Kamis, 14 November 2013

Kupas Beda Sikap Jokowi-Ahok

Sebanyak 36 siswa SMA 46 Jakarta telah dikeluarkan oleh pihak sekolah sebagai buntut aksi mereka membajak bus Metromini. Mereka dianggap telah melakukan pelanggaran berat karena berencana tawuran.
Pihak sekolah membantah keputusan itu dilakukan terburu-buru karena telah merapatkan dengan melibatkan dewan guru. Sementara para siswa saat mengadu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan mereka ditelantarkan karena tidak diperbolehkan lagi mengikuti kegiatan belajar mengajar.

PDI-P Tentang Klenik Jokowi

Akademisi dan Sejarawan JJ Rizal menilai banyak politikus melakukan hal-hal berbau klenik untuk memperlancar karir politik, termasuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga disebut-sebut melakukan aktivitas klenik, benarkah?
JJ Rizal menyebut salah satu aktivitas Jokowi nyekar ke makam Pangeran Jayakarta sebelum naik menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah salah satu bagian dari aktivitas klenik yang dilakukan. Namun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)  yang mengusung Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta membantah hal tersebut.

SBY Tak Salahkan Jokowi

Partai Demokrat (PD) berpendapat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak bermaksud "menyerang" Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), terkait masalah penanganan kemacetan di Jakarta. Pernyataan Presiden soal kemacetan itu dinilai sesuai dengan ketentuan undang-undang dan bukan tanpa alasan.
Hal ini dikemukakan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Michael Wattimena.

Jokowi Tak Takut Diprotes Pengusaha Soal Pajak Progresif Mobil

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak takut diprotes pengusaha kendaraan bermotor soal menerapkan pajak progresif. Jokowi mengatakan, penerapan pajak tersebut dilakukan untuk mengendalikan pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta.
"Tidak takut diprotes. Memang harus kita hambat jumlah kendaraan. Banyak kendaraan kan enggak boleh," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2013).

Sterilisasi Busway Basi

Meskipun seharusnya bukan pada porsinya, tetapi Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Michael Wattimenajuga ikutan memberi komentar tentang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Michael mengkritik upaya sterilisasi jalur bus TransJakarta (Busway) yang dilakukan Jokowi.
Menurut Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Michael Wattimena sterilisasi busway tidak akan mampun mengurai kemacetan di Jakarta.

Udang Di Balik Batu JK Dekati Jokowi

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar, Nurul Arifin menilai berbagai strategi politik saat ini sedang dilakukan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk Pemilu 2014. Termasuk dengan pendekatan JK terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang digadang-gadang bakal nyapres lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
"Kalau kita membaca langkah JK saat ini baik sebagai ketua PMI dan juga Ketua Dewan Masjid, semua langkah itu di samping aktivitas sosial, juga merupakan aktivitas politik. JK sudah menciptakan institusi untuk dirinya sendiri di dalam internal Partai Golkar.

Kader PDI-P Diminta Tak Dompleng Popularitas Jokowi

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) diingatkan tidak mengandalkan popularitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) untuk meraih kemenangan dalam Pemilu 2014.
Dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II di Medan, Kamis (14/11/2013), Ketua DPD PDI-P Sumut, Panda Nababan mengatakan, keberhasilan dan popularitas Jokowi menjadi Gubernur Jakarta memang membanggakan dan patut disyukuri.
Pihaknya tidak memungkiri jika keberhasilan Jokowi tersebut memberikan pengaruh positif terhadap popularitas dan elektabilitas PDI-P. Namun kader PDI-P diingatkan untuk tidak terlena dan terlalu mengandalkan popularitas Jokowi tersebut untuk meraih kemenangan dalam Pemilu 2014.

Ibu Ani Puji Mega, Jokowi Bangga

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sangat bangga mendengar Ibu Negara Ani Yudhoyono memuji kepemimpinan Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.
Hal ini disampaikan Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/11/2013).
"Kita sudah ngerti semua kan. Presiden perempuan di Indonesia ya Megawati, kan sudah jelas. Presiden perempuan pertama di Indonesia Ibu Megawati," kata Jokowi sembari tersenyum bangga.

Laki-laki Ini Marah-marah Saat Jokowi "Blusukan"

Kesalahpahaman terjadi ketika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke Taman Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2013) sore.

Seorang laki-laki yang tak diketahui namanya datang ke taman tersebut dengan marah-marah, lalu pergi berlalu dari lokasi blusukan sang Gubernur DKI tersebut.
Peristiwa ini bermula saat Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam meninjau taman sekaligus rumah pompa yang ada di kupingan Jalan Semanggi.

Jokowi Cek Pompa Air di Taman Semanggi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan pengecekan taman, gorong-gorong dan pompa air yang terletak di kawasan Taman Semanggi, Jakarta Pusat.
Jokowi beserta para ajudannya tiba di lokasi pada pukul 15.30 WIB dan langsung melakukan pengecekan selama kurang lebih 15 menit.
Awalnya, Jokowi mengecek gorong-gorong di sepanjang jalan di sekitar Taman Semanggi. Dia berjongkok untuk melihat lebih jelas kondisi di dalamnya. Selanjutnya, dia juga mengecek kondisi taman tersebut.

Jokowi: Pemerintah Pusat Seharusnya Lakukan Pembatasan Kendaraan

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan seharusnya Pemerintah Pusat bisa menekan pertumbuhan kendaraan motor dan mobil baru di Ibu Kota. Pasalnya, per Oktober 2013 pertumbuhan kendaraan baru mencapai 1,2 juta.
"Tambahan mobil dan motor ini 1.218.000 kendaraan. Sepeda motor 944.000 dan mobilnya 273.000. Bayangkan! Bagaimana tidak macet. Pemerintah pusatnya harusnya melakukan pembatasan kendaraan," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Biem Minta Agar Jokowi Denda Peludah

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diminta tak tanggung-tanggung melaksanakan Perda soal kebersihan. Bukan hanya yang buang sampah saja yang harus dihukum. Mereka yang meludah, buang permen karet, dan buang rokok sembarangan juga harus dihukum. Contoh sukses bisa dilihat Singapura.
"Kebersihan sebagian dari iman. Harus dilakukan sosialisasi yang cukup," jelas Biem T Benjamin yang juga Caleg Gerindra saat berbincang, Kamis (14/11/2013).

Jokowi: Pemerintah Pusat Loyo!

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak terima dituding gagal berkoordinasi dengan pemerintah kota penyangga terkait penanggulangan banjir di ibu kota. Menurut Jokowi, pemerintah pusatlah yang harus berperan mengkoordinasikan hal itu.
"Yang mengkoordinasi siapa seharusnya? Saya mengkoordinasi? Saya bisa mengkoordinasi ndak?" kata Jokowi dengan nada tinggi, Kamis (14/11/2013).
Jokowi menegaskan, tugasnya hanya mengurus dan menyelesaikan masalah-masalah di Ibu Kota.
"Siapa yang harus mengkoordinasi saya tanya dulu. Masa saya mengkoordinasi daerah yang lain. Urusan saya ya urusan Jakarta, koordinasi tetap pemerintah pusat," tegas Jokowi.

PKB Sebut Jokowi Belum Ada Program Nyata

Sterilisasi jalur Bus Transjakarta yang digalakkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menuai kritik. Kebijakan itu dinilai tak efektif mengatasi kemacetan.
Ketua DPP PKB, Marwan Jafar menilai, membersihkan jalur Transjakarta dari kendaraan pribadi bukanlah  terobosan untuk mengatasi kemacetan, namun justru semakin memperparah kemacetan.
"Jalur Busway itu kan makan jalan umum yang biasanya.

Jokowi Pakai Ilmu Klenik

Di era serba modern sekarang, peran dukun atau paranormal yang kerap diidentikkan sebagai penasehat spiritual juga tak kalah banyak digunakan ketika mengambil keputusan politik.
Banyak politikus mulai dari tingkat paling bawah hingga tertinggi pergi mencari tuah ke dukun. Bahkan ada yang mempunyai penasihat spiritual pribadi yang menurut sejarawan dari Universitas Indonesia (UI) JJ. Rizal termasuk bagian dari klenik. “Lihat saja kenapa dukun-dukun itu jadi begitu kaya,” kata Rizal kepada detikcom, Kamis (14/11/2013).

Siswa Pembajak Dipecat, Wali Murid Mengadu ke Jokowi

Orang tua siswa SMA Negeri 46 Jakarta mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Kamis, (14/11/2013). Mariska, salah satu perwakilan orang tua, mengatakan pihaknya meminta Jokowi agar mencarikan jalan tengah masalah dikeluarkannya 36 siswa dari sekolah itu.
"Betul, saya sedang di kantor Gubernur sekarang," kata Mariska saat dihubungi, Kamis, (14/11/2013).

Ratusan Saluran Penghubung Telah Dibersihkan dari Sampah

Pemprov DKI Jakarta membersihkan sampah di saluran penghubung sebagai langkah penanganan pencegahan banjir di Jakarta. Pasalnya, pengerukan di kali dan sungai yang besar tidak serta merta membuat air cepat tertampung. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tidak lagi membuang sampah ke saluran air yang sudah dibersihkan. “Ini sudah dibersihkan, tapi yang terpenting 90 persen kebersihan saluran ada di tangan masyarakat, jangan buang sampah sembarangan lagi, kita akan tindak,” tegas Jokowi di Balai Kota, Kamis (7/11/2013).

Jokowi-Ahok Ditantang Segera Denda Pembuang Sampah Sembarangan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditantang untuk segera mendenda warga yang membuang sampah sembarangan dengan denda maksimal Rp 500 ribu (perseorangan) dan Rp 50 juta (perusahaan). Denda itu diatur dalam Perda No 3/2013 tentang Pengelolaan Sampah.
"Kita support pemerintah. Kita tantang untuk segera memberikan denda," kata Ubaidillah, anggota Dewan Walhi, Kamis (14/11/2013).

Jokowi Belum Tahu Persis Inti Masalah Pembongkaran Kios di Muara Karang

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku saat ini belum mengetahui secara pasti mengenai pembongkaran kios-kios yang akan dilakukan Kelurahan Muara Karang, Jakarta Utara. Untuk itu, Jokowi akan memanggil lurah dan camat setempat.
"Semua masalah yang ada di Jakarta tidak semua saya tangani. Banyak hal yang tidak saya mengerti. Jangan dipikir semua hal saya tahu. Ini kalau sudah ada keluhan baru saya tahu," ujar Jokowi yang ditemui di Muara Karang, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2013).

Warga Muara Karang Curhat ke Jokowi

Warga Jalanl Muara Karang, Karang Barat Ayu, Pluit, Jakarta Utara mengeluhkan rencana pembongkaran kios yang dilakukan pihak kelurahan. Hal itu mereka ungkapkan langsung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), yang kebetulan berkunjung.
Jokowi datang mengenakan kebesarannya, yaitu kemeja putih dan celana hitam. Dengan seksama, Jokowi mendengarkan keluhan warga.
"Kita sih pengennya bertahan di sini. Jangan sampai dibongkar. Cuma pihak kelurahan dan kecamatan memaksa dibongkar," curhat Muhammad Fauzi (30), warga Muara Karang, kepada Jokowi, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2013).

Di Sekolah Polri, Jampidum Sebut Jokowi Pemimpin yang Melayani

Gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang gemar blusukan dan sederhana menjadi perhatian kalangan pejabat di Kejaksaan Agung. Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Mahfud Manan bahkan menyebut Jokowi sebagai contoh pemimpin yang melayani.
"Jokowi adalah contoh pemimpin melayani, dengan blusukannya adalah cara membangun jembatan komunikasi antara pemimpin dengan rakyat. Dengan blusukan lalu pulang memikirkan dan memutuskan apa yang terbaik untuk rakyat," kata Jampidum Mahfud Manan.

Macet Saat Hujan, Karena Motor Berteduh di Fly Over

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak mau disalahkan terkait kemacetan yang belakangan ini makin parah di jalanan Jakarta. Menurutnya, yang memicu kemacetan setelah turun hujan bukan karena banjir.
"Yang berkaitan dengan macet belakangan ini karena warga pakai sepeda motor berhenti di bawah fly over. Jadi menyebabkan berhenti di situ," ujar Jokowi di Tambora, Jakarta Barat, Kamis (14/11/2013).
Selain itu, jumlah kendaraan di Jakarta yang selalu meningkat setiap harinya juga menjadi salah satu penyebab kemacetan yang semakin parah.

Jokowi Ingatkan Terjadi Ledakan Pertumbuhan Kendaraan Bermotor di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa telah terjadi ledakkan pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta. Menurut Jokowi pertumbuhan kendaraan di Ibukota per Januari-Oktober 2013 ini bertambah sebanyak delapan persen. Pertumbunag yang sangat signifikan ini dikawatirkan akan menimbulkan kemacetan yang luar biasa, apalagi dengan datangnya musim hujan yang menimbulkan genangan dimana-mana.

Jokowi Akan Kenakan Denda 500 Ribu Bagi Yang Ketahuan Membuang Sampah Sembarangan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengingat kepada seluruh warga DKI Jakarta agar berhenti membuang sampah sembarangan, jika masih membuang sampah sembarangan (dan tentunya jika ketahuan), akan dikenai denda sebesar Rp 500.000,-.
Hal ini dikemukakan oleh Jokowi saat melakukan bersih-bersih di Kali Ciliwung di Tambora, Jakarta Barat.
"Kita kenakan denda maksimal. Denda ini yang mau diperkuat. Kalau ada masyarakat buang sampah, kita tangkap, dan kita tagih, mana Rp 500 ribu? Denda maksimal!" kata Jokowi,  Kamis (14/11/2013).

Jokowi Diminta Serius Atasi Banjir Bukan Sekadar Seremonial

Setelah beberapa lama mengamati kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), politisi Partai Hanura yang merupakan anggota Komisi V DPR RI, Saleh Husin, meminta Jokowi lebih sungguh-sungguh berusaha agar dapat mengatasi masalah banjir dan kemacetan di DKI Jakarta. Menurut saleh apa yang dilakukan oleh Jokowi saat ini hanyalah sekedar melakukan seremonial belaka, sehingga inti permasalah banjir dan kemacetan tak dapat diselesaiak oleh Jokowi.

Lagi, Jokowi dan TNI Blusukan di Kali Ciliwung


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bersama Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat Mayor Jenderal Meris Wiryadi melakukan patroli Kali Ciliwung di Jakarta Barat. Ini kedua kalinya setelah dua bulan lalu mereka juga menyusuri kali yang sama di wilayah Jakarta Selatan.
Jokowi berharap kegiatan ini bisa memotivasi masyarakat untuk sadar lingkungan. "Karena kunci bebas banjir itu ya di masyarakat," kata Jokowi