Rabu, 12 Februari 2014

Surva-surve IFES: Jokowi dan Prabowo Dorong Orang ke TPS

Survei Persepsi Masyarakat Indonesia jelang Pemilu Legislatif 2014 yang diselenggarakan IFES dan Lembaga Survei Indonesia menemukan jika para calon pemilih berniat datang ke TPS saat hari pencoblosan. Persentasenya pun cukup tinggi hingga mencapai 90 persen.

Relawan Jokowi Didekalarasikan di Medan

Panas yang menyengat Kota Medan, Sumatera Utara, tak mengalahkan tekad 50-an orang yang didominasi mahasiswa menghadiri acara deklarasi 'Relawan Gotong Royong Semesta Indonesia' di salah satu rumah makan di Jalan Monginsidi Medan, Rabu (12/2/2014).
Relawan ini adalah kumpulan pendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Mereka mendukung Jokowi agar menjadi calon presiden Indonesia 2014-2019.

Jokowi Nyapres Karena Bukan Pemimpin ABS

Abraham Lunggana alias Lulung punya alasan mengapa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo layak dicalonkan sebagai Presiden pada Pemilu 2014. Nama Jokowi, kata Ketua DPW PPP DKI Jakarta ini, masuk sebagai salah satu diantara tujuh kandidat yang digadang Partai Persatuan Pembangunan.
Menurut Lulung yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini, kepemimpinan Jokowi di Jakarta sudah teruji. Sosok Jokowi, dinilai pantas bersaing sebagai Presiden 2014 karena sering turun ke bawah untuk melihat dan mengevaluasi kebijakan yang telah diketok.

Rotasi Pejabat yang Dilakukan Jokowi Upaya Penyegaran

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merotasi 33 pejabat DKI dan menempatkannya di posisi yang baru, termasuk di antaranya beberapa jabatan kepala dinas. Fraksi Golkar DPRD DKI menilai, hal tersebut merupakan sebuah penyegaran agar mesin birokrasi Pemprov DKI bisa berjalan dengan baik.
"Itu sah-sah saja ketika seorang pimpinan melakukan sikap itu. Kita berharap dengan adanya rotasi ini mesin birokrasi nggak lambat lagi, artinya bisa melakukan percepatan, jadi rakyat tidak terbengkalai bisa cepat mengatasi banjir, kemacetan di akhir masa jabatan Jokowi bisa selesai semua," ujar Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Ashraf Ali, Rabu (12/2/2014).

Jokowi: Saya Hanya Ingin Memberikan yang Terbaik untuk Warga Jakarta

"Jika masih mendukung program saya, ayo kita bekerja. Namun jika tidak, ya silakan mundur," demikian kata Gubernur Jakarta Joko Widodo di dalam suatu pertemuan bersama sejumlah kepala dinas, beberapa waktu lalu. Kala itu, tidak ada satupun yang mundur dan semua menyatakan siap mendukung.
Namun, kenyataan berkata lain. Blusukan sang gubernur ke lapangan menjaring sejumlah kekecewaan warga terhadap kerja sejumlah anak buahnya.

Demi Foxconn, Jokowi Reklamasi Pantai Cilincing

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pabrik yang akan dibangun Foxconn Technology Group di Jakarta akan menempati kawasan industri terpadu. Selain pabrik, kawasan itu juga akan diisi perumahan karyawan dan ruang terbuka hijau. "Di kawasan tersebut sangat layak dibangun pabrik karena memang lahan untuk industri," kata Jokowi di Balaikota (12/2/2014).

Jokowi Diminta Tunjuk Auditor Independen Bus

Pengamat otomotif Suhari Sargo menyarankan seharusnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) cepat membentuk tim auditor independen untuk mengusutnya soal busway bekas dari Tiongkok. Selain itu, dirinya juga meminta armada yang rusak tersebut cepat untuk diganti dengan unit baru agar kenyamanan transportasi umum di Jakarta tidak terganggu. “Bagian bus Transjakarta yang rusak tersebut sebagian hanya merupakan bagian penunjang, namun ada beberapa bagian yang penting seperti sambungan bus gandeng yang tidak presisi, mesin panas, aki turbo dan radiator.

Ini Tugas Baru 7 Penasihat Jokowi

Sebanyak 7 pejabat eselon II di Pemprov DKI didepak dari jabatannya sebagai kepala dinas dan kepala badan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bakal menempatkan mereka dalam sebuah tim yang dinamakan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
"Sudah resmi dihentikan dari jabatannya dan digantikan dengan orang-orang yang kami nilai berkompeten menjalan tugas yang telah ditinggalkan mereka. Sekarang ketujuh pejabat ini bergabung dalam TGUPP," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Tak Perlu Jokowi Presiden, Rupiah Pasti Menguat Usai Pemilu

Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika (USD) cenderung melemah sepanjang semester II 2013 kemarin. Pelemahan ini masih terus berlangsung sampai sekarang, di mana nilai tukar masih bertengger di kisaran Rp 12.000 per USD.
Pengamat Ekonomi, Aviliani menilai kondisi seperti ini memang kerap terjadi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Nilai tukar rupiah diprediksi akan kembali melesat setelah pemilihan presiden nantinya.
"Mendekati pemilu memang cenderungnya menurun. Kalau sudah pasti siapapun presidennya, cenderung menguat tapi penguatan juga lebih karena uang masuk. Itu rasional saja," ujarnya usai acara 'Seminar Kiat Pendanaan KPR Saat Bunga Tinggi' di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Surva-surve LSJ: Tanpa Jokowi Sekalipun, PDIP Tetap Menang

Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil survei elektabilitas parpol peserta Pemilu 2014. PDIP berada di urutan pertama dengan 19,8% suara. Meski begitu, tingginya elektabilitas itu tanpa pengaruh sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Kita segmented lebih survei ke partai bukan kepada sosok, dan hasilnya memang publik mayoritas memilih PDIP.

Ketua PDIP: Kader Internal Sangat Setuju Duet Mega-Jokowi

Pilihan Megawati Soekarnoputri duet dengan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014 semakin mencuat. Internal DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengaku mendukung penuh duet tersebut untuk direalisasikan.
Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon mengaku sangat setuju dengan duet Mega-Jokowi. Menurut dia, keduanya saling melengkapi dan diyakini mampu menjawab permasalahan bangsa.
"Ya kalau di internal sangat setuju Mega-Jokowi. Alasannya ya saling melengkapi. Kan yang penting tantangan Indonesia ke depan, di situ kita harap ada figur mumpuni yang ada kemapanan dari pengalaman, dibarengi pasangan populer dan figur sederhana sesuai mayoritas masyarakat Indonesia yang ada budaya sederhana. Ini kombinasi menarik," ujar Effendi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Tanggapan Udar Setelah Dilengserkan Jokowi

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) baru saja mencopot Udar Pristono dari jabatan kepala dinas perhubungan, Rabu (12/2/2014). Udar kini masuk dalam anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Saat ditemui usai pelantikan, Udar mengatakan bahwa ia menerima penggantian tersebut. Pristono mengatakan saat ini ia akan fokus terhadap tugas barunya sebagai tim TGUPP.
"Saya ini kan PNS, jadi harus siap ditempatkan di mana saja. Dan sekarang saya ditemptkan di TGUPP.

Jokowi Dicoret dari 19 Tokoh Potensial Capres

Komunike Bersama Peduli Indonesia (KBPI) tidak memasukkan nama Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dalam 19 nama yang didorong sebagai calon presiden atau wakil presiden. Hamdi Muluk, pakar psikologi Universitas Indonesia yang juga anggota Komunike, mengatakan Jokowi sudah populer dan selalu menempati peringkat teratas lembaga survei sehingga tidak perlu lagi ditantang.
Selain itu, kata, Jokowi sebenarnya sudah masuk bursa pencalonan presiden Pemilu 2014.

Jokowi Masih Beri Posisi Kepada Tiga Pejabat yang Dicopot

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) siang ini mencopot Kepala Dinas Kebersihan, Udar Pristono, Kepala Dinas Pendidikan, Taufik Yudi Mulyanto dan Kepala Dinas Kebersihan, Unu Nurdin.
Meski ketiganya dicopot, namun ternyata Jokowi tetap memberi posisi kepada mereka, yaitu sebagai anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Selain mereka, Jokowi juga mengangkat anggota TGUPP lainnya yaitu Kian Kelana yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Sosial DKI, Ipih Mulyani yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Kelautan, kemudian Sugiyanta yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kominikasi dan Informasi DKI serta Andi Baso yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Energi dan Perindustrian DKI.

Pesan Pelantikan: Pejabat DKI Jangan Sajikan Kegiatan Semu dan Seremonial

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melantik 26 pejabat eselon II di jajaran Pemprov DKI di Balai Kota DKI, hari ini, Rabu (12/2/2014). Pejabat ini setara dengan jabatan kepala dinas, kepala badan, kepala biro, wali kota dan para wakilnya.
Dalam pelantikan tersebut, Jokowi memimpin 26 pejabat eselon II tersebut disumpah berdasarkan agama mereka masing-masing yaitu Islam, Hindu dan Kristen. Lalu mereka diminta untuk menandatangani sumpah jabatan dihadapan Gubernur DKI secara simbolis yaitu Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian Darjamuni, Wakil Kepala Dinas Perhubungan Benyamin Bukit dan Direktur RSUD Budhi Asih Ida Bagus Nyoman Banjar.

Pesaing Jokowi Usulan Siswono

Senior Golkar Siswono Yudho Husodo meyakini tak hanya Jokowi tokoh muda yang berpotensi jadi pimpinan nasional saat ini. Ada nama-nama lain yang dinilainya berpotensi menyaingi Jokowi.
"Ada Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang. Gubernur NTT Frans Lebu Raya juga bagus. Di pemerintahan ada Wamen PU Hermanto Dardak," kata Siswono saat berbincang di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Jokowi Bagus untuk Mendulang Suara

Internal PDIP mengupayakan duet Mega-Jokowi dalam pilpres 2014. Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas pun angkat bicara.
"Saya kira perlu banyak hal yang dipertimbangkan PDIP untuk itu," ujar Hemas di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2014).
Ratu Kesultanan Ngayogyakarta ini menambahkan, duet tersebut sebenarnya baik untuk Jokowi dalam meniti karir politiknya. Tapi duet di bawah payung yang sama menunjukkan betapa percaya dirinya PDIP dalam memenuhi presidential threshold 20 persen.

Jokowi Lantik Pejabat Baru

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) siang ini, Rabu (12/2/2014) melantik 26 pejabat Eselon II DKI Jakarta yang baru. Dari 26 pejabat tersebut, diantaranya menggantikan Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Kebersihan dan Kepala Dinas Pendidikan.
Udar Pristono meletakkan jabatannya dan diserahkan kepada Muhammad Akbar yang selaku Kepala Dinas Perhubungan. Kemudian Taufik Yudi Mulyanto selaku Kepala Dinas Pendidikan digantikan oleh Lasro Marbun, Unu Nurdin selaku Kepala Dinas Kebersihan digantikan oleh Saptastri Endiningtyas.

Jokowi Tak Perhatikan Nasib Buruh

Forum Buruh DKI Jakarta (FBDKI) menganggap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak memperhatikan nasib para buruh dan pekerjaannya. Akibatnya, upah buruh dan pekerja di jakarta saat ini jauh lebih rendah di bandingkan kota lain seperti Bekasi, Depok, Tangerang dan Bogor.
DKI Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 2.441.000,- dibandingkan dengan kota Bekasi sebesar Rp 2.609.176.

Jokowi Sebaiknya Tetap Loyal kepada Megawati

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dinilai takkan mudah untuk maju di pilpres 2014 mendatang dan berpasangan dengan calon dari partai politik lainnya, seperti Ketua Umum PAN Hatta Radjasa.
Menurut Dradjad H Wibowo, Wakil Ketua Umum PAN, Jokowi akan terbentur prinsip loyalitas dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, bila hendak 'berpasangan' dengan pihak lain.
"Kalau (Hatta berpasangan dengan Jokowi) Jokowi, yang jadi masalah, apakah diizinkan oleh Bu Mega? Saya pribadi sangat menekankan loyalitas dan etika. Jadi saya tidak sreg kalau Jokowi maju meninggalkan Bu Mega," kata Dradjad di Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Garap Deep Tunnel, Investor Malaysia Tunggu Jokowi

Investor asal Malaysia menyatakan ketertarikannya menggarap megaproyek Terowongan Multi Fungsi Jakarta atau dikenal dengan nama Deep Tunnel. Menurut Nik Zamri Majid Dato, konsultan proyek dari Committee on Revival of Abandoned Projects, investor asal Negeri Jiran hingga kini masih menunggu keputusan dari Gubernur Joko Widodo (Jokowi) untuk mulai menggarap proyek tersebut. “Kami masih menunggu surat keputusan gubernur sebelum memulai pekerjaan,” kata Nik saat berkunjung ke kantor Tempo, Rabu (12/2/2014).

Tak Khawatirkan Duet Mega-Jokowi, Gerindra Yakin Prabowo Menang

Isu rencana PDIP mengajukan pasangan capres dan cawapres Mega-Jokowi semakin hangat. Namun Partai Gerindra tak peduli dengan isu itu. Gerindra optimis capresnya, Prabowo Subianto, bakal berjaya di 2014.
"Tentang oportunity pasangan lain, saya tidak bisa menilai. Saya hanya menjelaskan ke rakyat visi dan misi Pak Prabowo serta menaikkan elektabilitas Pak Prabowo," kata Ketua Umum Gerindra Suhardi saat dihubungi, Rabu (12/2/2014).

Dipindah dari Bantaran Kali, Warga Minta Jokowi Renovasi Rusun Komarudin

Warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur mengapresiasi program relokasi yang dilakukan oleh Pemkot. Namun mereka meminta Pemkot merenovasi bangunan.
"Sebenarnya kita mau saja pindah tetapi ada kekurangan karena fasilitas bagunan perlu diperbaruin seperti halamannya terus air PAM," ujar Ali Anton (49) warga RT 13/03 saat berbincang-bincang di lokasi, Rabu (12/2/2014).
Jika melihat kondisi rusun yang kumuh, permintaan warga masuk akal. Dibandingkan kondisi Rusun Pinus Elok, Rusun Komarudin yang akan ditempati warga kondisinya memprihatinkan.

Jokowi Sentil Bawahannya

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengkritik kinerja bawahannya dan merasa kinerja beberapa kepala dinas belum maksimal sehingga Jokowi masih harus menangani beberapa pekerjaan sendiri.
"BKTB rusak itu kan urusan teknis, bukan kebijakan. Mosok saya disuruh trithikan (berepot-repot) ngurusin setrum, ngurusin sekrup. Kalau saya semua yang ngurusin, apa gunanya Kadis?" kata Jokowi di Balaikota, Rabu (12/2/2014).

Mau Jadi Cawapres Mega? Jokowi: Saya Urus Jalan Berlubang Biar Mulus

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi berkilah ketika ditanya mengenai isu dirinya akan maju sebagai cawapres mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada pilpres 2014. Jokowi berceletuk soal cuaca menanggapi hal ini.
"Kita urusi hujan dulu. Kalau sudah ndak hujan, kita urusi jalan berlubang. Biar kedepannya, jalannya mulus," kata Jokowi di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2014).

Jokowi: Banyak Yang Manas-manasi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui dampak dari "tahun panas" Pemilu mulai terasa.
Hal tersebut dirasakan Jokowi dari berbagai komentar negatif yang akhir-akhir ini terlontar padanya, termasuk masalah kisruh persinggungan trayek sopir angkot- Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB).
Saat ditanya pendapatnya terkait komentar dari para pengamat yang menyatakan Jokowi harus bertanggung jawab atas adanya persinggungan trayek tersebut, Jokowi menanggapinya dengan santai.

Kang Emil: Kalau Jokowi atau Prabowo Jadi Presiden Saya Titip 3 Hal

Meski masuk tokoh muda potensial di 2014 namun Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Kang Emil) belum terpikir mengejar kursi presiden. Kang Emil memilih menitipkan pesan ke bakal capres paling potensial yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo.
"Tegas, cerdas dan peduli. Siapa pun presidennya," kata Kang Emil saat ditanya sial sosok presiden Indonesia yang diimpikannya.
Hal ini disampaikan Emil saat berbincang dengan wartawan di Hotel Horison, Bandung, Rabu (12/2/2014).

Hasil Pemeriksaan Busway & BKTB Karatan Diserahkan ke Jokowi

Pengusutan terhadap armada busway dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) terus berlanjut. Hasil investigasi bakal diserahkan siang ini, Rabu (12/2) ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
“Pertemuannya kemarin kita tanya siapa yang bertanggung jawab. Mereka (Dishub) dimintai keterangan terhadap pengadaan barang tersebut. Semua orang yang hadir ditanya dan diminta keterangan,” kata ungkap Kepala Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Franky Mangatas Pandjaitan, Rabu (12/2/2014).

Jokowi Janji Temui Sopir Angkot yang Protes BKTB di Jakbar dan Jakut

Buntut perusakan oleh sopir angkot di Tambora, Jakbar dan Penjaringan, Jakut, operasional Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) jurusan Monas-Pantai Indah Kapuk (PIK) berhenti sementara. Gubernur DKI Joko Widodo berjanji akan menemui para sopir angkot tersebut.

Bak Seekor Jago, Jokowi Berkokok

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) batal menjadi keynote speaker dalam perayaan hari ulang tahun ke-13 Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS). Padahal Jokowi sudah didaulat menjadi keynote speaker didepan puluhan orang yang hadir dalam perayaan tersebut.
Jokowi tiba di lokasi acara, Hotel Four Seasons Jakarta pada pukul 12.10 WIB. Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana bahan warna hitam itu datang sesaat acara akan selesai.
Sambutan meriah saat orang nomor satu di Jakarta itu memasuki arena perayaan HUT ke-13 SSS.

Hari Ini, 20 Pejabat Eselon II DKI Jakarta Dirotasi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali mengadakan gebrakan yang mengejutkan banyak orang. Rencananya, hari ini, Rabu (12/2), akan terjadi pergantian pejabat eselon II atau setingkat kepala dinas, kepala badan, dan walikota di Pemprov DKI secara besar-besaran.
Pejabat eselon II yang akan dilantik hari ini ada sebanyak 20 orang. Pelantikan akan digelar di Balai Kota DKI, pukul 14.00.
"Iya nanti ada pelantikan, tunggu satu-dua jam ini. Banyak kepala dinas yang akan diganti," kata Jokowi, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Akhirnya Jokowi Copot Kepala Perhubungan

Onderdil cacat bus Transjakarta dari Cina berujung pada pencopotan Udar Pristono sebagai Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Udar digantikan oleh M. Akbar, yang saat ini menjabat Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat.
Kabar pergantian ini dibenarkan oleh Akbar. “Terima kasih, mohon selalu dukungannya,” tulis Akbar dalam pesan singkat kepada Tempo, Rabu (12/22014).

BKTB Dirusak, Jokowi Serahkan ke Kepolisian

Akibat tidak mau tersaingi, ratusan sopir angkutan kota (angkot) Koperasi Wahana Kalpika (KWK) berunjuk rasa memprotes pengoperasian Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang barus saja diluncurkan pengoperasiannya beberapa waktu lalu. Dalam aksi tersebut, mereka juga merusak empat unit BKTB jurusan Pantai Indah Kapuk (PIK)-Monas yang tengah beroperasi.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan mendatangi mereka yang melakukan perusakan tersebut. Sedangkan penanganan kasusnya diserahkan ke Kepolisian.

Jokowi: Kalau Tahun Politik, Ada yang Ngomporin Semua Salah Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) curhat banyaknya serangan ke dirinya menjelang Pemilu 2014. Sekarang ini Jokowi merasa selalu disalahkan dan setiap kebijakannya dipolitisir oleh lawan politiknya.
"Kalau tahun politik seperti ini ya memang biasa. Ada yang bagian ngompor-ngomporin. Ada yang kipas-kipasi. Ada yang manas-manasin. Biasalah. Nggak ada yang baru buat saya," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Jokowi bakal pecat dan angkat kepala dinas lagi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melakukan pelantikan pejabat eselon II atau setingkat kepala dinas. Belum diketahui siapa kepala dinas yang bakal dicopot, digeser ataupun nantinya dilantik.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui jika nanti siang pukul 14.00 WIB akan dilakukan pelantikan pejabat eselon II. Menurut dia, tidak sedikit kepala dinas yang bakal dilantik ataupun dicopot.
"Banyak," tegas Jokowi kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Rabu (12/2/2014).

PAN: Bisa Mega-Hatta, Prabowo-Hatta atau Jokowi-Hatta

Menjelang Pilpres 2014 setiap parpol punya skenario pencapresan sendiri-sendiri. PAN misalnya mempersiapkan 4 skenario, 3 di antaranya menempatkan Ketum Hatta Rajasa sebagai cawapres.
"Semua masih terbuka, jadi bisa Mega-Hatta, Prabowo-Hatta, bisa Jokowi-Hatta," kata Waketum PAN Dradjad Wibowo, Rabu (12/2/2014).
Komunikasi pun terus dilakukan saat ini, baik dengan capres Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jokowi. Komunikasi kian intens sembari menunggu perolehan suara PAN pada Pemilu 9 April nanti.

Jokowi Sudah Tetapkan Jalan Prajurit KKO Usman-Harun

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ternyata sudah menetapkan nama Jalan Prapatan (Kwitang), Jakarta Pusat, diubah menjadi Jalan Prajurit KKO Usman-Harun.
"Itu   bulan Mei 2013 kemarin sudah diganti," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (12/2/2014).
Namun, pada kenyataannya nama Jalan Prapatan tersebut tidak kunjung diganti. Sejak kemarin, plang nama Jalan Prapatan di tiga titik, salah satunya di depan Markas Komando Korps Marinir masih saja terpampang.

PDIP Tidak Mau Buru-buru Capreskan Jokowi

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, menyatakan kader partai meyakini Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pasti mempertimbangkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai bakal capres dan atau bakal cawapres yang akan diusung di 2014.
"Ketua umum tentu memperhatikan respon publik terhadap Jokowi. Tak mungkin Jokowi tak dipertimbangkan. Hanya saja menunggu timing yang tepat," ujar Aria di Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Tweeps Tanggapi Komentar Hary Tanoe ke Jokowi

Ranah twitter diramaikan dengan komentar calon Wakil Presiden dari Partai Hati Nurani Rakyat, Hary Tanoesoedibyo yang menyindir Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). "Masa jayanya sudah lewat," kata Hary saat temu kader Partai Hanura di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa malam (11/2/2014).
Bagaimana tweeps menanggapi komentar Hary Tanoe ke Jokowi? "Serangan" terhadap Jokowi itu ternyata menjadi bahan olokan dan berbalik ke Harry Tanoe.

Jokowi: Lahan Pabrik Foxconn Memang buat Industri

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kawasan yang akan menjadi lahan pembangunan pabrik Foxconn Technology Group adalah kawasan industri. Ada lahan seluas 200 hektar yang akan disediakan Pemprov DKI Jakarta. Foxcon merupakan perusahaan manufaktur gadget yang berkantor pusat di Taiwan.
"Itu emang lahan buat kawasan industri," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Rabu (12/2/2014). Jadi, menurut dia, kawasan tersebut sangat layak untuk dibangun pabrik.
Jokowi menambahkan, kawasan industri tersebut tidak hanya dapat dibangun industri, tapi juga bisa dibangun perumahan karyawan dan ruang tata hijaunya.

Pemesan Survei Stan Greenberg Ternyata Partai Demokrat

Publik selama ini mengira popularitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) melesat karena ada konstultan politik asal Amerika Serikat (AS) di belakangnya.
Publik pun menduga James Riady yang menyewa jasa konsultan kawakan Amerika Serikat (AS), Stan Greenberg untuk melakukan survei elektabilitas para capres, di mana hasilnya Jokowi 68% dan PDI-P 28%. Ternyata semua itu tidak benar.
Menurut Sekjen Barisan Relawan Jokowi (Bara JP), Utje Gustaaf Patty di Jakarta Rabu (12/2/2014), yang menyewa Stan Greenberg justru adalah Partai Demokrat untuk merekayasa agar Partai Demokrat masih nomor satu di Indonesia.