Senin, 18 Februari 2013

Tinjau pengerukan kali Pakin

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), meninjau langsung pengerukan kali Pakin, Penjaringan, Jakarta utara.

Pantauan okezone di lokasi, Jokowi mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam, Jokowi turun ke sisi sungai yang dipenuhi sampah dan lumpur. "Tolong ini dicontoh, normalisasi yang benar kayak gini. Tadinya itu di sini ada banyak rumah di pinggiran kali," ujar Jokowi di sisi kali Pakin, Senin (18/2/2013).

Sebagian warga yang tinggal di bantaran kali itu, kata Jokowi, saat ini sudah direlokasi ke rumah susun Marunda. "Agar tidak ada lagi rumah-rumah bedeng di bantaran kali, itu tugasnya Satpol PP untuk terus melakukan pengawasan," terangnya.

Mantan Wali Kota Solo ini menjelaskan, pengerukan akan dilakukan sedalam lima meter. “Yang normal seperti itu. Ini sudah puluhan tahun enggak diapa-apain. Harusnya kan tiap tahun dipelihara," kata Jokowi.

Selain meninjau pengerukan kali, Jokowi juga membagikan perlengkapan sekolah berupa tas dan buku tulis kepada ratusan siswa sekolah dasar yang tinggal di sekitar Kali Pakin.


Sumber :
http://jakarta.okezone.com

Jokowi tinjau Pasar Tebet

Pascabanjir yang menerjang Jakarta di beberapa wilayah beberapa hari lalu, diprediksi akan berdampak pada lonjakan harga barang. Alasannya, pengiriman terhambat sehingga membuat pasokan makanan seperti sayur dan daging membusuk.Karena itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang ditemani Kepala Dinas UKM DKI Ratnaningsih meninjau langsung Pasar Tebet, Jakarta Selatan pagi tadi.
"Memang harus diantisipasi soal kenaikan harga di bawah. Saya harus tanya dan yang ada di bawah. Ini soal kemungkinan kenaikan masalah bawang merah dan daging," ujar Jokowi, Selasa (19/2/2013).
Saat ini, kata Jokowi, harga barang pokok yang ada di pasar telah mengalami pelonjakan sekira 10 persen. Untuk permasalahan itu, mantan Wali Kota Solo ini mengaku akan mencarikan solusi bagi pedagang pasar tradisional.
"Saya kan mau melihat masalah dulu, baru mencarikan jurus. Tadi kan keluhannya daging sapi omzetnya hancur sampai separuh," tegasnya.



Sumber :
http://jakarta.okezone.com