Sabtu, 15 Juni 2013

Kumpul di Bandung, Relawan Ingin Capreskan Jokowi

Sekitar Seratusan Relawan Joko Widodo (Jokowi) dari 19 provinsi di Indonesia berkumpul di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung, Sabtu (15/6/2013). Mereka datang dari Lampung, Kalimantan, Makassar, Maluku, Banten, Jabar, DKI Jakarta, Surabaya, Madura, dan Papua.
Gelaran ini dilakukan untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta itu menjadi Presiden Republik Indonesia di Pemilu 2014 nanti. Berbagai pembahasan dilakukan dalam kongres sederhana bertajuk 'Gerakan Mendukung Jokowi Presiden RI 2014: Kongres Relawan Jokowi Sedunia, Bersatu Kita Pasti Mampu Menuju Indonesia Baru'.
Salah satu penggagas kongres, Sihol Manulang mengatakan, latar belakang diadakannya kongres tersebut tak lain karena prihatin dengan kondisi Indonesia yang kian terpuruk tanpa seorang sosok yang bisa dijadikan panutan.
"Indonesia butuh sosok baru untuk membawa perubahan," katanya di sela acara, Sabtu (15/6/2013).
Mantan Walikota Solo itu dianggap sebagai tokoh fenomenal dan pembawa perubahan. Jokowi dinilai telah membangun stuktur ekonomi kerakyatan.
"Atas dasar itu dan ini murni gerakan rakyat yang merasa tergadaikan dengan kepemimpinan sekarang," ungkapnya.
Dia menyebut ada 11 ribu orang dari berbagai penjuru yang siap menyatakan dukungan terhadap Jokowi. Lewat konsolidasi ini, dia yakin makin banyak orang yang mendukung sosok fenomenal tersebut.
Saat ini ada sekitar 100 akun facebook yang konsisten mendukung Jokowi untuk menjadi Presiden RI. Akun tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri. WNI yang ada di Amerika Serikat, Jerman, China menyatakan bahwa Jokowi adalah tokoh perubahan.
"Artinya, Jokowi bukan hanya milik Jakarta, tapi menjadi inspirasi bagi warga negara di luar negeri," tandasnya.
Menurutnya konsolidasi ini, akan menghasilkan deklarasi Relawan Jokowi. Nantinya gerakan kecil ini akan menyebar di seluruh wilayah Indonesia, hingga akhirnya semakin banyak orang mendukung Jokowi.
"Pokoknya Jokowi harus jadi presiden, Jokowi itu harus jadi penentu bukan bayang-bayang," terangnya.
Dalam kongres tersebut, mereka yang mengenakan kemeja kotak-kotak khas Jokowi sempat menampilkan hiburan akustikan, diskusi, dan menampilkan kesenian lainnya.


Sumber :
merdeka.com

Banjir Tak Surut, Warga Minta Jokowi Blusukan ke Pademangan

Banjir Pademangan belum juga surut setelah sepekan. Di permukiman warga, air masih mengenang setinggi 30-50 sentimeter. Warga pun berharap Pemprov DKI Jakarta memperhatikan nasibnya, tidak hanya kerusakan rumah pompa di Ancol.
Salah satu warga RW 01 RT 07, Pademangan Barat, Hanifah mengatakan banjir yang sudah memasuki hari kedelapan, membuat air yang menggenang menjadi hijau.
"Sudah dua hari ini enggak bisa keluar ke mana-mana. Ke pasar juga susah, pedagang juga enggak ada yang lewat," ujar Hanifah kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (15/6/2013).
Hanifah berharap, penanganan melalui pemerintah setempat untuk memberikan bantuan berupa makanan siap jadi, ataupun obat-obatan bagi anak-anak yang mengalami penyakit banjir bagi warganya yang mengalami kesulitan.
"Belum ada yang sampai ke rumah-rumah warga, mendata anak-anak yang sakit, anak saya saja terkena demam tapi sudah saya beri obat. Airnya yang tergenang sudah berwarna hijau dan baunya menyengat," bebernya.
Untuk air konsumsi seperti PAM masih bisa digunakan. Warga pun kebanyakan menyimpan stok mi instan selama kesulitan mencuri bahan persediaan memasak.
"Buat Pak Jokowi ataupun Ahok, jangan cuma fokus ke rumah pompa saja. Buat warganya juga coba blusukan ke tempat kita, lihat langsung," ujar perempuan yang bekerja sebagai guru tersebut.

Sumber :
merdeka.com

Jokowi: Sampai Kapan Pun Kita Tagih ke Pengembang

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus menagih utang kepada sejumlah pengembang yang belum memenuhi kewajiban pembangunan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) di Jakarta.
"Pokoknya sampai kapan pun kita tagih. Gitu saja," tegas Jokowi bernada tinggi saat ditemui wartawan di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Sabtu (15/6/2013).
Mantan Wali Kota Surakarta itu mengungkapkan, dirinya tidak hafal berapa jumlah pengembang di Jakarta yang sudah ataupun belum memenuhi kewajiban itu. Namun, Jokowi mengaku beberapa pengembang telah memenuhi kewajibannya.
"Memang ada yang sudah bayar, tetapi ada juga yang belum. Saya nggak hafal siapa-siapanya," ujarnya.
Sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1981, tiap pengembang properti wajib membangun fasos-fasum 40 persen dari luas lahan yang dibangun. Kewajiban itu dikuatkan dengan Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 540 Tahun 1990 yang dalam hal ini penguasaan lahan di atas 5.000 meter persegi dikenakan kewajiban 20 persen dari total lahannya untuk dipakai membangun rumah susun.
Data dari Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Dinas Tata Ruang DKI, setidaknya terdapat sejumlah pengembang besar yang belum memenuhi kewajibannya, antara lain, Agung Sedayu Group terkait lokasi di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Agung Podomoro Group dan Summarecon Agung. Namun, secara mengejutkan, data itu dibantah oleh manajemen pengembang itu. Ada yang mengatakan sudah menyelesaikan kewajibannya melalui pembangunan fasos dan fasum. Malah ada juga yang mengaku tidak mengerti bahwa pihaknya berutang dengan Pemprov DKI.



Sumber :
kompas.com

Penjelasan Jokowi Seputar Pengenaan Tiket Masuk PRJ Monas 2014 Sebesar Rp 2.000,-

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) memiliki alasan khusus menerapkan biaya Rp 2.000,- bagi pengunjung Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) yang rencananya digelar di pelataran Monumen Nasional (Monas), 2014 mendatang. Jokowi menjelaskan, PRJ yang  akan digelar di pelataran Monas membutuhkan biaya untuk menjaga kebersihan, serta biaya-biaya lain seperti halnya keamanan. Jokowi mengaku semuanya masih dalam penyesuaian konsep. Pihaknya akan menjadikan PPKD (Pekan Produk Kreatif Dearah) menjadi referensi untuk menyelenggarakan PRJ waktu mendatang.
"Kalau gratis berat di pengendalian penonton. Nanti stan-stannya rubuh bubar," kata Jokowi saat ditemui di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/6/2013).
Untuk itu, pihaknya ingin seluruh aspek, mulai dari konsep acara, desain stan, jumlah stan, ketersediaan parkir, harga tiket masuk dan lain-lain dihitung dengan cermat. Jokowi ingin acara tersebut menjadi kegembiraan rakyat menyambut HUT Jakarta.
"Tiga bulanan-lah konsepnya ketemu, sekarang ini baru pameran dagangnya saja. Lalu yang PRJ digarap untuk usaha mikro menengah," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi melihat PRJ di JIExpo di Kemayoran, Jakarta, tidak merepresentasikan menyambut hari ulang tahun Jakarta. Pasalnya, konten acara itu kebanyakan industri raksasa. Sementara itu, ciri khas Betawi malah terpinggirkan.
Gubernur yang hobi blusukan itu merencanakan sebuah acara yang mengakomodir usaha kecil menengah berbasis masyarakat dan kebudayaan Betawi, yakni Pesta Rakyat Jakarta di Monas.


Sumber :
kompas.com

Jokowi : Orang Malaysia Senang Belanja ke Jakarta

Gubernur DKI Joko Widodo menceritakan pengalaman berkunjung ke Negri Jiran, Malaysia. Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengaku, rombongannya mendapat sambutan yang meriah oleh warga di Malaysia. Tidak hanya warga biasa, bahkan salah satu pejabat tinggi di sana juga mengaku kagum.
"Sampai Menteri Kominfo sana ngomong, wah ini kalau Jokowi kayak begini promosinya, orang Malaysia bisa ke Jakarta semua. Ini bukan saya yang ngomong loh," ujar Jokowi saat ditemui di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Sabtu (15/6/2013).
Mantan Wali Kota Surakarta itu mengungkapkan, di Malaysia rombongannya tidak hanya fokus di atraksi kebudayaan, tapi juga langsung menarik wisatawan Malaysia untuk mengunjungi Jakarta. Salah satunya yakni menggedor agen perjalanan Malaysia untuk memperkenalkan wisata Jakarta.
Namun, Jokowi membeberkan, pihaknya tidak mempromosikan tempat-tempat wisata yang telah populer di Jakarta, semisal Ancol, Taman Mini Indonesia Indah dan destinasi wisata lainnya. Jokowi hanya mempromosikan tempat tertentu sesuai dengan karakter wisatawan asal Malaysia.
"Orang Malaysia senangnya shopping. Mereka itu banyak yang belum kenal Thamrin, Kemang, Citos. Tempat seperti itu nggak ada mereka. Kalau Ancol, TMII mereka ngerti lah," ujarnya.
Jelang malam, lanjut Jokowi, baru rombongannya menggelar pameran-pameran budaya Betawi dan ditutup oleh penampilan penyanyi terkenal, Rossa dan grup band Ungu. Jokowi mengatakan, suasana acara tersebut sangat riuh hingga tidak ada tempat duduk kosong dalam acara tersebut.
Jokowi berharap, promosi tersebut efektif untuk menarik minat wisatawan Malaysia. Dari sisi pemerintahannya, ia pun mengakui masih banyak infrastruktur yang butuh perbaikan.
"Harus ada banyak perubahan. Salah satunya perubahan pelayanan, karena keluhan mereka banyak. Itu yang kami perbaiki," lanjut Jokowi. Sebelumnya, Jokowi menghadiri pertunjukan Enjoy Jakarta di area Taman Tasik Madu, Kuala Lumpur, Jumat (14/6/2013) malam. Ia menjadi magnet dalam acara tersebut. Di tengah-tengah pertunjukan, Jokowi turun dari panggung VIP dan bergabung dengan penonton di tribun biasa.


Sumber :
kompas.com

Jokowi "Ngaku" Cuma Sarapan di Rumah Megawati

Usai mengunjungi Malaysia, kemarin, Gubernur DKI Jakarta,m Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (15/6/2013) pagi, bertandang ke rumah Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Berbeda dengan aksi blusukan sebelumnya, kali ini Jokowi awalnya tidak diketahui para wartawan.Mobil Kijang Innova bernomor polisi B 1124 BH yang digunakan Jokowi tampak berada di depan kediaman istri almarhum Taufiq Kiemas bersama mobil ajudannya. Tak lama kemudian, Jokowi yang mengenakan kemeja putih berlengan panjang itu pun tampak keluar dari rumah Mega.
Semula, ia tampak santai dengan menyalami beberapa petugas keamanan. Namun, ia terkejut karena rupanya aktivitas pagi itu tidak luput dari beberapa orang wartawan.
"Weleh-weleh, ada saja, mau apa?," ujarnya sambil memperbaiki wajah yang semula terkejut.
Wartawan menanyakan hal yang dibahas antara orang nomor satu di Jakarta itu dengan sang petinggi partai. Jokowi ditanyakan kaitan pembicaraan hari ini dengan isu pencalonan Jokowi menjadi calon presiden RI di Pemilu 2014. Jokowi menampiknya.
"Makan pagi kok lari ke situ, enggak mikir kok, enggak mikir," tangkis Jokowi.
Usai menjawab seadanya, Gubernur DKI Jakarta yang hobi blusukan tersebut kemudian buru-buru masuk ke dalam mobil dinasnya. Namun, untuk menjaga komunikasi dengan wartawan, Jokowi membuka penuh kaca mobilnya. Ia pun mengulang pernyataan tak ada hal penting yang dibahas.
"Ini, saya ke sini cuma makan pagi kok," ujarnya.


Sumber :
kompas.com

Humor: "Terjawab Sudah Siapa Orang Tua Jokowi"

Banyak masyarakat Jakarta yang bertanda tanya, siapa sih orang tua dari Mas Jokowi, Gubernur DKI Jakarta ? Jangankan masyarakat, para birokrat di Balaikota juga hampir semuanya tidak mengetahui, Siapa orang tua dari Gubernur yang notabene adalah atasannya ini ? Begitu juga teman-teman mass media, sehingga banyak insan pers bertanda tanya tentang sosok misterius orang tua dari Mas Jokowi ? Padahal sebenarnya para kuli tinta ini bisa menanyakan secara langsung ketika ada acara dialog antara Gubernur dengan wartawan di Balaikota atau dimana saja ketika Mas Jokowi sedang melakukan blusukan, namun sampai hari ini siapa orang tua dari Mas Jokowi masih menjadi tanda tanya besar. Sampai-sampai Oma Irama (beberapa waktu yang lalu) pernah menuduh yang bukan-bukan tentang orang tua Mas Jokowi, karena ketidak mengertian Oma Irama tentang asal usul Mas Jokowi kita ini.

Hingga pada suatu ketika, tanda tanya tersebut akhirnya terjawab sudah. Teka-teki misterius siapa sebenarnya orang tua Mas Jokowi, berawal dari suatu kejadian yang tidak di sengaja pada cerita berikut ini :

Pada suatu hari, anak-anak Mas Jokowi sedang berlibur ke Jakarta, entah kebetulan atau tidak tetapi anak-anak Mas Jokowi ini sangat suka dengan ketan, dan setelah mencari kesana kemari, akhirnya ketemu juga tempat jual makanan ketan yang paling laris di Jakarta yaitu di pertigaan jalan Garuda tidak jauh dari Kantor Polisi Sektor Kemayoran, Jakarta pusat.

Warung ketan ini memang sangat sederhana layaknya warung kopi dipinggir jalan, tapi kalau soal pengunjungnya, wah jangan ditanya, hampir 24 jam warung ketan ini selalu ramai dengan pembeli.

Tabiat Mas Jokowi yang sering lesehan dan sering turun ke rakyat bawah ternyata di ikuti pula oleh tingkah laku anak-anaknya yang juga suka lesehan dan tidak pernah malu atau gengsi terhadap perilaku kehidupannya.

Nah karena mereka suka dengan ketan, dan ada warung penjual ketan di Kemayoran maka tanpa sungkan-sungkan lagi anak pertama Mas Jokowi yang bernama Gibran Rakabumi langsung meluncur sendirian kelokasi penjual ketan.

Setelah menikmati ketan dan beberapa tempe serta pisang goreng plus teh poci kesukaannya, Gibran, anak Mas Jokowi, langsung bertanya pada penjual ketan "Berapa semuanya, pak ?"
Penjual ketan yang sebenarnya termasuk salah satu pendukung Mas Jokowi dan kenal betul dengan anak-anak Mas Jokowi karena sering lihat di pencarian google langsung menjawab,
"Maaf mas. Tambahannya apa saja ?" jawab penjual ketan.
"Tempe dua, pisang goreng satu dan minumnya teh poci" jawab Gibran.
"Ooh semuanya 8.000 rupiah mas," jawab penjual ketan.
Gibran langsung memberi selembar uang lima puluh ribuan, sambil berkata, "Sudah pak, kembaliannya buat bapak saja." Penjual ketan sangat senang dan langsung mengucapkan terima kasih.

Setelah beberapa jam, tiba-tiba datang lagi anak kedua dari Mas Jokowi yang bernama Kahiyang Ayu yang juga sama-sama suka dengan ketan, maklum keluarga Mas Jokowi memang sangat suka dengan ketan. Sama seperti kakaknya, setelah makan ketan, Kahiyang Ayu langsung bertanya sama penjual ketan, "Pak, berapa semuanya ?" Penjual ketan yang memang juga sudah tahu siapa pembelinya ini berkata,
"Maaf mbak. tambahannya apa saja ?"
"Tempe tiga, pisang goreng satu dan minumnya jeruk panas," jawab Kahiyang Ayu.
"Ooh semuanya 9.000 rupiah, mbak," jawab penjual ketan.
Kahiyang langsung memberi selembar uang lima puluh ribuan, sambil berkata, "Sudah pak kembaliannya buat bapak saja."  Penjual ketan sangat senang dan langsung mengucapkan terima kasih.

Entah kebetulan atau tidak, tak lama kemudian datang rombongan Gubernur yang habis meninjau warga kebanjiran, tak lupa Mas Jokowi juga menyempatkan diri untuk makan ketan kesukaannya di warung ketan Kemayoran, entah dapat informasi dari mana, Mas Jokowi juga tahu tempat penjual ketan ini.

Selesai menikmati ketan, sama seperti kedua anaknya, setelah makan, Mas Jokowi langsung membayar sendiri makanan yang telah disantapnya itu,
"Dik, berapa semuanya ?" tanya Mas Jokowi.
Penjual ketan yang sudah tahu siapa pembelinya ini berkata,
"Maaf pak tambahannya apa saja ?"
Mungkin karena lapar habis kunjungan kelapangan, Mas Jokowi menjawab,
"Ketan dua, tempe lima, pisang empat dan minumnya teh poci plus es jeruk,"
"Maaf pak, semuanya jadi tujuh belas ribu rupiah," jawab penjual ketan.
Mas Jokowi langsung memberikan uang 50.000 rupiah, kemudian Mas Jokowi menunggu uang kembalian dan setelah menunggu 5 menit, di tanyanya lagi penjual ketan,
"Loh, mana uang kembalian saya ?"
"Ah, masa pak, uang 33.000 rupiah saja di kembalikan," kata tukang penjual ketan.
"Tadi anak pertama dan kedua Pak Jokowi makan disini, uang kembaliannya sebanyak 42.000 rupiah dan 41.000 rupiah diberikan ke saya, masa pak Jokowi yang 33.000 rupiah saja minta kembalian ?" lanjut penjual ketan.
"Tunggu dulu dik, anda tahu siapa anak pertama dan kedua saya ?"
Dengan cekatan penjual ketan menjawab,
"Ya tahu dong pak, jelas anak pertama dan kedua bapak adalah anak Pak Jokowi Gubernur Jakarta ?" "Pintar kamu," kata Mas Jokowi.
"Kamu tahu mereka anak Gubernur, Nah sedangkan saya cuma anak tukang kayu, sudah tahu kan ? Nah, mana sekarang kembalian saya" lanjut Mas Jokowi.

Kebetulan saat kejadian tersebut, ada seorang wartawan yang melihat dan akhirnya mengetahui bahwa ternyata orang tua dari Mas Jokowi itu adalah seorang tukang kayu, Esok hari nya semua Media cetak Headline berita dengan judul "Jokowi Anak Tukang Kayu, Makan Ketan Minta Kembalian" he he he

Catatan Penulis Humor :
Maaf ya Mas Jokowi, ini cuma canda saja, semoga kalau Mas Jokowi baca bisa menjadi semangat kerja yang lebih baik lagi, bagi kepentingan masyarakat Jakarta yang memang benar-benar mengharapkan sosok Mas Jokowi bisa melakukan perubahan bagi Jakarta yang lebih baik, kami semua tetap sabar dan selalu mendoakan, karena membereskan Jakarta yang memang sudah semrawut ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi kami juga berharap semoga semua tantangan ini bisa Mas Jokowi jalankan dengan sebaik-baiknya.


Sumber :
agussutondomediacenter.blogspot.com