Minggu, 30 Juni 2013

Jokowi: Jakarnaval Di Tahun Mendatang Tak Boleh Eksklusif

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan mengevaluasi pelaksanaan Jakarnaval 2013. Jokowi menargetkan 2.000 peserta pada Jakarnaval tahun 2014.
Di tahun 2013 ini, Jakarnaval bertemakan 'Keajaiban Ondel-Ondel' melibatkan 500 peserta dari siswa-siswi SMA se-Jakarta. "Nanti lebih banyak lagi daerah-daerah yang dilibatkan," kata Jokowi di Bundaran HI, Jakpus, Minggu (30/6/2013).
Seperti sebelumnya, Jokowi akan mengevaluasi Jakarnaval 2013 yang baru saja digelar dalam rangka peringatan HUT Jakarta ke-486. "Mesti ada koreksi, baru tahun depan ditentukan temanya," ujarnya.
Jokowi menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap pagelaran yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI. Jakarta. "Apapun kegiatannya, ulang tahun Jakarta harus memberikan kegembiraan kepada masyarakat. Tidak boleh digelar secara eksklusif di gedung-gedung mewah, jadi harus tetap terbuka dan masyarakat bisa menikmati," tutur Jokowi.
Antusias masyarakat sangat tinggi pada Jakarnaval 2013. Ini terbukti dari ribuan orang yang berjajar di sisi kiri kanan di sepanjang jalur Jakarnaval termasuk berdiri berdesakan di jembatan penyeberangan.
Dalam sambutannya di panggung kecil tanpa tenda, Jokowi berpesan kepada warga Jakarta, warga diminta tidak membuang sampah sembarangan di setiap acara yang diadakan di Jakarta, warga diminta tidak merusak taman yang menjadi lokasi atau jalur acara. "Jangan injek-injek taman, taman milik kita semua. Kalau taman rusak kita perbaiki dengan anggaran masyarakat. Jangan duit diinjek-injek, kita nanem lagi," sebutnya.
Jokowi juga mengajak warga aktif menjaga kebersihan lingkungan di tingkat RT/RW. "Selokannya yang belum dibersihkan, dibersihkan," kata dia.


Sumber :
detik.com

Komentar Jokowi Di Akhir Jakarnaval 2013

Setelah memberikan sambutan di panggung kecil di Bundaran HI, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak tahu menahu tentang kostum yang dipakai pada Jakarnaval 2013 ini. Jokowi tidak mengetahui siapa yang mendesain kostum yang mirip pakaian kaisar dari Cina,
"Ada baju, saya pakai gitu aja," ujarnya kepada wartawan, Minggu (30/6/2013).
Jokowi mengaku topi yang jadi bagian dari kostum membuat dia kegerahan. Saat menunggang kuda di jalur Jakarnaval 2013 dari Balai Kota ke Jl MH Thamrin, Jokowi beberapa kali melepas sebentar topinya, untuk mengusap keringat yang terus membasahi wajahnya.
"Mau coba? itu berat banget. Di sini pusing, minumnya nggak tahu berapa botol," kata Jokowi dengan nada polos.
Masalah menunggang kuda dan turun langsung ke jalan, Jokowi mengatakan bahwa dirinya lebih senang terlibat dalam kegiatan bersama warga.
"Kalau saya nggak seneng, (maka saya) jadi penonton duduk, saya seneng terlibat. Dalam hal apapun, kalau ada keterlibatan bisa memberikan semangat. Masa duduk manis," kata Jokowi.
Jokowi berjanji melakukan evaluasi pada jalannya Jakarnaval 2013 ini dan berjanji akan terus merancang acara yang melibatkan masyarakat.
"Ini dari daerah-daerah juga kita libatkan, nanti lebih banyak lagi daerah-daerah yang dilibatkan. Apapun ulang tahun Jakarta harus memberikan kegembiraan kepada masyarakat, tidak boleh eksklusif di gedung-gedung mewah, tetap terbuka dan masyarakat bisa menikmati," tutup Jokowi.


Warga: "Saya Ngefans Banget sama Pak Jokowi..."

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi bintang dalam parade karnaval budaya dalam rangka memperingati HUT Jakarta ke-486 tahun, Jakarnaval. Di acara itu, Jokowi mengenakan kostum hias dari bahan ramah lingkungan, rotan, sambil menunggangi kuda berwarna coklat blasteran.
Orang nomor satu di Ibu Kota itu mengelilingi Balaikota hingga Bundaran Hotel Indonesia. Sepanjang itu, Jokowi dielu-elukan oleh warga yang datang, baik dari Jakarta maupun luar kota.
Bak seorang kaisar, Jokowi berkeliling sambil menyapa warganya. Warga pun tampak bahagia melihat pemimpin mereka. Mulai dari anak-anak kecil hingga lanjut usia, tak ketinggalan menyaksikan Jakarnaval hanya sekadar untuk bertemu dengan Jokowi.
Semua warga tampak bahagia ketika disapa dan dilambaikan tangan oleh Jokowi. Selain meneriakkan nama Jokowi, warga juga menyampaikan doa-doa mereka kepada Jokowi.
"Pak Jokowi, semoga sukses, Pak. Jakarta semakin maju," kata seorang warga kepada Jokowi, di Jakarnaval, Minggu (30/6/2013).
Di gedung-gedung kawasan sekitar Jalan MH Thamrin pun penuh dengan kerumunan warga yang ingin melihat seorang Jokowi menunggangi kuda. Seperti contohnya, di atap gedung Sarinah Thamrin, gedung Lotus Thamrin, hingga jembatan penyeberangan transjakarta pun penuh dengan lautan manusia.
Seluruh warga kompak memanggil nama Jokowi ketika Jokowi bersama kudanya tiba di hadapan mereka. Mereka yang sedang makan di restoran sekitar Jalan MH Thamrin juga berhamburan keluar saat keramaian karnaval ondel-ondel bersama Jokowi melewati kawasan itu.
"Saya cuma ingin lihat Pak Jokowi dari dekat. Saya ngefans banget sama Pak Gubernur," kata warga lainnya.


Sumber :
kompas.com

Kostum Jokowi Dibuat dari Bahan Ramah Lingkungan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menggunakan baju hias khusus untuk merayakan pergelaran dalam rangka memperingati HUT Jakarta ke-486 tahun, Jakarnaval 2013.
Bukan hanya menarik perhatian karena dirancang dengan desain yang terlihat mencolok, kostum yang dipakai Jokowi rupanya dibuat dari bahan-bahan ramah lingkungan.
Material untuk membuat kostum terdiri dari alas tikar, seperti rotan dengan hiasan pernak pernik berwarna-warni di sekeliling bajunya. Kemudian, alas kepalanya juga terbuat dari bahan sama yang menjulang tinggi.
Sementara untuk bawahannya, orang nomor satu di Ibu Kota itu menggunakan sarung berwarna merah dan hitam.
Dengan dikawal penjagaan pengamanan yang ketat dari serbuan warga, Jokowi melangkah dari Balaikota menuju halte depan Balaikota Jakarta dan langsung disambut dengan tarian Betawi.
Berbeda dengan Jokowi yang terkesan "ramai" dengan kostum hiasnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) justru hanya memakai baju polo berwarna putih. Ia bersama sang istri, Veronica Tan, kompak menggunakan kaus polo putih.
"Oh saya enggak pakai kostum hias. Soalnya nanti jam 6 sore, saya masih ada acara hehehe," kata Basuki, di Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (30/6/2013).
Ratusan pelajar dari beberapa sekolah di lima wilayah DKI Jakarta dilibatkan dalam acara puncak Hari Ulang Tahun ke-486 Kota Jakarta itu.
Selain pelajar, Jakarnaval juga akan dimeriahkan oleh tamu-tamu dari luar Jakarta, antara lain Jember, Solo, Subang, dan Magelang. Mereka berasal dari kelompok festival dan karnaval yang sudah terkenal.
Secara total ada 1.500 peserta yang meramaikan acara tersebut. Berbagai kendaraan hias dan budaya Betawi dipertunjukkan kepada masyarakat dan didukung oleh Balai Kesenian di enam wilayah Jakarta.
Peserta karnaval melalui rute Balaikota Jakarta sampai di Bundaran Hotel Indonesia. Acara berlangsung dari pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.


Sumber :
kompas.com

Jokowi Tinggalkan Bundaran HI, Warga Istirahat Setelah Berdesakan

Warga berdesak-desakan dan menyisakan jalur yang tidak begitu leluasa untuk pawai karnaval saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melintas mengendarai kuda di Jalan MH Thamrin menuju Bundaran HI. Namun setelah Jokowi meninggalkan Bundaran HI, warga memilih beristirahat.
Suasana di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2013), warga yang tampak lelah dan berkeringat mundur dari barisan paling depan mencari tempat yang leluasa untuk duduk-duduk dan bercengkerama dengan pengunjung Jakarnaval yang lain. Segelas plastik kopi dan tikar menghiasi obrolan mereka seputar foto karnaval yang mereka dapat di telepon seluler mereka.
Walau mulai banyak yang memilih beristirahat atau pulang ke rumah, sebagian besar pengunjung masih bertahan menikmati barisan penari berkostum merah, kupu-kupu, dan aneka kostum meriah lainnya. Tidak mau kalah, para pemain tanjidor dengan pakaian khas Betawi melantunkan nada-nada gembira tanah Betawi.
Saat Jokowi melintas, hampir semua pengunjung berebut mengambil foto Jokowi melalui kamera ponsel mereka. Dorong-dorongan sempat terjadi namun tidak sampai menutup jalur pawai. Ratusan petugas kepolisian pun masih tetap berjaga-jaga di sekitar lokasi karnaval.


Sumber :
detik.com

Dari Atas Panggung Jakarnaval 2013, Jokowi Serukan Pesan Kebersihan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang menaiki kuda dengan kostum unik akhirnya sampai di panggung Jakarnaval 2013. Dari atas panggung, Jokowi memberikan pesan kepada warga yang menonton Jakarnaval 2013. Semua pesan yang disampaikan berkaitan dengan kebersihan.
Berikut pesan-pesan yang disampaikan Jokowi,
"Karnaval di belakang masih ribuan (peserta). Jadi mohon diberi jalan supaya karnaval lancar. Saya titip pada Malam Muda Mudi, Jakarta Nite Festival, tolong, pertama, jangan buang sampah sembarangan," kata Jokowi yang melepas topi "kaisar"-nya itu.
Hal itu disampaikan Jokowi dari atas panggung Jakarnaval 2013 di depan Pospol Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2013). Masyarakat tumpah ruah menyaksikan karnaval itu, bahkan mengular hingga jembatan penyeberangan orang (JPO).
"Kedua, jangan injak-injak taman, taman milik kita semua. Kalau taman rusak kita perbaiki pakai anggaran masyarakat. Jangan diinjek-injek, terus nanem lagi," imbuh Jokowi.
Terakhir, Jokowi berpesan agar warga membersihkan selokan dan kebersihan lingkungan. "Jaga lingkungan wilayah masing-masing di RT, selokannya yang belum dibersihkan, dibersihkan," tandas Jokowi.


Sumber :
detik.com

Jokowi Haus dan Kegerahan, Penonton Jakarnaval Tertawa

Sudah satu jam iring-iringan kuda yang ditunggangi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyusuri Jalan Merdeka Selatan hingga MH Thamrin, Jakarta Pusat. Meski setia melempar senyum, rupanya Jokowi kelelahan juga.
"Haus," kata Jokowi disambut tawa warga yang menyemut di sisi kanan dan kiri jalur Jakarnaval, Minggu (30/6/2013).
Jokowi yang menunggang kuda sewaan dari pacuan kuda Pulomas, Jaktim, memang beberapa kali menenggak air mineral. Dia juga bolak balik melepaskan sebentar topi kostum dengan ujung setinggi 40 sentimeter.
Warga malah tertawa. "Pak Jokowi haus ya? Gerah Pak?" teriak warga. Jokowi hanya terkekeh-kekeh menanggapi warga.
Mantan Wali Kota Solo itu harus rajin tengok kanan, tengok kiri. Sebab di sepanjang jalan warga terus berteriak ingin mengabadikan momen ini. Bukan cuma orang dewasa, anak-anak pun tampak antusias. "Pak Jokowi!" teriak anak-anak itu.
Jokowi mulai menunggang kuda pukul 15.40 WIB. Dia dikawal polisi berkuda. Saat ini iring-iringan Jokowi sudah di depan Pullman Hotels dekat Bundaran HI.


Sumber :
detik.com

Warga Sambut Jokowi Bak Kaisar Menang Perang

Ribuan warga DKI Jakarta padati Jalan MH Thamrin sisi timur, Jakarta Pusat, warga bak barisan semut, menit demi menit bersabar menunggu iring-iringan karnaval bertema 'Keajaiban Ondel-ondel' yang dipimpin langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Minggu (30/6/2013). Ribuan warga terpantau naik ke atas jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk bisa melihat lebih dekat, idola mereka, kaisar Jokowi.
Para pedagang asongan terlihat mondar-mandir di kerumunan warga. Kendati jalan ditutup, namun bus TransJakarta dari arah sebaliknya tetap beroperasi seperti biasa. Sementara lalu lintas dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Bundaran HI macet karena imbas penutupan di Bundaran HI arah Jalan MH Thamrin. Sedangkan Jalan Jenderal Sudirman arah ke Semanggi terlihat lengang.
Ketika Jokowi lewat dengan kudanya, suasana menjadi riuh, teriakan "Jokowi .. Jokowi .." terdengar sangat nyaring dan keras, sambutan penonton meriah. Warga seakan bukan menyambut karnaval, tetapi lebih mirip penyambutan kaisar yang baru menang di medan perang.

Warga Gegap Gempita Sambut Kaisar Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), ternyata menjadi bintang utama Jakarnaval 2013, Jokowi yang dengan suka rela bersedia didandani dengan pakaian kebesaran mirip kaisa Cina itu pun harus menaiki kuda untuk memeriahkan pesta HUT DKI Jakarta ke-486.
Pengorbanan Jokowi ini, ternyata disambut gegap gempita oleh ribuan warga yang menyaksikannya, menurut beberapa warga, hal ini memang benar-benar berbeda dengan Gubernur-gubernur pendahulunya yang cuma melambai-lambaikan tangan dari atas podium saja. Mereka tak henti-hentinya mengeluelukan sang idola baru itu, kaisar Jokowi.
Pada saat Jokowi melewati kerumunan warga,  warga berteriak memanggil nama Jokowi, "Jokowi ... Jokowi ... Jokowi". Warga juga tidak lupa membidikkan kamera telepon genggam mereka untuk mengabadikan momen yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
Terik sinar matahari, membuat Jokowi sesekali beristirahat sambil menegak botol mineral yang dibawanya dan mengusap keringat yang membasahi mukanya. Meski tampak lelah dan kepanasan, karena balutan kostum kaisar, Jokowi terus melempar senyum sambil melambaikan tangan.
Beberapa warga coba mendekati Jokowi namun dihalangi petugas pengamanan. Ada juga warga yang memilih menyaksikan Jakarnaval dari atas jembatan penyeberangan.

Usai Pukul Rebana, Jokowi Diarak Naik Kuda Keliling MH Thamrin

Acara Jakarta Karnaval (Jakarnaval) 2013 resmi dibuka Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebagai tanda dimulainya acara, keduanya menabuh dua buah rebana.
Setelah acara tabuh rebana itu, Jokowi langsung diminta menaiki kuda yang sudah dipersiapkan untuk kendaraannya berkeliling Jl Medan Merdeka Selatan dan MH Thamrin. Jokowi tak tampak canggung saat menaiki kuda badan besar berwarna coklat tua.
Dengan kostum uniknya, Jokowi terus menebar senyum sambil menunggang kuda dan tak lupa melambaikan tangan. Dia dikawal beberapa petugas.
Ribuan warga yang memadati Jokowi tak ingin kehilangan kesempatan mengabadikan mantan wali kota Solo itu dengan ponsel kamera mereka. Mereka juga terus meneriakkan nama Jokowi.
Di belakang Jokowi, tarian-tarian budaya dan ondel-ondel berkostum modern menyusul. Sampai saat ini acara masih berlangsung, dan lalu lintas di sekitarnya padat.


Sumber :
merdeka.com

Pakaian Kebesaran Jokowi Pada Jakarnaval

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tampil beda hari ini. Bila di kesehariannya menggunakan kemeja lengan putih, Jokowi sore ini memakai kostum khusus di Jakarnaval 2013.
"Kostumnya namanya Jokowi," kata Jokowi ditanya kostum yang dikenakan saat keluar dari Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2013).
Tapi Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak mengenakan kostum khusus. Ahok malah mengenakan kaos putih. Saat ini Jokowi-Ahok berada di luar halaman Balai Kota.
Jakarnaval dibuka dengan Tari Topeng. Ribuan warga pun antusiasi menyaksikan acara dalam rangka HUT DKI Jakarta yang jatuh 22 Juni ini.
Jakarnaval dimulai di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus pada pukul 15.00 WIB. Iring-iringan karnaval yang melibatkan 500 pelajar se-Jakarta akan melintasi Jl MH Thamrin sisi timur dan berakhir di Bundaran HI. Lalu lintas mulai dialihkan pada pukul 14.00 WIB.


Sumber :
detik.com

Jawir dan Gerhana, Kuda Tunggangan Jokowi-Ahok di Jakarnaval

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menunggang kuda dalam Jakarnaval 2013. Dua kuda yang dipesan kini sudah berada di halaman Balai Kota.
Pukul 13.40 WIB, Minggu (30/6/2013), dua kuda bernama Gerhana dan Jawir diajak berjalan mondar-mandir belasan meter. "Supaya nggak pegel, soalnya dari tadi di mobil," kata pendamping, Iyap, saat ditemui.
Kuda hasil persilangan Torobret Australia dan lokal ini dipesan dari pacuan kuda di Pulomas, Jakarta Timur. Berapa harga sewanya? Iyap mengaku tidak mengetahui. Tapi Iyap memastikan Jawir dan Gerhana nurut bila ditunggangi orang asing.
Menurut Ayip, ia tak tahu Jawir atau Gerhana yang bakal ditunggangi Jokowi.
Di Balai Kota tampak pula satpol PP dan Polisi melakukan apel menjelang pembukaan pukul 15.00 WIB. Para peserta Jakarnaval masih berada di kantor BKD Balaikota untuk menyiapkan kostum. Nantinya iring-iringan pawai Jakarnaval dalam rangka HUT DKI Jakarta ke-486 akan melewati Jl MH Thamrin sisi timur dan berakhir di Bundaran HI.

Sumber :
detik.com

Jokowi Janjikan Banyak Kejutan di Acara Jakarnaval

Hari ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar karnaval budaya besar-besaran yang diberi nama 'Jakarnaval' dalam rangka ulang tahun ke-486 DKI Jakarta. Jokowi menyatakan, Jakkarnaval yang akan diselenggarakan menjelang sore nanti, akan berbeda dengan karnaval-karnaval di kota manapun di dunia.
"Jakarnaval lihat nanti sore. Akan ada kejutan," ujar Jokowi usai menghadiri acara Korps Pegawai Negeri (KORPRI), di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2013).
Seperti acara-acara sebelumnya, Jokowi memastikan tidak ada kesan kemewahan pada acara itu. Kegiatan terbuka bagi seluruh masyarakat bukan hanya warga DKI Jakarta, tetapi semuanya.
"Tidak ada sebuah HUT yang eksklusif, semuanya bisa didatangi oleh warga, semuanya ikut menikmati," tuturnya.
Pantauan merdeka.com, sejumlah persiapan sudah mulai terlihat di sepanjang Jl Medan Merdeka Selatan, tepatnya di depan Gedung Balai Kota Jakarta. Anak-anak sekolah yang akan mengisi acara itu pun tampak sudah berkumpul meski acara baru akan dimulai jelang sore nanti.
Mobil hias yang nantinya akan konvoi juga sudah mulai terparkir. Informasi yang beredar, Jokowi rencananya akan diarak dengan menaiki sebuah kuda putih di depan Balai Kota saat acara berlangsung.

Sumber :
merdeka.com

Pembagian BLSM Banyak Kacau, Jokowi Angkat Tangan

Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang dibuat pemerintah Indonesia belum sepenuhnya dinikmati warga miskin. Sebagian warga Indonesia masih banyak belum menerima kartu pengambilan BLSM, sehingga mereka tidak bisa mencairkan uang sebesar Rp 300 ribu ke kantor pos terdekat.
Uniknya, warga yang sudah meninggal ataupun yang telah pindah malah masih terdaftar di beberapa daerah. Menanggapi hal itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak mau mencampuri permasalahan itu.
Pria yang sering disapa Jokowi ini tidak ingin ikut campur atas berbagai masalah yang terjadi dalam program BLSM itu.
"Loh, itu kan yang bagikan pemerintah pusat. Tanyakan ke sanalah," ujarnya seraya mengangkat kedua tangannya. Sikap tegas Jokowi itu disampaikannya usai menghadiri acara HUT DKI Jakarta yang ke 486 yang diselenggarakan oleh Korps Pegawai Negeri (KORPRI), di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2013).
Jokowi kembali menegaskan, dari awal dirinya memang tidak setuju dengan mekanisme dan tata cara pembagian bantuan itu karena melihat banyak data penduduk yang masih amburadul. Tapi sekali lagi, dia memilih tak menanggapi terlalu jauh apa yang bukan tugasnya.
"Kalau tidak merata, seharusnya sebelum dibagikan datanya sudah akurat, jadi tepat sasaran lah," ungkap Jokowi.

Sumber :
merdeka.com

Jelang Jakarnaval, Persiapan Jokowi Hanya Tidur

Jelang Jakarnaval, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memilih untuk tidur sejenak. Sebab, dia yakin, segala persiapan acara tersebut telah sempurna.
"Persiapannya tidur dulu 30 menit. Nanti sore dilihat acaranya," kata Jokowi di Monas, Jakarta, Minggu (30/6/2013).
Di umur Jakarta yang telah menginjak 486 tahun ini, Jokowi mengingatkan bahwa seluruh masyarakat berhak untuk mendapatkan hiburan dan ikut merayakan bersama pejabat Pemprov DKI. Sehingga, tak ada sekat antara pimpinan dengan masyarakatnya.
Dengan keikutsertaan masyarakat dalam berbagai rangkaian HUT DKI Jakarta, maka masyarakat Ibu Kota akan merasa ikut memiliki kota Jakarta. Pada akhirnya akan timbul kesadaran untuk ikut merawat dan menjaga kota.
"Yang paling penting itu, tidak ada ultah yang eksklusif. Semuanya bisa didatangi oleh warga dan semuanya bisa menikmati. Nanti, akan muncul moda sosial masyarakat yang ikut memiliki, ikut merawat dan ikut menjaga," kata alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tersebut.
Rencananya, ratusan pelajar dari beberapa sekolah di lima wilayah DKI Jakarta akan menghadiri acara puncak Hari Ulang Tahun ke-486 Kota Jakarta dalam perayaan Jakarnaval, Minggu (30/6/2013) ini. Selain itu, akan ada beragam festival dan karnaval serta budaya Betawi, seperti ondel-ondel, dalam acara itu.
Selain pelajar, acara tersebut juga akan dimeriahkan oleh tamu-tamu dari luar Jakarta, antara lain Jember, Solo, Subang, dan Magelang. Mereka berasal dari kelompok festival dan karnaval yang sudah terkenal. Secara total ada 1.500 peserta yang akan meramaikan acara tersebut.
Berbagai kendaraan hias dan budaya Betawi akan dipertunjukkan kepada masyarakat dan didukung oleh Balai Kesenian di enam wilayah Jakarta. Peserta karnaval akan melalui rute Balaikota Jakarta sampai di Bundaran Hotel Indonesia. Acara berlangsung dari pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB. Selama waktu itu, arus lalu lintas akan dialihkan.


Sumber :
kompas.com

Jokowi: Warga Harus Ikut Merawat & Majukan Jakarta

Pemprov DKI Jakarta berhasil mengemas rangkaian pesta rakyat dalam peringatan HUT Jakarta ke-486. Gubernur Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) berharap pesta rakyat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kotanya.
"Yang paling penting masyarakat semua ikut terlibat dalam ulang tahun kota sehingga punya rasa memiliki terhadap kota," kata Jokowi di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2013).
Dengan cara melibatkan masyarakat, Jokowi berharap masyarakat mau peduli terhadap lingkungan mereka. "Goal akhirnya merawat dan ikut memajukan kota, Tidak ada ultah eksklusif, warga semua bisa menikmati nanti akan muncul model sosial masyarakat ikut memiliki, merawat dan menjaga," tutur Jokowi.
Dalam peringatan HUT Jakarta, Pemprov DKI menggelar malam puncak HUT pada 22 Juni lalu, Jakarta International 10 K, pagelaran tari musikal Ariah di Plaza Monas dan Jakarnaval.
Jakarnaval akan digelar hari ini, Minggu (30/6/2013), bertemakan Keajaiban Ondel-ondel dimulai di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus. Iring-iringan karnaval 500 pelajar se-Jakarta akan melintasi Jl MH Thamrin Sisi Timur dan berakhir di Bundaran HI.


Sumber :
detik.com

Jokowi-Ahok: Berdayakan Preman Bukan Bantai Preman

Cara menghapus premanisme dapat dilakukan dengan berbagai cara, cara yang masih kita ingat sebagai sejarah hitam bangsa ini adalah dengan menghadirkan Penembak Misterius (Petrus). Cara ini terbukti efektif, setidaknya pada masa itu, untuk melenyapkan preman dari muka bumi ini.
Di Jaman HAM seperti sekarang ini, jurus Petrus akan mengundang banyak kecaman baik dari dalam maupun luar negeri. Bayangkan saja, langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk merelokasi warga di bantaran waduk Pluit saja sudah membuat KOMNAS HAM berang. Cercaan demi cercaan, yang tidak perlu, dilontarkan untuk Jokowi-Ahok.
Belajar dari pengalaman itu, rupanya Jokowi-Ahok tidak ingin dicatat dengan tinta hitam dalam sejarah bangsa ini. Cara kontroversial pun akhirnya diambil oleh pasangan penguasa DKI Jakarta saat ini, Jokowi-Ahok, yaitu dengan cara memberdayakan preman. Suatu langkah yang patut dicontoh oleh semua penguasa di negeri ini. Pemberdayaan preman dimulai dari lapangan, yaitu parkir liar.
"Premanisme itu tidak disingkirkan. Sesuai kata Pak Gubernur, mereka akan dipekerjakan, kami sepertinya sanggup gaji mereka 4 juta rupiah per bulan," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (28/6/2013).
Ahok menambahkan: "Memberikan upah kepada preman sama halnya memberikan upah pada supir TransJakarta maupun pekerja di puskesmas."
Pemberian gaji ini dimaksudkan sebagai pemberdayaan para preman yang diarena parkir liar, dengan memberikan pekerjaan yang benar.
Alasan yang yang cukup masuk akalpun diberikan,
"Kami tak masalah bayar orang dengan baik, yang penting uang parkir masuk kas daerah lebih baik. Kami gaji orang 2 juta, tapi terima income parkir  30% atau gaji mereka 4 juta, tapi income parkir 100% masuk kas daerah Pemprov DKI Jakarta," kata Ahok.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Ahok, juga akan melakukan pembenahan atau penataan di sektor perparkiran. Di antaranya dengan menerapkan sistem parkir terintegrasi atau integrated parking sistem di sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada tahun 2013 ini.
Uji coba parkir terintegrasi ini baru di wilayah perumahan. "Nanti di Kelapa Gading, di seluruh perumahan, ruko-ruko. Lalu baru masuk ke tengah Jakarta. Biaya per wilayah nanti semakin masuk ke Monas semakin mahal," kata Ahok.
Sistem zonasi yang menentukan harga parkir untuk menahan laju kendaraan masuk ke tengah  Jakarta. "Biar tak macet, kita kasih harga mahal. Kasih harga Rp50 ribu atau Rp100 ribu. Yang tak kaya-kaya banget kan pasti tak mau. Mereka pasti pindah pakai TransJakarta dan kereta. Macet baru bisa diatasi," tutup Ahok.



Jokowi Buka Festival Hiburan Korpri

Hari ini, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Festival Kuliner dan Hiburan Korpri. Jokowi beserta istri, Iriana, berkeliling meninjau stand bazar di sisi timur Monas, Jakarta.
Jokowi, Minggu (30/6/2013) berputar-putar ke sejumlah stand yang menjajakan aneka makanan khas Betawi dan kerajinan tangan. Seperti biasanya, dalam kesempatan ini,  Iriana juga berbelanja kaos bergambar ondel-ondel khas Betawi.
Tak hanya bazar, acara ini juga menampilkan festival kuliner Jakarta, olahraga gembira dan hiburan musik. Kegiatan ini merupakan rangkain pagelaran HUT Jakarta ke-486.
Sore nanti pukul 15.00 WIB digelar Jakarnaval. Acara dimulai di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus. Iring-iringan pawai akan finish di Bundaran HI. Jakarnaval tahun ini bertemakan Keajaiban Ondel Ondel.


Sumber :
detik.com

Jokowi, Ras Jawa Hati Betawi

Leluhur Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak dapat disangkal lagi berasal dari Surakarta (Solo), tapi semangat Jokowi untuk mengangkat budaya Betawi di mata nasional hingga internasional tak dapat diragukan lagi bahkan jauh melebihi Gubernur-gubernur sebelumnya yang justru berleluhur asli Betawi. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan "Jokowi, Ras Jawa Hati Betawi".
Beberapa acara kebudayaan siap digelar dengan memanfaatkan momen Hari Ulang Tahun Jakarta ke-486.
Acara-acara itu tak hanya berlevel nasional, budaya-budaya dunia pun dihadirkan langsung ke Jakarta dengan tetap menjadikan budaya Betawi sebagai tuan rumahnya. Berikut adalah cara-cara jitu Jokowi mengangkat budaya Betawi:

Jakarnaval
Jakarnaval digelar sebagai rangkaian perayaan HUT ke-486 Jakarta . Acara itu berkonsep parade yang menampilkan mobil hias dan hiburan. Rencananya Jakarnaval akan digelar pada Minggu 30 Juni 2013 dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB.
Rute yang ditempuh mulai dari Jl. Medan Merdeka Selatan sisi Selatan (depan Balaikota) melintasi Jl. MH. Thamrin Sisi Timur (Bundaran Patung Kuda) dan berakhir di Jl. MH. Thamrin Sisi Timur (Bundaran Hotel lndonesia).


Drama Musik Kolosal Ariah, Sebar 7.000 Tiket Gratis
Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-486, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar drama musikal Ariah di Silang Monumen Nasional (Monas). Pentas yang disutradarai oleh Atilah Soeryadjaya ini digelar sejak Jumat, 28 Juni kemarin hingga Minggu, 30 Juni 2013.
Meskipun drama musikal ini tergolong megah, Pemerintah DKI Jakarta memberi kesempatan kepada masyarakat umum untuk menikamtinya secara cuma-cuma. "Ada 7.000 tiket gratis yang disebar," kata Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan Sylviana Murni ketika dihubungi pada Sabtu, 29 Juni 2013.
Menurut Sylviana, gagasan menyebar tiket gratis ini muncul dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Alasannya sederhana agar acara ulang tahun bukan untuk golongan tertentu saja. 7.000 tiket yang disebar ini merupakan separuh dari kapasitas tempat duduk penonton yaitu 15.000 kursi.
Wanita yang masuk dalam bursa sekda ini menuturkan, tiket sudah dibagikan ke 267 kelurahan yang ada di Jakarta. "Kemudian kelurahan membagikannya ke RT agar diberikan ke warga yang tepat," ujarnya. Dari laporan yang dia terima, tiket tersebut sudah habis dibagikan.
Jokowi dalam beberapa kesempatan tidak menampik bahwa acara ini membutuhkan biaya besar. Hanya dia menekankan bahwa drama musikal tersebut merupakan sumbangan dari berbagai sponsor.
Pertunjukan drama musikal Ariah ini bercerita tentang seorang wanita Betawi yang berjuang mempertahankan martabat dan kehormatannya. Sejumlah tokoh yang terlibat dalam pertunjukan ini antara lain Atilah Soeryadjaya (sutradara dan penulis naskah), Jay Subiakto (penata artistik), dan Erwin Gutawa (penata musik).


Undang Raja-raja dari Seluruh Dunia
Raja-raja di seluruh Nusantara dan juga seluruh dunia akan berkumpul di Jakarta pada 5-8 Desember 2013 nanti. Mereka akan mengikuti pagelaran keraton yang diselenggarakan Pemprov DKI dan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara.
Para raja ini rencananya akan berpawai di jalanan Ibukota dengan kereta kencananya. Gubernur DKI Joko Widodo mengatakan bahwa bahwa pagelaran ini merupakan salah satu upaya untuk mengangkat brand Jakarta di mata dunia. Jokowi ingin menunjukkan bahwa Jakarta sebagai ibukota merupakan pusat kebudayaan Nusantara dengan Betawi sebagai tuan rumahnya.
"Pagelaran ini dalam rangka membangun brand Jakarta. Kita ingin potensi kekuatan keraton dan kekuatan budaya dikenal dunia," ujar Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2013).
Rencananya, 140 kerajaan di Indonesia akan ambil ikut berpawai. Sedangkan menurut Sekjen Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, Nanik Widayati, hingga saat ini sudah 10 kerajaan di negara-negara luar negeri yang sudah mengkonfirmasi akan ambil bagian dalam pagelaran kerajaan ini. Menurut pengakuannya, pagelaran ini adalah yang pertama di dunia.
"10 Kerajaan yang sudah konfirm di antaranya Brunei, Malaysia, Korea. Nanti kita infokan lagi kalau ada progres," kata Nanik.

  
Gelar PRJ Monas
Pemprov DKI akan menggelar event 'Pekan Raya Jakarta tandingan' di Monas pada 14-16 Juni. Acara yang dinamai Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) rencananya akan dibuka oleh Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Jumat (14/6/2013) pukul 17.00 WIB.
Setiap harinya, acara ini dibuka pada pukul 09.00-21.00 WIB. Pengunjung dapat menikmati semua suguhan acara secara gratis. Beberapa sajian yang bisa dinikmati oleh pengunjung antara lain pameran produk-produk kreatif warga Jakarta, workshop, dan hiburan antara lain akrobat jalanan, marawis, dan parade Abang-None Jakarta.
Sebuah panggung megah telah berdiri di lokasi tersebut. Tak hanya itu, prototipe monorel juga sudah mejeng dan siap dipamerkan kepada pengunjung. Dua hari terakhir, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) selalu mengecek persiapan acara ini.
Jokowi mengatakan bahwa PPKD merupakan embrio dari PRJ Monas yang sedang direncanakannya.
"Ini akan menjadi embrionya PRJ ke depan, kita ingin mengukur mengenai jumlah stand yang bisa dibuat, model usaha seperti apa yang diperbolehkan, parkiran, serta kalkulasi ekonomi gratis atau tidak," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2013).


Dukung Festival Kampung Jakarta
Ada satu lagi acara yang siap digelar dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Jakarta ke-486 yaitu Festival Kampung Jakarta. Acara ini akan digelar pada 15-16 Juni nanti.
Relawan Jakarta Baru sebagai panitia mengatakan bahwa sebanyak 33 kecamatan dari total 44 kecamatan di seluruh DKI akan ambil bagian dalam acara ini. Kecamatan yang tidak menggelar secara khusus, memilih bergabung dengan kecamatan yang lain.
Nantinya, acara ini akan digelar di masing-masing kecamatan.
"Ada yang di GOR, lapangan bola, jalan raya. Anggarannya dari swadaya masyarakat," kata ketua panitia, Robi.
Robi menjelaskan konsep dari festival ini berupa karnaval, pasar rakyat, dan pameran lukisan yang semuanya dikerjakan oleh warga Jakarta.
"Selama ini Jakarta menyediakan hiburan yang disediakan Pemprov, tapi kali ini dikerjakan dari kampung. Tagline kita, dari kampung untuk Jakarta baru," katanya.
Jokowi berpesan agar acara ini bisa menampilkan kebudayaan Nusantara dengan tetap menjadikan budaya Betawi sebagai tuan rumahnya.


Janji Sediakan Lahan untuk Workshop Batik Betawi
Tak banyak yang tahu bahwa Jakarta memiliki motif batiknya sendiri. Beberapa motif khas Jakarta di antara lain Monas, Ondel-ondel, Tanjidor, dan Pitung dengan warna-warna cerah. Jokowi pun berjanji akan menyediakan workshop untuk perajin batik Betawi.
Keluarga Batik Betawi (KBB) telah menemui Jokowi secara langsung di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Rabu (12/6/2013). Saat ini sudah ada 10 perajin batik Betawi di Jakarta. Mereka tersebar di Marunda, Rawamangun, Gandaria dan Kemayoran.
KBB berharap workshop itu nantinya bisa berdiri di Jakarta Utara. "Kalau baiknya, workhsop didirikan di Jakarta Utara karena air asin bagus untuk batik," ujar pengurus KBB, Sandha di Balai Kota DKI, Rabu (12/6/2013).
Tak hanya di Jakarta, Sandha mengatakan saat ini para perajin telah memasarkan produknya ke luar negeri.

Sabtu, 29 Juni 2013

Jokowi-Ahok Siap Dikutuk Warga karena Pembangunan Monorail Bikin Macet

Pembangunan berbagai proyek yang serentak, khususnya monorel dan Mass Rapid Transit (MRT), akan membuat sebagian wilayah Jakarta macet.
Nah, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku siap dikutuk pengguna jalan, terkait kemacetan besar yang bakal ditimbulkan pembangunan proyek-proyek itu.
"Pak Jokowi dan saya siap dikutuk warga DKI. Pembangunan kan selesai 2017 atau 2018, berarti selama kepemimpinan kami nantinya dinilai justru membuat kemacetan. Bisa jadi disumpahi warga DKI," kata Basuki saat talkshow 'Pemimpin Muda Pembawa Perubahan' yang digelar Wahana Visi Indonesia di Grand Indonesia, Sabtu (29/6/2013).
Bukan tidak mungkin, ketika nanti mencalonkan diri kembali, Jokowi dan Basuki tidak terpilih.
"Tidak masalah tidak terpilih kembali, yang penting kami telah meletakkan pondasi, asal Jakarta bisa lebih maju dan berkembang," tutur Basuki yang disambut tepuk tangan ratusan anak yang datang dari seluruh Indonesia.
Basuki memaparkan, ia bersama Jokowi mengambil keputusan pembangunan sejumlah proyek, karena tidak mau Jakarta makin ketinggalan dengan ibu kota lainnya.


Sumber :
tribunnews.com

Jokowi Masih Rahasiakan Kostum untuk Jakarnaval

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah menyiapkan kostum dan kuda untuk dipakai dan ditungganginya pada acara Jakarnaval, Minggu (30/6/2013), pukul 15.00-18.00 WIB. Namun, ia masih merahasiakan kostum yang akan dipakainya.
"Sudah nyiapin kuda, kostum. Apalagi sih?" ujar Jokowi,di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Jakarnaval adalah pawai budaya yang akan dimulai dari Balaikota hingga Bundaran Hotel Indonesia, yang akan berlangsung. Acara ini akan diikuti oleh sekitar 1500 orang dari berbagai daerah selain Jakarta, antara lain Jember, Solo, Subang, dan Magelang. Selama acara, lalu lintas di jalur pawai akan dialihkan.
Koordinator Jakarnaval, Heru Mataya, menjelaskan, peserta Jakarnival sudah siap tampil. Untuk saat ini, menurut Heru, panitia tengah mendekorasi Balaikota.
"Yang jelas, peserta karnavalnya sudah siap. Jadi, besok tinggal ditampilkan semuanya. Yang sampai sekarang ini adalah penataan artistik untuk acara pembukaan di depan Balai Kota buat tempat start besok sore," jelasnya.
Ketika ditanya soal kostum dan kuda untuk Jokowi, Heru mengatakan, "Wah untuk kuda dan kostum, biar surprise aja ya."


Sumber :
kompas.com

Jokowi Perintahkan Dishub Buat Simulasi Kemacetan Pembangunan Monorail

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov DKI Jakarta untuk membuat simulasi kemacetan berkaitan dengan akan dimulainya proyek monorail tahap I, Jalur Hijau dan Jalur Biru.
Menurut Jokowi, Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta hanya bisa mendorong agar pembangunan monorail cepat dilaksanakan.
“Kalau bisa tiga tahun kita sudah bisa lihat fisiknya,” kata Jokowi di Balai Kota, Jl Merdeka Timur, Jakarta, Sabtu (29/6),  usai penandatangan MoU antara PT Jakarta Monorail dengan tujuh perusahaan.
“Jangan sampai saat monorail dibangun masyarakat justru berteriak karena Jakarta semakin macet,” lanjut Jokowi.
Jalur Hijau dengan rute Semanggi – Casablanca – Kuningan – Semanggi  sepanjang 14 kilometer dilengkapi dengan 16 stasiun monorail. Sedangkan Jalur Biru dengan rute Kampung Melayu – Casablanca – Tanah Abang – Roxy sepanjang 14,7 kilometer dilengkapi dengan 14 stasiun monorail.
Selain itu, akan dibangun depo sepanjang 800 meter.
Dengan demikian proyek monorail tahap I akan membangun jalur monorail sepanjang 29,8 kilometer, 30 stasiun monorail dan 1 depo monorail.
Jokowi berharap setelah pembangunan monorail Jalur Hijau dan Jalur Biru selesai, PT Jakarta Monorail segera memulai pembangunan jalur monorail tahap II.

Ruhut Tak Sudi Jika Jokowi Ikut Konvensi Capres Partai Demokrat

Meskipun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merajai puncak tangga Capres di semua survei yang ada, tetapi di mata politisi partai Demokrat Ruhut Sitompul hal ini dianggap sebelah mata, bahkan dengan nada sinis, Ruhut Sitompul tak sudi jika Jokowi mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat. Bagi Ruhut, capres yang cocok pemilu 2014 hanyalah mereka yang mempunyai latar belakang militer saja.
"Kita nggak mau lah 'orang-orang salon' kayak kemarin Jokowi, surveinya tinggi. Kita tahu, kemana-mana Jakarta masih macet dan ada penggusuran di Jakarta," kata Ruhut pada sela-sela Rakornas Partai Demokrat di Hotel Sahid, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Menurut Ruhut, Jokowi lebih baik berkonsentrasi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Oleh karena itu, Ruhut menyarankan agar Jokowi tidak perlu mengikuti berbagai persiapan terkait pencapresan di pemilu 2014.
Ruhut memandang, Indonesia cocok jika dipimpin oleh tokoh militer. SBY, menurutnya, adalah tokoh militer yang berhasil memimpin Indonesia.
"Setelah Pak Harto lengser ketika reformasi, coba yang tiga sebelum Pak SBY yang bisa bertahan dua periode siapa? Aku rasa, kita mau TNI lagi," ujarnya.
Ruhut memang mendorong agar Mantan KASAD Pramono Edhie Wibowi menjadi capres lewat konvensi Demokrat. Saat ini, Pramono baru menjabat menjadi Anggota Dewan Pembina selama empat hari.
"Kami terima kasih dia (Pramono) mau gabung ke kita (Demokrat)," ucap Ruhut.


Besok, Jokowi Akan Tampil Ala Koboi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan menunggang kuda saat pelaksaan Jakarnaval yang diselenggarakan pada hari Minggu, (30/6/2013). Jokowi telah lama mempersiapkan menunggang kuda untuk acara tersebut.
"Saya sudah nyiapin kuda, kostumnya, apalagi sih," kata Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Jokowi tak merinci kuda jenis apa yang akan ia gunakan untuk menyapa warga Jakarta. Namun ia memang telah jauh-jauh hari menyampaikan akan menunggang kuda. "Saya naik kuda," ucapnya, Selasa (18/6/2013).
Jakarnaval digelar sebagai rangkaian perayaan HUT ke-486 Jakarta . Acara itu berkonsep parade yang menampilkan mobil hias dan hiburan. Rencananya Jakarnaval akan digelar pada Minggu 30 Juni 2013 dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB.
Rute yang ditempuh mulai dari Jl. Medan Merdeka Selatan sisi Selatan (depan Balaikota) melintasi Jl. MH. Thamrin Sisi Timur (Bundaran Patung Kuda) dan berakhir di Jl. MH. Thamrin Sisi Timur (Bundaran Hotel lndonesia).


Sumber :
detik.com

Doa Jokowi Untuk Ahok

Hari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hari ini merayakan ulang tahun yang ke-49. Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) tak mau ketinggalan mengirim ucapan dan doa untuk wakilnya.
"Tadi pagi saya ucapin selamat ulang tahun. Tadi saya sampaikan (semoga) panjang umur, diberi limpahan kesehatan yang melimpah, rejeki yang melimpah," kata Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Pada kesempatan yang berbeda, Jokowi mengaku tak ada perayaan khusus di hari ulang tahun Ahok. Ia memilih untuk tak ambil pusing.
Hal itu diungkapkan Jokowi usai menyaksikan pagelaran drama sendra tari Ariah di kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat (28/6/2013) malam.
"Ya enggak ada lah (perayaan khusus)," kata Jokowi, usai menyaksikan pagelaran drama sendra tari Ariah di kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat (28/6/2013) malam.


Sumber :
detik.com

Jokowi - Hatta Saksikan Penandatanganan MoU Monorail

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyaksikan penandatanganan perjanjian (MoU) keikutsertaan perusahaan dalam konsorsium proyek Jakarta Monorail di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu, (29/6/2013). Penandatanganan itu juga dihadiri perwakilan duta besar dari China, Thailand, Singapura dan para pimpinan perusahaan mitra kerja PT Jakarta Monorail dan Ortus Holding.
Jokowi datang mengenakan kemeja putih. Jokowi datang bersamaan Hatta Rajasa sekitar pukul 11.00 WIB. Keduanya disambut oleh pemilik Ortuz Holding, Edward Suryadjaya dan Direktur Utama PT Jakarta Monorail Sukmawati Syukur.
Kemudian, Jokowi dan Hatta menyaksikan para mitra kerja PT Jakarta Monorail dan Ortus Holding menandatangani satu persatu perjanjian keikutsertaan dalam konsorsium proyek Jakarta Monorail.
Para mitra kerja yang menandatangani perjanjian itu yakni di antaranya, BTS Bangkok Mass Transit System Public Compaany Ltd, CCCC (China Communication Construction Company) Ltd, PT Indosat Tbk, Singapure Technologies Electronics Ltd, dan perusahaan CNR Changchun Railway Vehicle Co, Ltd yang merupakan perusahaan yang memproduksi rolling stock (kereta) monorel tersebut.
Diketahui, Jokowi menyatakan akan melanjutkan pengerjaan proyek monorail rute dalam kota. "Saya ingin menyampaikan bahwa pembangunan monorel di Jakarta oleh PT Jakarta Monorail sudah saya tanda tangani dan dapat dilanjutkan kembali," ujar Jokowi beberapa waktu lalu.


Sumber :
merdeka.com

Jafar Hafsah Lecehkan Kemampuan Jokowi

Menduduki posisi puncak tangga Capres dalam berbagai survei yang diadakan oleh semua lembaga survei, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya mendapat apresiasi tetapi juga mendapat sindiran. Terutama dari partai partai politik di luar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Padahal kan bukti nyata dari Jokowi belum ada. Paling-paling ya blusukannya itu yang sukses kan?" ujar Ketua FPD MPR, Jafar Hafsah saat diwawancarai di sela-sela Rakornas Partai Demokrat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2013).
Jafar menyatakan keberhasilan Jokowi dalam survei disebabkan masyarakat Indonesia yang melankolis dalam melihat sosok Jokowi. Ia pun meragukan Jokowi akan sukses seperti pada hasil survei ketika maju menjadi Capres 2014.
"Memang modalnya dia apa? Paling-paling kan modal dulu di Solo itu kan?" imbuhnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR ini juga menegaskan bahwa Partai Demokrat pun akan memiliki kader untuk menyaingi Jokowi. Dirinya yakin hasil konvensi Partai Demokrat akan memunculkan kader tersebut.


Sumber :
detik.com

Humor: Jokowi dan Ariah

Pada rangkaian perayaan HUT DKI Jakarta ke-486, pemprov DKI menggelar drama musik kolosol yang di selenggarakan di Monas. Jokowi, Mega dan Puan nonton  bersama, Mega dan Puan duduk di deretan VVIP, sedangkan Jokowi duduk lesehan bersama warga dan para wartawan agak jauh dari tempat sang ketua umum menonton.
Tak dapat menahan haru, ditengah pertunjukan mata Mega berkaca-kaca dan menitikkan air mata, dipalingkan mukanya sambil berkata,
"Sungguh perjuangan Alibasah mirip dengan perjuangan kakekmu (Soekarno)," bisik Mega kepada Puan yang tepat ada di sebelahnya.
Rupanya perasaan yang sama juga dirasakan Puan, dikeluarkanya sapu tangan dari sakunya, diusapnya air mata yang membasahi pipinya dan berbisik balik kepada Mega.
"Perjuangan Ariah juga mirip sekali dengan perjuangan mama (Megawati), 'gigih dan tak pernah menyerah'," bisik Puan tanpa memperdulikan linangan air matanya.
Entah karena apa (mungkin karena kedekatan emosional antara Jokowi, Mega dan Puan), Jokowi yang duduk agak jauh dari Mega dan Puan, juga merasakan hal yang sama. Direntangkannya sarung yang melilit lehernya (waktu nonton Jokowi berpakain khas Betawi) dan diusap air mata yang bercucuran di pipinya.
Melihat Jokowi sedih, para wartawan yang duduk lesehan bersamanya segera menghiburnya dan mencoba memecah kesedihan Jokowi dengan pertanyaan,
"Pak Jokowi, kalau boleh tahu, apa yang membuat Bapak bersedih, perjuangan Alibasah atau Ariah?," tanya wartawan kepada Jokowi.
Terbata-bata, disingkap sarung yang dipakai untuk menghapus air matanya, sambil berkata,
"Persetan dengan Alibasah dan Ariahnya, saya sedih karena takut kata-kata Puan menjadi keputusan partai, " kata Jokowi sambil terus menghapus air mata di pipinya dengan sarungnya.
"Kalian bayangkan, jika ibu Mega masih 'gigih dan tak pernah menyerah' menjadi Capres 2014, lalu saya bagaimana?," lanjut Jokowi pada para wartawan.

Jokowi: Meski Kecil, Rakyat Ingin yang Riil

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengkritik sikap elit politik yang enggan membaur ke masyarakat bawah. Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat berbicara dalam Seminar "Memimpin dengan Hati" di Universitas Islam Indonesia (UII) Jumat, 28 Juni 2013.
Menurut Jokowi konsep kepemimpinan yang dia ikuti sederhana, yakni rajin mengendus keluhan masyarakat. "Sekarang zamannya horizontal bukan vertikal. Rumus ini berlaku di pemerintahan maupun swasta," kata dia di depan ratusan mahasiswa dan akademisi UII.
Dia mengatakan tujuannya jarang berlama-lama di kantor atau memperbanyak rapat tidak penting untuk menyediakan banyak waktu mempelajari persoalan publik secara langsung. Jokowi mengatakan pemimpin pemerintahan di level lurah sekalipun bakal mudah tertipu dengan laporan data statistik serta hanya sibuk mengurusi perencanaan apabila jarang blusukan. "Masyarakat bawah itu disambangi saja, merasa 70 persen masalahnya tuntas, apalagi kalau segera diselesaikan," kata dia.
Dia merasionalisasikan kegemarannya blusukan dengan alasan untuk menganalisis persoalan riil masyarakat sekaligus memberikan kepastian kepada mereka bahwa pemerintah sedang berusaha mencari solusi. "Rakyat suka yang riil, meski bentuknya kecil-kecil," kata dia.
Dia berpendapat rumus rajin blusukan harus menjadi trend di kalangan pejabat pemerintahan agar praktik kepemimpinan makin responsif dengan masalah publik. "Perubahan cepat sekali, makanya harus sering dipantau langsung dan tidak bisa hanya mengandalkan laporan statistik," kata dia.
Meski begitu, Jokowi mengaku tidak mungkin menuntaskan persoalan di Jakarta dalam waktu singkat karena masalahnya kompleks. Usaha yang paling mungkin dilakukan ialah memahami medan dan merintis perbaikan multisektor. "Makanya, tiap hari kerjaan saya keliling dan mendata," ujar dia.
Buya Syafii Maarif, di tempat yang sama memuji konsep kerja Jokowi yang membuat bekas Wali Kota Solo itu menjadi pejabat paling populis di mata publik saat ini. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan Jokowi hanya perlu menuntaskan caru marut persoalan Jakarta agar semakin layak menjadi kandidat terkuat presiden. "Kalau mampu selesaikan masalah Jakarta, Sekjend PBB saja layak," kata dia.


Sumber :
tempo.co

Mega Jadikan Jokowi Capres PDIP 2014

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kian hari kian memantapkan diri menjadi penghuni tangga teratas semua survei Capres yang diadakan oleh siapapun. Ketenaran dan elektabilitasnya Jokowi pada semua survei selalu mengungguli Prabowo Subianto bahkan ibu kandung ideologis Jokowi, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
Kenyataan yang tak terbantahkan ini, akankah memastikan Jokowi menjadi Capres pada 2014 mendatang?
Beberapa waktu yang lalu, Wakil Ketua Fraksi PDIP DPR, Tubagus Hasanuddin,mengatakan
"Ya bisa jadi iya, bisa jadi tidak," kata Tubagus, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Tubagus mengatakan, seperti yang sering disampaikan oleh kader PDIP lainnya, capres PDIP akan ditentukan oleh Megawati. Hingga saat ini, Megawati belum menentukan pilihannya.
"Kalau kata Bu Mega Jokowi ya Jokowi, kalau yang lain, bisa saja. Kita serahkan semuanya ke Bu Mega," sambung Tubagus.
Menyoal hasil survei terakhir minggu ini yang diselenggarakan oleh Indonesia Research Center (IRC) dan hasil survei yang dilakukan oleh LIPI , Tubagus mengomentarinya dengan komentar umum semua kader PDIP "Menunggu keputusan Ibu Ketua Umum,Megawati".
"Di PDIP, belum ada juga pembahasan resmi soal Capres 2014," tutur Tubagus.
Jokowi sendiri memaknai semua hasil survei tersebut sebagai cerminan kehendak rakyat. Namun dia sendiri tak mau dikompor-kompori soal pencapresan dirinya pada Pilpres 2014, pernyataan terkini yang disampaikan pada suatu seminar Universita Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, juga masih sama dan normatif.
"Saya ini Gubernur DKI Jakarta, Semua masalah Capres bergantung keputusan Ibu Ketua Umum, Megawati Soekarno Putri", elak Jokowi.

Jika kita cermati, semenjak Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, aktifitas sang Ketua Umum PDIP selalu mengikut sertakan Jokowi, mulai kampanye di pelbagai daerah di tanah air, kegiatan ritual keluarga Megawati (sehubungan dengan kematian Bapak Taufik Kiemas), sampai nonton drama musik kolosal, tak dapat dipandang sebagai kegiatan rutin seorang kader PDIP biasa.
Megawati, adalah figur yang pendiam, bahkan karena terlalu diamnya, sebagian dari pengamat mengatakan bahwa Mega "bodoh" dan seterusnya.  Kebiasan Megawati mengungkapkan isi hatinya adalah dengan memberikan sinyal-sinyal, senyuman, tangisan dan dengan bahasa tubuh yang lain.
Kalau berfikir jernih dan melihat beberapa rangkain kejadian semenjak Jokowi ditetapkan sebagai penguasa DKI Jakarta, sangatlah mudah untuk kita ketahui bahwa semua rangkaian kejadian yang mengikut sertakan  Jokowi adalah sinyal yang terang benderang bahwa "kehendak" sang Ketua Umum PDIP cuma satu, yaitu "Mencapreskan Jokowi pada Pemilu 2014 mendatang".
Tahun 2014 mendatang adalah pembuktian bahwa Megawati bukanlah "orang bodoh", "egois", dan "mementingan kekuasan di tangan keturunan biologisnya". Tahun 2014 juga akan memastikan bahwa Jokowilah Capres 2014 dari PDIP, Capres "kehendak sang Ketua Umum".

Jumat, 28 Juni 2013

Jokowi Tak Beri Komentar Soal HUT Ahok

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak tahu wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akan genap berusia 47 tahun pada Sabtu (29/6/2013).
"Enggak tahu tuh," kata Jokowi, sambil mengangkat bahu dan tangannya, di Monas, Jakarta, Jumat (28/6/2013) malam.
Jokowi kemudian hanya tertawa, ketika ditanya apakah Basuki akan menghindari wartawan, seperti Jokowi, yang menghindari wartawan ketika berulang tahun pada 21 Juni 2013.
Ketika Jokowi berulang tahun, sejumlah wartawan menyiapkan kejutan di Balaikota. Namun, Jokowi sama sekali tak muncul di Balaikota. Seharian itu, Jokowi mengunjungi Kepulauan Seribu.
Sementara itu, Basuki sendiri mengaku tak menyiapkan apa pun berkaitan dengan hari ulang tahunnya. Menurut Basuki, pada Sabtu (29/6/2013), ia akan menggantikan Jokowi menghadiri sebuah acara untuk anak-anak dan setelahnya pergi ke dokter gigi langganannya.
 
Sumber :
kompas.com

Jokowi Komentari Ariah

Pagelaran drama musikal "Ariah", di Monumen Nasional, Jumat (28/6/2013), dinilai bagus oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) . Jokowi berterima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyelenggaraan pertunjukan itu.
Drama musikal Ariah bercerita tentang seorang perempuan Betawi yang berjuang mempertahankan martabat dan kehormatannya. Sejumlah tokoh yang terlibat dalam pertunjukan ini antara lain Atilah Soeryadjaya (sutradara dan penulis naskah), Jay Subiakto (penata artistik), dan Erwin Gutawa (penata musik).
Pertunjukan ini diselenggarakan untuk memeriahkan HUT ke-486 DKI Jakarta dan akan dilaksanakan selama tiga hari, yang mulai dari Jumat (28/6/2013).
 "Bagus sekali, karena mengangkat nilai-nilai perjuangan, dan digarap dengan manajemen yang baik, penontonnya juga rapi. Pokoknya semuanya bagus," kata Jokowi, di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (28/6/2013) malam.
"Ya, tahun depan diselenggarakan dengan tema berbeda-beda lagi," saran Jokowi.


Jokowi Kawal Mega Nonton Ariah

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) malam ini menonton sendra tari Ariah di Monas. Jokowi tiba di Silang Monas sekitar pukul 19.30 WIB bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani. Jokowi mengantarkan keduanya duduk di kursi VIP tamu undangan.
Ada pemandangan menarik usai Jokowi mengantarkan Mega dan Puan di kursi penonton. Dia berkeliling di sekitar lokasi pertunjukan yang bertarif Rp 2.000,-
Di pintu masuk menuju tempat pertunjukan. Jokowi mempersilakan orang-orang yang berkumpul di depan pintu masuk pertunjukan untuk masuk dengan gratis. Selesai mengajak masyarakat untuk masuk ke area pertunjukan, Jokowi langsung menuju ke area penonton, tidak menuju kursi tamu dimana Mega dan Puan duduk.
"Lha wong kalau saya nonton dimana-mana lesehan," ujar Jokowi sambil berjalan menuju kerumunan penonton. Kehadiran Jokowi menjadi perhatian masyarakat yang ada di sekitar lokasi pertunjukan, warga menyalami dan seperti biasa "acara foto bersama Jokowi" pun dimulai.


Pengamat: Jokowi Populer Tapi Jadul

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memang populer dan melakukan sejumlah “gebrakan” seperti blusukan, lelang jabatan lurah dan camat, menerbitkan Kartu Jakarta Sehat, merombak model hunian di rumah susun, dan pengerukan Waduk Pluit Jakarta Utara.
Walau tampak populis, peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte menilai gaya kepemimpinan Jokowi masih menggunakan model lama (jadul), seperti para gubernur sebelumnya dan pejabat publik lainnya: patron-klien “Hanya dikemas dengan cara yang berbeda” kata kata Philips, pekan lalu.
Menurut dia, Jokowi memposisikan diri layaknya “hero” yang mampu menyelesaikan semua masalah di Ibu Kota. “Dia masih sedikit membuat jarak antara pemimpin dan rakyat," ujarnya. Philip menjelaskan gaya kepemimpinan ini mengibaratkan bahwa pemimpin selalu bisa menyelesaikan masalah masyarakat.
Philip mencontohkan dengan program Kartu Jakarta Sehat. Banyak warga sakit kemudian Jokowi datang dan langsung mencetuskan KJS sehingga warga bisa berobat dengan gratis. "Ibaratnya ini ada masalah dan saya ada solusi," kata Philip. Langkah seperti ini, kata dia, kesannya hanya meredam gejolak di masyarakat.
Jokowi dinilai dalam program ini tidak melihat bagaimana sistem bekerja yang mengikuti program kebijakan ini. Dalam bidang perumahan juga diperlakukan hal serupa.
Seharusnya Jokowi, Philip melanjutkan, bisa memimpin dengan model yang "lebih dari sekedar Jokowi." Sederhananya, menurut dia, Jokowi bisa mengajak elemen lain di masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Jokowi perlu menjadi pemimpin yang menggerakan dan menginspirasi masyarakat untuk mengerakkan berbagai kelompok masyarakat. “Misal dalam kasus KJS mengajak Ikatan Dokter Indonesia," ujarnya.
Langkah semacam ini, menurut Philip, sebenarnya bagus. “Apa lagi gaya komunikasi Jokowi pas dalam menyampaikan ke masyarakat.”


Sumber :
tempo.co

Jokowi Diminta Benahi Armada PPD

Pengamat transportasi publik, Yayat Supriyana mengatakan, menaikan harga BBM tanpa persiapan regulasi yang memadai terhadap efek ekonomi dan psikologi dari kenaikan harga BBM tersebut akan memperburuk sektor pelayanan publik.
"Salah satu sektor yang rentan terhadap efek ini adalah layanan transportasi publik. Harga BBM naik, telah mendorong kinerja angkutan publik semakin buruk," kata Yayat Supriyana, dalam diskusi "Dampak Kenaikan Harga BBM Terhadap Angkutan Umum di Daerah", di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Muara dari semakin buruknya pelayanan sektor angkutan publik ini, lanjut Yayat, akan semakin banyaknya kecelakaan terjadi dan rasa aman serta nyaman dalam transportasi publik dengan sendirinya tidak lagi jadi acuan.
Selain itu dia juga menjelaskan kenaikan harga BBM tanpa diikuti oleh peningkatan kualitas angkutan publik akan mendorong terjadi penurunan kualitas hidup masyarakat. "Yang terjadi itu justru makin bertambahnya orang miskin," tegas Yayat Supriyana.
Dia juga mengkritisi sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang hanya mensubsidi bus way sementara angkotan kota lainnya seperti PPD yang juga milik BUMD DKI Jakarta dibiarkan semakin terpuruk.
"Jokowi mestinya mengoptimalisasi semua armada angkutan kota yang menunjang dinamika warga DKI Jakarta. Jangan bersikap membiarkan mati sesuatu yang sudah ada karena terlalu fokus pada bus way. Selaku gubernur, Jokowi juga berkewajiban mengoptimalisasi armada PPD," harapnya.


Sumber :
jpnn.com

Mungkinkah Jokowi dan Demokrat Bergabung Dalam Pilpres

Di tengah sentimen positif publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) muncul kabar baru yang bagi sementara orang mungkin saja cukup mengejutkan.
Jokowi disebutkan sudah bertemu dengan SBY dalam beberapa kesempatan. Pertemuan yang digelar di Cikeas itu bukan pertemuan biasa, atau sekedar untuk makan-makan. Pertemuan itu bagian dari upaya dalam menghadapi Pemilu 2014.
Jembatan pertemuan ini, disebutkan, adalah Soekarwo. Soekarwo mewakili "garis merah" di tubuh Demokrat. Soekarwo, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), masih dipandang di sementara orang PDI Perjuangan. Maka tak heran, bila Gubernur Jawa Timur yang juga anggota Dewan Pembina Demokrat itu menjadi penghubung antara SBY dan Jokowi.
Tentu saja, ini bukan pertemuan antara PDI Perjuangan dengan Demokrat. Tapi bisa dikatakan pertemuan antara Jokowi dengan Demokrat. Jokowi bertemu secara personal dengan SBY, yang merupakan Ketua Umum Demokrat, Ketua Dewan Pembina Demokrat, Ketua Dewan Kehormatan Demokrat dan juga Ketua Majelis Tinggi Demokrat.
Citra Jokowi yang sedang naik daun menjadi sumbu dari komunikasi dalam pertamuan itu. SBY, yang tahu persis Demokrat sedang benar-benar terpuruk, mau menggunakan Jokowi untuk menaikkan citranya. Bila proses lancar, Jokowi akan diusung menjadi calon presiden dari Demokrat.
Bagaimana dengan konvensi Demokrat? Dalam AD/ART Demokrat disebutkan bahwa pihak yang berwenang menentukan calon presiden adalah Majelis Tinggi. Cara menjaring capres itu bisa memakai mekenisme apa saja, termasuk konvensi ataupun berbasis hasil survei. Namun yang jelas, otoritas ada di tangan SBY.
Artinya, bila pun Jokowi tidak memungkinkan ikut konvensi, ada banyak dasar dan argumen yang bisa dirasionalisasikan. Toh, beberapa waktu lalu, salah satu dasar mengapa Anas Urbaningrum diminta mundur dari kursi ketua umum oleh sementara elit Demokrat seperti Syarif Hasan, Jero Wacik dan Amir Syamsuddin, juga karena alasan elektoral. Dan hingga kini banyak yang percaya bahwa ketiga elit ini didorong oleh SBY untuk bicara demikian.
Dengan alasan yang sama, bila Jokowi mau maju jadi Capres Demokrat, maka konvensi bisa dibatalkan, atau tetap dilakukan dengan menggunakan silent operation. Hal utama bagi Demokrat adalah menaikkan citra, dan itu harus dilakukan dan ditempuh dengan berbagai cara. Cara saat ini yang paling relevan, adalah mengusung Jokowi jadi capres.
Apakah Jokowi kira-kira akan menerima tawaran itu?
Hal ini dianggap cukup membebani psikologis Jokowi. Di satu sisi, ini momentum yang baik untuk menaiki tangga politik yang lebih tinggi, di tengah ketidakpastian PDI Perjuangan. Apalagi berdasarkan survei, dukungan kepada Jokowi bukan hanya datang dari kader PDI Perjuangan. Artinya, elektabilitas Jokowi jauh menggungguli elektabilitas PDI Perjuangan
Namun bagaimanapun Jokowi masih ewuh pakewuh dengan Megawati Soekarnoputri. Harus diakui, ia tampil menjadi calon gubernur Jakarta saat itu karena sokongan dari Megawati, di tengah situasi politik PDI Perjuangan saat itu yang belum stabil. Misalnya ada faksi di tubuh PDI Perjuangan, yang disebutkan sebagai faksi almarhum Taufiq Kiemas, yang menghendaki agar PDI Perjuangan mengusung Fauzi Bowo berpasangan dengan Adang Ruchiatna.
Ada yang percaya, Jokowi tidak akan meninggalkan PDI Perjuangan, sebagaimana ada yang percaya bahwa PDI Perjuangan juga tidak akan membiarkan Jokowi dimanfaatkan oleh partai lain, terutama oleh Demokrat. Maka disebutkan situasi kebathinan di PDI Perjuangan juga mulai mengarah untuk mengusung Jokowi sebagai capres. Banyak politisi PDI Perjuangan yang menghendaki, atau berharap, atau juga sudah yakin, Megawati akhirnya akan mengajukan Jokowi sebagai capres.
Selain karena diyakini akan mudah meraih kekuasaan, langkah PDI Perjuangan mengusung Jokowi juga dinilai untuk menghindari sentimen negatif dari publik. Kini, publik sangat merindukan Jokowi dan siapapun yang meminggirkan dia, baik langsung atau tidak langsung, justru akan mendapat perlawanan yang kuat.
Kembali ke persoalan utama. Bila kabar pertemuan antara Jokowi dan SBY ini benar, tentu saja peta politik semakin cair dan dinamis. Politik, yang bukan ilmu matematika itu, semakin tidak bisa diprediksi karena persoalan juga menyangkut dengan situasi politik di Demokrat, situasi politik di PDI Perjungan, dan juga menyangkut arus persepsi publik.
Hal yang bisa dipastikan, Pemilu dan Pilpres 2014 benar-benar akan menarik dan menegangkan.


Sumber :
rmol.co

Hasil Lain Survei IRC: Pemilih PDIP Dukung Jokowi Bukan Mega

Hasil temuan lain pada survei Indonesia Research Centre (IRC) menunjukkan pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lebih memilih Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai Capres bukan Megawati.
"Pemilih Gerindra solid mendukung Prabowo. Pemilih PDIP lebih banyak yang menyatakan akan memilih Jokowi daripada memilih Megawati. Jokowi juga mendapat banyak dukungan dari pemilih partai lainnya," kata Direktur IRC Agus Sudibyo dalam siaran pers, Jumat (28/6/2013).
Survei IRC menunjukkan Jokowi didukung oleh 36,8% pemilih PDIP, sementara Megawati hanya 25,2% pemilih PDIP. Jokowi juga mendapatkan dukungan dari pemilih partai lain seperti Partai NasDem (28,4%), PKB (22,0%), PKS (24,0%), PD (31,6%), PAN (19,6%), PPP (30,2%), dan PBB (12,5%).
Pemilih Golkar juga cukup banyak yang mendukung Jokowi (16,4%), meskipun mayoritas pemilih Golkar mendukung pencapresan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (38,6%). Pemilih Gerindra memang mayoritas memilih Prabowo Subianto (65,2%), tetapi ternyata ada juga yang memilih Jokowi (17,4%).
Pemilih Hanura yang memilih Jokowi yakni 19,4%, setengahnya terbelah mendukung pencapresan Wiranto (33,3%), dan Hary Tanoesoedibjo (15%).
"Yang menarik, swing voter di pemilu legislatif sebagian besar menyatakan akan memilih Jokowi," imbuh Agus Sudibyo.

Bak Kacang Goreng Di Luar Jawa
Yang menarik, masih menurut survei IRC, adalah dukungan Jokowi bak kacang goreng di luar Jawa.
"Hal lain yang menarik adalah, kendati Jokowi beretnis Jawa, berdasarkan data IRC, justru
dukungan terhadap Jokowi diberikan oleh mereka yang tinggal di luar Jawa sangat besar," kata Agus Sudibyo.


Jokowi Lagi, Jokowi Lagi

Menyusul survei yang dilakukan oleh LIPI, Indonesia Research Centre (IRC) hari ini mengumumkan hasil survei yang mereka lakukan bulan Mei 2013 dengan metode penarikan sample multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 1800, pengumpulan data dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuisioner. Margin of error (MoE) 2.3% pada tingkat kepercayaan 95%.
Yang mengejutkan, ternyata hasil survei mirip yang dilakukan oleh LIPI, yaitu lagi lagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi top hit survei.
"Jokowi menunjukkan trend elektabilitas yang cukup menyakinkan. Sebagian besar (24.8%) masyarakat cenderung memilihnya menjadi presiden RI," kata Direktur IRC Agus Sudibyo dalam siaran, Jumat (28/6/2013).
Jokowi muncul sebagai capres paling top dengan torehan jarak yang semakin tak terjangkau pesaingnya.


Berikut elektabilitas capres jika Pilpres digelar saat ini, sesuai survei IRC:
  1. Joko Widodo: 24,8% 
  2. Prabowo Subianto: 14,8
  3. Aburizal Bakrie: 7,95
  4. Megawati Soekarnoputri: 5,5%
  5. Wiranto: 3,9%
  6. Mahfud MD: 3,7%
  7. Dahlan Iskan: 3,5%
  8. Rhoma Irama: 2,7%
  9. Hary Tanoesoedibjo: 2,3%
  10. Ani Yudhoyono 2%
  11. Lainnya (Hatta Rajasa, Surya Paloh, Sri Mulyani, Anis Matta, Rustriningsih, Puan Maharani, Yusril Ihza Mahendra, Gita Wiryawan, Djoko Suyanto, Hidayat Nurwahid, Sutiyoso, Jusuf Kala) : 8,4%
Tidak tahu (tidak menjawab): 10%
Rahasia: 8,9%
Tidak memilih: 1,6%

Buya: Jadi Capres Tak Perlu IPK 4, Jokowi: IPK Saya < 2

Berbicara bersama Mahfud MD di seminar mengenai kepemimpinan di Universitas Islam Indonesia membuat Jokowi harus menjawab pernyataan yang mendorongnya maju menjadi calon presiden. Rosiana Silalahi, moderator seminar berjudul "Memimpin dengan Hati" itu malah bergurau menjodohkan dua nama sebagai pasangan di Pilpres 2014.
"Buya Syafii, silahkan pilih mana yang RI 1 dan RI 2," kata dia kepada Buya Syafii Maarif yang juga menjadi pembicara di seminar merujuk pada sosok Mahfud dan Jokowi, Jumat 28 Juni 2013. Saat mendapat giliran bicara Buya Syafii menyatakan tidak akan memenuhi permintaan Rossi. "Moderatornya kurang ajar, saya ditodong," Buya Syafii bergurau.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu kemudian mengulas singkat karakter calon presiden idaman publik, yakni mampu bertindak nyata untuk persoalan rakyat dan jujur serta anti pencitraan. "Hanya itu ukurannya, IPK 4 bukan indikator," kata dia.
Namun, dia buru-buru menambahkan IPK capres sebaiknya tidak tiga ke bawah. Saat dia bertanya ke Mahfud berapa IPK saat kuliah, mantan Ketua MK itu menjawab "IPK saya dulu 3,8." Giliran Jokowi, jawabannya "Dua saja tidak ada."
Pada sesi tanya jawab, sejumlah peserta seminar menyatakan dukungan untuk Mahfud dan Jokowi maju di Pilpres 2014. Seorang peserta malah bertanya ke Jokowi, "apabila bersama Mahfud jadi penghuni istana kepresidenan, bagaimana konsep blusukan untuk konteks wilayah Indonesia?"
Menanggapi itu Jokowi meyatakan saat ini dia masih menjadi Gubernur DKI Jakarta yang berkosentrasi menuntaskan masalah-masalah rumit di Ibu Kota. "Di mana-mana saya digosok-gosok, dipanas-panasi, jawaban saya selalu begini," kata dia.
Soal model blusukan jika menjadi presiden, Jokowi menjawab enteng "Tanya ke presiden. Saya Gubernur DKI, blusukannya ke Cakung, Pondok Indah, dan sekitarnya."
Rossi sempat belum puas memancing Jokowi. Dia bertanya "Kalau demi rakyat bagaimana pak?" Kehabisan kata, Jokowi mengulangi jawaban tadi. "Sekarang saya Gubernur DKI, tanya saja soal Pluit," ujar dia yang memancing mayoritas peserta seminar terpingkal-pingkal.


Sumber :
tempo.co

Syafii Maarif: Jokowi The Most Popular Leader

Mantan Ketum PP Muhammadiyah Syafii Maarif rupanya kesengsem dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebut Jokowi sebagai the most popular leader. Apa alasannya?
"(Dia) Berangkat dari Solo, memimpin kota dengan 500 ribu penduduk, tapi bisa langsung memimpin DKI," kata Syafii dalam jumpa pers sebelum seminar kebangsaan 'Memimpin dengan Hati' di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Jl Kaliurang KM 14,5 Sleman, Jumat (28/6/2013).
Bagi Syafii, pencapaian Jokowi sangat dramatis. Dari kota kecil, lalu memimpin Ibukota. Tidak banyak atau malah tidak ada yang bisa melakukannya sejauh ini.
"Dia the most popular leader," sebut Syafii.
Jokowi yang ikut dalam jumpa pers tak berkomentar. Jokowi mau menjadi pembicara setelah ditelepon mantan Ketua MK Mahfud MD. Dia sempat tidak pede karena mengaku tidak bisa berteori.
Seminar dalam rangka HUT ke-70 UII ini diikuti sekitar 500 mahasiswa dan civitas akademika UII. Jokowi, Mahfud, dan Syafii mendapat sambutan meriah. Usai menyampaikan pengalaman sebagai wali kota dan gubernur, Jokowi langsung kembali ke Jakarta.


Sumber :
detik.com