Minggu, 12 Januari 2014

Banjir di DKI, Jokowi Belum Minta Modifikasi Cuaca

Hujan deras yang melanda Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi sejak Minggu (12/1/2014),  membuat Ibu Kota terancam banjir. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, pada Minggu malam, kondisi Sungai Ciliwung di wilayah Depok, Pintu Air Manggarai, dan Kali Karet sudah berstatus siaga 1. Status bendung Katulampa di Bogor siaga 3.

Pantau Banjir Malah Diminta Jadi Presiden!

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengejutkan warga sekitar Pintu Air Manggarai pada Minggu malam (12/1/2014). Sekitar pukul 23.30, Jokowi tiba-tiba datang menggunakan mobil dinasnya, Kijang Innova hitam dikawal sebuah motor voorijder Dinas Perhubungan. Begitu tiba, dia langsung turun dan berjalan menuju pinggi sungai di Pintu Air.
Adi Widodo (38) penanggung jawab Pintu Air Manggarai yang terkejut melihat DKI 1 blusukan ke tempatnya bekerja langsung menyampaikan laporan kepada Jokowi.

Jokowi Siap Teken Siaga Bencana

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan surat pernyataan Siaga Bencana yang dikeluarkan untuk keperluan rekayasa cuaca oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah siap dan segera dikeluarkan jika intensitas hujan yang turun terjadi terus menerus. "Suratnya sudah ada, tapi dikeluarkan kapan, lihat nanti saja," ujarnya saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat pada Minggu malam (12/1/2014) pukul 23.34.
Sebelumnya Kepala Bidang Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihak BNPB sudah menyiagakan aneka peralatan yang diperlukan untuk melakukan rekayasa cuaca.

Surva-surve Insis, Jokowi: Pasti Didengar Partai

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali jadi capres paling populer di survei Insis. Jokowi yakin hasil survei itu dipantau oleh partainya, PDIP.
"Ya (Survei itu) semua di dengar oleh partai," ucap Jokowi sebelum masuk ke dalam mobil Toyota Innovanya di Megaria, Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2014).
Terakhir, Survei Institur Riset Indonesia (Insis) menasbihkan Jokowi sebagai capres muda paling populer. 'Kedigdayaan' popularitas Jokowi ini sebelumnya juga sudah dibuktikan oleh berbagai lembaga survei. Namun Jokowi santai menanggapi hasil survei itu.

Terobos Hujan Cek Pintu Air Manggarai

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menerobos hujan untuk mengecek Pintu Air Karet dan Manggarai pada hari libur ini. Berbicara di lindungan payung, Jokowi mengimbau agar warga Jakarta tak lagi buang sampah di sungai.
"Kita mengajak masyarakat agar jangan buang sampah di kali dan got," kata Jokowi di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Minggu (12/1/2014).
Memang masih ada juga kasur dan sampah yang ikut 'berenang' di sungai. Namun Jokowi menemukan volume sampah di Jakarta sudah berkurang.

Alasan Jokowi Doyan Blusukan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, perintah yang disampaikannya di lapangan akan lebih efektif tersampaikan kepada para petugas lapangan. "Perintah lapangan itu paling gampang ditangkep dan dilaksanakan," kata Jokowi saat ditemui di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (12/1/2014).
Jokowi dikenal sebagai gubernur yang gemar blusukan atau turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi yang dilaporkan kepadanya. Kondisi yang kerap ditinjaunya langsung antara lain adalah normalisasi waduk, sungai, hingga penggunaan Bandara Halim Perdanakusumah sebagai bandara komersil.

Surva-surve Aneh: VPS Nyatakan Jokowi Kalah

Vox Populi Survey (VPS) mengadakan survei seputar elektabiltas capres saat ini. Hasilnya agak berbeda dibanding survei lainnya, Prabowo Subianto muncul sebagai capres No 1 mengalahkan Jokowi.
Dalam temuan survei didapati bahwa masyarakat menginginkan suatu perubahan besar terhadap pengelolaan pemerintah yang selama ini sangat korup, lemah serta tidak punya rasa percaya diri dan selalu dilecehkan oleh negara tetangga.
"Hal ini terjawab dari jawaban masyarakat dengan tingginya elektabilitas Prabowo hingga 33,1 persen. Keterpilihan Prabowo 33,1 persen karena Prabowo memiliki strong leadership yang kuat, " kata Direktur Eksekutif VPS Henrykus Sihaloho, di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2014).

Jokowi Belum Berniat Tertibkan Tukang Tambal Ban

Paku yang menyebar di ruas jalanan Jakarta disebut-sebut ulah dari tukang tambal ban agar usaha mereka laris. Menanggapi masalah ini, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), berencana meninjau keberadaan tukang tambal ban dianggap meresahkan. Selain itu, lokasi usaha tukang tambal ban juga memakan pedestrian.

Surva-surve Median: Jokowi Buat Bingung Warga Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terus unggul dalam tiga survei terbaru yang dirilis di bulan Januari. Jokowi belum tergeser dari urutan teratas elektabilitas kandidat capres. Namun sikap Jokowi soal pencapresan yang tidak tegas membuat bingung publik Jakarta.
Direktur Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (12/1/2014) mengatakan, hampir sebagian besar responden yang disurvei, tahu saat ini sedang berkembang wacana bahwa Jokowi akan maju atau dicalonkan pada Pilpres 2014.

Jokowi: Gubernur Yang Lalu Kerja Apa?

Survei Median menunjukkan mayoritas rakyat Jakarta tak puas dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani banjir dan macet. Merespon hal ini, Jokowi justru melempar pertanyaan soal penanganan yang sudah dilakukan sebelum dia memerintah.
"Yang 20 tahun, yang 30 tahun sudah (berbuat) apa?" kata Jokowi merespon di sela-sela inspeksinya di pinggir Pintu Air Karet-Pejompongan, Kanal Banjir Barat, Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2014).
Jokowi menyatakan dirinya baru satu tahun memerintah Ibu Kota. Menurutnya, penanganan banjir di Jakarta dilakukan setahap demi setahap dan tak bisa beres dalam sekejap mata.

Sekda Kosong, Masih Tunggu Mendagri

Besok, Pemerintahan Kota Jakarta Utara segera memiliki pemimpin baru. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan melantik pengganti Bambang Sugiono, sebagai wali kota baru.
Hingga saat ini masih simpang siur siapa yang menempati kursi empuk itu. Pelantikan rencananya dilakukan di kawasan Sunter.
"Bener besok akan ada penggantian," kata Jokowi usai melakukan pengecekan Pintu Air Manggarai, Jakarta, Minggu (12/1/2014).

Hipmi Jaya Segera Temui Jokowi

Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jaya Raya (BPD Hipmi Jaya) baru saja membentuk pengurus baru untuk periode 2014-2017.
Kelompok para pengusaha ini mengklaim selalu akrab dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Oleh sebab itu, ketika rapat kerja usai dijalankan pada Maret mendatang, pengurus baru akan segera bertemu dengan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi).
"Tentu setelah rapat internal selesai, kita akan coba komunikasi, berkunjung ke pemprov untuk mengenalkan diri, dan menjalin kerja sama. Terutama menemui gubernur, wagub, dan jajarannya.

Komentar Jokowi Tentang Mencium Tangan Mega

Joko Widodo (Jokowi) mencium tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menerima tumpeng HUT PDIP ke-41. Sang Gubernur DKI ternyata punya alasan sendiri, apa itu?
"Soal etika kesantunan kita banyak yang sudah lupa. Saya ke Ibu saya juga melakukan itu. Ibu Mega sebagai senior saya, saya kira kewajiban kita melakukan (kesantunan) seperti itu. Itu budaya Indonesia, budaya Jawa," kata Jokowi usai mengecek pintu air Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (12/1/2014).

Jokowi Ancaman Sistem Politik Nasional

Pengamat politik Heri Budianto menyatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dapat mengancam sistem politik di Indonesia. SebabJokowi lahir bukan dari kompetensi tokoh melainkan karena sosoknya yang mempunyai karakter berbeda.
"Karena memang riuh tengah terjadi, semua fokus pada Jokowi. Saya dan teman-teman akamedis, pengamat, berpikir keras wacana ini (pengultusan) sendiri, dan fokus sendiri.

Jokowi Minta Warga Sabar Hadapi Banjir

Beberapa warga DKI Jakarta masih mengeluhkan adanya genangan air dan banjir di lingkungan mereka. Hal ini terjadi ketika hujan deras tak henti-henti terjadi. Terutama di wilayah Kampung Melayu dan Kampung Pulo yang menjadi langganan banjir.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menanggapi keluhan banjir tidak terlalu pusing. Jokowi berasalan, dirinya belum bisa menyelesaikan banjir karena belum lama menangani permasalahan di Jakarta.

Surva-surve VPS Syaratkan Jokowi Berhasil Dulu Pimpin Jakarta, Baru Nyapres

Joko Widodo (Jokowi) belum berhasil selama memimpin Ibukota DKI Jakarta.
"Rakyat menilai, Jokowi belum memberikan keberhasilan dalam memimpin Jakarta," kata Direktur Ekseskutif Vox Populi Survey, Hendrykus Sihaloho di Jakarta, Minggu (12/1/2014).
Menurut dia, mantan Walikota Solo itu baru masuk tahapan blusukan dalam memimpin Jakarta belum pada realisasi. "Bahkan, rakyat menilai Ahok (Basuki Tjahja Purnama) lah yang selama ini bekerja dengan baik, dan berkinerja bagus," ujarnya.

Komentar Jokowi Tentang Dukungan Waria

Forum Komunikasi Waria pimpinan Mami Yuli mendukung pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menghargai dukungan tersebut, namun dia masih ingin fokus mengurus persoalan Jakarta.
"Mereka pun juga rakyat yang punya hak pilih. Sekarang yang kita hadapi apa, hujan," kata Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi setelah memantau banjir di Kali Ciliwung, Minggu (12/1/2014).

Dari Bandung untuk Jokowi

Masyarakat Bandung Jawa Barat antusias memberi dukungan pencapresan Joko Widodo (Jokowi), saat car free day di Jl Ir H Juanda (yang lebih dikenal sebagai Jalan Dago), Minggu (12/1/2014) .
"Ayo Bandung siap siap Jokowi, siap kumpul koin sumbangan buat kampanye Jokowi," ujar seorang mahasiswa Institut Teknolo Bandung (ITB). "Jokowi kan Soekarno Muda, anak ITB juga, arsitek,  roh Soekarno memang ada di Jokowi," tambahnya.
Sekelompok anak muda komunitas sepeda, juga antusias memberi tanda tangan dukungan, yang dikoordinasi Barisanm Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Jawa Barat, bersama tim Komite Nasional Posko Jokowi (Kompas Posko) DPP Bara JP.

Surva-surve VPS: Jangankan Lawan Prabowo, Lawan Ahok Saja Jokowi Tak Mampu

Joko Widodo (Jokowi) belum berhasil selama memimpin Ibukota DKI Jakarta.
"Rakyat menilai, Jokowi belum memberikan keberhasikan dalam memimpin Jakarta," kata Direktur Ekseskutif Vox Populi Survey, Hendrykus Sihaloho di Jakarta, Minggu (12/1/2014).
Menurut dia, mantan Walikota Solo itu baru masuk tahapan blusukan dalam memimpin Jakarta belum pada realisasi.

Jokowi: Ketinggian Air Kali Ciliwung Normal, Masih Ada Kasur Sedikit

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke kali Ciliwung setelah hujan deras mengguyur Ibu Kota. Jokowi agak lega karena masyarakat Jakarta mulai peduli kebersihan sungai.
"Sampah nggak sebanyak dulu. Paling seperempatnya dibanding yang dulu. Masih ada kasur. Tapi nggak sebanyak yang dulu," kata Jokowi setelah memantau banjir di Kali Ciliwung, Minggu (12/1/2014).
Melihat kondisi air di Kali Ciliwung, Jokowi tak khawatir Jakarta akan banjir. Apalagi informasi dari pintu air Katulampa semuanya masih aman.
"Masih normal. Di atas siaga 4. Katulampa masih siaga 4," kata Jokowi yang mengenakan batik kuning ini.

PDIP Tak Ingin Ada Kader Dompleng Jokowi

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Eriko Sotadurga mengatakan partainya sengaja menahan nama calon presidennya sampai pemilihan legislatif 2014. Siasat itu ditempuh agar mesin partai bekerja maksimal memenangkan partainya pada Pemilu mendatang.
"Ketua Umum (Megawati) ingin kader tak mendompleng popularitas figur partai. Harus kerja keras," kata Eriko saat dihubungi, Minggu (12 /1/2014).
Eriko mengakui, kader partainya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, paling dijagokan memenangi pemilihan calon presiden 2014 oleh beberapa lembaga survei.

Hujan Deras, Jokowi Cek Pintu Air Tanah Abang

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan inspeksi ke pintu air Tanah Abang yang termasuk dalam Kanal Banjir Barat (KBB). Inspeksi ini terus dilakukan walaupun hujan tengah mengguyur Jakarta.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, Jokowi yang mengenakan kemeja kuning dengan tulisan 'Bike to Work', menyatakan kondisi pintu air masih normal dan aman terkendali. Pasalnya saat ini masih bisa di atas oleh pintu air.

Surva-surve Insis: Jokowi dan Priyo Merupakan Tokoh Muda Paling Populer

Survei Institut Riset Indonesia (Insis) menunjukkan rakyat menginginkan capres muda di 2014. Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, dan cawapres Hanura Harry Tanoesoedibjo muncul sebagai tokoh muda paling populer saat ini.
"Sejauh ini sudah cukup banyak tokoh muda di bawah 55 tahun yang sudah dikenal masyarakat. Joko Widodo menjadi figur yang paling mencuat popularitasnya. Pada 2012, tidak banyak yang mengenal Jokowi, tapi pada 2013 popularitasnya melejit menjadi 83,55 persen," kata peneliti Insis Mochtar W Oetomo dalam paparan hasil survei di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (12/1/2014).

Hujan Bubarkan Beragam Kampanye Jokowi Nyapres

Ibarat misbar, hujan yang mendadak turun dengan derasnya di pagi ini, Ahad 12 Januari 2013 membuat sejumlah kampanye mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) nyapres bubar di tengah jalan. Berdasarkan pantauan, ada empat kampanye mendukung Jokowi nyapres yang bubar begitu hujan turun. Empat kampanye itu adalah Pentas Tari Tanjidor di Bendungan Hilir, Pawai Waria dari Bank Indonesia, Pawai Drumband dari Sarinah, dan pawai Barongsai.

Surva-surve Insis: Rakyat Ingin Capres Muda Seperti Jokowi

Lembaga survei Institut Riset Indonesia (Insis) merilis survei seputar capres yang diharapkan rakyat. Hasilnya rakyat menghendaki capres yang masih muda seperti Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta).
"Responden yang akan menggunakan hak pilih jika capres di Pilpres 2014 berusia di atas 55 tahun hanya 63,36 persen. Kondisi berbeda jika yang maju di Pilpres 2014 adalah capres yang umurnya kurang dari 55 tahun, yang mengatakan akan menggunakan hak pilih melonjak menjadi 81,86 persen," kata peneliti Insis Mochtar W Oetomo dalam paparan hasil survei di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (12/1/2014).

Relawan Jokowi di Sumbar Gelar Aksi Cap Jari

Relawan Indonesia Baru (RIB) di Sumbar melakukan aksi cap jari manis dukung Joko Widodo (Jokowi) jadi Calon Presiden Tahun 2014.
"RIB sepakat mendukung Jokowi jadi Presiden tahun 2014 dengan melakukan aksi cap jari manis," kata Koordinator RIB Sumbar Ahmad Idris, di Padang, Minggu (12/1/2014).
Menurut dia, aksi cap jari manis dilakukan merupakan aksi sukarela keberlanjutan mendukun Jokowi menjadi Capres 2014.
Seluruh relawan itu, memiliki tekad yang sama untuk menjadikan Jokowi sebagai pemimpin bangsa ini. Sosok Jokowi ini yang diinginkan masyarakat selama ini," ujar dia.

Pendukung Jokowi Capres Galang Tanda Tangan di Bundaran HI

Pendukung Jokowi tidak hanya aksi di Monas. Ada juga pendukung lainnya yang menggaet dukungan massa untuk pencapresan Jokowi di Bundaran HI.
"Saat ini kami sedang mengumpulkan petisi berupa tanda tangan dan KTP sebanyak 15 juta untuk mencalonkan Jokowi sebagai Presiden RI 2014 sebelum Pemilu Legislatif dilaksanakan," kata Cary Greant dari Barisan Relawan Jokowi Presiden DKI Jakarta di Bundaran HI, Minggu (12/1/2014).

Seknas Jokowi: Dukungan ke Jokowi Bukan Cuma di Survei

Tiga ribuan orang yang tergabung dalam Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi mengadakan pawai bertajuk 'Indonesia Bangkit' dari Monas menuju Bundaran HI. Ketua Presidium Seknas Jokowi Yamin menyatakan bahwa pawai ini merupakan bentuk dukungan nyata untuk pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Pak Jokowi itu bukan hanya besar di survei, di kenyataannya juga. Makanya itu yang ingin kita sampaikan melalui kampanye ini," kata Yamin di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2014).

Forkom Waria Gelar Parade Dukung Pencapresan Jokowi di Monas

Tiga ribuan orang yang tergabung dalam Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi melakukan parade di Monas, Jakarta Pusat. Mereka berjalan dari Air Mancur Monas menuju ke Bundaran HI sambil memperagakan beragam kesenian.
Pantauan di lokasi, Minggu (12/1/2014) acara dimulai pukul 08.15 WIB. Kesenian yang mereka peragakan di antaranya adalah kesenian Tanjidor khas Betawi, Reog khas Ponorogo, Barongsai khas China, dan Marching Band. Nampak pula Forum Komunikasi Waria, yang merupakan salah satu elemen Seknas, dalam parade ini.

PDIP Wonogiri Tidak Ikut Latah Dukung Jokowi Jadi Capres

Jajaran DPD PDI-P Kabupaten Wonogiri, tidak ikut latah memberikan dukungan pada Joko Widodo (Jokowi) untuk diajukan menjadi calon presiden (Capres). Meskipun di internal PDI-P di berbagai daerah, banyak bermunculan sikap dukungan untuk men-capres-kan Jokowi.
Ketua DPC PDI-P Wonogiri, Joko 'Jekek' Sutopo, menyatakan, untuk pencapresan sudah ada mekanismenya tersendiri, dan menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. "Kami akan mengikuti saja apa pun keputusan dari Ketua Umum DPP PDI-P, sebab itu menjadi otoritas pusat," tegas Joko.