Minggu, 20 Januari 2013

Warga Solo Doakan Jokowi Mampu Atasi Banjir Jakarta

Musibah banjir di Ibu Kota Jakarta membuat warga Kota Solo ikut berduka. Selain menggelar doa agar banjir Jakarta cepat berlalu, puluhan warga yang menggelar aksi keprihatinan di bawah jembatan penyeberang Sriwedari, Jalan Slamet Riyadi juga memberi semangat kepada mantan Wali Kotanya Joko Widodo agar tetap semangat mengatasi banjir yang melanda Ibu Kota.

Melalui sebuah poster putih ukuran 3x4 meter, puluhan warga Solo membubuhkan tanda tangan dan pesan simpatik penyemangat kepada Joko Widodo dan warga Jakarta agar bisa bahu membahu mengatasi banjir.

Selain poster putih yang dibubuhkan tanda-tangan serta pesan semangat untuk Jokowi, warga yang sempat menggelar doa bersama sebelum aksi simpatik ini juga menggelar poster yang berisikan 'Semoga Diberi Kekuatan untuk Jakarta , Jangan Banjir Lagi Ya... dan Jangan Buang Sampah Sembarangan, Biar Banjir Tak Terulang'.

Sri Mulyadi (55), salah satu warga mengaku kasihan melihat beban berat yang dipikul Jokowi. Apalagi, Jokowi tergolong pemimpin baru sudah di coba dengan cobaan banjir yang melumpuhkan sendi-sendi perekonomian Jakarta . Atas kenyataan tersebut, Sri Mulyadi mengaku tergerak ikut dalam acara tersebut.

Menurut warga Kauman, Pasarkliwon itu, dia mendoakan agar musibah yang telah menelan jiwa itu segera selesai.

“Semoga Pak Jokowi kuat. Agar warga juga kuat,” jelasnya ditengah aksi, kepada Okezone, di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/1/2013).

Hal serupa juga diungkapkan perserta aksi lainnya, Prameswari (34). Bahkan, Prameswari mengaku selalu menghela nafas panjang setiap melihat musibah banjir di layar kaca.

Warga Jalan Veteran itu, menyatakan belasungkawa atas kejadian banjir yang melumpuhkan Ibu Kota selama beberapa hari ini. Setelah Jokowi menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta , seakan Jakarta selalu di hati.

“Jadi dari kemarin saya ingin rasanya melihat perkembangan di Jakarta . Kasian kemarin sempat lihat Pak Jokowi yang tampak capek memimpin evakuasi,” jelas dia.

Begitu juga Sholihatun Nissa (19), mahasiswi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta asal Jakarta itu pun ikut membubuhkan pesan.

Dia menulis "Semangat Pak Jokowi yang Memimpin Jakarta. Setelah Jokowi memimpin Jakarta , seakan Solo menjadi kota tak tergantikan setelah Ibu Kota tersebut sehingga hubungan batin begitu kuat".

“Sebisa saya mendoakan dari jauh untuk warga Jakarta . Insya Allah diberi kesehatan, keselamatan serta segera kembali seperti biasanya,” harap Nissa.

Sementara itu, Penggagas acara itu, Presiden Komunitas Republik Aeng Aeng, Mayor Haristanto mengatakan, kegiatan tersebut untuk memberikan semangat pada warga Solo dan Jokowi.

Dengan doa dari Solo, dia berharap kondisi Jakarta kembali normal. Banjir besar itu, diharapkan tidak kembali terulang meskipun cuaca terus memburuk.

“Dari Solo untuk Jakarta kita. Semoga doa dan pesan dari warga Solo mampu membuat warga di sana bangkit. Dan itu semoga yang terakhir,” ungkap dia.


Sumber :
jakarta.okezone.com

SBY Konferensi Pers, Jokowi Atur Barisan Wartawan

Gubernur Joko Widodo kembali membuktikan kesigapannya untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kali ini, Jokowi ikut mengatur acara konferensi pers saat Presiden SBY mengumumkan kebijakan strategis untuk menangani banjir di ibukota.

Presiden SBY hari ini menggelar rapat koordinasi bersama Jokowi dan sejumlah menterinya. Sebelum rapat dimulai, Presiden SBY meminta kepada wartawan yang meliput untuk menunggu hasil rapat koordinasi banjir tersebut. "Nanti setelah rapat saya sendiri yang akan menyampaikan hasil rapat melalui konferensi pers," kata SBY di GOR Otista, Jakarta Timur, Ahad 20 Januari 2013.

Rapat pun berlangsung sekitar setengah jam. Presiden memberikan sejumlah arahan kepada Jokowi dan menterinya. Dia juga meminta masukan serta pertimbangan sebelum memutuskan langkah apa yang akan diambil pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Usai rapat, SBY bersama seluruh peserta rapat bergegas menuju bantaran Kali Ciiwung, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Tempat yang dilanda banjir besar beberapa hari lalu itu akan dijadikan tempat bagi presiden untuk menyampaikan kebijakannya. Namun rupanya tempat untuk konferensi pers itu cukup sempit untuk awak media yang datang meliput.

Bahkan Presiden SBY sampai harus menunggu wartawan hadir seluruhnya sambil diatur oleh Pasukan Pengaman Presiden. Tak kunjung rapi, Presiden SBY pun sepertinya semakin tidak sabar.

"Coba diatur itu wartawannya, yang pegang kamera diberikan tempat," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu dengan wajah serius. Sepertinya SBY menilai barisan wartawan untuk konferensi pers belum sesuai dengan harapannya.

Paspampres pun terlihat cukup kesulitan mengatur tempat untuk wartawan lantaran tempatnya cukup sempit. Hal itu juga yang rupanya memancing Jokowi untuk turun langsung.

Mantan Wali Kota Solo itu langsung maju ke depan barisan dan mengatur langsung agar wartawan yang membawa kamera televisi mendapatkan ruang yang cukup untuk mengambil gambar. "Ayo itu yang pegang kamera maju, coba yang lain agak digeser sedikit," kata dia dengan wajah serius.

Aksi Jokowi itu rupanya cukup manjur. Dibantu Paspampres, akhirnya barisan wartawan yang hendak meliput 'sesuai dengan keinginan presiden'. Konferensi pers pun akhirnya bisa dimulai dan Presiden SBY berbicara didampingi Gubernur Jokowi dan Menteri PU Djoko Kirmanto.

Bukan kali ini saja Jokowi sigap untuk SBY. Sebelumnya, dia langsung mengangkat gong yang hendak dipukul oleh presiden karena dinilai posisinya tidak pas. Bedanya, saat itu Jokowi mendapatkan senyuman dari Presiden, tapi kali ini mimik muka Presiden SBY tetap serius tanpa tersenyum.


Sumber :
www.tempo.co

Sore Hari Jokowi Masih Tancap Gas Kunjungi Korban Banjir

Seperti tak ada lelahnya. Itulah Gubernur DKI Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi. Aktivitas Jokowi sejak Minggu (20/1/2013), sudah padat dengan memimpin rapat koordinasi bersama bawahannya di Balaikota terkait penanggulangan banjir.
Keluar dari Balaikota, Jokowi pun langsung mendatangi Posko Banjir Otista di Jakarta Timur, untuk memberi pemaparan terkait perkembangan penanganan banjir kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, diikuti kementerian terkait, Kapolri dan Panglima TNI.
Memasuki salat Asar, Jokowi memilih mampir ke rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati. Keluar dari rumah dinas, Jokowi kembali meluncur bersama rombongan ke Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat, dengan dua truk bahan makanan korban banjir.
Bedanya, dalam kunjungan kali ini, Jokowi ditemani istrinya Iriana Jokowi. Di lokasi kampung yang masih tergenang air kurang lebih 30 sentimeter, Jokowi dan istri mendatangi warga, dan mereka senang atas kunjungan tersebut. "Jokowi, Jokowi," begitu pekik anak-anak sambil main air.


Sumber :
jakarta.tribunnews.com

Jokowi Nyemplung Banjir di Muara Angke, Warga Antusias Menyambut

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengujungi lokasi posko bantuan banjir di Jl Angke Raya, Muara Angke, Jakarta Barat. Jokowi pun nyemplung ke banjir, kedatangan Jokowi pun disambut antusias warga.

Pantauan detikcom, Jokowi tiba di posko bantuan banjir sekitar pukul 16.45 WIB, Minggu (20/1/2013). Jalan menuju lokasi posko bantuan yang banjir membuat Jokowi menggulung celananya. Jokowi pun nyemplung melewati jalanan yang banjir sebetis.

Air sepanjang jalan yang tergenang keruh dan bau tidak sedap. Namun Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam pun berjalan dengan santai sembari mengumbar senyum.

Setibanya di posko, Jokowi disambut ratusan warga yang berebut ingin menyalaminya. Beberapa warga bahkan mencium tangan sang gubernur.

Tak hanya warga dewasa, anak-anak kecil pun heboh berebut salaman. Beberapa sampai memanjang pagar rumah untuk melihat Jokowi.

Di belakang rombongan Jokowi, truk Satpol PP menguntit. Truk ini membawa sejumlah bahan bantuan untuk korban banjir.

Jokowi memang berkeliling Jakarta memberikan bantuan ke korban banjir. Pada hari ini Jokowi telah mengunjungi korban banjir di Bidara Cina, menengok evakuasi di basement Plaza UOB, menengok perbaikan tanggul Latuharhary, dan rencananya akan menuju ke Pluit, Jakarta Utara setelah ini.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi imbau korban banjir tidak mengemis

Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengimbau kepada seluruh korban banjir tidak melakukan pungutan liar atau mengemis dengan cara meminta-minta di pinggir jalan.

"Saya ingin sampaikan kepada semua pengungsi, semua korban banjir, agar tidak meminta-minta sumbangan di pinggir jalan kepada setiap orang yang lewat," katanya usai rapat koordinasi terkait tanggap darurat banjir di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu.

Jokowi memastikan, pasokan logistik untuk para korban banjir hingga saat ini masih aman, sehingga tidak perlu sampai meminta-minta kepada orang lain di pinggir jalan.

"Pasokan logistik masih banyak, masih aman. Jadi, tidak perlu sampai meminta-minta, seperti itu. Bantuan-bantuan juga kita drop terus, tidak berhenti. Setiap ada laporan kekurangan, langsung kita salurkan," katanya.

Jokowi juga menginginkan agar tindakan tersebut tidak dijadikan kebiasaan, terlebih ketika sedang dilanda musibah.

"Tindakan meminta-minta itu jangan dibiasakan, jangan dijadikan budaya, karena kalau dilihat juga tidak baik," katanya menegaskan.

Dalam situasi Tanggap Darurat DKI Jakarta, Jokowi mengungkapkan, seluruh pihak harus bersama-sama memberikan bantuan sebanyak-banyaknya.

"Tidak perlu menunggu bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, semuanya harus turun tangan menyalurkan bantuan, tidak perlu menunggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ini sudah tanggap darurat," ujarnya menambahkan.


Sumber :
antaranews.com

SBY Emosi, Jokowi Betulkan Kabel Mikrofon Wartawan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat emosi karena jumpa pers tidak berjalan mulus ketika ia harus menunggu sekitar 15 menit menanti kehadiran wartawan.

SBY pun emosi melihat anggota Paspampres memindahkan mikrofon wartawan televisi tanpa memperkirakan jangkauannya.

Satu mikrofon wartawan dipindahkan petugas ke sisi berlawanan dari pengeras suara jinjing yang digunakan Presiden. Namun, karena panjang kabel terbatas mikrofon tersebut tidak sampai ke pengeras suara. Bahkan, kabel tersebut juga terlilit kabel mikrofon wartawan lain.

"Itu kabel tidak sampai di situ, harusnya kameramen (juru kamera)-nya geser," ujar SBY sebelum jumpa pers di pinggir Kali Ciliwung, Gang Sensus III, Otista, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (20/1/2013).

Melihat hal ini, Gubernur DKI Joko Widodo alias Jokowi pun berinisiatif ikut membetulkan letak mikrofon mengarah ke pengeras suara. "Mas, kabelnya lewat sini, sampeyan (kameramen) geser dikit," kata Jokowi sambil membetulkan letak mikrofon dan kabelnya.

Dua menit kemudian, SBY pun memulai jumpa pers didampingi sejumlah menteri KIB II dan Gubernur Jokowi.


Sumber :
liputan6.com

SBY Gelar Rapat di Lokasi Pengungsian Banjir, Jokowi Presentasi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat penanganan banjir di DKI Jakarta bersama sejumlah menteri dan pejabat Pemprov DKI. Gubernur DKI Joko Widodo dan pejabat lainnya presentasi soal kondisi terkini di DKI.

Pantauan detikcom, rapat digelar di area pengungsi banjir di pelataran GOR Otista, Jl Otista, Jakarta Timur, mulai pukul 13.30 WIB. Ruang rapat itu cukup sederhana, hanya ditutupi tenda berwarna hijau. Wartawan hanya diperkenankan meliput awal acara.

Pejabat yang hadir terdiri dari Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri PU Djoko Kirmanto, Kepala BNPB Samsul Maarif, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Di awal rapat, SBY mendengarkan presentasi dari tiga pejabat, yakni Kepala BNPB Samsul Maarif, Gubernur DKI Jokowi dan Menteri PU Djoko Kirmanto. Semua menyampaikan kondisi banjir terkini. Khusus Jokowi, dia menyampaikan soal solusi banjir yang akan ditempuh Pemprov DKI.

"Ada beberapa hal yang saya sampaikan, terkait Latuharhary, hari ini Insya allah selesai," kata Jokowi yang tampil berkemeja putih.

"Di UOB sudah dikerahkan untuk menyedot air dari basement, basement kedua tinggal separuh dan mudah-mudahan tidak ada korban lagi," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan bahwa ancaman banjir masih bisa mengancam di tahun yang akan datang. Karena itu, pemerintah pusat diminta bantuannya untuk menyelesaikan program-program yang sudah direncanakan Jokowi.

"Usulan normalisasi kali Ciliwung, kami siap untuk pembebasan tanah dengan anggaran Rp 250 miliar, Pesanggarahan, Angke, Sunter Rp 400 miliar. Kedua, terkait sudetan dari Bidara Cina ke BKT, ini sangat membantu sekali kami mohon agar segera dikerjakan," jelasnya.

Tak lupa, Jokowi juga mengingatkan pentingnya segera membangun waduk Ciawi dan Cimanggis. Soal pompa air di Pluit, Jakarta Utara, juga sudah disampaikan.

"Tahun ini sungai-sungai kecil akan dilakuan pengerukan, TNI sudah disiapkan dan nanti akan dibangun sumur resapan 10 ribu," terangnya.


Sumber :
news.detik.com

Ini Solusi Jokowi Tangkis Banjir

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan penjelasan soal solusi mengatasi banjir Jakarta kepada pimpinan MPR RI, DPR RI, dan DPD RI secara terpisah di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.
Menurut Jokowi Pemerintah DKI Jakarta sudah melakukan penyedotan di sejumlah lokasi banjir yang cukup parah dan airnya dibuang ke laut. Kemudian, memberikan bantuan makanan, pakaian, serta pelayanan perahu karet, dan tenda-tenda untuk pengungsi. "Untuk mengatasi banjir dan membantu korban banjir, Pemerintah DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti TNI, Polri, Badan SAR Nasional dan pihak terkait lainnya," katanya.

Ia menambahkan, stok logistik untuk korban banjir melampaui cukup meskipun jumlah pengungsi korban banjir melonjak tajam dari sekitar 19.000 jiwa pada Rabu (16/1) melonjak menjadi sekitar 64.000 jiwa pada Ahad (20/1).

Namun kendala yang dihadapi Pemerintah DKI Jakarta adalah pendistribusiannya karena tidak semua wilayah dapat dijangkau dengan mudah. Kendala lainnya yang dihadapi Pemerintah DKI Jakarta adalah fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) di lokasi pengungsi yang masih minim.

Kemudian, solusi mengatasi banjir Jakarta, menurut Jokowi, Pemerintah DKI Jakarta merencanakan akan membuat sodetan kali dari banjir kanal timur (BKT) ke laut sehingga air banjir dari Bogor tidak sempat masuk ke Jakarta langsung mengarah ke laut.

Pemerintah DKI Jakarta juga akan membuat sumur resapan sebanyak-banyaknya guna meminimalisir genangan air pada saat hujan deras serta membuat bendungan di kawasan hulu yakni di Bogor Jawa Barat. "Untuk rencana pembuatan bendungan ini Pemerintah DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," katanya.

Jokowi menambahkan, Pemerintah DKI Jakarta juga mengkaji kemungkinan pembangunan "deep tunnel" yang diterapkan di Eropa.


Sumber :
www.republika.co.id