Senin, 10 Juni 2013

Lambaian Pengunjung PRJ untuk Siapa, Jokowi atau SBY?

Acara Peresmian Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran dalam rangka menyambut HUT ke-486 DKI Jakarta, Senin (10/6/2013), berlangsung secara meriah. Sejumlah pejabat, mulai dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono hingga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, hadir dalam acara itu. Dari pantauan Kompas.com, Presiden SBY ditemani Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono berada di panggung acara bersamaan dengan Joko Widodo yang juga didampingi istri.
Presiden yang mengenakan kemeja lengan panjang warna biru tua berada di depan Jokowi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang coklat. Kedatangan kedua tokoh itu pun mendapat sambutan meriah. Para pengunjung PRJ secara bersama-sama melambaikan tangan ke arah kedua tokoh tersebut. Namun, tak jelas kepada siapa para pengunjung melambaikan tangan. Sebab, jarak kedua tokoh ke pengunjung itu cukup jauh.
Lambaian tangan itu pun ditanggapi berbeda, baik oleh Presiden maupun Jokowi. Presiden tampak turut melambaikan tangan ke arah kerumunan pengunjung. Namun, di belakangnya, Jokowi tampak hanya menunduk sambil tersenyum kepada pengunjung. Keduanya lalu duduk di kursi VVIP.
Ajang pameran PRJ telah dibuka untuk umum sejak Kamis, 6 Juni 2013 lalu. Namun, acara peresmian baru dilakukan hari ini. Acara dengan tajuk "Terus Maju Jakartaku" tersebut akan berlangsung selama 32 hari penuh hingga 7 Juli mendatang, bertepatan musim liburan sekolah. Acara peresmian pembukaan hari ini diisi oleh beragam atraksi, mulai dari drama musikal sesuai tema, tarian, dan musik. Turut hadir sejumlah pejabat, yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan Ketua KONI Agum Gumelar.


Sumber :
kompas.com

Buka Jakarta Fair, Jokowi Harap PRJ Bisa Dinikmati Seluruh Warga

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam acara pembukaan Jakarta Fair Kemayoran 2013. Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan harapannya agar acara ini dapat dinikmati oleh seluruh warga.
"Saya harap event ini bisa dinikmati seluruh masyarakat Jakarta maupun seluruh Indonesia," ujar Jokowi di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakpus, Senin (10/6/2013).
Selain itu Jokowi juga berharap agar Jakarta Fair juga dapat menyajikan hiburan bagi pengunjungnya.
"Event ini juga bermanfaat sebagai informasi produk-produk kreatif karya anak bangsa," lanjutnya.
Acara pembukaan ini Presiden SBY mengenakan kemeja batik berwarna biru didampingi oleh Ani Bambang Yudhoyono. Sedangkan Jokowi yang mengenakan kemeja lengan panjang berwarna cokelat didampingi oleh istrinya, Iriana yang mengenakan kebaya berwarna merah.
Sesekali, ibu Ani Yudhoyono tampak memotret acara yang digelar panggung utama PRJ ini.
Ketua Umum Panitia Penyelenggara Jakarta Fair 2013, Murdaya Po mengatakan bahwa tema event kali ini adalah "Terus Maju Jakartaku" dengan sub temanya "Sebagai Ajang Promosi Produk Berkualitas Terus Mendorong Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Nasional".
"Dengan tema dan subtema tersebut, kami mengajak seluruh warga untuk bersatu padu dan kompak untuk memaksimalkan kekuatan dalam tangka memakjukan Jakarta," katanya.

Acara pembukaan  diisi dengan lagu-lagu Betawi yang membahas mulai dari kerak telor sampai dengan hebatnya Kartu Jakarta Pintar. Yang menarik Titiek Puspa, tanpa rasa risih, membawakan lagu Gang Kelinci yang syairnya diplesetkan dengan kata-kata memuji kepemimpinan Jokowi-Ahok di depan SBY.
"Jokowi-Ahok, We Love you ..." tutup lagu Titiek Puspa.


Sumber :
Siaran TVRI

Jokowi Marah Pesta Rakyat Diibaratkan Pameran Kerak Telor

Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) marah atas pernyataan tentang pesta rakyat Jakarta yang diibaratkan seperti pameran kerak telor. Jokowi menilai pernyataan itu salah besar.
Hal itu disampaikan Jokowi ketika ditanya tentang pernyataan Komisaris Utama PT Jakarta International Expo (PT JIExpo), Murdaya Poo, pekan lalu. Pada pertemuan dengan Wakil Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Selasa (4/6/2013), Murdaya Poo menyanggah PRJ hanya mengakomodasi industri skala besar dan mengabaikan industri kecil. Menurutnya, PT JIExpo telah proporsional dalam menempatkan usaha kecil dan industri besar.
"Sekarang itu, sudah dua kali lipat (keberadaan usaha kecil di PRJ), tiap tahun dilipatkan terus. Memang, di luar ada, di dalam ada, karena ini kan bukan pameran kerak telor," kata Murdaya kepada wartawan setelah bertemu dengan Basuki, Selasa.
Jokowi menilai salah besar jika pesta rakyat yang digagas olehnya diadakan untuk menyingkirkan Pekan Raya Jakarta yang selama ini digelar oleh PT JIExpo. "Karena dia (Murdaya Poo) enggak mulai dari awal. Dia ngertinya kan hanya untung, hanya untung, hanya untung. Tahu kamu?" kata Jokowi dengan nada tinggi kepada wartawan ketika ia membeli kerak telor di tepi Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2013) siang.
Pernyataan tegas dengan mimik serius dari mantan Wali Kota Surakarta tersebut sempat membuat sejumlah wartawan terkejut. Tidak biasanya Jokowi melontarkan pernyataan dengan nada tinggi seperti itu karena Jokowi selalu melayani pertanyaan media dengan gaya santai.
Jokowi mengatakan, keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggelar pesta rakyat menyambut HUT DKI Jakarta bukan untuk mengusik acara PRJ yang diselenggarakan oleh PT JIExpo. Menurut Jokowi, bisa saja ada pameran industri berskala besar. Namun, harus ada juga acara yang mengakomodasi usaha kecil dari masyarakat.
"Konsepnya awal itu untuk kegembiraan rakyat, kemudian juga untuk usaha-usaha yang kecil, usaha mikro, usaha-usaha rumah tangga seperti ini yang seharusnya diberi ruang. Biar mereka pun bisa berpesta satu tahun sekali," ujarnya.
Jokowi mencontohkan, jika JIExpo mengklaim telah mengakomodasi pedagang kecil, buktinya masih ada ratusan pedagang kerak telor yang tidak bisa masuk ke arena PRJ dan berjualan di pinggir-pinggir jalan di sekitar arena PRJ. Oleh sebab itu, kata Jokowi, perlu ada acara yang mampu menampung para pedagang makanan kecil itu.
Pemprov DKI mewacanakan untuk menggelar acara PRJ di pelataran Monumen Nasional sebagai bagian dalam merayakan ulang tahun Kota Jakarta. Pemprov DKI melihat PRJ yang digelar di Kemayoran selama beberapa tahun ini telah kehilangan roh karakter Betawi. Hal itu antara lain ditandai oleh keberadaan stan-stan industri raksasa di PRJ yang menggeser produk kebudayaan Betawi. Pemprov DKI melihat perlu digelar HUT DKI yang memiliki ciri Betawi.


Sumber :
kompas.com

Cek Persiapan Tahlilan, Jokowi Sambangi Kediaman Megawati

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sore ini berkunjung ke rumah almarhum Taufik Kiemas di Menteng, Jakarta Pusat. Kader PDIP ini ingin mengecek persiapan acara tahlilan meninggalnya suami Megawati Soekarnoputri tersebut.
Jokowi tiba pukul 16.30 WIB di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar nomor 27A, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2013). Jokowi berada di dalam rumah sekitar 30 menit.
"Tadi cuma ngecek persiapan tahlilan nanti malam," ujar Jokowi yang tampak mengenakan kemeja putih lengan putih tersebut.
Jokowi mengatakan dirinya akan hadir dalam acara tahlilan tersebut usai menghadiri pembukaan PRJ bersama Presiden SBY di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Iya, nanti ke PRJ sebentar langsung ke sini (Teuku Umar)," kata suami Iriana ini.
Pada acara tahlilan meninggalnya Ketua MPR Taufik Kiemas nanti malam, selain para politisi PDIP, beberapa tokoh juga dikabarkan akan hadir. Diantaranya Ketua Umum PP MUhammadyah, Din Syamsudin.
"Katanya nanti ada Pak Din Syamsudin. Kalau sekarang yang di dalam ada Pak Tjahjo Kumolo sama Pak Pramono Anung," kata Jokowi.

Sumber :
detik.com

Dibuka SBY & Jokowi, Panitia Gambarkan Meriahnya PRJ di Kemayoran

Panitia pembukaan acara Pekan Raya Jakarta (PRJ) gembar gembor betapa meriahnya acara yang mereka gelar. Acara yang digelar PT Jakarta International Expo bersama Pemprov DKI Jakarta itu dibuka langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi).
Dalam siaran pers, Senin (10/6/2013) Ketua Panitia Jakarta Fair 2013, Prajna Murdaya, menjelaskan acara akan dibuka malam ini pukul 19.30 WIB. Selain SBY dan Jokowi, lanjut Prajna, acara PRJ ke 46 ini juga dihadiri Komisaris Utama PT. Jakarta International Expo, Murdaya W Poo.
"Even yang diselenggarakan untuk merayakan HUT DKI ke-486 tersebut akan berlangsung selama 32 hari penuh hingga 7 Juli mendatang, bertepatan dengan musim liburan sekolah," jelas Prajna.
Selama 4 hari sejak Kamis (6/6) hingga hari Minggu (9/6) Jakarta Fair 2013 telah dikunjungi oleh lebih 465 ribu orang, atau naik 18 persen dibanding tahun lalu, di mana empat hari pertama Jakarta Fair 2012 dikunjungi oleh 395 ribu orang.
"Acara peresmian pembukaan antara lain diisi pertunjukan drama musikal berjudul 'Terus Maju Jakartaku', yang menampilkan artis senior Titiek Puspa dan penyanyi solo Rio Febrian. Drama Musikal didisain sebagai pertunjukan bernuansa Betawi, dan didominasi dialog berlogat Betawi yang 'medhok'," terang Prajna.
Jakarta Fair 2013 diikuti 2.650 peserta yang tergabung dalam 1.280 stand. Mereka terdiri dari kalangan usaha dan industri besar, menengah, hingga koperasi dan usaha kecil-mikro. Juga diikuti anjungan BUMN dan pemerintah provinsi / kabupaten dari berbagai penjuru tanah air.
"Dalam even ini dipamerkan berbagai produk ungulan yang dijual langsung ke konsumen dengan harga promosi. Diantaranya otomotif, furniture, building material, lighting fixtures, handycraft, garmen dan tekstil, peralatan rumah tangga, komputer, alat olah raga, kosmetik, herbal dan pengobatan, makanan dan minuman, perbankan, fashion, telekomunikasi, multimedia, property, produk jasa, hingga produk emas murni pun ada di Jakarta Fair," urainya.
Dijelaskan oPrajna Murdaya, Jakarta Fair juga akan dimeriahkan oleh JIExpo music concert, yakni konser musik paling akbar yang akan menampilkan lebih 270 band dan artis penyanyi top Indonesia.
Konser akan berlangsung selama 32 hari nonstop selama penyelenggaraan Jakarta Fair, mengusung berbagai genre musik seperti rock, reggae, ska, pop, jazz, metal, punk, K-pop, alternatif, berbagai pertunjukan budaya, etnik, dan lain-lain.
"Juga akan dimeriahkan oleh pertunjukan budaya di panggung budaya Gambir Expo kawasan Arena PRJ Kemayoran, yang akan menampilkan pertunjukan budaya Betawi dan budaya dari daerah-daerah lain Indonesia. Juga akan ditampilkan pertunjukan budaya dari berbagai negara seperti Mesir, Yunani, Kanada, Togo, Taiwan, dan Russia," tuturnya.
Menurut Prajna, penyelenggaraan Jakarta Fair merupakan bagian dari pengabdian PT. JIExpo kepada bangsa dan negara Republik Indonesia. PT. JIExpo memiliki misi mengembangkan industri MICE di Indonesia.
"Jika pameran seperti Jakarta Fair ini terus berkembang maka akan merangsang promosi perdagangan, merangsang inovasi perindustrian, menjadi pemicu peningkatan investasi, menyerap tenaga kerja, dan pada akhirnya memberikan kontribusi bagi pengembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat," tutupnya.


Sumber :
detik.com

"Kirain Ada Kecelakaan, Ternyata Jokowi Beli Kerak Telor"

Pengendara yang melintas di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, heboh akibat kerumunan di salah satu tepi jalannya. Rupanya, ada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang sedang membeli kerak telor di tepi jalan tersebut.
"Gua kira ada kecelakaan, ternyata Jokowi," ujar salah seorang pria pengendara bermotor, Senin (10/6/2013).
Pantauan Kompas.com, semula tidak ada yang memperhatikan bahwa yang membeli kerak telor itu adalah Jokowi. Namun, beberapa pengendara motor menepi dan menyalami Jokowi. Melihat itu, pengendara motor lainnya ikut menepi dan menyebabkan kerumunan di tepi jalan tersebut.
Mantan Wali Kota Surakarta itu membeli delapan bungkus kerak telor ke dua orang pedagang. Masing-masing diberi uang Rp 100.000. Tak hanya itu, Jokowi memberikan celemek kepada belasan pedagang kerak telor di sepanjang jalan akses masuk PRJ.
Gerak-gerik Jokowi tersebut tidak lepas dari sorot kamera ponsel para pengendara motor. Akibatnya, kemacetan mengular dengan panjang sekitar 100 meter pun tak dapat terhindarkan.
"Ini telornya bebek atau ayam," tanya Jokowi kepada Sobari (56), pedagang kerak telor.
"Bebek, Pak," jawab Sobari sambil semangat mengipas kerak telor yang hampir matang itu.
Setelah matang, Jokowi pun membagi-bagikan kerak telor tersebut kepada wartawan atau pun pengendara setempat. Dengan lahap, kerak telor pemberian Gubernur DKI Jakarta itu langsung habis. Sementara Jokowi pun pergi melanjutkan perjalanannya.


Sumber :
kompas.com

Jokowi Yakin Lokasi Bentrok di Kalipasir Telah Kondusif

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi kediaman Rifki (22), korban tewas akibat bentrokan antara kelompok suku di Kalipasir, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2013). Jokowi memastikan bentrok serupa tidak terulang.
Jokowi datang ke rumah sederhana korban di RT 12 RW 08, Kalipasir, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 15.00 WIB. Dengan mengenakan kemeja berwarna putih berlengan panjang, Jokowi masuk ke rumah korban dengan menelusuri gang-gang sempit terlebih dahulu.
Di dalam rumah almarhum Rifki, Jokowi sempat berbincang dengan orangtua korban selama sekitar 10 menit. Kedatangan Gubernur ke salah satu rumah warga pun menarik perhatian warga lainnya. Ratusan warga berbondong-bondong datang dan memenuhi gang sempit tersebut.
Kepada wartawan usai pertemuan tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa kedatangannya ke kediaman korban hanya untuk menengok situasi dan kondisi terakhir pascarusuh pada hari Jumat (7/6/2013) lalu. Ia pun yakin rusuh serupa tidak akan terulang di waktu yang akan datang.
"Saya sudah tanya, keluarga besar sudah dingin, sudah ikhlas. Artinya tidak ada balas dendam, saya hanya ingin meyakinkan itu," ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Surakarta tersebut pun menegaskan, ke depan, bentrokan sekecil apa pun harus direspons dengan cepat, baik oleh aparat kepolisian maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), mulai dari wali kota, camat, hingga lurah. Puluhan rumah warga di Jalan Kalipasir Eretan, Menteng, Jakarta Pusat, dihancurkan oleh sekelompok warga.
Mereka menghancurkan rumah-rumah tersebut menyusul tewasnya seseorang dalam bentrok antarwarga di Kalipasir pada Selasa (4/6/2013) sekitar pukul 20.00. Bentrok yang terjadi karena salah satu warga melewati sekumpulan warga lainnya tanpa permisi itu berlanjut pada Rabu (5/6/2013) sekitar pukul 01.00 dini hari.
Pada bentrok kedua, seorang warga bernama Rifki terkena bacokan celurit. Dia menderita luka sobek yang cukup dalam dan panjang pada punggung kirinya. Rifki sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, tetapi tak tertolong.
Rifki meninggal pada Jumat (7/6/2013) dini hari pukul 03.15. Setelah pemakaman Rifki selepas shalat Jumat, puluhan orang dengan membawa balok, linggis, dan batu langsung menyerang rumah-rumah tempat berkumpulnya kelompok lawan mereka tersebut sekitar pukul 13.30.


Sumber :
kompas.com

Beli Sekolah Swasta Bangkrut, Jokowi Harus Buat Regulasinya

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Ashraf Ali memberi respons positif terkait rencana Pemprov DKI menyatukan sekolah-sekolah swasta yang hampir bangkrut. Kendati demikian, kata dia, Pemprov DKI harus membuat payung hukum atau regulasi untuk melaksanakan rencana tersebut.
"Ini kan persoalan melepas dan menambah aset. Jadi, sayang kalau tidak dikelola dengan baik. Pemprov DKI tinggal menyusun regulasinya saja," kata Ashraf kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (10/6/2013).
Rencananya, pengakuisisian sekolah swasta hampir bangkrut tersebut akan menggunakan APBD Perubahan DKI 2013 yang baru akan disahkan pada Agustus atau September 2013 mendatang. Menurut Ashraf, DKI masih belum menyerahkan draf usulan APBD-P 2013.
"Masalahnya, di draf perubahan belum ada usulannya. Kalau iya, kita akan cari tahu sekolah-sekolah swasta mana saja yang mau dilepaskan," kata Ashraf.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI akan membeli sekolah swasta DKI yang "ngos-ngosan" tidak mampu membiayai operasional pendidikan. Terobosan penyatuan sekolah swasta itu untuk memaksimalkan layanan pendidikan, terutama kepada masyarakat miskin.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan, tahap yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan DKI yaitu menginventarisasi sekolah swasta mana saja di DKI yang nyaris bangkrut.
Secara terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, indikator sebuah sekolah dikatakan nyaris bangkrut adalah jumlah peserta didik yang kurang dari 20 serta rendahnya rata-rata nilai ujian nasional 2013 ini.


Sumber :
kompas.com

Jokowi Sindir Pengelola PRJ: Masa Usaha Kerak Telor Gini Harus Bayar?

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sore ini memborong makanan khas Jakarta yaitu kerak kelor di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Jokowi juga membagikan 100 celemek ke para pedagang.
Jokowi tiba di lokasi pukul 16.00 WIB, Senin (10/6/2013) di sekitar arena PRJ Kemayoran itu dengan naik Innova hitam. Begitu tiba, Jokowi langsung memesan kerak telor.
Tiap menghampiri pedagang, Jokowi memborong 4 porsi kerak telor. Tetapi makanan itu tidak hanya untuk Jokowi saja melainkan dibagi ke rombongannya, termasuk wartawan.
Jokowi sempat berbincang dengan Sobari, salah satu pedagang. Jokowi merasa iba kepada Sobari. "Coba dilihat, coba dirasakan, sudah nggak boleh masuk (PRJ) masih disuruh bayar," kata Jokowi.
"Bayar ke mana, Pak?" tanya wartawan.
"Ya kalian sudah tahulah, mereka pikirnya cuma untung padahal seharusnya konsep ini kan untuk kegembiraan rakyat," jawab Jokowi menyindir pengelola PRJ.
"Kuliner berbasis budaya ini harusnya dilestarikan," imbuh Jokowi yang bermaksud memindahkan PRJ dari JIExpo ini agar terjangkau masyarakat luas ini.
Menurut pengakuan Sobari, dia harus membayar Rp 400 ribu per bulan ke pengelola PRJ Kemayoran. Meski demikian, dia mengaku tetap bisa meraih keuntungan dari event tahunan yang digelar sebulan ini.
Jokowi yang mendengar pengakuan Sobari pun terenyuh. "Masa usaha kecil ini harus bayar," tutup Jokowi.
PRJ Kemayoran akan dibuka pukul 19.30 WIB oleh Presiden SBY. Jokowi sebagai penguasa Jakarta juga akan mendampingi.
Tiket masuk PRJ untuk Senin-Jumat Rp 25 ribu/orang, Sabtu-Minggu/hari libur Rp 30 ribu. Ongkos parkir motor Rp 10 ribu dan mobil Rp 20 ribu.


Sumber :
detik.com

Jokowi 'Ngeri' Lihat Video Korban Tawuran Rivki Tewas Bersimbah Darah

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyambangi rumah Rivki (sebelumnya ditulis Rizki-red), korban tewas tawuran warga di Kali Pasir Pisang, Menteng, Jakarta Pusat. Ia menyampaikan belasungkawa.
Jokowi tiba di rumah duka di Kali Pasir Eretan RT 8 RW 08, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2013) sekitar pukul 15.00 WIB.
Ia diterima ayahanda Rivki, Iwan, dan sanak saudaranya. Suasana duka masih menyelimuti keluarga mendiang pria 27 tahun itu. Jokowi dan Iwan berbincang-bincang. "Ini saat jenazah diperiksa polisi," kata Iwan saat memperlihatkan video Rivki.
Pria asli Solo ini sejenak memperhatikan gambar-gambar dalam video itu.
"Sudah, sudah, Pak," kata Jokowi dengan ekspresi ngeri.
Dalam video itu tergambar Rivki terbaring terlentang di lantai bermandi darah. Bercak darah itu berceceran di kaos warna putih yang dikenakannya dan juga menghiasi lantai berkeramik putih. Tubuh Rivki nyaris tidak bergerak.
Jokowi usai kunjungan mengaku memberikan santunan kepada keluarga Rivki. "Iya (memberi santunan). Tetapi, jangan tanya berapa," kata Jokowi saat ditanya oleh wartawan.
Tawuran maut itu terjadi pada Selasa 4 Juni malam. Saat tawuran pecah, Rivki baru selesai mandi. Ia mendengar suara kentongan dan bergegas ke luar rumah. Rivki mengira ada kebakaran.
Tiba-tiba, Rivki disabet celurit di punggungnya hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

Sumber :
detik.com

Prototipe Monorel di Monas, Jokowi: Dokumennya Belum Ada di Meja Saya

Contoh moda transportasi massal monorel sudah tiba di lapangan Monas, Jakarta, dan segera dipamerkan. Namun Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengaku dokumen monorel tidak juga sampai di mejanya.
"Monorel sampai detik ini belum saya tanda tangani (dokumennya) karena memang belum sampai ke meja saya," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (10/6/2013).
Ia juga tidak mempersoalkan tentang keberadaan monorel yang didatangkan langsung dari China itu telah ada di Monas. "Ya nggak apa-apa," ujarnya.
Menurut dia, masalah dokumen masih menjadi hambatan 'peluncurannya'. "Cuma soal dokumen saja sebetulnya yang belum saya teken. Terserah dari JM (Jakarta Monorel) mau kasih ke sini," tutur Jokowi.
Kereta contoh monorel itu akan dipamerkan saat peringatan HUT ke-486 DKI Jakarta. Prototipe monorel itu masih 'dipercantik' di Monas.


Sumber :
detik.com

Ini Alasan Jokowi Ambil Alih Sekolah Swasta 'Dana Seret'

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melancarkan aksi menyelamatkan sekolah-sekolah swasta yang di ambang 'kebangkrutan'. Ia siap menindaklanjuti keinginan pihak sekolah untuk diambil alih.
"Sekolah itu masih diperlukan masyarakat, tapi pihak sekolah sendiri tidak mampu membiayai diri ya lebih bagus kita ambil," kata Jokowi di Balai Kota Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (10/6/2013).
Menurut Jokowi, tidak semua sekolah swasta akan dibeli. Ia hanya membeli sekolah-sekolah yang tidak kuat membiayai proses pendidikan lagi. Pembelian itu pun atas keingingan pihak sekolah swasta.
"Nanti dinas itu urusan teknis. Jadi itu satu dua saja, swasta yang sudah nggak kuat membiayai, mereka minta kita ambil alih ya akan diambil alih, karena murid mereka juga masih banyak," ujar Jokowi.


Sumber :
detik.com

Jakarta Raih Adipura, Jokowi: Masih Buaanyaak yang Harus Dibersihkan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menghadiri penerimaan Adipura. Ia menilai masih sangat banyak tempat di Jakarta yang harus dibersihkan.
"Masih buaanyaaak sekali (daerah di Jakarta yang harus dibersihkan). Nanti lihat, kalau Pluit itu dihijaukan itu mungkin bulan depan ditanemin semua. September mulai semuanya, nanti keliatan," ujar Jokowi di Balai Kota Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (10/6/2013).
Jokowi akan menambah ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta sebanyak-banyaknya.
"Public space pokoknya. Hutan kota untuk rekreasi dan taman kota juga. Untuk resapan air juga seperti di Ria-rio. Bisa untuk olahraga, mancing misalnya," lanjutnya.
Jokowi mengaku masih ada kendala dalam masalah lahan. Menurutnya, kontrol akan sulit jika lahannya terlalu kecil. "Mending sekalian gede, 100 hektar, 50, 20 hektar itu baru kontroling mudah, barangnya keliatan," kata Jokowi.

Sumber :
detik.com

F-PDIP Galang Suara Gagalkan Interpelasi untuk Jokowi

Anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan mengupayakan agar inisiasi hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, gagal. Salah satunya dengan melakukan pendekatan komunikasi ke peserta interpelasi.
"Kita komunikasikan semua hal, termasuk soal interpelasi. Itu lumrah kok," ujar anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan, Dwi Rio Sambodo kepada wartawan, Senin (10/6/2013).
Dwi melanjutkan, komunikasi politik semacam itu merupakan sesuatu yang rutin dan lumrah dalam dunia parlemen. Melalui komunikasi itu, masalah yang tengah jadi perdebatan, bisa diselesaikan. Rio menjelaskan, rekan-rekannya di DPRD DKI sebenarnya sudah tidak layak lagi mengajukan hak interpelasi.
Ada empat hal, lanjut Rio, yang menjadi inti komunikasi politik fraksinya kepada inisiasi hak interpelasi agar tak menggulirkannya. Pertama, sebanyak 16 rumah sakit swasta yang semula ingin mundur dari KJS sudah kembali berkomitmen melayani pasien KJS.
Kedua, pihak Kementerian Kesehatan bersedia mengevaluasi tarif klaim INA-CBG's (Indonesia Case Base Group). Ketiga, masalah KJS telah ditangani oleh Komisi E (kesehatan) DPRD DKI. Dan yang terakhir, beberapa fraksi yaitu Golkar dan PPP telah menyatakan mundur dari hak interpelasi itu.
"Pemecahan masalah di Komisi E sudah terang- benderang, konkret dan nyata, disaksikan oleh segenap media. Jadi sangat logis jika masalah dianggap clear. Tidak ada alasan kuat untuk tetap menggulirkan hak interpelasi," jelas Dwi.
Dwi mengatakan, anggota DPRD DKI seharusnya tinggal melakukan tugasnya, yaitu memonitoring serta evaluasi apa yang telah dilakukan Komisi E.
Sebelumnya, wacana pengajuan hak interpelasi muncul dalam rapat dengar pendapat antara DPRD DKI Jakarta dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait, Kamis (23/5/2013). Rapat tersebut membahas masalah dalam pelaksanaan KJS.
Di antara topik pembahasan adalah soal 16 rumah sakit swasta yang dikabarkan keberatan melaksanakan KJS karena sistem pembayaran Dalam rapat tersebut, anggota Komisi E DPRD DKI, Ashraf Ali, mengklaim telah ada 32 anggota DPRD DKI Jakarta yang menandatangani rencana penggunaan hak interpelasi untuk meminta penjelasan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait masalah di program KJS.


Sumber :
kompas.com

Jokowi: Lelang Jabatan Kepala Puskesmas Tunggu Seleksi Lurah Rampung

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) segera menggelar proses seleksi dan promosi jabatan terbuka lagi. Kali ini, Jokowi ingin melelang jabatan kepala puskesmas.
Lelang jabatan kepala puskesmas itu direncanakan usai lelang jabatan lurah dan camat.
"Iya nanti, sekarang lurah dan camat dulu. Lurah dan camat saja belum selesai," kata Jokowi di Gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (10/6/2013).
Jokowi akan melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap sistem tersebut.
"Lihat ini saja dulu. Apakah mendorong memotivasi untuk kerja lebih baik. Paling lurah camat dua minggu lagi juga rampung nanti baru evaluasi," jelasnya.
Lelang jabatan ini mirip dengan proses lelang jabatan lurah dan camat. Tujuannya agar dapat memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.


Sumber :
detik.com

Setelah Lurah dan Camat, Jokowi Lelang Kepala Puskesmas

Setelah melelang jabatan lurah dan camat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melelang jabatan kepala puskesmas. Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku rencana itu masih dalam kajian.
"Ini kita lihat dulu, apa akan positif mendorong dan memotivasi untuk bekerja lebih baik," ujar Joko Widodo di Balaikota, Senin (10/6/2013).
Menurut mantan Wali Kota Surakarta tersebut, pihaknya akan fokus pada lelang jabatan lurah dan camat terlebih dahulu. Jika proses itu dianggap berhasil, lelang jabatan kepala puskesmas pun akan dijalankan dengan sistem prosedur yang sama.
"Ini baru kita lihat, kan. Yang dilelang baru lurah dan camat dulu. Lurah dan camat saja belum selesai, paling dua minggu lagi rampung," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, pelayanan puskesmas di DKI masih kurang maksimal. Terlebih, Pemprov DKI tengah menggulirkan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang harus direspons positif oleh tenaga medis maupun pejabat puskesmas di DKI.
Ahok, sapaan akrab Basuki, menginginkan adanya perbaikan dalam sistem pelayanan di puskesmas, misalnya antrean pasien yang tidak terlalu lama dan penanganan medis yang tepat.

Sumber :
kompas.com

DKI Raih Empat Adipura, Jokowi: Kita Enggak Seperti Dululah...

Empat kota di DKI Jakarta berhasil meraih penghargaan Adipura atau apresiasi di bidang kebersihan Tahun 2013. Empat kota itu adalah, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Lalu, apa tanggapan Gubernur DKI Joko Widodo?
"Kita enggak kayak yang dulu-dululah, dua hari sebelum ada Adipura, baru bersih-bersih, PKL (pedagang kaki lima)-nya juga," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Senin (10/6/2013) pagi.
Meski demikian, pria lulusan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta itu enggan menyebutkan apa maksud kata-kata "yang dulu-dulu" itu, apakah merujuk masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya atau bukan.
Mantan Wali Kota Surakarta itu mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi positif penghargaan itu. Namun, Jokowi mengaku enggan membangga-banggakan raihan tersebut. Menurutnya, ada atau tidaknya penghargaan itu, pihaknya tetap melakukan tugas membersihkan DKI dari sampah.
"Enggak bisa menilai diri kita sendiri. Entar dikira sombong. Kita ada Adipura atau tidak, terus rutin melakukan kebersihan, kok," lanjut Jokowi.
Pemerintah Pusat mengumumkan daftar pemenang piala Adipura Tahun 2013. Dalam kategori Kota Metropolitan, sebanyak enam kota meraih piala tersebut, yaitu Kota Palembang (Sumatera Selatan), Jakarta Selatan (DKI Jakarta), Kota Surabaya (Jawa Timur), Jakarta Utara (DKI Jakarta) dan Jakarta Pusat (DKI Jakarta).


Sumber :
kompas.com

Jokowi Ingin Tahu Penilaian 4 Kota di Jakarta Dapat Adipura

Sekadar mengingatkan, Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Dari informasi yang Jokowi dapat, Jakarta Pusat mendapatkan Piala Adipura karena keindahan taman kotanya. Jokowi pribadi tak mau menilai sendiri apakah anak buahnya memang telah bekerja benar atau tidak.
"Masa menilai diri sendiri. Disangkanya sombong nanti. Yang menilai kan sudah ada. Ya tanyakan saja sama yang menilai. Kita itu posisinya dinilai. Jangan suruh menilai lagi," jelasnya.
Penerimaan Piala Adipura yang langsung diserahkan Presiden SBY ini tak membuat Jokowi berhenti membenahi Jakarta. Dia berjanji rutin melakukan kebersihan dan menjaga penghijauan taman dan penataan PKL.
"Kita ini, ada Adipura atau tidak, tetep rutin melakukan kebersihan. Sudah siap tinggal pelaksanaannya," janji Jokowi.




Berikut daftar kota Peraih Adipura 2013:

A. Kategori Kota Metropolitan,
1. Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
2. Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta
3. Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta
4. Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur
5. Kota Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta
6. Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta

B. Kategori Kota Besar:
1. Kota Pekanbaru, Provinsi Riau
2. Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau
3. Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat

C. Kategori Kota Sedang:
1. Kota Lumajang, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur
2. Kota Jombang, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur
3. Kota Buting, Provinsi Sulawesi Utara
4. Kota Metro, Provinsi Lampung
5. Kota Gresik, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur
6. Kota Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur
7. Kota Jepara, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah
8. Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur
9. Kota Carup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu
10. Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan
11. Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah
12. Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur
13. Kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur
14. Kota Cianjur, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat
15. Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
16. Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara
17. Kota Payakumpuh, Provinsi Sulawesi Sumatera Barat
18. Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur
19. Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara
20. Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur
21. Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur
22. Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat
23. Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara
24. Kota Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur
25. Kota Pare-Pare, Provinsi Sulawesi Selatan
26. Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur
27. Kota Watampone, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan
28. Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat

D. Kategori Kota Kecil:
1. Kota Amlapura, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali
2. Kota Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali
3. Kota Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali
4. Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan
5. Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali
6. Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
7. Kota Badung, Kabupaten Badung, Provinsi Bali
8. Kota Tanjung Balai, Provinsi Sumatera Utara
9. Kota Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan
10. Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara
11. Kota Kolaka, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara
12. Kota Semarapura, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali
13. Kota Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung
14. Kota Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu
15. Kota Lamongan, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur
16. Kota Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali
17. Kota Selong, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat
18. Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat
19. Kota Indramayu, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat
20. Kota Tuban, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur
21. Kota Magetan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur
22. Kota Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah
23. Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali
24. Kota Pati, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah
25. Kota Soe, Kabupaten Timor Timur Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur
26. Kota Sragen, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah
27. Kota Boyolali, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah
28. Kota Batu Sangkat, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat
29. Kota Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah
30. Kota Stabat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara
31. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur
32. Kota Wlingi, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur
33. Kota Bangil, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur
34. Kota Majalengka, Kabupaten Bajalengka, Provinsi Jawa Barat
35. Kota Ngawi, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur
36. Kota Caruban, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur
37. Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
38. Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kobar, Provinsi Kalimantan Tengah
39. Kota Ciamis, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat
40. Kota Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Barat
41. Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat
42. Kota Garut, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
43. Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat
44. Kota Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
45. Kota Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur
46. Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi
47. Kota Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur
48. Kota Ponorogo, Pabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur
49. Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur
50. Kota Kuningan, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat
51. Kota Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah
52. Kota Tidore, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara
53. Kota Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur
54. Kota Fak-Fak, Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua Barat
55. Kota Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur
56. Kota Kepahiang, Kabupaten Kepahian, Provinsi Bengkulu
57. Kota Barru, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan

Sumber :
merdeka.com

Jokowi: Ada Adipura atau Tidak, Kita Tetap Jaga Kebersihan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri acara penerimaan penghargaan Adipura di Istana Negara. Adipura diberikan untuk Kotamadya Jakarta Timur dalam kategori Kota Metropolitan.
"Untuk Jakarta Timur, kategori Kota Metropolitan," ujar Kepala bidang informasi publik Pemprov DKI, Eko Haryadi saat dihubungi, Senin (10/6/2013).
Saat akan berangkat dari Balai Kota DKI, Jokowi tak mau menilai pantas atau tidaknya penghargaan tersebut.
"Kita itu posisinya dinilai. Masa menilai diri sendiri. Disangkanya sombong nanti. Yang menilai kan sudah ada. Ya tanyakan saja sama yang menilai," kata Jokowi.
Jokowi mengaku DKI Jakarta saat ini telah melakukan perbaikan setiap hari. Bukan hanya saat akan ada penghargaan Adipura.
"Kita ini ada Adipura atau tidak tetep rutin melakukan kebersihan. Kehijauan taman. Supaya kita tidak semuanya 2 hari 3 sebelum Adipura. PKL-nya juga lain-lainnya juga," ujar Jokowi.


Sumber :
detik.com

Jokowi Akan Terima Adipura Terbaik Tingkat Nasional di Istana

Pagi ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan ke Istana Negara untuk menerima penghargaan Adipura dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Acara penghargaan itu akan berlangsung di Istana Negara, Jakarta.
Adipura, adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
"Pukul 10.00 WIB, Jokowi menerima penghargaan Adipura sebagai peraih terbaik tingkat nasional di Istana Negara," demikian dikutip dari agenda Kehumasan Pemprov DKI Jakarta, Senin (10/6/2013).
Setelah menerima penghargaan Adipura kota Jakarta, mantan wali kota Solo itu akan melanjutkan kerjanya dengan blusukan pada pukul 11.00 WIB hingga sore hari. Kemudian, pada pukul 19.00 WIB, Jokowi pergi ke Kemayoran dalam rangka pembukaan Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Sebelum berangkat ke Istana, Jokowi ada agenda rapat di Balai Kota dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Setelah itu, Jokowi ke Istana, sedangkan Ahok bersama DPRD akan menggelar sidang paripurna.
Sementara mulai pukul 13.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB, Ahok terjadwal menerima tamu yang sudah antre di ruang kerjanya. Namun, di sela-sela menerima tamu, Suami Veronica Tjan ini juga memimpin rapat koordinasi dalam rangka penanganan kebersihan jembatan penyeberangan orang (JPO) di ruang rapat Balai Kota.


Sumber :
merdeka.com

Hanya Pembunuhan Yang Bisa Menghentikan Pencapresan Jokowi

Pada mulanya, angin perubahan yang ditiupkan masyarakat berhembus spoi-spoi, merambah ke seluruh negeri dari Sabang sampai Merauke, berputar-putar dan kembali lagi berembus dengan skala yang lebih besar, membesar, terus membesar dan melebar hingga hempusannya sampai ke negeri orang. Masyarakat yang sudah muak, kesal dan meradang pada ketidak beresan di negeri ini, bersatu padu ikut mengipas, memperbesar angin perubahan yang pada akhirnya angin perubahan akan menjadi topan perubahan. Sudah bisa dipastikan topan perubahan itu akan melambungkan Jokowi anak Si Tukang Kayu ke pucuk kekuasaan di negeri ini.

Wacana Jokowi Nyapres Membuat PDIP dalam Dilema

Nama Jokowi terus berkibar, khususnya setelah mantan wali kota Solo itu berhasil menjadi orang nomor satu di Ibukota. Jokowi bukan saja menjadi media darling, tapi juga bak public darling. Harapan perubahan dari masyarakat Jakarta tertumpu di pundak Jokowi.
Besarnya espektasi masyarakat terhadap Jokowi tidak berhenti pada level DKI saja. Sebagian besar masyarakat bahkan juga mendorong tokoh penggemar musik aliran rock ini juga maju menjadi calon presiden karena Indonesia memerlukan perubahan. Hal itu tergambar dalam sejumlah survei yang selalu menempatkan Jokowi di posisi teratas, melampaui tokoh-tokoh nasional lainnya.
Beberapa partai politik bahkan melirik Gubernur DKI Jakarta ini untuk diduetkan dengan jago capresnya masing-masing. Sebut saja misalnya Partai Gerindra yang menggadang-gadang duet Prabowo-Jokowi, ataupun Partai Golkar dengan wacana duet Ical-Jokowi. Namun ekspektasi politik yang besar terhadap Jokowi tenyata berdampak kepada internal PDIP. Partai tempat Jokowi bernaung ini terposisikan dalam situasi dilema.
"Iya, inilah dilema bagi PDIP," ujar Direktur Center of Election and Political Party (CEPP) Universitas Indonesia, Reni Suwarso, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (9/6/2013).
Menurut Reni, PDIP memang telah memberikan lampu hijau untuk kemungkinan kader mudanya maju bertarung di Pilpres 2014. Kader muda termasuk Jokowi di dalamnya. Sebab, saat ini praktis belum terlihat tokoh yang bakal muncul dari partai besutan Megawati Soekarnoputri itu untuk menjadi calon presiden. Sementara sang ketua umum, Megawati, hampir dipastikan tidak akan maju lagi.
Dilema PDIP, menurut dosen FISIP UI ini, karena saat ini tidak ada tokoh PDIP yang menonjol dengan elektabilitas tinggi kecuali Jokowi. Sementara Jokowi harus menuntaskan kepercayaan warga Jakarta sebagai gubernur DKI.
Di sisi lain, parpo-parpol lain sepertinya tak sabar 'meminang' atau sekadar mendompleng popularitas Jokowi.
"Saya tidak yakin. Saya melihat Jokowi orang yang bertanggung jawab, loyal dan bukan oportunis. Dia bukan tipe 'kutu loncat' dari partainya. Saya yakin dia akan buktikan janjinya dulu di Jakarta," kata Reni.
Wacana koalisi PD menggandeng PDIP dengan membuka pintu bagi Jokowi untuk mengikuti konvensi capres PD, menurut Reni sebagai sesuatu yang sangat sulit dibayangkan. Sebab menurut dia, PD dan PDIP berada di kutub yang saling bertolak belakang baik secara ideologi, maupun pimpinan politik dan sejarah.
"Meskipun dalam politik tidak ada teman dan lawan abadi, tapi agak sulit membayangkan PD dan PDIP berkoalisi. Keduanya partai besar, akan sulit menentukan siapa capres, siapa yang cawapres," imbuhnya.
Reni juga mengatakan meski unggul di banyak survei dengan elektabilitas tertinggi, Jokowi diyakini tidak akan gegabah maju sebagai capres. Dia berargumen, popularitas Jokowi pada kenyataannya tidak cukup mampu memenangkan jago PDIP di Pilgub Jabar, Sumut dan Bali. Kalaupun menang di Jateng, menurut Reni tidak lain karena provinsi tersebut memang dikenal sebagai basis kuat PDIP.
"Memang Jokowi digadang-gadang dan dielu-elukan, tapi waktu Jawa Barat, Sumut dan Bali Jokowi datang, tetap kalah. Jawabannya adalah Indonesia itu dari Aceh sampe Papua, bukan cuma Jateng. Saya rasa Jokowi belum. Belum bisa dipastikan siapa dari PDIP selain Ibu (Megawati). Meski sudah ada lampu hijau untuk kader muda," pungkas Reni.


Sumber :
detik.com