Senin, 07 Januari 2013

Jokowi: Deep Tunnel Bisa Dibatalkan

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengatakan pembangunan Multi Purpose Deep Tunnel atau terowongan raksasa bawah tanah multi guna bisa dibatalkan jika laporan detail kajiannya menyatakan tidak efektif mengatasi banjir. "Kalau cuma dua titik banjir buat apa, masak proyek triliunan cuma dua titik, misalnya," kata Jokowi, Senin, 7 Januari 2013.


Saat ini, kata Jokowi, dirinya masih menunggu laporan detil proyek senilai Rp 16 triliun itu. Dia ingin jika gorong-gorong sepanjang 23 kilometer itu bisa mengatasi banjir yang kerap menghantui Ibu Kota. "Sekarang (detail kajian) masih dalam proses," ujarnya.

Deep Tunnel akan di bangun dari ruas Jalan MT Haryono menuju Manggarai, Karet, dan berujung di Pluit. Panjangnya mencapai 22 kilo meter dengan kapasitas limpasan air sebanyak 2,5 juta meter kubik tiap tiga jam. Menurut Jokowi, Deep Tunnel di Jakarta lebih canggih ketimbang milik Malaysia.


Alasannya, gorong-gorong raksasa di Jakarta lebih multifungsi daripada SMAR Tunnel Kuala Lumpur yang cuma bisa digunakan menjadi dua fungsi. "Kalau di sini nanti bisa untuk banjir, jalan tol, saluran air, kabel listrik, dan air baku," kata dia.

Mantan Wali Kota Surakarta itu menolak tudingan bahwa proyek pembangunan gorong-gorong ini merupakan kebijakan reaktif. "Itu kan sudah bertahun-tahun direncanakan, blue print-nya saja sudah lama. Digagas sejak 2005," katanya.


Cuma saja, dia menambahkan, proyek ini terhambat lantaran minimnya dana dan kesiapan pelaksanaannya. "Kita itu berkutat di situ-situ, kalau sedikit-sedikit berpolemik, ramai, ya tidak mulai-mulai," ujarnya.


Sebelumnya, peneliti Rujak Center, Elisa Sutanudjaja, menilai kebijakan pembangunan Deep Tunnel terlalu reaktif. Alasannya, kebijakan itu diambil tanpa mempertimbangkan kondisi tanah Jakarta. Apalagi, kontur tanah di Jakarta dan Kuala Lumpur, Malaysia, yang dijadikan contoh sangat berbeda. Kritikan Elisa dibantah penggagas Deep Tunnel, Firdaus Ali. “Kalau enggak ngerti, jangan asal ngomong,” kata Firdaus.


Jokowi mengungkapkan, banyak proyek besar di Jakarta yang sudah selesai kajiannya, namun tidak kunjung direalisasikan. "MRT sudah 20 tahun tidak mulai-mulai, monorel tidak mulai-mulai," kata dia. Karena itu, dia menegaskan akan mengambil keputusan untuk melanjutkan pembangunan proyek besar di Ibu Kota itu.

Sebelumnya, peneliti Rujak Center, Elisa Sutanudjaja, menilai kebijakan pembangunan Deep Tunnel terlalu reaktif. Alasannya, kebijakan itu diambil tanpa mempertimbangkan kondisi tanah Jakarta. Apalagi, kontur tanah di Jakarta dan Kuala Lumpur, Malaysia, yang dijadikan contoh sangat berbeda.


Sumber :
www.tempo.co

Jokowi Kaget Lihat Kondisi Terminal Pulo Gebang

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau keadaan Terminal Bus Antarkota dan Antarprovinsi (AKAP) Pulo Gebang, Jakarta Timur. Kondisi terminal yang mulai beroperasi pada Juni lalu itu cukup membuat pria yang akrab disapa Jokowi itu terkejut.

Pintu depan dari terminal yang digadang-gadang akan menjadi terminal terbesar se-Asia Tenggara itu dipenuhi genangan air hujan. Bahkan, lantai paling atas pun juga tergenang air hujan. Kebetulan, saat Jokowi melakukan sidak terminal, lokasi terminal dalam keadaan gerimis.

Kedatangan Jokowi ini disambut oleh Kepala Pembinaan Penggunaan Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Tiodor Sianturi. Keduanya pun tampak terlibat percakapan serius.

Tiodor mengatakan, terdapat beberapa permasalahan di Terminal Pulo Gebang, saat ini. "Ada problem di tanah (pembebasan tanah) yang masih ada sisa sekitar 1,4 hektar di tahun 2013 dan juga masalah air yang tergenang," kata Tiodor di Terminal Pulo Gebang, Senin (7/1/2013).

Sementara itu, Jokowi mengatakan bahwa kelemahan terbesar dalam pembangunan Terminal Pulo Gebang adalah kurangnya manajemen kontrol lapangan.

"Seharusnya pekerjaan-pekerjaan seperti ini, kalau terencana, ya seharusnya enggak ada lagi karena memang kelemahan kita itu di manajemen kontrol lapangan," katanya.

Jokowi pun segera memberi perintah kepada pihak terkait untuk dapat memperbaiki hal-hal yang masih menjadi kekurangan di Terminal Pulo Gebang.

"Mungkin drainasenya perlu dilebari. Mungkin kemiringannya yang perlu diperbaiki lagi. Oleh sebab itu, itulah yang namanya manajemen kontrol lapangan yang diperlukan. Kalau saya enggak ke sini, enggak tahu. Kalau enggak tahu ya berarti saya enggak bisa membetulkan, saya enggak bisa memperbaiki," kata Jokowi.

Selain dua permasalahan yang disebutkan di atas, Jokowi juga mengatakan bahwa akses dari Terminal Pulo Gebang untuk menuju jalan tol JORR juga belum selesai.

"Di sini untuk jalan masuk ke tol juga belum. Semuanya pengin kita kebutlah jangan sampai ini terlalu lama diam. Kalau diam nanti pasti ada yang rusak," kata Jokowi.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Kasus Siswi SD yang Diduga Diperkosa, Jokowi: Ini Peringatan Bagi Semua

Bocah SD yang diduga menjadi korban pemerkosaan, RI, akhirnya meninggal dunia kemarin. Kasus ini menarik perhatian banyak pihak, salah satunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Peristiwa ini dianggap Jokowi sebagai peringatan bagi semua pihak.

"Ini menjadi peringatan semua dan memang masalah di Jakarta ini sangat kompleks," kata Jokowi usai memberikan santunan di rumah RI, di Jalan Rawa Bebek, Pulogebang, Jakarta Timur, Senin (7/1/2013).

Menurutnya, semua masalah yang terjadi saling berkaitan satu sama lain. Jakarta memiliki masalah yang tidak hanya bersifat fisik tetapi juga non fisik yang harus dibenahi.

"Masalah besar kita di Jakarta ini memang sebetulnya bukan hanya fisik saja, yang non fisik juga menjadi masalah baru," ujar Jokowi.

Suami Iriana ini mengatakan, semua pihak harus bekerjasama untuk membenahi masalah yang ada di Jakarta. Keamanan menjadi salah satu hal utama yang harus dibenahi.

"Problem kita banyak, di pelayanan di Puskesmas, di rumah sakit, di Kelurahan, Kecamatan. Semuanya ini kita perbaiki, Ya tentu itu (keamanan) yang utama," ucapnya.

Sebelumnya, siang tadi Jokowi menyambangi rumah keluarga bocah tersebut. Jokowi memberikan bantuan santunan uang bela sungkawa kepada keluarga korban.

Bocah kelas 5 SD, RI, yang diduga menjadi korban pemerkosaan meninggal dunia Minggu (6/1/2013) pagi di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur. Dia dibawa ke RS milik pemerintah itu pada 29 Desember 2012 lalu dalam kondisi kemaluannya luka parah. Soal dugaan pemerkosaan itu, tim dokter menunggu hasil visum lengkap hari ini.

"Saya kira kita tunggu hasil visum lengkap saja ya, karena itu (disebut infeksi) bukan kami. Hasil visum sementara sudah tadi, Senin mereka minta untuk hasil visum lengkap," ucap Direktur Medik dan Keperawatan RS Persahabatan, Tri Hesty Widyastoeti kepada detikcom, Minggu kemarin.

Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan si bocah tidak mengalami kekerasan seksual, tapi hanya mengalami infeksi.

Sumber :
news.detik.com

Jokowi: Problem Jakarta Bukan Hanya Fisik

Setelah melayat ke rumah keluarga bocah yang diduga diperkosa, RI (11), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku terkejut. Menurut pria yang akrab disapa Jokowi itu, peristiwa tersebut membuktikan bahwa permasalahan di Jakarta multikompleks, tidak hanya permasalahan fisik, tetapi juga non-fisik.

"Jadi semua kait-mengait. Ya memang masalah besar kita ini adalah di Jakarta, memang sebetulnya bukan hanya masalah fisik saja, yang non-fisik juga menjadi masalah kita," kata Jokowi di Rawa Bebek, Jakarta Timur, Senin (7/1/2013).

Jokowi pun berjanji akan menyelesaikan permasalahan Jakarta yang multikompleks tersebut secara bergiliran. Selain itu, menurutnya, permasalahan keamanan juga menjadi salah satu permasalahan besar di Ibu Kota yang harus tetap dijaga.

"Problem kita banyak, problem di pelayanan, di puskesmas, rumah sakit, kelurahan, kecamatan, semuanya. Ini harus kita perbaiki, terutama masalah keamanan itu," ujarnya.

Untuk dapat menyelesaikan permasalahan Jakarta yang multikompleks itu, Jokowi menggunakan strategi untuk langsung turun ke lapangan melihat dan berkomunikasi dengan warga. Dengan demikian, ia dapat mengetahui bagaimana permasalahan lapangan dan mengetahui bagaimana jalan keluar untuk pemecahan permasalahan tersebut.

"Ya, saya ke lapangan begini kan jadi lebih tahu fakta-fakta di lapangan, realitas-realitas yang ada. Kebijakannya kita godok, saya belum mengerti tapi kita pengen memperbaiki dan membenahi semuanya," ujar Jokowi.

Jokowi melayat keluarga RI, bocah yang diduga korban perkosaan. Dengan keadaan hujan deras yang mengguyur kawasan Kampung Rawa Bebek, Jokowi langsung disambut oleh ayah bocah itu, Sutono, di rumahnya yang sangat sederhana. Di sana, mereka terlibat pembicaraan yang cukup serius.

Setelah itu, Pemerintah Provinsi DKI yang diwakili langsung oleh Gubernur Jokowi memberikan santunan kepada keluarga RI.

RI adalah putri bungsu dari enam bersaudara pasangan suami-istri, A (50) dan L (54). Mereka tinggal di lapak pemulung di Cakung, Jakarta Timur.

Kondisi bocah yang duduk di kelas V SD itu dua bulan terakhir menurun drastis hingga kejang dan mengalami penurunan suhu tubuh. Pada 29 Desember 2012 lalu, kondisi RI semakin menurun hingga akhirnya ia dibawa ke Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUPP)

Saat dokter melakukan penanganan pertama, ditemukan luka lama tak tertangani pada area kemaluan bocah malang tersebut. RI meninggal di RSUPP pada Minggu (6/1/2013) pada pukul 06.00 WIB pagi. Bocah malang itu dimakamkan di TPU Kapuk, Harapan Baru, Bekasi, Jawa Barat.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Auw! Warga Rebutan Salaman, Tangan Jokowi Luka

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tampak mengelus-elus punggung tangan kanannya yang tergores. Rupanya, tangan Jokowi luka setelah sejumlah warga berebut bersalaman dengannya.

Pribadi Jokowi yang murah senyum dan low profile selalu mendapat sambutan hangat dari warga Jakarta yang dikunjunginya.

Jokowi sabar melayani warga Ibukota yang ingin bersalaman hingga berfoto bersamanya.

Bukan hanya sekali, luka kecil itu ternyata seringkali dialami Jokowi usai blusukan. Misalnya hari ini saat mampir ke kampung padat di Pulogebang.

"Iya nih tangan saya luka. Sering luka tangannya," kata Jokowi sambil mengelus-elus jari tengah tangan kanannya itu usai meninjau Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Senin (7/1/2013).

"Yang nyalamin itu mesti pakai cincin, ibu-ibu. Salamannya ditarik-tarik," ujar Jokowi seraya tersenyum khas.

"Kata warga tangan Bapak halus?" kata wartawan.

"Loh saya tiap hari nukang kok," jawab Jokowi seraya memperagakan tengah menyerut kayu sambil tertawa.

Sumber :
news.detik.com

Hujan Deras, Jokowi Melayat Keluarga RI

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melayat keluarga bocah diduga korban perkosaan, RI (11), di Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/1/2013). Dengan menggunakan setelan kemeja putih dan mobil Innova hitam B 1592 NKR, Jokowi tiba di lokasi pada pukul 14.00 WIB.

Seperti biasa, kedatangan orang nomor satu di DKI itu selalu menyedot perhatian warga. Saat Jokowi tiba, cuaca di lokasi pun dalam keadaan hujan deras. Para warga pun dengan sukarela basah-basahan, berlari-lari, dan berusaha untuk sekadar mendekati, bersalaman, atau berfoto bersama Jokowi. Suasana hujan deras, gang sempit, dan jalanan becek menjadi tantangan tersendiri bagi para pewarta yang harus berlomba-lomba dengan para warga untuk dapat mendekati Jokowi.

Akhirnya Jokowi tiba di rumah Sunoto, ayah RI (11), yang diduga korban perkosaan. Di rumah yang sangat sederhana dan semi-permanen dengan penerangan yang kurang dan bagian terasnya hanya dilindungi oleh terpal untuk melindungi dari derasnya hujan yang turun, di situlah tempat RI sehari-hari beraktivitas. Jokowi langsung disambut oleh keluarga besar RI, termasuk Sunoto.

Jokowi berbicara cukup lama dengan Sunoto yang saat itu terlihat cukup kumal dan menggunakan batik sederhana. Sebelumnya, saat masih berada di Balaikota Jakarta, Jokowi pun berjanji untuk menemui keluarga korban untuk melayat dan memberikan santunan kepada keluarga RI sebagai tanda berbelasungkawa.

"Ya, saya atur. Sekarang ramai-ramai hehe," kata Jokowi.

RI, yang diduga menjadi korban tindakan kekerasan seksual, meninggal dunia di ruang ICU (Intensive Care Unit) Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUPP) dalam kondisi koma. Sebelumnya, RI didiagnosis dokter mengalami infeksi pada bagian otak, meski dokter belum berhasil menemukan apakah infeksi itu akibat luka pada kemaluannya atau bukan.

RI adalah putri bungsu dari enam bersaudara pasangan suami-istri A (50) dan L (54). Mereka tinggal di lapak pemulung di Cakung, Jakarta Timur. Kondisi bocah yang duduk di kelas V SD itu dua bulan terakhir menurun drastis, hingga kejang dan mengalami penurunan suhu tubuh. Pada 29 Desember 2012 lalu, kondisi RI semakin menurun hingga akhirnya ia dibawa ke ICU RSUPP.

Saat dokter melakukan penanganan pertama, ditemukan luka lama tak tertangani pada area kemaluan bocah malang tersebut.

"Pas anak saya masuk dan diperiksa, katanya ada yang melakuin. Anak ibu sudah enggak suci lagi, gitu katanya," ujar ibunda RI saat memberikan testimoni kepada sejumlah wartawan di RS Persahabatan, Kamis (3/1/2013) siang.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Berita Serupa :
- metro.news.viva.co.id : "Jokowi Kunjungi Keluarga Bocah yang Diduga Diperkosa"

Jokowi Siap Bertanggung Jawab Atas Kematian RI

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan siap bertanggung jawab atas kematian RI, 11 tahun. Gadis ini adalah pasien dari keluarga miskin yang diduga meninggal karena tidak mendapat pelayanan kesehatan yang layak. Dia berjanji akan mengunjungi dan memberi santunan kepada keluarga RI. "Saya siap bertanggung jawab," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin, 7 Januari 2013.

RI adalah bocah sekolah dasar. Dia menderita demam tinggi dan dibawa ke puskesmas untuk pengobatan. Dokter awalnya mendiagnosis bocah perempuan itu menderita penyakit tifus. Namun belakangan diketahui bocah itu menderita infeksi di saluran vagina dan dubur. (baca: Otopsi untuk Pastikan RI Diperkosa atau Sebab Lain)

Setelah mengalami koma selama beberapa hari, RI meninggal Ahad lalu saat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia menilai pelayanan kesehatan terhadap RI tidak layak. (baca: Meski RI Meninggal, Komnas Anak Tetap Menyelidiki)

Akibatnya, penyakit bocah itu baru bisa terdeteksi setelah kondisinya parah. Ketua Satuan Tugas Perlindungan Anak KPAI M. Ihsan meminta Jokowi bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan yang buruk itu. "Gubernur harus menyampaikan permintaan maaf dan mengunjungi keluarga korban," katanya kemarin. (baca: Jokowi Dituntut Minta Maaf Atas Kematian RI)

Jokowi menyatakan sama sekali tidak berkeberatan memenuhi tuntutan itu. "Kalau memang tanggung jawab saya, ya saya bertanggung jawab," katanya. Bahkan dia mengakui pelaksanaan program kesehatan di Jakarta belum optimal. "Semuanya memang belum baik, jadi harus diperbaiki semuanya, termasuk pelayanan."

Menurut Jokowi, masih ada diskriminasi pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit. Padahal setiap pasien yang datang berhak mendapat pelayanan yang sama, meskipun menggunakan fasilitas berobat gratis. "Saya tahu itu tanggung jawab saya," katanya.

Sumber :
www.tempo.co

Jokowi Kaget Rusun Marunda Diperjualbelikan

Gubernur DKI Jokowi kaget mendengar kabar unit di rusun Marunda, Jakarta Utara, diperjualkan. Jokowi akan mencari tahu kabar penjualan di rusun yang tadinya sepi peminat tersebut.

"Ceritanya gimana? Saya belum dengar. Saya cari nanti," ujar Jokowi kaget. Jokowi mengatakan itu usai bertemu dengan Dubes Brunei Darussalam Dato Paduka Mahmud Hj di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin
(3/1/2013).

Pria asal Solo ini menerangkan, rusun Marunda sebenarnya sudah tidak beroperasi selama lebih dari 5 tahun. Dari 26 blok yang tersedia, yang tidak beroperasi 19 blok.

Jokowi pun meminta rusun Marunda diperbaiki agar semua blok terisi. Bahkan Jokowi akan menyediakan puskesmas, pasar di rusun tersebut.

"Mau kita beri transport, puskesmas, pasar, mau kita kompletin. Tahun ini harus komplet. Ya tapi ada problem ini, coba saya cari. Saya cari dulu apakah benar," kata ayah 3 anak ini.

Jokowi akan mengecek adanya kabar warga yang menyewa rusun Marunda sebagai pihak ketiga. Jika benar, Jokowi akan meluruskannya.

"Harus dikontrol, harus dicek bener tidak. Kalau nggak benar ya dibenarin. Memang banyak yang harus kita benarin. Itulah perlunya manajemen lapangan, manajemen kontrol, manajemen cek," tuturnya.

Jokowi pun memprediksi pembenahan rusun Marunda akan selesai akhir tahun ini juga. "Beri saya waktu. Baru beberapa hari. Kita kan sudah menyelesaikan 3 blok, ya paling nggak sampai akhir tahun ini rampung," ucap Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

Effendi: Jokowi itu tampangnya ndeso, Dahlan jangan ikut-ikut

Kecelakaan mobil yang menimpa Menteri BUMN Dahlan Iskan rupanya tidak membuat politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon berhenti mengkritisi. Menurut dia, apa yang telah dilakukan Dahlan adalah sebuah pencitraan untuk bisa menjadi presiden di pemilu 2014 mendatang.

Dia mengatakan, Dahlan tidak akan mungkin bisa meniru gaya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang terkenal akibat mempopulerkan mobil Esemka.

"Ini kan (kecelakaan Dahlan) sebenarnya sinyal dari Tuhan kepada orang-orang yang berambisi jadi presiden, enggak perlu lah ikuti jejak Jokowi," jelas Effendi di Gedung DPR, Jakarta (7/1).

Effendi menilai, tidak akan ada tokoh yang bisa mengikuti gaya Jokowi memikat hati masyarakat dengan gaya yang bersahaja. "Jokowi terlahir sudah wajahnya ndeso penampilannya ndeso, kita-kita ini enggak bisa lah meniru-niru dengan gaya Jokowi kemudian bisa jadi capres," imbuhnya.

Bahkan Effendi meminta agar kecelakaan yang dialami Dahlan segera diusut, termasuk dugaan pelanggaran berkendara yang dilakukan oleh mantan dirut PLN itu.

"Justru mobil yang belum berSTNK, berarti pak Dahlan melanggar lalu lintas. Anas aja plat nomornya dipermasalahkan, berarti harus dipermasalahkan juga dong," tegas dia.

Meski begitu, dia tetap prihatin atas apa yang telah menimpa Dahlan. Dia juga berencana akan menjenguk Dahlan apabila akibat insiden ini, Dahlan tidak bisa bekerja optimal sebagai menteri BUMN.

"Ya kita prihatin, untung enggak diopname, kalau diopname saya akan jenguk," tandasnya.

Sumber :
merdeka.com

Jokowi & Dubes Brunei Kongkow Bahas Pariwisata Jakarta

Duta Besar (Dubes) Brunei Darussalam untuk Indonesia, Dato Paduka Mahmoud, bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas berbagai kerja sama Jakarta-Brunei.

"Kita memperbincangkan mengenai, pertama, mengenalkan saya sebagai Duta besar, kedua untuk bincangkan kerja sama yang bisa diwujudkan antara Brunei dan Jakarta khususnya. Bagi saya itu yang perlu ditingkatkan lagi person to person kontak untuk pencapaian aset di 2013," kata Dato Paduka Mahmoud di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/1/2013).

Kendati demikian, dia menyebut untuk saat ini bidang yang paling tepat untuk menjalin kerja sama adalah pariwisata. Untuk mengenalkan Jakarta kepada warga Brunei dan sebaliknya mengenalkan warga Jakarta tentang Brunei.

"Dalam bidang pariwisata itu bagi kita mengenalkan Brunei kepada penduduk Jakarta dan juga bagi orang-orang Brunei lebih banyak ke Jakarta untuk mengetahui dan menikmati sendiri Jakarta," ujarnya.

Mahmoud juga secara pribadi mengaku senang bisa bertemu Jokowi untuk pertama kalinya, setelah menjabat sebagai gubernur DKI. Meski ketika menjadi Wali Kota Solo dia mengaku sudah pernah bertemu.

Sementara itu, Jokowi berharap kerjasama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Brunei Darussalam khususnya dalam bidang pariwisata bisa termujud dalam waktu dekat.

"Kerja sama yang konkret dan yang bisa saling membutuhkan. Tapi dengan Brunei, kita ingin di pariwisata. Bisa dibicarakan apa yang bisa dilakukan dan dia bisa sanggupi," katanya Jokowi usai pertemuan.

Karena itu pada pertemuan berikutnya akan ada pembahasan mengenai kerja sama tersebut.


Sumber :
jakarta.okezone.com

APBD Telat, Jokowi Nilai Dewan Memperlambat

DKI Jakarta Joko Widodo berjanji pertengahan Januari, APBD DKI 2013 sudah bisa diketok. Pembahasan yang cukup alot antara eksekutif dan legislatif membuat APBD tak kunjung bisa diselesaikan.

“Kalau yang kerja saya sendiri ya saya percepat. Tapi karena melibatkan dewan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi banyak pertanyaan dari dewan, jadi pembahasannya makan waktu yang cukup panjang,” ujar Jokowi.

Menurut mantan Walikota Solo itu, pembahasan rancangan APBD DKI 2013 telah dilakukannya  siang hingga malam. Penyusunan RAPBD DKI sudah dilakukan mulai dari Oktober hingga awal Januari 2013. Dan Pemprov DKI tetap menginginkan pembahasan rampung pertengahan Januari dan langsung diketok palu oleh DPRD DKI.

“Kami kerja siang malam. Apa dipikir kami ini hanya kerja siang saja? Siang malam untuk rampungkan. Mulai dari Oktober sampai sekarang juga belum rampung. Tapi kami tetap ingin pertengahan Januari ini rampung. Insya Allah,” harapnya.

Dituturkan Jokowi, ada beberapa kendala yang menyebabkan belum disahkannya RAPBD DKI 2013 menjadi APBD DKI 2013. Yaitu, ada program-program pembangunan yang belum sinkron, yang perlu diperbaiki dan perlu penjelasan yang mendetail. Seperti banyak dewan yang mempertanyakan pembelian bus sedang untuk hibah 1.000 bus, kemudian jalan layang untuk elevated bus di Ciledug, penataan kampung dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).

“Semuanya ditanyakan. Mulai dari pembelian bus, jalan layang untuk elevated bus di ciledug,  mengenai penataan kampung. Bahkan terkait pelaksanaan, Kartu Jakarta Sehat (KJS) meski sudah jelas, tapi tetap saja dipertanyakan, meskipun sudah dijalankan KJS masih ditanyakan juga,” tegasnya.

Jokowipun mengatakan, pembahasan APBD pun sebenarnya tidak terlalu alot. Namun dewan selalu meminta penjelasan yang seharusnya sudah tidak perlu dijelaskan.

“Tapi saat ini pembahasan, sudah mendekati final. Tinggal seminggu lagilah. Moga-moga bisa rampung,” paparnya.

Ketua Komisi C (bidang anggaran) DPRD Jakarta Maman Firmansyah mengatakan, telatnya pengesahan APBD dikarenakan banyaknya program-program yang dimasukkan Jokowi adalah program coba-coba. Hal itulah yang membuat banyak pertanyaan dewan dalam pembahasan APBD. Dampaknya pengesahan terlambat.
“Program coba-coba yang dimaksud adalah, KJS, Kartu Sehat (KS), kampung deret ataupun kampung apung,” kata Maman.

Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan menegaskan pihaknya tidak ingin memperlama pengesahan APBD DKI 2013. Tetapi banyak program Pemprov DKI Jakarta dalam RAPBD DKI 2013 perlu dikritisi lagi, supaya tidak melanggar aturan yang sudah ada.

“Kami bukannya ingin memperlama. Kami dukung semua program Gubernur. Tetapi semua kegiatan dalam APBD DKI 2013 harus sesuai aturan. Lagipula kami masih menunggu Gubernur menyerahkan Raperda RPJMD 2012-2017 yang menjadi acuan untuk menyusun APBD DKI,” jelasnya.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua memastikan, pengesahan APBD akan disahkan pada 28 Januari 2013. Keterlambatan pengesahan APBD ini adalah untuk mengakomodasi program-program yang dijalankan Jokowi.

Menurut Inggard, saat ini masih dalam tahap pembahasan per komisi. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan eksekutif. Sehingga Pemprov DKI Jakarta bisa menggunakan anggaran rutin untuk kegiatan yang dijalankan pada Januari. “Eksekutif bisa memakai anggaran rutin sesuai dengan tahun sebelumnya untuk bulan Januari,” terangnya.

Seperti diketahui, APBD DKI 2013 mencapai Rp 46.859.484.166.000. Alokasi belanja terbesar DKI ada pada bidang pendidikan yang mencapai 29,7 persen, atau sebesar Rp 12,6 triliun. Disusul bidang pemerintahan sebesar Rp 7,9 triliun, bidang pekerjaan umum Rp 4,9 triliun, bidang kesehatan Rp 4,1 triliun, dan Perhubungan Rp 3,3 triliun.

Sumber :
jpnn.com