Sabtu, 21 Desember 2013

"PDIP Pro Jokowi" di Wilayah Lainnya

Beberapa kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendeklarasikan dukungannya untuk Joko Widodo sebagai calon presiden 2014 yang dinamakan Pro Jokowi (PROJO). PROJO diprakarsai kader dan aktivis UI 98 seperti Budi Arie Setiadi, Fahmi Alhabsyi, Jonacta Yani, dan Firmansyah. Serta simpatisan dari paguyuban warga kota-kota di Jawa Tengah yang tinggal di Jakarta.

Di Bursa Capres PDIP: Ongkos Politik Jokowi Murah

Sekretaris Nasional PDI Perjuangan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi mengklaim jika Joko Widodo (Jokowi) diusung sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan akan menghemat ongkos politik. Seperti halnya pendirian Projo ini, menurut Budi, banyak berdatangan sumbangan dari sesama relawan untuk kebutuhan logistik mereka seperti kantor sekretariat, konsumsi, spanduk, dan lain sebagainya.
“Ini partisipatif, kami urunan, berapa pun,” ujar dia saat ditemui usai pendeklarasian Projo di Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2013).

Alasan UIN Undang Mega, Jokowi dan Risma

Acara Dialog Kebangsaan dengan tema “Kedaulatan Pangan dan Martabat Bangsa” di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menghadirkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sebagai pembicara, Sabtu (21/12/2013). Tak hanya Mega, kader PDI-P lain yaitu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini turut hadir menjadi pembicara. Mengapa hanya PDI-P dengan pembicaranya Megawati, Jokowi, dan Risma?

Jokowi Jajaki Kerjasama Tiga Provinsi Soal Pangan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana membangun kerjasama dengan tiga provinsi untuk menunjang pangan di Ibu Kota. Ketiga provinsi tersebut adalah Nusa Tenggara Timur, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.
"Potensinya besar sekali," kata Jokowi di Kampus Universitas Islam Indonesia Syarif Hidayatullah, Ciputat, tangerang Selatan, Sabtu (21/12/2013).
Jokowi mencontohkan, dirinya pernah menyambangi Nusa Tenggara Timur. Di sana, dia melihat potensi padang rumput yang luas.

Jokowi, Indikator Baru Bagi Kepemimpinan Indonesia

Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ikrar Nusa Bhakti mengatakan indikator sosok calon presiden saat ini sudah berubah total. Dia mencontohkan, pada tahun 60-an, sosok presiden populer saat itu dikenal dengan istilah solidarity maker.
"Soekarno yang membuat istilah itu muncul, karena beliau adalah tokoh yang sangat dielu-elukan pada saat itu," kata Ikrar, saat ditemui jelang seminar Presiden Pilihan Perempuan di Hotel Aryaduta, Sabtu (21/12/2013).

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Ibu ke Megawati

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) secara spesial mengucapkan selamat hari Ibu kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Dialog Kebangsaan bertema " "Kedaulatan Pangan dan Martabat Bangsa" di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu (21/12/2013).
Ucapan selamat hari Ibu dari Jokowi dilakukan sehari menjelang perayaan Hari Ibu 22 Desember 2013 besok.

Jokowi: Kedaulatan Tercapai Jika Petani Sejahtera

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kedaulatan pangan sebuah bangsa bisa tercapai jika nelayan dan petaninya sejahtera. Jokowi menuturkan muara dari konsep kedaulatan pangan berasal dari dua elemen ini.
"Saya ada cerita tentang petani semangka di Kebumen, Jawa Tengah," kata Jokowi di auditorium Harun Nasution Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu, 21 Desember 2013.
Menurut Jokowi, petani semangka di sana "terpinggirkan" karena tidak yang memperhatikan saat merka panen. "Saya lihat itu sampai pada busuk, kasian petaninya merugi," ujar Jokowi.

Wejangan Megawati untuk Jokowi dan Risma

Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri memberi wejangan khusus kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di dalam pidatonya. Mereka berdua plus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani menjadi pembicara di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Ini ada pesan khusus, saya suka emosi kalau lihat banyak tanah kosong ditempeli plang milik perusahaan ini," kata Megawati dihadapan peserta yang memadati auditorium Harun Nasution kampus UIN pada Sabtu (21/12/2013).

Ditanya Ambisi Nyapres, Ini Jawaban Mega

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan masih memiliki ambisi untuk menjadi capres di Pemilu 2014. Namun Mega menegaskan PDIP belum akan mengungkap capresnya dalam waktu dekat.
"Tunggu 9 April (Pemilu Legislatif-red)," kata Megawati usai diskusi Kedaulatan Pangan dan Martabat Bangsa di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (21/12/2013).

Perempuan Lebih Pilih Jokowi daripada Sri Mulyani

Dalam acara seminar bertajuk "Presiden Pilihan Perempuan" hari ini, dilakukan survei skala kecil bagi para peserta seminar yang hadir. Kuesioner singkat tersebut hanya diminta diisi oleh responden perempuan. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah calon presiden yang akan dipilih pada tahun 2014. Dari 14 nama yang diajukan, nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) justru yang mendapat suara paling banyak.
Padahal dari 14 nama tersebut ada sejumlah nama tokoh perempuan seperti Megawati Soekarnoputri, Sri Mulyani Indrawati, dan Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono.

Jokowi: Stok Pangan di DKI Cuma untuk 10 Hari, di UEA 1 Tahun

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyoroti lemahnya ketahanan pangan di Ibu Kota. Kelemahan itu disebabkan karena Jakarta tak punya ruang stok makanan yang cukup besar.
"Kebutuhan pangan di DKI 3 ribu ton per hari. Stok nya 30 ribu ton, artinya cukup untuk 10 hari. Menurut saya itu masih dalam posisi berbahaya," kata Jokowi dalam pidatonya soal Kedaulatan Pangan di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangsel, Sabtu (21/12/2013).

Mega: Jokowi Kalau Sudah Pusing Datang Curhat ke Rumah Saya

Di depan ratusan mahasiswa serta para akademisi UIN Syarif Hidayatullah, Megawati Soekarnoputri membongkar rahasia Joko Widodo (Jokowi). Menurut Ketua Umum PDI Perjuangan itu, Jokowi kerap curhat kepadanya.
Megawati mengatakan, Jokowi biasa 'mengadu' secara personal. Aduannya itu berisi persoalan yang dihadapi Jokowi di dalam menjalani program-programnya di DKI Jakarta.

Jokowi Ungkap Keraguan Megawati Kepada Dirinya

Hubungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kini sangat mesra. Namun siapa sangka ternyata Mega pernah menaruh keraguan pada Jokowi.
"Waktu pertama kali dicalonkan jadi Wali Kota Solo 9 tahun yang lalu, saya dengan ketua PDIP Solo datang ke Bu Mega, dikenalkan oleh Pak Rudi (FX Hadi Rudyatmo, sekarang Wali Kota Solo-red). Bu Mega waktu bertemu saya jawabnya kurang semangat," kata Jokowi mengawali pidato soal Kedaulatan Pangan di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangsel, Sabtu (21/12/2013).

Jokowi Heran Makan Banyak Tapi Masih Kurus

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali mengeluhkan soal badannya yang tidak gemuk-gemuk alias masih kurus sampai sekarang padahal sudah makan banyak.
"Urusan makan nomor satu sebab saya ingin gemukkan badan. Tapi sampai sekarang meski diajak-ajak sana-sini makan tetap saja begini berat badan tetap 54 kilogram dari dulu," kata Jokowi dalam Dialog Kebangsaan bertema "Kedaulatan Pangan dan Martabat Bangsa" di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu (21/12/2013).

Panggilan Dik Jokowi dan Mbak Risma

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ternyata mempunyai panggilan sayang untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Hal itu disampaikan Mega saat memberikan kuliah umum dengan tema kedaulatan pangan dan martabat bangsa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Kalau saat berdua saya panggil Jokowi, Dik Jokowi. Kalau ke Risma ya Mbak Risma," ujar Mega di ruang auditorium Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (21/12/2013).

Risma Gemetaran di Dihadapan Mega-Jokowi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku grogi bicara di hadapan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. Risma mengatakan tak pernah berpidato yang disaksikan langsung oleh Mega.
"Yang saya hormati Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum PDI-P Ibu Megawati Soekarnoputri. Deg-degan saya ini," kata Risma saat membuka sambutannya dalam acara "Dialog Kebangsaan: Kedaulatan Pangan dan Martabat Bangsa" di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Sabtu (21/12/2013).

Mega, Jokowi dan Risma Tiba di UIN

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) Bersama Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ke Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Para politisi PDIP itu ke UIN untuk menghadiri acara seminar.
Menurut pantauan awak media di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangsel, Sabtu (21/12/2013), Jokowi yang saat ini memakai kemeja putih tersebut setia mendampingi Megawati sejak turun dari mobil hingga memasuki Auditoriun Harun Nasution tempat berlangsungnya dialog. Menyusul di belakangnya Rismaharini memakai blouse cokelat tua dan kerudung berwarna hitam.

Iring-iringan Jokowi-Mega-Risma Belah Kemacetan Ciputat

Iring-iringan mobil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) serta Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri membelah kemacetan di sepanjang Jalan Ir H Djuanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Keduanya hendak hadir di dalam diskusi bertajuk "Kedaulatan Pangan dan Martabat Bangsa" di UIN Syarif Hidayatullah, Sabtu (21/12/2013) pagi.

Jokowi Jemput Mega

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan mengisi kuliah umum di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Sabtu, 21 Desember 2013. Dalam agenda yang diterima Tempo, Jokowi bakal menjadi pembicara dengan beberapa kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan lain.

Rano Disarankan Belajar ke Jokowi Sebelum Gantikan Atut

Posis Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten terancam digantikan oleh wagub Rano Karno, menyusul penahanannya di Rutan Pondok Bambu oleh KPK. Anggota DPD asal Banten, Ahmad Subadri, menyarankan Rano belajar soal kepemimpinan kepada Joko Widodo (Jokowi), rekannya di PDIP.
"Wagub ini memang orang banyak sanksikan, tapi saya kira kesanksian orang terhadap Rano jawabnya dengan tunjukkan kompetensi. Saya mendorong dia datang ke Jokowi bagaimana dia tiru gaya kepemimpinan yang merakyat," kata anggota DPD asal Banten Ahmad Subadri, Sabtu (21/12/2013).

Kader PDI Perjuangan Sulbar Dukung Pencapresan Jokowi

Kader PDI Perjuangan Provinsi Sulawesi Barat menyatakan mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon presiden pada Pemilu 2014.
"Meskipun banyak kader PDI Perjuangan di Sulbar menginginkan Jokowi sebagai capres yang mesti diusung, namun itu belum merupakan hal yang final," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Provinsi Sulbar, Agus Ambo Djiwa, pada pembekalan calon anggota legislatif PDI Perjuangan, di Mamuju, Sabtu (21/12/2013).