Sabtu, 28 September 2013

PDI-P Tak Mau Terkecoh Duetkan Jokowi-JK

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Tjahjo Kumolo, menyatakan partai tak akan terkecoh dan menggunakan hasil survei elektabilitas sebagai satu-satunya pegangan dalam menentukan calon presiden yang bakal diusung pada Pilpres 2014.

Komnas Perempuan Dukung Jokowi Tolak Saran Mendagri

Pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi, yang menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan pemindahan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli, karena sering didemo warga mendapat sorotan banyak pihak.
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) pun angkat bicara atas polemik tersebut.

Jokowi Berencana Perbanyak Kegiatan Seni di Jakarta

"Ini akan memberikan penghargaan dan kota ini tidak akan sepi karena selalu ada akan kita undang seniman-seniman lainnya. Dari negara lainnya biar lebih mengenal Jakarta," kata Jokowi usai menghadiri acara Jakipa 2013 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2013).
Ia sangat senang acara Jakipa yang baru pertama kali dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta ini dapat terlaksana dengan mengundang sejumlah seniman dari negara-negara sahabat. Sebut saja Vietnam, Rusia dan Jerman.
"Sangat bagus. Ini memberikan wawasan pada masyarakat. Ada budaya dari daerah dan negara lain dan seni dari kita," lanjutnya.

Tiba-tiba Digendong Pemain Sirkus Jerman, Jokowi: Lemas Saya

Dalam acara Jakarta Internasional Performing Art (Jakipa) 2013, berbagai kesenian dari sejumlah negara dipertontonkan. Salah satu peserta berasal dari Jerman tiba-tiba saja mengendong Jokowi.
Seniman asal Jerman menjadi penampil ketiga di acara Jakipa, Sabtu (28/9/2013). Sebelumnya seniman asal Vietnam dan Rusia yang menampilkan tarian rakyat. Sementara para seniman Jerman ini menampilkan parodi para bangsawan Jerman dalam bentuk sirkus.

Jokowi Buka Jakarta International Performing Arts 2013

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) Sabtu (28/9/2013) malam menghadiri acara Jakarta International Performing Arts (Jakipa) 2013 yang digelar di Monumen Nasional Sisi Selatan, Jakarta Pusat. Jokowi tiba di lokasi pada pukul 19.00 WIB. Dengan mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam, Jokowi turun dari mobil dinasnya, Kijang Innova Hitam dan langsung 'diserbu' warga.
Saat itu tangan-tangan warga berusaha menjangkau tangan Jokowi yang berjalan ditengah barisan puluhan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

PBB: Jokowi, Selesaikan Saja Tugas Gubernur

Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebaiknya menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur hingga akhir masa bakti. Hal ini dikatakannya menanggapi kuatnya dorongan kepada kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu untuk maju sebagai calon presiden.
"Jokowi kan di mana-mana bilang tidak akan mencalonkan diri menjadi presiden, itu kan sudah komitmen dia. Jadi, peluang Jokowi jadi calon presiden tertutup. PDI-P juga masih bungkam. Biarkan Jokowi menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur," kata MS Kaban, saat menghadiri pembekalan calon anggota legislatif PBB, di Bengkulu, Sabtu (28/9/2013).

Dukungan Akar Rumput untuk Jokowi for President Kian Menguat

Dukungan bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi calon presiden 2014 semakin hari semakin menguat di kalangan masyarakat. Berbagai cara dilakukan warga masyarakat agar Jokowi bisa tampil pada Pilpres 2014.
Di Yogyakarta, dukungan untuk Jokowi diwujudkan dalam bentuk memroduksi dan menjual kaus bertuliskan "Jokowi for President" yang dipasarkan melalui media jejaring sosial.
"Sudah sekitar 2.000 kaus dipesan orang dari berbagai daerah," kata penggagas produksi kaos tersebut, Azwir Agus, di Yogyakarta, Sabtu.
Setiap kaos itu dijual Rp65 ribu dan pemesan dari luar DI Yogyakarta masih harus membayar ongkos kirim.

Jokowi Kembali Unggul

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menjadi buah bibir di media sosial, Twitter. Jokowi diperbincangkan sebanyak 3.391 dari total 47.156 celotehan tentang sosok ideal pemimpin pada Pemilu 2014.
Artinya Jokowi mengumpulkan sekitar 7,1 persen dari total celotehan. Kesimpulan itu didapat dari hasil survei Prapancha Research dalam kurun waktu 30 hari dari 22 Juli-22 Agustus 2013.

Prabowo Mempersilahkan Jokowi Maju pada Pilpres 2014.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (61), terlihat sangat santai saat meladeni pertanyaan wartawan tentang pertarungannya dalam Pemilu 2014.
Prabowo juga terlihat santai ketika ditanya mengenai perbandingan elektabilitas dia dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang dalam berbagai lembaga survei selalu menempatkan Jokowi dengan elektabilitas tertinggi.
Prabowo pun mempersilahkan Jokowi maju sebagai peserta Pilpres 2014.

Sultan Ulas Kritik Amien Rais pada Jokowi

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X, mengingatkan para politikus untuk berpikir ulang apabila mengkritik tokoh populer seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Menurut Sultan, tokoh populer yang berhasil memancing ketertarikan emosional calon pemilih dalam pemilu bisa sekaligus mendapatkan loyalitas mereka.
"Emosi (pemilih) sangat menentukan suksesnya membangun loyalitas (pada tokoh)," kata Sultan dalam pidato sambutan pada pembukaan Festival Media II yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia di UGM, Sabtu, 28 September 2013.

Bumerang bagi 'Penyerang' Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak pernah luput dari sorotan. Sejak awal menjabat, langkah dan sepak terjangnya di Ibu Kota selalu jadi pantauan. Namanya kian meroket. Sejumlah lembaga survei menempatkannya sebagai jawara kandidat calon presiden.
Tak pelak, kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu bak menjadi "sasaran tembak" dari sejumlah pihak. Sebut saja politisi Demokrat Ruhut Sitompul, politisi Partai Amanat Nasional Amien Rais, hingga wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta pernah melayangkan komentar "pedas" untuk Jokowi. Apa yang terjadi? Serangan yang mereka lancarkan justru menjadi bumerang. 

Jokowi Akan Evaluasi Teralis Besi

Maraknya kasus kebakaran yang mengakibatkan penghuni meninggal dunia karena terjebak di dalam bangunan yang memakai teralis, menjadi perhatian serius Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Jokowi akan mengevaluasi penggunaan teralis besi pada bangunan di Jakarta.
"Akan kita evaluasi secara detail, mana yang boleh mana yang tidak, termasuk penggunaan teralis," ujar Jokowi, Sabtu (28/9/2013).

Komnas HAM Dukung Jokowi Pertahankan Lurah Susan

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Roichatul Aswidah Rasyid mendukung dipertahankannya Susan Jasmine Zulkifli sebagai Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Aswidah menilai, penilaian atas kinerja Susan tidak dapat dilakukan berdasarkan area privat, termasuk agama.
Aswidah mengatakan, penilaian seorang pejabat negara bukanlah dari agamanya. Penilaian terhadap pejabat negara, termasuk lurah, harus berdasarkan dari kinerja yang sudah ia hasilkan.

Prabowo: Media Jangan Terus-terusan "Blow Up" Jokowi, Saya Juga Dong!

Sebagian besar survei kandidat calon presiden menempatkan sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selalu di posisi teratas. Di posisi kedua menyusul Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bagaimana respon Prabowo?
"Tergantung yang bayar survei itu siapa. Saya juga bisa bayar 10 survei terus saya jadi nomor 1 semua," ujar Prabowo dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdana Kusma, Sabtu (28/9/2013).
Ia menuturkan bahwa praktek seperti itu sudah lazim terjadi. Prabowo juga menuturkan bahwa media massa juga paham akan praktek survei-survei yang dibayar. "Kita semua kan sudah lama jadi orang Indonesia, jadi soal akal-akalan seperti ini sudah lihai lah," imbuhnya.

Wajar Jika Jokowi Tolak LCGC

Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta Tulus Abadi menilai wajar jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menolak program mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) yang dicanangkan Pemerintah Pusat.
Menurut Tulus, kebijakan Pemerintah Pusat ini bertentangan dengan instrumen pengendalian kemacetan kota yang disebut dengan pola transportasi makro (PTM) yang sudah ditetapkan melalui peraturan gubernur sejak Sutiyoso menjabat.

Tahu Diri Bikin Macet, Jokowi Segera Ngacir

Aksi blusukan yang dilakukan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) di trotoar, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2013) pagi, menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Jokowi pun tak berlama-lama berjalan untuk meninjau di sepanjang trotoar tersebut. Jokowi dengan dikawal empat orang ajudan dan dua orang staf menghentikan mobil dinasnya di Jalan Gatot Subroto, tepatnya sebelum Gedung Jamsostek sekitar puk ul 11.30 WIB.
Dengan santai, Jokowi yang mengenakan kemeja putih, celana hitam dan sepatu cokelat khas blusukannya itu berjalan di trotoar itu. Di sepanjang trotoar, Jokowi berbincang-bincang santai dengan wartawan soal rencana penata an trotoar di seluruh jalan di Jakarta yang akan dimulai tahun 2014 mendatang.

Perbaiki Trotoar di Jakarta, Jokowi Akan Menata Pipa dan Kabel

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memastikan penataan trotoar di Jakarta akan dimulai tahun 2014 yang akan datang, Tak hanya akan menghilangkan pagar gedung di kawasan tersebut, Jokowi juga akan menata kabel dan pipa yang berada di bawah trotoar agar bisa menjadi satu. Hal itu dilaksanakan agar perawatan dan pemeliharannya menjadi lebih mudah.

Jokowi Terima Semua Kritikan Dengan Senang Hati

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak menganggap pernyataan pedas dari politisi Ruhut Sitompul dan Amien Rais sebagai serangan politik yang diarahkan kepadanya. Pria yang akrab disapa Jokowi itu menganggap kritik-kritik itu sebagai suatu koreksi positif baginya. Saat berbicang-bincang dengan wartawan di sela-sela kunjungannya di sepanjang trotoar Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2013) siang, Jokowi menganggap kritik kedua tokoh itu sebagai koreksi atas apa yang telah dilakukannya.
"Nyerang gimana, ya ndak apa-apa. Wong mau kritik saya ndak apa-apa, silakan saja. Jangan dipikir berat-berat, sebagai koreksi buat kita pribadi sajalah. Buat saya, kritik saya pakai, masukan saya pakai, menyerang pun saya pakai. Pokoknya kalau baik ya saya pakai," ujarnya.

Jelang Musim Hujan, Jokowi Tanam 10.000 Pohon Mangga

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan menanam 10.000 pohon mangga di beberapa tepi jalan di Jakarta. Penanaman itu akan dilaksanakan menjelang musim hujan.
"Bulan-bulan depan pokoknya kita tanam di pinggir-pinggir jalan," ujar Jokowi di trotoar Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2013).
Jokowi mengatakan penanaman akan diprioritaskan di dua wilayah, yakni di Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Kedua wilayah itu, kata Jokowi tergolong membutuhkan penghijauan lebih.

Jokowi Ingin Hilangkan Pagar Gedung

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin menghilangkan pagar yang ada di gedung-gedung perkantoran di Jakarta dan menggantinya dengan trotoar. Menurut Jokowi, masalah keamanan tak jadi masalah sebab di setiap gedung perkantoran telah ada satpam yang biasanya berjaga penuh selama 24 jam.
"Harusnya pagar depan dihilangin. Mereka kan pasang pagar karena alasan keamanan makanya dipasang pagar. Kan ada security," kata Jokowi saat mengecek trotoar di jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2013)

Jokowi Cek Pembangunan Trotoar Jalan Gatot Subroto

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memeriksa proses pembangunan trotoar di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Selain trotoar diperlebar, juga akan disediakan fasilitas khusus untuk para disabilitas, sehingga trotoar menjadi ramah bagi penyandang disabilitas.
"Tahun depan dilebarin. Semua trotoar mau dibuat selebar mungkin dan ada guidnya untuk disabilitas," kata Jokowi saat mengecek trotoar di jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2013).

Prabowo Sependapat dengan Jokowi

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memiliki pandangan yang sama dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) soal kebijakan mobil murah atau LCGC. Menurut Prabowo, pemerintah harus lebih memperhatikan transportasi publik.
"Soal mobil murah saya cocok dengan Jokowi!" Tegas Prabowo, saat jumpa pers di Bandara Halim PK, Jakarta Timur, Sabtu (28/9/2013). Soal mobil murah ini, Jokowi mengambil sikap agar transportasi publik lebih diutamakan. Mobil murah malah menambah kemacetan jalan.

Giliran Dradjad Bela Amien Rais

Waketum Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo menilai wacana duet Jokow-Hatta masih terlalu dini untuk dibahas. PAN tak ingin mendahului Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang belum menentukan capresnya.
"Ungkapan agar bang Hatta berpasangan dengan Jokowi itu baru sikap pribadi satu dua pengurus. Pengaruhnya nol terhadap jajaran PAN. Karena itu, masih terlalu awal bicara soal berpasangan dengan Jokowi. Beliau punya waktu membuktika gagasan, visi, kepemimpinan, dan integritasnya di Jakarta," kata Dradjad saat dihubungi, Sabtu (28/9/2013).

Dukungan Repdem untuk Jokowi

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi penempatan Susan Jasmine Zulkifli sebagai Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Penolakan warga terhadap Susan dikhawatirkan mengganggu kinerjanya.
"Pernyataan dari pejabat seperti Mendagri Gamawan Fauzi yang mendasarkan evaluasi penempatan karena perbedaan agama dan keyakinan mempertontonkan rendahnya komitmen anggota kabinet pemerintahan SBY dalam menjaga dan menegakkan kemajemukan dalam negara Pancasila," ujar Ketua DPN Repdem Masinton Pasaribu, Sabtu (29/9/2013).

Ada Juga Faksi di PAN Yang Bela Amien Rais

Di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN), rupanya mulai muncul  faksi-faksi, hal ini terlihat gamblang ketika dari internal PAN beberapa waktu yang lalu muncul "para pembela" Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan kini muncul "para pembela" Amien Rais.
Adalah sekjen PAN Taufik Kurniawan yang membela Ketua Majelis Pertimbangan Partai (PAN) Amien Rais soal kritik untuk Jokowi. Menurut Taufik, sebagai tokoh nasional, Amien berhak menyampaikan kritik baik yang konstruktif maupun yang hanya sekedar memojokkan Jokowi demi kebaikan bangsa "PAN".