Senin, 09 Desember 2013

Jokowi: Semua Jalur Kereta Harus Dibangun Elevated Train

Kecelakaan Commuter Line KA 1131 jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki B 9265 SEH milik PT Pertamina, seharusnya tidak terjadi, jika semua perlintasan kereta sudah dibangun elevated train.
Hal itu, disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), saat mengunjungi lokasi kecelakaan kereta kontra truk tangki, di pintu perlintasan Bintaro Permai, Pondok Betung, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Ini kan sebetulnya tidak hanya masalah di sini saja. Saya kira di seluruh DKI Jakarta. Dan sudah diputuskan kira-kira 1,5 bulan yang lalu kita rapat beberapa kali dengan Wakil Presiden. Jadi yang di dalam kota nanti, semuanya kereta api itu di atas tanah, elevated train," ujar Jokowi, di lokasi kejadian, Senin (9/12/2013) malam.

Penasehat Presiden: Lelang Jabatan ala Jokowi Tidak Cocok di Indonesia

Karena tidak memahami secara mendasar tentang pengertian "Lelang Jabatan" yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Tidaklah mengherankan jika salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden membuat pernyataan yang terkesan asal salahkan Jokowi saja. "Lelang Jabatan" yang dimaksud Jokowi adalah bahasa merakyat dari suatu bentuk Uji Kompetensi yang dilakukan secara terbuka dan sangat teliti dan dijamin bebas KKN.
"Yang namanya lelang itu berdasarkan penawaran tertinggi dan gagasan atau metode dengan melelang suatu jabatan seperti itu tidak cocok dilakukan," kata Ryas saat menjadi pembicara dalam seminar pemerintahan yang diselenggarakan di Hotel Clarion Makassar, Senin (9/12/2013).

Dewan Nilai Jokowi Kurang Sigap Hadapi Banjir

Anggota DPRD DKI Jakarta Johnny Welas Polly menilai pemerintah kurang serius dalam menyusun program penanggulangan banjir. Hal ini tampak dari masih adanya pompa waduk pluit yang rusak serta cctv di rumah pompa belum terpasang.
"Padahal untuk permasalahan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak seharusnya direncanakan lebih matang," kata politikus Partai Demokrat ini ketika dihubungi, (9/12/2013). Johnny melihat pemerintah DKI kurang serius.

Jokowi Ungguli Mahfud MD Soal Komitmen Terhadap HAM

Hasil survei Setara Institute menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dipersepsi sebagai tokoh nasional yang paling berkomitmen pada pemajuan hak asasi manusia (HAM).
"Jokowi dipersepsi sebagai tokoh yang paling berkomitmen dengan memperoleh 39,0 persen suara dari responden. Posisi kedua diraih Mahfud MD yang memperoleh 20,0 persen," kata Peneliti Setara Institute Ismail Hasani di Jakarta, Senin (9/12/2013).

Jika Jokowi Jadi Capres, Teten Masduki Pas Dampingi Ahok

Joko Widodo (Jokowi) harus mundur dari kursi Gubernur DKI jika mencalonkan diri sebagai capres pada 2014. Pegiat antikorupsi Teten Masduki dinilai paling pas menggantikan Jokowi sekaligus jadi pendamping Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memimpin Jakarta.
"Yang paling pas menurut saya Teten. Akan full juga respons dan dukungan publik," kata pengamat politik yang juga direktur eksekutif Indo Barometer, M Qodari, Senin (9/12/2013).
Pendamping Ahok nantinya harus bisa diterima warga Jakarta. Juga harus sekelas Jokowi dalam hal komitmen pemberantasan korupsi.

PDIP Tak Sedang Bermain-main dengan Elektabilitas Jokowi

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan capres partainya akan dideklarasikan setelah Pileg nanti. Timbul pertanyaan, apakah PDIP serius mencapreskan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), atau hanya memanfaatkan elektabilitas Jokowi untuk mendongkrak suara partai saja?
"Kalau partai lain udah ada calon-calon ya monggo saja, ini kan demokrasi. Tapi kalau PDIP tunggu sampai Pemilu Legislatif," kata Mega di sela-sela Raker Fraksi PDIP DPR di Hotel JS Luwansa, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin (9/12/2013).

TB Hasanuddin: Februari Tak Umumkan Capres, PDIP Habis

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menyatakan partainya akan mengumumkan calon presiden setelah pemilu legislatif April 2013. Mega meminta semua orang bersabar.
Namun politisi PDIP Tubagus Hasanuddin berpendapat, partainya tak boleh berlambat-lambat dalam mengumumkan capres. Jika PDIP sampai terlambat mengumumkan capres, maka partai pengusung ideologi Soekarno itu akan terpelanting.

Jokowi Anggap Biasa Kritikan Ridwan Saidi

Budayawan Betawi Ridwan Saidi menilai kondisi Jakarta saat ini yang dipimpin Joko Widodo (Jokowi) lebih berantakan dibanding semasa dipimpin Fauzi Bowo. Menanggapi hal itu, Jokowi menganggap kritikan tersebut merupakan hal yang biasa terjadi.
"Biasa kan itu, saling serang setiap hari. Biasa saja," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (9/12/2013).Jokowi tidak ingin terlalu memikirkan kritikan tersebut.

Sanggahan Mega Tentang Diplomasi Mie Belitung

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Megawati Soekarnoputri mengakui bahwa dirinya memang melakukan makan siang bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). Namun, sesi itu dianggap tak ada kaitan dengan pilpres 2014.
Megawati mengaku dirinya kerap merasa lucu bila ada media massa yang menyatakan seakan-akan pertemuan dirinya dengan Jokowi adalah bagian dari kesepakatan soal pencapresan.

Ditanya Siap Gantikan Jokowi Dampingi Ahok, Rieke: Whaaaat?!

Nama Rieke Diah Pitaloka dikabarkan masuk dalam bursa calon pengganti Joko Widodo (Jokowi) jika sang Gubernur DKI maju ke Pilpres. Lalu siapkah Rieke mendampingi Basuki Tjaja Purnama (Ahok), jika mantan Wali Kota Solo Jokowi benar-benar jadi capres?
"Whaaaaat?!" kata Rieke kaget, saat ditanya apakah dirinya siap menggantikan Jokowi di DKI. Hal ini disampaikan Rieke dalam pesan BBM kepada detikcom, Senin (9/12/2013).

PDIP Wacanakan Duet Jokowi-Ahok di Pilpres 2014

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyiapkan beberapa skenario dalam menetapkan calon presiden dan wakil presiden 2014 mendatang. Salah satu skenario itu, menduetkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Tapi ada skenario lain, yaitu menduetkan Jokowi dengan wakil gubernurnya saat ini, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Rieke, Teten dan Komaruddin Hidayat Pengganti Jokowi? Ini Kata PDIP

Rieke Diah Pitaloka, Teten Masduki, dan Komaruddin Hidayat ikut menghadiri jamuan makan siang Mega dengan Joko Widodo (Jokowi) - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Minggu (8/12/2013). Apakah tiga orang tersebut adalah kandidat pengganti Jokowi memimpin DKI?
Spekulasi politik yang muncul, jamuan makan siang tersebut adalah isyarat kuat pencapresan Jokowi sekaligus membahas pengganti Jokowi yang bakal jadi Wagub DKI mendampingi Ahok. Menurut sejumlah pihak, tiga nama yang dihadirkan dalam pertemuan itu cukup kompeten menjadi pengganti Jokowi.

Jika Jadi Capres, Jokowi Harus Mundur dari Gubernur DKI

Wacana pencapresan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) makin menguat mendekati Pilpres 2014. Wakil ketua komisi II DPR Abdul Hakam Naja menyatakan jika jadi nyapres, maka gubernur harus mengundurkan diri.
"Sekarang baru mau diatur di RUU Pilkada. Sekarang harus mengundurkan diri," kata wakil ketua komisi II Abdul Hakam Naja, Senin (9/12/2013).Menurutnya, dalam ketentuan perundangan yang saat ini berlaku memang kepala daerah yang mencalonkan diri di tempat lain atau lebih tinggi cukup dengan mengajukan cuti.

Gerindra: Ahok Jadi Gubernur DKI Jika Jokowi Kalahkan Prabowo

Partai Gerindra tak ingin berspekulasi soal kadernya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI seandainya Joko Widodo (Jokowi) jadi capres. Menurut Gerindra, Ahok baru jadi gubernur DKI setelah Jokowi menang Pilpres.
"Ahok jadi gubernur kan setelah Jokowi menang jadi presiden. Tapi dia harus hadapi Prabowo, dan kita nggak khawatir apapun yang dihadapi," kata Waketum DPP Gerindra Edhy Prabowo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/12/2013).

Pawang Geni Masih Percobaan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) belum mengetahui perkembangan pemesanan alat pemadam kebakaran manual bergerak yang disebut Pawang Geni. Menurut Jokowi, Pawang Geni tersebut masih tahapan percobaan.
"Itu nanti di coba tanyakan dulu ke Dinas Damkar. Karena kita harus ngerti kawasan-kawasan padat itu tidak mungkin dipadamkan dengan mobil," ujar Jokowi di Taman Suropati, Jakarta, (9/13/2013).

Daftar Calon Wakil Gubernur DKI Pasca Jokowi

Jamuan makan siang di rumah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memancing spekulasi politik soal pencapresan Joko Widodo (Jokowi) di 2014. Jika dicapreskan, maka Jokowi harus mundur dari Gubernur DKI, siapa kandidat kuat penggantinya?
Pengganti Jokowi tentunya tidak menjadi gubernur DKI, namun menjadi wagub DKI menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang bakal jadi Gubernur DKI jika mantan Wali Kota Solo masuk bursa capres.

Jokowi Akui Makin Intensif Bertemu Mega

Jamuan makan siang Megawati Soekarnoputri pada Minggu (8/12/2013) dinilai sebagai simbol kuat pencapresan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 yang akan datang. Sang gubernur DKI Jakarta sendiri tak memungkiri semakin intensif bertemu dengan Ketum PDIP tersebut.
"Ya intensif, wong saya bilang 2 sampai 3 hari ketemu. Sabtu, Minggu ketemu, intensif," kata Jokowi kepada wartawan, usai menghadiri peringatan Hari Antikorupsi di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2013).

Sudah 6 Bulan Jokowi Usulkan Komersialisasikan Bandara Halim

Guna mengurangi kepadatan Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdana Kusuma akan diaktifkan menjadi bandara komersil pada 10 Januari 2014. Baru diketahui ini adalah usulan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Dari dulu kita sudah memberikan usulan itu, sudah 5-6 bulan lalu untuk mendukung penuh," ujar Jokowi usai membuka acara Hari Antikorupsi Sedunia di Taman Suropati, Jakarta, Senin (9/12/2013).

Jokowi: Jamuan Makan Siang Mega Cuma Bahas Bakmi Godok

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri jamuan makan siang Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jl Teuku Umar, pada Minggu (8/12/2013). Jokowi buka-bukaan soal isi pertemuan yang memancing spekulasi soal pencapresannya di 2014 itu.
"Sudah saya sampaikan bolak-balik, ketemu cuma bicara yang ringan, nggak pernah yang berat-berat," kata Jokowi kepada wartawan, usai menghadiri peringatan Hari Antikorupsi di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2013).

Diplomasi Mie Belitung: Sinyal Jokowi ke RI 1 dan Ahok ke DKI 1

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengundang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke jamuan makan siang. Acara ini dianggap bernuansa politis, sinyal pencapresan Jokowi ke RI 1 dinilai semakin menguat.
"Kalau dilihat dari simbol undangan makan, kata-kata bersayap, sepertinya sinyal pencapresan Jokowi menguat ya," kata Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk, Senin (9/12/2013).

Menurut Feng Shui, Jokowi Pasti Menjadi Presiden RI ke-7

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memang belum menegaskan secara resmi akan mencalonkan diri sebagai kandidat capres untuk Pipres 2014.
Tapi banyak kalangan yang menjagokan pria asal Solo itu untuk ikut bertanding. Apalagi, dari analisis Ba Zi atau astrologi China, Jokowi punya kans besar untuk memenangi Pilpres. Hanya, ada syarat-syarat tertentu yang mesti dipenuhi.
Menurut perhitungan Mas Dian, MRE, pakar feng shui, Jokowi yang punya tanggal kelahiran 21 Juni 1961 itu punya bintang langit yang cukup bagus pada 2014. Sebagai pria bershio Kerbau,

Jokowi: Kita Perlu Banyak Mengubah Sistem

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap agar sistem kerja di Pemprov DKI Jakarta bisa menjadi lebih transparan agar birokrasi menjadi bersih dan sehat.
Hal itu dikatakan Jokowi usai peringati Hari Antikorupsi Sedunia dengan tema 'Mewujudkan Indonesia yang Bersih, Transparan Tanpa Korupsi' di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/12/2013).
"Kita memang perlu banyak merubah sistem. Banyak harus membenahi sistem. Perbaiki sistem," kata Jokowi.

PDIP Telah Siapkan Wakil Gubernur DKI Pengganti Ahok


Dorongan yang sangat keras dari sejumlah kalangan agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk maju sebagai capres di Pemilu 2014, memunculkan berbagai skenario perubahan pimpian DKI Jakarta yang tentu akan diambil alih oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jika Jokowi maju capres dan berhasil menjadi presiden.
"Menurut Undang-undang memang wakilnya yang maju jika gubernurnya tak bisa melanjutkan masa jabatannya," kata Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan saat dihubungi, Senin (9/12/2013).

Jokowi Peringati Hari Antikorupsi di Taman Suropati


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengadiri peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri oleh Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) DKI, masyarakat, guru dan pelajar SD.
Jokowi tiba di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat pukul 07.45 WIB, Senin (9/12/2013). Jokowi yang mengenakan kaos kerah berwarna putih bertuliskan, 'Mewujudkan Indonesia Bersih, Transparan Tanpa Korupsi', membuka acara diskusi pada pukul 07.55 WIB.

Diplomasi Mie Belitung: Mega dari Meja Jokowi ke Meja Ahok


Suasana santap Mie Bangka dan Sayur Lodeh di rumah Megawati Soekarnoputri Minggu (8/12/2013) berlangsung cukup hangat. Megawati bahkan sempat berpindah meja, dari meja yang ditempati Joko Widodo (Jokowi) ke meja yang ditempati Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Saya satu table sama Pak Ahok, dan Bu Mega satu table sama Jokowi. Tapi Bu Mega juga pindah tempat ke table Pak Ahok," kata Ketua DPP PDIP Trimedya Pandjaitan saat dihubungi, Senin (9/12/2013).

Diplomasi Mie Belitung: Mega Bahas Kesiapan Ahok Gantikan Jokowi di DKI?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat menyatakan siap memimpin Jakarta jika Jokowi nyapres. Setelah pernyataan itu, Megawati mengundang Ahok makan siang bersama. Ada apa gerangan?
"Itu cuma Bu Mega yang tahu," jawab Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan saat dihubungi, Senin (9/12/2013).
Memang tak biasanya Ahok yang notabene politikus Partai Gerindra diundang ke rumah Megawati, biasanya hanya Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo (Jokowi) yang berkunjung.