Rabu, 26 Februari 2014

Jokowi-Gita Pasangan Ideal Berdasarkan Metafisika

Tidak hanya di dalam survei presiden, nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) ternyata keluar sebagai yang pemenang di antara calon presiden lain bila dilihat dari ilmu metafisika. Bahkan, mantan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan dinilai cocok sebagai pasangan duet Jokowi nanti.
Hal itu diungkapkan Arkand Bodhana Zeshaprajna, pria yang belasan tahun mempelajari metafisika.

Tipu Jokowi-Ahok, Ratusan Hunian Rusun Dialihsewakan

Praktik ilegal menyewakan hunian rumah susun di Jakarta rupanya masih terjadi. Tidak lagi hanya satu atau dua hunian yang jadi "obyekan" oknum tak bertanggung jawab, tetapi kini ratusan hunian dialihsewakan secara bebas.

Di Cluster A, Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, misalnya, terdapat lebih dari 200 hunian yang disewakan. Penyewa adalah orang-orang yang secara administrasi tak diperbolehkan mendapatkan rusun dari pemerintah, yakni ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).

Sindir Jokowi, Cyrus Network: Ada Capres Diculik Alien

Peneliti Cyrus Network Hasan Batupahat menanggapi adanya isu penyadapan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Hasan menyindir bahwa isu tersebut tidak jelas kebenarannya, apalagi saat ini sudah mendekati pemilu 2014 dimana Jokowi banyak dikabarkan akan maju sebagai capres. Ia pun menilai masyarakat saat ini tidak kritis dan sudah terlalu terbuai dengan hal-hal yang berbau Jokowi.

Jokowi Janji Akan Copot PNS Yang Terlibat Jual Beli Rusun

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengancam mencopot pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang terlibat dalam jualbeli unit rumah susun.
"Yang mau main-main silakan, tapi ya nanti dicopot," kata Jokowi di Balai Kota, Rabu (26/2/2014).
Menurut Jokowi, seharusnya PNS bisa memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat, tidak justru melakukan pelanggaran. "Dalam rangka pelayanan kepada masyarakat kok tidak serius," katanya. Meski demikian, Jokowi mengaku belum mendapat laporan tentang hal tersebut.

Program Pembanguan Rusun Serampangan

Kelelerannya warga eks bantaran Kali Sentiong, Jakarta Utara, lantaran tidak kebagian rumah susun (rusun) dinilai kalangan anggota DPRD DKI Jakarta sebagai bukti program Gubernur Jokowi tidak matang.
“Seharusnya kalau rusun belum siap, tempat tinggal warga jangan dibongkar dulu, sehingga mereka tidak telantar,” tegas Triwisaksana, wakil ketua DPRD, Rabu (26/2/2014).
Pernyataan wakil ketua dewan ini menanggapi adanya sejumlah keluarga eks bantaran Kali Sentiong, Jakarta Utara yang keleleran di emperan Rusunawa Komaruddin, Jakarta Timur lantaran tak kebagian tempat tinggal pengganti.

Pencitraan SBY vs Jokowi Menurut Pohan

Wakil Sekejen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan menilai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), untuk maju sebagai calon presiden, harus melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar 'blusukan'.
Dalam diskusi Inilah Demokrasi bertajuk "Mencari Tokoh Pesaing Jokowi" di Soeltan Coffee, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2014), Ramadhan menilai apa yang dilakukan Jokowi, seperti menyopiri truk sampah, berdiri di atas gerobak hingga jongkok di rel kereta, tidak berkaitan langsung dengan penyelesaian masalah Jakarta.

Cirus Network: Jokowi Dipastikan Akan Kewalahan Jika Hadapi Risma

Peneliti Cirus Network, Hasan Nasbi menilai tokoh-tokoh yang masuk dalam bursa calon presiden (capres) pemilu 2014 tidak akan mampu menandingi popularitas Joko Widodo (Jokowi). Gubernur DKI Jakarta itu diprediksi akan menang mudah jika hanya bersaing dengan tokoh-tokoh yang kini masuk bursa capres.
Situasi ini dikhawatirkan berdampak buruk terhadap kualitas pemilu presiden 2014. Pasalnya, tanpa persaingan ketat, tidak akan muncul gagasan-gagasan cemerlang dari para kandidat capres.

Jokowi Tak Ingin Bank DKI Melantai di Bursa

Bank DKI masih enggan melepas sebagian sahamnya di lantai bursa pada tahun ini. Salah satu penyebabnya adalah dukungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) masih terus mengalir dalam menginjeksi permodalan Bank DKI.
Benny Santoso, Direktur Keuangan Bank DKI, menuturkan Jokowi selalu siap menyuntikkan dana ke Bank DKI, sehingga tidak perlu memakai dana melalui pasar modal.

MUI: Baru Jokowi Yang Dukung Sertifikasi Halal Restoran dan Produk

Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Lukmanul Hakim, menyebut saat ini baru DKI Jakarta yang mendukung sertifikasi halal produk dan restoran.
Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) disebut telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk menjadi payung hukum LPPOM MUI menggenjot sertifikasi halal.
"Artinya (Jokowi) melalui Peraturan Gubernur menginisiasi supaya ada pemberian sertifikasi halal restoran yang ada di DKI," ucap Lukman di kantor pusat MUI, Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Dokter Minta Jokowi Perhatikan Nasib Tenaga Medis dan Alkes

Pada kunjungannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), diminta untuk beri perhatian kepada fasilitas rumah sakit dan nasib pegawai honorer yang ada di rumah sakit pemerintah itu. Ini terjadi usai paparan singkat Jokowi kepada staf dan manajemen RSUD Koja, Rabu (26/2/2014).
"Kita bukannya mau ngeluh Pak. Tapi yang saya minta ini untuk meningkatkan pelayanan juga. Tapi saya minta ke Pak Gubernur, untuk perhatikan peralatan CT Scan kita yang rusak. Manajemen janji perbaiki, tapi dananya tidak sedikit untuk perbaiki," ujar dokter spesialis syaraf RSUD Koja, Girianto Tjandrawidjaja, kepada Jokowi usai paparan Gubernur DKI itu.
Jokowi pun berbicara dengan Kepala Dinas Kesehatan, Dien Emawati, dan Kepala RSUD sebelum menanggapi permintaan Girianto.

Jokowi Minta Dokter tidak Mengeluh

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), meminta dokter untuk tidak mengeluh dengan bertambahnya jumlah pasien yang datang berobat. Hal ini disampaikan Jokowi ketika memberikan paparan singkat di depan staf dan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, Rabu (26/2/2014).
"Saya mengerti mungkin standar dokter spesialis, seharinya biasa 40 pasien, tapi sekarang harus hadapi 70-an pasien. Ini membuat bapak ibu harus keluar ekstra tenaga dalam.

Kata Drajad, Risma Lebih Baik daripada Jokowi

Isu adanya alat sadap di rumah dinas Joko Widodo (Jokowi) dinilai hanya untuk menaikkan popularitas mantan Wali Kota Solo tersebut oleh beberapa media.
Wakil Ketua Umum PAN, Drajad Wibowo, mengungkapkan ada beberapa media yang sengaja 'menggoreng' isu penyadapan Jokowi. Ia pun mempertanyakan bukti adanya penyadapan tersebut.
"Ada grup di DPR, media yang menggoreng terus penyadapan Jokowi. Isu penyadapan Jokowi menggoreng angin," cetus Drajad di Soeltan Coffe, Rabu (26/2/2014).

Ini Harapan Kevin Siswa SLB pada Jokowi Sebelum Nyapres

Kevin Jonathan (20) siswa XI SMA SLB Pangudi Luhur Jakarta Barat senang dengan adanya sosialisasi Pemilu 2014 yang diadakan KPUD Jakbar di sekolahnya. Kevin mengaku sebelum adanya sosialisasi pada pemilu nanti dirinya akan memilih Jokowi-Ahok.
Kevin mengaku tidak tahu bahwa pada Pemilu 2014 yang akan diselenggarakan 9 April 2014 itu tidak ada nama Jokowi- Ahok. Ia baru tahu bahwa dalam pemilu nanti ia memilih anggota DPRD, DPD, DPR.
"Tadinya aku mau pilih Jokowi-Ahok ternyata enggak ada. Soalnya pada pemilihan kemarin enggak milih," ujar Kevin yang saat ini menjabat sebagai ketua osis saat berbincang setelah acara sosialisasi, Rabu (26/2/2014).

Kata Didik J Rachbini, Investor Pilih Aman Lirik Jokowi

Pasar melihat figur Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengindikasikan harapan ketenangan tanpa gejolak bagi pasar modal.
Ekonom Didik J. Rachbini mengatakan sikap pasar terlalu memikirkan nasib pasar. Biasanya mereka kurang fokus pada sisi keberlangsungan pembangunan perekonomian secara nasional.
"Pasar apapun ada kebutuhan mereka menjalankan aktifitas, tidak terganggu pasar," ujar Didik saat silaturahim ke kantor inilah.com di Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Diapresiasi Warga, Jokowi akan Bangun Kampung Deret 3 Kali Lipat

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihaknya akan membangun tiga kali lipat kampung deret di Jakarta. Sebanyak 70 lokasi baru pun telah ditentukan."Tahun 2013 ada 26 lokasi. Tahun ini ada 70 lokasi. 3 kali lipatnya," kata Jokowi ketika blusukan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (26/2/2014).

Kata Pohan, Risma Lebih Baik daripada Jokowi

Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani lebih 'bersih' dari sisi pencitraan dibandingkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Ramadhan mengakui bahwa Jokowi memang sosok sederhana. Namun jika Jokowi dimajukan sebagai calon Presiden, harus dilihat lebih dulu rekam jejaknya. Apalagi menurutnya, kemampuan Jokowi belum teruji untuk skala daerah dan baru dua tahun memimpin Jakarta.

Jokowi Segera Naikkan Status RSUD Koja

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Utara. Di sana Jokowi menyampaikan bahwa rumah sakit ini akan dinaikkan statusnya menjadi tipe A. "Ini mau diloncatkan dari tipe B menjadi tipe A," kata Jokowi di Aula RSUD Koja, Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Jokowi akan segera mempersiapkan fasilitas yang kurang agar rumah sakit ini bisa segera naik tingkat. "Harus ada kesiapan peralatan,"
Menurut Jokowi, RSUD Koja masih memerlukan sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta peralatan yang memadai.

Kata Drajat, Jokowi Penghianat Jika Nyapres Tanpa Restu Mega

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo mengungkapkan adanya ganjalan politik jika Jokowi maju sebagai calon Presiden (capres) diluar PDI Perjuangan.
Drajad menuturkan politik di Indonesia seringkali terjadi pengkhianatan. Ia pun pernah menyampaikan ke loyalis Jokowi, agar jangan melestarikan budaya seperti itu.
"Kalau Jokowi maju tanpa restu Megawati, akan jadi politik pengkhianatan. Yang punya kemungkinan (maju capres) tapi tak ada kewenangan di partai, hanya Jokowi. Kalau itu terjadi, (Jokowi maju tanpa restu Mega), itu terjadi pengkhianatan," ujar Drajad Wibowo di Soeltan Coffe, Rabu (26/2/2014).

Golkar Duga Penyadapan Jokowi Digerakkan Unsur Kekuasaan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyatakan penyadapan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai kerja kotor yang digerakkan oleh unsur-unsur kekuasaan.
Namun, yang lebih mengejutkan, Bambang bisa memastikan bahwa bukan hanya Joko Widodo dan Megawati yang diintai dan disadap. Sejumlah politisi, khususnya beberapa anggota DPR, pun tak luput dari pengintaian dan penyadapan oleh intelijen.

Tinjau RSUD Koja

Kunjungan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja sempat ricuh. Hal ini disebabkan oleh pengunjung yang berebut ingin menyalami dan foto bersama orang nomor satu di Ibu Kota itu.
Jokowi dalam rangkaian blusukan, Rabu (26/2/2014) ini, datang menggunakan baju kemeja putih. Ketika rombongan baru masuk lewat pintu depan, pengunjung langsung mengerubungi Jokowi.

Jokowi Kunjungi Sekolah Pendidikan Pluit

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Sekolah Pendidikan Pluit Raya yang dikelola Yayasan Al-Mukhlisin. Kedatangannya ini untuk memantau pembagian Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu di sekolah yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara, itu.
Jokowi disambut oleh Kepala Sekolah dan jajaran guru ketika sampai di lokasi. Jokowi yang ditemani oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun, langsung naik ke lantai tiga dan masuk ke ruang kelas.

Satu Kritik Lagi dari Hamdi Muluk: Jokowi Berkilau Tapi Belum Tentu Emas

Pengamat politik dari UI Hamdi Muluk menilai saat ini ada kecenderungan orang yang mengkritisi Joko Widodo (Jokowi) dituding sebagai antiperubahan.
"Apakah hanya satu-satunya calon pemimpin di negara ini yang berkilau itu Jokowi," ujar Hamdi saat diskusi Demokrasi bertema "Mencari Tokoh Pesaing Jokowi" di Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Menurutnya, orang yang mengkritisi Jokowi karena peduli terhadap masa depan bangsa.

Jokowi Serius Jawab Soal Pencapresan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan dideklarasikan sebagai capres PDIP sebelum Pileg 2014. Saat dikonfirmasi soal kabar ini, Jokowi yang selama ini kerap bercanda saat ditanya soal pencapresan memberi jawaban serius.
Jokowi hari ini blusukan ke wilayah Jakarta Utara. Di sela-sela aktivitas yang menjadi trademark-nya itu, Jokowi mampir ke sebuah rumah makan seafood di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Agar Pelayanan Transjakarta Tak Amburadul, Jokowi Bikin SPM

Transjakarta sudah hampir 10 tahun beroperasi di Jakarta. Armada yang dimiliki juga sudah semakin banyak mengaspal. Dinas Perhubungan merencanakan akan segera membentuk standar pelayanan minimum (SPM).
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) M Akbar mengatakan, pihaknya sedang merancang draf SPM. Di mana nanti akan disahkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). SPM akan disahkan dalam bentuk Peraturan Gubernur (Pergub).

PDIP: Sadap Itu Biasa, Jokowi Saja Tenang-tenang

PDIP tak mau terlalu pusing dengan masalah penyadapan yang menimpa kadernya, Joko Widodo (Jokowi). Ketua DPP PDIP M Prakosa menilai masalah itu terlalu kecil untuk PDIP. Penyadapan dianggapnya sebagai hal biasa.
"Itu masalah biasa sadap itu, tak perlu dibesarkan. Itu masalah, nggak begitu penting, kalau penting tentu sudah kita laporkan," kata Prakosa di sela acara Kementerian PPN / Bappenas di kantor KPU Jl Imam Bonjol, Jakpus, Rabu (26/2/2014).

Tim Penasihat Jokowi Dipertanyakan

Peran Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGuPP) dipertanyakan. Sejak dikukuhkan pada 12 Februari 2014, tim penasihat gubernur tersebut belum kelihatan bekerja.
"Ya, kenapa sampai sekarang belum berjalan. Harusnya, kan, bisa langsung tancap gas. Orang-orang di dalamnya, kan, profesional," kata anggota Komisi A DPRD Jakarta, William Yani, kepada Kompas.com, Rabu (26/2/2014) siang.

Warisan Proyek Sutiyoso ke Jokowi yang Alot

Sulitnya realisasi pengerjaan proyek monorel sudah bukan cerita baru. Sejak zaman pemerintahan Gubernur Sutiyoso, pembicaraan di atas meja terkait mega proyek senilai total Rp 15 triliun itu sulit mendapat kata sepakat.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleon. Ketika itu, saat masih menjabat Kepala Biro Prasarana Kota, ia sempat ikut beberapa diskusi terkait monorel, yang disebutnya sering berubah-ubah.

Jokowi Kunjungi Kawasan Jakarta Utara

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi sejumlah kawasan di Jakarta Utara, Rabu (26/2/2014). Tempat pertama yang dikunjungi Jokowi adalah kantor Camat Penjaringan, Jakarta Utara.
Jokowi mengecek ruangan pelayanan terpadu di kantor kecamatan itu. Di antaranya yang dilihat Jokowi adalah pelayanan untuk pembuatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) online.

Seknas: Isu Jokowi Dibiayai Cukong Kental Kampanye Hitam

Sekretariat Nasional Jokowi mengkritik munculnya rumor Jokowi dibiayai cukong atau pemilik modal. Menurut Seknas, isu tersebut berbahaya, tidak akurat, dan bertendensi menyerang Jokowi.
“Pernyataan tersebut sangat kental dengan black campaign. Seknas Jokowi mengajak semua pihak agar dapat konsisten mengembangkan karakter politik yang sehat, seperti juga pesan Jokowi: yang santun,” kata Presidium Seknas Jokowi, Muhammad Yamin dan Dadang Juliantara, dalam pesan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (26/2/2014).

Setelah Jokowi, Giliran Risma Jadi Rebutan

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) jadi rebutan capres seperti Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, sampai Hatta Rajasa. Sekarang giliran Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang jadi fenomena, dia menjadi rebutan parpol yang ingin mengusungnya di Pilpres 2014. Wajar saja, elektabilitas Risma juga hanya setingkat di bawah Jokowi.
Isu Risma ingin mundur langsung membuat banyak parpol membuka pintu untuk Wali Kota Surabaya yang dikenal sangat merakyat ini. Gerindra, PD, sampai Golkar membuka pintu gerbang untuk perempuan 52 tahun itu.

Ada Yang Ingin Jatuhkan Jokowi dan Risma

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini selalu muncul sebagai tokoh alternatif dalam sejumlah survei. Sekretaris Bappilu PDIP Arif Wibowo menyebut adanya pihak yang ingin menjatuhkan kedua tokoh itu.
"Namanya tahun politik pasti ada saja yang ingin menjatuhkan PDIP. Sampai ke tokoh-tokohnya dijatuhkan. Bu Risma dijatuhkan dengan polemik wakil wali kota. Jokowi disadap," ungkap Arif di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2014).
Menurut dia itu merupakan bentuk ketakutan lawan politik. Namun Arif enggan menyebutkan lawan politik yang dimaksud.

Ground Breaking Monorel 1000 kali, Masalah Buat Lo?

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin mempermasalahkan persoalan mengapa pihaknya mengizinkan PT Jakarta Monorail melakukan  atau peletakan batu pertama tanda proyek dimulai, sementara masalah dokumen belum diselesaikan.
"Mau ground breaking seribu kali juga enggak apa-apa, bukan duit kami ini. Ngapain sih? Bukan duit saya, bukan duit kamu, APBD, kok ribut? Mau ground breaking 10 kali juga boleh," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Kata Ahok, PT Jakarta Monorail itu Kebaikan Hati Pak Jokowi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah terlalu baik kepada PT Jakarta Monorail. Namun, hingga kini, PT JM belum menyepakati draft perjanjian kerja sama (PKS).
"Pak gubernur saja yang terlalu baik hati sama elu (PT JM). Mau meneruskan itikad baik yang lama terbengkalai," kata Ahok, di Balaikota Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Kata Sitompul, Penyadapan Adalah Bukti Ketakutan PDIP pada Demokrat

Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai isu penyadapan terhadap Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) adalah pencitraan dan pengalihan isu. Menurut dia, isu itu adalah bentuk ketakutan PDI Perjuangan (PDIP) terhadap Demokrat di Pemilu 2014.
Ruhut mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat sambutan yang sangat meriah dari jutaan rakyat Indonesia saat melakukan kunjungan ke berbagai kota di Tanah Air. Dia menilai, dalam sepekan SBY sudah keliling Indonesia sampai 2.000 kilometer.

Jokowi Yakin Penyadapnya Bukan Internal PDIP

Ketua MPR yang juga politikus senior PDIP Sidharto Danusubroto mengungkap penyadap Joko Widodo (Jokowi) adalah lawan politiknya. Sementara di luar muncul rumor penyadap Jokowi adalah orang dalam PDIP, Jokowi pun langsung membantahnya.
"Untuk apa nyadap? Kok internal PDIP nyadap saya? gimana sih," kata Jokowi dengan raut muka serius.
Hal ini disampaikan Jokowi saat ditanya wartawan soal isu penyadapnya dari internal PDIP dalam wawancara di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/2/2014). Jokowi menjawab pertanyaan ini tanpa senyum sama sekali.

Jokowi Bingung Kemana Larinya Fee Iklan Monorel

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tidak mengetahui kemana larinya fee atau pembayaran iklan yang terpampang di tiang-tiang monorel.
"Nah itu juga. Tiang-tiang monorel iklannya punya kita atau siapa? Kan masih ramai," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Jokowi mengatakan, seharusnya pembayaran iklan yang terpampang di tiang monorel seperti yang terlihat di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan dan Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat masuk ke Dinas Pajak DKI.

Jokowi Tak Mau Tanggapi Tantangan Fahri

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), menjadi bahan ejekan para politikus lantaran isu penyadapan dirinya. Salah satu tekanan itu berasal dari Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah.
Dia menantang Jokowi membuktikan kebenaran penyadapan itu. Namun, sebaliknya mantan Wali Kota Surakarta ini enggan berkomentar.
"Alah, itu kejadian sudah tiga bulan yang lalu, saya enggak mau menanggapinya," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Rabu (26/2/2014).