Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres),
Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) berkomitmen membangun daerah. Hal
itu disampaikan anggota tim ahli kampanye nasional Jokowi-JK, Arif
Budimanta.
“Dalam visi dan misi Jokowi-JK, kita berkomitmen untuk membangun
daerah. Kami komitmen bangun Indonesia dari pinggiran dan desa,” kata
Arif dalam Dialog Kenegaraan DPD bertajuk “Solusi Masalah Ala
Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK”, di Gedung DPD, Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Dia menyatakan, saat ini ketimpangan pembangunan antara Jawa dan luar
Jawa sangat tinggi. Bahkan, lanjut dia, antara DKI Jakarta dengan
propinsi di Jawa, kesenjangan begitu terlihat.
“Desain pembangunan seperti apa yang kita bangun? Kita harus
tunjukkan komitmen politik anggaran. Sekarang transfer daerah mencapai
30 persen, ke depan harus ditingkatkan 50 persen. Belanja pemerintah
pusat harus dikurangi. Daerah harus bergerak,” tegasnya.
Dia menambahkan, pembangunan Indonesia dari daerah merupakan
keniscayaan. “Kalau ingin negara berdaulat secara ekonomi, punya
kewibawaan di mata negara tetangga, maka bangsa ini harus dibangun dari
daerah,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, dibutuhkan fungsi koordinasi antara pemerintah pusat
dan daerah. “Fungsi koordinasi membutuhkan kepemimpinan yang tegas.
Tegas itu bukan yang suka marah-marah, tegas harus diikuti kebijakan,”
jelasnya.
Visi dan misi Jokowi-JK dinilai lebih komprehensif dan holistik.
“Kalau kita lihat, visi dan misi Jokowi-JK berangkat dari realitas,”
kata Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Andar Nubowo yang juga menjadi
narasumber diskusi. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar