Senin, 19 Agustus 2013

Jokowi Akan Bangun Hotel Berbintang di Waduk Ria Rio

Tak hanya sebagai antisipasi banjir dan penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH), di kawasan Waduk Ria Rio, Jakarta Timur, juga akan dibangun hotel bintang empat.
Hal itu dikemukakan oleh Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Budi Karya saat mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) meninjau penggarapan Waduk Ria Rio. Jokowi menunjuk Jakpro untuk mengerjakan proyek tersebut.
"Kita bangun fasilitas lah, pertama multipurpose yang dapat digunakan untuk orang conference, seminar, pokoknya dibangun sekat-sekat. Tapi terutama untuk misi-misi sosial. Ada hotel bintang empat juga, yang bangun kita sendiri," kata Budi, Senin (19/8/2013).
Pembangunan hotel dan ruang serbaguna itu, lanjutnya, akan dibangun pada sisi selatan Waduk Ria Rio. Pengerjaan fisik untuk sentra bisnis tersebut diperkirakan memakan biaya sekira Rp500 hingga Rp800 miliar.
"Kita belum sampai ke detail, bisa sampai Rp500 hingga Rp800 miliar, itu selatan saja. Atau bisa total sampai Rp1 triliun," terangnya.
Namun, sebagai prioritas utama, Pemprov DKI akan terlebih dahulu merampungkan penggarapan waduk di sisi sebelah barat yang akan di tanami pohon agar menjadi hutan kota. "Soal pembangunan hotel itu nantilah, masih lama," tandasnya.

Sumber :
okezone.com

Alaydrus Kritik Lagi Jokowi

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrat Ahmad Husein Alaydrus kembali mengkritik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Dia tak sependapat dengan Jokowi yang hanya enam bulan menggratiskan uang sewa bagi pedagang kaki lima (PKL) di Blok G Pasar Tanah Abang.
Menurut Alaydrus, PKL Tanah Abang yang baru direlokasi ke Blok G harus digratiskan selama satu tahun.
"PKL Tanah Abang gak boleh hanya enam bulan tak dipungut retribusi, harus setahun lamanya," ujar Alaydrus kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Dia mengaku tak asal bicara soal menggratiskan PKL Blok G Tanah Abang selama satu tahun. Dia mendesak Jokowi agar memberikan keleluasaan lebih kepada PKL selama satu tahun.
"Kasihan kan PKL. Adaptasinya butuh proses, Jokowi maunya hanya enam bulan, kita maunya satu tahun," terangnya.
Selain itu, Alaydrus memberikan saran agar Jokowi juga memberikan subsidi kepada para PKL. Hal ini sama seperti masyarakat yang menerima subsidi kesehatan dalam program KJS.
"Kalau perlu PKL disubsidi APBD, PKL itu layak disubsidi. KJS kan triliunan, kok PKL gak bisa, dibantu subsidi silang kan bisa," kata Alaydrus.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi tidak menggratiskan kios di Blok G Pasar Tanah Abang kepada pedagang kaki lima (PKL). Tapi, enam bulan pertama Pemprov DKI menggratiskan untuk PKL sebagai bagian dari promosi.
"Bayar dong. Di jalan saja bayar sampai berjuta-juta, masak diberi kios enggak bayar, logikanya gimana," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Menurut Jokowi, tujuan penggratisan sewa kios selama enam bulan itu untuk memberikan ruang kepada PKL. Jokowi tak ingin, dalam masa peralihan membebani PKL.
"Ya untuk promosi, itu kan masa transisi, mereka diberi ruang untuk transisi tidak dibebani karena mesti ada waktu transisi," jelasnya.

Sumber :
merdeka.com

Jokowi Pastikan Tak Ada Dana CSR Untuk Waduk Ria Rio

Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), dalam pengerjaan waduk Ria Rio akan rencananya akan dimulai bulan September 2013 ini menggunakan anggaran murni  APBDP dan Jakarta Propertindo.
Hal ini kekemukakan oleh Jokowi ketina meninjau Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Jakarta Timur, Senin (18/8/2013).
"Tidak ada dana CSR disini," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan jika untuk pembangunan tahap pertama, akan dilakukan oleh dinas pertamanan dilahan sebesar dua hektar. Lahan itu sepenuhnya diubah menjadi taman dan jogging track.
"Pengerjaannya dari dinas pertamanan dulu. Selanjutnya dikerjakan Jakpro," lanjutnya.
PLT Dinas Pertamanan, Jonatan Pasodung mengatakan jika anggaran yang diglontorkan sebesar 3 M untuk pengerjaan fisik dibulan depan. Dana tersebut berasal dari APBDP yang sedang dibahas di DPRD Jakarta.
"Fisiknya untuk 2 ha sebesar 3 miliar dari APBP," kata Jonatan.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk grading untuk pembersihan lahan dan jalan setapak. Namun, saat ini blue print dari pembangunan waduk Ria Rio ini masih dalam proses yang dikerjakan oleh PT Jakarta Konsultindo.
"DED (detailed Engineering Design) masih diproses untuk dilelang. Proses pelaksanaan fisiknya September. Sambil menunggu anggaran, fisiknya dikerjakan. Jadi jalannya pararel. Proses DED nya akhir September sampai Desember," terangnya.
Setidaknya akan ada 10 jenis tanaman yang akan menghiasi taman di kawasan waduk tersebut. Salah satunya pohon Baobab yakni pohon berukuran raksasa serta berbagai pohon yang rindang.
Pengerukan waduk seluas 9 ha ditengah kawasan Ria Rio sendiri akan dimulai dibulan September. Saat ini, kedalaman air hanya sedalam 2 meter. Namun, rencananya akan dikeruk hingga kedalam 5 m.

Sumber :
detik.com

Jokowi Siapkan Rapor Merah dan Kuning untuk Para Kadisnya

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana memberikan penilaian pada para kepala dinas di bawahan kepemimpinannya. Penilaiannya berupa rapor kuning atau merah. Apa arti warna rapor itu?
"Semua itu dinilai, kalau nilainya merah ya diganti, kalau nilainya kuning waktunya dimundurinlah, tapi kalau sudah merah ya diganti," kata Jokowi, di Balai Kota, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Kriterianya pun sudah ditentukan oleh Jokowi secara pribadi. Kreteria yang diberikan Jokowi tidak menggunakan kosa kata formal yang sulit dimengerti, seperti pengunaan kata "berdedikasi tinggi" dan "loyalitas" yang sering digunakan hampir semua pejabat di negeri ini.

"Diberi pekerjaan ya cepat diselesaikan, diberi pekerjaan tepat waktu, ada keluhan masyarakat cepat direspon, ada keluhan dari masyarakat cepat ditanggapi. Itu. Gampang, nggak usah pake bahasa loyalitas atau dedikasi," terang Jokowi.
Menurutnya seorang pemimpin harus bisa mengatur anak buahnya. Jika memang tak bisa diatur, maka tidak perlu dipertahankan lebih lama.
"Kalau nggak bisa mengatur bukan pemimpin. Saya, sama saja kalau nggak bisa mengatur kepala dinas, sory saya ganti. Gitu tegas, kepala dinas juga sama, bawahannya nggak bisa diatur ganti aja," tegasnya.
Jokowi enggan menanggapi saat ditanya siapa kepala dinas yang mandat rapor buruk. Ia berdalih jika ia memiliki tim yang akan menilai kinerja kepala dinas per 6 bulan masa kerja.
"Saya nggak berbicara orang perorang, tapi bahwa bekerja itu dinilai, bekerja itu diikuti, bekerja dievaluasi, bekerja itu dimonitor," tutup Jokowi.

Sumber :
detik.com

Jokowi Tak Bisa Belajar Tanpa Musik Metal

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mulai tergila-gila pada musik keras sejak bersekolah di SMP Negeri 1 Solo. Sejak saat itu, musik metal selalu menemani hari-harinya, juga di kala belajar.
"Saat kuliah di Universitas Gadjah Mada, saya tidak bisa belajar kalau tidak mendengarkan musik keras," kata Jokowi dikutip dari Majalah Tempo edisi 19 Agustus 2013.
Awalnya Jokowi mengira kesukaannya akan musik rock hanya sesaat, karena kesenangan anak muda saja dan akan hilang di hari tua. "Ternyata tidak. Semangat metal itu telah masuk ke dalam diri saya dan tak bisa hilang begitu saja," kata pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961.
Dia mengaku mengoleksi banyak album musik metal dan rock. Khusus untuk Metallica, Jokowi memiliki hampir semua albumnya. "Biasanya saya dengarkan di mobil, bergantian dengan kelompok musik cadas lainnya," ucapnya.
Menurut dia, sejak membuka hari, Jokowi selalu ditemani musik metal, biasanya setelah salat Subuh. Mantan Wali Kota Solo ini juga rajin menonton konser rock, termasuk saat Ucok AKA makan ayam di atas panggung tahun 70-an. "Saya menyukai musik keras, tapi kurang tertarik melihat aksi panggung seperti itu," katanya.
Jokowi juga tak lupa menonton aksi Metallica di Lebak Bulus 20 tahun lalu. "Saya menonton konser hari pertama. Karena itu, saya tidak sempat melihat kerusuhan yang terjadi di hari kedua," kata orang nomor satu di Jakarta ini yang menjamin konser Metallica pada 25 Agustus 2013 akan aman.

Sumber :
tempo.co

Garin: Sangat Memalukan, Bangsa Sebesar Ini Hanya Tergantung Jokowi

Koordinator ICW Danang Widoyoko dan sutradara film Garin Nugroho dalam mengisi pembekalan DPRD DKI Hanura. Berbeda dengan Danang yang lebih menekankan tentang gratifikasi, Garin lebih menyayangkan bangsa sebesar Indonesia yang hanya mengandalkan Jokowi sebagai capres 2014.
"Bagaimana mungkin bangsa sebesar ini seakan-akan hanya membutuhkan Jokowi," ujar Garin di peserta pembekalan caleg DPRD DKI Jakarta Partai Hanura di Hotel Grand Mercure, Hayam Wuruk, Jakpus, Senin (19/8/2013).
Garin berpendapat, jika dilihat dan dibandingkan antara prestasi Jokowi di Solo dengan kota Surabaya berbeda. Surabaya lebih susah permasalahanya dibandingkan dengan Kota Solo.
"Kita lihat prestasi Jokowi di Solo dan Wali Kota Surabaya, jauh lebih pelik di Surabaya," terang Garin.
Sutradara kawakan ini pun menyayangkan seakan semuanya tergantung kepada Jokowi tentang nasib bangsa Indonesia kedepan. Dimana dalam beberapa survey capres 2014 ini nama Jokowi selalu menempati posisi puncak.
"Kenapa kita tergantung betul kepada Jokowi? Apakah Jokowi buruk? tidak, tapi bangsa sebesar ini hanya tergantung Jokowi sangat memalukan," tegas Garin.

Sumber :
detik.com

Jadi Tokoh Idola Kawula, Jokowi: Wajah Ndeso dan Sudah Tua

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dinobatkan menjadi tokoh politik idola anak muda. Seperti biasa, Jokowi tak GR karena memuncaki survei sebagai tokoh terpopuler di negeri ini.
"Ya tanya anak mudanya," kata Jokowi saat ditanya soal hasil survei yang menempatkannya sebagai tokoh paling diidolakan anak muda.
Hal ini disampaikan Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/8/2013).
Jokowi pun kemudian ditanya apakah dirinya masih muda. Jokowi pun tertawa sembari bicara soal semangatnya yang masih membara.
"Ya, wajah ndeso dan sudah tua, tapi semangatnya, jiwanya masih muda," kata Jokowi dengan santai.
Lembaga riset Prapancha Research (PR) melakukan riset seputar tokoh politik idola anak muda. Survei dilakukan dengan melihat popularitas sejumlah tokoh politik di jejaring sosial.
Hasilnya lima tokoh politik yang paling populer di jejaring sosial secara berurutan adalah Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi), Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Menteri BUMN Dahlan Iskan, Mahfud MD, dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Sumber :
detik.com

Jokowi Bedah Rencana Waduk Ria Rio

Hari ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke Waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Jokowi terlihat berada di kawasan itu sekitar pukul 14.37 WIB, Senin (19/8/2013). Jokowi menginformasikan kepada wartawan yang mengikutinya bahwa waduk di kawasan Jakarta Timur itu akan lebih indah daripada Waduk Pluit.
 "Ini (waduk) akan lebih bagus dari Waduk Pluit. Konsepnya bagusnya jauh lebih bagus, fungsi, ada amphi theaternya juga," kata Jokowi.
Jokowi yang didampingi PLT Dinas Pertamanan, Jonatan Pasodung dan pihak Jak Pro itu menyusuri jalanan yang dihiasi tumpukan tanah kering di pinggir waduk. Waduk Ria Rio dipenuhi eceng gondok. 1 Unit eskavator terlihat melakukan pengerukan.
Jokowi memamerkan master plan waduk tersebut. Dalam gambar tersebut, terlihat terlihat ada kawasan bisnis dan amphi theater.
"Yang saat ini kita berdiri adalah sisi baratnya. Kalau ini dikerjakan oleh Dinas Pertamanan," kata Jokowi.
Ada 2 hektar dari 25 hektar di Waduk Ria Rio yang akan digarap oleh Dinas Pertamanan. "Tamannya pinggir-pinggirannya dulu. Nanti ada jogging track. Mulainya bulan depan (September). Targetnya selesai tahun depan," tutup Jokowi.

Sumber :
detik.com

Jokowi Mendadak Ganti Kepala Dinas Pertamanan

Secara mendadak, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan penggantian Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Widyo Dwiyono. Widyo digantikan oleh Yonathan Pasodung, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah.
Pengumuman Yonathan sebagai sebagai pelaksana harian (PLH) Kadis Pertamanan dan Pemakaman tersebut dikatakan oleh Jokowi saat ia berkunjung ke Waduk Ria Rio, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (19/8/2013) siang. Dalam kunjungan itu, Jokowi memaparkan program penataan waduk seluas 9 hektar tersebut.
"Yang sebelah barat, diurus Dinas Pertamanan," ujar Jokowi sambil menunjuk Yonathan.
Wartawan yang mengenal Yonathan sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda terkejut. Jokowi pun menjelaskan bahwa Widyo telah memasuki masa pensiun. Oleh sebab itu, harus ada penggantinya. "Pak Widyo sudah pensiun, sekarang dipegang sama Pak Yonathan. Sama sajalah," ujarnya.
Yonathan pun tersenyum. Ia membenarkan tentang tugas barunya tersebut. "Mulai hari ini tugasnya," ujar Yonathan.
Secara terpisah, Widyo membenarkan bahwa dirinya memasuki usia pensiun. Ia mengatakan, Jokowi tak memperpanjang masa jabatannya. Ia pun menyerahkan sepenuhnya keputusan soal siapa yang menggantikannya kepada gubernur. "Rencananya, besok baru saya terima surat keputusannya dari Gubernur," ujarnya.

Sumber :
kompas.com

Komite Konvensi Capres PD Ngenyel Catut Jokowi

Karena ketenarannya, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) tak luput dari perhatian komite konvensi untuk diusulkan menjadi calon peserta konvensi capres Partai Demokrat (PD). Jokowi akan dibahas malam ini dalam rapat komite, meskipun di lain pihak Jokowi telah berulang kali menegasakan bahwa dirinya adalah kader sejati dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang digawangi Megawati Soekarnoputri.
"Benar ada yang mengusulkan, tapi tetap akan kita bahas malam ini," kata juru bicara komite konvensi capres PD, Rully Charis, Senin (19/8/2013).
Malam ini adalah pertemuan terakhir komite konvensi membahas finalisasi nama-nama yang diusulkan anggota komite. Anggota komite bisa mengusulkan nama-nama yang dianggap mumpuni menjadi capres, selain yang diajukan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya cek dulu nanti malam apakah usulan tersebut sudah ditindaklanjuti atau belum, karena hari ini kita menginventarisir kesediaan bakal calon peserta yang sudah dihubungi masing-masing anggota komite yang ditugaskan," tutur Rully.
Sebelumnya, soal usulan untuk menjadi calon peserta konvensi ini sudah dijawab oleh Jokowi maupun PDIP. Jokowi menyatakan tak mungkin menjadi peserta konvensi karena dirinya 100% loyal kepada PDIP.
"Soal undangan (konvensi) saya sampaikan sekali lagi saya kader PDI Perjuangan," kata Jokowi usai mendengarkan pidato kenegaraan Presiden SBY di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
"Ya jawabannya gitu aja," kata Jokowi.

Sumber :
detik.com

Jokowi Berharap Pabrik/Industri Tidak Ada Lagi Di Jakarta

Menanggapi PHK masal yang dilakukan 4 perusahaan Korea yang berada di kawasan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung dengan alasan tingginya Upah Minimum Provinsi (UMP), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sepenuhnya urusan tersebut pada perusahaan yang bersangkutan.
"Itu urusan perusahaan yang bersangkutan, perusahaan yang bisa mementukan. Industri yang padat karya, punya hitung-hitungan sendiri," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Jokowi mengatakan sudah menjadi konsekuensi perusahaan untuk menghidupi karyawannya dengan UMP yang telah ditetapkan di suatu daerah.
"Perusahaan pasti akan bergeser keluar dari suatu daerah jika mereka rasa keberatan dengan UMP yang berlaku di daerah tersebut, perusahaan akan berhitung untung rugi," lanjut Jokowi.
Jokowi menjelaskan jika Jakarta sendiri sebenanrnya dipetakan menjadi kota jasa dan perdagangan. Karena itu, Jokowi justru mendorong pabrik/industri untuk keluar dari wilayah Jakarta.
"Semua Pabrik kita harapkan keluar dari Jakarta, karena Jakarta adalah Kota Jasa dan Perdagangan. Kan nggak benar kalau ada pabrik di Ancol," kata Jokowi. [/Pro]

Jokowi Kader PDIP yang Loyal

Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak masuk 11 peserta konvensi capres Partai Demokrat (PD). Sikap Jokowi seperti itu menunjukkan sebagai sosok kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang loyal.
Dari hampir semua survei yang diadakan, Jokowi selalu bertenger dipuncak elektabilitas survei. Kepopuleran dan elektabilitasnya terus merangkak naik setelah duduk sebagai orang nomor satu DKI Jakarta.
Imbasnya, Jokowi terus digoda untuk berpasangan dengan calon lainnya. Tak hanya itu, Jokowi juga sempat akan diundang untuk ikut konvensi PD meski Jokowi dengan tegas menolaknya dengan mengatakan "Saya ini kader PDIP".
"Dia (Jokowi) loyal. Padahal partai belum memutuskan apa-apa soal pencapresan," kata Ketua PDIP Maruarar Sirait (Ara), di Jakarta, Senin (19/8/2013).
Sikap Jokowi tersebut juga menepis paradigma pragmatisme para politisi yang selama ini dipraktekkan. Tidak sedikit politisi yang pindah partai demi mendapatkan peluang kekuasaan.
Bahkan jika terjadi konflik internal partai, tidak jarang juga politisi memilih langsung hengkang atau membuat partai baru.
"Sangat susah dimengerti politisi yang punya tingkat keloyalan seperti itu," papar Ara.
Sekretaris Komite Konvensi Capres PD, Suaidi Marassabessy, mengungkapkan saat ini ada 11 nama kandidat perserta konvensi capres PD. Nama Jokowi tak masuk salah satu di antaranya.
"Yang masuk 11 orang, nggak ada Jokowi," kata Suaidi.

Sumber :
detik.com

Isi Pertemuan Jokowi dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyangkal pertemuannya dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota untuk membahas mengenai dukungan pencapresan orang nomor satu Ibukota tersebut di pemilihan umum Presiden 2014 nanti.
"Tidak, kita sowan terhadap gubernur, sampaikan minal aidin wal faizin. Kita tidak bahas capres. Kita tidak bahas hal-hal yang terkait dengan politik," ujar Said usai bertemu Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin, (19/8/2013).
Agil mengatakan, pertemuan dengan Jokowi untuk menyampaikan rencana penggunaan Monumen Nasional (Monas) sebagai lokasi penyelenggaraan Festival Budaya Nusantara yang akan dilangsungkan pada akhir bulan September 2013.
"Akhir September ini, NU adakan pawai budaya Nusantara. Ada Barongsai, dan budaya dari agama-agama lain. Akan dipusatkan di Monas. Karena itu kita sebelumnya menemui Pak Jokowi," papar Said Aqil.
Menurutnya, pemilihan Monas sebagai lokasi penyelenggaraan festival budaya tersebut sebagai langkah dukungan terhadap Jokowi yang selama menjalankan pemerintahan telah membuat beberapa kebijakan yang selama ini dilandasi nilai-nilai budaya.
"Kita mau apresiasi terhadap Jokowi, kebijakannya selama ini membenahi Jakarta selalu disertai dengan nilai-nilai kebudayaan. NU ingin menggerakkan budaya dengan nuansa religius dipusatkan di Monas. Kita rajut kembali ukhuwah melalui kebudayaan," kata Said Aqil.
Sementara itu, ketua panitia penyelenggara Festival Budaya Nusantara, Al-Zastrouw mengatakan, pihaknya secara langsung akan melibatkan Jokowi dalam salah satu pentas festival tersebut dan mendaulat Jokowi sebagai Bapak Lenong Indonesia.
"Tentu kita akan libatkan Pak Jokowi. Beliau orang yang sangat perhatian dengan budaya, akan diusulkan menjadi bapak lenong Indonesia," ujar Said Aqil.

Sumber :
merdeka.com

Jokowi Beri "Lampu Merah" kepada Tiga Dinas

Saat merotasi beberapa pejabat Pemprov DKI beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah berjanji akan mengevaluasi kinerja kepala dinas setiap enam bulannya. Ahok mengatakan Jokowi telah memberikan "lampu merah" kepada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI.
"Dinas Pendidikan sempat lampu merah, Dinas Kesehatan juga pernah lampu merah. Dinas Perhubungan juga sempat kena lampu merah," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Senin (19/8/2013).
Peringatan "lampu merah" itu, kata dia, berarti kepala dinas harus memperbaiki kinerja dinas agar tidak kembali mendapat peringatan. Sementara untuk kinerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI dan Satpol PP, menurutnya, sudah bagus. Namun, untuk Dinas Kebersihan dan Dinas Pemadam Kebakaran Penanggulangan Bencana DKI belum terlihat betul realisasi program mereka.
Ia bersama Jokowi memiliki cara baru untuk menilai kinerja para kepala dinas. Saat ini, pihaknya enggan mendapatkan laporan dari para kepala dinas maupun wali kota. Sebab, merekalah yang lebih mengerti permasalahan yang harus mereka selesaikan. Sehingga, mereka harus cepat menyelesaikan permasalahan dan ia bersama Jokowi yang kemudian akan menilai kinerja itu.
Apabila kepala dinas tidak mampu, maka bisa saja para kepala dinas itu diganti walaupun belum genap setahun menjabat. "Kalau dinilai masih enggak beres, ya tahun depan atau akhir tahun kita ganti," kata Ahok.

Sumber :
kompas.com

PBNU akan Angkat Jokowi Sebagai Bapak Lenong Indonesia

Ketua PBNU, Said Agil Siradj pagi ini menemui Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Maksud kunjungannya adalah menyampaikan rencana mengangkat Jokowi sebagai Bapak Lenong Indonesia.
"Kita mau jadikan Pak Jokowi akan diusulkan jadi Bapak Lenong Indonesia," kata Said Agil Siradj pada wartawan di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2013).
Rencananya hal itu akan diwujudkan dalam sebuah pagelaran seni budaya di Monas pada bulan September nanti. Hal ini dilakukannya sebagai langkah untuk mempertahankan budaya.
"Akhir September, NU adakan pawai budaya, barongsai dan berpusat di Monas. Upaya NU seni dan budaya," lanjut Said yang berkemeja batik warna coklat.
Pagelaran ini sebagai bentuk apresi warga NU terhadap kinerja Pemprov DKI yang selalu mengikutkan nilai kebudayaan dalam kegiatannya.
"Sebagian dalam rangka buat penyadaran dan apresiasi terhadap Jokowi, gimana kebijakan pemerintah selalu disertai dengan nilai-nilai kebudayaan. Ini mensosialisasikan agama dengan jalur budaya," jelasnya.
"Kita tidak bicara politik," tegas Said Agil ditanya tentang apakah ada urusan politik yang dibahas bersama Jokowi.

Sumber :
- detik.com
- kompas.com

Apa Kata Jokowi, Kita Ikuti

Terkait rencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang ke Blok G, para PKL berharap blok tersebut akan menjadi ramai pembeli. Mereka percaya pada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan membantu PKL agar Blok G ramai dikunjungi pembeli.
"Kita kan mau enggak mau harus pindah ke Blok G, jadinya kita terima aja. Semoga makin laris deh dagangannya. Saya sudah lama enggak dagang sejak Lebaran," kata Dian, salah seorang pedagang tekstil di Tanah Abang, di Jakarta, Senin (19/8/2013).
Walaupun mereka khawatir akan nasib dagangannya, mereka akan tetap mendukung program Jokowi untuk menertibkan pedagang kaki lima.
"Dulu pas dia (Jokowi) kampanye, kita sanjung-sanjung biar dia menang. Alhamdulillah sekarang dia jadi Gubernur. Jadi, kita ikutin aja apa kata Jokowi," kata Agustien.
Dian dan Agustine merupakan dua orang PKL yang hari ini ikut mengantre mengikuti pengundian kios di Blok G. Sejak pagi dia sudah datang, menghindari antrean yang mencapai hingga keluar ruang serba guna Wali Kota Jakarta Pusat.
Sejak pagi, para pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang yang akan menghuni Blok G sudah
"Saya mah cuma berharap mudah-mudahan dapet tempat. Abisnya kan kita takutnya belum tentu dapet tempat juga dari undian ini," kata Eti Darmiyanti.
PKL yang mengantre sudah melakukan verifikasi untuk mendapatkan kios di Pasar Blok G Tanah Abang. Tercatat ada 610 PKL yang ikut dalam pengundian tersebut. Mereka dibagi tiga, yakni pedagang warung makan, tekstil, dan kelontong.

Sumber :
kompas.com

Jokowi-Ahok Tokoh Politik Idola Kawula Muda

Hasilnya lima tokoh politik yang paling populer di jejaring sosial secara berururan adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Menteri BUMN Dahlan Iskan, Mahfud MD, dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Demikian disampaikan Adi Ahdiat, Chief of Issues and Analytical Engineering Prapancha Research, dalam siaran pers, Senin (19/8/2013).
Pantauan PR dibatasi tujuh hari ke belakang (10 Agustus 2013 - 17 Agustus 2013) dengan total 230 ribu percakapan, yang dimaksudkan untuk mengetahui persepsi publik termutakhir yang berkembang perihal tokoh-tokoh politik. Yang menarik, temuan ini menunjukkan di tengah-tengah buruknya citra dunia politik di mata masyarakat, beberapa tokoh politik terbukti tetap memiliki reputasi yang cukup baik di mata khalayak muda.
"Pernyataan-pernyataan tegas Ahok terkait kebijakan Pemda DKI menuai sentimen yang positif dari sampel akun anak muda yang kami pilih secara acak. Dengan adanya konflik penataan PKL tempo hari, kuantitas perbincangan naik. Sementara Jokowi sendiri memang sudah konstan diperbincangkan secara positif dengan kuantitas tinggi, termasuk di kalangan anak-anak muda," ujar Rendy Mahesa yang ikut dalam tim analisi riset tersebut.
Dengan nada yang umumnya amat positif, Jokowi dan Ahok terpantau diperbincangkan sebanyak 105 ribu dan 58 ribu kali. Setelahnya, ada Dahlan Iskan yang diperbincangkan sebanyak 28 ribu kali.
Lembaga riset Prapancha Research (PR) melakukan riset seputar tokoh politik idola anak muda. Survei dilakukan dengan melihat popularitas sejumlah tokoh politik di jejaring sosial.

Sumber :
detik.com

Jokowi Evaluasi Sekda DKI Desember

Sudah empat bulan posisi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI kosong, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan mengevaluasi seleksi Sekda pada Desember mendatang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan kalau DKI telah mengantongi beberapa nama pejabat Pemprov DKI untuk menduduki jabatan orang nomor tiga di Ibu Kota.
"Sekda evaluasi Desember. Nanti ada rangking 1, 2, 3 nya," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Senin (19/8/2013).
Kendati demikian, Ahok enggan menjelaskan lebih detil siapa pejabat yang menduduki rangking pertama seleksi Sekda DKI. Walaupun sudah didesak oleh wartawan, dia tetap tutup mulut dan tidak memberikan keterangan maupun bocoran calon Sekda itu kepada wartawan.
Pria yang akrab disapa Ahok itu menjelaskan kalau Gubernur Jokowi memiliki prinsip sederhana. Bagi para pejabat Pemprov DKI yang sudah berusia 56 tahun untuk segera memproses pensiun dan tidak diperpanjang masa jabatannya kembali.
"Walaupun prestasinya bagus juga enggak bisa. Supaya ada kesempatan buat yang lainnya," kata Ahok.
Menurut kabar, tiga nama pejabat DKI yang paling berpotensi menduduki jabatan Sekda DKI adalah Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah, dan Inspektorat DKI Franky Mangatas.
Nama Arie Budhiman sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI justru tidak masuk ke dalam daftar sembilan nama calon Sekda DKI. Padahal Ahok menginginkan seorang Sekda DKI yang memahami pariwisata dan dapat mempromosikan pariwisata Jakarta, baik ke seluruh Indonesia maupun mancanegara.
Ahok menyebut Arie sebagai korban karena tidak sempat mengikuti tes. Selain Arie, Ahok juga menyebut nama Kepala Dinas Energi dan Perindustrian DKI Andi Baso Mappapoleonro yang juga tidak mendapat kesempatan mengikuti tes calon Sekda.
"Pak Arie itu dihitungnya jadi Kadis cuma dua kali. Padahal beliau sudah tiga kali jadi kadis. Tapi yah Pak Arie juga sudah mau usia 56 tahun juga," kata Ahok.
Untuk mengisi kekosongan Sekda DKI, Jokowi-Ahok telah memilih Asisten Pembangunan DKI Wiriyatmoko untuk menduduki posisi Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI menggantikan posisi Fadjar Panjaitan yang mengundurkan diri karena mengajukan diri sebagai anggota legislatif DPR RI pada Pileg tahun 2014. Sebelum tersaring menjadi tiga nama, sebanyak sembilan nama calon Sekda DKI telah ditugaskan Jokowi dalam surat tugas Nomor 716/082.62 untuk mengikuti asesmen kompetensi calon Sekda DKI di Hotel Sahid, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Tiga nama yang telah tersaring oleh Gubernur itu rencananya akan diajukan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri. Nantinya, Wakil Presiden yang akan menentukan.

"Pak Jokowi dan Ahok Selalu 'Ngotot' Kalau Buat Orang Kecil"

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi harapan bagi Muhamad Yakub (49), agar pendapatannya sebagai penyapu jalan bisa dinaikkan. Saat ini, dia hanya menerima honor Rp 690.000 sebulan."Dari TV, saya lihat Pak Gubernur Jokowi dan wakilnya Ahok, selalu ngotot kalau buat orang kecil. Apalagi Pak Ahok. Saya harap Pak Ahok tahu kesulitan kami tukang sapu jalan yang honornya kecil banget. Saya percaya dia mau ngebela kita," kata Yakub.
Yakub selama ini bertugas di sepanjang Jalan Sisingamangaraja, mulai dari depan Masjid Al Azhar sampai perempatan lampu merah PLN. Sejak pagi hari, mulai dari matahari baru menampakkan sinarnya, dia sudah bergelut dengan peluh dan debu jalanan.
Sampah berupa plastik, kertas atau material lainnya serta dedaunan yang gugur berserakan di sepanjang Jalan Sisinga­mangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dikumpulkannya dengan sapu lidi besar bertangkai. Sampah-sampah itu lalu dimasukannya ke plastik hitam besar atau tong sampah yang ada di sepanjang jalan itu.
"Nanti sampahnya ada yang ngambiliin pake mobil atau truk sampah yang keliling," ucap Yakub sembari membereskan sampah hasil sapuannya, saat dijumpai
Warta Kota di Jalan Sisingamangaraja, Minggu (18/8) pagi sekitar pukul 07.00.
Walau hari Minggu, ayah tiga anak yang rambutnya sudah hampir memutih semuanya ini tidak libur. "Kerja kayak begini enggak ada liburnya. Kalau libur, ya enggak dapat honor, dan akan dipotong," kata Yakub.
Bahkan, hari Libur atau hari Minggu pun, tanggung jawabnya menjadi semakin besar. "Soalnya malamnya kan malam libur. Jadi sampah plastik atau kertas dari pengendara biasanya lebih banyak dari hari biasa," kata warga Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan ini. Yakub mengaku sudah bekerja menjadi tukang sapu jalan sejak tahun 1998 atau skitar 15 tahun lalu.
Walau setiap harinya harus bekerja 11 jam jam mulai pukul 06.00 sampai pukul 17.00, Yakub mengaku melakukannya dengan ikhlas. "Habis mau bagaimana lagi, enggak ada lagi kerjaaan yang tepat buat saya. Saya cuma lulusan SMP," kata Yakub sembari duduk di sudut jalan untuk beristirahat.
Setelah 15 tahun menjadi tukang sapu jalan di bawah naungan PT Moridhesa Abadi, upah yang diterima Yakub adalah Rp 23.000 sehari. "Kalau dulu, waktu pertama kerja dengan upah Rp 15.000 sehari, maka sebulan dapat Rp 450.000, sekarang sebulan sekitar Rp 690.000, naik sedikit tapi tetap sulit mengaturnya," paparnya.
Dengan honor sebesar itu, Yakub mengaku ia dan istrinya harus pintar-pintar mengatur keuangan. "Dulu waktu belum ada anak, mungkin bisa dicukup-cukupin dan diirit-irit. Tapi setelah ada anak, satu-satu, makin sulit menutupnya dengan gaji segitu," papar Yakub yang kini memiliki tiga anak dan semuanya perempuan.
Namun, Yakub masih beruntung, karena ia dan istri serta tiga anaknya tinggal di rumah warisan orangtua di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. "Jadi enggak perlu bayar kontrakan," katanya.
Sebelumnya, Ahok pernah menjanjikan akan memberi kehidupan yang layak pada petugas kebersihan. Selain upah sesuai UMR Jakarta, yakni Rp 2,2 juta, juga disiapkan unit rusun untuk mereka.

Sumber :
kompas.com