Senin, 28 April 2014

Nabil: Tepat Apabila Jokowi Pilih Akbar Tandjung

Pertemuan capres PDIP Joko Widodo dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Minggu malam tidak lepas dari kesiapan Akbar sebagai cawapres dan kebutuhan Jokowi akan pendamping yang bisa memperkuat bukan saja elektoral dalam pilpres Juli nanti, tapi juga pemerintahan bila pasangan itu terpilih.

PDIP Jelaskan Soal Manuver Senyap Jokowi dan Mobil Putih Rahasia

Capres PDIP Joko Widodo beberapa kali menolak diikuti oleh media saat berkegiatan. Dia juga menggunakan mobil yang berbeda dari biasanya. Wasekjen PDIP Hasto Kristianto menjelaskan manuver Jokowi.
Salah satu manuver senyap Jokowi adalah saat menemui Ketua Dewan Pembina Parta Golkar Akbar Tandjung pada Minggu (27/4/2014) malam. Jokowi saat itu melarang media mengikutinya.

ARM Maluku Deklarasi Dukung Pencapresan Jokowi

Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) dideklarasikan di Maluku untuk mendukung pencapresan Joko Widodo.
Ada sepuluh elemen yang bergabung ke ARM, diantaranya Asosiasi Pedagang Kaki Lima Maluku, Perhimpunan Usahawan Rumah Makan Se-Maluku, Aliansi Maluku Bersatu, dan Persatuan Pemuda Teluti (PPT) Maluku.
Koordinator ARM Maluku, Sulaiman Latupono mengatakan ARM dideklarasikan lantaran ingin mengajak masyarakat untuk memilih Capres Joko Widodo alias Jokowi saat Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan datang.

Surya Paloh Beberkan Soal Koalisi NasDem-PDIP ke Dubes Uni Eropa

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Olof Skoog sore ini. Dalam pertemuan selama 30 menit tersebut, Paloh menjawab pertanyaan dari Skoog tentang kelanjutan koalisi NasDem di Pilpres 2014.
"Kita ucapkan selamat pada NasDem sebagai partai baru yang mendapat tempat di masyarakat. Bagaimana kelanjutan koalisi NasDem?" tanya Skoog pada Paloh di Kantor DPP NasDem, Jalan RT Suroso 44, Gondangdia Lama, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2013).

'Indonesia Memilih Jokowi' Cerita Perjalanan Jokowi Menuju RI-1

Sosok Joko Widodo menjadi intens dibicarakan masyarakat setelah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden Indonesia. Pro-kontra pendapat masyarakat muncul ketika pria yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu memutuskan menerima mandat dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Bimo Nugroho mencoba menuangkan fenomena Jokowi yang maju sebagai calon presiden dalam sebuah buku. Buku yang ditulis Bimo diberi judul 'Indonesia Memilih Jokowi'.

Wasekjen PDIP Beberkan Cara Kerja Tim Relawan Jokowi

Selain didukung tim sukses resmi, Capres PDIP Jokowi juga disupport oleh tim-tim relawan yang bergerak secara sukarela. Tim-tim relawan ini bergerak secara spesifik bekerja sesuai bidang keahlian kelompoknya.
"Relawan bekerja dengan ruang lingkup spesifisik. Ada relawan berdikari, yang diisi oleh sektor UKM yang bekerja pada ekonomi kerakyatan. Ada yang bergerak di sosmed, juga sektor guru," kata Wasekjen PDIP Hasto Kristianto kepada wartawan di kediaman Megawati di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014).

Kedudukan Sementara Jokowi vs Prabowo Masih 1-0

Bisa dibilang saat ini baru capres PDIP Jokowi yang punya 'boarding pass' ke Pilpres 2014. Sementara capres lain seperti Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie belum aman.
Posisi Jokowi unggul satu partai untuk urusan koalisi. Lantaran Partai NasDem sudah memastikan mendukung pencapresan Jokowi. Koalisi PDIP-NasDem sudah lebih dari cukup untuk mengusung Jokowi ke Pilpres 2014 mendatang. Meski demikian Jokowi dan tim PDIP masih terus menjajaki peluang koalisi dengan partai lain.

Jokowi Resmikan Posko Relawan Buruh

Calon Presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ucapan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Relawan Buruh Sahabat Jokowi yang telah mendukung penuh dirinya dalam pemilihan Presiden pada 9 Juli nanti.
"Terima kasih banyak atas dukungan para buruh. 9 Juli mendatang bukan masalah Jokowi presiden atau tidak tapi 9 Juli adalah masalah bangsa, negara dan rakyat," katanya dalam acara peresmian posko Relawan Buruh Sahabat Jokowi di Jakarta, Senin (28/4/2014).

Drama Politik PPP, di Antara 'Cinta' Prabowo dan Jokowi

Meskipun perolehan suaranya tak signifikan di Pemilu 2014 namun PPP tetap bermanuver. Manuver politik PPP bak drama televisi yang berlinang air mata namun berakhir bahagia.
Ketum PPP Suryadharma Ali berjas hijau menghadiri kampanye akbar Partai Gerindra di Gelora Bung Karno pada 23 Maret lalu. Kala itu Suryadharma mengutarakan dirinya makin cinta kepada sosok capres Gerindra Prabowo Subianto.

Suara Jokowi dan PDIP Rusak jika Cawapresnya Figur 'Bekas'

Direktur Lingkar Studi Perjuangan (LSP), I Gede Aradea Permadi Sandra mengatakan calon presiden Joko Widodo bakal kalah telak karena ditinggal pendukungnya dalam pilpres mendatang jika berpasangan dengan figur cawapres anasir KKN, bagian dari masalah, dan usianya jauh lebih tua dari Jokowi sendiri.
"Itu merupakan langkah mundur yang akan membuat rusak citra Jokowi, Megawati, sekaligus PDI-P," kata I Gede Aradea Permadi Sandra, Senin (28/4/2014).

Tak Mau Pecah belah PPP, Jokowi Masih Mau Nunggu Rapim PPP

PDIP dan PPP mulai menampilkan kedekatan di depan publik dengan kedatangan Hamzah Haz ke kediaman Megawati Soekarnoputri. Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kedua partai masih akan mengadakan pertemuan beberapa kali lagi hingga ditemukan kesepakatan.
"Tinggal dikit lagi, Dua tiga kali ketemu lagi udah bisa ketahuan," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014).
Jokowi mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan PPP. Sebab keputusan koalisi harus melalui kesepakatan partai (rapim).

Indonesia Butuh Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit

Mantan Menko Bidang Perekonomian, Rizal Ramli mengatakan, negara-negara Asia yang pernah menyalip perekonomian Amerika Serikat rata-rata pernah mencetak pertumbuhan ekonomi di atas 10 persen.
Dia bilang, Jepang pernah selama 15 tahun tumbuh dengan pertumbuhan ekonomi kisaran 12 persen. Sementara, Tiongkok selama 20 tahun, perekonomiannya tumbuh di antara 13-14 persen.
"Kalau kita mau ngejar, enggak bisa kalau hanya dengan 5-6 persen.

Kunjungi Markas Relawan Buruh, Jokowi Curhat Sering Dicemooh

Capres PDIP Joko Widodo mengunjungi markas Relawan Buruh Sahabat Jokowi. Mengenakan kemeja warna putih, Jokowi tiba sekitar pukul 15.30 WIB.
Jokowi langsung disambut para buruh yang mengenakan seragam kaos merah. Di hadapan pendukungnya, Jokowi memberikan sambutan sekitar 15 menit.

Jokowi-Wiranto Belum Deal

Capres PDIP Joko Widodo ternyata telah bertemu dengan Ketum Hanura Wiranto. Jokowi datang tanpa 'pengawalan' dari elite PDIP.
"Ya, memang betul Sabtu malam lalu Pak Jokowi bersilaturahmi ke kediaman Pak Wiranto di Bambu Apus," kata Ketua DPP Hanura Saleh Husin saat dikonfirmasi, Senin (28/4/2014).
Jokowi datang tanpa ditemani oleh elite PDIP sekitar pukul 20.00 WIB. Saleh menyebut Jokowi ditemani seorang tokoh asal Solo.

Sejak Awal, PPP Ingin Dukung Jokowi

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Manoarfa menyatakan partainya sudah sejak lama ingin mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 9 Juli mendatang.
Dikatakan, nama Jokowi yang akan diusung PDI Perjuangan sebagai capres nanti, sudah muncul dalam Musyawarah kerja Nasional (Mukernas) I PPP di Bandung.

Cawapres Jokowi, Luhut Binsar: Saya Mungkin Tidak Terlalu Seksi

Politikus Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan, nampaknya masih malu-malu namanya disebut sebagai kandidat pendamping Joko Widodo pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), Juli mendatang.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai pinangan dari PDI Perjuangan, Luhut pun berkelit belum pernah 'dipinang' karena mereka sama-sama laki-laki.
"Saya nggak pernah dipinang kok. Masak laki-laki sama laki-laki," canda Luhut, saat memberikan keterangan pers di kantornya, Jakarta, Senin (28/4/2014).

Jokowi Malam Ini Terbang ke Kupang

Gubernur Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang juga calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), berencana berkunjung ke Kupang, Ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya yang dikonfirmasi di Kupang, Senin mengakui, Jokowi dijadwalkan tiba di Kupang pada Senin (28/4) malam, sekitar 22.30 WITA dengan pesawat Lion Air.
"Oh ya, betul. Malam ini Jokowi tiba di Kupang. Kedatangan ini dalam kerangka penandatanganan kerja sama antara Pemerintah NTT dengan DKI di sektor peternakan," katanya.

PKS Belum Mampu Menangkan Prabowo

Wacana koalisi Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra dianggap belum mampu mendongkrak elektabilitas bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bersaing dengan bakal capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo atau Jokowi.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego.  Ia menegaskan, perbedaan karakter antara Jokowi dan Prabowo menjadi kuncinya.
Jokowi memiliki basis pendukung yang sangat kuat di masyarakat. Pendukung Jokowi tidak hanya dari kalangan elite partai, tetapi juga dari lintas budaya dan usia," ujar Indria Samego, Senin (28/4/2014).

Wiranto Jokowi Sudah Lobi-lobian

Ternyata Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, diam-diam juga sudah  ketemu dengan capres PDI Perjuangan (Jokowi), Joko Widodo (Jokowi).
"Setahu saya (Wiranto dan Jokowi) sudah bertemu," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, di Jakarta, Senin (28/4/2014).
"Beliau (Jokowi) ingin silaturahmi. Kemarin Akbar Tandjung sudah, JK sudah, Wiranto sudah, ARB sudah, Surya Paloh sudah, Muhaimin sudah," kata Tjahjo.

PPP Buka-bukaan Kondisi Internalnya ke PDIP

Anggota Dewan Pembina Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz sowan ke kediaman Ketum Partai Demokasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Pertemuan ini menyepakati banyak hal, apa saja?
"Yang  dibahas gagasan-gagasan ke depan dan platform-platform untuk menuju  kebaikan bangsa ke depan," kata Waketum PPP Suharso Monoarfa yang iktu  hadir dalam pertemuan yang digelar di kediaman Megawati di Jl Teuku  Umar, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014).

Ini Penyebab Kebakaran Pasar Senen

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menilai, kondisi instalasi listrik yang berada dibawah standar keamanan menjadi penyebab kebakaran pasar-pasar tradisional di Jakarta.
Seperti kasus kebakaran yang melanda Pasar Senen. Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan, selain bangunan sudah tua, instralasi listri disana pun sudah tidak beraturan dan tak sesuai standar.

Hamzah Haz Ketemu Mega, Peluang Kerja Sama PDIP-PPP Terbuka Lebar

Mantan wapres dan mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz mengunjungi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Jakarta, hari ini.
Saat berkunjung, Hamzah didampingi Wakil Ketua Umum PPP, Soeharso Monoarfa, yang mengklaim sudah dapat ijin Majelis Syariah PPP untuk hadir di pertemuan itu.

Jokowi: Masa Gubernur Suruh Ngurusi Listrik

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menganggap tak selayaknya seorang gubernur mengurusi aliran strum di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Urusan listrik di pasar yang habis terbakar akhir pekan kemarin itu jadi tanggung jawab Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Kuat dugaan, api yang melahap Blok III Pasar Senen tersulut akibat korsleting listrik. "Tanya PLN, masa gubernur suruh ngurusin listrik," kata calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang akrab disapa Jokowi itu di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014).

Tiga Capres yang Paling Banyak Diperbincangkan di Twitter

Usai gelaran pemilihan legislatif, perhatian masyarakat tertuju pada calon presiden yang akan dipilih pada 9 Juli mendatang. Tak kalah seru dengan perbincangan di ruang publik, pengguna Social Media (Netizen) juga seru membincangkan calon presiden yang akan berlaga.
Menurut pengukuran Indexpolica.com, di Twitter pembicaraan yang berhubungan dengan capres didominasi oleh Joko Widodo, Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie.

Pilpres: Islam atau Non-Islam Sudah Selesai

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo merupakan contoh pemimpin yang berani mengambil sikap dalam menghilangkan dikotomi Islam - nonIslam atau Jawa - nonJawa.
Jokowi, sapaan bekennya, dipandang mampu menghilangkan sekat kepala daerah mengenai isu SARA yang bisa memecah belah masyarakat.
Sewaktu menjadi Walikota Solo, Jawa Tengah, Jokowi berpasangan dengan wakilnya seorang beragama minoritas yakni Katolik. Saat bertarung di Pilkada DKI Jakarta, Jokowi juga berpasangan Basuki Tjahaja Purnama.

Ketika Ustadz Berkampanye Hitam untuk Jokowi

Seorang khatib Jumat berinisial SN alias Ocep warga Desa Panyadap Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung dipolisikan oleh Gerakan Indonesia Hebat Kabupaten Bandung.
Ustadz tersebut dilaporkan telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan dan menyebarkan kebencian, dengan menjelek-jelekan Calon Presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) saat ceramah salat Jumat.

NTT Siapkan 800 Ribu Sapi untuk Jokowi

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Thobias Uly, mengatakan populasi ternak di daerah ini mencapai 823 ribu ekor untuk sapi ongol dan sapi bali. Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan daging di DKI Jakarta.
"Populasi ternak masih bisa memenuhi kebutuhan daging di Jakarta dan Kalimantan yang dikirim dari NTT," kata Thobias kepada Tempo, Senin (28/4/2014).

Akankah PPP Tinggalkan Prabowo Dalam Kesendirian?

Pergerakan parpol jelang Pilpres 2014 semakin liar. PPP yang baru saja membatalkan koalisi dengan Gerindra balik kanan merapat ke PDIP. Akankah PPP memperkuat barisan parpol pendukung Jokowi?
Yang datang untuk melobi bukan sembarangan orang, anggota Dewan Pembina PPP Hamzah Haz langsung yang bertandang menemui Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Waketum PPP Suharso Monoarfa ikut mendampingi Hamzah berkunjung ke kediaman Mega di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014).

Akbar Dituding Main Akrobat Politik

Politisi Senior Golkar Zainal Bintang angkat bicara soal pertemuan calon presiden Joko Widodo dengan Akbar Tandjung. Akbar merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar yang menyatakan kesiapannya menjadi calon wakil presiden.
"Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung memang bertemu Capres PDIP Joko Widodo di rumahnya, hari Minggu (27/4/2014) malam," kata Zainal ketika dikonfirmasi, Senin (28/4/2014).

Nama Jokowi Muncul di Soal UN SMP

Nama bakal calon presiden (capres) PDIP Joko Widodo (Jokowi) kembali muncul di soal Ujian Nasional (UN). Kali ini, nama Jokowi muncul dalam soal UN untuk SMP dan sederajat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Tjok Isteri Agung Kusuma Wardhani di Denpasar, Senin (28/4/2014).
Menurut dia, ada nama Jokowi dalam soal ujian bahasa Indonesia. Namun soal tersebut akan diganti.

Ekstrem Kritisi Jokowi, Prabowo Akan Dibenci Rakyat

Pengamat politik Sukardi Rinakit menilai masyarakat Indonesia tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Termasuk sikap mengkritik yang berlebihan terhadap lawan politik seperti yang dilakukan Prabowo terhadap Jokowi.
"Budaya politik kita kurang toleran hal yang ekstrem. Kelemahan Prabowo terlalu mengkritisi Jokowi, dari capres boneka dan puisi sindiran," kata Sukardi dalam acara diskusi di Hotel JS Luwansa, Senin (28/4).
Sukardi menambahkan, rakyat akan menganggap Prabowo orang yang sifatnya arogan.

Hamzah Haz ke Rumah Mega, Nyatakan Dukungan PPP ke Jokowi?

Anggota Dewan Pembina PPP Hamzah Haz sudah tiba di kediaman Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Apakah kedatangan Hamzah yang didampingi Waketum PPP Suharso Monoarfa ini dalam rangka penjajakan koalisi dukung Jokowi?
Hamzah tiba di kediaman Megawati sekitar pukul 13.15 WIB. Hamzah Haz tak sendirian, dia didampingi Waketum PPP Suharso Monoarfa yang berada di kubu Emron Pangkapi yang pernah menyatakan dukungan ke Jokowi.

Ini Kata Golkar Soal Pertemuan Jokowi-Akbar

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung bertemu Capres PDIP Joko Widodo pada Minggu (26/4) malam di kediamannya. Sekjen Golkar Idrus Marham menilai tak ada masalah dengan pertemuan itu.
"Nggak ada masalah, silakan saja, semua bebas melakukan komunikasi," kata Sekjen Golkar Idrus Marham di kantor KPU Jalan Imam Bonjol, Jakpus, Senin (28/4/2014).

Ide Jokowi dinilai sering melompat-lompat

Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Sukardi Rinakit menilai, sosok Jokowi mudah beradaptasi dengan lingkungan. Hal itu diungkapkan Sukardi dalam seminar 'Mencari Presiden Dambaan Rakyat'.
"Misalnya Jokowi, ketemu orang lingkungan padi. Dia akan langsung diterima, dipandang krempeng sering tirakat," kata Sukardi di Hotel JS Luansa, Senin (28/4/2014).
Dia menambahkan, di masyarakat lingkungan 'sayur' Jokowi juga bakal diterima. Jokowi juga dinilai mempunyai ide-ide bagus yang menyedot perhatian masyarakat seperti mobil Esemka dan relokasi PKL Tanah Abang.

Jokowi Harus Belajar dari Pengalaman Gus Dur dan SBY

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Vishnu Juwono mengemukakan, bila Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi presiden, maka dibutuhkan kekokohan yang kuat di DPR RI agar tak bernasib seperti mantan Presiden Gus Dur yang lengser di tengah jalan. Jokowi yang tengah membentuk koalisi terbatas, dapat digoyang oleh DPR karena tak memiliki suara mayoritas.
"Saya membayangkan kondisi seperti Presiden Gus Dur 1999-2001. Beliau kerepotan menghadapi manuver lawan politiknya di DPR, hingga akhirnya harus lengser dari kursi kepresidenan," kata Vishnu pada diskusi bertema 'Mencari Presiden Dambaan Rakyat' di Jakarta, Senin (28/4).

Jokowi Bantah Lupakan Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membantah jika dirinya disebut tak lagi peduli dengan kondisi Jakarta. Ditegaskannya, hingga saat ini dirinya masih bertekad menyelesaikan dua permasalahan di Jakarta, yakni macet dan banjir.
"Kita masih akan terus kejar untuk masalah banjir dan macet. Semuanya akan kita kerjakan," kata pria yang akrab disapa Jokowi ini saat ditemui di Balaikota DKI, Senin (28/4/2014).

Cawapres Jokowi Harus Orang Muda

Mencuatnya nama Jusuf Kalla dalam bursa calon wakil presiden dari PDI Perjuangan memunculkan reaksi negatif dari internal partai berlambang banteng moncong putih itu. Ketua PDIP Provinsi Papua, Komarudin Watubun, mengatakan sosok calon wakil presiden yang akan mendampingi calon presiden Joko Widodo haruslah berusia muda dan mewakili semangat regenerasi dalam tubuh partai.
Komarudin menyebut Kalla dan Ryamrizard Ryacudu, dua nama yang masuk dalam daftar calon wakil presiden, tak mewakili semangat regenerasi.

Projo Dorong Anak Muda Jadi Pendamping Jokowi

Relawan Pro Jokowi mendorong anak muda menjadi pendamping Jokowi di pemilihan presiden 2014 mendatang. Hal ini seiring dengan langkah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri yang sebelumnya telah menunjuk Jokowi sebagai calon presiden.
"Agak ganjil bila capresnya muda, tapi wapresnya tua. Kami hanya ingin konsisten dengan isu dan perjuangan yang kami serukan, yaitu regenerasi menyeluruh," ujar Koordinator Nasional Projo di Jakarta, Senin (28/4/2014).

Jokowi: Pasar Senen Tua, Standarnya Nggak Bener

Blok 3 Pasar Senen Jaya mengalami kebakaran hebat pada Jumat (25/4) lalu. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui bahwa kondisi pasar tersebut memang sudah jauh dari kata layak.
"Lihat kabel-kabelnya di sana sudah tua, berseliweran dimana-mana standarnya sudah standar nggak bener," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014).

Pangdam Jaya yang Baru Temui Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Moelyono.
Menurut pengakuan Jokowi, kedatangan jenderal bintang dua tersebut hanya untuk pertemuan biasa. Sebab, Moelyono baru dilantik sebagai Pangdam Jaya per Senin (14/4/2014).
"Tidak ada membahas soal apa-apa. Beliau kan baru, jadi ketemuan gitu aja," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Senin (27/4/2014).

Jokowi Bakal Launching Program Pembangunan Berencana

Calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) telah me-launching manivesto sebagai pendahuluan sebelum meluncurkan visi misi-nya. Gubernur DKI Jakarta itu pun sudah mempresentasikan programnya di bidang pangan.
"Setelah launching manivesto dalam satu atau dua minggu akan launching juga pembangunan berencana, isinya menyeluruh program di sektor-sektor, karena kita partisipatoris, aspirasi petani, masyarakat dan lain-lain akan digabungkan sebelum diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum," ujar politikus PDIP Eva Kusuma Sundari yang mewakili Jokowi untuk mengisi seminar di JS Luwansa Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2014).

'Boarding Pass' Tak Aman, Tiket Ical Terancam Melayang

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie pernah sesumbar hanya ada 2 capres yang punya 'boarding pass' ke Pilpres 2014 yakni Megawati Soekarnoputri dan dirinya. Namun hasil Pileg berkata lain, jangankan 'boarding pass' tiket pencapresan Ical pun terancam melayang.

Polling Tribun: Suara Prabowo Salip Jokowi

Perolehan suara calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto akhirnya menyalip Joko Widodo. Hasil sementara per Senin (28/4/2014) pukul 12.00 WIB, Prabowo menjadi jawara polling yang digelar Tribunnews.com.

PDIP Anggap Pertemuan Megawati-SBY Bukan Hal Mendesak

Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono melalui kanal YouTube untuk berkomunikasi dengan Megawati Soekarnoputri mendapat respon positif dari PDI Perjuangan. Hanya saja, PDIP menganggap pertemuan Megawati dengan SBY bukan hal mendesak.
Menurut Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, sebenarnya tidak ada masalah antara ketua umum partainya dengan SBY. Tjahjo menegaskan bahwa Megawati juga tidak pernah menyerang SBY secara personal.

Rhoma Titip Salam untuk Jokowi

Raja dangdut Rhoma Irama menitip salam untuk Joko Widodo (Jokowi) selaku calon presiden (capres) PDI Perjuangan (PDIP).
Rhoma menitipkan salam kepada Jokowi melalui politikus PDIP Eva Kusuma Sundari saat mewakili Jokowi dalam diskusi bertajuk "Mencari Presiden Dambaan Rakyat".
"Sampaikan salam saya untuk Jokowi," kata Rhoma kepada Eva, di Jakarta, Senin (28/4/2014).

PDIP: SBY Sebaiknya Ikuti Ibu Megawati Lakukan Kaderisasi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bereaksi terkait sikap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ingin menjalin komunikasi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun hal itu disampaikan lewat jejaring Youtube.
Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menilai komunikasi yang dilakukan SBY seolah-olah hubungan PDIP dan Partai Demokrat tak berjalan baik. Tjahjo mengatakan, SBY seharusnya melakukan kaderisasi terhadap elite Demokrat.

Golkar Yes, Ical No!

Pemilihan anggota legislatif pada 9 April lalu menempatkan Partai Golongan Karya di urutan kedua dalam hal perolehan suara. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menyebut, partai berlambang pohon beringin itu mendapatkan sekitar 14,30 persen suara. Angka ini tak jauh berbeda dengan perolehan pada pemilu 2009 lalu.
Sejumlah calon anggota legislatif mengatakan di kalangan masyarakat saat ini muncul fenomena, memilih partai golkar namun tidak mencoblos Aburizal Bakrie atau Ical sebagai calon presiden.
"Saya memilih Ibu dan Golkar, tapi saya tidak memilih Pak Ical untuk calon presiden," kata seorang kiai di sebuah pondok pesantren di Jawa Tengah. Ucapan kiai tersebut kemudian ditirukan seorang calon anggota legislatif saat berbincang dengan detikcom, Senin (28/4/2014).

Belum Diketahui Agenda Pertemuan Megawati-Hamzah Haz Hari Ini

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri direncanakan bertemu Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz. Rencananya pertemuan digelar dikediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jakarta, Senin (28/4/2014) pukul 13.00 WIB.
"Benar, nanti ketemu di Teuku Umar," kata Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto ketika dikonfirmasi.
Diketahui, Hamzah Haz menjabat sebagai Wakil Presiden era Megawati Soekarnoputri.

Ini Jawaban Bersayap PDIP Soal Ajakan Komunikasi SBY ke Mega

Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo angkat bicara soal ajakan SBY berkomunikasi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. PDIP tak menjawab tegas ajakan ketua umum PD itu, malah cenderung bersayap. Mungkin karena PDIP merasa posisinya di atas angin.
"Apa yang disampaikan oleh Bapak SBY tersebut tentunya kami tangkap sebagai penjajakan kerjasama terkait dengan Pilpres. Posisi politik PDI Perjuangan menghormati terhadap proses konvensi capres yang saat ini masih berlangsung di PD. Konvensi tersebut tentunya dimaksudkan untuk mencari figur terbaik dari PD yang akan dicalonkan sebagai capres," kata Tjahjo dalam siaran pers, Senin (28/4/2014).

Siang Ini Mega Temui Hamzah

Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan bertemu mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz, Senin (28/4/2014). Pertemuan rencananya digelar di kediaman Megawati, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin siang.
"Pertemuan ini dalam kapasitasnya sebagai sahabat karena keduanya pernah sama-sama memimpin di saat-saat yang sulit," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, saat dihubungi dari Jakarta, Senin (28/4/2014). Dia mengatakan, pertemuan itu adalah reuni dua sahabat yang pernah bersama-sama memimpin Indonesia.

Apa Kira-kira Chemistry PKS dan Gerindra Sehingga Berkongsi?

PKS sudah memberi sinyal akan merapat ke Gerindra. Sebenarnya bila kongsi ini terjadi menghadapi Pilpres mendatang, akan dilihat sebagai gabungan nasionalis dan religius. Bisa jadi kekuatan ini cukup bisa menandingi PDIP dengan Jokowi-nya. Lalu apa yang membuat PKS dan Gerindra bisa bertemu sehingga berkoalisi, padahal secara ideologi kedua partai ini berbeda jauh?
"Pastinya ini kepentingan pragmatis," jelas pengamat politik UGM Arie Sudjito, Senin (28/4/2014).

Sekjen PPP Akui Temui Jokowi Sebelum Mukernas di Bandung

Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuziy mengakui telah bertemu dengan calon presiden Joko Widodo. Pertemuan tersebut terjadi sepekan sebelum Muyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Bandung pada Februari 2014.
"Betul, tapi itu sudah lama," kata pria yang akrab dipanggil Romi itu kepada Tribunnews.com, Senin (28/4/2014).
Romi enggan mengungkapkan mengenai pertemuan tersebut. Namun hasil dari pertemuan itu berupa keputusan Mukernas II PPP.
"Salah satunya menominasikan Jokowi (sebagai capres)," katanya.