Kamis, 23 Januari 2014

Ketua Koperasi Bus Cari Celah Gugat Jokowi

Masyarakat yang biasa beraktivitas di Terminal Lebak Bulus sedang mencari celah untuk menggugat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Mereka menganggap penutupan terminal yang berlokasi di selatan Jakarta itu tak sesuai dengan prosedur karena tidak pernah melibatkan warga sekitar dalam pengambilan keputusan.
”Penutupan terminal ini cacat hukum, saya bisa tuntut Jokowi,”  ujar Ketua Koperasi Karyawan Bus Antar Kota Antar Provinsi (Kowanbusata) Sumardi kepada Tempo, Kamis (23/1/2014).

Nara Sumber JPNN Minta Jokowi Tidak Nyapres Sebelum Bisa Membebaskan Jakarta dari Banjir dan Macet

Sejumlah kalangan menilai prestasi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), dalam memimpin Jakarta masih perlu dibuktikan. Persoalan banjir dan macet yang belum selesai, menjadi catatan penting yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Kata Golkar, Jokowi Bak Gunung yang Belum Ditaklukkan

Partai Golkar tetap optimistis mengusung Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie sebagai calon presiden. Meskipun elektabilitas Ical masih saja kalah dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, tetapi selisihnya disebut semakin sempit.
"Sekarang semua sudah berhasil dilewati Ical. Tinggal satu gunung lagi untuk ditaklukkan, yaitu Jokowi," ujar Ketua DPP Partai Golkar bidang Kajian Kebijakan, Rizal Mallarangeng, di kantor DPP Partai Golkar, Kamis (23/1/2014).

Begini, Tuntutan Para Pelawak Untuk Jokowi

Delapan pemain komedi tunggal (stand up comedian atau comic) yang bermain dalam film Comic 8 punya permintaan untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang berjuluk Jokowi. Tuntutan ini mereka ajukan jika Jokowi jadi mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilihan Umum 2014.
Tuntutan ini terekam dalam adegan film Comic 8 yang disutradarai Anggy Umbara. Dalam film itu, para comic tak mau nanggung dalam mengajukan tuntutan yang mungkin agak sulit untuk dilakukan.
Salah satu tuntutan disampaikan comic bernama Ari Kriting. Ari meminta Jokowi untuk memindahkan ibukota Indonesia dari Jakarta ke salah satu daerah di Papua. Alasannya, Papua punya pemandangan indah dan udara yang segar.  "Di Jakarta itu macet, sungainya dijejali sampah dan bangkai kucing," kata dia dalam cuplikan flm Comic 8 yang diputar pada Kamis malam, 5 Desember 2013.

Surva-surve Internal Golkar: Jokowi Libas ARB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengalahkan calon presiden usungan Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie (ARB/Ical), dalam survei internal yang digelar partai berlambang pohon beringin itu.
"Dalam survei Pemilu Presiden, posisi Abu Rizal Bakrie secara nasional ada di posisi kedua, di bawah Jokowi," kata Ketua Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu Pusat Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo dalam pembukaan Rakornas BKPP di Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Dalam survei yang melibatkan 30.000 responden itu, nama Jokowi menempati posisi puncak dengan elektabilitas mencapai 26 persen. Abu Rizal Bakrie menyusul di belakangnya dengan perolehan 14,4 persen, Prabowo Subianto 10 persen, Megawati Soekarnoputri 6,9 persen dan Wiranto 6,6 persen.

Sutiyoso Belum Tahu dimana Letak Kesalahannya Saat Pimpin Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pernah menyalahkan para pendahulunya terkait masalah banjir di Ibu Kota. Mereka yang telah memimpin Jakarta antara 20 hingga 30 tahun dinilai Jokowi tak berbuat apa-apa.
Nah, menanggapi hal ini, salah satu pendahulu Jokowi, Sutiyoso memilih mengalah karena dipersalahkan oleh mantan Waliokota Solo itu. Ditemui saat mengunjungi korban banjir yang mengungsi di kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Sutiyoso mengatakan Jokowi punya hak menilai kinerjanya saat pernah memimpin Ibu Kota.

Kata Yayat, Jokowi Bukan Pesulap

Masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang baru berjalan 1 tahun 3 bulan belum cukup untuk bisa menuntaskan banjir Jakarta dalam waktu singkat.
Siapapun yang menjadi gubernur di Jakarta dinilai akan sulit menyelesaikan banjir dalam setahun sebab permasalahan banjir di Jakarta sangat kompleks.
"Jokowi bukan pesulap. Siapapun gubernur tidak bisa selesaikan banjir di Jakarta dalam setahun," kata Pakar Tata Ruang Kota, Yayat Supriatna, ketika dikonfirmasi, Kamis (23/1/2014).

Surva-surve: Meski Turun Jokowi Tetap Unggul di Atas Capres Lain

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tetap menjadi kandidat yang paling dipilih sebagai presiden pada Pemilu Juli 2014 (38 persen, turun 3 poin), meski terjadi penurunan dukungan pada Desember 2013.
Tampak jelas bahwa Jokowi calon yang paling disukai, melebihi Prabowo Subianto (14 persen, turun 1 poin) dan Aburizal Bakrie (12 persen, turun 1 poin).

Surva-surve SIGMA: Jokowi-JK Mantap Pisan di Hati Para Kuli Tinta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) adalah kedua tokoh yang paling diinginkan kalangan jurnalis menjadi pasangan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode  2014 - 2019.
Demikian salah satu kesimpulan jajak pendapat yang dilakukan lembagsa swadaya masyarakat (LSM) Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) melalui siaran pers yang diterima wartawan, Kamis (23/1/2014).

Bangun Waduk di Ciawi Bisa Membahayakan Warga

Rencana Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membangun waduk sebagai solusi penanganan banjir di Jakarta dinilai berbagai lembaga pelestarian lingkungan hidup tidak akan menyelesaikan masalah.
"Dalam konteks penanggulangan banjir, pembangunan waduk hampir pasti tidak akan mengurangi ancaman banjir dalam jangka panjang," kata Direktur Program Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati), Arnold Sitompul, Kamis (23/1/2014).

Menurut Nara Sumber JPNN, Ide Ahok Lebih Baik daripada Jokowi

Wacana Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun sodetan Ciliwing-Cisadane untuk mengatasi banjir tahunan di Jakarta mendapat tentangan keras di warga Tangerang, Banten.
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan bahwa apabila sodetan ini dibangun maka akan ada empat kecamatan di Kota Tangerang yang terancam banjir. Kecamatan itu adalah Karawaci, Cibodas, Jatiuwung dan Priuk. Ya, empat kecamatan itu dialiri sungai Cisadane.
"Ini akan merugikan dan berdampak pada sektor perekonomian dan sosial di Tangerang," kata Arief.

Jokowi Nilai Kurikulum 2013 Masih ada yang Kurang

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (jOKOWI) mengakui, bahwa dalam pelaksanaan kurikulum baru tahun 2013 masih ada sedikit kekurangan dalam pelaksanaannya.
"Kalau lihat di lapangan ingin bicara apa adanya. Saya kira masih kurang dikit. Masih belum ada yang sampai ke sekolah," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Jokowi mengatakan wajar jika masih ada kekurangan. Sebab, banyak perubahan besar dalam kurikulum baru ini, misalnya dalam kegiatan belajar mengajar.
"Memang berubah total cara berlajar dan mengajar.

Jokowi Diminta Libatkan Warga untuk Buat Sumur Resapan

Pembuatan sumur resapan air di Jakarta dinilai belum banyak melibatkan peran serta masyarakat. Padahal, sumur resapan menjadi penting untuk menyimpan ketersediaan air di dalam tanah, juga untuk mengatasi masalah banjir.
Peneliti Limnologi LIPI M Fakhrudin mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) sudah baik untuk memulai program membuat sumur resapan di berbagai wilayah. Namun, jumlahnya dinilai masih terlalu minim, sehingga perlu ditambah dengan keteribatan masyarakat.

Budi Doremi: Banjir Bukan Tanggung Jawab Jokowi-Ahok Saja

Sudah beberapa pekan terakhir Jakarta dikepung oleh banjir. Menurut Budi Doremi, banjir yang melanda Ibu Kota saat ini tidak  sepenuhnya tanggung jawab Gubernur dan Wakil Gubernur DKI saja.
Penyanyi yang terkenal lewat lagu "Do-Re-Mi" ini pun mengajak masyarakat lebih peduli lingkungan. Yakni dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
"Banjir di Jakarta bukan tanggung jawab Jokowi sama Ahok saja, ya kita semua kan bisa mulai dari jangan buang sampah sembarangan," kata Budi Doremi ditemui di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (23/1/2014).

Jokowi Yakin Sekolah Siap Terapkan Kurikulum 2013

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihak sekolah telah menyatakan siap dengan penerapan kurikulum 2013. Pernyataan itu disampaikan Jokowi usai meninjau empat sekolah, SMP Negeri 8, SMA Negeri 26, SD BPK 46 dan SD Negeri 01.
"Kalau saya lihat tadi semuanya sudah menyampaikan siap," kata Jokowi usai menemani Wakil Presiden Boediono di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Jokowi menambahkan, perbedaan sangat signifikan dari kurikulum sebelumnya yakni dari pengembangan perseorangan, kini murid diajak untuk belajar berkelompok.

Mega Ultah, Jokowi-Ahok Kirim Bunga

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri merayakan ulang tahun yang ke 67 hari ini, 23 Januari 2014. Tak ada acara ramai-ramai. Mega hanya merayakan bersama keluarga di kediaman Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Pagar rumah Mega ditutup, hanya karangan bunga dari berbagai kerabat dan kolega tampak berjejer.

Jokowi Baru Tahu Ada Pungli KJP di SMKN 58

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) baru mengetahui adanya pungutan liar yang dilakukan terhadap siswa kurang mampu dalam mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMKN 58, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
Saat ditanya wartawan mengenai hal tersebut Jokowi langsung meminta asisten pribadinya untuk mencatat permasalahan itu. "Catat! Langsung kita urus hari ini juga!" ujar Jokowi di Balai Kota, Kamis (23/1/2014).
Pungutan liar di sekolah tersebut dilakukan kepada lebih dari 100 siswa yang hendak mengambil KJP oleh petugas oknum Tata Usaha (TU) sekolah yang bersangkutan. Besarnya pungutan adalah Rp 50.000,- setiap siswa.

Kata Eggi Sudjana, Jokowi tak becus kelola Jakarta

Banjir yang melanda Ibukota Jakarta menjadi sasaran empuk mengkritisi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Apalagi, Jokowi pada saat awal kampanye telah sesumbar bisa mengatasi dengan mudah dua persoalan pelik Jakarta, macet dan banjir.
“Ketika Jokowi datang ke Jakarta untuk menantang Fauzi Bowo (Foke) sebagai gubernur dan mengatakan tidak sulit mengatasi dua persoalan besar Jakarta, macet dan banjir. Ketika dia sudah jadi Gubernur dan Jakarta masih macet dan diterjang banjir dia menyalahkan Gubernur sebelumnya, menyalahkan pemerintah pusat, menyalahkan hujan,” ujar Presiden Suara Independen Rakyat Indonesi (SIRI), Eggi Sudjana, Kamis (23/01/2014).

Jokowi Jadi Rebutan Foto Finalis Puteri Indonesia

Setelah meninjau sejumlah sekolah bersama Wakil Presiden RI Boediono, Kamis (23/1/2014), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) disambut 33 finalis Puteri Indonesia 2014 di Balaikota Jakarta, Kamis (23/1/2014). Baru turun dari mobil dinasnya, Jokowi langsung diserbu salam dan sapa para finalis berwajah ayu itu.
Jokowi pun membalas para finalis tersebut dengan senyum dan jabat tangan.

Arti Tepuk Punggung Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI Boediono blusukan ke empat sekolah se-Jakarta. Mereka meninjau pelaksanaan kurikulum 2013, yang baru berjalan satu semester. Empat sekolah yang disambangi adalah SMPN 8 Menteng, SMAN 26 Tebet, SD Penabur Kelapa Gading, dan SD Negeri 01 Gondangdia. Kedatangan dua orang ini menarik perhatian siswa.
Hanya, nama Jokowi lebih banyak dielu-elukan dibanding Boediono. Hasilnya, sampai di Balai Kota, Jokowi langsung diberondong pertanyaan wartawan soal dukungan tadi.

PROJO, Bergerilya Tiada Henti

Aktivis gerakan pro pencapresan Jokowi terus bergerilya. Perwakilan di daerah terus diperluas.
"Tanggal 20 Januari kami deklarasikan relawan pro Jokowi Presiden RI 2014 di Hotel Taman Sari, Karanganyar, Jawa Tengah," ujar Gunawan Wirosaroyo, deklarator Pro Jokowi Jawa Tengah, dalam siaran pers kepada detikcom, Kamis (23/1/2014).
Menurut Gunawan ada ratusan simpatisan Jokowi hadir dalam acara tersebut.

3 Tuntutan PROJO pada Mega

Aktivis pro pencapresan Jokowi terus bergerilya. Mereka punya 3 tuntutan ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Pertama, mendukung Jokowi sebagai presiden RI 2014," ujar Gunawan Wirosaroyo, deklarator Pro Jokowi (PROJO) Jawa Tengah, dalam siaran pers kepada detikcom, Kamis (23/1/2014).
Tuntutan keduanya adalah meminta Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri segera merestui pencapresan Jokowi. Sehingga Jokowi sudah dideklarasikan PDIP sebelum Pileg 2014.

Jokowi Perintahkan Pecat Pelaku Pelecehan di Halte Harmoni

Empat petugas keamanan bus TransJakarta terlibat kasus pelecehan seksual terhadap seorang penumpang berinisial YF (29) di Halte Harmoni, Jakarta Pusat. Insiden itu terjadi pada Selasa sore, 21 Januari 2014 yang lalu.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memastikan mereka akan dipecat jika empat petugas keamanan itu terbukti terlibat. "Jika terbukti ya dikeluarkan saja," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Kamis (23/1/2014).

Jokowi-Boediono Tinjau SD Negeri 01 Gondangdia

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Boediono setelah mengunjungi SD Penabur Kelapa Gaing, melanjutkan kunjungannya ke SD 01 Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2014). Kunjuang ini merupakan seri terakhir dari safari ke sekolah-sekolah di DKI Jakarta yang dilakukan oleh Jokowi dan Boediono. Tujuan kedatangan mereka masih sama dengan kunjungan sebelumnya, yaitu untuk melakukan sidak mengenai penerapan kurikulum 2013.

Seknas Jokowi Susun 'GBHN' Bersama Pakar

Seknas Jokowi melakukan pertemuan perdana untuk persiapan penyusunan konsep “GBHN” bersama para akademisi dari berbagai bidang. Acara yang digelar di Sayoga Institute, Jl Malabar 22 Bogor, Jawa Barat dan akan berakhir Jumat sore besok dimaksudkan untuk membicarakan tiga hal penting.
“Pertama melakukan review perjalanan reformasi yang telah berlangsung selama 16 tahun. Kedua, melihat kembali kebijakan negara dilihat dari proses, konten dan implementasinya. Sedangkan yang ketiga menyusun kerangka baru penyelenggaraan kekuasaan negara yang berpihak pada kesejahteraan rakyat,” ujar Dadang Juliantara, anggota presidium Seknas Jokowi di kantornya, di Jl. Brawijaya 45 Jakarta Barat saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (23/1/2014).

Jokowi-Boediono Tinjau SD Penabur Kelapa Gading

Wajah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) nyaris muncul di televisi setiap hari. Wajar saja jika kemudian masyarakat familiar kepadanya, seperti bocah-bocah kelas 1 SD Penabur, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ini.
Jokowi kali ini menemani Wapres Boediono yang berkunjung dalam rangka pelaksanaan kurikulum 2013. Boediono masuk ke ruang kelas 1 SD Penabur, Kamis (23/1/2014). Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam tersebut berdiri tidak jauh dari Boediono yang mengenakan setelan serupa.

Jokowi Dibikin Pusing dengan Utilitas Bawah Tanah

PT Telkom Menanam Serat Optik di Got
Semrawutnya utilitas bawah tanah di Jakarta pernah membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sakit kepala. Soalnya berbagai kabel dan pipa yang malang melintang itu menyumbat saluran air di berbagai tempat. Ketika hujan, air sulit mengalir dan akhirnya terjadi genangan.
Rupanya, berbagai kabel dan pipa itu juga membuat pusing para pelaksana proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Soalnya, utilitas itu tertanam dangkal, tidak sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 128 Tahun 2010 yang menyebutkan kabel harus ditanam minimal di kedalaman 130 sentimeter.

Jokowi-Boediono Tinjau SMA Negeri 26 Tebet

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Boediono setelah mengunjungi SMPN 8 Menteng, melanjutkan kunjungannya ke SMA Negeri 26 Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2014). Tujuan kedatangan mereka masih sama, untuk melakukan sidak mengenai penerapan kurikulum 2013.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi mengatakan sidak dilakukan untuk menentukan sekolah panutan. Pasalnya kurikulum ini baru akan dilaksanakan tahun ini.

Jokowi Minta Sekolah di Jakarta Tak Dicat Seperti Pelangi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sidak ke sejumlah sekolah di Jakarta bersama Wapres Boediono. Saat sidak SMP Negeri 8 Menteng, Jakarta Pusat, Jokowi, mengeluhkan cat gedung sekolah yang warna warni ke Disdik DKI.

Jokowi-Boediono Tinjau SMPN 8 Menteng

Wakil Presiden Boediono dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke lima sekolah yang ada di Jakarta. Kunjungan itu dilakukan secara mendadak oleh Wapres dan Gubernur DKI.
Kunjungan pertama di SMPN 8, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2014).

Beranikah Jokowi Pindahkan Ibukota?

Ketua Fraksi PKB DPR RI, Marwan Ja'far, menantang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk mengusulkan pemindahan ibukota Jakarta.
"Bukan karena latah atau apa, Tetapi melihat kondisi Jakarta yang semakin hari belum terlihat ada solusi yang berarti, bukan karena pesimis, memang saatnya dipikirkan kembali perpindahan ibukota negara Jakarta," kata Marwan, Kamis (23/1/2014).
Bukan  sekadar dipikirkan, menurut Marwan, tapi sudah ada road map dan ancang-ancang kapan realisasinya.