Senin, 27 Januari 2014

Penonton Kaget Jokowi Muncul di Film 12 Menit untuk Selamanya

Dalam film Jokowi yang menceritakan tentang dirinya, Gubernur Joko Widodo (Jokowi) tidak muncul dalam adegan film. Sosoknya dimainkan orang lain.
Tapi, sosok mantan Walikota Solo ini justru muncul dalam film 12 Menit untuk Selamanya.
Walapun kemunculannya kurang 15 detik, kemunculannya mengejutkan tamu undangan yang menonton film itu di XXI Episentrum, Senin (27/1/2014) malam.

Pemilu Serentak, Jokowi Maju, PDI-P Untung

Pengamat Politik dari Charta Politika Yunarto Widjaja mengatakan jika pemilu serentak jadi dilaksanakan pada 2014, akan menguntungkan dua jenis partai politik.
Pertama, pemilu serentak 2014, akan menguntungkan partai-partai yang memiliki dana berlebih karena pelaksanannya diundur hingga bulan Juli. "Sehingga dibutuhkan dana lebih untuk membiayai kampanye hingga Juli," kata Yunarto ketika dihubungi Tempo, Senin (27/1/2014).

Jokowi Awasi Langsung Perbaikan Jalan Rusak

Sejumlah ruas jalan rusak di Jakarta akibat terendam banjir dua pekan kemarin mulai diperbaiki, Senin (27/1/2014). Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pun terjun langsung mengawasi. Namun, perbaikan itu belum dijalankan serempak di semua wilayah dan tak diimbangi dengan pemasangan rambu peringatan.
Rambu ini penting agar pengguna jalan lebih berhati-hati sehingga meminimalkan terjadinya kecelakaan.

Jokowi Setuju Dana Pokir Dikunci

Polemik dana hibah 5T dan pokok pikiran (pokir) dewan dengan nilai yang fantastis hingga belasan triliun dalam APBD DKI 2014 semakin memanas.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, setuju pada rencana Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan mengunci anggaran yang ditengarai akan digunakan untuk kepentingan politik politisi Kebon Sirih itu.

Jokowi Tuai Kritik Karena Absen di Davos

Duta Besar RI untuk Swiss Djoko Susilo membenarkan banyak pertanyaan hingga kritik yang muncul akibat ketidakhadiran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam perhelatan bergengsi World Economic Forum di Davos, Swiss, yang digelar pada 22-25 Januari 2014. Di forum itu, seharusnya Jokowi tampil menjadi pembicara dalam forum Young Global Leaders pada 22 Januari. (Baca : Jokowi Pilih Rakyat daripada WEFAnnual Meeting).
Menurut Djoko, Forum Davos walau sifatnya informal tapi sangat terkenal dan dihadiri para pemimpin dunia, baik bisnis maupun politik. Presiden Iran, Perdana Menteri Jepang, Presiden Korea Selatan, dan tokoh kunci Asean muncul di antara peserta.

Jokowi Pilih Rakyat daripada WEF Annual Winter Meeting

Rabu pekan lalu, 22 Januari 2014, seharusnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berbicara  di perhelatan Young Global Leaders dalam forum The World Economic Forum (WEF) Annual Winter Meeting 2014 di Davos, Swiss. Perhelatan itu digelar pada 22-25 Januari 2014 dengan tema "The Reshaping of the World: Consequences for Society, Politics and Business.

Jokowi diundang ke forum Davos itu untuk bicara soal kepemimpinan di depan 2.500 pemimpin puncak bisnis, pemimpin politik, tokoh dan intelektual hingga jurnalis untuk mendiskusikan isu paling urgen yang sedang mengemuka di dunia, termasuk soal kesehatan dan lingkungan.

Kritik Nur Mahmudi: Jokowi Jangan Lebay!

Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengkritik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), yang dianggapnya kerap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang di luar wewenang. Hal tersebut disampaikan Nur seusai menjalani pertemuan tertutup bersama Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Senin (27/1/2014).
Nur mengatakan, dirinya banyak berkonsultasi mengenai berbagai hal dari Habibie, salah satunya mengenai pembangunan di Kota Depok.

Dana Hibah Bogor, Jokowi: Untuk Robohkan 800 Vila

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hibah dana ke Bogor, Jawa Barat, dalam penanggulangan banjir tak bisa langsung dirasakan warga kedua daerah. Banjir tak akan serta-merta sirna setelah pemberian hibah itu. "Baru juga setahun, ya belum akan terasa," kata Jokowi.

Bupati Bogor ke Jokowi: Tak Selalu Uang, dan Uang


Bupati Bogor Rachmat Yasin mengharapkan bantuan DKI Jakarta dalam mendanai normalisasi suangi Ciliwung dan pembongkaran vila liar di puncak. Namun Bogor tak hanya ingin dana belaka, tapi juga peminjaman alat berat.

Bupati Bogor Jamin Rakyatnya Siap di Relokasi Demi Waduk Jokowi

Bupati Kabupaten Bogor Rachmat Yasin mengunjungi gedung Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/1/2014) sore. Kedatangan Rachmat tersebut untuk berdiskusi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengenai rencana pembangunan waduk yang telah dibahas saat pertemuan di Katulampa, pekan lalu.
Menurut Rachmat, ada dua waduk yang akan dibangun di Kecamatan Megamendung. Satu akan berlokasi di Desa Cipayung Datar dengan luas 107 hektare. Satu waduk lagi di Desa Cimahi dengan luas 24,8 hektare.

Kemen PU Desak Jokowi Perbaiki Drainase di Jakarta

Pemerintah pusat mengklaim, Banjir Kanal Timur (BKT) telah banyak membantu mengatasi banjir di Jakarta. Menurut Dirjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum, Mohamad Hasan, saat ini aliran sungai tidak lagi menggenangi wilayah sekitar seperti Kelapa Gading dan Cipinang.
"Cipinang dan Kelapa Gading itu sekarang genangan lokal. BKT tidak melimpah. Aliran sungai sudah habis di situ," ucap Hasan di kantornya, Jakarta, Senin (27/1/2014).

Bupati Bogor Tiba di Balaikota

Bupati Bogor, Rahmat Yasin mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakkarta Pusat. Kedatangannya untuk membahas persoalan teknis pembuatan waduk Cimahi di Bogor.
Rachmat tiba di Balai Kota sekitar pukul 16.20 WIB dengan menumpangi Lexus RX 270 warna hitam bernopol F 1449 GG. Ia hanya ditemani oleh seorang ajudannya.
"Bagaimana untuk mengatasi banjir tiap tahun. Saya mau silaturahim dalam rangka merumuskan kontribusi Bogor ke DKI," kata Rachmat pada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Senin (27/1/2014).

Kepergok Selingkuh Kepala Puskesmas Dicopot Jokowi

Ulah Kepala Puskesmas Kepulauan Seribu Utara, Heludi Wahyu Arso, 38, yang kepergok berselingkuh dan berzina membuat geram Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Orang nomor satu di ibukota tersebut mencopot yang bersangkutan dari jabatannya.
Jokowi mengatakan apa yang dilakukan Heludi adalah pelanggaran etika. Karenanya sanksi harus diberikan kepada yang bersangkutan. “Saya sudah meminta Kepala Dinas Kesehatan DKI untuk mencopotnya,” tegas Jokowi di Balaikota, Senin (27/1/2014).

Jokowi akan Buat Rusun di Eks SD Inpres 09 Pengadegan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan membangun rusun di lahan bekas SD Inpres 09, Pengadegan, Jakarta Selatan. Saat melihat kondisi bekas SD ini, Jokowi langsung menelepon Kadis Perumahan dan Pemukiman DKI, Jonathan Pasodung.
Jokowi meminta Jonathan segera mengeksekusi lahan tersebut agar dibangun 3 blok rusun.

Jokowi Cek Tembok Jebol di Pengadegan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melihat kondisi pemukiman warga di kelurahan Pengadegan, Pancoran, Jaksel. Dia mengecek kondisi tembok rumah pompa yang jebol dan mengakibatkan sejumlah pemukiman warga terendam air.
Mengenakan kemeja putih, Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 14.20 WIB. Ia disambut Walikota Jakarta Selatan Saepullah dan langsung melihat kondisi dinding rumah pompa Pengadegan yang rubuh karena tergerus air.

Giliran Koran Inggris Independent Samakan Jokowi dengan Walikota London

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kerap kali disama-samakan dengan tokoh-tokoh dunia. Dulu, majalah Jerman, Spiegel menyebut Jokowi mirip khalifah Harun al-Rashid, Nelson Mandela dan Mick Jagger.
Sekarang, koran terkemuka Inggris Independent menyamakan Jokowi dengan Wali Kota London Boris Johnson. Jokowi disebut Boris Johnson of Asia.
Artikel soal Jokowi ini ditulis oleh James Ashton dan dipublikasikan pada Minggu 26 Januari 2014. Ia memberikan judul dalam tulisannya "On the road to power? Meet Joko Widodo, Indonesias very own Boris Johnson".
Johnson adalah seorang politikus Partai Konservatif Britania Raya dan wartawan yang terpilih menjadi Wali Kota London sejak tahun 2008. Sebelumnya, Johnson menjabat sebagai anggota Parlemen Britania Raya dan Pemimpin Redaksi majalah The Spectator.

JK Ngebet Jadi Cawapres Jokowi?

Usia yang semakin senja tak membuat Jusuf Kalla (JK) berhenti berambisi politik. JK masih bermanuver menatap Pilpres 2014. Kabarnya JK sedang berusaha sekuat tenaga mencari tiket ke Pilpres, termasuk opsi menjadi cawapres Jokowi (meskipun jadi wakil, mungkin JK sadar benar bahwa Jokowi akan memberi kekuasaan sangat besar pada wakilnya), benarkah?

Jokowi Soal Galian Kabel Ilegal: Kontrolnya Lemah

Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI mengungkapkan beberapa titik galian kabel utilitas di pinggir jalan atau trotoar di DKI tak berizin. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan adanya galian kabel ilegal itu menunjukkan kontrol di lapangan lemah.
"Sanksinya ada di aturannnya, tapi kontroling di lapangannya yang lemah. Checking-nya nggak kuat. Nanti pas dicek, orangnya hilang, monitornya yang lemah," kata Jokowi saat ditanya tentang maraknya galian kabel di trotoar dan pinggir jalan Jakarta yang tak rapi penyelesaiannya dan ada yang ilegal.

Jokowi Akui Kondisi Jalan Jakarta Sangat Buruk

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengakui jika jalanan di Jakarta dalam kondisi yang sangat buruk. Ini terbukti banyak warga menjadi korban jiwa akibat menghindari jalan rusak. Kerusakan tersebut akibat terendam banjir selama dua pekan.
"Kondisi jalan Jakarta memang buruk kok. Buktinya satu dua hari dibetulin sudah rusak lagi kok," ujar Jokowi di Balai Kota, Senin (27/1/2014).
Jokowi menjelaskan, pihaknya akan segera memperbaiki jalan tersebut namun memerlukan waktu yang cukup lama mengingat cuaca di Jakarta masih terus diguyur hujan.

Mulai Februari 2014, Jokowi Buat 9 Waduk Baru

Upaya untuk mengurangi banjir di Jakarta terus dilakukan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merencanakan membuat 9 waduk baru di Jakarta.
"Di Jakarta sendiri Februari akan dibangun 9 waduk baru," kata Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2014).
Ia mengakui, Jakarta sudah memiliki banyak perencanaan untuk mengatasi banjir namun lemah pada pelaksanaannya. Perencanaan membuat sembilan waduk ini pun menurut Jokowi sudah ada sejak kepemimpinan gubernur sebelumnya, namun belum juga dikerjakan hingga saat ini.

Komentar JK Seputar Duet Jokowi-JK

Para hadirin sangat antusias ketika Wakil Presiden RI (2004-2009) M Jusuf Kalla berbicara dalam "Standard Chartered Global Research Briefing 2014" di Hotel JW Marriot bilangan Kuningan Jakarta Selatan, Senin (27/1/2014) terutama saat moderator yang seorang presenter televisi menanyakan kans duet Jokowi dan JK pada pemilihan presiden 2014.

Mega Penentu Bukan Golkar Atau Gerindra

Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) tak memungkiri elektabilitas Gubernur DKI Jokowi di atas angin saat ini. Namun bagi JK, masa depan Jokowi di Pilpres 2014 sangat tergantung restu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Itu bagian dari hasil survei. Karena itu saya bilang penentu konstelasi politik itu satu orang: Ibu Mega. Ibu Mega penentu konstelasi politik 2014, bukan Golkar bukan Gerindra," kata JK dalam acara Seminar Ekonomi Standard Chartered Bank di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (27/1/2014).

Sabam Minta Seluruh Cabang PDIP Bikin Dukungan Tertulis untuk Jokowi

Sabam Sirait meminta seluruh cabang PDI Perjuangan membuat dukungan tertulis untuk Jokowi sebagai calon presiden atau capres. Jangan jangan hanya bicara, kalau mau dukung, tertulis.
Hal itu dikemukakan pendiri PDIP tersebut, dalam diskusi yang diadakan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Minggu (26/1/2014).  "Kalau tertulis kan jelas, supaya masyarakat tahu," katanya.
Sabam mengatakan, sejumlah cabang di Jawa Timur dan Yogyakarta, sudah membuat surat resmi.

JK Bicara Dahsyatnya 'Jokowi Factor'

Nama Joko Widodo (Jokowi) terus memuncaki survei capres saat ini. Elektabilitas Jokowi diakui sangat tinggi, bagi mantan Wapres Jusuf Kalla (JK), Gubernur DKI itu sudah jadi faktor penting di Pilpres 2014.
"Kalau anda membaca dari hasil poling tiap minggu diumumkan berbagai lembaga survei tentu banyak persamaan, Jokowi factor," kata JK dalam acara Seminar Ekonomi Standard Chartered Bank di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (27/1/2014).

Surva-surve PTI: Masyarakat Ingin Jokowi Jadi Presiden, Ahok Tetap di DKI

Masyarakat DKI Jakarta mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maju di Pilpres 2014. Sementara Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diharapkan tetap bertahan di DKI.
"Publik cenderung setuju dalam kandidasi Jokowi (52,96%), namun kurang setuju jika Ahok menjadi capres/cawapres (32,03%). Angka ketidaksetujuan dalam kandidasi Ahok (43,29%) lebih besar dibandingkan angka persetujuan," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute (PTI), Hanta Yuda, dalam siaran pers, Senin (27/1/2014).

Surva-surve PTI: PKB Sangkal Ketergantungannya dengan Jokowi

Survei Pol-Tracking Institute (PTI) pada akhir pekan kemarin menyebut elektabilitas beberapa partai politik dipengaruhi maju atau tidaknya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
Beberapa parpol disebut bisa memenuhi parliamentary threshold jika Jokowi tidak ikut 'nyapres'. Dengan kata lain, nasib beberapa parpol, salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa, tergantung Jokowi.
"Survei itu terlalu mengada-ada. Apa korelasinya? PKB punya cara tersendiri untuk membesarkan partai dan untuk memasang target masuk tiga besar pemilu," ujar Ketua fraksi PKB Marwan Jafar ketika dihubungi, Jakarta, Senin (27/1/2014).

PDIP Tak Kaget Jokowi Kalahkan ARB

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak kaget dengan adanya hasil survei internal Partai Golkar yang menempatkan kadernya, Joko Widodo (Jokowi) di urutan pertama. Politisi PDIP TB Hasanuddin mengakui, saat ini dari sejumlah survei yang ada, nama Jokowi merajai kandidat capres 2014. Tak terkecuali dengan survei yang dilakukan oleh internal Partai Golkar.
"Saya ini doktor manajemen, tahu angka-angka statistik, PDIP dari dulu seperti itu. Enggak kaget kita," ujar Hasanuddin kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/1/2014).

Siang Ini Jokowi Undang Bupati Bogor

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak lagi ngotot membangun sodetan Ciliwung-Cisadane untuk mengurangi banjir di Ibukota. Jokowi memilih membangun waduk raksasa di Ciawi dan Sukamahi, Bogor.
Untuk menindaklanjuti rencana itu, Jokowi akan menjamu Bupati Bogor Rahmat Yasin di Balaikota DKI Jakarta, Senin (27/1/2014) siang.
"Saya ketemu lagi dengan Bupati Bogor untuk bicarakan pembangunan waduk Ciawi dan waduk Sukamahi di kantor. Pembicaraannya bukan rencana lagi, tapi sudah masuk ke pelaksanakan," kata Jokowi di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2014).