Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
menyebutkan, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bakal meraih suara
terbanyak di dua provinsi, DKI Jakarta dan Banten pada pilpres 9 Juli
mendatang.
Berdasarkan hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Prabowo-Hatta ungguli Jokowi-Jusuf Kalla (JK) di Ibukota.
Peneliti LSI, Rully Akbar mengatakan, kekalahan Jokowi di Ibukota
dikarenakan banyaknya kampanye negatif yang menyerang Jokowi, ditambah
rata-rata masyarakat kota yang menyerap informasi lebih banyak.
"Faktor figur memang mempengaruhi disini, khusunya Jakarta. Dimana
banyak media yang berpusat pada Jakarta, kerap kali memberitakan soal
Jokowi. Warga Jakarta melihat hal itu menjadi kecewa dengan pemberitaan
Jokowi yang janji membenahi Jakarta," kata Rully di kantor LSI
Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (4/6/2014).
Rully menilai, banyak warga Jakarta yang memilih Jokowi saat Pilgub
lalu kecewa. Warga menilai janji Jokowi lima tahun memimpin Jakarta
diingakri. Disamping itu, Prabowo, dinilai memiliki karakter pemimpin
yang cocok untuk Indonesia.
"Kalo untuk konteks DKI figur Jokowi dinilai cocok untuk jadi seorang
Gubernur, sementara untuk presiden dinilai belum cocok. Terlebih lagi,
adanya kampanye negatif tentang janji-janji Jokowi dalam membangun
Jakarata," katanya.
Lebih lanjut dikatakan Rully, kampanye negatif yang dilakukan di
media sosial juga sangat berpengaruh menjatuhkan pamor salah satu figur
calon Presiden.
"Saya pernah bicara oleh seorang yang bekerja sebagai traking sosmed
soal Black Campign. Saat ini Prabowo-Hatta bisa mengimbangi black
campign di Sosmed. Dimana Jokowi juga sering di serang isu tersebut,"
ujarnya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar