Sabtu, 06 Juli 2013

Jokowi Libur Blusukan Akhir Pekan

Sudah menjadi rutinitas sehari-hari bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menghadiri banyak kegiatan pemerintahan atau blusukan keliling Jakarta. Namun hari ini Jokowi memilih beristirahat di luar kota.
Sabtu siang (6/7/2013) rumah Jokowi tampak sepi.
"Bapak pergi dari kemarin. Saya tidak tahu pasti beliau kemana tapi katanya keluar kota. Pergi dari kemarin pagi sampai sekarang belum pulang. Cuma ada saya, penjaga rumahnya, makanya rumah sepi." ujar Deni, penjaga rumah Jokowi di Menteng Jakpus. (6/7/2013)
Menurut Deni, biasanya jika memang tidak ada acara atau kegiatan di luar Jokowi beristirahat di rumah. Dia jarang jalan-jalan di daerah sekeliling rumah. Jika tidak berada di kediamannya, Jokowi biasanya berada di Solo bersama keluarganya. Ketiga anak Jokowi memang menetap di Solo.
Para ajudan yang tiap harinya selalu mendampingi kemanapun Jokowi pergi sedang menikmati waktu luang mereka di rumah masing-masing.


Sumber :
merdeka.com

PRJ Monas Mimpi Buruk PRJ Kemayoran

Pagelaran PRJ tandingan (PRJ Monas) yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), berimbas pada penurunan jumlah pengunjung PRJ Kemayoran yang dikelola Murdaya Poo. 
Pengunjung PRJ Kemayoran 2013 nampak mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari intensitas iklan PRJ di pelbagai TV nasional dan lalu-lintas di sekitar PRJ Kemayoran yang terlihat lebih lenggang di akhir pekan saat acara berlangsung dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Jadi persoalanya yang bikin PRJ Kemayoran peminatnya turun kan yang pertama ada PRJ tandingan yang dibuat Jokowi di Monas. Kalau seperti ini kan minat masyarakat terpecah. Apalagi yang dibuat Jokowi itu gratis," ujar Pengamat Perkotaan Trisakti, Yayat Supriatna.
Selain PRJ tandingan, Yayat juga berpendapat bahwa kenaikan harga BBM turut berpengaruh terhadap penurunan pengunjung PRJ Kemayoran. Masyarakat jadi cenderung mencari hiburan yang lebih terjangkau.
"Kalau bisa memang masuknya gratis. Seperti yang dibuat Jokowi ini saya pikir sudah baik," tambahnya.
Namun penerapan tiket gratis ini rupanya memunculkan masalah lain yakni kemacetan karena meledaknya jumlah pengunjung. Oleh karenanya perlu ada evaluasi pelaksanaan acara ini selanjutnya.
"Jadi harus diatur itu lokasi parkirnya yang tidak memakan badan jalan. Kemudian angkutan umum juga harus ada, jadi orang yang mau dateng ke sana bisa pake angkutan umum," pungkasnya.


Sumber :
detik.com

Pakar: Kalau "Nyapres" Jokowi Menuju "Killing Field"

Pakar Komunikasi Politik Prof. DR. Tjipta Lesmana mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sedang menuju "Killing Field" (Ladang Pembantaian) apabila dia maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Umum 2014.
"Jokowi sedang menggali kuburnya sendiri apabila dia benar-benar maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Dia masih memiliki kewajiban sebagai Kepala Daerah DKI Jakarta," kata Tjipta saat berbicara di depan hadirin peluncuran kajian "Anatomi Kepresidenan RI I-VII" di Perpustakaan Umum Daerah DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (5/7/2013).
Dia mengaku sempat menyarankan Jokowi agar tidak maju sebagai capres mengingat Pemilu 2014 bukanlah momentum yang tepat baginya meski sejumlah lembaga survei pemilu mengunggulkan nama mantan Walikota Surakarta tersebut.
Tjipta mengatakan Jokowi harus berpikir masak-masak antara memanfaatkan tingginya tingkat elektabilitasnya dengan kerugian apabila dia meninggalkan posisi kepala daerah beralih bersaing menjadi RI-1.
"Apabila dia maju nyapres dan menang maka segala proyek dan program pembangunan yang telah diprakarsai Jokowi terhadap Jakarta bakal tersendat-sendat. Perlu diingat dia baru saja memulai tugasnya sebagai gubernur. Dia masih memiliki sisa waktu yang panjang hingga masa jabatannya berakhir," kata dia.
Belum lagi, tambahnya, masih ada Megawati, seseorang di tubuh PDI Perjuangan yang tidak seharusnya dia langkahi begitu saja untuk nyapres.
Jokowi resmi dilantik menjadi Gubernur Jakarta periode 2012-2017 menggantikan Fauzi Bowo setelah dia memenangi bursa persaingan kepala daerah pada akhir tahun lalu.
Namun, Tjipta tidak memungkiri apabila Jokowi memiliki potensi besar untuk menang pada Pilpres 2014 apabila dia memutuskan untuk meletakkan jabatan sebagai gubernur.
"Sayangnya semua tidak akan mudah bagi Jokowi apabila dia memutuskan meletakkan jabatannya," kata Tjipta yang berpendapat, penerus Jokowi belum tentu melanjutkan tugasnya dengan baik.




Sumber :
antaranews.com

Jokowi Pastikan Tonton Langsung Konser Metallica

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) memastikan dirinya akan datang ke konser grup musik asal Los Angeles, Metallica, di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 25 Agustus 2013.
"Gimana sih ini. Yang narik-narik (Metallica supaya datang ke Jakarta) kita kok. Masih saja pertanyaannya ikut atau nggak," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (5/7/2013) petang.
Hal tersebut disampaikan Jokowi berkaitan dengan pengumuman di situs resmi Metallica mengenai rencana mereka datang ke Indonesia. Ini adalah konser kedua Metallica di Indonesia. Sebelumnya mereka tampil di Stadion Lebak Bulus pada 1993.
"Bulan Agustus akan menjadi salah satu bulan paling istimewa dan unik dalam sejarah tur Metallica. Kami juga sangat bersemangat karena akan kembali tampil di Jakarta, Indonesia, untuk kedua kalinya dalam sejarah. Ini sudah lebih dari 20 tahun (sejak kedatangan pertama) dan kali ini akan akan tampil di panggung di Stadion Gelora Bung Karno, 25 Agustus 2013," demikian pengumuman di situs resmi Metallica.
Tiket konser Metallica 2013 dijual dengan harga mulai dari Rp 400.000 hingga Rp 1,5 juta. Tiket konser Metallica bisa dibeli secara online di www.blackboxtix.com mulai Senin (8/7/2013) pukul 10.00 WIB. Satu jam setelahnya, pembelian bisa dilakukan secara langsung di loket tiket milik www.blackboxtix.com.
Selain Jakarta, kota lain di Asia yang akan dikunjungi Metallica pada konser kali ini adalah Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (21/8/2013), dan Singapura pada Sabtu (24/8/2013).
Pertunjukan di Kuala Lumpur akan dihelat di Stadium Merdeka, sementara di Singapura akan dilaksanakan di Singapore Changi Exhibition Centre.


Sumber :
kompas.com

Warga yang Tak Dapat BLSM akan Dapat Bantuan Langsung Jokowi

Penyebaran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM atau Balsem) yang tidak merata kepada warga miskin membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merasa prihatin. Dia pun berinisiatif untuk memberikan bantuan kepada warga miskin yang tidak mendapatkan balsem tersebut dengan sebutan 'Bantuan Langsung Jokowi'. (BLJ)
"Apa ya namanya, Bantuan Langsung Jokowi," ujar Jokowi sambil tertawa di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2013).
Mantan Wali Kota Solo ini mengakui jika bantuan tersebut memang tidak merata menyentuh warga miskin. "Ada yang seharusnya dapat, malah nggak dapat. Di Jakarta Barat juga ada, ada beberapa yang kita cek miskin ya kita beri," kata Jokowi.
Jokowi pun mengaku heran dengan pendistribusian Balsem yang tidak merata ke warga miskin tersebut. Namun demikian, pihaknya masih akan terus melakukan pengecekan warga miskin yang belum mendapatkan Balsem, jika ada dia akan langsung mendistribusikan 'Bantuan Langsung Jokowi' tersebut.
"Yang masih selip-selip itu saya cek, kalau miskin langsung saya beri," katanya.
Suami Iriana ini pun mengaku tidak hapal betul siapa saja yang diberikannya bantuan. Terakhir yang dia ingat diberikan kepada salah seorang warga miskin yang mengidap penyait meningitis di Jakarta Barat dan seorang janda miskin yang tinggal tak begitu jauh dari Istana Negara.
"Saya nggak pernah ngitung uang gitu-gitu," katanya.


Sumber :
detik.com