Kamis, 08 Mei 2014

Siapa Bilang Aburizal Legawa Jadi Cawapres? Kecuali Kecelakaan Saja

Wacana mengusung Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menjadi bakal calon wakil presiden, bukanlah bentuk legawa atau keikhlasan. Justru, wacana itu disebut sebagai pandangan realistis tentang suramnya elektabilitas Aburizal bila tetap maju menjadi bakal calon presiden sebagaimana mandat partai.
"Rumor kencang ARB legawa, ikhlas jadi wakil Prabowo. Siapa bilang?" ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya, dalam sebuah diskusi di Universitas Bakrie, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2014). Menurut dia, Aburizal mau tidak mau harus realistis dengan turun target menjadi bakal calon wakil presiden dan bersanding dengan bakal calon presiden dari partai lain.

Gerindra Tuduh PDIP Peralat Aktivis 98

Politikus Partai Gerindra berpendapat sebagian aktivis 98 telah diperalat oleh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Para aktivis ini "dipakai" untuk menolak pencalonan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk Pemilu Presiden 2014.
"Masinton ini kan orang PDIP. Kalau dia memakai kendaraan aktivis 98, itu kan dia partisan," kata Ketua DPP Partai Gerakan Indonesia Raya, Desmond Junaidi Mahesa, di Kantor Formappi, Jakarta, Kamis (8/5/2014). Masinton yang dia maksudkan adalah Masinton Pasaribu, politikus PDIP.

Jokowi Minta Relawan Beri Rakyat Perbandingan Bakal Capres

Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo meminta relawan door to door mengampanyekan dirinya. Jokowi pun ingin relawan memberitahu warga tentang siapa bakal calon presiden selain dirinya.
"Yang paling penting itu serangan daratnya. Door to door. Perlu disampaikan siapa Jokowi, jelaskan. Kemudian disampaikan juga yang lainnya itu siapa," ujar Jokowi saat meresmikan tim pemenangan ke-7 JKW4P di Gedung Joeang 45, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2014) malam.
"Itu penting, rakyat harus punya perbandingan, sehingga rakyat nanti bisa milih. Nanti tanggal 9 Juli milik kita," kata Jokowi.

Jokowi Bisa Dikalahkan dengan Serangan Fajar

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, menilai, elektabilitas tinggi yang dikantongi bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, tak menjamin ia akan memenangkan Pemilihan Presiden 2014. Menurut Ikrar, ada peluang permainan politik uang yang akan membuat calon pemilih Jokowi berpaling.
"Jadi, kita juga jangan menganggap Jokowi pasti menang. Karena kita tahu, dengan kekuatan ekonomi lawan politiknya, itu sangat riskan jika mereka melakukan 'serangan-serangan fajar'," kata Ikrar dalam sebuah diskusi di Media Centre JKW4P, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Ikrar mengatakan, sebagian masyarakat masih tergoda pada politik uang dan mudah mengalihkan dukungan. Masyarakat, menurut Ikrar, cenderung memilih seseorang karena uang dibandingkan kemampuan yang dimiliki.

PDIP Telah Mencoba Dekati Golkar dan Gerindra

Koalisi antara Golkar dan PDIP pada pemilu 2014 sepertinya memang tak akan terjadi. Dalam pertemuan Jokowi dan ARB yang lalu tak ditemukan kata sepakat di antara keduanya.
"Kalau PDIP sudah jelas. Dengan Jokowi ke ARB di kantor Golkar kemarin tidak tercapai kesepatakan karena keduanya sama-sama mempertahankan capres. Pak Jokowi langsung bilang kalau mandat dari Bu Mega dia sebagai presiden. Begitu juga dengan ARB," kata jubir Golkar, Tantowi Yahya pada wartawan di Universitas Bakrie, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2014).
Hasilnya bisa ditebak, tak ditemukan jalan tengah antara keduanya karena ngotot maju sebagai capres. Akhirnya, koalisi Golkar dan PDIP semakin sulit terealisasi.

Pembayaran Lahan Diskum TNI AD di KBT Diajukan ke Jokowi

Ketua Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Jakarta Timur, Arifin mengaku telah menerima amar putusan Mahkamah Agung yang memerintahkan Pemprov DKI untuk membayar pembebasan lahan seluas total 4.877 meter di Kavling Dinas Hukum Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Diskum TNI AD), Cipinang Muara, Jatinegara, yang digunakan untuk proyek Kanal Banjir Timur (KBT).
Amar putusan itu pun sudah diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi. Nantinya, Jokowi yang akan memutuskan langkah selanjutnya menanggapi amar putusan MA yang mengharuskan Pemprov DKI membayar ganti rugi senilai sekitar Rp 8,5 miliar tersebut.

Jokowi Janjikan Bangun 1.800 Kampung Deret di Jakarta Utara

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berjanji membangun seribuan kampung deret di wilayah Jakarta Utara. Janji itu disampaikan Jokowi di hadapan ratusan warga saat meresmikan 40 rumah kampung deret di Cilincing, Jakarta Utara.
"Dari 240 menjadi 1.800 rumah yang akan dijadikan kampung deret, seneng enggak? Seneng enggak? Tahun depan ditambah lagi. Nanti kampungnya berderet-deret," ujarnya di kampung deret RT 12 RW 04 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (8/5/2014).
Jokowi  tiba di lokasi bersama Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Jonathan Pasodung; Kelapa Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Manggas Rudy Siahaan; serta Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono. Tidak hanya meresmikan, Jokowi meninjau setiap sudut perumahan berwarna kuning itu.

Ibu Korban 98 Minta Jokowi Tak Pilih Cawapres Pelanggar HAM

Sejumlah keluarga korban tragedi 98 masih rutin menggelar aksi setiap hari Kamis di depan Istana Merdeka. Salah satu di antaranya Sumarsih (61). Dia orang tua Bernardinus Realino Norma Irmawan atau Wawan yang menjadi salah tewas korban tewas tertembak dalam tragedi Semanggi I.
Kini Sunarsih mendukung Jokowi sebagai presiden. Menurut dia, hanya gubernur DKI itu satu-satunya capres yang tidak melakukan pelanggaran HAM.
Namun, apabila Jokowi berpasangan dengan orang yang melakukan pelanggaran HAM, maka dapat dipastikan masa pemerintahannya tidak berjalan dengan mulus.

Ini Salah Satu Penyebab Mahfud MD Dihapus Sebagai Cawapres Jokowi

Bakal calon wakil presiden untuk Joko Widodo (Jokowi) mengerucut pada dua nama, yakni Jusuf Kalla dan Mahfud Mahfuddin. Namun awal pekan ini santer beredar kabar nama Mahfud Md dicoret dari daftar cawapres untuk Jokowi.
Senin malam lalu, Jokowi juga menyebut bahwa calon pengendara mobil dinas berplat RI 2 berasal dari luar jawa ahli ekonomi dan paham dunia hukum. Pernyataan mantan Wali Kota Surakarta itu jelas tak menunjuk Mahfud Md yang berasal dari Madura, Jawa Timur sebagai calon wakilnya.

Jokowi Minta Relawan Lakukan 'Serangan Darat' Door to Door

Calon presiden yang diusung PDIP dan NasDem, Joko Widodo (Jokowi) malam ini kembali mendapat dukungan dari relawan Gerakan Masyarakat Jokowi For President ke-7 (Gema JKW4P7) di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam sambutannya, Jokowi meminta kepada relawan untuk memulai 'serangan darat' secara door to door.
Jokowi mengatakan, dirinya yakin bahwa Indonesia membutuhkan perubahan. Karena itu dia meminta para relawan membantu untuk mewujudkan perubahan itu pada 9 Juli saat Pilpres mendatang.
"Kita berkumpul di sini, kita punya keyakinan yang sama bahwa bangsa ini akan bisa menjadi sebuah bangsa yang besar karena memang kekuatan itu kita punyai. Itulah yang membawa kita untuk berdiri bersama di sini untuk menyatakan tekad bahwa negara ini harus diubah menjadi lebih baik," kata Jokowi di gedung Joang '45, Menteng, Jakpus, Kamis (8/5/2014).

Jokowi Deklarasikan Gema JKW4P7 di Menteng

Calon presiden yang diusung PDIP, Joko Widodo (Jokowi) kembali mendapat dukungan dari relawannya. Kali ini giliran Gerakan Masyarakat Jokowi For President ke-7 (Gema JKW4P7) yang mendeklarasikan dukungan langsung dihadiri oleh Jokowi.
Relawan JKW4P7 mendeklarasikan dukungan di Gedung Joang 45 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2014). Pendeklarasian ini digagas oleh Faizal Riza Yunus. Acara ini dihadiri langsung oleh Jokowi.
"Ini sebagai wadah berhimpunnya masyarakat Indonesia untuk memenangkan Pilpres 2014 untuk Jokowi," kata Faizal.
Dalam sambutannya, Jokowi meyakinkan para pendukungnya bahwa bangsa Indonesia membutuhkan sebuah perubahan, dan perubahan itu akan terjadi pada 9 Juli mendatang, yakni saat Pilpres.
"Kita berkumpul di sini, kita punya keyakinan yang sama bahwa bangsa ini akan bisa menjadi sebuah bangsa yang besar karena memang kekuatan itu kita punyai. Itulah yang membawa kita untuk berdiri bersama di sini untuk menyatakan tekad bahwa negara ini harus dirubah menjadi ebih baik," kata Jokowi.

Jokowi: Kampanye Hitam Tadi Pagi Paling Menyakitkan!

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku kampanye hitam yang menyatakan dirinya meninggal dunia sangat menyakitkan di antara kampanye hitam yang lain. Jelang pemilihan presiden, Jokowi memang selalu mendapatkan kampanye hitam dari para lawan politiknya.
Calon presiden dari PDI Perjuangan ini sering mendapatkan pesan berantai atau blackberry messenger terkait pencapresan dirinya. Jokowi pernah menjadi kambing hitam dalam pesan berantai yang akan menghapus dana sertifikasi guru dan mencabut tunjangan untuk para guru-guru di Indonesia.

PDIP Sasar Cawapres yang Komplet dan Sejalan dengan Jokowi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyasar sosok cawapres yang memiliki kemampuan dan jaringan yang komplet, serta bisa bekerja sama dengan Jokowi, capres yang diusung partai berlambang banteng tersebut.
Tim Pakar Seknas Jokowi, Eva Kusuma Sundari, menyatakan bahwa sejak awal, pihaknya memang mempunyai kualifikasi bakal cawapres yang akan digandengkan dengan Jokowi. Kualifikasi dimaksud adalah mempunyai potensi memenangi pilpres satu putaran, memperkuat pemerintahan dalam jangka panjang, dan memiliki chemistry untuk bekerja sama dengan sang capres.

Jokowi Diserang, PDIP Anggap Genderang Perang

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meradang dengan maraknya serangan kepada calon presiden Joko Widodo. Terakhir, pria yang akrab disapa Jokowi tersebut dikabarkan telah meninggal dunia yang beredar di media sosial Facebook dan Twitter.
"Tren kampanye hitam makin tidak masuk akal, berikutnya juga SARA, ini keturunan Tiongkok, Yahudi dan Syiah, makin keterlaluan," kata Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari, di Posko JKW4P, Kamis (8/5/2014).
PDIP, kata Eva, tetap berpengang kepada ucapan Jokowi agar tidak membalas serangan tersebut. "Jangan ikut-ikutan gila," kata Anggota Komisi III itu.

Para Supranatural Doakan Jokowi-Ryamizard

Demi mendorong kepemimpinan nasional bagi masa depan bangsa yang lebih baik, ratusan orang melakukan doa bersama di pantai Parangtritis, Yogyakarta. Doa bersama itu dipimpin organisasi supranatural Jawa yang kebanyakan tinggal di sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Secara khusus, para peserta acara doa bersama itu mendoakan agar kepemimpinan nasional berikutnya bisa dipegang Jokowi sebagai presiden, dan Ryamizard Ryacudu sebagai wapresnya.

Jalan Terjal dan Berliku Mencari Cawapres Bermutu

Calon presiden (capres) PDI Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, tampaknya harus terus menghadapi jalan terjal dalam menghadapi pemilihan presiden (pilpres), Juli mendatang. Jalan terjal yang dimaksud terkait dengan pemilihan bakal cawapres yang akan digandengnya.
Menurut pengamat politik Universitas Gajah Mada (UGM),  Mada Sukmajati, untuk cawapres Jokowi, isu terakhir menyebutkan tiga calon terkuat adalah Jusuf Kalla, Mahfud MD, dan Abraham Samad.
Peluang Kalla (JK) dan Mahfud MD berada di atas Abraham Samad. Sebabnya, JK dan Mahfud MD dinilai memiliki potensi menjadi 'pengikat' kerjas ama politik PDI-P dengan Nasdem dan PKB. "Saya kira, prosentasenya 60-40 untuk JK sebagai cawapres Jokowi dibanding Mahfud," kata Mada sat dihubungi dari Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Jadi Capres, Pengamat Sebut Jokowi Tetap Benahi Jakarta

PDI Perjuangan dinilai tepat mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden. Meskipun, tugas Jokowi di DKI Jakarta sebagai gubernur belum selesai.
"Jokowi jadi presiden tidak hanya membenahi Indonesia tapi juga ikut membenahi Jakarta, bukan dia tidak amanah," kata Sosiolog UI Thamrin Amal Thomagola dalam diskusi 'Capres Boneka' di Posko JKW4P, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Thamrin mengatakan Jokowi akan melajutkan pembenahan Jakarta dengan cara lain. Ia yakin Jokowi tidak akan meninggalkan Jakarta sepenuhnya.

LDII Siap Pertemukan Jokowi dan Prabowo

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) siap mengundang tiga bakal calon presiden yakni Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie pada Rapat Kerja Nasional LDII di Bogor Jawa Barat pada 13-15 Mei mendatang. Selain itu, sejumlah tokoh lainnya juga diundang dalam acara yang sama.
"Kalau Prabowo dan Jokowi sudah konfirmasi hadir, sedangkan Aburizal Bakrie belum," kata Wakil Ketua Panitia Pengarah Rakernas sekaligus Ketua DPP LDII Jatim Chriswanto Santoso saat menggelar jumpa pers di Surabaya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (8/5/2014).

PDIP Berharap Jokowi Menang Satu Putaran

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara merasa yakin jika Jokowi akan menang dalam satu putaran dalam pemilihan presiden pada Pemilihan umum tahun 2014.

Jokowi Pasrahkan Soal Kampanye Hitam ke Masyarakat

Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, pasrahkan soal kampanye hitam tentangnya kepada masyarakat. Dia menganggap masyarakat sudah melek politik, sehingga mampu menilai tentang hal seperti ini.
"Masyarakat sudah pinter," ujar Jokowi di sela-sela blusukannya, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Walaupun, lanjutnya, kampanye hitam seperti itu sudah mengganggunya. Terlebih, kali ini, mencatut nama istrinya, Iriana Widodo, dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

8 Tahun Menanti, Pensiunan ini Berharap pada Jokowi untuk Ganti Rugi Tanah

Sudah hampir delapan tahun Warga Diskum AD menuntut ganti rugi pembebasan proyek KBT. Namun hingga keputusan pengadilan telah inkrah ganti rugi mereka belum dibayar.

Jokowi Bersih dari Racun Orde Baru

Sosiolog UI Thamrin Amal Tomagola menilai pesaing calon presiden Joko Widodo mulai panik. Hal itu terlihat adanya upaya menyerang Jokowi dengan menyebut calon presiden boneka.
Thamrin melihat dari seluruh calon presiden yang muncul, hanya Jokowi yang tidak memiliki dosa warisan orde baru (orba).
"Bangsa ini dalam proses terus menerus detoksifikasi orba. Jokowi bebas dari racun-racun orba, bersih dari orba," kata Thamrin dalam diskusi "Capres Boneka" di Posko JKW4P, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Menurutnya, calon presiden lain ada yang memiliki dosa orde baru. Namun, Thamrin enggan menyebut nama capres tersebut.

Rapimnas Hanya Bahas Cawapres, Ical Tetap Capres

Ketua Umum Satkar Ulama DPP Golkar, Ali Yahya menyatakan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar yang tengah disiapkan bukan untuk menurunkan grade Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical sebagai calon presiden menjadi calon wakil presiden.
"Tidak ada wacana ARB turun grade dari capres jadi cawapres. Tidak bisa seenaknya menurunkan ARB dan itu tidak mudah," katanya di sela diskusi bertajuk "Dilema Capres Jelang Pilpres" yang diadakan Forlima di Jakarta, Kamis (8/5/2014).

JK Dinilai Lebih Unggul Ketimbang Mahfud MD

Wakil Presiden 2004-2009 Muhamad Jusuf Kalla (JK) dinilai lebih unggul ketimbang Mahfud MD untuk mendampingi capres dari PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi.
Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Firdaus Syam mengatakan, meskipun data riset SMRC menyatakan elektabilitas Jokowi akan meningkat jika dipasangkan dengan Mahfud MD dan akan menurun saat berpasangan dengan JK, tapi ada faktor yang membuat JK unggul dibanding Mahfud MD.

Penangkapan Bupati Bogor Tak Akan Hentikan Proyek Waduk Ciawi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kerja sama pembangunan waduk Ciawi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, tidak akan terganggu dengan tertangkapnya Bupati Bogor Rahmat Yasin oleh KPK lantaran dugaan kasus suap alih fungsi lahan di Puncak, Bogor.
Menurut Jokowi, saat ini Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan anggaran pembebasan lahan dalam proyek pembangunan tersebut. Namun, anggaran tersebut belum diserahkan ke Pemkab Bogor lantaran tim pembebasan tanah belum terbentuk.

Puluhan Komunitas Masyarakat Bentuk GK Forbes Jokowi

Puluhan komunitas maupun  kelompok relawan pendukung Jokowi, Kamis (8/5/2014)   sore,  berkumpul di di Pasar minggu Jakarta selatan.
Mereka akan bergabung dalam satu wadah besar bernama Galang Kemenangan Forum Besar Pendukung Jokowi  untuk Presiden 2014 (GK Forbes Jokowi).
Mereka yang dimaksud kelompok relawan GK yang tersebar di Jabotabek ini antara lain; Rumpun Masyarakat Betawi (ormas RMB) Bekasi, Asosiasi Retail Jakarta, Komunitas santri tapal Kuda,Probolinggo Jawa Timur, Himpunan Nelayan Seluruh indonesia(HNSI) Probolinggo, Jawa Timur.

Jokowiku Sayang, Jokowiku Malang

Kampanye hitam bukan hal baru bagi calon presiden asal PDI Perjuangan, Joko Widodo. Pria asal Solo itu sudah kerap menerima kampanye hitam, bahkan ketika ia masih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Kampanye hitam terakhir yang ia terima adalah berita duka yang menyebut Jokowi meninggal. Berita itu membuat gempar media sosial hari ini, Kamis, 8 Mei 2014.
Kampanye hitam yang telah diterima Jokowi beragam. Ada yang berbentuk gambar seperti yang baru-baru ini, ada juga yang berbentuk puisi sindiran. Berikut adalah beberapa kampanye hitam kepada Jokowi yang berhasil dikumpulkan Tempo.

Semoga di Jakarta Tidak ada Kampung Kumuh Lagi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengapresiasi sebagian pembangunan kampung deret yang telah rampung di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara.

Jokowi Resmikan Kampung Deret Kelurahan Cilincing

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kampung deret yang berlokasi di RW 04 Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara.

Jokowi: Hitam Hitam "RIP Jokowi" Brutal dan Keterlaluan

Jelang pemilihan presiden 2014, kampanye hitam akhir-akhir ini marak terjadi. Salah satunya, menyerang bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo yang beredar di sosial media facebook dan twitter.
Jokowi dinyatakan meninggal pada Minggu (4/5) lalu dengan nama Ir. Herbertus Joko Widodo yang mempunyai nama Tiongkok Oey Hong Liong. Menanggapi kampanye tersebut, Jokowi menilai kampanye tersebut sudah sangat brutal dan sudah keterlaluan.
"Kalau seperti itu sudah brutal dan keterlaluan. Apakah tidak ada cara-cara yang lebih santun," ujar Jokowi di Balai Kota, Kamis (8/5/2014).

Partai Demokrat Ada Opsi Merapat ke Jokowi

Partai Demokrat menyatakan tidak menutup opsi apa pun untuk mengambil sikap dalam menentukan arah politik ke depannya. Berbagai pilihan untuk menentukan langkah terus dicermati hingga batas akhir pengajuan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan Partai Demokrat terbuka dengan semua opsi yang tersedia saat ini. "Apakah itu nanti akan bergabung ke Jokowi (PDIP) atau dengan Prabowo (Gerindra) atau mendorong terbentuknya poros alternatif," ujar Ramadhan saat dihubungi detikcom, Kamis (8/5/2014).

Mungkinkah Mega-SBY Menyatu Dukung Jokowi?

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  mengulurkan tangan untuk berkomunikasi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Meski Mega masih bergeming, SBY kembali melempar pesan koalisi. Akankah Mega-SBY bersatu mendukung pencapresan Jokowi?
SBY menyampaikan harapannya bisa berkomunikasi dengan Mega melalui pernyataannya di jejaring sosial Youtube akhir April lalu. SBY ingin membangun komunikasi dengan niat yang tulus untuk kepentingan bangsa dan negara.

Adian Napitupulu: Yang Meneror Jokowi Cukup Dijawab dengan Senyuman

Beredarnya gambar ucapan duka cita untuk Ir. Herbertus Joko Widodo lengkap dengan foto Jokowi merupakan bentuk teror tidak hanya terhadap Jokowi tetapi juga terhadap para pendukung Jokowi. Hal ini diungkapkan oleh Adian Napitupulu, Sekjen PENA 98 dalam pernyataannya kepada Tribunnews.com, Kamis (8/5/2014).
"Teror selalu kembali memaksa kita untuk membuka kembali ingatan kekejaman Orde Baru yang memberi legitimasi pada negara untuk melakukan teror terhadap rakyatnya. Untuk melindungi kepentingan politik dan ekonomi Orde Baru," tegas Adian.

Kubu Jokowi Tetap Kalem Meski Disodori Peti Mati

Ketua Seknas Jokowi, Dono Prasetyo, mengatakan tidak terpancing dengan berita di jejaring sosial yang menyebarkan isu Jokowi meninggal. Menurutunya, berita itu hanyalah kampanye hitam biasa. "Saya rasa masyarakat juga tak akan terpancing karena sudah bisa berpikir jernih," ujar Dono saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 Mei 2014.
Pengguna jejaring sosial Facebook dan Twitter digegerkan dengan sebuah berita duka yang mengatakan Gubernur DKI Jakarta juga calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo meninggal.
Berita duka itu berbentuk iklan seperti yang muncul di surat kabar. Jokowi, dalam berita duku itu, digambarkan sebagai warga Tionghoa beragama Nasrani dengan nama Ir Herbertus Joko Widodo alias Oey Hong Liong.

Duet Jokowi-JK Ibarat Matahari dan Bulan

Dosen Politik Unas, Firdaus Syam mengatakan bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo sudah mendapatkan boarding pass capres dengan dukungan partai Nasdem dan PKB yang sedang menunggu waktu mendeklarasikan dukungan.
Menurutnya dengan bergabungnya tiga parpol itu akan mendapatkan dukungan mencapai 35 persen.
Namun menurutnya, yang jadi pertanyaan adalah siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi.

Kampanye Hitam, PDIP: Angin Kian Kencang ke Jokowi

Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan serangan kepada Joko Widodo sudah lama terjadi. Serangan ini makin meningkat saat Jokowi dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan. Menurut Maruarar, Jokowi harus bisa menghadapi serangan negatif yang ditujukan kepadanya.
"Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menerpa," kata Maruarar saat dihubungi, Kamis, 8 Mei 2014. Menurut Maruarar, seorang pemimpin tidak hanya mengalami ujian mengenai visi misi yang dibawa.

Membaca Strategi Jokowi Dekati Para Kiai

Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate Ari Nurcahyo menilai, bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo, saat ini tengah memainkan strategi untuk mendulang suara kaum santri. Hal ini terkait kunjungan Jokowi ke sejumlah pesantren dan menemui tokoh-tokoh kunci di sejumlah daerah beberapa waktu lalu. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi merupakan taktik politik cantik.
Ari menyebutkan, dalam upaya "pedekate" ke kalangan santri, ada dua cara yang dilakukan Jokowi. Pertama, katanya, melakukan sowan politik ke sejumlah kiai di Pulau Jawa. Menurut Ari, para kiai memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan kemenangan seorang kepala daerah. Mereka memiliki santri dalam jumlah besar yang dapat digerakkan untuk memilih calon tertentu.

Dulu Protas-protes Jokowi, Kini Dukung Jokowi

Koordinator masyarakat peduli MRT Fatmawati, Lieus Sungkharisma, dulu termasuk yang getol memprotes Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terkait kebijakan MRT. Kini, dia mendukung Jokowi menjadi presiden dan menggagas "Surat untuk Jokowi".
Saat ditemui di Posko Forum Rakyat, Jalan HOS Cokroaminoto 100 Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2014), Lieus mengaku, dia dulu memang kaget ketika Jokowi meresmikan proyek MRT.

Mungkinkah "Prahara" Jatuhkan Jokowi?

Kabar santer duet PRAHARA (Prabowo Subianto-Hatta Rajasa) tinggal teken kontrak koalisi saja. Mampukah duet PRAHARA menghancurkan impian  Joko Widodo (Jokowi) yang sampai saat ini masih memuncaki survei capres saat ini?
Peta kekuatan terakir Prabowo-Hatta masih sedikit di bawah Jokowi. Apalagi jika benar rumor yang beredar Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK). Di atas kertas masih sulit bagi Prabowo melibas Jokowi.

Kampanye Hitam "R.I.P Jokowi" Beredar di Facebook

Jelang Pemilihan Presiden 2014, kampanye hitam menyerang Joko Widodo, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan. Di Facebook dan Twitter, beredar gambar ucapan duka cita untuk Ir. Herbertus Joko Widodo (Jokowi).