Selasa, 29 April 2014

Wanita Seksi pun Minta Foto Bareng Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) malam ini bertolak ke Jakarta dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Jakarta. Namun, pesawat Garuda yang ditumpangi Jokowi mengalami delay (penundaan) saat transit di Bali sekitar satu jam. Alhasil, sosok Jokowi menjadi incaran foto bareng calon penumpang pesawat.
Jokowi bertolak dari Kupang, NTT sekitar pukul 16.40 WITA, Selasa (29/4/2014), menggunakan pesawat Garuda GA443, dan tiba di Bandara I Ngurah Rai, Bali sekitar pukul 18.50 WITA untuk transit. Sesuai jadwal, harusnya Jokowi kembali berangkat ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda GA421 pukul 22.05 WITA.

Ical Akan Bersaing dengan Jokowi, Kalau dengan Prabowo?

Capres Partai Golkar Aburizal Bakrie sudah pernah bertemu capres PDIP Joko Widodo pada 12 April lalu. Namun, Ical secara eksplisit akan bersaing dengan PDIP di Pilpres nanti. Namun apa Ical juga siap bersaing dengan Prabowo sebagaimana siap bersaing dengan Jokowi?
"Karena memang pembicaraan kita gagasan ARB-Prabowo banyak kesamaan kita. Visi gagasan untuk bangsa ke depan kita punya kesamaan. Makanya kita bicara kemana-mana, kita baru bicara sampai sana. Bang Ical selalu mengatakan kita sudah lama putusan Rapimnas," kata Waketum Golkar Cicip Syarif Sutarjo di DPP Golkar, Jl Anggrek Deli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (29/4/2014) malam.

PKS "Galau" Pilih Tiga Nama Capres

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan capres yang akan diusung untuk Pilpres nanti. Disodori tiga nama capres dari parpol lain, politikus PKS, Tifatul Sembiring mengaku partainya belum dapat memilih.
"Ini kan kita lihat realitas politik ada tiga yang mengerucut Prabowo, Ical dan Jokowi. Pasti komunikasi, kita semua kan berada di dalam tataran menengah. Jadi Andi Lau-lah kita. Antara dilemma dan galau," ujar Tifatul di Jakarta, Selasa, (29/4).
Menurutnya dari komunikasi sementara di internal PKS, banyak juga yang mendukung Prabowo Subianto.

Dukungan Melimpah, Jokowi Teteskan Air Mata

Dukungan yang diberikan warga Bali melalui Semeton Jokowi membuat capres PDI Perjuangan Joko Widodo atau Jokowi meneteskan air mata.
Jokowi datang ke Bali dan tiba pukul 19.00 Wita,  tepatnya di Krisna Wisata Kuliner atau Warung Bebek Tepi Sawah, Tuban.  Jokowi yang berada di Bali selama 1,5 Jam itu hanya transit dari Kupang menuju Jakarta. Ia datang untuk melaunching branding Semeton Jokowi.
Semeton Jokowi sendiri sudah dideklarasikan pada 2 Februari lalu. Mantan Wali Kota Sola itu  disambut perwakilan Semeton Jokowi dari seluruh kabupaten di Bali. 

Koalisi Prabowo-Ical, Jadikan Pilpres Dua Putaran

Koalisi Golkar dan Gerindra sebelum pendaftaran capres diperkirakan sulit terealisasi. Yang paling mungkin Golkar dan Gerindra berkoalisi di putaran dua pilpres.
Hal ini dikarenakan baik Golkar dan Gerindra punya capres masing-masing. Apalagi usai pertemuan dengan Prabowo di rumahnya di Jl Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014) tadi. Ical langsung bicara belum ada kesepakatan soal capres dan cawapres.
"Yang jelas sulit buat keduanya bersepakat mengenai posisi capres-cawapres," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, kepada detikcom, Selasa (29/4/2014).

Semeton Jokowi Bali: Jokowi Sebut 3 Nama Cawapres

Koordinator Semeton Jokowi Bali Ketut Suryadi seusai pertemuan Jokowi dengan para Relawan Jokowi Bali di Kuta, Selasa (29/4/2014) menjelaskan, jika Capres PDI Perjuangan itu selalu bertanya dan menyebut beberapa nama Cawapres kepada para relawan.
"Seperti biasa, beliau (Jokowi) bertanya soal nama-nama para Cawapres kepada Semeton Jokowi di Bali. Jokowi berkonsultasi, bertanya, menyerap aspirasi arus bawah soal nama nama Cawapres yang digadang-gadang selama ini," ujar Suryadi.

Marah-marah Sang Pemimpin

Sebagai pemimpin, kadang ada saja kelakuan anak buah yang membuat emosi. Ekspresi kemarahan pun akhirnya terluap. Ada yang meledak-ledak, ada juga yang kalem menyampaikannya. Seperti apa momen marah para pemimpin terkenal di Indonesia?

Jokowi Tebar Pesan untuk Warga Pulau Dewata

Penantian ratusan warga Bali terhadap Joko Widodo akhirnya terpenuhi. Jokowi muncul dengan mengggunakan mobil Innova hitam dan langsung turun di  halaman parkir Krisna Wisata Kuliner, Kuta, Bali, Selasa (29/4/2014).
Saat turun dari mobil, mantan Wali Kota Solo tersebut terus dikerubuti pendukung. Dari halaman parkir, Jokowi langsung naik ke lantai 2. Sampai di Lantai 2, Jokowi menyempatkan diri untuk membasuh muka. Setelah membasuh muka, Jokowi kemudian memakai busana adat Bali bernama udeng oleh seorang relawan.

Pendiri Soksi Berani Taruhan, Ical Gagal jadi Presiden

Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Suhardiman, menilai pencapresan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) tak akan sukses, dan malah akan catatan rekor buruk partai dalam konstelasi pemilu presiden.
Suhardiman menjelaskan, alasannya adalah faktor Jawa dan Non Jawa sangat menentukan sekali dalam perhelatan pesta demokrasi lima tahunan ini. Karenanya, Suhardiman menegaskan bahwa pencapresan Ical tak mungkin berhasil.

Jokowi Pilih Menteri Yang Mau Kerja, Bukan Berbisnis

Bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo akan meminta semua pejabat negara termasuk wakil presiden terpilih harus mampu memisahkan urusan bisnis dan urusan pemerintahan.
"Kalau sudah jadi pejabat negara, presiden, wakil presiden ataupun menteri itu harus bisa memisahkan urusan pemerintahan, keluarga dan bisnis," ujar Jokowi di Bandara El Tari, Kupang, NTT, Selasa (29/4/2014).
Menurut Jokowi, kabinet yang nantinya akan dibentuk apabila terpilih menjadi presiden adalah kabinet kerja. Mantan wali kota Solo ini menegaskan semua pejabat yang masuk dalam kabinetnya harus memilih bekerja bukan berbisnis.

Pengumuman Cawapres Jokowi Tergantung Tiga Hal

PDI Perjuangan masih menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo alias Jokowi.
Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristanto mengatakan, ada tiga hal yang dipertimbangkan oleh partainya sebelum mengumumkan cawapres Jokowi. Hal pertama yang menentukan waktu pengumuman yakni penetapan hasil pemilu legislatif (pileg) 2014.
"Pertama, secara legal kita tunggu dan hormati rekapitulasi hasil pemilu legislatif," kata Hasto di Media Centre JKW4P, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014).

PDIP-NasDem Bersiap Gugat Hasil Pileg

PDI Perjuangan dan sekutunya, Partai NasDem sudah mengambil ancang-ancang untuk menggugat hasil perhitungan suara pemilu legislatif (pileg) 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Kedua partai sepakat untuk mensinergikan temuan-temuan kecurangan yang dimiliki sebagai bahan untuk bertarung di pengadilan nanti.
Wakil Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, tadi pagi kedua partai melakukan pertemuan di kantor DPP NasDem, Menteng, Jakarta Pusat. Hasil pertemuan menyepakati bahwa rekapitulasi KPU dipenuhi dengan kecurangan.

Jokowi: Saya Tidak akan Hapus Tunjangan Guru

Calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, guru merupakan salah satu faktor penting perkembangan generasi bangsa. Jokowi meminta agar kualitas dan kesejahteraan guru harus ditingkatkan.
"Bapak mertua saya itu guru. Kalau guru dapat kesejahteraan lebih dan kualitasnya ditingkatkan, 100 persen saya setuju itu harus ditingkatkan lagi," kata Jokowi di Hotel Swiss-Belinn Kristal, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (29/4/2014).

Tifatul: PKS Jadi 'Andi Lau', Antara Dilema dan Galau

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru saja menyelesaikan rapat Majelis Syuro untuk membahas perihal surat permohonan koalisi yang diajukan oleh calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Meski demikian, PKS juga mendapat permintaan serupa secara lisan dari Aburizal Bakrie (Ical) untuk bergabung dengan Partai Golkar.
Terkait itu, anggota Dewan Syuro PKS Tifatul Sembiring mengatakan berdasarkan realitas politik saat ini, calon presiden yang sudah mengemuka terdiri dari tiga nama, yakni Prabowo, Ical dan Jokowi.

Gaya Santai Jokowi Tanggapi 'Tukang' Broadcast

Gubernur DKI Jakarta Jokowi menanggapi santai isi pesan berantai yang menyudutkan dirinya terkait acara Musrenbangnas bersama seluruh gubernur se-Indonesia. Dia tak mau ambil pusing terkait hal tersebut.
Sejak siang, memang beredar pesan berantai soal ketidakhadiran Jokowi di acara rapat paripurna siang ini di kantor Setneg. Sang gubernur disebut tidak datang dan memilih ke NTT, padahal gubernur NTT ikut rapat.

Jokowi Bantah Kerjasama DKI-NTT Syarat Kepentingan

Gubernur DKI Joko Widodo membantah adanya kepentingan dalam kerjasama yang dijalin Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurutnya, kerjasama yang dilakukan murni lantaran kebutuhan sekaligus ketersediaan bahan pangan di dua daerah.
"Ndak, ini murni kerjasama lantaran kebutuhan dua daerah. Ndak ada kepentingan. Masak sapi masa dihubungkan sama banteng? Ya ndak dong," kata pria yang akrab disapa Jokowi itu, Selasa (29/4/2014).

Kabar dari Brusel: Masyarakat Uni Eropa Anggap Jokowi Pantas Pimpin Indonesia

Masyarakat Uni Eropa menilai kader PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) pantas menjadi pemimpin Indonesia di masa datang dan akan bisa bekerja sama dengan Uni Eropa.
Hal itu terungkap dalam diskusi publik yang diadakan KBRI di Brusel bekerja sama dengan "Friends of Europe" yang membahas kebijaksanaan Pemerintah Indonesia dalam menghadapi pemerintahan baru, "Policy Insight Indonesia Goes to the Pools: Prospects and Pitfall", Senin malam.

Pertemuan PDIP dengan NasDem Bahas Strategi Kampanye Pilpres

Koalisi antara PDIP dengan Partai NasDem sudah memasuki tahap lebih lanjut. Pertemuan antara petinggi dua parpol siang ini hari bahkan membahas strategi kampanye untuk Jokowi yang akan mereka usung dalam Pilpres 2014 mendatang.
Pertemuan antara Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, berlangsung di kantor DPP Partai NasDem, Jl Gondangdia, Jakarta, Selasa (29/4/2014). Pertemuan berlangsung selama hampir tiga jam.
"Ini pertemuan teknis. Soal penjadwalan dan strategi kampanye sambil menunggu partai lain bertemu dengan Pak Jokowi," ujar Tjahjo usai pertemuan.

Lagi, Ahok Bela Jokowi

Kunjungan luar kota Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjelang pemilihan umum presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 dinilai banyak pihak sebagai langkah mencuri start mengkampanyekan dirinya sebagai calon presiden.
Menanggapi pandangan tersebut, untuk kesekian kalinya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengeluarkan pernyataan pembelaan terhadap atasannya tersebut.

Diisukan Dampingi Jokowi, JK: Bukan Saya yang Putuskan

Jusuf Kalla (JK) belum tahu apakah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan memasangkan dia dengan Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden atau tidak. Sejak beberapa waktu lalu, JK telah menyatakan siap diusung menjadi calon wakil presiden.
“Saya belum juga ketemu dengan (Ketua Umum PDIP) Bu Mega. Keputusannya bukan di tangan saya. Jadi kita tunggu saja,” kata mantan wakil presiden itu di Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Pilih JK, Jokowi akan Ditinggal Nahdliyin dan Soekarnois

Saat ini ada anggapan menyesatkan bahwa dengan menggandeng Jusuf Kalla (JK), Jokowi akan mendapat dukungan elit Islam moderat. Namun anggapan ini menurut pengamat politik yang juga aktivis mahasiswa Angkatan 1978 Syafril Sjofyan tersebut tidak benar.
"Yang terjadi justru sebaliknya, yaitu JK tidak mengakar di kalangan  Nahdliyin. Bahkan di kampung halamannya sendiri JK mengalami banyak resistensi," kata Syafril Sjofyan kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (29/4/2014).

PKB Pilih PDIP Karena Demokrat Lambat

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memilih untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan untuk menghadapi pemilu presiden (pilpres) yang digelar 9 Juli nanti. Padahal, selama hampir 10 tahun ini PKB bersama-sama dengan Partai Demokrat (PD) di pemerintahan.
Lantas mengapa PKB untuk Pilpres 2014 nanti memilih menjadi gandengan PDIP? Ketua DPP PKB, Marwan Jafar menyatakan bahwa partainya sebenarnya juga menjalin komunikasi dengan PD.

Jokowi Tegaskan Ada Dua Partai Hijau Merapat ke PDIP

Bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo mengatakan ada dua partai lagi yang bakal merapat ke PDI Perjuangan untuk berkoalisi mendukung pencapresannya. Jokowi mengisyaratkan partai yang bakal merapat tersebut adalah partai berwarna hijau
"Belum selesai. Yang jelas baru NasDem. Tapi, ada dua (partai) lagi yang mau ketemu. Tadi siang baru dapat kabar. Partai hijau. Tunggu saja. Paling seminggu dua minggu ini rampung," ujar Jokowi di Bandara El Tari, Kupang, NTT, Selasa (29/4/2014).

Ryamizard Ryacudu Calon Kuat Pendamping Jokowi

Dua nama yang dikabarkan mengerucut sebagai cawapres Jokowi dalam pemilu Presiden 2014 adalah Ryamizard Ryacudu dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Nama pertama disebut-sebut merupakan calon kuat pendamping Jokowi.
Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga, mengakui memang dua nama tersebut sedang digodok di internal partainya. Ryamizard yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, dianggap pantas mendampingi Jokowi sebagai cawapres.

Tim West Wing Jokowi: Truk Sampah Saja Tak Cukup

Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan telah merekomendasikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menjalankan sejumlah program. Salah satunya tentang pengelolaan sampah.
Anggota Tim Percepatan, Unu Nurdin, mengatakan pengelolaan sampah harus komprehensif dalam pelaksanaannya. "Tidak bisa sepotong-sepotong mengerjakannya," kata Unu di Balai Kota, Jakarta, Selasa, 29 April 2014.

Nama Cawapres Jokowi Diumumkan Setelah 9 Mei

Kubu PDI Perjuangan masih merahasiakan nama cawapres pendamping Jokowi dalam pemilu Presiden 2014 meski telah mengerucut menjadi dua nama. Nama cawapres Jokowi akan diumumkan dalam waktu dekat ini.
Wakil Sekjen PDIP, Hasto Kristianto, masih enggan menjawab terkait nama cawapres Jokowi. Namun ia berjanji nama tersebut akan diumumkan usai penghitungan akhir pemungutan suara pemilu legislatif, yakni setelah tanggal 9 Mei 2014.

Gubernur NTT: Kita Makan Daging Sapi Hanya Pada Saat Pesta Saja

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya menegaskan jika kerja sama pengembangan peternakan sapi dan pengelolaan sapi hanya urusan bisnis semata, bukan masalah politik. Sebab menurut Frans, dia dan Gubernur DKI Jakarta merupakan sama-sama kader dari PDI Perjuangan.
"Ini hanya untuk ternak sapi, tidak ada urusan lain," ujar Frans dalam penandatanganan kerja sama di Desa Ponain, Amarasi, Kupang, NTT, Selasa (29/4/2014).

Begini Jurus Jokowi 'Kelabui' Awak Media

Ada beberapa kebiasaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang berubah sejak menjadi calon presiden. Jokowi kini kerap meminta tidak diikuti wartawan. Beberapa kali pula kepergian Jokowi bahkan tidak diketahui wartawan.

Bersama NasDem, Megawati Matangkan Dua Nama Pendamping Jokowi

Hingga saat ini, pendamping Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) belum diumumkan. Namun, sudah ada dua nama yang mengerucut dan digadang-gadang bakal mendampingi Jokowi dalam Pilpres 9 Juli mendatang.
Meski tidak mau mengungkap nama, Wasekjen DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengakui memang dua orang tersebut sedang digodok di internal partainya.

Syarwi Chaniago Tuduh Mega Tak Percaya Lagi pada Jokowi

Pengamat Politik FISIP UIN Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago menilai Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum PDIP tidak yakin dengan kekuatan Jokowi effect. Ketidakpercayaan diri sudah mulai muncul ke permukaan karena begitu lamanya Jokowi mendapatkan pasangan cawapres.
"Padahal, publik sudah menunggu dan penasaran siapa cawapresnya," kata Pangi melalui siaran persnya yang diterima Republika, Selasa (29/4/2014).

Soal Penyediaan Daging Jokowi Enggan Bergantung Pihak Asing

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan tak ingin bergantung dari impor daging yang didatangkan dari negara asing untuk memenuhi ketersediaan daging. Karena itu Pemprov DKI melakukan perjanjian kerja sama dengan Pemprov NTT terkait peternakan dan ketersediaan daging untuk Jakarta .
"Kami jangan ketergantungan sekali dengan impor. Dulu saya yang ditunjuk tukang bakso, tukang daging dan tukang yang berbahan daging. Gimana nutupinnya? Ya sudah impor," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi saat berpidato di peternakan warga Desa Ponaim, Kelurahan Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (29/4/2014).
Jokowi menjelaskan, kebutuhan daging di Jakarta yang penduduknya 28 juta ini setiap hari mencapai 150 ton atau setara dengan sekitar 1.000 ekor sapi. Jalan lain selain melakukan impor daging tentu menjalin kerja sama dengan daerah yang memiliki peternakan sapi.
"NTT kan punya banyak peternakan.

Tanya Cawapres, Dijawab Sapi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi enggan memberikan komentar tentang calon wakil presidennya saat kunjungan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terkait dengan kerja sama di bidang peternakan antara dua daerah itu.
"Hari ini, kita bahas sapi dulu ya. Yang lainnya nanti dulu," kata Jokowi kepada wartawan di sela-sela pemantauan peternakan sapi di daerah itu, Selasa, 29 April 2014. (Baca: Cawapres Jokowi Muncul di Twitter)
Jokowi disergap wartawan saat blusukan ke sejumlah sentra produksi ternak di NTT. Dia mengelak setiap didesak soal cawapres. Dalam kunjungannya itu, Jokowi mendatangi sejumlah lokasi sentra produksi ternak sapi potong, dan rumah pemotongan hewan (RPH) di daerah itu.

NTT Prioritaskan Pasokan Daging Sapi untuk DKI

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengatakan pihaknya akan memprioritaskan pasokan daging sapi untuk DKI Jakarta ketimbang daerah-daerah lainnya. Pasalnya, hanya DKI Jakarta yang telah melakukan kerja sama pengelolaan sapi dan peternakan sapi dengan NTT.
Padahal, NTT sudah menjadi pemasok daging sapi ke daerah-daerah lainnya seperti Surabaya, Makassar dan Kalimantan.

Pastikan Rencana Koalisi PDIP-PKB Terealisasi

Pembicaraan antara PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk berkoalisi di pemilu presiden (pilpres) Juli nanti semakin mengerucut. Bahkan rencana untuk koalisi berkoalisi itu tinggal menunggu realisasi secara seremoni.
Menurut Ketua DPP PKB, Marwan Jafar, rencana koalisi partainya dengan PDIP itu tinggal menunggu rapat pleno di partai pimpinan Muhaimin Iskandar tersebut. "Soal waktu, saya kira tunggu momentum dan timing yang tepat," katanya di Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Gubernur NTT Yakini Kerja Sama dengan DKI Berlanjut Meski Jokowi Jadi Presiden

Seusai menandatangani kesepakatan kerja sama tentang pengembangan ternak sapi untuk penyediaan kebutuhan daging sapi di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) datang ke acara jamuan makan siang dan tatap muka yang diselenggarakan oleh Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) di Grand Mutiara, Kupang, NTT, Selasa (29/4).
Acara tatap muka dan jamuan makan siang tersebut juga dihadiri oleh para pejabat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemprov NTT.

Tinjau Sapi di Desa Ponain Kupang, Jokowi 'Diangkat' Jadi Warga Setempat

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Desa Ponain di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melihat peternakan sapi milik warga di sana. Saat berkunjung, Jokowi disambut hangat oleh warga dan dipasangkan topi dan kain adat setempat.
Jokowi tiba di kantor lokasi peternakan di Desa Ponain, Amarasi, Kupang, NTT, sekitar pukul 12.30 WITA, Selasa (29/4/2014). Jokowi langsung disambut dengan musik dan tarian selamat datang. Salah seorang tokoh masyarakat setempat kemudian memasangkan ikat kepala Kain Destar dan sarung adat Amarasi.

Ahok Ingin Lindungi Jokowi dalam Proyek Monorail

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mau gegabah melanjutkan proyek monorail di Jakarta. Jika tidak diteliti dengan baik, kelanjutan proyek monorail ini bisa menjadi bumerang bagi dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Nah terus Pak Fauzi Bowo pernah buat surat memutus kerjasama (dengan PT Jakarta Monorail) karena mereka telah terbukti wanprestasi tahun 2011. Apakah surat itu tidak berlaku? Makanya saya juga harus melindungi Pak Jokowi juga dong. Kalau soal JM itu begitu. Soal ini sudah runyam aja," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Jokowi Bikin Histeris Kaum Ibu di Pasar Kasih Naikoten

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, mengunjungi sejumlah pasar di Kota Kupang, Selasa (29/4/2014). Salah satu pasar yang dikunjungi adalah Pasar Kasih Naikoten, Kupang.
Kehadiran Jokowi ini mengejutkan warga, karena dia tiba-tiba muncul di pasar terbesar di Kota Kupang, Ibu Kota Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut.
Kaum ibu, pedagang, dan warga pasar lain langsung histeris mengetahui Jokowi ada di depan mereka.

ARB: Mungkin Golkar Koalisi dengan Gerindra

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, siang ini, Selasa, 29 April 2014.
Dari pantuan VIVAnews, Aburizal Bakrie yang juga calon presiden Partai Golkar sudah terlihat di rumahnya pada pukul 12.00 WIB. ARB yang ditemui wartawan menyatakan bahwa kedatangan Prabowo ke rumahnya siang ini adalah dalam rangka menjalin silaturahmi.

Kalau Jokowi Jadi Presiden, Beta Sudah Pegang Tangannya

Sontak  halaman Kantor Redaksi Pos Kupang (Tribunnews Network) dipenuhi warga kota, Senin (29/4/2014) malam.
Mereka ingin melihat langsung seperti apa sosok Gubernur DKI Jakarta sekaligus calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko "Jokowi" Widodo.
Begitu Jokowi keluar dari ruangan pertemuan dengan awak redaksi Pos Kupang, calon presiden dari PDIP Perjuangan itu langsung dihadang warga yang kebanyakan berasal dari Pasar Kasih Kupang.
Mereka berdesak-desakan dan berebutan untuk berjabatan tangan dengan Jokowi.

Diterima Kepala Suku, Jokowi Kenakan Pakaian Adat Amarasi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Selasa (29/4/2014) siang, tiba di Desa Ponain, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk menandatangani kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI dan Pemprov NTT terkait penyediaan daging di Jakarta.
Sebelum melakukan penandatanganan, Jokowi disematkan pakaian adat Kupang. Pakaian adat tersebut terdiri dari kain Timor, kemudian Amarisi yang berada di pinggang ke bawah berupa kain.

Jokowi Bakal Kunjungi Ambon

Calon presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) menjadwalkan kunjungan ke Kota Ambon dalam rangka bersilaturahmi dengan masyarakat setempat. Ketua DPD PDIP Maluku Karel Albert Ralahalu yang dikonfirmasi, Selasa, mengatakan Jokowi berkunjung ke Ambon sekaligus menjawab kerinduan masyarakat yang mendambakan kehadirannya menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 9 April 2014.
"Jadwal kunjungan Gubernur DKI Jakarta ini sedang dikordinasikan dengan DPP PDIP sehingga tidak lagi mengecewakan masyarakat Maluku, terutama Kota Ambon dan sekitarnya yang begitu 'demam' Jokowi," ujarnya.

Setelah Lama Absen, Agus Pambagio Kembali Cemooh Jokowi

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio, menilai ada pernyataan Jokowi yang dianggapnya tidak tepat.Pernyataan Agus Pambagio terkait dengan pernyataan Jokowi sebelumnya. Pada Senin (28/4/2014) kemarin, Jokowi mengatakan kabel-kabel listrik di Pasar Senen berseliweran dimana-mana sehingga korslet dan menyebabkan kebakaran.
"Lihat saja di sana (Pasar Senen) kabel-kabelnya gimana. Kabelnya berseliweran di mana-mana. Standarnya sudah ndak bener. Itu kan kewenangan PLN, jadi tanya ke PLN. Masa Gubernur suruh ngurusin listrik," kata Jokowi.

Jokowi Kunjungi Kantor Redaksi Pos Kupang

Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo, menyempatkan diri bertandang ke Redaksi Pos Kupang (Tribunnews Network), Senin (28/4/2014) malam.
Jokowi datang didampingi Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya. Mereka diterima Pemimpin Umum Pos Kupang, Damyan Godho dan jajaran staf Redaksi.

Tekad Jokowi Menghapus Impor Sapi di Indonesia

Kebutuhan daging sapi di Jakarta lebih dari 50 ribu ton pertahun atau sekitar 1.500 ekor sapi perhari. 70 Persen kebutuhan itu dipenuhi dari impor. Fakta ini membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin memutus impor daging sapi agar tidak ketergantungan kepada impor.

Ingin Bertemu Megawati, SBY Sadar Jokowi Berpeluang Besar Menang

Keinginan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk "rujuk" dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri sejatinya masih "bertepuk" sebelah tangan.
SBY dalam pengakuannya di youtube menyebut telah 10 tahun mencoba membuka sekat-sekat komunikasi dengan putri Bung Karno ini. Tapi, Megawati tetap merasa tidak perlu lagi berkomunikasi intens dengan SBY. Presiden RI kelima ini seakan "menutup pintu" islah dengan Presiden RI keenam tersebut.

Jokowi Mau DKI Lakukan Swasembada Daging Sapi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui dalam pemenuhan daging sapi, Pemprov DKI tergantung pada impor daging sapi. Namun disaat ketersediaan daging sapi mulai langka, harga daging pun melambung tinggi.
Untuk itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan, Pemprov DKI tidak boleh tergantung pada daging sapi impor. Tapi sebaliknya Pemprov DKI harus dapat mewujudkan swasembada daging sapi.
"Kita ini jangan ketergantungan sekali dengan impor. Harusnya si sini (Indonesia) bisa pembibitan, penggemukan sendiri," ujar pria yang akrab disapa Jokowi itu, Selasa (29/4/2014).

Emrus Sihombing Bantah Menuduh Relawan Jokowi Dibayar

Pengamat dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, membantah telah menuduh relawan calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo di dunia maya mendapatkan bayaran.
Bantahan tersebut disampaikan Emrus kepada Tribunnews.com, Selasa (29/4/2014). Menurut Emrus, dirinya hanya menanggapi pertanyaan dari wartawan terkait beredar kabar adanya pasukan dunia maya yang dibayar untuk menaikkan popularitas Jokowi.
"Pertanyaan tersebut dalam pemahaman saya merupakan sesuatu yang sifatnya 'mengandaikan' alias 'kalau benar relawan Jokowi di dunia maya dibayar'. Sehingga, saya pun menjawab 'pengandaian' tersebut sesuai yang ditanyakan," tutur Emrus dalam rilis yang diterima Tribunnews.

Jokowi Pantau Peternakan Sapi di Oesao

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo setelah memantau pasar tradisional dan rumah potong hewan, melanjutkan perjalanannya memantau peternakan yang berada di Oesao, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pantauan Tribunnews.com, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini tiba di peternakan Oesao pada pukul 09.15 WITA. Perjalanan dari pasar trasdisional menuju ke peternakan Oesao memakan waktu kurang lebih 30 menit.

Jokowi Akan Hidupkan Kembali Ajaran Bung Karno

Setelah kekuasaan orde lama tumbang, ajaran Trisakti Bung Karno pun turut tenggelam. Rezim orde baru yang menggulingkan kekuasaan orde lama menganggap Trisakti hanya sebatas jargon yang terdengar revolusioner dan mengawang-awang.
Kekhawatiran Bung Karno terhadap bahaya kapitalisme global diabaikan orde baru. Sejumlah arsitek ekonomi orde baru gencar mengkritik orde lama yang dianggap hanya jualan jargon, yang terdengar revolusioner.

Jokowi Menggemukkan Koalisi Kerempeng, Sinyal Kekhawatiran?

Pada awalnya, Partai Indonesia Demokrasi Perjuangan (PDIP) dan capresnya Joko Widodo sangat percaya diri dengan koalisi 'kerempeng' yang dibangun untuk memperkuat sistem presidensial ke depan. Namun belakangan, Jokowi intens melakukan gerilya politik merangkul partai lain untuk gabung dalam koalisi.
Jokowi menggemukkan koalisi 'kerempeng'nya. Apakah manuver itu sinyal kekhawatiran Jokowi?
"Kekhawatiran itu mungkin saja. Ada juga faktor itu," ujar pakar sosiologi politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito kepada detikcom, Selasa (29/4/2014).

Kerugian Negara Rp 4,9 M, Jokowi Akan 'Potong' PD Dharma Jaya

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo lebih memilih PD Pasar Jaya untuk mengelola peternakan serta distribusi daging sapi yang ada di Jakarta, ketimbang PD Dharma Jaya. Hingga saat ini PD Dharma Jaya masih dibenahi lantaran kasus adanya kerugian negara sebesar Rp 4,9 miliar.
Asisten Gubernur Bidang Perekonomian Hasan Basri mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta PD Pasar Jaya untuk menggantikan PD Dharma Jaya yang terbelit kasus kerugian negara tersebut, untuk masuk ke bisnis distribusi dan pengelolaan daging sapi.