana dan budaya Indonesia. Salah satu caranya ialah mengirim para guru lokal di IISY ke Indonesia untuk belajar bahasa dan budaya.

"Jumlah guru 43 orang, 9 orang dari Indonesia, 32 orang dari Myanmar, 1 orang dari Australia, 1 orang Amerika Serikat. Dengan jumlah siswa 480 orang, 47 orang dari Indonesia, 425 orang Myanmar, 3 orang Korea, 2 orang Singapura, 2 orang Vietnam, dan 1 orang Malaysia," tambahnya.


Sumber :
finance.detik.com

Mahasiswa Korban Ijazah Bodong Minta Bantuan Jokowi

10 mahasiswa Universitas Nasional, Jakarta, mendatangi gedung Balaikota DKI. Mereka meminta bantuan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi untuk membantu memfasilitasi dengan pihak kampus.

"Kami berharap bapak Jokowi membantu kami memfasilitasi kami dengan pihak Kampus. Kami sudah berulang kali mendatangi Dikti, Menteri Pendidikan tapi tidak juga direspons. Makanya kami berdemo di sini buat minta bantuan Pak Jokowi. Mudah-mudah Pak Jokowi bisa dengar," kata Maulana, salah satu mahasiswa di depan Balaikota, Kamis (4/3/2013).

Dalam tuntutannya, para mahasiswa mempertanyakan ijazah yang dikeluarkan pihak Fakultas Hukum Universitas Nasional yang tidak mencantumkan nomor ijazah dan akreditasi dalam ijazah mereka.

"Ijazah kami yang dikeluarkan kampus tidak sesuai dengan ketentuan Dikti. Bahwa tidak ada nomor ijazah dan akreditasi dalam ijazah kami yang baru," tambah Maulana.

Akibat tidak adanya nomor akreditasi di dalam ijazah, mereka kesulitan dalam penerimaan pekerjaan di instansi pemerintah. Dan menurut Maulana, pihak kampus seakan tidak perduli dengan keadaan itu.

"Kami kesulitan mas ketika diterima kerja. Ijazah kami dibilang palsu dan seperti sertifikat biasa. Pihak kampus sampai saat ini seakan lepas tangan dan tak mau mengurusi kami," jelas Maulana.

Pantaun Liputan6.com, sekitar pukul 10.03 WIB para mahasiswa Unas ini membakar sejumlah ijazah mereka yang telah dikeluarkan pihak kampus sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap pihak kampus.


Sumber :
liputan6.com

Berita Serupa :
- news.detik.com : "Korban Ijazah Palsu FH Unas Mengadu ke Jokowi"

Kebiasaan Jokowi Sebelum Menemui Bawahannya

Banyak pejabat yang sering meminta bawahannya untuk mengecek kondisi di lapangan. Salah satunya adalah Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta. Bermaksud memberi contoh, dia tak segan turun langsung, memastikan akurasi informasi di lapangan. Pria yang akrab disapa Jokowi itu selalu mengklaim dirinya adalah orang lapangan. Mungkin benar, karena dia rajin sekali memantau kondisi dan situasi sebelum bertemu, lalu memberikan instruksi pada semua bawahannya.
Rabu (3/4/2013) siang kemarin, beberapa saat sebelum dia mengambil sumpah dan melantik dua pejabat eselon II di lingkungan Provinsi DKI Jakarta, yakni Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman serta Kepala Satpol PP, Jokowi berputar-putar di sekitar Jakarta Pusat, "berbelanja" masalah menggunakan kendaraan dinasnya. Petualangan singkat mantan Wali Kota Surakarta ini dimulai dari sekitar Senayan setelah dia memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis Ke-52 Tahun 2013 Universitas Dr Moestopo Beragama, di Jakarta Convention Center.
Begitu keluar dari JCC, Jokowi langsung menuju Jalan Asia Afrika dan berputar arah. Saat di depan gedung TVRI, laju kendaraannya melambat selama beberapa detik, memantau pengerjaan taman di sepanjang jalan itu. Dari situ, mobilnya langsung melesat melaju di fly over menuju Jalan Gatot Subroto.
Di perempatan Pancoran, Jokowi kembali berputar dan melambat, memantau beberapa pekerja yang sedang menghapus coretan liar di sisi kanan, di tembok-tembok fly over. Jokowi terus melanjutkan perjalanannya ke arah Setia Budi, Kuningan. Dari situ kendaraan yang ditumpanginya menuju arah Balaikota Jakarta di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Sebelum masuk ke Balaikota, kendaraan Jokowi berputar mengelilingi Jalan Medan Merdeka. Dari sekitar Gambir, Istana Negara, sampai akhirnya masuk ke Balaikota Jakarta. Perjalanan singkat ini memakan waktu sekitar 60 menit. Mobil Jokowi selalu melambat di setiap ada pengerjaan taman atau pembersihan tembok dari coretan liar.
Beberapa awak media yang membuntutinya mengaitkan peristiwa ini dengan rencana Jokowi melantik dua pejabat baru. Hal itu terbukti karena dalam acara pelantikan Jokowi memberikan wejangan untuk segera menyelesaikan permasalahan yang baru saja ditemuinya selama berkeliling, mulai dari penanaman taman, proses pemupukan, penertiban, serta jaminan keamanan di tempat-tempat.
Hal serupa sering dilakukan oleh Jokowi. Salah satu contohnya saat dia akan menemui seluruh lurah dan camat di kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Saat itu Jokowi berkeliling dari Taman Kodok, Taman Menteng, Salemba, dan Bundaran HI untuk mencari bahan kritikan. Saat dikonfirmasi, dia selalu menjawabnya dengan senyuman dan gestur seakan mengiyakan.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jokowi Minta Kadis Pertamanan DKI Hijaukan Jakarta

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Widiyo Dwiyono Budi yang baru saja dilantik langsung mendapatkan tugas dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Jokowi meminta pejabat baru ini untuk bergerak cepat dalam menghijaukan Ibu Kota.
"Tadi mendengar arahan Gubernur yang harus bergerak cepat untuk memperbaiki taman kota di daerah utama dan menghijaukan Jakarta," kata Widiyo di Balaikota Jakarta, Kamis (4/4/2013).
Widiyo melanjutkan, DKI memiliki taman-taman yang menjadi prioritas, antara lain koridor primer, sekunder, dan tersier.
Koridor primer adalah kegiatan penataan dan perbaikan taman, yang menjadi prioritas atau taman yang berada di wilayah yang langsung bersentuhan dengan publik.
Taman-taman jenis ini berada di sekitar jalan protokol, misalnya di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin.
"Yang primer, seperti di Sudirman, Sisingamangaraja, Kelapa Gading, Kembangan, Slipi, Grogol, Daan Mogot. Di Timur, Matraman, Jalan Pemuda. Itu jadi target utama kami dan Gubernur menginginkan jalan-jalan itu betul dihijaukan," kata mantan Kepala Biro Sarana dan Prasarana DKI itu.
Widiyo pun mengaku dibebani target hingga bulan Juni untuk langsung melakukan pengerjaan lapangan. Pasalnya, wilayah yang menjadi jangkauan pengerjaannya cukup luas.
Selain itu, ia juga mendapat mandat untuk memilih tanaman hias yang bisa menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke taman kota.
Untuk mendukung pekerjaannya itu, Widiyo didukung anggaran yang memadai dalam APBD DKI 2013. Namun jika anggaran yang sudah ada dianggap kurang, maka Widiyo bisa mengajukan penambahan melalui APBD Perubahan 2013.
Widiyo berjanji akan berusaha keras memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 untuk menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) minimal 30 persen-20 persen untuk publik dan 10 persen ruang privat.
Demi memenuhi target itu, Widiyo mengatakan setiap tahunnya pemerintah akan membeli tanah yang akan "disulap" menjadi taman.
"Seperti kita ketahui, kalau yang publik ini baru terpenuhi 11 persen, dan yang privat baru 9,5 persen. Kami yakin dalam 20 tahun bisa memenuhi angka 30 persen itu. Jadi karena cukup besar, perlu jangka waktu yang panjang. Setiap tahunnya harus membeli tanah untuk dihijaukan. Tahun ini ada target penghijauan seluas 80 hektar di lima wilayah kota, dan saya punya inventarisasinya sampai masterplan 2020 mendatang," kata Widiyo.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi: Jangan Cuma Pintar Menanam, Tapi jugga Harus Pandai Merawat"